Professional Documents
Culture Documents
amnion. Bakteri pembusuk tidak terlibat dalam proses ini. Perubahan maserasi hanya dapat terlihat
ketika fetus sudah mati beberapa hari sebelum pengiriman. Normalnya, perubahan terjadi dalam
satu minggu (Pounder, D.J. 1995. Postmortem Change and Time of Death. University of Dundee).
Adapun kriteria terjadinya maserasi intrauterin adalah (Karmakar, R.N. Forensic Medicine and
- Fetus telah mati dan sisanya masih tersimpan dalam uterus dalam waktu lebih dari 24 jam,
bahkan akan lebih baik jika pembentukan maserasi terjadi dalam 3-4 hari atau lebih (jika fetus
mati dalam uterus dan dikeluarkan dalam 24 jam, maka sulit untuk mengetahui apakah fetus
mati sebelum atau selama kelahiran dan tidak ada bukti terjadinya maserasi ataupun
mummifikasi)
- Fetus dikelilingi dengan banyak cairan amnion (jika jumlah cairan amnionnya sedikit,
kekurangan darah, dan tidak ada sirkulasi udara dalam uterus, maka fetus akan mengering
- Membran luar masih tersisa (sehingga tidak ada sirkulasi udara yang terjadi).
Ciri-ciri dari maserasi intrauterin (Barness, Enid Gilbert, dkk. 2005. Handbook of Pediatric Autopsy
- Tubuh yang sudah mati akan halus, odematous, faksid, dan mendatar. Jika diletakkan pada
permukaan yang datar, fetus yang sudah mati akan terlihat lurus dan datar tanpa menunjukkan
- Tubuh berbau asam yang khas (racid odour) tapi tidak ada gas yang terbentuk.
- Adanya “spalding sign” yaitu tanda radiologis terjadinya overlapping dari tulang-tulang
tengkorak. Overlapping dari tulang-tulang tengkorak terjadi karena penyusutan serebrum dan
kematian fetus dalam uterus menyebabkan fetus yang sudah mati tersebut dianggap sebagai
benda asing dan uterus akan berusaha untuk mengeluarkannya dengan kontraksi yang kuat.
Tingkatan maserasi
Menurut Sastrowinata (2005), kematian janin dalam pada kehamilan yang telah lanjut, maka akan
mengalami perubahan-perubahan sebagai berikut :
1) Rigor mortis (tegang mati) berlangsung 2,5 jam setelah mati kemudian lemas kembali.
2) Stadium maserasi I : timbulnya lepuh-lepuh pada kulit. Lepuh ini mula-mula terisi cairan jernih,
tetapi kemudian menjadi merah coklat.
3) Stadium maserasi II : timbul lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air ketuban menjadi merah coklat.
Terjadi 48 jam setelah anak mati.
4) Stadium maserasi III : terjadi kira-kira 3 minggu setelah anak mati. Badan janin sangat lemas dan
hubungan antara tulang-tulang sangat longgar edema di bawah kulit. (Petersson K, 2012)
Klasifikasi
Menurut United States National Center for Health Statistic tahun 2013 menyatakan
bahwa Kematian janin dapat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu:
Maserasi Grade II
(Sumber : Varney, Kriebs, Gegor, 2012)
5. Maserasi grade III (durasi >8 hari) : Hepar kuning kecoklatan, efusi cairan keruh,
mungkin terjadi mumifikasi. Badan janin sangat lemas, hubungan antara tulang-tulang
sangat longgar dan terdapat oedem dibawah kulit. (Petersson K, 2012)