You are on page 1of 7

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil pengukuran densitas masing-masing radiograf dengan

objek stepwedge diperoleh nilai densitas yang dapat ditampilkan pada tabel

berikut :

Step Nilai Densitas


1 0,53
2 0,61
3 0,76
4 0,99
5 1,31
6 1,72
7 2,18
8 2,57
9 2,81
10 2,94
11 3,00

Tabel 4.1 Hasil pengukuran densitas pada gambaran stepwedge

dengan menggunakan kV dan mAs awal/mula-mula (kV : 64 dan mAs : 4)


38

Step Nilai Densitas


1 0,69
2 0,79
3 0,96
4 1,19
5 1,51
6 1,86
7 2,22
8 2,57
9 2,78
10 2,90
11 2,95

Tabel 4.2 Hasil pengukuran densitas pada gambaran stepwedge

dengan kV naik 10 kV dari nilai kV semula dan mAs turun setengah

dari nilai mAs semula (kV : 74 dan mAs : 2)

Step Nilai Densitas


1 0,33
2 0,35
3 0,41
4 0,51
5 0,78
6 1,25
7 1,96
8 2,57
9 2,88
10 3,03
11 3,10

Tabel 4.3 Hasil pengukuran densitas pada gambaran stepwedge

dengan kV turun 10 kV dari nilai kV semula dan mAs naik setengah

dari nilai mAs semula (kV : 54 dan mAs : 6)


39

4.2 Pembahasan

Dari hasil pengukuran nilai densitas pada gambaran stepwedge, dapat

dilihat grafik perbandingan antara nilai densitas radiograf yang menggunakan kV

dan mAs awal/mula-mula dengan nilai densitas yang menggunakan 10 kV rule

(aturan 10 kV).

Gambar 4.1 Grafik perbandingan nilai densitas

Grafik di atas menunjukkan nilai densitas antara radiograf yang

menggunakan kV dan mAs awal/mula-mula dengan radiograf yang menggunakan

10 kV rule baik kV naik 10 dari nilai kV semula dan mAs turun setengah dari nilai

mAs semula, maupun kV turun 10 dari nilai kV semula dan mAs naik setengah

dari nilai mAs semula.


40

Pada eksposi pertama yang menggunakan kV dan mAs awal/mula-mula

dengan kV : 64 dan mAs : 4 memiliki nilai densitas terendah 0,53 dan nilai

densitas tertinggi 3,00. Pada eksposi kedua yang menggunakan kV naik 10 kV

dari nilai kV semula dan mAs turun setengah dari nilai mAs semula dengan

kV : 74 dan mAs : 2 memiliki nilai densitas terendah 0,69 dan nilai densitas

tertinggi 2,95. Pada eksposi ketiga yang menggunakan kV turun 10 kV dari nilai

kV semula dan mAs naik setengah dari nilai mAs semula dengan kV : 54 dan

mAs : 6 memiliki nilai densitas terendah 0,33 dan nilai densitas tertinggi 3,10.

Berdasarkan grafik perbandingan nilai densitas, nilai densitas yang

dihasilkan dari eksposi pertama bersinggungan disatu step dengan nilai densitas

yang dihasilkan dari eksposi kedua dan ketiga, yaitu pada step kedelapan dengan

nilai densitas sebesar 2,57. Kemudian nilai densitas yang dihasilkan dari eksposi

pertama hampir bersinggungan dengan nilai densitas yang dihasilkan dari eksposi

kedua, yaitu pada step ketujuh, kesembilan dan kesepuluh.

Nilai densitas yang dihasilkan dari eksposi kedua dengan penggunaan kV

naik 10 dari nilai kV semula dan mAs turun setengah dari nilai mAs semula

(kV : 74 dan mAs : 2) memiliki nilai densitas yang sama dengan nilai densitas

yang dihasilkan dari eksposi pertama dengan penggunaan kV dan mAs

awal/mula-mula (kV : 64 dan mAs : 4) ini dipengaruhi oleh naiknya nilai kV dari

nilai kV semula yang menyebabkan meningkatnya radiasi hambur sehingga

membantu menghitamkan film tersebut.

