FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVSITAS NEGERI MEDAN MEDAN, 2018 PEMBAHASAN 1.1 ISI/PERMASALAHAN Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai pendekatan belajar mengajar yang dapatmelibatkan beberapa kajian dalam satu mata pelajaran, beberapa mata pelajaran, atau antar dan inter mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada anak. Dengan demikian pembelajaran terpadu tidak memaksakan keterpaduan antar bidang studi, akan tetapi lebih menekankan keterpaduan untuk kebermaknaan belajar. Sehingga keterpaduan antar bidang studi yang dipaksaan justu tidak dikehendaki oleh pendekatan ini. Kebermaknaan terjadi karena dalam pembelajaran terpadu anak memahami konsep- konsep yang mereka pelajari itu melalui pengalaman langsung yang alamia dan keterhubungan antar konsep satu dengan konsep lain yang sudah dialami, dan hubungan tersebut bersifat alamiah. Pembelajaran terpadu merupakan suatu kecenderungan yang berorientasi pada praktek pembelajaran sesuai dengan perkembangan (Developmentally Appropriate Practice). Pendekatan pembelajaran ini didasari teori pembelajaran yang menolak driil sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Para Gestalist adalah tokoh-tokoh yang dirujuk berkenan dengan pembelajaran harus bermakna, disamping teori Piaget dan para kognitivis lain yang menekankan pentingnya program pembelajaran sesuai denganperkembangan anak. Aliran Gestal menekankan, bahwa belajar merupakan proses diferensiasi, artinya: belajar dimulai dari sesuatu yang utuh bermakna yang dilanjutkan dengan pendalaman-pendalaman ke spesialisasi atau ke kajian-kajian khusus, sehingga ikatan kebermaknaan terjaga. Sedangkan Piagetian menekankan bahwa kebermaknaan pada diri anak dilakukan melalui pengalaman langsung dan konkret yang menghindarkan dari pembentukan struktur intelek secara abstrak. Pembelajaran bergerak dari konkret ke abstrak, sederhana ke kompleks, mudah ke sulit, dan sebagainya yang terjadi sesuai dengan tingkat kemampuan anak dan sesuai dengan cirikhas masing-masing individu (Bredekamp, 1987). Pendekatan pembelajaranterpadu dilaksanakan dengan bertitik tolak dari satu tema, topik, atau peristiwa otentik yang terjadi disekitar anak dan selanjutnya tema- tema atau peristiwa otentik itu dipilih dalam konsensus antara guru bersama murid. Pemilihan tema bukan untuk literasi bidang studi, akan tetapi digunakan sebagai penggerak dan pengikat konep-konsep menjadi suatu sajian yang utuh dan bermakna. 1.2 HUBUNGAN DENGAN MATERI Menurut analisis saya hubungan yang diangkat dalam artikel ini dengan materi konsep program pengajaran terpadu karena artikel ini sama membahas tentang pembelajaran terpadu. Dimulai dengan pengertian pembelajaran terpadu, langkah- langkah pembelajaran terpadu, serta pendekatan pembelajaran terpadu. Materi yang diangkat oleh artikel ini sangat berkaitan dengan materi konsep program pengajaran terpadu yang isinya juga membahas akan pembelajaran terpadu. Berdasarkan uraian diatas, secara nyata pembelajaran terpadu merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan masing- masing anak. Perbaikan kualitas pembelajaran pada akhirnya akan meningkatkan pula kualitas pendidikan sekolah dasar (sebenarnya juga sekolah jenjang lebih tinggi). Pelaksanaan pembelajaran ini sekaligus dapat mengimbangi penjejalan kurikulum yang sering terjadi di sekolah. Artinya, kurikulum yang padat dapat disiasati melalui pembelajaran bermakna, alamiah, sesuai keinginan anak, dampaknya kurikulum yang padat itu dapat tercapai secara lebih cepat karena tidak terkotak-kotak dalam misi masing-masing mata pelajaran.