You are on page 1of 7

Maj Ked Gi.

Juni 2013; 20(1): 105-111

Perawatan Teknik Begg Pada Maloklusi Klas I


Dengan Kaninus Impaksi
dan Insisivus Lateral Agenesis
Kristina Wijaya Gunawan*, Wayan Ardhana**, dan Christnawati**
* Program Studi Ortodonsia PPDGS Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada
** Bagian Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada
*Jl Denta no 1 Sekip Utara Yogyakarta;, e-mail: kristinawijayadrg@gmail.com

ABSTRAK
Impaksi kaninus maksila sering dijumpai pada sisi palatal daripada labial. Agenesis adalah anomali pertumbuhan akibat tidak ada
satu atau lebih benih gigi. Laporan kasus ini bertujuan memaparkan kemajuan perawatan kasus Maloklusi klas I dengan kaninus
impaksi dan insisivus lateral agenesis menggunakan alat cekat teknik Begg. Seorang pasien usia 20 tahun datang mengeluhkan
gigi-gigi depan atas dan bawah yang berjejal sehingga mengganggu penampilan. Perawatan bertujuan untuk koreksi Maloklusi
Angle klas I tipe dentoskeletal dengan deepbite, crossbite gigi 25 terhadap 35, pergeseran midline dental maksila dan mandibula
ke kanan sebesar 2,5 mm dan 3,0 mm, 13 impaksi vertikal pada sisi labial, 42 agenesis, dan edentulous parsial regio 36. Koreksi
dilakukan dengan pencabutan 14, 25, pemanfaatan ruang bekas pencabutan 36 dan exposure gigi kaninus yang impaksi. Tahap
pertama teknik Begg adalah leveling, unraveling, dan bite opening, diikuti dengan koreksi midline dan penutupan sisa ruang
bekas pencabutan. Kesimpulan: perawataanortodontik menggunakan teknik Begg yang dilakukan simultan dengan exposure
kaninus impaksi labial dengan closed eruption technique dapat memberikan hasil yang memuaskan.
Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 105 - 111

Kata Kunci: exposure, kaninus impaksi, insisivus lateral agenesis, teknik Begg

ABSTRACT: Treatment for Class I Malocclusion with Impacted Canine and Agenesis Lateral Incisor Using Begg Technique.
Maxillary canine impaction occurs commonly on the palatal than labial side. Agenesis is a developmental anomaly condition
because of the absence of one or more tooth buds. This case report aims to explain the treatment progress of class I malocclusion
with impacted canine and agenesis lateral incisor using fixed appliance through Begg technique. A 20-year-old female patient
complained about her upper and lower anterior dental crowding that disturbed her appearance. The treatment aims to correct
the Angle class I malocclusion dentoskeletal types with deepbite, crossbite 25 to 35, maxillary and mandibulary dental midline
shift to the right by 2.5 mm and 3.0 mm, 13 labially vertical impacted, 42 agenesis, and partial edentulous 36. The correction was
obtained through extraction 14 and 25, and the use of former space from extraction 36 and exposure of impacted canine. The first
step of treatment using Begg technique is to leveling, unraveling, and bite opening. The second step is midline correction and space
closure. Finally, it can be concluded that orthodontic treatment using Begg technique which is done simultaneously and exposure
of labial- canine impaction with closed eruption technique can give satisfactory results.
Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 105 - 111.

Key Words: exposure, impacted canine, agenesis lateral incisor, Begg technique

PENDAHULUAN Maloklusi Angle klas I merupakan suatu


Maloklusi adalah penyimpangan letak gigi dan atau kondisi oklusi molar pertama dengan posisi tonjol
malrelasi lengkung gigi atau rahang diluar rentang mesiobukal molar pertama maksila berkontak
kewajaran yang dapat diterima atau keadaan yang pada groove bukal molar pertama mandibula.3
menyimpang dari oklusi normal.1,2 Berbagai factor Pola skeletal maloklusi Angle klas I dapat klas I,
yang mempengaruhi oklusi adalah 1) ukuran maksila kelas II atau kelas III ringan. Maloklusi klas I disertai
dan mandibula, 2) relasi maksila dan mandibula, berbagai macam malrelasi, maloklusi gigi individual,
3) jumlah, ukuran, dan morfologi gigi, serta 4) dan anomali gigi yang disebabkan oleh diskrepansi
morfologi dan sifat jaringan lunak.3 Kelainan ukuran gigi dan atau lengkung gigi.1 Tidak adanya
pada komponen tersebut serta interaksinya dapat satu atau beberapa gigi dalam rongga mulut dapat
menyebabkan maloklusi.1 disebabkan oleh impaksi atau agenesis.

