You are on page 1of 25

Materi PPG PGSD UMM

MATERI 9
PENILAIAN BERBASIS KELAS

A. Konsep Dasar Penilaian Berbasisi Kelas


Penilaian dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk memperoleh berbagai
informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil
belajar, pertumbuhan serta perkembangan sikap dan perilaku yang dicapai siswa (Fajar, A.,
2002). Berkaitan dengan hal ini guru harus membuat keputusan mengenai pencapaian
belajar siswa.
Pengertian di atas menunjukkan bahwa evaluasi merupakan suatu proses untuk
menggambarkan perubahan dari diri siswa setelah pembelajaran. Proses memberi arti
bahwa evaluasi dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, dengan cara
tertentu sehingga mendapat hasil sesuai yang diharapkan. Di sana juga digambarkan bahwa
dalam penilaian dilakukan dengan mengumpulkan kenyataan secara sistematis.
Menurut Peraturan Meteri Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007 tentang Standar
kualifikasi akademik dan kompetensi guru dalam standar no 8 dijelaskan bahwa guru
harus mampu melakukan penilaian proses dan hasil belajar. Pada peraturan menteri
tersebut terungkap bahwa seorang guru harus mampu memahami prinsip-prinsip
penilaian, menentukan prosedur penilaian, mengembangkan instrumen dan seterusnya.
Ini menunjukkan bahwa seorang guru harus memahami penilaian berbasis kelas.

1. Pengertian Penilaian Berbasis Kelas


Penilaian kelas merupakan penilaian otentik, yaitu proses pengumpulan informasi
oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan siawa
melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan
secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah benar-benar
dikuasai dan dicapai. Berikut adalah prinsip-prinsip penilaian otentik.
 Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran (a part of, not apart
from, instruction),
 Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world problems), bukan
masalah dunia sekolah (school work-kind of problems),
 Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria yang sesuai
dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar,
 Penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran
(kognitif, afektif, dan sensori-motorik).

Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang berkaitan dengan


pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik
yang mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang
diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9-1


Materi PPG PGSD UMM

Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dijaring dan


dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau
indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan siswa
dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masing-masing.
Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah
perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti
yang menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa, pengolahan, dan penggunaan informasi
tentang hasil belajar siswa. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara,
seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and
pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil
kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang
menyenangkan, sehingga memungkinkan siawa menunjukkan apa yang dipahami dan
mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang siswa dalam periode waktu tertentu
dibandingkan dengan hasil yang dimiliki siswa tersebut sebelumnya dan tidak dianjurkan
untuk dibandingkan dengan siswa lainnya. Dengan demikian siswa tidak merasa dihakimi
oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai kompetensi atau indikator yang diharapkan.

2. Fungsi dan Manfaat Penilaian Kelas


Fungsi Penilaian Kelas:
a. Menggambarkan sejauhmana seorang siswa telah menguasai suatu kompetensi.
b. Mengevaluasi hasil belajar siswa dalam rangka membantu siswa memahami dirinya,
membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program,
pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai bimbingan).
c. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan
siswa dan sebagai alat diagnosis yang membantu guru menentukan apakah seseorang
perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
d. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang
berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
e. Sebagai kontrol bagi guru dan sekolah tentang kemajuan perkembangan siswa.

Manfaat penilaian kelas antara lain adalah:


a. Untuk mengetahui tingkat pencapai kompetensi selama dan setelah proses
pembelajaran berlangsung.
b. Untuk memberikan umpan balik bagi siswa agar mengetahui kekuatan dan
kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
c. Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami siswa
sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.
d. Untuk umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan
sumber belajar yang digunakan.
e. Untuk memberikan piliha alternatif penilaian kepada guru.
f. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas
pendidikan.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9-2


Materi PPG PGSD UMM

3. Prinsip-prinsip Penilaian Kelas


a. Validitas. Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan
alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam mata pelajaran pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan, misalnya kompetensi ” mempraktikkan gerak dasar
jalan..”, maka penilaian valid apabila menggunakan penilaian unjuk kerja. Jika
menggunakan tes tertulis maka penilaian tidak valid.
b. Reliabilitas. Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian.
Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan
menjamin konsistensi. Misal, guru menilai dengan unjuk kerja, penilaian akan
reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila unjuk kerja itu dilakukan
lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin penilaian yang reliabel
petunjuk pelaksanaan unjuk kerja dan penskorannya harus jelas.
c. Menyeluruh. Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain
yang tertuang pada setiap kompetensi dasar. Penilaian harus menggunakan beragam
cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi siswa, sehingga tergambar profil
kompetensi siswa.
d. Berkesinambungan. Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus
menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi siswa dalam kurun
waktu tertentu.
e. Obyektif. Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus
adil, terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
f. Mendidik. Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,
memperbaiki proses pembelajaran bagi guru, meningkatkan kualitas belajar dan
membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

4. Penilaian Hasil Belajar Masing-masing Kelompok Mata Pelajaran


a. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan
melalui:
 Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan afeksi dan kepribadian siswa.
 Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta
didik
b. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai
dengan karakteristik materi yang dinilai
c. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan
afeksi dan ekspresi psikomotorik siswa.
d. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga,dan
kesehatan dilakukan melalui:
 Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan psikomotorik dan afeksi siswa; dan

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9-3


Materi PPG PGSD UMM

 Ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif siawa.

