You are on page 1of 30

MAKALAH

MODEL-MODEL ASESSMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH


DASAR
“PENILAIAN BERPIKIR GEOMETRIS MATEMATIKA DI SD”

Oleh:
KELOMPOK 4

Izzatil Mufidah
Nindila Hutri
Meri Elvina
Putri Maulani
Rekho Panca Juniawan
Yesiska Mikaris Citra Tamara

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut:

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini
adalah:
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Berpikir Geometris Matematika di SD


Penilaian merupakan kegiatan sangat penting dalam pembelajaran matematika. Menurut
Zainul dan Nasution (2005: 1 – 2), Penilaian adalah proses pengumpulan informasi secara
sistematis berkaitan dengan belajar siswa, pengetahuan, keahlian, pemanfaatan waktu, dan sumber
daya yang tersedia dengan tujuan untuk mengambil keputusan mengenai hal-hal yang
mempengaruhi pembelajaran peserta didik. Penilaian dapat memberikan umpan balik yang
konstruktif bagi guru maupun siswa. Berdasarkan hasil penilaian, guru dapat mengambil
keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan selanjutnya. Guru juga
dapat mengetahui seberapa jauh keberhasilan belajar matematika siswa serta ketepatan
metodemengajar yang digunakan. Hasil penilaian juga dapat memberikan motivasi kepada siswa
untuk berprestasi lebih baik. Bahkan penilaian dapat mempengaruhi perilaku belajar karena siswa
cenderung mengarahkan kegiatan belajarnya menuju muara penilaian yang dilakukan guru. Oleh
karena pentingnya penilaian, setiap guru matematika harus memiliki pemahaman yang benar
tentang berbagai aspek penilaian.
Selanjutnya, berpikir adalah memanipulasi atau mengelola dan mentransformasikan informasi
dalam memori atau bisa juga dikatan sebagai suatu proses mentransformasikan informasi dalam
memori untuk membentuk konsep, pemecahan masalah, membuat kesimpulan dan mampu
menghubungkan gagasan-gagasan yang diarahkan untuk beberapa tujuan yang diharapkan.
(Kurniawati, 2015: 103)
Geometri merupakan salah satu cabang matematika di SD. Banyak konsep matematika yang
dapat ditunjukkan atau diterangkan dengan representasi geometris. Selain dapat
menumbuhkembangkan kemampuan berpikir logis, geometri juga efektif untuk membantu
mengerjakan permasalahan dalam banyak cabang matematika. Geometri merupakan bagian dari
matematika yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis. (Kurniawati, 2015: 103)
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa penilaian
berpikir geometris matematika adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur kemampuan seseorang dalam mentransformasikan informasi dalam memori dan
mampu menghubungkan ide-ide geometri.
B. Mendesain (RPP, Soal, dan Karakteristik) Penilaian Berpikir Geometris Matematika di
SD
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATEMATIKA
Satuan Pendidikan : SD/MI
Kelas / Semester : IV /2
Materi Pokok : Segi banyak beraturan dan tidak beraturan
Alokasi waktu : 12 JP (4 x Pertemuan)

I. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
II. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.8 Menganalisis segibanyak 3.8.1 Menjelaskan pengertian tentang segi banyak beraturan
beraturan dan segibanyak tidak dan tidak beraturan
beraturan 3.8.2 Menggambarkan segi banyak beraturan dan tidak
beraturan
3.8.3 Menghitung luas dan keliling segi banyak beraturan dan
tidak beraturan
4.8 Mengidentifikasi segibanyak 4.8.1 Menyelesaikan permasalahan yang melibatkan segi
beraturan dan segibanyak tidak banyak
beraturan 4.8.2 Menyajikan penyelesaian permasalahan yang melibatkan
segi banyak
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan melakukan penugasan, siswa dapat menjelaskan pengertian tentang segi banyak
beraturan dengan benar.
2. Dengan berdiskusi kelompok, siswa dapat menganalisis segi banyak beraturan dengan
benar.
3. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menyebutkan pengertian tentang segi banyak
tidak beraturan dengan benar.
4. Dengan berdiskusi kelompok, siswa dapat menganalisis segi banyak tidak beraturan
dengan benar.
5. Dengan bekerja kelompok,siswa dapat menggambarkan segi banyak beraturan dan tidak
beraturan dengan benar.
6. Dengan mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan cara menghitung luas
segi banyak dengan benar.
7. Dengan mengerjakan latihan soal, siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang
melibatkan segi banyak dengan tepat.
IV. MATERI PEMBELAJARAN
Segi banyak beraturan dan tidak beraturan
V. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Model : PBL
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Kerja Kelompok, Diskusi Kelompok dan Penugasan.
VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 35 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik.
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi 15
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari. menit
2. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Segi banyak
beraturan.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
4. Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM/KBM
pada pertemuan yang berlangsung.
3. Pembagian kelompok belajar.
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran 75
Orientasi peserta MENGAMATI menit
didik kepada
masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik Segi banyak beraturan dengan cara :
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 35 menit ) Waktu
 Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini

 Mengamati
Lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan:

 Membaca (Literasi)
Dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung, materi dari buku paket atau buku-buku penunjang
lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Segi banyak
beraturan.
 Mendengar
pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Segi banyak
beraturan.
 Menyimak
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai : Segi banyak beraturan
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasikan MENANYA
peserta didik
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 35 menit ) Waktu
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang : Segi banyak beraturan yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.

Membimbing MENGUMPULKAN INFORMASI (LITERASI)


penyelidikan
individu dan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
kelompok pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian,
 Membaca sumber lain selain buku teks (Literasi)
Mengunjungi laboratorium komputer perpustakaan sekolah untuk
mencari dan membaca artikel tentang Segi banyak beraturan.
 Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau
kegiatan lain guna menemukan solusimasalah terkait materi
pokok yaitu: Segi banyak beraturan.
 Aktivitas
1. Peserta didik diminta untuk mengamati pengertian tentang segi
banyak beraturan.
2. Peserta didik diminta untuk bertanya tentang segi banyak
beraturan.
3. Peserta didik diminta untuk mengenal berbagai bentuk dari
segi banyak beraturan.
 Mempraktikan
 Mendiskusikan
 Saling Tukar Informasi
Saling tukar informasi tentang Segi banyak beraturan dengan
ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan
cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 35 menit ) Waktu

Mengembangkan MENGKOMUNIKASIKAN
dan menyajikan
hasil karya Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
1. Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
: Segi banyak beraturan.
3. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
4. Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
5. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang Segi banyak beraturan.
6. Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
7. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
8. Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.

Menganalisa & MENGASOSIASIKAN


mengevaluasi
proses pemecahan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru
masalah terkait pembelajaran tentang:
1. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
2. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai Segi banyak
beraturan.
3. Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan :
Segi banyak beraturan.

Catatan :
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 35 menit ) Waktu
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai 15
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk menit
penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

2. Pertemuan Ke-2 (3 x 35 menit ) Waktu


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran.
2. Sebelum memulai pelajaran, guru mengajak peserta didik untuk bernyanyi bersama yang
ada pada buku siswa, guru juga bisa mengajak peserta didik menyanyikan lagu
daerah/nasional yang sesuai dengan tema pelajaran.
3. Memeriksa kehadiran peserta didik.
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya: Segi banyak 15
beraturan. menit
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
2. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: segi banyak
tidak beraturan.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
4. Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM/KBM
pada pertemuan yang berlangsung
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 35 menit ) Waktu
3. Pembagian kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi peserta MENGAMATI
didik kepada
masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik segi banyak tidak beraturan dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini

 Mengamati
Lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb 75
yang berhubungan dengan: Segi banyak tidak beraturan adalah menit
segi yang sudut-sudutnya berukuran tidak sama panjang dan
sisi-sisinya tidak sama besar,
 Membaca (Literasi)
Dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung, materi dari buku paket atau buku-buku penunjang
lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan segi
banyak tidak beraturan.
 Mendengar
Pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan segi banyak
tidak beraturan.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai segi banyak tidak
beraturan
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Mengorganisasikan MENANYA
peserta didik
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 35 menit ) Waktu
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang : Segibanyak tidak
beraturan yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Membimbing MENGUMPULKAN INFORMASI (LITERASI)


penyelidikan
individu dan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
kelompok menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian,
 Membaca sumber lain selain buku teks (Literasi)
Mengunjungi laboratorium komputer perpustakaan sekolah
untuk mencari dan membaca artikel tentang segi banyak tidak
beraturan.
 Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau
kegiatan lain guna menemukan solusimasalah terkait materi
pokok yaitu segi banyak tidak beraturan.
 Aktivitas
1. Peserta didik diminta untuk mengamati tentang segi banyak
tidak beraturan pada kegiatan mengamati
2. Peserta didik diminta untuk bertanya tentang segi banyak
tidak beraturan.
 Mempraktikan
 Mendiskusikan (4C: Collaboration)
 Saling Tukar Informasi
Saling tukar informasi tentang segi banyak tidak beraturan
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang hayat.
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 35 menit ) Waktu
Mengembangkan dan MENGKOMUNIKASIKAN
menyajikan hasil
karya Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
1. Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang : segi banyak tidak beraturan.
3. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
4. Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
5. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan
hasil pengamatan secara tertulis tentang segi banyak tidak
beraturan.
6. Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
7. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
8. Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.

Menganalisa & MENGASOSIASIKAN


mengevaluasi proses
pemecahan masalah Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari
guru terkait pembelajaran tentang:
1. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja.
2. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai segi banyak
tidak beraturan.
3. Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber
yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan
: segi banyak tidak beraturan.

Catatan :
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 35 menit ) Waktu
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk 15
penilaian projek. menit
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

3. Pertemuan Ke-3 (3 x 35 menit ) Waktu


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran.
2. Sebelum memulai pelajaran, guru mengajak peserta didik untuk bernyanyi bersama yang
ada pada buku siswa, guru juga bisa mengajak peserta didik menyanyikan lagu
daerah/nasional yang sesuai dengan tema pelajaran.
3. Memeriksa kehadiran peserta didik.
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan 15
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya: segi banyak tidak menit
beraturan.
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
2. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: menggambar
segi banyak beraturan dan tidak beraturan.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
4. Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
3. Pertemuan Ke-3 (3 x 35 menit ) Waktu
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung.
3. Pembagian kelompok belajar.
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak
Kegiatan Pembelajaran
Model Pembelajaran
Orientasi peserta didik MENGAMATI
kepada masalah
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik menggambar segi banyak beraturan dan
tidak beraturan dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini menggambar
segi banyak beraturan dan tidak beraturan.
 Mengamati
lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
yang berhubungan dengan: menggambar segi banyak
beraturan dan tidak beraturan.
 Membaca (Literasi)
Dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung, materi dari buku paket atau buku-buku
penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan 75
dengan menggambar segi banyak beraturan dan tidak menit
beraturan.
 Mendengar
Pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan
menggambar segi banyak beraturan dan tidak beraturan.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai :
menggambar segi banyak beraturan dan tidak beraturan
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Mengorganisasikan MENANYA (4C: CRITICAL THINKING)


peserta didik
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang : menggambar segi
banyak beraturan dan tidak beraturan yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
3. Pertemuan Ke-3 (3 x 35 menit ) Waktu
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat.