105
Kristina W.G. dkk: Perawatan Teknik Begg ...

Impaksi kaninus maksila terjadi kurang dari 20% populasi, sedangkan 1,6%-9,6% terjadi pada
2% populasi dan sering terjadi pada perempuan.4,5 gigi selain molar ketiga. Premolar dan insisivus lateral
Kurang lebih sepertiga kasus kaninus maksila impaksi atas sering mengalami agenesis, namun agenesis
mempunyai lokasi di labial dan lainnya di palatal.6 insisivus lateral mandibula, kaninus, premolar
Impaksi pada sisi palatal berkaitan dengan berbagai pertama dan molar pertama jarang terjadi.10
anomali dental seperti anomali insisivus lateral atas, Perawatan ortodontik bertujuan memperbaiki
aplasia, dan impaksi gigi-gigi yang lain.7 Impaksi estetik dan fungsi regio orofasial serta kestabilan hasil
kaninus pada sisi labial menunjukkan adanya perawatan melalui penggunaan alat ortodontik.3,11,12
defisiensi panjang lengkung maksila.5 Resopsi akar Pada kasus dengan keterlibatan skeletal atau
gigi tetangga, waktu perawatan yang lebih lama, diperlukan pembedahan gigi diperlukan penanganan
dan hasil yang kurang memuaskan secara estetis interdisipliner dengan bagian lain seperti Bedah
berkaitan dengan kaninus maksila impaksi.8,9 Mulut. Maloklusi Angle klas I dapat dirawat dengan
Diagnosis impaksi kaninus didasarkan pada alat cekat teknik Begg. Perawatan teknik Begg
pemeriksaan klinis dan radiografis. Berbagai menggunakan kawat busur bulat dan braket yang
jenis pemeriksaan radiografis seperti film oklusal, menghasilkan titik kontak tunggal sehingga gigi
panoramik, dan sefalogram lateral dapat membantu bergerak secara tipping. Oleh karena itu, kesejajaran
evaluasi posisi kaninus, tetapi pada umumnya gigi dapat dicapai secara cepat pada tahap awal
digunakan film periapikal.6 Dua film periapikal perawatan, namun diperlukan root paralleling dan
diambil pada objek yang sama dengan angulasi torquing pada tahap akhir. Kawat busur dilengkapi
horisontal cone diubah pada pengambilan yang dengan loop vertikal, circle hook di mesial braket
kedua. Apabila objek bergerak berlawanan arah gigi kaninus, anchorage bend, dan berbagai alat
dengan pergeseran cone, gigi impaksi berada pada tambahan seperti rotating spring, uprighting
posisi bukal/ labial dan jika sebaliknya maka gigi spring, dan torquing arch. Pengurangan overbite
berada pada sisi palatal, dikenal sebagai teknik shift disebabkan gerakan resiprokal gigi molar mandibula
sketch.9 dan anchorage bend sehingga mengakibatkan gaya
Perawatan kaninus impaksi bervariasi intrusi gigi-gigi anterior. Komponen gaya vertikal
tergantung pada keadaan klinis. Ekstraksi kaninus elastik intermaksiler klas II membantu memberikan
desidui, ekspansi lengkung gigi atau area lokal, elevasi gigi molar mandibula sehingga menambah
exposure dan atau ekstraksi dan ekspansi bertujuan gaya depresi pada gigi insisivus mandibula dan
untuk memberi ruang erupsi.5 Terdapat 3 teknik intrusi gigi anterior maksila.13,14
exposure kaninus yaitu excisional uncovering, Artikel ini bertujuan memaparkan kemajuan
apically positioned flap, dan closed eruption perawatan kasus Maloklusi klas I dengan kaninus
technique. Pemilihan teknik exposure berdasarkan 4 impaksi dan insisivus lateral agenesis menggunakan
kriteria yaitu 1) posisi labiolingual mahkota kaninus, alat cekat teknik Begg.
2) posisi vertikal kaninus impaksi relatif terhadap
batas mukogingiva, 3) jumlah gingiva pada area
STUDI KASUS
kaninus impaksi, dan 4) posisi mesiodistal mahkota
kaninus. Perawatan dilanjutkan dengan tarikan Pasien perempuan 20 tahun datang ke klinik
secara mekanika ortodontik erupsi gigi menyerupai Ortodonsia RSGM Prof. Soedomo dengan keluhan
normal dan memposisikan gigi dalam lengkung gigi gigi-gigi depan atas dan bawah berjejal sehingga
sehingga diperoleh hubungan gingiva labial yang mengganggu penampilan. Riwayat gigi geligi pasien
normal.9 pada masa gigi susu mengalami rampan karies, masa
gigi bercampur pernah mengalami persistensi pada
Agenesis merupakan suatu kondisi anomali
regio anterior kanan mandibula, dan masa gigi
pertumbuhan berupa tidak adanya satu atau lebih
permanen pernah mencabutkan molar pertama kiri
benih gigi. Agenesis terjadi pada 2%-10% populasi.
mandibula. Pemeriksaan klinis menunjukkan gigi-
Agenesis satu atau lebih gigi molar ketiga terjadi pada

106
Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 105-111

gigi 13 impaksi vertikal pada sisi labial, gigi 42


agenesis, dan edentulous parsial regio 36.

