You are on page 1of 5

Analisa proses interaksi(API)

Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim
kesehatan. Aspek yg penting dicatat dan dilaporkan dalam kep. Jiwa adalah pola prilaku dan hub
interpersonal perawat-klien. Ada 3 macam catatan yaitu catatan perkembangan (proses
keperawatan), hubungan perawat-klien dan resume. Catatan hubungan perawat-klien adalah
resume interaksi yang terjadi selama perawat berhubungan individual klien, kelompok klien,
pada terapi modalitas keperawatan. Catatan hubungan perawat-klien secara verbal dapat berupa:
video-tape, tape, recording, catatan secara garis besar, catatan interaksi.
Analisa proses interksi merupakan alat kerja yang di pakai perawat (mahasiswa) untuk
memahami interkaksi yang terjadi antara perawat dengan klien.

Contoh API:
Nama : Tn. M
Usia : 30 tahun
Deskripsi : Klien memakai baju seragam warna hijau bermotif bunga, model daster, rambut
sebahu dikuncir, klien memakai sandal jepit

P: Selamat pagi pak,assalmualaikum boleh kita ngobrol sebentar?


Komunikasi non verbal: Tersenyum memandang klien
K: Pagi,waalaikumsalam iya
Komunikasi non verbal: ekspresi senyum dan memandang P
Analisa berpusat pada perawat: Ingin membuka percakapan dengan klien dan berharap dengan
sapaan sederhana P bisa diterima oleh K.
Analisa berpusat pada klien: K masih ragu terhadap orang baru yang masuk ke lingkungannya
P: Wah, suasana diruangan ini lumayan menyenangkan ya Pak?
Kominikasi non verbal: Memandang K dan ruangan sekitar.
K: Iyah, masih sambil tersenyum.
Komunikasi non verbal: ikut memandang ruangan sekitar
Analisa berpusat pada perawat: P ingin memulai percakapan dengan topik ringan sebelum masuk
ke kondisi K
Analisa berpusat pada klien: K memberikan respon sepintas dan menunjukkan perhatian cukup
terhadap P
P: oh ya, perkenalkan nama saya alfian perawat yg akan merawat bapak 2 minggu ke depan,
nama bapak siapa?
Komunikasi non verbal: Memandang K sambil menjulurkan tangan.
K: Senyum. Amiruddin
Komunikasi non verbal: Menerima uluran tangan dari para P. sambil tersenyum
Analisa berpusat pada perawat: P merasa bahwa K harus diberikan penjelasan tentang
kedatangan P
Analisa berpusat pada klien: K masih memberikan tanggapan secara ragu-ragu
P: Biasanya bapak senang dipanggil dengan nama apa?
Komunikasi non verbal: Memandang K
K: saya biasa dipanggil amir
Komunikasi non verbal: Memandang P dan menunduk kembali
Analisa berpusat pada perawat: P ingin menjalin kedekatan dengan pasien
Analisa berpusat pada klien: K mulai tertarik dengan perkenalan dengan P
P: Pak amir asalnya dari mana?
Komunikasi non verbal: Memandang K
K:saya dari ponorogo mas..
Komunikasi non verbal: berpikir
Analisa berpusat pada perawat: P masih berusaha membangun keakraban dengan topik sederhana
Analisa berpusat pada klien: K berpikir dan mengingat-ingat
P: Pak ingat nggak, kenapa pak Aan dirawat disini?
Komunikasi non verbal: Menunjukkan keseriusan
K: karena katanya belum sembuh penyakit saya
Komunikasi non verbal: bicara sambil tersenyum dan kontak mata baik.
Analisa berpusat pada perawat: P berhati-hati karena pertanyaan tsb sangat spesifik dan takut
menyinggung pasien
Analisa berpusat pada klien: K mengingat-ingat
P: Pak Amir pernah ngamuk atau marah-marah waktu dirumah?
Komunikasi non verbal: Bertanya pelahan
K: iya, karena saya kesal adik saya sering jahatin saya.
Komunikasi non verbal: Memandang ke P kemudian menjawab
Analisa berpusat pada perawat: P mengkaji lebih jauh alasan pasien dirawat
Analisa berpusat pada klien: K mengingat-ingat mencoba untuk menjawab
P:-
Komunikasi non verbal: Memandangi K
K: saya merasa dibodohi orang tua saya dan dokter, katanya saya sudah sembuh tetapi