5. Rambu-Rambu Penilaian Kelas


Dalam melaksanakan penilaian, guru sebaiknya:
a. Memandang penilaian dan kegiatan belajar-mengajar secara terpadu.
b. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai
cermin diri.
c. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pengajaran untuk
menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar siswa.
d. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus siswa.
e. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam
pengamatan kegiatan belajar siswa.
f. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian kelas dapat
dilakukan dengan cara penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis,
penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
g. Mendidik dan meningkatkan mutu proses pembelajaran seefektif mungkin.

6. Ranah Penilaian
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan penjabaran dari stándar isi dan
stándar kompetensi lulusan. Di dalamnya memuat kompetensi secara utuh yang
merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai karakteristik masing-masing
mata pelajaran.
Muatan dari stándar isi pendidikan adalah stándar kompetensi dan kompetensi
dasar. Satu stándar kompetensi terdiri dari beberapa kompetensi dasar, dan setiap
kompetensi dasar dijabarkan ke dalam indikator-indikator pencapaian hasil relajar yang
dirumuskan atau dikembangkan oleh guru dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi
sekolah/daerah masing-masing. Indikator-indikator yang dikembangkan tersebut
merupakan acuan yang digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi dasar
bersangkutan.
Teknik penilaian yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristik indikator,
standar kompetensi dasar dan kompetensi dasar yang diajarkan oleh guru. Tidak menutup
kemungkinan bahwa satu indikator dapat diukur dengan beberapa teknik penilaian, hal ini
karena memuat domain kognitif, psikomotor dan afektif.

7. Teknik Penilaian
Teknik, metode atau alat evaluasi adalah segala macam cara atau prosedur yang
ditempuh untuk memperoleh keterangan-keterangan atau data-data yang dipergunakan
sebagai bahan untuk mengadakan penilaian. Dengan demikian teknik ini sangat
mempengaruhi hasil yang akan diperoleh.
Teknik yang salah akan mendapatkan data yang salah pula, misalnya anak yang
penakut diuji dengan teknik ujian tulis yang menyeramkan tidak menutup kemungkinan
akan mendapatkan hasil yang sangat jelek. Namun apabila ujian dilakukan dengan teknik
yang menyenangkan dimana mereka tidak sadar bila diuji, maka secara alami akan
mendapatkan hasil yang dimiliki.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9-4


Materi PPG PGSD UMM

Contoh di atas menunjukkan bahwa masing-masing siswa memiliki ciri tertentu,


yang berakibat pada kesanggupan menggunakan teknik evaluasi tertentu pula. Mengingat
tujuan evalasi untuk mendapat gambaran yang selengkap-lengkapnya dari siswa, maka
seorang guru tidak dapat meninggalkan pencarian potensi siswa ini. Siswa yang memiliki
potensi yang berbeda apabila diuji dengan teknik yang sama, maka akan menunjukkan
hasil yang tidak akurat.
Dengan demikian dalam menilai guru tidak boleh mengabaikan apa yang
dilakukan siswa dalam kehidupan mereka di luar ruangan kelas. Segala sesuatu yang
dilakukan siswa di luar kelas merupakan sumber informasi yang sangat berharga yang
sampai sekarang belum banyak dipergunakan sebagimana mestinya.
Pada dasarnya teknik atau metode penilaian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
teknik atau metode tes dan teknik atau metode non tes.Tes hasil belajar dapat digunakan
secara individual ataupun kelompok, berbentuk verbal ataupun tindakan, objektif ataupun
essey, dilaksanakan secara tertulis ataupun lisan, secara formal ataupun informal.
Tes formal yaitu tes yang dilaksanakan secara formal, yang biasanya terkesan kaku
dan menegangkan, sedangkan tes informal adalah tes yang dilaksanakan sesantai mungkin,
dimana siswa merasakan seperti tidak dalam suasana ujian. Tes ini dibuat ketika ingin
mengetahui sesuatu tentang seorang yang sesungguhnya. Cara terbaik membuat tes terasa
menyenangkan bagi siswa adalah dengan menjadikannya bagian dari kegiatan yang
mereka nikmati.
Penjelasana di atas menunjukkan bahwa untuk mengumpulkan informasi tentang
kemajuan belajar siswa dapat dilakukan beragam teknik, baik berhubungan dengan proses
belajar maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya
adalah cara penilaian kemajuan belajar siswa terhadap pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Penilaian satu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-
indikator pencapaian hasil belajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun
psikomotor. Ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian
sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri. Tujuh teknik penilaian tersebut dapat digolongkan menjadi 2 golongan
besar, yaitu penilaian tes dan non tes.

B. Penilaian Tes
1. Pengertian
Penilaian tes dilakukan dengan tes tertulis ataupun lisan. Dalam tulisan ini akan
ditekankan pada tes tulis untuk keperluan guru dalam melaksanakan tugasnya, karena di
SD yang paling banyak digunakan dengan tes tulis. Tes lisan dapat digunakan dengan cara-
cara yang mungkin cocok dari tes tulis yang akan dibicarakan berikut. Tes tertulis
merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk
tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis
jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai,
menggambar dan lain sebagainya.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9-5


Materi PPG PGSD UMM

2. Teknik Penilaian
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
a. Soal dengan memilih jawaban
 Pilihan ganda
 Dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
 Menjodohkan
b. Soal dengan mensuplai-jawaban.
 Isian singkat atau melengkapi
 Uraian terbatas
 Uraian obyektif /non obyektif
 Uraian terstruktur /nonterstruktur .

Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian
singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir
rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan
untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai
kelemahan, yaitu siswa tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya
memilih jawaban yang benar dan jika siswa tidak mengetahui jawaban yang benar, maka
peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan siswa tidak belajar untuk
memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu pilihan ganda
kurang mampu memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik guna
mendiagnosis atau memodifikasi pengalaman belajar. Karena itu kurang dianjurkan
pemakaiannya dalam penilaian kelas.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut siswa untuk
mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah
dipelajari. Siswa mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk
uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai
jenis kompetensi, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan.
Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal
berikut.
 Materi, misalnya kesesuian soal dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian
pada kurikulum tingkat satuan pendidikan.
 Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
 Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan
penafsiran ganda.
 Kaidah penulisan, harus berpedoman pada kaidah penulisan soal yang baku dari
berbagai bentuk soal penilaian.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9-6


Materi PPG PGSD UMM

3. Contoh Penilaian Tertulis


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : V / 1

Perencanaan Penilaian
No Standar Kompetensi Indikator Aspek Tehnik
Kompetensi Dasar penilaian
1 Menghitung  Siswa menentukan rumus Geometri Tes
Menghitung
volume kubus volume dan menghitung dan tertulis
volume kubus
dan balok dan volume kubus dan balok pengukuran
dan balok
menggunakann  Siswa merancang benda
ya dalam berbentuk kubus dan balok Penilaian
pemecahan untuk volume tertentu produk
masalah  Siswa menghitung besar
perubahan volume bangun
kubus dan balok jika Tes
ukuran rusuknya berubah tertulis

Bentuk Pilihan Ganda


Petunjuk:
Berilah tanda silang pada huruf di depan jawaban yang paling tepat! Skor : Setiap jawaban
benar diberi nilai 1.

Soal
Jika volume suatu balok adalah 60 cm kubik maka panjang rusuk-rusuk balok yang
mungkin adalah:
a. 4 dan 15 cm
b. 3, 4, dan 5 cm
c. 6, 10 dan 1 cm
d. 2, 5, dan 6 cm

Bentuk Isian
Petunjuk:
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan tepat! Skor: Setiap jawaban
benar diberi nilai 2.

Soal
1. Bangun yang semua rusuknya sama disebut .......
2. Volume kubus yang memiliki rusuk a cm adalah.....
3. volume balok yang mempunyai ukuran panjang 5 cm, lebar 3 cm dan tinggi 6 cm
adalah.....

Penilaian:
Banyak jawaban benar
Nilai = x 100
Banyak soal

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9-7


Materi PPG PGSD UMM

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan


Kelas/Semester : IV / 2

Perencanaan Penilaian
No Standar Kompetensi Indikator Aspek Tehnik
Kompetensi Dasar penilaian
1 Menunjukkan Memberi  Siswa dapat menjelaskan Globalisasi  Test
sikap terhadap contoh pengertian globalisasi. tertulis
globalisasi di sederhana  Siswa dapat memberikan  Pengam
lingkungannya. pengaruh salah satu contoh atan
globalisasi di pengaruh positif sikap
lingkungannya. globalisasi bidang
komunikasi .
 Siswa dapat memberikan
salah satu contoh
pengaruh negatif
globalisasi bidang
kebudayaan .

Bentuk Isian
Petunjuk:
Isilah titik – titik pada soal di bawah ini dengan jawaban singkat dan tepat!

Soal
1. Pengaruh positif globalisasi di bidang komunikasi di lingkugan masyarakat misalnya
….
2. Kecenderungan masyarakat menyukai jenis musik jaz termasuk pengaruh negatif
globalisasi bidang ….
3. Terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia sikap kita seharusnya ….

Jawaban Singkat
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan istilah globalisasi!
2. Berikan tanggapan dan alasan terhadap pernyataan di bawah ini?
a. Dengan globalisasi kitta semakin mudah menikmati siaran televisi luar negeri.
b. Karena pengaruh globalisasi masyarakat cenderung bersikap konsumtif.

Penilaian:
Banyak jawaban benar
Nilai = x 100
Banyak soal

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9-8


Materi PPG PGSD UMM

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam


Kelas/Semester : IV / 1

Perencanaan Penilaian
No Standar Kompetensi Indikator Aspek Tehnik
Kompetensi Dasar penilaian
1 Memahami Mendeskrips  Mendeskripsikan urutan Makhluk  P
daur hidup ikan daur daur hidup hewan, misalnya Hidup dan enilaian
beragam jenis hidup kupu-kupu, nyamuk dan kecoa Proses tulis
makhluk beberapa secara sederhana. Kehidupan
hidup hewan  Menyimpulkan
dilingkunga berdasarkan pengamatan bahwa
n sekitar, tidak semua hewan berubah
misalnya bentuk dengan cara yang sama.
kecoa,  Menyimpulkan bahwa
nyamuk, berubahnya bentuk pada hewan
kupu-kupu, menunjukkan adanya
kucing. pertumbuhan.
 Menyimpulkan hasil
pengamatan daur hidup hewan
yang dipeliharanya *)

Pilihan ganda
Petunjuk:
Silangilah huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat.