Gambar 1. Foto ekstraoral pasien sebelum


Gambar 3. Radiogra
Gambar 1.perawatan
Foto ekstraoral pasien sebelum
perawatan Gambar 1. Foto ekstraoral pasien sebelum
perawatan Sefalogram; (B) OPG

Perawatan te
tahap.Perawatan ta
general alignment,
koreksi deepbite. Pa
0,014” dengan multip
hook, anchorage be
klas II 5/16” 2 oz s
Gambar 1. Foto ekstraoral pasien sebelum gigi 25, 34, 35. E
perawatan dengan closed erup
Gambar 2. Foto intraoral simultan
pasien setelah
sebelumd
perawatan menarik gigi kanin
Perawatan dilanjutk
Tujuan perawatan adalah0,016”,
archwire menarid
Gambar 2. Gambar Foto intraoral
2. Foto pasien
kaninus
intraoral pasien sebelumimpaksi sebelum
perawatan untuk erupsi,elastikmengoreksi
intermaksiler cro
intramaksiler 1/4” 3
perawatan pergeseran midline dental maksila, deepbit
dan memberi
mempertahankan relasi molar pertamaruang kanan
gigi maksila dan mandibula berjejal, tidak terdapat Rencana perawatan penarikan gigi kanin
Pemeriksaan radiografi dilakukan perawatan
menunjukkan adanya ala
Tujuan perawatanteknik
gigi kaninus kanan maksila dan insisivus lateral adalah
gigi kaninus Beggkanandengan menarik
maksila impaksi
Perawatan
vertikalgigi
pencabutan padagigi 14 d
kanan mandibula, molar pertama kiri mandibula
exposure gigi 13 impaksi, mempertahankan
dan pemanfaatan h
kaninus
telah impaksi
dicabut, serta untuk
garis tengah dental
Gambar 2. Foto intraoral pasien sebelum maksila erupsi,
dan
sisi
mengoreksi
labial dan gigi insisivus
agenesis serta hubungan skeletal dan
pencabutan gigi 36.klas
crowding,
lateral kanan mandibula
I penutupan
dengan sis
mandibula bergeser ke kanan sejauh 2,5 mm dan 3,0 bekas Berdasarkan perhi
pergeseran
perawatan
mm.
midline dentaldental
Pemeriksaan model studi menunjukkan relasi determinasi
maksila,
normal (gambar deepbite,
lengkung
3 dan tabel
dan setdan
mesialisasi
1). Diagnosis
up gigi
modelpost
kasus pasien adalah maloklusi Angle plain klas archwire
I tipe 0,0
mempertahankan
molar pertama kanan klas I Angle. relasi
Overjet 3,00 molar
masih pertama
dibutuhkan
dentoskeletal kanan
ruangcrossbite
disertai deepbite, klas
sebesar
anchorage gigi 25I.
13,20 mm
bend 15
mm, overbiteTujuan
5,00 mmperawatan adalah maksila
(deepbite) dan crossbite menarik dan gigi
terdapat sisa ruang
maksila 2,60 mm
Rencana
kaninus
pada impaksiperawatan
regio posterior kiriuntuk 1 dan dilakukan
(gambarerupsi, mengoreksi
gambar
terhadap
mandibula perawatan
35, pergeseran
crowding,
dan mandibula kedengan
kanan sebesar alat
midline dental
5/16” cekat
pemanfaatan
2,5 mm 2 3,0
dan oz ruang
dan e
teknik Begg midline dengan
2). Riwayat keluarga pasien memiliki ayah dengan
pergeseran dental maksila, pencabutan deepbite,
pencabutan
mm, gigi
dan
gigi 13 impaksi vertikal14
gigi 36. (konfigurasi
dan
Kekurangan
pada sisi 25,
labial, gigi 42 Z elastik
ruang
ukuran gigi besar-besar dan susunan berjejal sehingga
mempertahankan relasi molar pertama kanan
agenesis,
maksila dan klas I.
edentulous parsial regio 36.
diperoleh melalui pencabutan Perawatan gigi 1
exposure
terdapat gigi
faktor genetik 13 gigi
pada susunan
Rencana perawatan dilakukan perawatan
impaksi,
geligi. danalatpemanfaatan
cekat
ruang inklinasi
mengoreksi
25. Perawatan dilakukan dengan alat cekat
bekas
teknik Begg pencabutan
dengan pencabutan gigi 36.gigi Berdasarkan
Begg. 14 dan 25, perhitungan
Pada tahap ini dig
o
exposure gigi 13 impaksi, dan pemanfaatan ruang anchorage bend 15
determinasi lengkung dan set up model kaninus, Kesling 107uprighting
bekas pencabutan gigi 36. Berdasarkan perhitungan
masih
determinasi dibutuhkan
lengkung danruang set up sebesar
model Kesling 13,20 mm untuk klas
intermaksiler
maksila
masih dibutuhkan dan ruang terdapat sebesar sisa
13,20ruang mm untuk 2,60 mm mempertahankan
pada re
Maj Ked Gi. Juli 2013; 20(1): 51-55

Kristina W.G. dkk: Perawatan Teknik Begg ...

