You are on page 1of 9

WISSENSCHAFTPHILOSOPHIE

ANATOMI ILMU

KELOMPOK 2

ARLIAN FACHRUL SYAPUTRA


FINY ALVIONICHA
FEMMY ANGREANY

PENDIDIKAN BAHASA JERMAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
ANATOMI ILMU

A. Komponen-Komponen Anatomi Ilmu


Pengetahuan tidak serta merta dipandang sebagai ilmu, ada prasyarat
sehingga pengetahuan bisa berproses menjadi ilmu. Proses tersebut dirangkai
dalam komponen atau anatomi yang dapat dijelaskan seperti di bawah ini.
Anatomi atau komponen ilmu dibangun dari realita alam semesta.
Komponen ilmu merupakan aspek dinamis dari perwujudan ilmu yang bersifat
abstrak dan general (umum). Komponen-komponen ilmu tersusun dari alam
konkret (realita) hingga alam abstrak (ilmu). Komponen-komponen yang
menjembataninya yaitu fenomena, konsep, variabel, proposisi, fakta dan teori.
Komponen-komponen tersebut dapat dijelaskan dalam rangkaian berikut:
1. Fenomena
Kejadian atau gejala-gejala yang ditangkap oleh indra manusia dan dijadikan
masalah karena belum diketahui (apa, mengapa, bagaimana) adanya.
2. Konsep
Istilah atau simbol yang mengandung pengertian singkat dari fenomena atau
abstraksi dari fenomena.
3. Variabel
Variasi sifat, jumlaj, besaran yang mempunyai nilai kategorial (bertingkat)
baik kualitatif maunpun kuantitatif sebagai hasil penelaahan mendasar dari
konsep.
4. Proposisi
Kalimat ungkapan yang terdiri dari dua variabel atau lebih yang menyatakan
hubungan sebab-akibat.
5. Fakta
Proposisi yang telah teruji secara empiris (hubungan yang ditunjang oleg data
empiris)
6. Teori
Jalinan fakta menurut kerangka yang bermakna (meaningful construct).

1
Ilmu pengetahuan berangkai sebagai tahapan perkembangan (development).
Hal ini sesuai dengan ungkapan bahwa ilmu merupakan akumulasi dari
pengetahuan yang tersusun secara sistematis, bersifat abstrak, general dan
universal yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena yang
terjadi juga bahwa fenomena yang ditangkap oleh panca indera manusia dari alam
nyata diabstraksikan pada konsep-konsep. Penelaahan mendasar dari konsep-
konsep tersebut dijewantahkan melalui variabel-varlabel. Variabel-variabel
tersebut digolongkan berdasarkan variabel penentu (determinant) dan variabel
yang ditentukan (result), yang kemudian dicarikan korelasinya sebagai sebab-
akibat. Hal ini disebut proposisi. Tersebut merupakan kesimpulan penalaran
pikiran dengan tingkat kebenarannya yang masih sementara yakni disebut
hipotesis. Apabila proposisi tersebut teruji secara empiris maka disebut fakta.
Kemudian jika beberapa fakta terjalin dalam rangkaian yang memiliki arti maka
tahap ini disebut teori. Teori-teori inilah sebenarnya yang merupakan ilmu (ilmu
penuh dengan teori-teori).
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa teori adalah seperangkat konsep-
konsep dan/atau variabel-variabel dari suatu fenomena dan proposisi-proposisi
yang berhubungan satu sama lain dan tersusun secara sistematis, dan bertujuan
untuk menjelaskan (explanation) dan meramalkan (prediction) ataupun
mengendalikan (control) fenomena-fenomena. Kesimpulan teori-teori bersifat
general dan abstrak.
B. Komponen Ilmu Menurut Archei J. Bahm
Dalam buku What is Science karya Archei J. Bahm di dalam bukunya
Muhammad Muslih bahwa secara umum membicarakan enam komponen dari
rancang bangun ilmu pengetahuan, artinya dengan enam komponen itu, sesuatu
itu bisa disebut ilmu pengetahuan,yaitu:
1. Adanya masalah
Masalah mana yang dianggap mengandung sifat ilmiah? Dalam persoalan
ini, Archei J. Bahm menjelaskan bahwa tidak semua masalah menunjukkan ciri
keilmiahan. Suatu masalah disebut masalah ilmiah jika memenuhi persyaratan,
yaitu bahwa masalah itu merupakan masalah yang dihadapi dengan sikap dan