Membimbing MENGUMPULKAN INFORMASI (LITERASI)


penyelidikan individu
dan kelompok Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian,
 Membaca sumber lain selain buku teks (Literasi)
Mengunjungi laboratorium komputer perpustakaan sekolah
untuk mencari dan membaca artikel tentang menggambar
segi banyak beraturan dan tidak beraturan.
 Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok
atau kegiatan lain guna menemukan solusimasalah terkait
materi pokok yaitu menggambar segi banyak beraturan dan
tidak beraturan.
 Aktivitas
1. Peserta didik diminta untuk mambuat kelompok masing2
terdiri dari 5/6 orang.
2. Peserta didik diminta untuk membuat gambar segi
banyak beraturan dan tidak beraturan.
 Mempraktikan
 Mendiskusikan (4C: Collaboration)
 Saling Tukar Informasi (4C: Collaboration)
Saling tukar informasi tentang menggambar segi banyak
beraturan dan tidak beraturan dengan ditanggapi aktif oleh
peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode
ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengembangkan dan MENGKOMUNIKASIKAN (4C: COMMUNICATION)


menyajikan hasil karya
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
3. Pertemuan Ke-3 (3 x 35 menit ) Waktu
1. Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang : menggambar segi banyak beraturan dan tidak
beraturan.
3. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
4. Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
5. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang menggambar
segi banyak beraturan dan tidak beraturan.
6. Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
7. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
8. Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.

Menganalisa & MENGASOSIASIKAN


mengevaluasi proses
pemecahan masalah Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari
guru terkait pembelajaran tentang:
1. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
2. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
menggambar segi banyak beraturan dan tidak beraturan.
3. Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan : menggambar segi banyak
beraturan dan tidak beraturan.

Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
3. Pertemuan Ke-3 (3 x 35 menit ) Waktu
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai 15
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk menit
penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

4. Pertemuan Ke-3 (3 x 35 menit ) Waktu


Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran.
2. Sebelum memulai pelajaran, guru mengajak peserta didik untuk bernyanyi bersama yang
ada pada buku siswa, guru juga bisa mengajak peserta didik menyanyikan lagu
daerah/nasional yang sesuai dengan tema pelajaran.
3. Memeriksa kehadiran peserta didik.
4. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya: menggambar segi
banyak beraturan dan tidak beraturan.
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. 15
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. menit
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
2. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: menghitung luas
segi banyak.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
4. Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM/KBM
pada pertemuan yang berlangsung.
3. Pembagian kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
4. Pertemuan Ke-3 (3 x 35 menit ) Waktu
Kegiatan Inti
Sintak
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi peserta MENGAMATI
didik kepada
masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik menghitung luas segi banyak dengan cara :
 Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini menghitung luas
segi banyak.
 Mengamati
Lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan:

75
menit

 Membaca (Literasi)
Dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung, materi dari buku paket atau buku-buku penunjang
lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan menghitung
luas segi banyak.
 Mendengar
Pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan menghitung
luas segi banyak.
 Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai : menghitung luas segi
banyak untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari
informasi.
4. Pertemuan Ke-3 (3 x 35 menit ) Waktu
Mengorganisasikan MENANYA
peserta didik
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang : menghitung luas segi
banyak
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat.

Membimbing MENGUMPULKAN INFORMASI (LITERASI)


penyelidikan
individu dan Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
kelompok menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian,
 Membaca sumber lain selain buku teks (Literasi)
Mengunjungi laboratorium komputer perpustakaan sekolah
untuk mencari dan membaca artikel tentang menghitung luas
segi banyak.
 Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui diskusi kelompok atau
kegiatan lain guna menemukan solusimasalah terkait materi
pokok yaitu menghitung luas segi banyak.
 Aktivitas
1. Peserta didik diminta untuk mengamati cara menghitung luas
segi banyak
2. Peserta didik diminta untuk mengamati contoh menghitung
luas segi banyak
3. Peserta didik diminta untuk mengejakan soal yang telah guru
sajikan
 Mempraktikan
 Mendiskusikan
 Saling Tukar Informasi
Saling tukar informasi tentang menghitung luas segi banyak
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan
menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan
4. Pertemuan Ke-3 (3 x 35 menit ) Waktu
cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar
dan belajar sepanjang hayat.
Mengembangkan Mengkomunikasikan
dan menyajikan
hasil karya Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
1. Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
: menghitung luas segi banyak.
3. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
4. Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
5. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang menghitung luas segi banyak.
6. Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
7. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
8. Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Menganalisa & MENGASOSIASIKAN
mengevaluasi
proses pemecahan Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru
masalah terkait pembelajaran tentang:
1. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
2. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai menghitung
luas segi banyak.
3. Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan
: menghitung luas segi banyak.
4. Pertemuan Ke-3 (3 x 35 menit ) Waktu
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
 Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai 15
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk menit
penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
 Mengagendakan pekerjaan rumah.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
VII.SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Buku Mari Belajar Matematika 4 untuk SD/MI kelas IV: Dewi Nuharini dan Sulis
Priyanto, CV Usaha Makmur
2. Laptop, In Focus
VIII. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Teknik penilaian : Tes
Instrumen penilaian : Soal Isian