, gigi 42

Gambar
Gambar 3. Radiograf
3. Radiograf sebelum
sebelum perawatan perawatan
(A) Sefalogram; (A)
(B) OPG, (C) Shift sketch
Sefalogram; (B) OPG, (C) Shift sketch
Tujuan perawatan adalah menarik gigi kaninus kaninus sambil dilakukan penarikan gigi kaninus
impaksi untuk erupsi,Perawatan teknik Begg
mengoreksi crowding, dilakukan
impaksi secara bertahap. dalam 3
pergeseran midline dental maksila, deepbite, dan
tahap.Perawatan tahap pertama
mempertahankan relasi molar pertama kanan klas I.
Perawatan bertujuan
tahap keduauntuk
bertujuan memper-
general
Rencana perawatan alignment,
dilakukan perawatan alatleveling
cekat dan hasil
tahankan unraveling, sertapertama dan
perawatan tahap
penutupan sisa ruang pencabutan dengan mesialisasi
koreksi
teknik Begg dengan deepbite.
pencabutan gigi 14Pada
dan 25, tahap ini digunakan archwire
gigi posterior. Pada tahap ini digunakan plain
exposure gigi 0,014”
13 impaksi, dengan multiple
dan pemanfaatan ruangvertical loop dilengkapi circle
bekas pencabutan gigi 36. Berdasarkan perhitungan o archwire 0,018”, dilengkapi circle hook, anchorage
hook, anchorage bend 30 ,bend
determinasi lengkung dan set up model Kesling masih
dan15elastik
o intermaksiler
, elastik intermaksiler klas II 5/16” 2 oz dan
klassebesar
dibutuhkan ruang II 5/16”
13,20 mm 2 untuk
oz serta
maksila open
elastik coil untuk1/4”distalisasi
intramaksiler 2 oz (konfigurasi Z elastik).

um dan terdapat gigi 25,2,6034,


sisa ruang 35. mandibula
mm pada Exposure gigi Perawatankaninus impaksi
tahap ketiga bertujuan mengoreksi
dengan closed eruption technique dilakukan secara
dengan pemanfaatan ruang bekas pencabutan gigi inklinasi gigi-gigi anterior dan posterior. Pada tahap
36. Kekurangan ruang pada maksila diperoleh
simultan setelah dilakukanini digunakan
melalui pencabutan gigi 14 dan 25. Perawatan
insersi plain braket sambil
archwire 0,020”, anchorage
bend 15o, circle hook pada mesial braket kaninus,
menarik
dilakukan dengan gigi Begg.
alat cekat teknik kaninus erupsi secara bertahap.
uprighting spring­, rotating spring, elastik intermaksiler
PerawatanPerawatan dilanjutkan
teknik Begg dilakukan dalam 3 tahap.dengan penggunaan
klas II 5/16” plain
2 oz untuk mempertahankan relasi
o
archwire
Perawatan tahap 0,016”,
pertama bertujuan untuk disertai
general anchorage
molar bend
yang telah dicapai, 30 , back wire di
dan cinched
elastik intermaksiler klas IIdistal
alignment, leveling dan unraveling, serta koreksi 5/16”molar2tube
oz,untuk
danmempertahankan
elastik panjang
deepbite. Pada tahap ini digunakan archwire 0,014”
intramaksiler 1/4” 3 oz untuk koreksi midline dental
dengan multiple vertical loop dilengkapi circle hook,
lengkung gigi.