Soal
1. Daur hidup nyamuk memerlukan … tahap.
a. satu c. tiga
b. dua d. empat
2. Daur hidup kupu-kupu memerlukan … tahap.
a. satu c. tiga
b. dua d. empat
3. Setelah telur kupu-kupu menetas kemudian berubah menjadi …
a. kupu-kupu b. kepompong
c. ulat d. jentik-jentik
4. Perubahan bentuk pada hewan menunjukkan adanya …
a. pertumbuhan b. perkembangbiakan
c. aktivitas hewan d. persamaan hewan

Penilaian:
Banyak jawaban benar
Nilai = x 100
Banyak soal

C. Penilaian Non Tes


1. Penilaian Unjuk Kerja
Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan
siswa dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut siswa melakukan tugas tertentu seperti: praktik di

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9-9


Materi PPG PGSD UMM

laboratorium, praktik sholat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik,
bernyanyi, membaca puisi/deklamasi dll.

Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:


 Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan siswa untuk menunjukkan
kinerja dari suatu kompetensi.
 Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
 Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
 Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua
dapat diamati.
 Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan.

Teknik Penilaian Unjuk Kerja


Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan
tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai kemampuan lompat jauh peserta
didik, misalnya dilakukan pengamatan atau observasi yang beragam, seperti: teknik
mengambil awalan, teknik tumpuan, sikap/posisi tubuh saat di udara, teknik mendarat.
Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Untuk mengamati
unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut:

a. Daftar Cek (Check-list)


Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (ya-tidak).
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan daftar cek, siswa mendapat nilai bila kriteria
penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati,
peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai
dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan
demikian tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati
subjek dalam jumlah besar. Berikut contoh daftar cek.

Contoh checklists
Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung
(Menggunakan Daftar Tanda Cek)

Nama siswa: ________ Kelas: _____

No. Aspek Yang Dinilai Baik Tidak baik


1. Teknik awalan
2. Teknik tumpuan
3. Sikap/posisi tubuh saat di
udara
4. Teknik mendarat
Skor yang dicapai
Skor maksimum

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 10


Materi PPG PGSD UMM

b. Skala Penilaian (Rating Scale)


Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan
penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu,
karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih
dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat
sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 =
kompeten dan 4 = sangat kompeten. Berikut contoh skala penilaian.

Contoh rating scales


Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung
(Menggunakan Skala Penilaian)

Nama Siswa: ________ Kelas: _____

No. Aspek Yang Dinilai Nilai


1 2 3 4
1. Teknik awalan
2. Teknik tumpuan
3. Sikap/posisi tubuh saat di udara
4. Teknik mendarat
Jumlah
Skor Maksimum 16

Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten
Jika seorang siswa memperoleh skor 16 dapat ditetapkan ”sangat kompeten”. Dan
seterusnya sesuai dengan jumlah skor perolehan.

3. Penilaian Produk
Pengertian
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk
teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar),
barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian
yaitu:
 Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
 Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
 Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta
didik sesuai kriteria yang ditetapkan.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 11


Materi PPG PGSD UMM

Teknik Penilaian Produk


Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
 Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan
pada tahap appraisal.
 Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap
semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.

Contoh Penilaian Produk


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester :V/1

Perencanaan Penilaian
No Standar Kompetensi Indikator Aspek Tehnik
Kompetensi Dasar penilaian
1 Menghitung  Siswa menentukan Geometri Tes
Menghitung
volume rumus volume dan dan tertulis
volume pengukuran
kubus dan menghitung volume
kubus dan kubus dan balok
balok dan
balok Penilaian
menggunaka  Siswa menggambar
nnya dalam bangun kubus dan balok produk
pemecahan untuk ukuran tertentu
masalah  Siswa menghitung Tes
besar perubahan tertulis
volume bangun kubus
dan balok jika ukuran
rusuknya berubah

Soal
1. Pada kertas anda gambarlah kubus ABCD EFGH dengan ketentuan sbb:
a. Panjang rusuknya 5 cm.
b. Sisi ABFE nampak di depan
c. Semua rusuknya nampak
d. Sisi ABCD di arsir

2. Pada kertas anda gambarlah balok PQRS TUVW dengan ketentuan sbb:
a. Sisi PQ 5 cm, dan sisi PT 2 cm, sedangkan sisi QR sembarang
b. Sisi PQUT nampak di depan
c. Semua rusuknya nampak
d. Sisi PQRS diarsir

Langkah pelaksanaan penilaian produk adalah sebagai berikut :


a. Persiapan: menyiapkan bahan, alat-alat, perhitungan teoritis
b. Tahap menggambar: membuat ukuran gambar, menentukan bagian depan dan
belakang gambar
c. Tahap penilaian hasil: kesesuaian ukuran dengan gambar, kesesuaian posisi
gambar, kerapian gambar

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 12


Materi PPG PGSD UMM

Rubrik Penilaian Hasil Gambar Bangun Ruang

No Aktivitas Kriteria
1 Ketepatan ukuran bangun kubus yang dibuat 1. Tidak tepat 2. Tepat
2 Ketepatan posisi gambar kubus 1. Tidak tepat 2. Tepat
3 Ketepatan dalam menggambarkan rusuk 1. Tidak tepat 2. Tepat
4 Ketepatan dalam mengarsir sisi yang diminta 1. Tidak tepat 2. Tepat
5 Hasil gambar kubus yang dibuat 1. Tidak bagus 2. Tepat
6 Ketepatan ukuran bangun balok yang dibuat 1. Tidak tepat 2. Tepat
7 Ketepatan posisi gambar balok 1. Tidak tepat 2. Tepat
8 Ketepatan dalam menggambar rusuk 1. Tidak tepat 2. Tepat
9 Ketepatan dalam mengarsir sisi yang diminta 1. tidak tepat 2. Tepat
10 Hasil gambar balok yang dibuat 1. Tidak bagus 2. Bagus

Keterangan Penilaian.
Skor maksimum 20.

skor yang didapat


Konversi nilai x 100% = …………….
skor maksimum

3. Penilaian Sikap
Pengertian
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan
seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau
pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadinya
perilaku atau tindakan yang diinginkan.

Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif. Komponen afektif
adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek.
Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek.
Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan
cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap.

Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata
pelajaran adalah sebagai berikut.
 Sikap terhadap materi pelajaran. Siswa perlu memiliki sikap positif terhadap mata
pelajaran. Dengan sikap`positif dalam diri siswa akan tumbuh dan berkembang minat
belajar, akan lebih mudah diberi motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi
pelajaran yang diajarkan.
 Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu memiliki sikap positif terhadap
guru. Siswa yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru akan cenderung
mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian, siswa yang memiliki sikap
negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan
oleh guru tersebut.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 13


Materi PPG PGSD UMM

 Sikap terhadap proses pembelajaran. Siswa juga perlu memiliki sikap positif
terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran mencakup
suasana pembelajaran, strategi, metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan.
Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan menyenangkan dapat menumbuhkan
motivasi belajar siswa, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
 Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi
pelajaran. Misalnya kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan dengan materi
Biologi atau Geografi. Siswa juga perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh
nilai-nilai positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan pelestarian/kasus
perusakan lingkungan hidup). Misalnya, siswa memiliki sikap positif terhadap program
perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang lain, siswa memiliki sikap negatif terhadap
kegiatan ekspor kayu glondongan ke luar negeri.

Teknik Penilaian Sikap


Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut
antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi. Teknik-teknik
tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut.

Observasi perilaku
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu
hal. Misalnya orang yang biasa minum kopi dapat dipahami sebagai kecenderungannya
yang senang kepada kopi. Oleh karena itu, guru dapat melakukan observasi terhadap
peserta didik yang dibinanya. Hasil observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam
pembinaan.

Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan buku catatan khusus
tentang kejadian-kejadian berkaitan dengan siswa selama di sekolah. Berikut contoh
format buku catatan harian.

Contoh halaman sampul Buku Catatan Harian:

BUKU CATATAN HARIAN TENTANG SISWA


( Nama Sekolah )

Mata Pelajaran : ___________________


Kelas : ___________________
Tahun Pelajaran : ___________________
Nama Guru : ___________________

Malang, 2011

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 14


Materi PPG PGSD UMM

Contoh isi Buku Catatan Harian


No. Hari/ Nama siswa Kejadian Tindak Lanjut
Tanggal
1 Senin, Octian dan Keduanya Didamaikah dan
9 Mei Sugeng bertengkar akibat masing – masing
2011 dari kurangnya menyadari
saling menjaga kesalahannya .
emosi saat
bermain bola.
Menolong siswa
2 Kamis, Cato
Kelas I yang
12 Mei
terjatuh dan
2011
terluka pada
lututnya untuk
dibawa ke Ruang
UKS.

Kolom kejadian diisi dengan kejadian positif maupun negatif. Catatan dalam lembaran
buku tersebut, selain bermanfaat untuk merekam dan menilai perilaku psiswa sangat
bermanfaat pula untuk menilai sikap siswa serta dapat menjadi bahan dalam penilaian
perkembangan siswa secara keseluruhan.

Selain itu, dalam observasi perilaku dapat juga digunakan daftar cek yang memuat
perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari siswa pada umumnya atau dalam
keadaan tertentu. Berikut contoh format Penilaian Sikap.

Contoh Format Penilaian Sikap dalam praktik IPA

Perilaku
No. Nama Nilai Keterangan
Bekerja Berini- Penuh Bekerja
sama siatif Perhatian sistemati
s
1. Angga
2. Bagiar
3. ....
4. ....

Catatan:
a. Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = sedang
4 = baik
5 = amat baik

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 15


Materi PPG PGSD UMM

b. Nilai merupakan jumlah dari skor-skor tiap indikator perilaku


Keterangan diisi dengan kriteria berikut
1). Nilai 18-20 berarti amat baik
2). Nilai 14-17 berarti baik
3). Nilai 10-13 berarti sedang
4). Nilai 6-9 berarti kurang
5). Nilai 0-5 berarti sangat kurang

Pertanyaan langsung
Penilaan sikap dapat juga ditanyakan secara langsung tentang pendapat seseorang
berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan siswa tentang kebijakan
yang baru diberlakukan di sekolah mengenai "Peningkatan Ketertiban".

Berdasarkan jawaban dan reaksi lain yang tampil dalam memberi jawaban dapat dipahami
sikap siswa itu terhadap objek sikap. Dalam penilaian sikap siswa di sekolah, guru juga
dapat menggunakan teknik ini dalam menilai sikap dan membina siswa.

Contoh :Guru melemparkan pertanyaan kepada siswa-siswa, “Apa yang harus kalian
lakukan untuk menjaga ketertiban kelas kita? “
Dari pertanyaan tersebut masing – masing siswa akan memberikan jawaban yang
berwariasi baik dari segi jumlah maupun kualitas jawabannya .
Contoh penilaiannya :
1. Jika jawabannya lebih dari 5 dan berbobot diberi nilai 81-100
2. Jika jawabannya 3-4 diberi nilai 71 – 80
3. Jika jawabannya 2 – 3 diberi nilai 50 – 70
4. Jika tidak menjawab sama sekali diberi nilai 0

Laporan pribadi
Melalui penggunaan teknik ini di sekolah, siswa diminta membuat ulasan yang berisi
pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah, keadaan, atau hal yang menjadi
objek sikap. Misalnya, siswa diminta menulis pandangannya tentang "Kerusuhan
Antaretnis" yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Dari ulasan yang dibuat oleh siswa
tersebut dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya.

