Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
1. Edi Sutrisno ( NIM 20166120035 )
2. Mirawati ( NIM 20166120043 )
3. Momoy ( NIM 20166120045 )
4. Herlina ( NIM 20166120093 )
Fakultas Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2016
1. Mekanika Tubuh
A. Pengertian
Mekanika Tubuh adalah suatu usaha mengkoordinasikan sistem muskuloskeletal dan sistem
syaraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat,
membungkuk, bergerak, dan melakukan aktivitas sehari-hari ( Potter & Perry, 2005).
3. Ligamen
Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan tulang. Ligamen pada lutut
merupakan penjaga stabilitas.
4. Sistem syaraf
Syaraf terdiri dari syaraf pusat (otak dan medula spinalis) dan syaraf tepi (percabangan dari
syaraf pusat). Bagian somatis memiliki fungsi sensorik dan motorik. Kerusakan pada syaraf
pusat seperti kerusakan tulang belakang akan menyebabkan kelemahan umum, sedangkan
kerusakan saraf tepi menyebabkan terganggunya daerah yang diinervasi dan kerusakan pada
saraf radial akan menyebabkan drop hand atau gangguan sensorik di daerah radial tangan.
5. Sendi
Sendi merupakan tempat dua atau lebih tulang bertemu.
G. Konsekuensi body mekanik yang buruk
1. Jatuh
2. Cidera belakang
Harber (1985), memberikan daftar penyebab cidera belakang yang paling sering terjadi pada
perawat yang bekerja di rumah sakit yaitu :
1. Mengangkat pasien ke atas tempat tidur (48%)
2. Membantu pasien turun dari tempat tidur (30%)
3. Memindahkan bed (27%)
4. Mengangkat pasien keatas brankat(22%)
2. Posisi tubuh
1) Posisi fowler
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih
tinggi atau dinaikkan setinggi 15°- 90°.
Tujuannya untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi fungsi kenyamanan pasien,
Melakukan aktivitas tertentu, Mengatasi kesulitan pernafasan & KV pernafasan pasien. Fowler :
45 – 90o dan Semi fowler : 15 – 45o
3) Posisi Trendelenburg
Adalah posisi pasien berbaring di TT dg bagian kepala lebih rendah dari pada bagian kaki
Tujuan : Melancarkan peredaran darah ke otak
4) Posisi antitrendelenberg
Adalah posisi pasien berbaring di TT dengan kaki lebih tinggi dari kepala. Tujuan : tindakan
menurunkan tekanan intrakranial pada pasien trauma kapitis.
8) Posisi Sim’s
Adalah posisi dimana tubuh miring kekiri atau kekanan.
Tujuan posisi ini :
untuk memberikan kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria).
Memfasilitasi drainase dari mulut pada klien tidak sadar
Mengurangi penekanan pada sakrum & trokanter mayor pada klien paralisis
Memudahkan pemeriksaan perineal
Untuk tindakan pemberian enema
3. TRAKSI
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani kerusakan
atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk menangani fraktur,
dislokasim atau spasme otot dalam usaha memperbaiki deformitas dan mempercepat
penyembuhan.
Prinsip traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh., tungkai, pelvis
atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah yang berlawanan disebut
dengan countertraksi.
Penggunaan traksi telah dimulai 3000 tahun yang lalu. Suku Aztec dan mesir menggunakan
traksi manual dan membuat splint dari cabang pohon. Traksi telah menjadi sebuah ketetapan
dalam management ortopedi hingga 1940 ketika fiksasi internal menggunakan nail, pin dan plate
menjadi praktek yang sering. Pengembangan ini berpasangan dengan kurangnya pembedahan
fraktur dengan kebutuhan ekonomi untuk perawatan rumah sakit yang lebih.
Kita dapat menggunakan traksi :
(1) untuk mendorong tulang fraktur kedalam tempat memulai, atau
(2) untuk menjaga mereka immobile sedang hingga mereka bersatu, atau
(3) untuk melakukan kedua hal tersebut, satunya ikuti dengan yang lain.