anchorage benddan 30o,memberi ruang erupsi


dan elastik intermaksiler klas II kaninus sambil dilakukan
PEMBAHASAN
penarikan
5/16” 2 oz serta gigidistalisasi
open coil untuk kaninus impaksi
gigi 25, secara bertahap.
Perawatan
34, 35. Exposure gigi kaninus impaksi dengan tahap
closed keduamaksila bertujuan
Kaninus impaksi dapat terjadi
eruption technique dilakukan secara simultan setelah karena riwayat rampan karies pada gigi desidui.
mempertahankan hasil perawatan
dilakukan insersi braket sambil menarik gigi kaninus
tahap pertama
Rampan karies menyebabkan lebar mesiodistal gigi
m erupsi secaradan penutupan
bertahap. sisa ruang
Perawatan dilanjutkan desiduipencabutan
berkurang sehingga dengan
kemampuannya untuk
mesialisasi
dengan penggunaan gigi0,016”,
plain archwire posterior.
disertai Pada tahapruang
menyediakan ini digunakan
bagi erupsi gigi permanen
anchorage bendplain archwire
30o, elastik 0,018”,
intermaksiler klas II dilengkapi circle
berkurang dan terjadi hook,
defisiensi panjang lengkung
5/16” 2 oz, dan elastik intramaksiler 1/4” 3 oz o untuk maksila.5 Hal ini memungkinkan kaninus maksila
arik gigikoreksi midlineanchorage bend 15 , elastik intermaksiler klas II
yang erupsinya paling akhir, tidak mempunyai
dental dan memberi ruang erupsi
crowding, 5/16” 2 oz dan elastik intramaksiler 1/4” 2 oz
bite, dan (konfigurasi Z elastik).
an klas I.108 Perawatan tahap ketiga bertujuan
alat cekat mengoreksi inklinasi gigi-gigi anterior dan posterior.
dan 25, Pada tahap ini digunakan plain archwire 0,020”,
o
anchorage bend 15 , circle hook pada mesial braket
Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 105-111