2
metode ilmiah; Masalah yang terus mencari solusi; Masalah yang saling
berhubungan dengan masalah dan solusi ilmiah lain secara sistematis (dan lebih
memadai dalam memberikan pemahaman yang lebih besar). Untuk itu ia
menawarkan, masalah yang dapat dikomunikasikan dan capable, yang disuguhkan
dengan sikap dan metode ilmiah sebagai ilmu pengetahuan awal, sudah pantas
dikatakan “masalah ilmiah” (scientific problem).
2. Adanya sikap ilmiah
Sikap ilmiah (scientific attitude) menurut Bahm setidaknya harus memiliki
enam ciri pokok, yaitu: keingintahuan (curiosity); spekulasi (speculativeness);
kemauan untuk berlaku objektif (willingness to be objective); terbuka (open-
maindedness); kemauan untuk menangguhkan penilaian (willingness to suspend
judgment) dan bersifat sementara (tentativity).
a. Keingintahuan (curiosity)
Yang dimaksud di sini adalah keingintahuan ilmiah, yang bertujuan untuk
memahami. Ia berkembang dan berjalan terus sebagai perhatian bagi
penyelidikan, penelitian, pengujian, eksplorasi, petualangandan eksperimentasi.
b. Spekulatif (spiculativeness)
Diawali dengan keingintahuan untuk mencoba memecahkan semua masalah
yang ditandai dengan beberapa usaha, termasuk usaha untuk menemukan solusi,
misalnya dengan mengusulkan satu hipotesa atau lebih. Artinya, spekulasi adalah
sesuatu hal yang disengaja dan berguna untuk mengembangkan dan mencoba
membuat berbagai hipotesa. Dengan demikian, spekulasi merupakan karakteristik
yang esensial dalam sikap ilmiah.
c. Kesadaran untuk berlaku objektif (willingness to be objective).
Sikap ini penting, sebab objektivitas merupakan ciri ilmiah. Sikap
demikian harus dimiliki oleh seorang ilmuwan. Menurut Bahm sikap objektif
harus memenuhi syarat-sayarat sebagai berikut:
1) Memiliki sifat rasa ingin tahu terhadap apa yang diselidiki untuk memperoleh
pemahaman sebaik mungkin;

3
2) Melangkah dengan berdasarkan pada pengalaman dan alasan, artinya,
pengalaman dan alasan saling mendukung, karena alasan yang logis dituntut
oleh pengalaman;
3) Dapat menerima data sebagaimana adanya (tidak ditambah dan dikurangi).
Hal ini terkait dengan sikap objkektif seorang ilmuwan;
4) Bisa menerima perubahan (fleksibel, terbuka), artinya jika objeknya berubah,
maka seorang ilmuwan mau menerima perubahan tersebut;
5) Berani menanggung resiko kekeliruan. Oleh sebab itu trial and error
merupakan karakteristik dari seorang ilmuwan;
6) Tidak mengenal putus asa, artinya gigih dalam mencari objek atau masalah,
hingga mencapai pemahaman secara maksimal.
d. Keterbukaan (open-maindedness)
Maksud sikap ini menyangkut kemauan untuk bersikap terbuka. Ini
termasuk kemauan untuk mempertimbangkan semua saran yang relevan dengan
hipotesis, metodologi, dan bukti yang berhubungan dengan masalah di mana
seseorang bekerja. Sikap ini harus dibarengi dengan sikap toleran, dan bahkan
menerima ide-ide baru,termasuk, tidak saja ide yang berbeda dengan ide-idenya,
tetapi juga yang kontradiksi atu yang berseberangan dengan kesimpulan-
kesimpulannya.
e. Kemauan untuk menangguhkan penilaian (willingness to suspend judgment)
Untuk menangguhkan penilain atau menunda keputusan. Bila penyelidikan
tentang suatu objek atau masalah tidak menghasilkan pemahaman atau solusi yang
diinginkan, maka seseorang tidak boleh menuntut jawaban yang lebih dari apa
yang ia peroleh. Sikap ilmiah menyangkut kemauan untuk menangguhkan
penilaian sampai bisa diperolehnya semua bukti yang diperlukan.
f. Bersifat sementara (tentativity)
Sikap kesementaraan akan selalu meragukan validitas suatu hipotesa
termasuk pengerjaannya, bahkan meragukan segala usaha ilmiah termasuk bidang
keahlian seseorang. Meskipun pengalaman perorangan dan kelompok cenderung
membenarkan keyakinan yang lebih kuat dan memandangnya sebagai
kesimpulan.

