You are on page 1of 9

JURNAL PENELITIAN

PENGARUH PENGGANTIAN MAIN JET PADA KARBURATOR


TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG
PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER Z

Oleh:

FEBRIANSYAH
NIM. 1108132/2011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
Pengaruh Penggantian Main jet Pada Karburator Terhadap Konsumsi
Bahan Bakar dan Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Yamaha Jupiter Z

Febriansyah
Dosen Pembimbing : 1. Drs. Hasan Maksum, M.T
2. Drs. M. Nasir, M.Pd

S1 Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang


febrybae@yahoo.com

Abstrak

Main jet berfungsi sebagai pengontrol jumlah bensin yang disalurkan oleh
primary high speed system. Main jet adalah pintu keluar utama bensin dari
mangkuk karburator. Main jet terhubung langsung ke nosel. Jika pilot jet berperan
di kecepatan rendah, maka main jet berperan untuk kecepatan tinggi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan konsumsi bahan bakar dan
emisi gas buang yang dihasilkan oleh sepeda motor yang menggunakan Main jet
standar dengan sepeda motor yang menggunakan Main jet yang divariasikan.
Hasil pengujian lalu dianalisa dengan analisis statistik t-test dengan taraf
signifikan 5%. Hasil yang diperoleh dari penggantian main jet dengan ukuran
lebih kecil dapat menghemat konsumsi bahan bakar. Dimana konsumsi bahan
bakar yang paling rendah terjadi pada putaran 1500 rpm menggunakan main jet
100 dengan jumlah konsumsi bahan bakar sebesar 0,29316 liter/jam dengan
penurunan konsumsi bahan bakar rata-rata 0,0476 liter/jam pada setiap putaran
mesin. Penggantian main jet dengan ukuran lebih kecil dapat mengurangi
kandungan CO sebesar 1,31 %, dan hasil uji t dinyatakan signifikan dengan thitung
= 12,4586 > ttabel = 4,303. Kemudian, kandungan HC main jet dengan perlakuan
lebih tinggi dibandingkan dengan sepeda motor main jet tanpa perlakuan. Hasil uji
t pada kandungan HC main jet 100 dengan dinyatakan tidak signifikan dengan
thitung = 1,5573 < ttabel = 4,303, main jet 110 thitung = 2,9435 <ttabel = 4,303, dan
main jet 115 dinyatakan 1,4407<ttabel = 4,303.

Kata kunci: Main jet, Konsumsi bahan bakar, dan Emisi gas buang.

1
2

1. Pendahuluan emisi gas buang kendaraan yang


berbahaya akan berkurang.
1.1 Latar Belakang
2. Teori Dasar
Penggunaan kendaraan bermotor
setiap harinya semakin meningkat, 2.1 Proses Pembakaran
akibatnya sumber polutan juga semakin
meningkat. Peningkatan ini disebabkan Proses pembakaran dibedakan atas
karena kebutuhan maupun gaya hidup dua jenis, yaitu pembakaran kimia dan
yang terus berkembang. Pada saat fisika. Pembakaran kimia ditulis dalam
sekarang ini mayoritas pengguna persamaan C8H18 + 12,5O2 + N2
kendaraan bermotor tidak tahu, tidak 8CO2 + H2O + N2. Reaksi
mengerti, ataupun tidak peduli dengan tersebut dapat dilihat bahwa proses
polutan yang dihasilkan kendaraannya, pembakaran yang baik atau karbon (C8)
yang mereka tahu hanya cara dibakar seluruhnya menjadi 8CO2
menggunakannya saja. Karena itu sedangkan Hidrogen (H18) dibakar
pabrikan kendaraan bermotor sangat seluruhnya menjadi 9H2O. Pembakaran
dituntut akan kesempurnaan proses fisika yaitu proses pembakaran pada SI
pembakaran pada kendaraannya, agar (Spark Ignaition) engine dapat dibagi
terwujudnya bahan bakar irit dengan dalam tiga tahap: (1) penyalaan (2)
tenaga yang besar, serat emisi yang perambatan nyala api (3) akhir
ramah lingkungan. penyalaan. Pada tahap penyalaan, bahan
Sumber polutan terbesar yaitu dari bakar yang terbakar hanya 5-10%.
sektor transportasi, adapun gas yang Selama periode penyalaan, busi
berbahaya diantaranya CO (Karbon memercikkan bunga api dan proses
Monoksida) dan HC (Hidrokarbon). pembakaran dimulai tetapi tekanan di
Polutan yang terjadi dapat diakibatkan ruang bakar masih rendah sehingga
karena proses pembakaran yang tidak belum ada usaha yang dihasilkan. Usaha
sempurna, salah satu cara untuk yang dihasilkan nantinya akan
mengatasi masalah tersebut adalah mendorong piston akibat ledakan
dengan cara menggantikan main jet campuran bahan bakar terjadi pada
pada karburator sepeda motor tersebut. tahap perambatan api dalam proses
Main jet merupakan penyuplai utama pembakaran (sekitar 5-10° sesudah
bensin pada karburator. Dengan TMA). Pada periode ini sekitar 80-90%
adanya penggantian main jet pada bagian dari masa campuran bahan bakar
karburator, harapannya agar dapat dan udara terbakar. Selama tahap ini,
menghasilkan campuran bahan bakar tekanan di dalam selinder sangat tinggi
dengan udara yang halus sehingga atau berada pada tekanan maksimum
mudah terbakar sesuai dengan kompresi yang akan membentuk tenaga untuk
rasio mesin kendaraan yang digunakan. menghasilkan usaha pada langkah usaha
Bila bahan bakar yang digunakan sesuai 5% jumlah campuran bahan bakar dan
dengan kompresi rasio mesin, hal ini udara terakhir terbakar pada tahap akhir
akan menghindari terjadinya penyalaan dimana tekanan akan turun
detonasi/knocking di dalam mesin sangat cepat dan pembakaran selesai.
kendaraan, karena pembakaran yang
sempurna akan didapatkan sehingga
3