Gunawan,dkk: Perawatan Teknik Begg pada…

ruang untuk erupsi. Pada kasus ini posisi kaninus midline dental dan crowding pada maksila dan
maksila impaksi pada sisi labial ditunjukkan oleh mandibula dilakukan dengan pencabutan gigi 14
hasil pemeriksaan rontgen Shift sketch.9 Perawatan impaksi dan 25 serta
padapemanfaatan
sisi labial bekas pencabutan
ditunjukkan gigi hasil
oleh 36. da
9
kaninus maksila impaksi dilakukan exposure dengan pemeriksaan Pencabutan gigi rontgen
14 dipilih Shiftkarena sketch. Perawatan
akan digantikan ar
closed eruption technique kemudian menarik gigi kaninus maksila
oleh kaninus maksilaimpaksi dilakukanpencabutan
impaksi sedangkan exposure an
kaninus impaksi secara bertahap dengan mekanika dengan closed eruption technique
gigi 25 dipilih karena kondisi gigi tersebut yang kemudian 5/
Gunawan,dkk: Perawatan Teknik Begg pada… menarik gigi kaninus impaksi secara bertahap da
perawatan ortodontik sampai mencapai garis oklusi mempunyai tumpatan besar. Koreksi midline pada
dengan mekanika perawatan ortodontik sampai se
Gunawan,dkk: Perawatan
dan menempatiTeknik ruang
Begg bekas
pada… pencabutan premolar mencapai maksila dilakukan dengan
garis oklusi danmenggeser
menempati gigi-gigi
ruang12, 11,
bekas in
pertama kanan maksila (gambar 4). Pada kasus ini pencabutan 21, 22, 23, dan 24 ke distal.
premolar pertama kanan maksila da
dipilih closed eruption technique untuk exposure (gambar 4).
Perawatan Pada kasus ini dipilih closed eruption im
impaksi pada sisi labial ditunjukkan oleh hasil dalam tahaplegkung pertama gigi. alatPada cekattahapsistemini digunakan
gigi kaninus impaksi karena diharapkan 9 bagian technique untuk exposure gigi kaninus impaksi m
pemeriksaan rontgen Shift sketch. PerawatanBegg bertujuan archwire
untuk 0,014” dilengkapi
levelling, unraveling,vertical
dan loop,
bite circle hook
labial kaninus impaksi akan tertutup gingiva dengan karena diharapkan bagian labial
o kaninus impaksi te
mpaksi pada kaninus maksila impaksi dilakukan 14anchorage bend 30 , dan elastik intermaksiler klas I
sisi labial ditunjukkan oleh hasil exposure akanopening.
dalam Gigigingiva
legkung
tertutup kaninus maksila
Pada impaksi
gigi. dengan tahap
cukup dilakukan
ini
dan digunakan
baik (g
cukup
dengan dan baik setelah
closed erupsi
eruption9 penuh dantidak terjadi
technique kemudianexposure secara 5/16” 2simultan
oz sertasetelah coil untukinsersi
open dilakukan distalisasi gigi 24
pemeriksaan rontgen9 Shift sketch. Perawatan archwireerupsi
setelah 0,014”penuhdilengkapidantidak vertical
terjadiloop, circle 9hook, m
reintrusi.
menarik Closed
reintrusi. gigi kaninus
eruption impaksi
techniquesecara bertahapbraket kemudian
memberikan dan 35ditarik dilanjutkan
o gigi 34. sehingga
Pergeseran gigi-gig
aninus maksila impaksi dilakukan exposure Closed
anchorage eruption
bend 30 technique
, dan memberikan
elastik
secara intermaksiler
bertahap sedikitklas II da
dengan
sedikit mekanika
kesulitan apabilaperawatan
braket yangortodontik
dipasang pada sampai selanjutnya dilakukan menggunakan elastik
dengan closed eruption technique kemudianruang bekas kesulitan
mencapai apabila
5/16” 2 ozintramaksiler braket
serta open secara
garis oklusi yang
coil untuk
dan dipasang
menempati pada
distalisasi
posisinya gigi
gigi 24 yang da
mencapai
gigi impaksi garis oklusi
terlepas dan
sebelum menempati
gigi mulai erupsi bertahap. Perubahan
menarik gigi kaninus impaksi secara bertahap impaksi
dandalam terlepas
35 legkung sebelum
dilanjutkan gigi
gigisaat 34. mulai erupsi
Pergeseran karenagigi-gigi pe
pencabutan premolar pertama kanan maksila dapat gigi.diamati Pada tahap ini ini digunakan
adalah kaninus maksila
dengan mekanika karena perawatan
diperlukan pembukaan
ortodontik gingiva lagi. Agenesis diperlukan
sampai selanjutnya pembukaan
dilakukan gingiva vertical
lagi. Agenesis
menggunakan pada sk
elastikdenta
a…
(gambar 4). Pada kasus ini dipilih closed eruption archwire impaksi
0,014” telah
dilengkapimenempati posisinya,
loop, circlemidline
kasus ini menyebabkan terjadi pergeseran
mencapai garispada oklusikasus
technique inimenempati
danuntuk menyebabkan
exposure ruang terjadi
gigi bekaspergeseran
kaninus impaksiintramaksiler secara
maksila,
hook, anchorage bend 30bertahap.
crowdingo
dandentalelastik Perubahan
, interdigitasi. maksila dan yang
intermaksiler mandibula
midlinedental dan kesulitan interdigitasi. midlinedental dan kesulitan
pencabutan premolar pertama bagian
karena diharapkan kananlabial maksila
kaninus impaksi dapat telah
klas II diamati
5/16” terkoreksi,
2 oz saat
serta ini
open overjet
adalah 3 mm,
coil untuk kaninusdan overbite
distalisasimaksila 3 mm
gambar 4). Pada akankasustertutup
Pergeseran gingivaclosed
ini dipilih
midline dengan
dental cukup
eruption
maksila dan baik
ke kanan impaksi (gambar
telah 5 dan gambar
menempati posisinya,6). Keadaanmidlineskeletal
dentalpasien
9gigi 24 dan 35 dilanjutkan gigi 34. Pergeseran gigi-
echnique untuk setelah
exposure erupsi gigipenuh dantidak
kaninus terjadi reintrusi.
impaksi maksila, menunjukkan
crowding sedikit
dental perubahan
maksila dan namun masih tetap
mandibula
dapat terjadi karena adanya kaninus kanan maksila gigi selanjutnya dilakukan menggunakan elastik
Closed eruption technique memberikan sedikit
telah dalam
terkoreksi, relasi klas I dengan
overjet 3 mm,Perubahan dan overbite 3 (gambar
dental normal mm 7
narena
oleh diharapkan
hasil impaksi bagian
kesulitan dalam
sedangkanlabial
apabila legkung kaninus
gigi. impaksi
pergeseran
braket yang Pada
midline tahap
dipasang pada ini
dental digunakan
gigiintramaksiler dan secara
table bertahap.
1). Hal ini sesuai yang dengan rencana
akan tertutup mandibula
Perawatan gingiva dengan cukup
0,014” dan baik
dilengkapi (gambar 5 dan gambar 6). Keadaan skeletal pasien
impaksiarchwire ke kanan
terlepas sebelumdapat gigi mulaivertical
terjadi karena
erupsi
9
loop,
gigi
karena circle
dapat hook,
diamati
perawatansaat inibahwa adalah tidak kaninusdilakukan
maksila perubahan
etelah erupsi penuh
n exposure insisivus dantidak
anchorage terjadi o reintrusi.
30 , dan elastik menunjukkan
intermaksiler klas II menempati posisinya, midline dental tetap
sedikit perubahan namun masih
diperlukan lateral kananbend
pembukaan gingiva
mandibula lagi. Agenesis
agenesis. Koreksipadaimpaksi skeletal.
telah
Closed
e kemudianeruptionkasustechnique
5/16” memberikan
ini 2menyebabkan
oz serta openterjadi sedikit
coil untuk dalamgigi
distalisasi
pergeseran relasi24 klas I dengan dental normal (gambar 7
esulitan apabila
ra bertahap braketdan yang
35 dipasang
dilanjutkan
midlinedental dan kesulitan interdigitasi. pada
gigi gigi
34. Pergeseran dan
(A) table
gigi-gigi 1). Hal ini(B)sesuai dengan rencana
mpaksisampai
ontik terlepas sebelum gigi mulaidilakukan
selanjutnya erupsi karenamenggunakanperawatan
elastik bahwa tidak dilakukan perubahan
diperlukan
ruang bekas pembukaanintramaksiler
gingiva lagi. secara
Agenesis pada
bertahap. skeletal.yang
Perubahan
asus maksila
nan ini menyebabkan terjadi saat
dapat diamati pergeseran
ini adalah kaninus maksila
osed eruption dan kesulitan
midlinedental impaksiinterdigitasi.
telah menempati posisinya, midline dental
nus impaksi maksila, crowding dental maksila dan mandibula
inus impaksi telah terkoreksi, overjet 3 mm, dan overbite 3 mm
p dan baik (gambar 5 dan gambar 6). Keadaan skeletal pasien
9 (A) (B) (C) (D)
di reintrusi. (A) menunjukkan sedikit
(B) perubahan namun(C)
masih tetap (D)
rikan sedikit dalam relasi klas I dengan dental normal Gambar
(gambar4. 7 (A)-(C) Exposure kaninus dengan G
Gambar 4. (A)-(C) Exposure kaninus dengan closed closed
eruptioneruption
technique; D. foto intraoral
technique; D. fotosisiintraoral
kanan setelah
sisi 4
ng pada gigi dan table 1). Hal ini sesuai dengan rencana
minggu perawatan)
erupsi karena perawatan bahwa tidak dilakukan kanan setelah 4 minggu perawatan)
perubahan
genesis pada skeletal.
A)pergeseran (B) Pergeseran midline dental maksila ke kanan
dapat terjadi karena adanya kaninus kanan maksila
.
impaksi sedangkan pergeseran midline dental
mandibula ke kanan dapat terjadi karena gigi
(C) (D)
insisivus lateral kanan mandibula agenesis. Koreksi
Gambar 4. (A)-(C) Exposure kaninus dengan Gambar
midline dental dan 5.crowding
Foto ekstraoral pasien dan
pada maksila saat ini
closed eruption technique; D. foto intraoral sisi
mandibula dilakukan dengan pencabutan gigi 14
kanan setelah 4 minggu perawatan)
dan 25 serta pemanfaatan bekas pencabutan gigi
36. Pencabutan gigi 14 dipilih karena akan G
Pergeseran midline dental maksila ke kanan
C) digantikan oleh kaninus maksila impaksi sedangkan
dapat terjadi(D)
karena adanya kaninus kanan maksila
Gambar 4. (A)-(C) kaninus dengan midline dental pencabutan gigi 25 dipilih karena kondisi gigi
impaksiExposure
sedangkan pergeseran Gambar 5. saat
Foto
ini ekstraoral pasien saatKoreksi
ini
tersebut
Gambar 5. Foto ekstraoral yang
pasien mempunyai tumpatan besar.
losed eruption mandibula D. foto
technique; ke intraoral
kanan dapatsisi
terjadi karena gigi
midline pada maksila dilakukan dengan menggeser
anan setelah 4insisivus
minggulateral
perawatan)
kanan mandibula agenesis. Koreksi
gigi-gigi 12, 11, 21, 22, 23, dan 24 ke distal.
midline dental dan crowding pada maksila dan
Perawatan tahap pertama alat cekat sistem
mandibula
Pergeseran midlinedilakukan dengankepencabutan
dental maksila kanan gigi 14 109
Begg bertujuan untuk levelling, unraveling, dan bite
dan 25 serta pemanfaatan bekas
dapat terjadi karena adanya kaninus kanan maksila pencabutan gigi 14
opening. Gigi kaninus
Gambar 6. maksila impaksi
Foto intraoral dilakukan
pasien setelah 14 bulan
36. Pencabutan gigi 14 dipilih karena akan
mpaksi sedangkan pergeseran midline dental exposure secara simultanperawatan
setelah dilakukan insersi
digantikan oleh kaninus maksila impaksi sedangkan
mandibula ke pencabutan
kanan dapat gigi terjadi karena
25 dipilih karenagigikondisi gigi
braket kemudian ditarik secara bertahap sehingga G
Kristina W.G. dkk: Perawatan Teknik Begg ...
engan
dengan Gambar
l sisi Gambar5.5. Foto
Fotoekstraoral
ekstraoralpasien
pasiensaat
saatini
ini
al sisi

