You are on page 1of 4

KONTRIBUSI PEMUDA MELALUI SUMPAH PEMUDA

"BERI AKU 1000 TUA, NISCAYA AKAN KUCABUT SEMERU DARI AKARNYA. BERI AKU 10 PEMUDA,
NISCAYA AKAN KUGUNCANG DUNIA"
Kalimat tersebut tidak asing lagi didengar, yang dulunya diucapkan oleh bapak pendiri bangsa
kita yaitu ir.Soekarno untuk mengobarkan semangat pewaris generasi muda dan untuk
menunjukkan bahwa bangsa Indonesia tidak hanya sekedar "bayi" yang baru lahir.
Sebelumnya, pada 28 Oktober 1928, dicetuskan Sumpah Pemuda yang mengobarkan semangat
para pemuda Indonesia sebagai pemersatu dan salah satu bentuk melawan penjajahan. Sumpah
Pemuda yang secara garis besar ada 3 poin utama yaitu:
1. Mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia
2. Mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia
3. Menjungjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Di era millenial ini, dimana informasi dapat menyebar dengan begitu cepat ada banyak
kontribusi yang dapat dilakukan apabila berkaca dari sumpah pemuda yang dapat dibagi menjadi
3 poin utama.

Poin pertama dari sumpah pemuda bermakna kita harus bangga menjadi Warga Negara
Indonesia dan tetap menjunjung persatuan meskipun berasal dari suku, agama dan ras yang
berbeda. Sebagai calon motor penggerak bangsa, pemuda sudah seharusnya berpikir positif dan
tetap berpikir maju terhadap bangsanya apapun yang terjadi.
Belum lama ini, Bangsa Indonesia mempunya hajat besar yaitu menjadi tuan rumah Asian
Games 2018 yang merupakan ajang kompetisi olahraga terbesar seantero Asia. Event seperti ini
tidak akan terlaksana apabila tidak ada kerjasamaa antara semua warga. Seluruh warga dapat
berkontribusi untuk mensukseskannya, akan tetapi yang menjadi tombak, bambu runcing, motor
serangan, daya gedor sebagian besar tidak lain adalah dari para pemuda. Tidak hanya menjadi
seorang atlet yang memang merupakan aktor utama di panggung Asian Games, para pemuda
pun bisa menjadi bagian dari kepanitiaan yaitu aktor yang mempunyai peran dibelakang
panggung utama. Menjadi bagian dari kepanitiaan pun tidak mudah, berbagai latar belakang
suku, agama dan ras harus bersatu padu untuk mewujudkan kesuksesan acara. Dari sabang
sampai merauke, dari Dana sampai Miangas, para penampil yang menampilkan keelokan,
keragaman budaya, menunjukkan pada dunia bahwa inilah Indonesia. Bangsa negara yang jati
diri sebenarnya terlihat ketika bersatu. Para penerus bangsa yang tidak tergabung di kepanitiaan
pun dapat berkontribusi dengan membagikan semangat yang positif, menyebarkan informasi
dan menolak hoax yang dapat berpotensi merusak persatuan, mendukung atlet yang bermain
tidak peduli hasilnya menang ataupun kalah. Hal yang kerap ditemukan adalah ketika atlet kita
berusaha maksimal dan belum berhasil meraih podium, masih ada yang berkomentar negatif
tentang penampilan atlet kita bahkan dengan komentar yang menjatuhkan. Sebagai pengguna
utama media sosial, pemuda juga bisa berkontribusi memberikan semangat, komentar positif,
kritik yang membangun dan tidak menjatuhkan yang tentunya akan menjadi contoh untuk
warganet lain agar memberikan komentar dan dukungan yang positif pula.

