You are on page 1of 17

PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

Nama : Leny Brilyan Ardanyanti


NRP : 01311640000068
Kelompok 11

TP FOTOTROPISME
1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam gerak pada tumbuhan
2. Sebut dan jelaskan macam-macam fotoreseptor pada fototropisme
3. Jelaskan kinerja hormone auksin pada keadaan gelap dan terang pada pertumbuhan
tanaman
4. Jelaskan + gambar mekanisme tranduksi sinyal fototropisme

Jawab :

1. Gerak Pada Tumbuhan menurut Uya (2010):


Gerak pada tumbuhan dibagi 3 golongan, yaitu :
1) Gerak higroskopis yaitu gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubahan kadar
air. Misalnya: gerak membukanya kotak spora, pecahnya buah tanaman polong.

2) Gerak endonom adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh
ransangan dari dalam. Jenis rangsangan juga belum jelas sehingga ada pakar yang
menyebutkan gerakan tersebut terjadi karena kemauan tumbuhan itu sendiri, maka
sering disebut gerak otonom.
Contoh dari gerak endonom adalah :
 Gerak protoplasma pada sel-sel daun tanaman lidah buaya dan umbi
lapisbawang merah yang masih hidup.
 Gerak melengkungnya kuncup daun karena perbedaan kecepatan tumbuh.
 Gerak tumbuhan ketika tumbuh, seperti tumbuhnya akar, batang, daun,
dan bunga. Pada tumbuhan yang sedang mengalami masa pertumbuhan
terjadi penambahan massa dan jumlah sel.
Gerak endonom dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Nutasi
Gerak spontan dari tumbuhan yang tidak disebabkan adanya rangsangan
dari luar. Misalnya gerakan aliran sitoplasma pada tanaman air Hydrilla
verticillata (Champbell, 2012).
b. Higroskopis
Gerak bagian tumbuhan yang terjadi karena adanya perubahan kadar air
pada tumbuhan secara terus menerus, akibatnya kondisi menjadi sangat
kering pada kulit buah atau kotak spora sehingga kulit biji atau kotak
spora pecah. Misalnya: pecahnya kulit buah polong-polongan (lamtoro,
kembang merak, kacang buncis, kacang merah), membukanya kotak spora
(sporangium) tumbuhan paku (Pteridophyta) dan lumut (Bryophyta)
(Champbell, 2012).
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

3) Gerak etionom yaitu gerak yang dipengaruhi rangsang dari luar. Gerak etionom
merupakan reaksi gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari
luar. Berdasarkan hubungan antara arah respon gerakan dengan asal rangsangan,
gerak etionom dapat dibedakan menjadi gerak taksis, tropisme, dan nasti.
a. Gerak Tropisme
Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi
arah datangnya rangsangan. Bagian yang bergerak itu misalnya cabang,
daun, kuncup bunga atau sulur. Gerak tropisme dapat dibedakan menjadi
tropisme positif apabila gerak itu menuju sumber rangsang dan tropisme
negatif apabila gerak itu menjauhi sumber rangsang. Ditinjau dari macam
sumber rangsangannya, tropisme dapat dibedakan lagi menjadi
fototropisme, geotropism, hidrotropisme, kemotropisme, dan
tigmotropisme
i. Fototropisme

i. Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan
cahaya. Gerak bagian tumbuhan yang menuju kearah cahaya
disebut fototropisme positif. Misalnya gerak ujung batang
tumbuhan yang membelok ke arah datangnya cahaya. Sedangkan
pertumbuhan bagian tumbuhan menjauhi arah datangnya cahaya
disebut dengan fototropisme negatif. Misalnya gerak pertumbuhan
ujung akar.
Fototropisme dibagi menjadi dua, yaitu:
 Fototropisme positif
Fototropisme positif adalah gerak tanaman menuju ke arah
datangnya cahaya. Contohnya ujung batang bunga matahari
yang membelok menuju ke arah datangnya cahaya.
 Fototropisme negatif
Fototropisme negatif adalah gerak tanaman atau bagian
tanaman menjauhi arah datangnya cahaya. Contohnya
gerak ujung akar yang menjauhi arah datangnya cahaya.
ii. Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh
gravitasi bumi (geo = bumi). Jika arah geraknya menuju rangsang
disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah.
Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif,
misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