2.2 Karburator pemakaian bahan bakarnya. Nilai-nilai


yang diperoleh dapat berbeda-beda
Karburator berfungsi untuk tergantung pada kondisi perjalanan saat
mencampur udara dan bensin sehingga dilakukan pengukuran. Contohnya :
menjadi gas dan untuk mengatur cuaca, kondisi mesin, beban jalan,
pemasukan gas ke dalam silinder. Gas kondisi jalan, dan lain-lain.
merupakan partikel-partikel yang sangat Konsumsi bahan bakar erat
halus sehingga mudah terbakar. Selain kaitannya dengan efisiensi kendaraan.
itu karburator juga harus sanggup Tingkat konsumsi sebuah engine
melayani penyampuran udara dengan terhadap bahan bakar sering kali
bensin dan memasukkannya ke dalam menjadi salah satu bahan pertimbangan
silinder sesuai dengan beban dan dalam pemilihan sebuah engine. Usaha
kecepatan motor. Perbandingan udara yang dilakukan oleh para ahli otomotif
dengan bensin dinyatakan dengan berat. saat ini adalah mendapatkan engine
Secara teoritis perbandingan yang dengan konsumsi bahan bakar rendah
sempurna adalah 1 gr bensin berbanding (irit) dengan menghasilkan tenaga yang
dengan 15 gr berat udara. Apabila maksimal.
perbandingan udara lebih besar,
misalnya 1 gr berat bensin berbanding 2.5 Emisi Gas Buang Kendaraan
18 gr udara maka disebut dengan
campuran miskin. Sebaliknya, bila 2.5.1 Karbon Monoksida (CO)
campuran udara lebih sedikit, misalnya Karbon monoksida merupakan hasil
1 gr berat bensin berbanding dengan 13dari pembakaran yang tidak lengkap
gr berat udara maka disebut campuran karena jumlah udara yang tidak cukup
kaya. pada campuran bahan bakar dan udara
atau tidak cukupnya waktu pada siklus
2.3 Main jet untuk menyelesaikan pembakaran. Efek
yang ditimbulkan oleh CO yaitu
Main jet berfungsi sebagai berkurangnya peneyediaan oksigen ke
mengontrol jumlah bensin yang seluruh tubuh bisa membuat sesak nafas
disalurkan oleh primary high speed dan dapat menyebabkan kematian.
system. Main jet adalah pintu keluar
utama bensin dari mangkuk karburator. 2.5.2 Hidrokarbon (HC)
Main jet terhubung langsung ke nosel. Hidrokarbon terbentuk dari
Jika pilot jet berperan di kecepatan campuran bahan bakar yang tidak
rendah, maka main jet berperan untuk tercampur rata pada saat pembakaran,
kecepatan tinggi. sehingga tidak bereaksi dengan oksigen,
maka hidrokarbon ini akan ikut keluar
2.4 Konsumsi bahan bakar dengan gas buangan hasil pembakaran
dan menjadi bahan pencemar udara.
Fuel consumption menunjukan Efek dari HC yaitu: HC berada di udara
berapa banyak kilometer yang dapat dalam jumlah banyak dan tercampur
ditempuh oleh motor dengan 1 liter dengan bahan pencemar lain maka sifat
bensin. Fuel consumption ini juga toksinnya akan meningkat dan
menunjukkan seberapa jauh efisiensi membentuk ikatan baru yang disebut
mesin atau kendaraan dilihat dari Polycyclic Aromatic Hydrocarbon
4

