You are on page 1of 3

TERM OF REFFERENCE:

ASSEMENT PENGEMBANGAN EKOWISATA

I. BACKGROUND / LATAR BELAKANG

Sektor pariwisata sudah menjadi sektor andalan di Indonesia dalam hal meningkatkan
perekonomian masyarakat. Hal lain yang jadi penting dari pariwsiata adalah; (1)dapat
mempromosikan dan mengelola lingkungan dan warisan budaya. (2). Mengahaislkan permintaan
barang dan jasa. (3). Meningkatkan pendapatan masyarakat. (4). Mengurangi kemiskinan
dengan difersifikasi manfaat pariwisata. Namun demikian pengembangan pariwisata secara
keseluruhan hanya terbatas pada pengembangan beberapa lokasi yang cenderung berkontribusi
terhadap degradasi lingkungan.

Dengan latar belakang ini diakui bahwa ada kebutuhan untuk difersifikasi produk pariwisata dan
mengembangkan infrastruktur yang memadai untuk mendukung dan mempromosikan industri
pariwisata dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan, sosiokultural, serta pertimbangan
ekonomi dan keungan.

Eco-tourism adalah kosep pengembangan pariwisata berbasis pada lingkungan alam (Natural
Environment) dan kebudayaan masyarakat dengan prinsip pemanfaatan dan
penyelenggaraanya diarahkan pada: upaya konservasi alam dan budaya, berpusat pada
partisipasi masyarakat yang menyediakan produk-produk seperti pendidikan, belajar dan
rekreasi, dan lain lain.

Sebagai salah satu bagian Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat PTAR
kedepaan adalah mengembangkan desa ekowisata di beberapa desa lingkar tambang
Kecamatan Batangtoru yang mempunyai potensi memadai untuk dikembangkan.
Pengembangan Ekowisata di wilayah terseleksi ini akan memberikan dampak positif melalui; (1).
peluang bisnis dan peningkatan pendapatan pedesaan, (2). Peningkatan yang adil dalam
layanan sosial dasar untuk mendukung pengembangan SDM, dan (3). Perlindungan terhadap
lingkungan

A. Tujuan (Goal):
 Pengembangan Konsep dan Perencanaan Strategis Ekowisata (eco-tourism) secara
berkelanjutan di desa Sipenggeng dan desa Hapesong Baru Kecamatan Batangtoru yang
pada giliranya memberikan manfaat ekonomi dan sosial serta mempertahankan fungsi
wilayah, proteksi lingkungan dan melestarikan keanekaragaman hayati lokal (local
biodiversity).

B. Sasaran:
1. Mengidentifikasikan keanekaragaman hayati dan basis budaya yang dapat menjadikan
potensi daya tarik wisata termasuk isu-isu prioritas, ekosistem, habitat, flora dan fauna
untuk konservasi.
2. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dan kesenjangan dalam konservasi
keanekaragaman hayati (biodiversity) serta strategi dan kegiatan – kegiatan yang tepat
sasaran dalam pengembangan konsep ekowisata
3. Mempelajari konteks socio ekonomi melalui konsultasi dengan stake holder masyarakat
dan private sektor untuk mengidentifikasi profile penerima manfaat masyarakat desa,
keuntungan potensial dari pengembangan program ekowsita desa
4. Mengidentifikasi sumber daya (resources) yang tersedia termasuk dampak kedepan
apabila ada pengembangan sarana dan prasana,institusi,industri-industri kecil dan
menengah melalui proyek ekowisata serta rantai nilai (eco-toruism value change)

Term of Reference-Assessment Pengembangan Ekowisata Page 1/3


5. Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan untuk implementasi berbagai kegiatan-
kegiatan ekowisata
6. Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat sosial (social bariers) yang berhungan dengan
norma-norma sosial, adat istiadat dan budaya masyarakat lokal serta intervensi project
yang tepat untuk mengatasi penghalang sosial tersebut dan indikator-indikator yang
terukur
7. Mempelajari faktor gender termasuk peran kaum perempuan dan laki-laki, faktor
penghalang gender dan dampak dalam implementasi project ekowisata serta solusi-
solusi yang diusulkan dalam pengembangan rencana keikusertaan masyarakat
(community engagement plan) dan gender action plan yang tepat serta indikator-indikator
yang terukur
8. Melakukan analisa gender selama kegiatan assesement untuk mengidentifikasi issu-isu
terkait gender dan peluang-peluang dalam memaksimalkan keterlibatan kaum
perempuan dan pemuda dalam pengelolaan sumber daya alam
9. Mempelajari pola arus wisatawan (tourist flow pattern) dan tujuan serta kebutuhan yang
mereka sukai
10. Menentukan isu-isu strategis yang berhubunan dengan efektifitas pengelolaan ekowisata
termasuk isu-isu yang berhubungan dengan sosial, kebijakan, pemerintah, kebijakan
desa, kebijakan lingkungan, ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya alam dsb.
11. Persiapan program aksi untuk pengembangan lebih lanjut yang konsisten

II. Ruang Lingkup (Scope of Work)


 Ruang lingkup kegiatan assesment mencakup analisa terkait Socio-economic dan
dampak dari intervensi program ekowisata pada dua lokasi desa terpilih (desa
Sipenggeng dan desa Hapesong Baru, kecamatan Batangtoru) dengan melakukan
penyelidikan, assesment dan komunikasi secara ekstensif dan komprehensif terhadap
potensi manfaat dan dampak dari kegiatan yang diharapkan dapat meyakinkan intervensi
program ekowisata yang berkelanjutan.

2.1. Pendekatan dan Metodology


 Untuk pencapaian sasaran yang ditetapkan, perlu pendekatan dan kombinasi metode
studi literatur, survey lapangan, konsultasi dengan berbagai stakeholders termasuk
pemerintah, otoritas lokal, masyarakat lokal, partners yang bergerak di bidang konservasi
lingkungan dan stakeholder terkait lainnya.

Disamping itu, study lapangan (field survey) untuk mempelajari karakter ladnscape dan
elemen-elemen yang berpotensial terhadap pengembangan ekowisata serta interaksi
dengan multiphak bertujuan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dapat
dipahami dengan baik sehingga solusi-solusi yang direkomendasikan lebih tepat dalam
memecahkan permasalahan terkait dengan pengembangan ekowisata

III. Output (Hasil yang diharapkan)


3.1. Hasil yang diharapkan dari kegiatan asesement adalah laporang lengkap tentang
baseline informasi terkait dengan kondisi fisik lingkungan, keanekaragaman hayati,
kondisi sosio-ekonomi serta detail mengenai management plan dan rencana aksi dalam
konsep pengembangan ekowisata di desa Sipenggeng dan desa Hapesong Baru
Kecamatan Batangtoru.

IV. Time frame


4.1. Durasi kegiatan assesement ini adalah satu bulan (1-30 November) termasuk persiapan,
field study dan pelaporan.

Term of Reference-Assessment Pengembangan Ekowisata


2|Page
V. Kualifikasi dan Pengalaman Konsultan
 Konsultan akan diseleksi berdasarkan proses seleksi qualifikasi oleh team internal.
 Qualifikasi minimum untuk konsultan kurang lebih berpengalaman 10 tahun di bidang
konservasi keanekaragaman hayati, riset dan pengembangan ekowisata serta
management perencanaan atau pengalaman sejenisnya.

VI. Project Expenditure / Pengeluaran Proyek


PTAR tbd

Term of Reference-Assessment Pengembangan Ekowisata


3|Page

You might also like