iii. Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan
air (hidro = air). Jika gerakan itu mendekati air maka disebut
hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh bergerk
menuju tempat yang banyak airnya ditanah. Jika tanaman tumbuh
menjauhi air disebut hidrotropisme negatif. Misal, gerak pucuk
batang tumbuhan yang tumbuh keatas air.
iv. Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan
zat kimia. Jika gerakannya mendekati zat kimia tertentu disebut
kemotropisme positif. Misalnya, gerak akar menuju zat didalam
tanah. Jika gerakannya menjauhi zat kimia tertentu disebut
kemotropisme negatif, contohnya gerak akar menjauhi racun.
v. Tigmotropisme
Gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsangan sentuhan satu
sisi atau persinggungan disebut trigmotropisme. Gerakan ini
tampak jelas pada gerak membelit ujung batang ataupun ujung
sulur dari Cucurbitaceae dan Passiflora. Contoh tanaman yang
bersulur adalah ercis, anggur, markisa, semangka, dan mentimun.

b. Gerak Nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang artinya tidak
dipengaruhi oleh rangsangan. Jenis gerak nasti dibagi menjadi :
i. Tigmonosti (Seismonasti)
Tigmonasti atau seismonasti adalah gerakan nasti yang disebabkan
oleh rangsang sentuhan atau getaran. Contoh gerak menutupnya
daun sikejut atau putri malu (Mimosa pudica), jika disentuh. Jika
hanya satu anak daun dirangsang dengan sentuhan, rangsangan itu
diteruskan ke seluruh tumbuhan sehingga anak daun lain ikut
mengatup. Mekanisme gerak ini juga disebabkan oleh pengaruh
perubahan tekanan turgor di dalam sel-sel pada persendian daun.
Sentuhan merupakan salah satu rangsang dari luar terhadap
gerakan daun tanaman putri malu. Arah menutupnya daun akibat
sentuhan adalah tetap walaupun rangsang sentuhannya berbeda.
Contoh termonasti yang terjadi di daerah dingin, misalnya bunga
tulip dan bunga crokus yang membuka karena pengaruh suhu.
Bunga-bunga tersebut mengembang jika mengalami kenaikan
suhu. Jika suhu menurun maka bunga-bunga tersebut akan
menutup lagi.
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

ii. Fotonasti
Gerak nasti karena pengaruh rangsang cahaya. Contoh : gerak
mekarnya bunga pukul empat, bunga waru, dan bunga kupu-kupu
iii. Niktinasti,
Gerak menutup atau rebahnya tumbuhan karena pengaruh gelap
atau menjelang malam. Contoh : gerak tidur daun lamtoro pada
malam hari.
iv. Nasti Kompleks,
Gerak nasti yang disebabkan oleh beberapa factor sekaligus yang
saling terikat. Contoh : Membuka dan menutupnya sel pada
stomata.
v. Niktinasti
Gerak niktinasti (nyktos = malam) adalah gerak bagian tubuh
tumbuhan karena pengaruh rangsang dari lingkungan di malam
hari. Contoh gerak niktinasti adalah pada malam hari daun-daun
tumbuhan Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae)
seperti bunga merak (Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-
kupu (Bauhinia purpurea) akan menutup dan akan membuka
keesokan harinya ketika matahari terbit. Daun-daun tersebut akan
membuka kembali pada pagi hari. Selain disebabkan oleh suasana
gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.
vi. Haptonasi
Haptonasi merupakan gerak nasti yang terjadi pada tumbuhan
insektivora yang disebabkan oleh sentuhan serangga. Contoh:
menutupnya daun tanaman kantung semar ketika tersentuh
serangga kecil. Jika seekor serangga mendarat di permukaan daun,
daun akan cepat menutup. Akibatnya, serangga tersebut
terperangkap dan tidak dapat keluar

c. Gerak Taksis
Taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh bagian
tumbuhan akibat dari adanya rangsangan (Sam Arianto, 2008). Jika yang
bergerak hanya bagian dari tumbuhan maka disebut gerak tropisme. Jika
yang bergerak seluruh bagian tumbuhan maka disebut gerak taksis. Jika
gerakan itu tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut
gerak nasti
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

Macam – macam taksis yaitu :


i. Kemotaksis,
Gerak taksis yang disebabkan oleh zat kimia. Contohnya
pergerakan sel gamet jantan pada tumbuhan lumurt bergerak
menuju sel gamet betina.
ii. Fototaksis,
Gerak taksis yang disebabkan oleh cahaya matahari. Contohnya
pergerakan ganggang hijau chlamy domonos yang langsung
bergerak menuju cahaya yang intensitasnya sedang.