4
3. Menggunakan metode ilmiah
Sifat dasar metode ilmiah ini, menurut Archei J. Bahm harus dipandang
sebagai hipotesa untuk pengujian lebih lanjut. “Esensi ilmu pengetahuan adalah
metodenya”, sedang sisi yang lain, “Berkenaan dengan sifat dasar metode ilmiah”.
Archei J. Bahm berpendapat bahwa metode ilmiah itu adalah satu sekaligus
banyak; dikatakan satu karena metode ilmiah, dalam penerapannya tidak ada
persoalan, sedang dikatakan banyak, karena pada kenyataannya terdapat banyak
jalan. Yaitu; a. masing-masing ilmu mempunyai metodenya sendiri-sendiri, yang
paling cocok dengan jenis masalahnya sendiri. b. Setiap masalah particular
memerlukan metode uniknya sendiri. c. Secara historis, para ilmuwandalam
bidang yang sama dalam waktu yang berbeda, memakai metode yang sama sekali
berbeda, lantaran berbedadalam perkembangan teoritis dan temuan teknologis. d.
Perkembangan yang cepat dalam banyak ilmu pengetahuan danteknologi yang
semakin lama semakin saling bergantung dewasa ini, memerlukan perkembangan
berbagai metodologi baru yang cepat, berkenaan dengan jenis masalah yang lebih
ruwet dan dinamis. e. Siapa saja yang concern pada metode ilmiah harus
mengakui bahwa metode ini mempunyai tahapan-tahapan yang membutuhkan
metode yang berbeda pada setiap tahapannya.
Secara lebih khusus, metode ilmiah meliputi lima langkah, yaitu a.
Menyadari akan masalah; b. Menguji masalah; c. Mengusulkan solusi; d. Menguji
usulan atau proposal; dan e. Memecahkan masalah.
4. Adanya aktifitas
Ilmu pengetahuan adalah apa yang dikerjakan oleh para ilmuwan, yang
kemudian bisa disebut dengan riset ilmiah. Riset demikian mempunyai dua aspek:
individu dan social.
a. Aspek Individu;
Ilmu pengetahuan adalah suatu aktifitas yang dilaku-kan oleh orang-orang
khusus.
b. Aspek Sosial;
Aktivitas ilmiah mencakup lebih banyak dari apa yang dikerjakan oleh para
ilmuwan khusus.

5
5. Adanya kesimpulan
Ilmu pengetahuan adalah pengetuan yang dihasilkan. Makanya ilmu
pengetahuan sering dipahami sebagai kumpulan pengetahuan. Ide-ide adalah ilmu
pengetahuan itu sendiri. kesimpulan pemahaman yang dicapai sebagai hasil
pemecahan masalah adalah tujuan ilmu pengetahuan. Kesimpulan adalah akhir
atau tujuan yang membenarkan sikap,metode, dan aktifitasnya sebagai cara-cara.
Kesimpulan adalah ilmu yang diselesaikan, bukan ilmu sebagai prospek atau
dalam proses.
6. Adanya pengaruh
Ilmu pengetahuan adalah apa yang digarap oleh ilmu pengetahuan. Bagian
apa yang digarap oleh ilmu pengetahuan tersebut, kemudian menimbulkan
pengaruh beraneka ragam, yang dapat dihubungkan pada dua hal, yaitu;
a. Pengaruh ilmu pengetahuan terhadap teknologi dan industri, yang disebut
ilmu terapan.
b. Pengaruh ilmu terhadap atau dalam masyarakat dan peradaban.
Industrialisasi yang berkembang dengan pesat merupakan produk dari ilmu
pengetahuan yang mempunyai dampak besar terhadap perkembangan ilmu,
sehingga nampak seperti yang terjadi dalam perubahan sifat ilmu itu sendiri.
Proses industrialisasi tidak akan dapat diputarulang yang akhirnya ilmu
pengetahuan itu sendiri mengalami proses terindustrialisasi. Ilmu pengetahuan
yang terindustrialisasi ini menjadi bagian utama dari penggerak ilmu pengetahuan
dan menjadi sebuah sumber bidang penelitian yang memiliki prestise tinggi.
Ilmu pengetahuan (dengan produk teknologinya), juga memiliki dampak
negatif, misalnya dipergunakannya senjata nuklir sebagai alat pemusnah massal di
Hiroshima pada perang Dunia II (termasuk pengeboman Iraq oleh Amerika dan
Sekutunya sekarang ini). Berbagai reaksi timbul dari dampak negatif ini. Maka
lahirlah perkumpulan-perkumpulan ilmuwan yang peduli terhadap masalah
dampak negatif teknologi, seperti Federasi ilmuwan Atom, Badan Penelitian
Teknologi US, Masyarakat Internasional untuk Penelitian Teknologi, Kongres
Internasional.

6
Menurut Bahm, bahwa seseorang yang memiliki perhatian pada
permasalahan ilmiah bisa disebut sebagai ilmuwan, kerena sikap ilmiah
merupakan bagian dari seorang ilmuwan. Seseorang yang berhasil mengungkap
permasalahan dengan menggunakan metode tertentu meski tidak paham banyak
mengenai sifat ilmu— bisa disebut sebagai ilmuwan. Demikian pula seseorang
yang mengamati kesimpulan dari seorang ilmuwan dan memiliki concern dalam
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan juga bisa dikatakan telah memiliki
aspek ilmiah dalam dirinya.

KESIMPULAN
Anatomi atau komponen ilmu dibangun dari realita alam semesta.
Komponen ilmu merupakan aspek dinamis dari perwujudan ilmu yang bersifat
abstrak dan general (umum). Komponen-komponen dalam anatomi ilmu, yaitu
fenomena, konsep, variabel, proposisi, fakta dan teori.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://ideade.id/filsafat/anatomi-ilmu-pengetahuan/ (diakses pada tanggal 8


Oktober 2018, pukul 17:15)

http://zainuddin.lecturer.uin-malang.ac.id/2013/11/13/enam-komponen-ilmu-
pengeahuan/ (diakses pada tanggal 8 Oktober 2018, pukul 16.50)

You might also like