4. Penilaian Proyek
Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan siswa
pada mata pelajaran tertentu secara jelas.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 16


Materi PPG PGSD UMM

Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
 Kemampuan pengelolaan. Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari
informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
 Relevansi. Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
 Keaslian. Proyek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek
siswa.

Teknik Penilaian Proyek


Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir
proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.
Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan
penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala
penilaian.

Beberapa contoh kegiatan siswa dalam penilaian proyek:


Tugas : Kumpulkan berbagai macam benda yang ada di sekitarmu, kelompokkan menurut
warna, jenis dan bentuk masing masing 5 – 10 benda.

Contoh Penilaian Proyek:


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : II/ 1

Perencanaan Penilaian
No Standar Kompetensi Indikator Aspek Tehnik
Kompetensi Dasar penilaian
1 Mengenal Mendeskripsi  Mendeskripsikan jenis Warna,  Jenis
Warna, bentuk kan Warna, benda. bentuk : ulangan
dan ciri benda bentuk dan  Mendeskripsikan bentuk dan ciri  penu
ciri benda. benda benda gasan.
 Mendeskripsikan warna
benda Menyimpulkan

Penilaian Kinerja ilmiah


Skor
Aspek yang dinilai B C K
Keterampilan
1. Merencanakan penelitian
2. Aktivitas pengamatan
3. Menggambar hasil pengamatan
4. Pembuatan catatan hasil pengamatan
5. Pelaporan
Sikap
1. Mampu bekerjasama
2. Sistematis dalam mengerjakan tugas
3. Mengerjakan tugas dengan serius
Keterangan:

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 17


Materi PPG PGSD UMM

B: skor 5; C: skor 3; K: skor 1


5. Penilaian Portofolio
Pengertian
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu
periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya siswa dari proses pembelajaran
yang dianggap terbaik oleh siswa.

Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada
satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu priode hasil karya tersebut
dikumpulkan dan dinilai oleg guru dan siswa. Berdasarkan informasi perkembangan
tersebut, guru dan siswa sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan siswa dan
terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan
perkembangan kemajuan belajar siswa melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi,
surat, komposisi, musik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian
portofolio di sekolah, antara lain:
 Karya siswa adalah benar-benar karya siswa itu sendiri. Guru melakukan
penelitian atas hasil karya siswa yang dijadikan bahan penilaian portofolio agar
karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh siswa itu sendiri.
 Saling percaya antara guru dan siswa. Dalam proses penilaian guru dan peserta
didik harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu
sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik.
 Kerahasiaan bersama antara guru dan siswa. Kerahasiaan hasil pengumpulan
informasi perkembangan siswa perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan
kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif
proses pendidikan
 Milik bersama (joint ownership) antara siswa dan guru. Guru dan siswa perlu
mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga siswa akan merasa memiliki
karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan
kemampuannya.
 Kepuasan . Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang
memberikan dorongan siswa untuk lebih meningkatkan diri.
 Kesesuaian. Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan
kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.
 Penilaian proses dan hasil. Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan
hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang
kinerja dan karya siswa.
 Penilaian dan pembelajaran. Penilaian portofolio merupakan hal yang tak
terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai
diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan
siswa.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 18


Materi PPG PGSD UMM

Teknik Penilaian Portofolio


Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
 Jelaskan kepada siswa bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan
kumpulan hasil kerja siswa yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi
digunakan juga oleh siswa sendiri. Dengan melihat portofolionya siswa dapat
mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi
secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi siswa untuk belajar meyakini hasil
penilaian mereka sendiri.
 Tentukan bersama siswa sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
Portofolio antara siswa yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.
 Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap siswa dalam satu map atau folder di
rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.
 Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan siswa sehingga
dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
 Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para siswa.
Diskusikan cara penilaian kualitas karya para siswa. Contoh, Kriteria penilaian
kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata,
kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, siswa mengetahui
harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.
 Minta siswa menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing
siswa, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan
kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat
dilakukan pada saat membahas portofolio.
 Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka siswa diberi
kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara siswa dan guru perlu dibuat “kontrak”
atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah
diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
 Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang
tua siswa dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga
orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

6. Penilaian Diri (self assessment)


Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana siswa diminta untuk menilai
dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi
yang dipelajarinya.

Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif
dan psikomotor. Penilaian konpetensi kognitif di kelas, misalnya: siswa diminta untuk
menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil belajar
dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian dirinya didasarkan atas kriteria atau acuan
yang telah disiapkan. Penilaian kompetensi afektif, misalnya, siswa dapat diminta

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 19


Materi PPG PGSD UMM

untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek
tertentu. Selanjutnya, siswa diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria
atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan penilaian kompetensi psikomotorik,
siswa dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah
dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan


kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain:
 Dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa, karena mereka diberi kepercayaan
untuk menilai dirinya sendiri.
 Siswa menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka
melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya.
 Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih siswa untuk berbuat jujur, karena
mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.

Contoh Penilaian IPA


Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan alat indera manusia, fungsi dan
pemeliharanaannya
Indikator:
 Mengidentifikasi alat indera manusia berdasarkan pengamatan
 Menjelaskan kegunaan alat indera
 Mencari informasi tentang kelainan alat indera yang disebabkan oleh kebiasaan buruk
misalnya membaca di tempat yang kurang terang, minum air panas .
 Memberi contoh cara merawat alat indera.