2. a. Fotoreseptor cahaya biru :


1) Kriptokorm terlibat dalam penghambatan pemanjangan batang yang diinduksi
oleh cahaya biru
2) Fototropin adalah suatu protein kinase yang terlibat dalam penekukan fototropik
kearah cahaya
b. Fitokrom merupakan fotoreseptor yang bertanggung jawab terhadap efek-efek yang
berlawanan dari cahaya merah dan merah-jauh. Sistem fitokrom menyediakan
informasi bagi tumbuhan tentang kualitas cahaya. Sebagai contoh pada respon
penghindaran naungan pohon yang memerlukan intensitas cahaya tinggi. Jika pohon-
pohon yang lain di hutan menaungi pohon ini, rasio fitokromnya akan bergeser ke Pr
karena kanopi hutan lebih banyak menjaring cahaya merah daripada cahaya merah
jauh. Ini disebabkan karena pigmen-pigmen klorofil di dalam dedaunan kanopi
mengabsorbsi cahaya merah dab melewatkan cahaya merah-jauh. Pergeseran rasio
cahaya merah terhadap cahaya merah-jauh menginduksi pohon tersebut untuk
mengalokasikan lebih banyak sumber daya nya, agar bisa tumbuh lebih tinggi.
Sebaliknya, cahaya matahari langsung akan meningkatkan proporsi Pfr yang
merangsang percabangan dan menghambat pertumbuhan vertical (Campbell, et.al,
2012)

3. Hormon auksin berperan dalam proses pemanjangan sel, terdapat pada titik
tumbuh pucuk tumbuhan yaitu pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan (Nurnasari
dan Djumali, 2012). Selain itu, auksin merupakan salah satu hormon yang dapat
berpengaruh terhadap pembentukan akar, perkembangan tunas, kegiatan sel-sel meristem,
pembentukan bunga, pembentukan buah dan terhadap gugurnya daun dan buah (Patma
dkk., 2013). Auksin diproduksi dalam jaringan meristematik (yaitu tunas, daun muda dan
buah). Auksin memiliki kemampuan mendorong pembelahan sel dengan cara
mempengaruhi dinding sel (Patma dkk., 2013).
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

Tanaman yang diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat


cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat
kekuningan.hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar
matahari. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat
pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan
ditempat gelap,tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan,
hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari (Lakitan,
2007).

4. Fitokrom dapat mendeteksi cahaya merah. Tumbuhan merasa cahaya biru dengan
menggunakan 2 tipe fetoprotein yaitu fototropin dan kriptokrom. Fototropin berhubungan
dengan membran plasma dan sebagian bertanggung jawab untuk fototropisme.
Kriptokrom merupakan flavoprotein yang sensitif terhadap cahaya biru. Secara struktur,
kriptokrom berkaitan dengan enzim yang sensitif terhadap cahaya biru yang disebut
fotoliase, yang terlibat dalam perbaikan kerusakan DNA yang diinduksi ultraviolet pada
semua organisme, kecuali sebagian besar mamalia. Tidak seperti fitokrom, kriptokrom
juga ditemukan di hewan dan tidak memiliki aktivitas perbaikan DNA, tetapi kriptokrom
dianggap berkembang dari fotoliase.

(Hohm, 2013)
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

Gambar Mekanisme tranduksi sinyal fototropisme, (Goyal, 2013)

(Goyal, 2013)

Interaksi dan proses molekuler (i-iv) melibatkan phot1 dan fitokrom dalam
pengaturan fototropisme.
(i) PKS1 berinteraksi dengan phyA, phot1, dan NPH3 pada membran
plasma. PKS1 kemungkinan merupakan perantara molekuler antara
dua fotoreseptor yang juga dapat langsung berinteraksi pada membran
plasma. NPH3 mengikat kompleks SCF berbasis CUL3dan terlibat
dalam ubiquitinasi phot1.
(ii) Phot1 dan fitokrom terlibat dalam regulasi fosforilasi PKS4.
(iii) Phot1menghambat ABCB19 melalui fosforilasinya.
(iv) fitokrom meningkatkan ekspresi gen yang terlibat dalam fototropisme,
seperti IAA19, PKS1, dan RPT2. Sebaliknya, fitokrom menurunkan
regulasi tingkat ABCB19 (Goyal, et al., 2013).
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., Jackson,
R.B. (2012). Biologi Jilid 2. Edisi 8. Terjemahan D.T Wulandari. Jakarta: Erlangga