Poin kedua dari sumpah pemuda adalah seorang pemuda Indonesia harus mengaku
sebagai Bangsa Indonesia bukan mengaku sebagai suku daerah masing masing. Hal ini dapat
diartikan sebagai pemuda Indonesia dimanapun kita menuntut ilmu baik di negeri sendiri
ataupun di negeri orang tetap wajib hukumnya menjunjung tinggi rasa bangga dan cinta tanah
air. Menuntut ilmu, menempa diri, mengembangkan potensi yang nantinya ketika telah tiba
berganti roda gerigi pemerintahan dapat mengabdikan diri dibidang apapun demi kemajuan
Bangsa Indonesia.
Sebagai individu tentunya memiliki kelebihan masing-masing. Tidak harus berprestasi
dalam bidang akademik. Potensi dalam bidan non-akademik pun apabila dimanfaatkan dan
dimaksimalkan akan dapat memberikan kontribusi untuk negeri. Hal yang sering menjadi remeh
temeh di negara kita adalah membuang sampah pada tempatnya. Dengan membuang sampah
pada tempatnya, sudah termasuk berkontribusi untuk negeri. Bagaimana bisa? Dengan
membuang sampah, dapat menjadi contoh untuk orang lain yang melihatnya, membantu
menjaga kebersihan agar ketika dilihat oleh bule, tahu bahawa Indonesia adalah negara yang
nyaman bukan sekedar untuk liburan, tapi sebagai tempat tinggal dan itu berarti ikut membantu
pemerintah dalam mengkampanyekan keelokan bangsa dalam sektor wisata. Salah satu
permasalahan yang belum lama ini naik adalah aroma kali item yang berbau menyengat akibat
sampah. Pemuda juga bisa membuat gerakan sosial-lingkungan tentang pentingnya membuang
sampah pada tempatnya, pengolahan ataupun pemanfaatan sampah agar kejadian seperti kali
item yang mempunyai aroma dan warna yang kurang enak dipandang dapat dikurangi atau
bahkan untuk kedepannya dapat dihilangkan.
Poin ketiga dari sumpah pemuda adalah Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan
dan digunakan untuk alat komunikasi yang resmi di wilayah Indonesia. Dalam era revolusi industri
4.0, bahasa Inggris merupakan bahasa wajib yang harus dikuasai agar dapat bersaing di dunia
profesional. Akan tetapi bahasa Ibu, Bahasa Indonesia, sama sekali tidak boleh dilupakan. Bahasa
Indonesia lah yang menjadi pemersatu setiap individu nusantara.
Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan bahasa tentunya mempunyai
bahasa daerah masih-masing. Setiap individu yang mempunyai darah bangsa Indonesia
merupakan saudara. Apabila ada suatu masalah dalam keluarga tentunya harus diselesaikan
secara kekeluargaan, dengan memahami Bahasa Indonesia, permasaahan yang terjadi dapat
dikomunikasikan dan diselesaikan dengan baik. Begitu pula apabila ada bencana, seperti gempa
bumi yang belum lama ini menimpa saudara kita di Lombok. Masyarakat Lombok memiliki bahasa
daerah yaitu bahasa sasak, dengan bahasa Indonesia, seluruh proses bantuan yang akan
diberikan oleh masyarakat luar Lombok dapat dikomunikasikan dengan baik. Sebagai pemuda
ada banyak hal yang dapat dilakukan ketika saudara terkena bencana. Ikut terjun sebagai relawan
dan membantu proses evakuasi bencana, memberikan bantuan psikologis kepada masyarakat
yang terdampak gempa terutama anak-anak, sedangkan bagi yang belum bisa datang ke tempat
kejadian dapat membantu dalam bentuk materi seperti pakaian layak pakai, selimut ataupun
bahan-bahan makanan. Apabila belum bekerja, bantuan dapat dilakukan dengan penggalangan
dana lewat badan-badan amal ataupun lembaga sosial yang berencana turun ke lapangan.
Ataupun dapat berkontribusi dengan membagikan informasi tentang adanya penggalangan dana
kepada pihak-pihak yang sekiranya memiliki kemampuan untuk membantu. Semua bentuk
bantuan tersebut akan dapat dilakukan dengan baik apabila terdapat komunikasi yang baik pula.
Sehingga urgensi ber-bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu ini adalah wajib hukumnya
bagi setiap individu dan sebagai pemuda penerus generasi bangsa harus menjaga dan
melestarikan bahasa Indonesia.
Itulah beberapa kontribusi pemuda yang dapat dilakukan apabila berkaca kepada sumpah
pemuda. Semoga dengan adanya Peringatan Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia dan Asian
Games 2018 dapat menjadi momentum pemuda untuk terus berkontribusi demi kemajuan
Bangsa Indonesia tercinta.

Daftar Pustaka
Borneonews (sumber gambar)
Gencil.news (sumber gambar)
Irwansyah, M., 2016, Sejarah Sumpah Pemuda,
http://muhammadirwansyah89.blogspot.com/2014/10/sejarah-sumpah-pemuda-normal-0-
false.html
Sekalilagi.id (sumber gambar)
Tribunnews.com (sumber gambar)

You might also like