(PAH). PAH merasang terbentuknya 4.1.2 Data hasil pengujian konsumsi


sel-sel kanker apabila terhisap masuk ke bahan bakar karburator dengan
paru-paru. Main jet ukuran 105

3. Metode Penelitian

3.1 Persiapan Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam


penelitian ini adalah:
a. Sepeda Motor Jupiter Z 4.1.3 Data hasil pengujian konsumsi
b. Four gas analyzer bahan bakar karburator dengan
c. Gelas Ukur Main jet ukuran 110
d. RPM tester
e. Termometer digital
f. Premium

3.2 Pengujian

Pengujian konsumsi bahan bakar dan


emisi gas buang CO dan HC. Pengujian 4.1.4 Data hasil pengujian konsumsi
dilakukan pada masing-masing putaran bahan bakar karburator dengan
mesin sebanyak tiga kali pengujian Main jet ukuran 115
dengan putaran mesin yaitu 1500 rpm,
1900 rpm, dan 2300 rpm. Pengujian
dilakukan menggunakan gelas ukur
untuk konsumsi bahan bakar dan alat uji
emisi four gas analyzer yang dilakukan
di Workshop Teknik Otomotif, Jurusan
Teknik Otomotif, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Padang. 4.1.5 Data hasil pengujian emisi gas
buang karburator dengan Main jet
4. Hasil Penelitian dan ukuran 100
Pembahasan

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Data hasil pengujian konsumsi


bahan bakar karburator dengan
Main jet ukuran 100

4.1.6 Data hasil pengujian emisi gas


buang karburator dengan Main jet
ukuran 105
5

4.1.7 Data hasil pengujian emisi gas Gambar 1.Grafik rata-rata Konsumsi
buang karburator dengan Main jet Bahan Bakar
ukuran 110 Dari tabel 4.2.1 dan gambar 1 di
atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh
penggantian main jet 100 (dengan
perlakuan) terhadap konsumsi bahan
bakar lebih irit rata-rata 0,0476 liter/jam
pada setiap putarannya jika
dibandingkan dengan main jet 105
(tanpa perlakuan), 110, dan 115.

4.2.2 Hasil pengujian CO

4.1.8 Data hasil pengujian emisi gas


buang karburator dengan Main jet
ukuran 115

4.2 Pembahasan

4.2.1 Hasil pengujian Konsumsi bahan


bakar
6

Gambar 2. Bagan dan Grafik rata- gas buang HC pada 4 variasi main jet.
rata nilai kandungan Adapun perbedaan rata-rata hasil
CO pengujian kandungan emisi gas buang
Berdasarkan grafik dan bagan HC tersebut dapat dilihat pada bagan
diatas dapat dilihat perbedaan rata-rata dan grafik di atas.
kandungan emisi gas buang CO dari ke Kandungan gas HC yang
empat main jet. Kandungan gas CO dihasilkan oleh main jet 100 berbanding
yang dihasilkan oleh main jet 115 lebih 18,54 ppm dengan main jet 105 (tanpa
rendah 0,9733 % dibandingkan dengan perlakuan). Pada main jet 115
kandungan gas CO yang dihasilkan perbandingan kandungan gas HC
main jet 110. Pada main jet 105 (tanpa dengan main jet 105 (tanpa perlakuan)
perlakuan) kandungan gas CO lebih adalah 59,54 ppm, namun pada main jet
rendah 1,13 % dibandingkan dengan 110 kandungan gas HC meningkat
kandungan gas CO yang dihasilkan 281,84 ppm dibandingkan main jet 105
main jet 100. Jadi, dari rata-rata di atas (tanpa perlakuan). Hidrokarbon
kandungan gas CO yg paling sedikit terbentuk dari campuran bahan bakar
yaitu 2,8966% pada main jet 105 (tanpa yang tidak tercampur rata pada saat
perlakuan). pembakaran sehingga tidak bereaksi
dengan oksigen, maka hidrokarbon ini
4.2.3 Hasil Pengujian HC akan ikut keluar dengan gas buangan
hasil pembakaran dan menjadi bahan
pencemar udara (Wisnu, 2004).