Untuk mengaplikasikan traksi dengan sempurna, kita harus menemukan jalan untuk
mendapatkan tulang pasien yang fraktur dengan aman, untuk beberapa minggu jika diperlukan.
Ada 2 cara melakukan hal tersebut :
(1) memberi pengikat ke kulit (traksi kulit).
(2) dapat menggunakan Steinmann pin, a Denham pin, atau kirschner wir melalui tulangnya
(traksi tulang).
Traksi membutuhkan waktu untuk diaplikan dan diatur, tetapi hal ini dapat dengan mudah
diatur dengan asisten. Traksi kebanyakan berguna pada kaki. Di lengan hal ini masih kurang
nyaman, tidak menyakinkan, sulit untuk dijaga, dan frustasi untuk pasien. Untuk kesemua alas an
ini, traksi lengan hanya digunakan dalam keadaan pengecualian yang lebih jauh.
Klasifikasi traksi di dasari pada penahan tububh yang di capai:
1. Traksi Manual, menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan terhadap seseorang dibagian
tubuh yang terkena melalui tangan mereka.Traksi manual digunakan untuk mengurangi fraktur
sederhana sebelum aplikasi plesrer atau selama pembedahan.
2. Traksi Skeletal, menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan langsung ke sekeleton
melalui pin, wire, atau baut dimasukkan dalam tulang. Traksi skeletal digunakan untuk fraktur
yang tidak stabil, untuk mengontrol rotasi dimana berat lebih besar dari 25 kg dibutuhkan dan
fraktur membutuhkan traksi jangka panjang.
3. Traksi kulit, menunjukkan dimana dorongan tahanan diaplikasikan kepada bagian tubuh yang
terkena melalui jaringan lunak
4 KESEGARISAN TUBUH
Kesegarisan tubuh (body alignment) atau postur merupakan istilah yang sama dan
mengacu pada posisi sendi, tendon, ligament, dan otot selama berbaring. Kesegarisan tubuh yang
benar mengurangi ketegangan pada struktur muskusloskeletal, mempertahankan tonus
(ketegangan) otot secara kuat dan menunjang keseimbangan.
Dalam mempertahankan kesegarisan tubuh yang tepat, dan memindahkan klien dengan
aman dari tempat tidur ke kursi atau dari tempat tidur ke brankar.
Adapun faktor yang mempengaruhi kesegarisan tubuh:
1. Status kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat menimbulkan keadaan yang tidak optimal, terdapat organ atau
bagian tubuh yang mengalami kelelahan atau kelemahan sehingga dapat memengaruhi
pembentukan postur tubuh.
2. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan yang digunakan dalam membantu proses
keseimbangan organ, otot, tendon, ligament, dan persendian. Apabila status nutrisi kurang,
kebutuhan enegi pada organ tersebut juga akan berkurang, sehingga dapat mengganggu proses
keseimbangan.
3. Emosi
Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendali dalam menjaga keseimbangan tubuh. Hal tersebut
dapat mempengaruhi proses koordinasi pada otot, ligament, sendi, dan tulang.
4. Faktor social
5. Gaya hidup (life style)
Perilaku gaya hidup seseorang dapat membuat seseorang menjadi lebih baik atau sebaliknya
menjadi lebih buruk. Seseorang yang mempunyai gaya hidup yang tidak sehat misalnya selalu
menggunakan alat bantu dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dapat mengalami
ketergantungan sehingga postur tubuh tidak berkembang dengan baik.
6. Perilaku dan nilai-nilai
Adanya perubahan perilaku dan ilai seseorang dapat memengaruhi postur tubuh. Sebagai contoh,
perilaku dalam membuang sampah di sembarang tempat dapat mempengaruhi proses
pembentukan postur tubuh orang lain yang berupaya untuk selalu bersih dari sampah.
Otak
Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan.
Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak. Otak
besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Otak kecil terletak di bagian
belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur
keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan
kegiatan.
Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung
antara otak besar dan otak kecil, disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung.
Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut
jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
NEURON
Struktur dasar dari sistem saraf disebut dengan Neuron atau sel saraf. Suatu sel saraf
(neuron) merupakan bagian terkecil dalam suatu skema saraf dan berfungsi untuk menerima,
menginterpretasi, dan menghantarkan pesan listrik atau aliran listrik. Sel saraf terdiri dari tubuh
serta serabut yang menyerupai ranting. Serabutnya juga terdiri dari 2 macam, yaitu dendrit dan
akson. Ada banyak jenis neuron, pada dasarnya neuron terdiri dari sel-sel tubuh yang menerima
aliran listrik dari neuron lain melalui kontak yang disebut sinapsis yang terletak di dendrit atau
pada tubuh sel.
Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan).
Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a) Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b) Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c) Akson (Neurit)
Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel.
Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor
yaitu alat indera.
b) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor
yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan
sumsum tulang belakang.
c) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu
dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum
tulanbelakang.
2.3 Potensial listrik saraf
1 Potensial aksi sel
Urutan tahap potensial aksi adalah sebagai berikut:
1) Tahap Istirahat (Resting Membrane Potential)
Tahap ini adalah tahap potensial membran istirahat, sebelum terjadinya potensial aksi.
2) Tahap Depolarisasi
Membran tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga banyak sekali ion NA
mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal sebesar -90mV akan hilang dan
potensial meningkat dengan arah positif. Keadaan ini disebut depolarisasi.
3) Tahap Repolarisasi
Tahap ini, dalam waktu yang sangat singkat sekali sesudah membran menjadi permeable
terhadap ion NA, saluran NA mulai tertutup dan saluran K terbuka lebih daripada normal.
Kemudian difusi ion K yang berlangsung cepat ke bagian luar akan membentuk kembali
potensial membran istirahat negatif yang normal. Peristiwa ini disebut repolarisasi
membran.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang disebut
potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu aktivitas sel-sel
lain yang ada di sekitarnya.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi, repolarisasi,
dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar 5. Perubahan potensial tersebut berupa impuls
yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam potensial aksi tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2,
dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.
Fase 0 adalah fase pada saat kanal sodium terpicu-tegangan (kanal cepat) terbuka sehingga ion-
ion sodium dengan cepat masuk ke dalam sel. Fase 1 adalah fase pada saat kanal potasium mulai
membuka (dengan lambat). Fase 2 adalah kombinasi fase menutupnya kanal sodium terpicu-
tegangan, membukanya kanal kalsium-sodium terpicu-tegangan (kanal lambat), dan
membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Fase ini disebut plateau. Fase 3 adalah fase
kombinasi menutupnya kanal-kanal sodium dan kalsium-sodium terpicu-tegangan serta
membukanya kanal potasium terpicu-tegangan. Selanjutnya sel kembali ke fase 4.
Elektromiogram
Pencatatan potensial otot/biolistrik selama pergerakan otot disebut elektromiogram.Otot
di ladeni banyak unit motor.Suatu unit motor terdiri dari cabang tunggal neuron/saraf dari otak
atau medulla spinalis. Ada 25-2.000 serat otot (sel),di hubungkan dengan saraf via motor end
plate,sehingga potensi istirahat yang melewati serat otot serupa dengan potensi istirahat yang
melewati serat saraf.
ENG=Elektroneurogram
Pembuatan ENG=
Untuk mengetahui keadaan lengkungan reflex.
Untuk mengetahui kecepatan konduksi saraf motoris dan sensoris
Untuk menentukan penderita miastenia gravis
ERG=Elektroretinogram
Suatu pencatatan bentuk kompleks potensial biolistrik yang ada pada retina mata yang
dikerjakan melalui rangsangan cahaya pada retina.
EOG=Elektrookulogram
Suatu pengukuran /pencatatan berbagai potensial pada kornea-retina sebagai akibat
perubahan posisi dan gerakan mata.
EGG= Elektrogastrogram
Merupakan EGM yang berkaitan gerakan peristaltic traktus gastrointestinalis.
EEG=Elektroensefalogram
Pencatatan isyarat listrik otak disebut EEG. Pencatatan potensial listrik otak merupakan
sumasi dari potensial aksi sel saraf di dalam otak.
Elektrokardiogram (EKG,ECG)
Merupakan pencatatan isyarat biolistik jantung,di lakukan pada permukaan kulit.