dimasukkan lagi kesini. Orang tua saya itu jahat saya seperti tidak dianggap anak, saya sering
marah-marah dirumah. Saya juga ingin membunuh Tuhan karena sudah buat saya sakit, kalau
saya membunuh Tuhan saya akan jadi orang sakti. Saya juga pernah kegreja dan berdoa disana,
saya merasa berdosa besar mba , iman saya sudah hilang.
Komunikasi non verbal: memandang ke P, ekspresi agak sedikit kesal dan marah
Analisa berpusat pada perawat: P mendiamkan karena belum menemukan pertanyaan yang tepat
untuk K
Analisa berpusat pada klien: P menemukan adanya inkoheren tentang faktor penyebab
P: Pak, kegiatan bapak sehari-hari ngapain saja Pak ?
Komunikasi non verbal: memandang K
K: Mandi, makan, bantu bersih-bersih ruangan nyapu atau ngepel, saya suka ngajak ngobrol mba
akper
Komunikasi non verbal: Nampak tersenyum
Analisa berpusat pada perawat: P mencoba mengalihkan pembicaraan terkait waham
Analisa berpusat pada klien: K teralih karena pertanyaan baru
P: Bapak, betah tinggal disini?
Komunikasi non verbal: memandang K
K: Tidak, saya mau pulang, biar bisa kerja lagi, bisa bantu orang tua saya
Komunikasi non verbal: memperhatikan
Analisa berpusat pada perawat: P senang karena dapat mengalihkan perhatian pasien
Analisa berpusat pada klien: K berusaha menjawab keinginannya
P: Keluarga Pak Aan sering menjenguk ?
Komunikasi non verbal: Memandang K sambil tersenyum
K: Dulu menjenguk, tapi sekarang tidak pernah lagi, apa karena orang tua saya malu sma saya.
Komunikasi non verbal: Nampak tersenyum dan dan sedikit tertawa
Analisa berpusat pada perawat: P ingin mengkaji keterlibatan keluarga terhadap perawatan K
Analisa berpusat pada klien: K berusaha mengingat keluarganya
P: Bagaimana perasaan Pak Aan sekarang?
Bapak biasanya disini ngerjain apa?
Komunikasi non verbal: Memandang K sambil tersenyum
K: saya Senang sekarang, Saya biasa bantu perawat nyapu membersihin ruangan
Komunikasi non verbal: Memandang P sambil tersenyum
Analisa berpusat pada perawat: P mengalihkan topik bahasan
Analisa berpusat pada klien: K menjawab tentang keadaannya
P: Pak Aan, kita tadi sudah berkenalan, terus ngobrol-ngobrol tentang bapak, masih inget nggak
nama saya siapa?
Komunikasi non verbal: Memandang K
K: mas alfian kan....
Komunikasi non verbal: Memandang P
Analisa berpusat pada perawat: P ingin mengakhiri fase I karena sudah cukup banyak data yang
terkaji
Analisa berpusat pada klien: K mengingat-ingat nama P
P: Nah, saya senang sekali bisa ngobrol dengan pak Aan. Bagaimana kalau besok kita ngobrol
lagi? Sebentar saja kok, yach cukup 15 menit saja.
Komunikasi non verbal: tersenyum pada K
K: Boleh, saya suka kalo ngobrol sama mas alfian
Komunikasi non verbal : Memandang dan tersenyum
Analisa berpusat pada perawat: P memberikan reinforcement pada K
Analisa berpusat pada klien: K senang diberikan reinforcement
P: Terimakasih atas kesediaan Pak Aan untuk ngobrol dengan saya, Assalamualaikum
Komunikasi non verbal: Menepuk bahu K dan mengulurkan jabat tangan
K: Wa’alaikumsalam mba, besok kita ngobrol lagi yaa
Komunikasi non verbal: Menoleh, menjabat tangan sambil tersenyum dan tertawa
Analisa berpusat pada perawat: P senang karena K mau berinteraksi dengan P
Analisa berpusat pada klien: K menunjukkan rasa percaya pada P

Kesan perawat: Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik. Klien
kooperatif dan komunikatif meskipun kadang-kadang pembicaraannya beralih-alih. Data yang
tergali adalah data mengenai harga diri rendah, halusinasi dengar, menarik diri, koping individu
tidak efektif, koping keluarga kurang efektif, bicara inkoheren dan flight of idea dan keputusasaan.
Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum
proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.

You might also like