akekekanan
kanan
an maksila
nan maksila
ine dental
ne dental
arena
arena gigigigi
is. Koreksi
sis. Koreksi
aksila
aksila dan
dan
an
an gigi
gigi 14
14
butan gigi
abutan gigi
ena Gambar
Gambar 6.6.6. Foto
Foto
Foto intraoral
intraoral pasien
pasien setelah
setelah 14
14 bulan
bulan
rena akanakan Gambar intraoral pasien setelah 14 bulan perawatan
sedangkan perawatan
perawatan
sedangkan
ondisi
ondisi gigi
gigi
ar. Koreksi
sar. Koreksi
menggeser
menggeser
al.
al.
ekatsistem
kat sistem
g, dan
ng, danbite bite
dilakukan
i dilakukan
kan insersi
ukan insersi
p sehingga
sehingga Gambar 7.
Gambar 7. pasien Radiograf pasien setelah 14 bulan
Radiograf pasien setelah 14 bulan
Gambar 7. Radiograf setelah 14 bulan perawatan, A. Sefalogram, B. OPG
i posisinya
posisinya perawatan,
perawatan,A.
A.Sefalogram,
Sefalogram,B.
B.OPG
OPG
maksila, crowding dental maksila dan mandibula Tabel 1. Pengukuran sefalometri sebelum perawatan
telah terkoreksi, overjet 3 mm, dan overbite 3 mm Tabel 1. Pengukuran sefalometri sebelum KESIMP
dan selama perawatan.
(gambar 5 dan gambar 6). Keadaan skeletal pasien
54
54
perawatan dan selama perawatan. P
Begg
menunjukkan sedikit perubahan namun masih tetap exposur
dalam relasi klas I dengan dental normal (gambar 7 eruption
dan table 1). Hal ini sesuai dengan rencana perawatan memuas
.
bahwa tidak dilakukan perubahan skeletal. DAFTAR
Perawatan saat ini dalam tahap memperbaiki 1. Kun
the b
posisi kaninus kanan mandibula yang masih rotasi 2. Fletc
dan memperbaiki interdigitasi gigi-gigi menggunakan Bris
29.
plain archwire 0,016” dilengkapi circle hook pada 3. Cad
mesial braket kaninus, anchorage bend 15o, elastik tech
512.
intermaksiler klas II 5/16” 2 oz serta uprighting
4. Bha
spring dan rotating springuntuk mengoreksi gigi- New
gigi yang masih tipping dan rotasi. Perawatan akan 392-
5. Das
dilanjutkan ke tahap kedua untuk menutup sisa Berl
ruang bekas pencabutan ggi 36 menggunakan plain 6. Beg
Tech
archwire 0,018” dilengkapi circle hook, anchorage 1977
bend 15o, elastik intermaksiler 5/16” 2 oz, dan elastik 7. Kuft
intramaksiler ¼” 3 oz. vers
ther
8. Fed
and
110 Perawatan saat ini dalam tahap memperbaiki Co;
posisi kaninus kanan mandibula yang masih rotasi 9. Kok
impa
dan memperbaiki interdigitasi gigi-gigi
Orth
menggunakan plain archwire 0,016” dilengkapi 10. Whi
circle hook pada mesial braket kaninus, anchorage in p
Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 105-111

