Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
KELOMPOK 4
Izzatil Mufidah
Nindila Hutri
Meri Elvina
Putri Maulani
Rekho Panca Juniawan
Yesiska Mikaris Citra Tamara
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini
adalah:
BAB II
PEMBAHASAN
I. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
II. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.8 Menganalisis segibanyak 3.8.1 Menjelaskan pengertian tentang segi banyak beraturan
beraturan dan segibanyak tidak dan tidak beraturan
beraturan 3.8.2 Menggambarkan segi banyak beraturan dan tidak
beraturan
3.8.3 Menghitung luas dan keliling segi banyak beraturan dan
tidak beraturan
4.8 Mengidentifikasi segibanyak 4.8.1 Menyelesaikan permasalahan yang melibatkan segi
beraturan dan segibanyak tidak banyak
beraturan 4.8.2 Menyajikan penyelesaian permasalahan yang melibatkan
segi banyak
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan melakukan penugasan, siswa dapat menjelaskan pengertian tentang segi banyak
beraturan dengan benar.
2. Dengan berdiskusi kelompok, siswa dapat menganalisis segi banyak beraturan dengan
benar.
3. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menyebutkan pengertian tentang segi banyak
tidak beraturan dengan benar.
4. Dengan berdiskusi kelompok, siswa dapat menganalisis segi banyak tidak beraturan
dengan benar.
5. Dengan bekerja kelompok,siswa dapat menggambarkan segi banyak beraturan dan tidak
beraturan dengan benar.
6. Dengan mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan cara menghitung luas
segi banyak dengan benar.
7. Dengan mengerjakan latihan soal, siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang
melibatkan segi banyak dengan tepat.
IV. MATERI PEMBELAJARAN
Segi banyak beraturan dan tidak beraturan
V. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Model : PBL
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Kerja Kelompok, Diskusi Kelompok dan Penugasan.
VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 35 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Guru :
Orientasi
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik.
3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya,
2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi 15
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari. menit
2. Apabila materi/tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang: Segi banyak
beraturan.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.
4. Mengajukan pertanyaan.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM/KBM
pada pertemuan yang berlangsung.
3. Pembagian kelompok belajar.
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti
Sintak
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran 75
Orientasi peserta MENGAMATI menit
didik kepada
masalah Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik Segi banyak beraturan dengan cara :
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 35 menit ) Waktu
Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/tabel berikut ini
Mengamati
Lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb yang
berhubungan dengan:
Membaca (Literasi)
Dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung, materi dari buku paket atau buku-buku penunjang
lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Segi banyak
beraturan.
Mendengar
pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan Segi banyak
beraturan.
Menyimak
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai : Segi banyak beraturan
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasikan MENANYA
peserta didik
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 35 menit ) Waktu
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang : Segi banyak beraturan yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Mengembangkan MENGKOMUNIKASIKAN
dan menyajikan
hasil karya Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
1. Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
: Segi banyak beraturan.
3. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan
4. Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
5. Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang Segi banyak beraturan.
6. Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
7. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa.
8. Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan :
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 35 menit ) Waktu
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai 15
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk menit
penilaian projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
Mengagendakan pekerjaan rumah.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Mengamati
Lembar kerja, pemberian contoh-contoh materi/soal untuk
dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb 75
yang berhubungan dengan: Segi banyak tidak beraturan adalah menit
segi yang sudut-sudutnya berukuran tidak sama panjang dan
sisi-sisinya tidak sama besar,
Membaca (Literasi)
Dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung, materi dari buku paket atau buku-buku penunjang
lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan segi
banyak tidak beraturan.
Mendengar
Pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan segi banyak
tidak beraturan.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai segi banyak tidak
beraturan
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Mengorganisasikan MENANYA
peserta didik
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 35 menit ) Waktu
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang : Segibanyak tidak
beraturan yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Catatan :
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 35 menit ) Waktu
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk 15
penilaian projek. menit
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
Mengagendakan pekerjaan rumah.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
3. Pertemuan Ke-3 (3 x 35 menit ) Waktu
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang selesai 15
mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk menit
penilaian projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/ perseorangan (jika
diperlukan).
Mengagendakan pekerjaan rumah.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
75
menit
Membaca (Literasi)
Dilakukan di rumah sebelum kegiatan pembelajaran
berlangsung, materi dari buku paket atau buku-buku penunjang
lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan menghitung
luas segi banyak.
Mendengar
Pemberian materi oleh guru yang berkaitan dengan menghitung
luas segi banyak.
Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan/materi secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai : menghitung luas segi
banyak untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari
informasi.
4. Pertemuan Ke-3 (3 x 35 menit ) Waktu
Mengorganisasikan MENANYA
peserta didik
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang : menghitung luas segi
banyak
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat.
