You are on page 1of 8

BERITA NARKOBA

Nama : CLAREN
Kelas : VII A
No. Abs :5

SMP KEBONDALEM
SEMARANG
2018
Polisi Tangkap 2 ASN Tanjungbalai Saat Pesta Sabu

Ilustrasi Narkoba 4 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Tanjungbalai - Dua orang aparatur sipil negara (ASN), MS


dan BJ yang bertugas di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Pemkot Tanjungbalai, Sumatera Utara ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres
setempat ketika mengonsumsi sabu-sabu di rumah MS.
Menurut Kapolres Tanjungbalai AKBP Irfan Rifai, kedua ASN ditangkap
saat sedang menggunakan narkoba jenis sabu-sabu di belakang rumah MS di Jalan
Jenderal Sudirman Km 5, Kelurahan Sijambi pada Selasa, 9 Oktober 2018 sekitar
pukul 17.30 WIB.
"Saat ditangkap, mereka sedang mengonsumsi narkotika golongan I,
jenis sabu-sabu,"ujar Irfan yang didampingi Kasat Rakoba AKP Adi Haryono, di
Tanjungbalai, seperti dilansir Antara, Jumat (12/10/2018).
Dari tangan mereka, lanjut dia, petugas mengamankan barang bukti berupa
sebungkus plastik klip transparan berisi 0,7 gram sabu-sabu, 1 set bong (alat isap),
3 unit HP, 1 mancis, dan selembar potongan kertas timah rokok.
Menurut Irfan, kedua tersangka mengakui narkoba jenis sabu-sabu tersebut
adalah miliknya yang diperoleh dari seorang laki-laki berinisial DG beralamat di
sekitar Kelurahan Sumber Sari, Kecamatan Sungai Tualang Raso.
"Tim Opsnal Sat Res Narkoba berupaya melakukan pengembangan dan
pencarian, namun hingga kini BG belum berhasil ditemukan," jelas Irfan.
Kedua ASN pengguna sabu-sabu tersebut yakni MS (43) merupakan warga
Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Sijambi, Kecamatan Datuk Bandar.
Sedangkan BJ (42) beralamat di Jalan Jampalan, Dusun IX, Desa Simpang
Empat, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan.
Charles PDIP: Hukuman Mati Tak Kurangi Kejahatan Penyelundupan
Narkoba
Anggota Komisi I DPR Charles Honoris memberikan pandangan saat
menjadi pembicara dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (18/11). Diskusi membahas
mengenai membangun pertahanan modern, profesionalisme milter dan rotasi
panglima TNI. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Charles
Honoris memuji langkah Malaysia yang berencana menghapus hukuman mati.
Menurut dia, rencana itu layak diapresiasi dan ditiru Indonesia.
Saat ini, lanjut dia, sedikit negara yang masih menerapkan hukuman mati.
Lebih dari 120 negara di dunia sudah menghapuskan hukuman mati dari sistem
hukum mereka.
"Hukuman mati bagi saya melanggar hak untuk hidup yang tercantum
dalam konstitusi kita dan Pancasila yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Begitu juga berbagai konvensi internasional yang sudah pernah diratifikasi
Indonesia," kata dia dalam keterangannya, Kamis (11/10/2018).
Caleg DPR dari PDIP untuk Dapil DKI Jakarta 3 (Jakbar dan Jakut) ini
menambahkan, berbagai penelitian menyebutkan bahwa hukuman mati tidak
menimbulkan efek jera bagi para pelaku kejahatan. Dalam kasus narkotika saja
misalnya berkali-kali hukuman mati sudah diterapkan namun tidak mengurangi
frekuensi kejahatan penyelundupan narkotika.
Dalam suatu proses hukum, lanjut dia, tentu bisa saja ada miscarriage of
justice. Di awal 1990-an puluhan terpidana di Amerika Serikat dibebaskan
pengadilan setelah adanya teknologi forensik menggunakan DNA membuktikan
mereka tidak bersalah.
Apabila seorang terpidana mati sudah dieksekusi, sudah tidak ada lagi upaya
rektifikasi. Orang yang sudah dihukum mati tidak dapat dihidupkan kembali.
Anggota Fraksi PDIP DPR Charles Honoris saat bersama Jokowi.
(twitter.com/charleshonoris)
"Kita harus jujur bahwa sistem penegakan hukum kita masih jauh dari
sempurna. Kesalahan dalam proses hukum sangat mungkin bisa terjadi. Apakah
kita lalu memiliki nurani untuk membiarkan eksekusi terhadap orang yang tidak
bersalah atau tidak layak untuk mati?" ujar dia.
Yang perlu dilakukan dalam hal memberantas berbagai kejahatan adalah
memperbaiki sistem dan proses penegakan hukum. Pemerintah dan institusi-
institusi terkait harus memperkuat pencegahan dan penindakan terhadap
kejahatan.
"Lembaga permasyarakatan juga harus ikut berbenah diri. Bahwa masih ada
transaksi narkotika yang dikontrol dari dalam penjara itu merupakan kelalaian
dalam pengelolaan lembaga permasyarakatan," kata Charles.
Sekali lagi, imbuh dia, hukuman mati tidak memberikan efek jera bagi
pelaku kejahatan. Terpidana hukuman mati Freddy Budiman sebelum di eksekusi
tetap saja bisa menjalankan bisnisnya dari dalam penjara.
Tertangkap Narkoba, Pria Ini Nekat Masukkan Ganja di Mulut