Goyal, A., Szarzynska, B., Fankhauser, C. 2013. Phototropism: at the crossroads of light-
signaling pathways. Trends in Plant Science. Vol 18 ( 7) : 393-401

Hohm, T., Preuten, T., Fankhauser, C. 2013. PhototropisMm: Translatin Light IntoDirectional
Growth. American Journal of Botany 100(1) : 47–59.

Lakitan, Benyamin, 2007, Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Nurnasari, E., Djumali. 2012. Keragaman pertumbuhan dan hasil populasi tanaman jarak pagar
IP-3A. Bul. Tembakau Serat Minyak Industri 4:15-23.

Patma, Utri. dkk. 2013. Respon Median Tanam dan Pemberian Auksin Asam Asetat Naftalen
pada Pembibitan Aren (Arenga pinnata Merr). Jurnal Online Agroekoteknologi, 1(2):
286-295.

Uya. 2010. Gerak Pada Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.


PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

TP PIGMEN FOTOSISNTESIS
1. Jelaskan metode analisa pigmen klorofil menggunakan spektro menggunakan pelarut
etanol, tuliskan rumus yang digunakan
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam pigmen pada tumbuhan
3. Jelaskan prinsip kerja pemisahan pigmen fotosintesis dengan kertas kromatografi
4. Sebutkan perbedaan klorofil A dan B
5. Jelaskan proses fotosintesis

Jawab

1. Metode analisa pigmen klorofil merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mengetahui kadar klorofil yang dimiliki oleh suatu tumbuhan. Menurut (Wintermans and
De Mots, 1965) untuk melakukan analisa pigmen klorofil menggunakan
spektrofotometer dengan menggunakan pelarut etanol 96% dan mengukur absorbansi
larutan klorofil pada panjang gelombang (λ) +649 dan 665 nm. Hal pertama yang harus
dilakukan yaitu menghidupkan spektrofotometer sebelum digunakan untuk mengukur (lk
20 menit) agar spektrofotometer tersebut stabil, tuangkan pelarut ethanol ke dalam cuvet
sampai garis batas, bersihkan dan keringkan permukaan luar tabung cuvet, atur panjang
gelombang pengukuran pada spektrofotometer, masukka cuvet pada spektrofotometer,
atur atau buatlah nilai “transmittan” menajdi 100% dengan memutar tombol pengatur
sinarnya. (Zhang, et. al, 2007)
Prinsip kerja metode analisa pigmen klorofil menggunakan larutan etanol adalah
analisis kadar klorofil dalam pelarut etanol dan penyerapan cahaya pada gelombang
tertentu (Optical Density). Cara menghitung :

Klorofil total = [20,2 (D645) + 8,02 (D663)] x V

1000xW
Klorofil a = [12,7 (D663) _ 2,69 (D645)] x V
1000xW

Klorofil b = [22,9 (D645) – 4,68 (D663)] x V


1000xW
Keterangan :
D = optikal density yang terbaca pada spektrofotometer
V = volume dari aseton 80 % yang dipakai untuk mengekstrak klorofil
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

W = berat segar dari jaringan tanaman yang diekstrak (g) mg klorofil total/g jaringan =
mg klorofil a/g jaringan + mg klorofil b/g jaringan
Proses pengujian stabilitas daun segar dengan penambahan penstabil (0%, MgCO3 0,1%
dan NaHCO3 0,1%) pada perbedaan pencahayaan (0 Lux dan 800 Lux) selama
penyimpanan (0,1,2 hari )
(Dewi et al, 2016)

Sebagian sinar yang tidak terserap merupakan sinar yang dilewatkan (Transmit) disebut
nilai transmitan. Biasanya dinyatakan dalam presentase (%)
T=Is/Io
Nilai absorbansi merupakan nilai negative dari lof transmitansinya
OD [A] = -log T
Nilai (absorbansi) atau optical density memiliki hubungan linier dengan konstanta (k),
tebal larutan yang dilalui (b) dan konsentrasi. Hubungan itu dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut :
A=k.b.c
Keterangan :
k = konstanta
b = tebal larutan dilalui
c = konsentrasi
Menurut (Zhang et al., 2007) perhitungan konsentrasi klorofil dilakukan dengan
persamaan :
C(mg/L) = (…..645.0nm + …..663.0nm)
Dimana C merupakan konsentrasi klorofil total (klorofil a dan klorofil b) dan A654.0nm
dan A663.3nm merupakan nilai absorbansi ekstrak klorofil pada panjang gelombang
645,0 nm dan 663,0 nm.