.....................................................................
b.
.....................................................................
c.
.....................................................................
d.
.....................................................................
e.
.....................................................................
b.
Jumlah sisi:
Jumlah sudut:
c.
Jumlah sisi:
Jumlah sudut:
d.
Jumlah sisi:
Jumlah sudut:
e.
Jumlah sisi:
Jumlah sudut:
3. Jawablah dengan menuliskan “ya” atau “tidak” disertakan alasan dan gambarkanlah
bangun segi banyak yang diminta
a. Apakah segitiga dan segi empat sama-sama termasuk bangun segi banyak beraturan?
Tuliskan alasannya disertai gambarkanlah kedua bangun di atas.
b. Apakah trapesium dan jajar genjang sama-sama termasuk bangun segi banyak
beraturan? Tuliskan alasannya disertai gambarkanlah kedua bangun di atas.
c. Apakah setengah lingkaran dan persegi sama-sama termasuk bangun segi banyak tidak
beraturan? Tuliskan alasannya disertai gambarkanlah kedua bangun di atas.
d. Apakah segi lima dan persegi panjang sama-sama termasuk bangun segi banyak
beraturan? Tuliskan alasannya disertai gambarkanlah kedua bangun di atas.
e. Apakah belah ketupat dan segitiga sembarangan sama-sama termasuk bangun segi
banyak tidak beraturan? Tuliskan alasannya disertai gambarkanlah kedua bangun di
atas.
4. Hitunglah luas segi banyak di bawah ini dengan tepat!
a.
.....................................................................
b.
.....................................................................
c.
.....................................................................
d.
.....................................................................
e.
.....................................................................
Perbedaan tahap berpikir diperkirakan akan menjadi hambatan bagi peserta didik dalam
memahami konsep yang disampaikan oleh pendidik. Pendidik harus menyediakan pengalaman
belajar yang cocok dengan tahap berpikir peserta didik dalam pembelajaran matematika khususnya
materi geometri. Hal ini karena konsep atau ide matematika perlu disesuaikan dengan tingkat
perkembangan berpikir siswa. Berdasarkan beberapa penelitian yang terdahulu teori Van Hiele
merupakan suatu teori tentang tingkat berpikir siswa dalam mempelajari geometri, dimana siswa
tidak dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi tanpa melewati tingkat yang lebih rendah.
Menurut kriteria penskoran berdasarkan tes Geometri van Hiele (VHG), dikembangkan oleh
Usiskin (1982 dalam Nopriana, 2015: 6). Pada tes VHG, setiap level mempunyai lima pertanyaan.
Jadi, pada makalah ini, penulis membuat 20 butir soal yang mewakili level 0-3. Sedangkan level
4 tidak dibuat karena Soal-soal tersebut berkaitan dengan materi logika matematika yang baru
diberikan pada jenjang SMA pada siswa di Indonesia. Keempat level berpikir Van Hiele akan
dijabarkan di bawah ini.
1. Tahap Pengenalan (Level 0)
Pada tahap ini siswa hanya baru mengenal bangun-bangun geometri seperti bola, kubus,
segitiga, persegi dan bangun-bangun geometri lainnya. Seandainya kita hadapkan dengan
sejumlah bangun-bangun geornetri, anak dapat memilih dan menunjukkan bentuk segitiga.
Pada tahap pengenalan anak belum dapat menyebutkan sifat-sifat dari bangun-bangun
geometri yang dikenalnya sifat-sifat dari bangun-bangun geometri yang dikenalnya itu.
Sehingga bila kita ajukan pertanyaan seperti "apakah pada sebuah persegipanjang, sisi-sisi
yang berhadapan panjangnya sama?", "apakah pada suatu persegipanjang kedua
diagonalnya sama panjang?". Untuk hal ini, siswa tidak akan bisa menjawabnya. Guru
harus memahami betul karakter anak pada tahap pengenalan, jangan sampai, anak
diajarkan sifat-sifat bangun-bangun geometri tersebut, karena anak akan menerimanya
melalui hafalan bukan dengan pengertian
2. Tahap Analisis (Level 1)
Bila pada tahap pengenalan anak belum mengenal sifat-sifat dari bangunbangun geometri,
tidak demikian pada tahap Analisis. Pada tahap ini anak sudah dapat memahami sifat-sifat
dari bangun-bangun geometri. Pada tahap ini anak sudah mengenal sifat-sifat bangun
geometri, seperti pada sebuah kubus banyak sisinya ada 6 buah, sedangkan banyak
rusuknya ada 12. Seandainya kita tanyakan apakah kubus itu balok?, maka anak pada tahap
ini belum bisa menjawab pertanyaan tersebut karena anak pada tahap ini belum memahami
hubungan antara balok dan kubus. Anak pada tahap analisis belum mampu mengetahui
hubungan yang terkait antara suatu bangun geometri dengan bangun geometri lainnya.