Penilaian:
Ceklis Pengamatan, Peer asesment, Tes uraian bebas

Penilaian unjuk kerja:


 Tujuan : Menilai ketrampilan siswa mencangkok
 Kegiatan: Praktik mencangkok tumbuhan
 Instrumen : Rubrik keterampilan mencangkok tumbuhan
 Pelaksanaan: Siswa mempraktikkan langkah dalam mencangkok tumbuhan dan guru
melakukan penilaian dengan memanfaatkan rubrik.

Contoh penilaian pembelajaran konsep fungsi alat tubuh makhluk hidup

Penilaian pembelajaran fungsi alat tubuh makhluk hidup bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman dan penguasaan siswa tentang konsep-konsep yang telah
diberikan. Untuk mengukur penilaian tersebut diperlukan beberapa instrumen atau alat.
Instrumen penilaian tersebut dapat berupa:
 Penilaian tertulis
Untuk menilai pemahaman siswa terhadap materi yanng telah diberikan diperlukan
lembar tes atau soal. Soal yang dibuat harus disesuaikan dengan indikator atau tujuan

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 20


Materi PPG PGSD UMM

yang telah dirumuskan. Bentuk soal dapat berupa essay, pilihan ganda, sebab akibat
atau benar salah.
Untuk soal pilihan ganda, sebab akibat dan benar salah (True-False jika jawaban benar
mendapat skore 1 tetapi jika jawaban salah mendapat skore 0. Sedangkan untuk soal
essay bila jawaban benar skore disesuaikan dengan bobot soal, demikian juga jika
jawaban salah.
 Penilaian hasil kerja kelompok
Penilaian hasil kerja kelompok dapat diperoleh dari instrumen atau lembar penilaian
hasil kerja kelompok yaitu Lembar penilaian kerja kelompok misalnya:

Skala Penilaian
Kurang Cukup Baik
Aktivitas
Pembagian tugas
Aktivitas kelompok
Laporan hasil pengamatan

Catatan : untuk mengisi penilaian cukup diberi ceklist


Rubrik : Skala Kurang = nilai 40 - 59
Skala cukup = nilai 60 – 79
Skala baik = nilai 80 - 100

 Penilaian unjuk kerja


Yaitu untuk mengetahui ketrampilan siswa dalam menggunakan atau memakai alat-
alat praktikum pada percobaan tentang konsep fungsi alat tubuh makhluk hidup.
Contoh tugas kinerja:

Buatlah larutan NaCl 10% dan larutan glukosa 5% !

Lembar pengamatan Kinerja:


Skala
Penilaian Kurang Cukup Baik

Aktivitas
Menyiapkan alat dan bahan
Cara Menimbang
Cara melarutkan
Kebersihan

Catatan : untuk mengisi penilaian cukup diberi ceklist


Rubrik : Skala Kurang = nilai 40 - 59
Skala cukup = nilai 60 – 79
Skala baik = nilai 80 - 100

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 21


Materi PPG PGSD UMM

Contoh Penilaian Bahasa Indonesia SD


Penilaian Unjuk Kerja
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VII/1

Standar Kompetensi : Mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan


bercerita dan menyampaikan pengumuman
Kompetensi Dasar : Menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan
menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif.
Indikator : Menyampaikan secara lisan pengalaman pribadi yang paling
mengesankan dengan pilihan kata dan kalimat yang efektif.

a. Instrumen penilaian

Skor
No. KOMPONEN
1 2 3
Suara
I. Suara
II Ekspresi

III. Isi dan Alur


IV. Bahasa (pilihan kata, susunan kalimat)
Sikap
V. Sikap
Jumlah skor
Nilai

b. Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara

Skor Suara Ekspresi Isi dan Alur Bahasa Sikap


Level
3 jelas, enak penuh lengkap, ada kalimat efektif dan sangat percaya
didengar, ekspresif, nilai yang komunikatif, diksi diri, sangat
berirama, tempo menghayati, direfleksikan tepat dan variatif, jujur, tidak
pas gestur runtut, lengkap, Lafal dan intonasi sombong,
mendukung mendetail tepat
2 jelas, enak penuh mengesankan, kalimat efektif dan Percaya diri,
didengar, tetapi ekspresif, tapi ada nilai yang komunika-tif, tapi cukup jujur
kurang berirama, kurang direfleksikan banyak diksi kurang
tempo kurang menghayati tapi kurang tepat dan kurang
pas runtut, kurang variatif,
lengkap, dan
kurang
mendetail
1 tidak jelas, tidak Tidak tidak mengesan, kalimat tidak efektif malu-malu,
enak didengar, ekspresif, tidak tidak ada nilai dan susah dipahami, tidak terbuka,
irama dan tempo menghayati yang diksi tidak variatif, minder/
tidak pas direfleksikan, hanya menggunakan sombong
tidak runtut, kata umum,
tidak lengkap, struktur kalimat
tidak mendetail kacau,

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 22


Materi PPG PGSD UMM

b. Contoh kisi-kisi penilaian untuk portofolio

No. Karya yang Dihasilkan Tanggal Diperoleh/dibuat Prestasi/skor

1. Lomba baca puisi tingkat kabupaten 2 Desember 2010 Juara 1/skor 8


2. Karya tulis untuk majalah dinding 1 Januari 2011 7
3. Cerita pendek 20 Februari 2011 7

Rubrik keterampilan membaca puisi

Membaca Puisi
Tujuan : menilai keterampilan siswa membaca puisi
Praktik : Siswa membaca puisi dan guru mengamati sambil melakukan penilaian
dengan memanfaatkan rubrik.