KESIMPULAN 7. Kuftinec MM, Inmam GO. A comparison of plain


versus multilooped arch wires in stage I of begg
Perawataan ortodontik menggunakan
therapy. Am. J. Orthod. 1980; 78 (1): 81-88.
teknik Begg yang dilakukan simultan dengan
exposurekaninus impaksi labial dengan closed 8. Federico VT. Atlas of orthodontic Appliances Fixed
eruption technique dapat memberikan hasil yang and removable. 2th. Ed. 16. Hollywood : Orto cycle
memuaskan Co; 1986.
9. Kokich VG. Surgical and orthodontic management
of impacted maxillary canines. Am J Orthod
DAFTAR PUSTAKA Dentofacial Orthop. 2004; 126: 278–83.
1. Kunifec MM. Stability of the impa with reference to
10. Whittington, B and Durward C. Survey of anomalies
the begg method. Angle Orthod. 1971; 41: 264-270.
in primary teeth and their correlation with the
2. Fletcher GGT. The begg appliance and technique. permanent dentition. New Zealand Dental J. 1996;
Briston: John Wright & Sons (print) Ltd; 1981. H.15-29. 92: 4-8.
3. Cadman GR. A vade mecum for the begg technique: 11. Olive RJ. Orthodontic treatment of palatally
technical principles. Am.J.Orthod. 1975; 67(5): impacted maxillary canines. Aust Orthod J. 2002;
477-512. 18: 64–70.
4. Bhalajhi SI. Orthodontics the art and science. 3rd ed. 12. Graber TM, Vanarsdall RL. Orthodontics, current
New Delhi : Arya (MEDI) Publishing House; 2004. principles and techniques. 4th ed. St. Louis: Mosby;
H. 392-393. 2005.
5. Daskalogiannakois J. Glossary of orthodontic term. 13. Begg PR, Kesling PC. Begg orthodontic theory and
Berlin: 2000; H. 224-225. technique. 2nd ed. Philadelphia: WB Saunders Co.;
6. Begg PR, Kesling PC. Begg Orthodontic Theory and 1977.
Technique. Ed. 2. Philadelphia : W.B. Saunders Co. 14. Fletcher GGT. The begg appliance and technique.
1977; p.113-150. Briston: John Wright and Sons (print) Ltd.; 1981.

111

You might also like