2. Macam-macam pigmen pada tumbuhan :


a. Klorofil adalah pigmen berwarna hijau yang terdapat dalam kloroplas. Pada
tumbuhan tingkat tinggi, kloroplas terutama terdapat pada jaringan parenkim
palisade dan parenkim spons daun. Dalam kloroplas, pigmen utama klorofil serta
karotenoid dan xantofil terdapat pada membran tilakoid. Pada tumbuhan tingkat
tinggi, klorofil a dan klorofil b merupakan pigmen utama fotosintetik, yang
berperan menyerap cahaya violet, biru, merah dan memantulkan cahaya hijau.
b. Warna daun merah kecoklatan pada pucuk menunjukkan karotenoid merupakan
pigmen dominan pada tingkat perkembangan tersebut. Karotenoid biasanya
memberikan warna merah, coklat, oranye dan kuning
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

c. Xantofil dibentuk melalui penggabungan molekul oksigen dengan karoten yang


menyebabkan daun berubah warna menjadi hijau kekuningan.
(Sumenda et al, 2011)
d. Antosianin, jaringan mesofil area merah muda berisi antosianin daunnya
berwarna merah cerah dan memperlihatkan keseluruhan sel-sel mesofilnya berisi
antosianin (Hasidah et al, 2017)

3. Prinsip dasar dari Pemisahan Pigmen Fotosintesis ini adalah dengan adanya etanol,
berdasarkan berat dan ukuran molekul, sehingga akibatnya adanya perbedaan molekul
tersebut menyebabkan perbedaan ketinggian pada kertas saring dan menyebabkan warna
pada kertas. Perbedaan jarak tempuh pada kertas kromatografi tersebut disebabkan oleh
kandungan senyawa pada pigmen tersebut. Dibandingkan dengan spektrum serap karoten
dan klorofil murni, kerja cahaya kuning dan hijau dalam fotosintesis pada tumbuhan berbiji
dan penyerapan kedua panjang gelombang tersebut oleh daun adalah sangat tinggi,
walaupun demikian nampaknya hanya karotenoid dan klorofil saja pigmen yang menyerap
cahaya tersebut. Alasan utama mengapa spektrum kerja lebih tinggi dari spektrum serap
untuk panjang gelombang kuning dan hijau adalah karena walaupun peluang untuk tiap
panjang gelombang ini terserap kecil, panjang gelombang yang terserap tersebut akan
dipantulkan berulang-ulang dari kloroplast ke kloroplast di jaringan kompleks sel yang
berfotosintesa. Dikatakan juga bahwa pantulan dalam ini tidak terjadi dalam kuvet
spektrofotometer yang berisi klorofil terlarut,sehingga serapan panjang gelombang hijau
sangatlah rendah. Selain penyerapan oleh pigmen tersebut in vitro dalam suatu pelarut
organik terjadi pada panjang gelombang lebih pendek dibandingkan ketika pigmen tadi
berada di tilakoid kloroplas.
Prinsip dari kromatografi adalah untuk memisahkan komponen-komponen kimia yang
ditentukan oleh fase diam (adsorben) dan fase gerak (eluen), komponen-komponen kimia
yang terdapat pada sampel bergerak naik mengikuti fase gerak karena kemampuan adsorben
dalam menyerap komponen-komponen kimia yang tidak sama sehingga komponen-
komponen ini bisa bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda tergantung pada tingkat
kepolarannya yang memyebabkan terjadinya pemisahan komponen.
(Faskalia et al, 2014)

4. Tanaman tingkat tinggi mempunyai dua macam klorofil yaitu klorofil a


(C55H72O5N4Mg) yang berwarna hijau tua dan klorofil b (C55H70O6N4Mg) yang
berwarna hijau muda. Klorofil a dan klorofil b paling kuat menyerap cahaya di bagian
merah (600-700 nm), dan paling sedikit menyerap cahaya hijau (500-600 nm).
Sedangkan cahaya berwarna biru diserap oleh karotenoid. Karotenoid membantu
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

menyerap cahaya, sehingga spektrum cahaya matahari dapat dimanfaatkan dengan lebih
baik. Energi yang diserap oleh klorofil b dan karotenoid diteruskan kepada klorofil a
untuk digunakan dalam proses fotosintesis fase I (reaksi terang) yang terdiri dari
fotosistem I dan II, demikian pula dengan klorofil-b. Klorofil a paling banyak terdapat
pada Fotosistem II sendangkan Klorofil b paling banyak terdapat pada Fotosistem I.