LEMBAR SOAL ISIAN


1. Tentukanlah bangun-bangun di bawah ini termasuk bangun segi banyak atau tidak!
a.

.....................................................................

b.

.....................................................................

c.

.....................................................................

d.

.....................................................................
e.
.....................................................................

2. Tuliskanlah sifat-sifat bangun segi banyak di bawah ini!


a.
Jumlah sisi:
Jumlah sudut:

b.
Jumlah sisi:
Jumlah sudut:

c.
Jumlah sisi:
Jumlah sudut:

d.
Jumlah sisi:
Jumlah sudut:

e.
Jumlah sisi:
Jumlah sudut:
3. Jawablah dengan menuliskan “ya” atau “tidak” disertakan alasan dan gambarkanlah
bangun segi banyak yang diminta
a. Apakah segitiga dan segi empat sama-sama termasuk bangun segi banyak beraturan?
Tuliskan alasannya disertai gambarkanlah kedua bangun di atas.
b. Apakah trapesium dan jajar genjang sama-sama termasuk bangun segi banyak
beraturan? Tuliskan alasannya disertai gambarkanlah kedua bangun di atas.
c. Apakah setengah lingkaran dan persegi sama-sama termasuk bangun segi banyak tidak
beraturan? Tuliskan alasannya disertai gambarkanlah kedua bangun di atas.
d. Apakah segi lima dan persegi panjang sama-sama termasuk bangun segi banyak
beraturan? Tuliskan alasannya disertai gambarkanlah kedua bangun di atas.
e. Apakah belah ketupat dan segitiga sembarangan sama-sama termasuk bangun segi
banyak tidak beraturan? Tuliskan alasannya disertai gambarkanlah kedua bangun di
atas.
4. Hitunglah luas segi banyak di bawah ini dengan tepat!
a.

.....................................................................

b.

.....................................................................

c.

.....................................................................

d.

.....................................................................

e.
.....................................................................

