You are on page 1of 19

TUGAS FORENSIK

“KAIDAH DASAR BIOETIK”

Penyusun :
DM RSUD BANGIL
AGIE DE CARLOS (16710317)

Pembimbing :

dr. Meivy Isnoviana

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas bioetik dan
humaniora yaitu, dr. Meivy Isnoviana selaku dosen pembimbing Bioetik Humaniora.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakni masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 26 Agustus 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................................i

Kata Pengantar ......................................................................................................................ii

Daftar Isi ..............................................................................................................................iii

Kasus I ................................................................................................................................. 4

Kasus II .............................................................................................................................. 12

3
KASUS

A. Kasus I
Seorang Laki-laki berumur 24 tahun diantar keluarganya ke IGD RSUD Bangil pada
pukul 20.00 WIB karena tungkai bawah kanan mengalami patah tulang tertutup setelah
kecelakaan lalu lintas. Dokter IGD langsung melakukan pertolongan pertama, pemeriksaan
fisik lalu memasang bidai, kemudian pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan foto polos
pada tungkai bawah kanan dan mendapatkan hasil fraktur pada tulang tibia dan fibula kanan.
Kemudian dokter menjelaskan hasil pemeriksaan pasien kepada keluarga dan dokter
menyarankan pasien dilakukan operasi. Keluarga pasien meminta waktu pada dokter untuk
berdiskusi. Setelah melakukan diskusi, keluarga pasien mengambil keputusan untuk
membawa pasien pulang dan mau dibawa ke sangkal putung. Dokter menjelaskan kembali
kepada keluarga pasien resiko yang dapat terjadi kepada pasien apabila salah dalam
penanganannya. Tetapi keluarga pasien tetap menolak dan ingin membawa ke sangkal
putung. Kemudian keluarga menandatangani surat pulang atas permintaan sendiri dan
penolakan tindakan medis.

4
1) Kaidah Bioetik Dasar Beneficence :

Kriteria Ada Tidak ada

1. Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela 


berkorban)

2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia 

3. Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh 


menguntung dokter

4. Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih 


banyak dibandingkan dengan keburukannya.

5. Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang 

6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia 

7. Pembatasan Goal-Based 

8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi 


pasien

9. Minimalisasi akibat buruk. 

10. Kewajiban menolong pasien gawat darurat 

11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan 

12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan 

5
13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan 

14.Mengembangkan profesi secara terus-menerus 

15. Memberikan obat berkhasiat namun murah 

16. Menerapkan Golden Rule Principle 

2) Kaidah Bioetik Dasar Non-Maleficence :

No Kriteria Ada Tidak Ada

1 Menolong pasien emergensi 

2 Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah : 

• Pasien dalam keadaan berbahaya.

• Dokter sanggup mencegah bahaya atau


kehilangan.

• Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif

• Manfaat bagi pasien > kerugian dokter


(hanya mengalami risiko minimal).
3 Mengobati pasien yang luka. 

4 Tidak membunuh pasien (tidak melakukan 


euthanasia)
5 Tidak menghina/caci maki. 

6 Tidak memandang pasien sebagai objek 

6
7 Mengobati secara tidak proporsional 

8 Tidak mencegah pasien secara berbahaya 

9 Menghindari misrepresentasi dari pasien 

10 Tidak membahayakan kehidupan pasien karena 


kelalaian
11 Tidak memberikan semangat hidup 

12 Tidak melindungi pasien dari serangan 

13 Tidak melakukan white collar dalam bidang 


kesehatan

3) Kidah Bioetik Dasar Autonomi :

N Kriteria Ada Tidak Ada


o

1 Menghargai hak menentukan nasib sendiri, 


menghargai martabat pasien.

2 Tidak mengintervensi pasien dalam membuat 


keputusan (pada kondisi elektif)

7
3 Berterus terang 

4 Menghargai privasi. 

5 Menjaga rahasia pribadi 

6 Menghargai rasionalitas pasien. 

7 Melaksanakan informed consent 

8 Membiarkan pasien dewasa dan kompeten 


mengambil keputusan sendiri.
9 Tidak mengintervensi atau meghalangi outonomi 
pasien.

10 Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dan 


membuat keputusan, termasuk, termasuk keluarga
pasien sendiri.
11 Sabar menunggu keputusan yang akan diambil 
pasien pada kasus non emergensi.

12 Tidak berbohong ke pasien meskipun demi 


kebaikan pasien.

13 Menjaga hubungan (kontrak) 

4) Kaidah Bioetik Dasar Justice :

No Kriteria Ada Tidak Ada

8
1 Memberlakukan segala sesuatu secara universal 

2 Mengambil porsi terakhir dari proses membagi 


yang telah ia lakukan.