Patroli Indosiar, Palembang - Seorang pria yang baru saja membeli paket
ganja ditangkap polisi di kawasan Jalan Tanjung Sari, Palembang, Sumatera
Selatan.
Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Kamis (11/10/2018), saat petugas
Polsek Kalidoni melakukan penggeledahan, Juliansah nekat memasukkan nerkoba
ke dalam mulutnya. Beruntung aksi pelaku berhasil digagalkan petugas.
Tertangkapnya Juliansah warga Sako, Palembang, berawal dari kecurigaan
polisi yang sedang berpatroli melihat pelaku membawa bungkusan. Saat akan
diperiksa, pelaku gugup dan ketakutan.
"Tersangka berusaha melakukan perlawanan dan melakukan penghilangan
barang bukti dengan menyembunyikan ganja di dalam mulut," kata Kapolsek
Kalidoni AKP Yulia.
Tersangka mengaku ganja seberat 1 gram baru saja dibelinya dari seorang
bandar berinisial FR. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku
digelandang polisi ke Mapolsek Kalidoni. (Karlina Sintia Dewi)
ALAT MUSIK TRADISIONAL

1. Angklung

Angklung (img: Grid.id)


Siapa sih yang tidak mengenal peralatan yang satu ini?. Sebagian
penduduk Indonesia pastilah mengenal nama alat musik daerah ini. Apa lagi
kalau bukan angklung, sebuah alat musik daerah yang terbuat dari bambu
dengan cara pembuatan tertentu dan cara memainkan yang cukup
memerlukan keuletan dalam mempelajarinya.
Di antara berbagai alat musik tradisional dan keterangannya di
Indonesia, angklung merupakan nama alat musik tradisional yang paling
populer. Angklung ini biasa digunakan sebagai pengiring lagu dalam sebuah
pertunjukan kesenian tradisional seperti wayang kulit, embleg dan
sebagainya. Namun saat ini tidak jarang seni musik pop dan modern yang
juga memanfaatkan alunan nada angklung sebagai modifikasi pertunjukan
yang membuat penampilan menjadi semakin indah dan menarik.
Adapun dalam pembuatan musik angklung sendiri, yaitu dengan
memanfaatkan bambu sebagai bahan utamanya yang dipilih dengan ukuran
tertentu. Kemudian, untuk memainkan alat ini, cukup dengan cara
menggoyangkannya dengan lembut dan nantinya akan dihasilkan bunyi dari
getaran dan benturan bambu-bambu beragam ukuran tersebut. Angklung
memiliki suara yang khas dan berbeda dari jenis musik modern seperti
sekarang ini. Tidak heran jika wisatawan asing banyak yang jatuh hati pada
Angklung ini dan berupaya keras untuk belajar agar mampu memainkannya.
Sebagai penduduk asli Indonesia, Anda tidak boleh kalah lihainya pastinya
dalam memainkan irama musik angklung ini.
2. Seluang

Seluang (img: Keepsoh.com)


Selanjutnya di antara alat musik tradisional dan keterangannya yang
akan dibahas dalam susunan artikel yang satu ini adalah alat musik Seluang.
Seluang berasal dari Provinsi Sumatera Barat tepatnya daerah Minangkabau.
Seluang terbuat dari bamboo yang cara memainkannya yaitu dengan cara
meniupnya dan kemudian mengeluarkan jenis musik aerophone. Jika dilihat
sekilas, Seluang ini mirip sekali dengan seruling bahkan hampir tidak ada
perbedaannya. Namun tidak seperti itu yang sebenarnya. Seluang hanya
mempunyai empat buah lubang pada bagian tengahnya saja. Lubang-lubang
tersebut berfungsi sebagai pengaturan nada yang dikeluarkan dari alat musik
tradisional tersebut.

You might also like