You are on page 1of 3

TUGAS RUTIN

KONSEP PROGRAM PENGAJARAN TERPADU

OLEH :
NAMA : AGNES LUPITA MANURUNG

NIM : 1163311001

KELAS : A MANDIRI 2016

MATA KULIAH : Seni Bahasa & Sastra

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN, 2018
PEMBAHASAN
1.1 ISI/PERMASALAHAN
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai
pendekatan belajar mengajar yang dapatmelibatkan beberapa kajian dalam satu mata
pelajaran, beberapa mata pelajaran, atau antar dan inter mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman bermakna kepada anak. Dengan demikian pembelajaran
terpadu tidak memaksakan keterpaduan antar bidang studi, akan tetapi lebih
menekankan keterpaduan untuk kebermaknaan belajar. Sehingga keterpaduan antar
bidang studi yang dipaksaan justu tidak dikehendaki oleh pendekatan ini.
Kebermaknaan terjadi karena dalam pembelajaran terpadu anak memahami konsep-
konsep yang mereka pelajari itu melalui pengalaman langsung yang alamia dan
keterhubungan antar konsep satu dengan konsep lain yang sudah dialami, dan
hubungan tersebut bersifat alamiah.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu kecenderungan yang berorientasi pada
praktek pembelajaran sesuai dengan perkembangan (Developmentally Appropriate
Practice). Pendekatan pembelajaran ini didasari teori pembelajaran yang menolak driil
sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Para Gestalist
adalah tokoh-tokoh yang dirujuk berkenan dengan pembelajaran harus bermakna,
disamping teori Piaget dan para kognitivis lain yang menekankan pentingnya program
pembelajaran sesuai denganperkembangan anak. Aliran Gestal menekankan, bahwa
belajar merupakan proses diferensiasi, artinya: belajar dimulai dari sesuatu yang utuh
bermakna yang dilanjutkan dengan pendalaman-pendalaman ke spesialisasi atau ke
kajian-kajian khusus, sehingga ikatan kebermaknaan terjaga. Sedangkan Piagetian
menekankan bahwa kebermaknaan pada diri anak dilakukan melalui pengalaman
langsung dan konkret yang menghindarkan dari pembentukan struktur intelek secara
abstrak. Pembelajaran bergerak dari konkret ke abstrak, sederhana ke kompleks,
mudah ke sulit, dan sebagainya yang terjadi sesuai dengan tingkat kemampuan anak
dan sesuai dengan cirikhas masing-masing individu (Bredekamp, 1987).
Pendekatan pembelajaranterpadu dilaksanakan dengan bertitik tolak dari satu
tema, topik, atau peristiwa otentik yang terjadi disekitar anak dan selanjutnya tema-
tema atau peristiwa otentik itu dipilih dalam konsensus antara guru bersama murid.
Pemilihan tema bukan untuk literasi bidang studi, akan tetapi digunakan sebagai
penggerak dan pengikat konep-konsep menjadi suatu sajian yang utuh dan bermakna.
1.2 HUBUNGAN DENGAN MATERI
Menurut analisis saya hubungan yang diangkat dalam artikel ini dengan materi
konsep program pengajaran terpadu karena artikel ini sama membahas tentang
pembelajaran terpadu. Dimulai dengan pengertian pembelajaran terpadu, langkah-
langkah pembelajaran terpadu, serta pendekatan pembelajaran terpadu. Materi yang
diangkat oleh artikel ini sangat berkaitan dengan materi konsep program pengajaran
terpadu yang isinya juga membahas akan pembelajaran terpadu.
Berdasarkan uraian diatas, secara nyata pembelajaran terpadu merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan masing-
masing anak. Perbaikan kualitas pembelajaran pada akhirnya akan meningkatkan pula
kualitas pendidikan sekolah dasar (sebenarnya juga sekolah jenjang lebih tinggi).
Pelaksanaan pembelajaran ini sekaligus dapat mengimbangi penjejalan kurikulum
yang sering terjadi di sekolah. Artinya, kurikulum yang padat dapat disiasati melalui
pembelajaran bermakna, alamiah, sesuai keinginan anak, dampaknya kurikulum yang
padat itu dapat tercapai secara lebih cepat karena tidak terkotak-kotak dalam misi
masing-masing mata pelajaran.

You might also like