3. Tahap Pengurutan (Level 2)
Pada tahap ini pemahaman siswa terhadap geometri lebih meningkat lagi dari sebelumnya
yang hanya mengenal bangun-bangun geometri beserta sifat-sifatnya, maka pada tahap ini
anak sudah mampu mengetahui hubungan yang terkait antara suatu bangun geometri
dengan bangun geometri lainnya. Misalnya, siswa sudah mengetahui jajargenjang itu
trapesium, belah ketupat adalah layang-layang, kubus itu adalah balok. Pada tahap ini anak
sudah mulai mampu untuk melakukan penarikan kesimpulan secara deduktif, tetapi masih
pada tahap awal artinya belum berkembang baik. Karena masih pada tahap awal siswa
masih belum mampu memberikan alasan yang rinci ketika ditanya mengapa kedua
diagonal persegi panjang itu sama, mengapa kedua diagonal pada persegi saling tegak
lurus.
4. Tahap Deduksi (Level 3)
Pada tahap ini anak sudah dapat memahami deduksi, yaitu mengambil kesimpulan secara
deduktif. Pengambilan kesimpulan secara deduktif yaitu penarikan kesimpulan dari hal-hal
yang bersifat khusus. Seperti kita ketahui bahwa matematika adalah ilmu deduktif.
Matematika, dikatakan sebagai ilmu deduktif karena pengambilan kesimpulan,
membuktikan teorema dan lain-lain dilakukan dengan cara deduktif. Sebagai contoh untuk
menunjukkan bahwa jumlah sudut-sudut dalam jajargenjang adalah 360o secara deduktif
dibuktikan dengan menggunakan prinsip kesejajaran. Pembuktian secara induktif yaitu
dengan memotong-motong sudut-sudut benda jajargenjang, kemudian setelah itu
ditunjukkan semua sudutnya membentuk sudut satu putaran penuh atau 360° belum tuntas
dan belum tentu tepat. Seperti diketahui bahwa pengukuran itu pada dasarnya mencari nilai
yang paling dekat dengan ukuran yang sebenarnya. Jadi, mungkin saja dapat keliru dalam
mengukur sudut-sudut jajargenjang tersebut. Untuk itu pembuktian secara deduktif
merupakan cara yang tepat dalam pembuktian pada matematika.
Anak pada tahap ini telah mengerti pentingnya peranan unsur-unsur yang tidak
didefinisikan, di samping unsur-unsur yang didefinisikan, aksioma atau problem, dan
teorema. Anak pada tahap ini belum memahami kegunaan dari suatu sistem deduktif. Oleh
karena itu, anak pada tahap ini belum dapat menjawab pertanyaan “mengapa sesuatu itu
disajikan teorema atau dalil.”
5. Tahap Keakuratan (Level 4)
Tahap terakhir dari perkembangan kognitif anak dalam memahami geometri adalah tahap
keakuratan. Pada tahap ini anak sudah memahami betapa pentingnya ketepatan dari
prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Anak pada tahap ini sudah
memahami mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau dalil. Dalam matematika kita tahu
bahwa betapa pentingnya suatu sistem deduktif. Tahap keakuratan merupakan tahap
tertinggi dalam memahami geometri. Pada tahap ini memerlukan tahap berpikir yang
kompleks dan rumit. Oleh karena itu, jarang atau hanya sedikit sekali anak yang sampai
pada tahap berpikir ini sekalipun anak tersebut sudah berada di tingkat SMA. (Purwoko,
2004)
B. Saran
DAFTAR RUJUKAN
Kurniawati. (2015). Analisis Karakteristik Berpikir Geometri dan Kemandirian Belajar dalam
Pembelajaran Fase Van Hiele Berbantuan Geometers Sketchpad. Unnes Journal of
Mathematics Eduaction Research, 102-107.
Misri, A. (2013). Pengaruh Tingkat Berpikir Geometri (Teori Van Hiele) terhadap Kemampuan
Berpikir Siswa dalam Mengerjakan Soal pada Materi Garis dan Sudut. Jurnal Pendidikan
Matematika .
Nopriana, T. (2015). Berpikir Geometri Melalui Model Pembelajaran Geometri Van Hiele. Jurnal
FKIP UNSWAGATI, 1-10.
Permana, D. R. (2014). Profil Tingkat Berfikir Siswa Kelas V SD dalam Belajar Geometri
Berdasarkan Teori Van Hiele. Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014 (hal. 52-
59). Surabaya: Panitia Prosiding.
Zainul dan Nasution. (2005). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Pusat Antar Universitas untuk
Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Universitas Terbuka (PAU-PPAI-
UT). Dirjen Dikti, Depdiknas.