Perbedaan tahap berpikir diperkirakan akan menjadi hambatan bagi peserta didik dalam
memahami konsep yang disampaikan oleh pendidik. Pendidik harus menyediakan pengalaman
belajar yang cocok dengan tahap berpikir peserta didik dalam pembelajaran matematika khususnya
materi geometri. Hal ini karena konsep atau ide matematika perlu disesuaikan dengan tingkat
perkembangan berpikir siswa. Berdasarkan beberapa penelitian yang terdahulu teori Van Hiele
merupakan suatu teori tentang tingkat berpikir siswa dalam mempelajari geometri, dimana siswa
tidak dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi tanpa melewati tingkat yang lebih rendah.
Menurut kriteria penskoran berdasarkan tes Geometri van Hiele (VHG), dikembangkan oleh
Usiskin (1982 dalam Nopriana, 2015: 6). Pada tes VHG, setiap level mempunyai lima pertanyaan.
Jadi, pada makalah ini, penulis membuat 20 butir soal yang mewakili level 0-3. Sedangkan level
4 tidak dibuat karena Soal-soal tersebut berkaitan dengan materi logika matematika yang baru
diberikan pada jenjang SMA pada siswa di Indonesia. Keempat level berpikir Van Hiele akan
dijabarkan di bawah ini.
1. Tahap Pengenalan (Level 0)
Pada tahap ini siswa hanya baru mengenal bangun-bangun geometri seperti bola, kubus,
segitiga, persegi dan bangun-bangun geometri lainnya. Seandainya kita hadapkan dengan
sejumlah bangun-bangun geornetri, anak dapat memilih dan menunjukkan bentuk segitiga.
Pada tahap pengenalan anak belum dapat menyebutkan sifat-sifat dari bangun-bangun
geometri yang dikenalnya sifat-sifat dari bangun-bangun geometri yang dikenalnya itu.
Sehingga bila kita ajukan pertanyaan seperti "apakah pada sebuah persegipanjang, sisi-sisi
yang berhadapan panjangnya sama?", "apakah pada suatu persegipanjang kedua
diagonalnya sama panjang?". Untuk hal ini, siswa tidak akan bisa menjawabnya. Guru
harus memahami betul karakter anak pada tahap pengenalan, jangan sampai, anak
diajarkan sifat-sifat bangun-bangun geometri tersebut, karena anak akan menerimanya
melalui hafalan bukan dengan pengertian
2. Tahap Analisis (Level 1)
Bila pada tahap pengenalan anak belum mengenal sifat-sifat dari bangunbangun geometri,
tidak demikian pada tahap Analisis. Pada tahap ini anak sudah dapat memahami sifat-sifat
dari bangun-bangun geometri. Pada tahap ini anak sudah mengenal sifat-sifat bangun
geometri, seperti pada sebuah kubus banyak sisinya ada 6 buah, sedangkan banyak
rusuknya ada 12. Seandainya kita tanyakan apakah kubus itu balok?, maka anak pada tahap
ini belum bisa menjawab pertanyaan tersebut karena anak pada tahap ini belum memahami
hubungan antara balok dan kubus. Anak pada tahap analisis belum mampu mengetahui
hubungan yang terkait antara suatu bangun geometri dengan bangun geometri lainnya.
3. Tahap Pengurutan (Level 2)
Pada tahap ini pemahaman siswa terhadap geometri lebih meningkat lagi dari sebelumnya
yang hanya mengenal bangun-bangun geometri beserta sifat-sifatnya, maka pada tahap ini
anak sudah mampu mengetahui hubungan yang terkait antara suatu bangun geometri
dengan bangun geometri lainnya. Misalnya, siswa sudah mengetahui jajargenjang itu
trapesium, belah ketupat adalah layang-layang, kubus itu adalah balok. Pada tahap ini anak
sudah mulai mampu untuk melakukan penarikan kesimpulan secara deduktif, tetapi masih
pada tahap awal artinya belum berkembang baik. Karena masih pada tahap awal siswa
masih belum mampu memberikan alasan yang rinci ketika ditanya mengapa kedua
diagonal persegi panjang itu sama, mengapa kedua diagonal pada persegi saling tegak
lurus.
4. Tahap Deduksi (Level 3)
Pada tahap ini anak sudah dapat memahami deduksi, yaitu mengambil kesimpulan secara
deduktif. Pengambilan kesimpulan secara deduktif yaitu penarikan kesimpulan dari hal-hal
yang bersifat khusus. Seperti kita ketahui bahwa matematika adalah ilmu deduktif.
Matematika, dikatakan sebagai ilmu deduktif karena pengambilan kesimpulan,
membuktikan teorema dan lain-lain dilakukan dengan cara deduktif. Sebagai contoh untuk
menunjukkan bahwa jumlah sudut-sudut dalam jajargenjang adalah 360o secara deduktif
dibuktikan dengan menggunakan prinsip kesejajaran. Pembuktian secara induktif yaitu
dengan memotong-motong sudut-sudut benda jajargenjang, kemudian setelah itu
ditunjukkan semua sudutnya membentuk sudut satu putaran penuh atau 360° belum tuntas
dan belum tentu tepat. Seperti diketahui bahwa pengukuran itu pada dasarnya mencari nilai
yang paling dekat dengan ukuran yang sebenarnya. Jadi, mungkin saja dapat keliru dalam
mengukur sudut-sudut jajargenjang tersebut. Untuk itu pembuktian secara deduktif
merupakan cara yang tepat dalam pembuktian pada matematika.
Anak pada tahap ini telah mengerti pentingnya peranan unsur-unsur yang tidak
didefinisikan, di samping unsur-unsur yang didefinisikan, aksioma atau problem, dan
teorema. Anak pada tahap ini belum memahami kegunaan dari suatu sistem deduktif. Oleh
karena itu, anak pada tahap ini belum dapat menjawab pertanyaan “mengapa sesuatu itu
disajikan teorema atau dalil.”
5. Tahap Keakuratan (Level 4)
Tahap terakhir dari perkembangan kognitif anak dalam memahami geometri adalah tahap
keakuratan. Pada tahap ini anak sudah memahami betapa pentingnya ketepatan dari
prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Anak pada tahap ini sudah
memahami mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau dalil. Dalam matematika kita tahu
bahwa betapa pentingnya suatu sistem deduktif. Tahap keakuratan merupakan tahap
tertinggi dalam memahami geometri. Pada tahap ini memerlukan tahap berpikir yang
kompleks dan rumit. Oleh karena itu, jarang atau hanya sedikit sekali anak yang sampai
pada tahap berpikir ini sekalipun anak tersebut sudah berada di tingkat SMA. (Purwoko,
2004)