Instrumen: Rubrik keterampilan membaca puisi

Aspek Rincian Nilai


1 2 3 4
Pemahaman dan Memahami isi puisi tercermin pada
Penguasaan Isi ekspresi, jeda, dan pungtuasi
Puisi Hafal teks di luar kepala
Irama dan Nada Memperhatikan intonasi dinamik
Memperhatikan intonasi nada
Memperhatikan intonasi tempo
Ekspresi dan Ekspresi mimic sesuai isi puisi
Gaya Ekspresi kinesik sesuai isi puisi
Kontak mata merata dan konstan
Percaya Diri
Artikulasi Artikulasi tepat
Suara (volume) Terdengar cukup jelas
Tidak monoton
JUMLAH SKOR

Keterangan: 1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Amat Baik

Contoh Penilaian PKn


PKn adalah mata pelajaran yang menekankan aspek moral dengan tidak meninggalkan
aspek lainnya, maka penilaian pembelajarannyapun harus memperhatikan aspek afektif,
kognitif, dan psikomotor. Penilaian yang dilakukan adalah assesmen (penilaian) outentik.
Maka penilaian yang dilakukan merupakan:
 Bagian yang tidak terpisahkan dalam proses belajar mengajar.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 23


Materi PPG PGSD UMM

 Mencerminkan masalah nyata.


 Menggunakan berbagai ukuran, metode, dan kreteria yang sesuai dengan pengalaman
belajar.
 Penilaian yang bersifat Holistik (afektif, kognitif, dan psikomotorik.

Dengan demikian jenis penilaian yang dilakukan adalah (1) tes tertulis, (2) tes praktek,
yang menggambarkan performen, (3) observasi, keaktifan siswa di kelas, kerjasama dalam
kelompok, dan (4) sikap, minat, dan motivasi dalam pembelajaran.

Contoh Penilaian Matematika


Pada pembelajaran dengan pendekatan PMR yang paling tepat adalah penilaian kinerja,
dan tes. Penilaian kinerja dilakukan untuk melihat sejauh mana pemahaman konseptual
siswa terhadap penjumlahan pecahan. Pemahaman konseptual yang dimaksud adalah
memaknai pecahan, penjumlahan pecahan, dan hasil penjumlahan pecahan. Penilaian
dengan tes dimaksudkan untuk melihat sejauh mana pemahaman procedural dari siswa
terhadap penjumlahan pecahan.

Contoh Peniaian IPS


Berikut ini adalah contoh pemilihan penilaian hasil belajar yang relevan dengan
pembahasan.

Kelas IV, Semester 1: Keragaman Suku Bangsa dan Budaya


Sub Materi 1: Pentingnya Persatuan dalam Keragaman.

Pada materi pentingnya persatuan dalam keragaman, penilaian ranah kognitif, dilakukan
melalui tes yang instrumennya berbentuk soal pilihan ganda dan jawaban singkat sebagai
berikut.

Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang paling benar.

1. Menjaga persatuan itu sangat penting karena beberapa hal berikut, kecuali:

a. negara menjadi kaya raya

b. terciptanya negara yang aman

c. menjaga keutuhan negara

d. terhindar dari perpecahan dan permusuhan

Isilah titik-titik dengan jawaban yang benar.

1. Pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan adalah untuk .................................

Sementara itu non tes dilakukan untuk menilai sikap, kebiasaan bekerja, dan kejujuran
mengenai kemajuan dan kinerja peserta didik yang dibuat dalam format berikut.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 24


Materi PPG PGSD UMM

Kegiatan

Carilah informasi tentang berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat sebagai
wujud dari rasa Persatuan, buatlah seperti contoh di bawah ini.

Nama Kegiatan Jenis Kegiatan Anggota Kegiatan

Paguyuban Sosial Kemasyarakatan Masyarakat umum

Sub Materi 2: Keragaman Suku Bangsa


Pada materi keragaman suku bangsa, penilaian ranah kognitif, dilakukan melalui tes yang
instrumennya berbentuk soal pilihan ganda dan jawaban singkat sebagai berikut.

Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang paling benar.

1. Rumah adat Minangkabau merupakan rumah adat dari.......................................

a. Jawa Barat
b. Sumatera Barat
c. Kalimantan Barat
d. Sulawesi Selatan

Isilah titik-titik dengan jawaban yang benar.

2. Suku Baduy mendiami propinsi......................................... .................................

Sementara iti non tes dilakukan untuk menilai sikap, kebiasaan bekerja, dan kejujuran
mengenai kemajuan dan kinerja peserta didik yang dibuat dalam format berikut.

Kegiatan

Carilah informasi tentang berbagai alat musik tradisional yang ada di daerah tempat
tinggalmu, buatlah seperti contoh di bawah ini.

Nama Alat Musik Terbuat dari Bahan Cara Memainkan

Suling Bambu Ditiup

Bahan Bacaan
Puskur. 2007. Model Penilaian Kelas.Badan Penelitian dan Pengembangan. Departemen
Pendidikan Nasional
IAPBE, 2007: Kumpulan Materi TOT Guru.
Lapis PGMI, 2009. Kumpulan Materi TOT Guru

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) 9 - 25

You might also like