3 Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi 


dalam posisi yang sama.

4 Menghargai hak sehat pasien (affordability, 


equality, accessibility, availability, quality)

5 Menghargai hak hukum pasien. 

6 Menghargai hak orang lain. 

7 Menjaga kelompok yang rentan (yang paling 


dirugikan)

8 Tidak melakukan penyalahgunaan. 

9 Bijak dalam makro alokasi. 

10 Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan 


kebutuhan pasien
11 Meminta partisipasi pasien seusai dengan 
kemampuan.
12 Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian 
(biaya, beban , sanki) secara adil
13 Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat 
yang tepat dan kompeten.
14 Tidak memberi beban berat secara tidak merata 
tanpa alasan sah/tepat.

9
15 Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan 
penyakit/ggn kesehatan.
16 Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar 
SARA, status sosial dll.

5) Dilemma Etik :

a. Autonomy :

Dokter menjelaskan kondisi penyakit yang dialami pasien saat ini kepada
keluarga, serta terapi yang sebaiknya dilakukan, dan menjelaskan resiko yang terjadi
apabila salah penanganan, dan memberi kesempatan kepada keluarga dan pasien
untuk berdiskusi dan pada akhirnya keluarga pasien menolak untuk dilakukan
tindakan kedokteran yang di sarankan oleh dokter.

b. Beneficence :

Dokter melakukan KIE kepada pasien dan keluarga pasien mengenai kondisi
penyakit yang dialami pasien saat ini dan menyarankan tindakan yang terbaik adalah
melakukan operasi.

Dilema Etik : Autonomy, Beneficence

Prima Facie : Autonomy

6) Empat Box Metode :

Medical Indications : Client Preferences :

Pasien di diagnosis close fracture os Keluarga diberikan hak untuk


tibia & fibulla, disarankan segera mengambil keputusan dan dokter telah
dilakukan operasi agar tidak terjadi hal memberikan penjelasan dengan baik.
yang tidak diinginkan.

10
Quality of Life : Contextual Features :

Keluarga pasien menolak tindakan Keluarga yang terlibat adalah orang


medis. tua pasien.

7) Prinsip Profesionalisme :

a. Altruisme : ada, dokter mementingkan kepentingan pasien

b. Duty : Ada, dokter penanggung jawab pasien menjalankan tugasnya sesuai prosedur.

c. Respect for others : ada, dokter jaga IGD menghargai keputusan pasien

d. Accountable : ada, dokter bertanggung jawab terhadap pasien

e. Humanity : ada, dokter berintegritas karena menyadari bahwa dirinya dan RS mampu
menangani kasus tersebut.

B. Kasus II

Pasien wanita usia 40 tahun datang ke poli bedah RSUD Bangil dengan keluhan pada
payudara kanan terasa nyeri sejak 6 bulan dan semakin membesar. Kemudian dokter
melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang terhadap pasien. Dan pasien di
diagnosa tumor piloides pada payudara kanan, kemudian dokter menjelaskan kepada pasien
tentang penyakitnya lalu disarankan untuk dilakukan tindakan operasi. Namun pasien
menolak karena terkendala oleh biaya, pasien juga tidak memiliki BPJS. Pasien meminta
pengobatan farmakologis saja, namun dokter menjelaskan kembali terapi yang paling tepat
hanyalah dilakukan operasi. Obat-obatan hanya meringankan gejala saja, pasien tetap

11
menolak. Kemudian dokter meminta tanda tangan pasien bahwa sudah mendapat penjelasan
dari dokter tentang penyakit dan penaganannya.

12
1) Kaidah Bioetik Dasar Beneficence :

Kriteria Ada Tidak ada

1. Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela 


berkorban)

2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia 

3. Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh 


menguntung dokter

4. Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih 


banyak dibandingkan dengan keburukannya.

5. Paternalisme bertanggung jawab/ kasih saying 

6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia 

7. Pembatasan Goal-Based 

8. Maksimalisasipemuasan kebahagiaan/preferensi 
pasien

9. Minimalisasi akibat buruk. 

10. Kewajiban menolong pasien gawat darurat 

11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan 

12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan 

13
13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan 

14.Mengembangkan profesi secara terus-menerus 

15. Memberikan obat berkhasiat namun murah 

16. Menerapkan Golden Rule Principle 

2) Kaidah Bioetik Dasar Non-Maleficence :

No Kriteria Ada Tidak Ada

1 Menolong pasien emergensi 

2 Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini 


adalah :

• Pasien dalam keadaan berbahaya.

• Dokter sanggup mencegah bahaya atau


kehilangan.

• Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif

• Manfaat bagi pasien > kerugian dokter


(hanya mengalami risiko minimal).
3 Mengobati pasien yang luka. 

4 Tidak membunuh pasien (tidak melakukan 


euthanasia)

14
5 Tidak menghina/caci maki. 

6 Tidak memandang pasien sebagai objek 

7 Mengobati secara tidak proporsional 

8 Tidak mencegah pasien secara berbahaya 

9 Menghindari misrepresentasi dari pasien 

10 Tidak membahayakan kehidupan pasien 


karena kelalaian
11 Tidak memberikan semangat hidup 

12 Tidak melindungi pasien dari serangan 

13 Tidak melakukan white collar dalam 


bidang kesehatan

3) Kidah Bioetik Dasar Autonomi :

N Kriteria Ada Tidak Ada


o

1 Menghargai hak menentukan nasib sendiri, 


menghargai martabat pasien.

2 Tidak mengintervensi pasien dalam membuat 


keputusan (pada kondisi elektif)

3 Berterus terang 

15
4 Menghargai privasi. 

5 Menjaga rahasia pribadi 

6 Menghargai rasionalitas pasien. 

7 Melaksanakan informed consent 

8 Membiarkan pasien dewasa dan kompeten 


mengambil keputusan sendiri.
9 Tidak mengintervensi atau menghalangi outonomi 
pasien.

10 Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dan 


membuat keputusan, termasuk, termasuk keluarga
pasien sendiri.
11 Sabar menunggu keputusan yang akan diambil 
pasien pada kasus non emergensi.

12 Tidak berbohong ke pasien meskipun demi 


kebaikan pasien.

13 Menjaga hubungan (kontrak) 

4) Kaidah Bioetik Dasar Justice :

No Kriteria Ada Tidak Ada

16
1 Memberlakukan segala sesuatu secara universal 

2 Mengambil porsi terakhir dari proses membagi 


yang telah ia lakukan.

3 Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi 


dalam posisi yang sama.

4 Menghargai hak sehat pasien (affordability, 


equality, accessibility, availability, quality)

5 Menghargai hak hukum pasien. 

6 Menghargai hak orang lain. 

7 Menjaga kelompok yang rentan (yang paling 


dirugikan)

8 Tidak melakukan penyalahgunaan. 

9 Bijak dalam makro alokasi. 

10 Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan 


kebutuhan pasien
11 Meminta partisipasi pasien seusai dengan 
kemampuan.
12 Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian 
(biaya, beban , sanki) secara adil
13 Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat 
yang tepat dan kompeten.
14 Tidak memberi beban berat secara tidak merata 
tanpa alasan sah/tepat.

17
15 Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan 
penyakit/ggn kesehatan.
16 Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar 
SARA, status sosial dll.

5) Dilema Etik :

a. Beneficience

Dokter telah menyarankan untuk dilakukan tindakan operasi. Karena jika tidak
dilakukan operasi, tumor akan semakin membesar.

b. Autonomy

Dokter menjelaskan kondisi penyakitnya kepada pasien, serta penanganan dan resiko
yang mungkin terjadi, tetapi pasien tetap tidak mau melakukan operasi karena faktor
biaya, dokter menghargai pilihan pasien untuk tidak melakukan operasi.

Dilema etik : Beneficience, Autonomy

Prima Facie : Autonomy

6) Empat Box Metode :

Medical Indications : Client Preferences :

Dx tumor piloides payudara kanan, dan Pasien mengambil keputusan sendiri


disarankan untuk dilakukan operasi agar untuk menolak tindakan operasi
tidak semakin membesar.
Quality of Life : Contextual Features :

Buruk, karena tumor akan terus Pasien berasal dari ekonomi rendah,
membesar dan tampak seperti ca karena menolak operasi akibat tidak
mammae. mampu membayar biaya operasi.

7) Prinsip Profesionalisme :
18
a. EXCELLENCE : Tidak ada hubungannya antara prinsip ini dan kasus
b. ALTURISM : Dokter mendahulukan kepentingan pasien
c. ACCOUNTABILITY : : Dokter menjelaskan tentang kondisi pasien, dan meminta
tanda tangan pasien bahwa pasien sudah mendapat penjelasan dan menolak tindakan
operasi.
d. DUTY : Dokter mengutamakan kesehatan pasien dengan memberikan penjelasan dan
pilihan tindakan medis terbaik yang ada.
e. HUMANITY : Dokter menyerahkan keputusan pada pasien
f. RESPECT FOR OTHER : Dokter mengharagai dan menghormati otonomi pasien
untuk berdiskusi mengenai penyakitnya.

19

You might also like