Sumber: (Permana, 2014)


C. Skoring Penilaian Berpikir Geometris Matematika di SD
Langkah-langkah skoring penilaian berpikir geometris matematika adalah sebagai berikut:
1. Memeriksa lembar jawaban siswa berdasarkan ketentuan kriteria penskoran.
Kriteria penskoran pada tes geometri Van Hiele tersebut, maka penulis dapat menyusun
aturan dalam pengelompokan siswa ke dalam empat level berpikir Van Hiele yaitu sebagai
berikut:
a. Siswa dikatakan mencapai level tertentu pada van Hiele apabila siswa
tersebut mampu menjawab minimal 3 dari 5 soal yang ada pada setiap level
tertentu tersebut dengan benar. Misalnya siswa mampu menjawab minimal 3
dari 5 soal yang ada pada level 0 (level visualisasi) tersebut dengan benar.
b. Apabila seorang siswa telah gagal pada level tertentu, maka siswa tersebut
dianggap gagal pada level berikutnya. Misalnya siswa hanya mampu
menjawab 2 soal dengan benar dari 5 soal yang ada pada level 2 (level
abstraksi), berarti siswa A gagal mencapai level 2 dan juga dianggap gagal
pada level 3 sampai 4. Dengan kata lain siswa baru mencapai level 1 (level
analisis) (Nopriana, 2015: 6)
2. Menentukan pencapaian indikator level berpikir kemampuan berpikir geometris
matematika yang diperoleh siswa berdasarkan kriteria penskoran. Misalnya, level 0 berapa
orang siswa yang dapat mencapai level 0 tersebut. Begitu seterusnya. Seperti contoh format
tabel di bawah ini.
Level Nomor Banyak siswa yang menjawab dengan Persentase (%)
Berpikir soal benar
Level 0: 1a 21 100%
Visualisasi 1b 21 100%
1c .. ..
1d .. ..
1e .. ..
Dst
3. Setelah lembar jawaban siswa diberi skor, lalu dikelompokkan dalam tabel terkait jumlah
siswa yang mencapai kriteria per level. Adapun contoh format pengelompokkan tingkat
kemampuan berpikir geometri sebagai berikut berikut:

Sumber: (Misri, 2013)