Nilai densitas yang dihasilkan dari eksposi ketiga dengan penggunaan kV

turun 10 dari nilai kV semula dan mAs naik setengah dari nilai mAs semula
41

(kV: 54 dan mAs : 6) memiliki nilai densitas yang sama dengan nilai densitas

yang dihasilkan dari eksposi pertama dengan penggunaan kV dan mAs

awal/mula-mula (kV: 64 dan mAs : 4) ini dipengaruhi oleh naiknya nilai mAs dari

nilai mAs semula yang dapat meningkatkan densitas pada film tersebut. Hal ini

berdasarkan dari prinsip mAs itu sendiri, semakin tinggi mAs yang digunakan

semakin tinggi densitas yang dihasilkan.

Setelah dibuat grafik perbandingan, selanjutnya menentukan kontras.

Untuk menentukan kontras suatu film harus menghitung nilai gamma di daerah

straight line portion pada grafik tersebut. Dalam radiografi, semakin besar sudut

yang dibentuk, maka semakin tinggi nilai gamma-nya. Jika nilai gamma tinggi,

maka kontras juga tinggi, begitu juga sebaliknya.

Gambar 4.2 Grafik untuk menentukan kontras


42

Dari grafik di atas, dapat ditentukan nilai gamma masing-masing radiograf

sebagai berikut :

a. Eksposi pertama yang menggunakan kV dan mAs awal/mula-mula dengan kV

: 64 dan mAs : 4.

Gamma = tan = Y / X = 0,86 / 2 = 0,43

= 23,26

b. Eksposi kedua yang menggunakan kV naik 10 kV dari nilai kV semula dan

mAs turun setengah dari nilai mAs semula dengan kV : 74 dan mAs : 2.

Gamma = tan = Y / X = 0,78 / 2 = 0,39

= 21,30

c. Eksposi ketiga yang menggunakan kV turun 10 kV dari nilai kV semula dan

mAs naik setengah dari nilai mAs semula dengan kV : 54 dan mAs : 6.

Gamma = tan = Y / X = 1,01 / 2 = 0,50

= 26,79

Berdasarkan perhitungan nilai gamma ketiga grafik tersebut, eksposi

pertama memperoleh nilai gamma sebesar 23.26, eksposi kedua memperoleh nilai

gamma sebesar 21.30, dan eksposi ketiga memperoleh nilai gamma sebesar 26.79.

Dari ketiga nilai gamma di atas, maka dapat diketahui bahwa eksposi pertama,

eksposi kedua, dan eksposi ketiga memperoleh kontras yang tidak jauh berbeda.

Kontras yang dihasilkan dari eksposi kedua dengan penggunaan kV naik

10 dari nilai kV semula dan mAs turun setengah dari nilai mAs semula (kV : 74

dan mAs : 2) mengalami sedikit penurunan dengan kontras yang dihasilkan dari

eksposi pertama dengan penggunaan kV dan mAs awal/mula-mula (kV : 64


43

dan mAs : 4) ini dipengaruhi oleh naiknya nilai kV dari nilai kV semula yang

menyebabkan meningkatnya radiasi hambur sehingga menurunkan kontras pada

film tersebut.

Kontras yang dihasilkan dari eksposi ketiga dengan penggunaan kV turun

10 dari nilai kV semula dan mAs naik setengah dari nilai mAs semula (kV: 54 dan

mAs : 6) mengalami sedikit kenaikan dengan kontras yang dihasilkan dari eksposi

pertama dengan penggunaan kV dan mAs awal/mula-mula (kV: 64 dan mAs : 4)

ini dipengaruhi oleh turunnya nilai kV dari kV semula sehingga mengurangi

produksi radiasi hambur dan meningkatkan kontras pada film tersebut.

Dengan demikian, 10 kV rule (aturan 10 kV) memiliki keoptimalan dengan

penggunaan kV dan mAs awal/mula-mula yang dilihat dari bersinggungnya tiga

titik nilai densitas pada step kedelapan dari eksposi pertama hingga eksposi

ketiga, dan menghasilkan kontras yang tidak jauh berbeda.

You might also like