Tabel. Hasil uji statistik emisi gas


buang pada taraf signifikan 5 %

5. Kesimpulan
Gambar 3. Bagan dan Grafik rata-
rata nilai kandungan Berdasarkan hasil analisis data
HC penelitian yang telah dibahas pada
Berdasarkan grafik pengujian bagian muka, dapat ditarik kesimpulan
dapat diambil rata-rata kandungan emisi sebagai berikut:
7

Penggantian main jet dengan ukuran Jakarta: Direktorat Pembinaan


lebih kecil dapat menghemat konsumsi SMK.
bahan bakar. Dimana konsumsi bahan
bakar yang paling rendah terjadi pada . (2008). Teknologi Sepeda
putaran 1500 rpm menggunakan main Motor Jilid 2. Jakarta: Direktorat
jet 100 dengan jumlah konsumsi bahan Pembinaan SMK.
bakar sebesar 0,29316 liter/jam dengan
penurunan konsumsi bahan bakar rata- Kompas Otomotif. (2012). Kenaikan
rata 0,0476 liter/jam pada setiap putaran Harga Bahan Bakar.Pada:
mesin. Penggantian main jet dengan www.Kompas.com. (diakses 11
ukuran lebih kecil dapat mengurangi Juni 2013)
kandungan CO sebesar 1,31 %, dan
hasil uji t dinyatakan signifikan dengan . (2012). Populasi
thitung = 12,4586 > ttabel = 4,303. Kendaraan di Indonesia. Pada:
Kemudian,kandungan HC main jet www.Kompas.com. (diakses 11
dengan perlakuan lebih tinggi Juni 2013)
dibandingkan dengan sepeda motor
main jet tanpa perlakuan. Hasil uji t (2013). Prinsip kerja
pada kandungan HC main jet 100 Karburator dan Main jet. Pada:
dengan dinyatakan tidak signifikan www.Kompas.com. (diakses 24
dengan thitung = 1,5573 < ttabel = 4,303, september 2013)
main jet 110 thitung = 2,9435 <ttabel =
4,303, dan main jet 115 dinyatakan Marsudi. (2010). Teknisi Otodidak
1,4407<ttabel = 4,303. Sepeda Motor. Yogyakarta :
Andi
Daftar Pustaka
Marthur, Sharma. (1980). A Course In
Anas Sudiyono. (2003). Pengantar
Internal Combustion Engine.
Statistik Dasar. Jakarta: Raja
Delhi: Rai & Sons.
Grafindo Persada.
Mukono,H.J (2003). Pencemaran
DITJEN DIKMEN, KEMENDIKBUD.
Udara dan Pengaruhnya
(2012). Materi BIMTEK dan Uji
Terhadap Gangguan Saluran
Kompetensi guru produktif SMK
Pernapasan. Surabaya:
Teknik Kendaraan Ringan.
Airlangga University Press
Jakarta: Direktorat Pendidikan
dan Tenaga Kependidikan
Pulkrabek, Willard W. (2004).
Jakarta.
Engineering Fundamentals of
the Internal Combution Engine.
Harian Pos. (2012). Penggunaan Bahan
New Jersey: Pearson Prentice-
Bakar. Pada:
Hall.
www.HarianPos.com. (diakses
pada 11 Mei 2013)
Pertamina. (2012). Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum
Jalius Jama dan Wagino. (2008).
(SPBU).Pada:
Teknologi Sepeda Motor Jilid 1.
www.Pertamina.com/Gas
8

station.ospx.(diakses tanggal 20 Wardan Suyanto. (1989). Teori Motor


Juni 2013) Bensin. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Direktoral Jenderal Pendidikan
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Tinggi Proyek Pengembangan
Bandung: Alfabeta. Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan.
Srikandi. (1992). Polusi Air dan Udara.
Yogyakarta: Kanisius Wisnu, Wardhana. (2004). Dampak
Pencemaran Lingkungan.
Suharsimi Arikunto. (2000). Yogyakarta: Andi offset
Manajemen Penelitian. Jakarta:
Rineka Cipta

Soedomo, Moestikahadi. (2001).


Pencemaran Udara. Bandung:
ITB Bandung

Solikin dan Sutiman. (2005). Mesin


Sepeda Motor. Jakarta : Insania

Tim Penyusun. (2011). Buku Panduan


Penulisan Tugas Akhir/Skripsi
Universitas Negeri Padang.
Padang: Depdiknas UNP.

Toyota. (1995). Materi Pelajaran


Engine Grup New Step 1.
Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.

. (1972). Materi Pelajaran


Engine Grup Step 2. Jakarta: PT.
Toyota Astra Motor.

You might also like