4. Mendiagnosis lebih dalam subjek dengan melakukan wawancara kepada siswa untuk
mengetahui kemampuan berpikir geometri matematika siswa terhadap materi secara
mendalam.
D. Analisis Penilaian Berpikir Geometris Matematika di SD
Setelah melakukan skoring penilaian, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis
terhadap kemampuan berpikir geometri matematika siswa. Secara umum, 2 siswa yang kami
observasi dan wawancara sudah memiliki kemampuan berpikir geometri matematika siswa.
Namun, untuk mengetahui level berpikir kedua siswa tersebut akan kami jabarkan sebagai berikut:
a. Pada tahap visualisasi (level 0), siswa sudah mengenal bangun segi banyak, seperti :
segitiga, persegi, segi lima dan lain-lain. Tetapi ia belum memahami sifat-sifatnya.
b. Pada tahap analisis (level 1), siswa sudah dapat memahami sifat–sifat konsep atau bangun
segi banyak yaitu segi banyak adalah bangun tertutup yang seluruh sisinya dibatasi oleh
garis. Dikatakan segi banyak jika jumlah sisi dan sudutnya sama. Apabila ukuran sudutnya
sama besar dan sisinya sama panjang maka ia termasuk segi banyak beraturan, begitupun
sebaliknya. Pada tahap ini, siswa yang bernama Jihan sudah mampu menjelaskannya
dengan baik. Namun siswa lainnya, Natasya tidak memberikan komentar apapun.
c. Tahap selanjutnya yaitu tahap pengurutan (level 2), selain siswa sudah mengenal bentuk-
bentuk bangun segi banyak dan memahami sifat-sifatnya juga ia sudah mengetahui
hubungan yang terkait antara suatu bangun segi banyak dengan bangun segi banyak
lainnya. Misalnya, bangun segitiga sama sisi dan persegi sama termasuk bangun segi
banyak beraturan karena ukuran sudut sama besar dan sisinya sama panjang. Pada tahap
ini, kedua siswa belum mencapai tahap berpikir ini.
d. Pada tahap deduksi (level 3), siswa sudah dapat memahami deduksi, yaitu mengambil
kesimpulan secara deduktif. Pengambilan kesimpulan secara deduktif yaitu penarikan
kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus. Misalnya pada segi banyak ini siswa
menghitung luas segi banyak dengan terlebih dahulu memahami sifat-sifat segi banyak
atau singkatnya siswa harus mencapai level berpikir tingkat 2 untuk bisa menyelesaikan
soal ini. Namun, pada kedua siswa yang diobservasi dan wawancarai sebelumnya, belum
ada yang mencapai level atau tahap berpikir deduksi ini.
Jadi, berdasarkan uraian di atas, analisis kemampuan berpikir geometris matematika siswa
yang bernama Jihan berada pada level 1 (tahap analisis), sedangkan Natasya hanya bisa mencapai
level 0 (tahap visualisasi) saja.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

B. Saran
DAFTAR RUJUKAN

Kurniawati. (2015). Analisis Karakteristik Berpikir Geometri dan Kemandirian Belajar dalam
Pembelajaran Fase Van Hiele Berbantuan Geometers Sketchpad. Unnes Journal of
Mathematics Eduaction Research, 102-107.

Misri, A. (2013). Pengaruh Tingkat Berpikir Geometri (Teori Van Hiele) terhadap Kemampuan
Berpikir Siswa dalam Mengerjakan Soal pada Materi Garis dan Sudut. Jurnal Pendidikan
Matematika .

Nopriana, T. (2015). Berpikir Geometri Melalui Model Pembelajaran Geometri Van Hiele. Jurnal
FKIP UNSWAGATI, 1-10.

Permana, D. R. (2014). Profil Tingkat Berfikir Siswa Kelas V SD dalam Belajar Geometri
Berdasarkan Teori Van Hiele. Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014 (hal. 52-
59). Surabaya: Panitia Prosiding.

Purwoko. (2004). Teori Belajar Van Hiele. Jakarta: Universitas Terbuka.

Zainul dan Nasution. (2005). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Pusat Antar Universitas untuk
Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Universitas Terbuka (PAU-PPAI-
UT). Dirjen Dikti, Depdiknas.

You might also like