Aspek Klorofil a Klorofil b


Rumus C55 H72 C55H70O6
kimia O5 N4 Mg N4 Mg
Gugus CH3 CH
pengikat
Cahaya cahaya cahaya biru
yang biru-violet dan oranye
diserap dan merah
Absorbsi pada λ 673 pada λ
maksimum nm 455-640
nm
(Ai et al, 2011)

5. Fotosintesis terjadi di kloroplas, dan terjadi dalam 2 tahap reaksi, yaitu reaksi terang
dan reaksi gelap. Reaksi terang terjadi di bagian grana sedangkan reaksi gelap terjadi di
stroma. Tahapan pertama fotosintesis disebut reaksi terang karena memerlukan cahaya
matahari sebagai energi penggeraknya. Energi matahari akan menggerakkan elektron
dalam fotosistem sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung.
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

Tahapan reaksi terang :


- Penangkapan cahaya matahari oleh fotosistem. Ketika sinar foton mengenai
fotosistem, salah satu elektronnya tereksitasi keluar. Dan ketika electron
kembali pada kedudukan semula, electron tersebut mengeluarkan energy.
- Setelah fotosistem menyerap energy matahari, energy ini digunakan untuk
fotolisis yaitu memecah molekul air.
- Air akan pecah menjadi ion hydrogen, gas oksigen dan elektron
- Ion hydrogen ditangkap NaDP+ menjadi NaDPH2
- Gas oksigen dilepas ke udara
- Eleketron bebas yang terbentuk akan pengalami transfer electron melalui
fosforilasi siklik dan non siklik.

Reaksi Gelap (Calvin-Benson) meruoakan reaksi yang tidak bergantung pada cahaya
secara langsung. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan ATP dan NaDPH2 yang
dihasilkan dari reaksi terang. Hasil dari reaksi gelap adalah molekul karbon seperti
glukosa, fruktosa, dan amilum.
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

Tahapan reaksi gelap :


- Tahap Fiksasi Karbondioksida
Gas CO2 dari lingkungan akan berdifusi ke dalam daun dan akan difiksasi
oleh RuBP (Ribulose Biphosphat), suatu molekul yang mengandung atom
5C hingga terbentuk molekul fosfogliserat (PGA).

- Tahap Reduksi PGA


PGA direduksi oleh NaDPH2 dengan tambahan ATP dari reaksi terang
hingga terbentuk fruktosa-1,6-difosfat. Senyawa ini selanjutnya berubah
menjadi gula yaitu glukosa dan fruktosa.

- Tahan Regenerasi
PGA yang dihasilkan akan membentuk kembali RuBP yang akan
memfiksasi gas karbondioksida

(Fried dan George,2006)


PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

DAFTAR PUSTAKA

Ai, N.S., Yunia, B. 2011. Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator Kekurangan Air Pada
Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains. Vol. 11 (2) : 165-173

Dewi, N.N.D.T., Luh, P.W., Gusti, P.G.P. Pengaruh Konsentrasi Pelarut Etanol dan Suhu
Maserasi Terhadap Rendemen dan Kadar Klorofil Produk Enkapsulasi Ekstrak Selada Laut
(Ulva lactuca L.). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. Vol. 4 (3) : 59-70

Fried,G.H.,dan George,J.H.2006.Schaum’s Outlines Of Theory and Problems of BIOLOGY


Second Edition. Jakarta : Penerbit Erlangga

Faskalia, dan Muhamad, A.W. 2014. Skrining Fitokimia, Uji Aktivitas, Antioksida dan Uji
Sitotoksik Ekstrak Metanol Pada Akar dan Kulit Batang Soma (Ploiarium alternifolium).
JKK. Vol. 3 (3) : 1-6

Hasbiah, S.T., dan Baiq, F.W. 2013. Perbandingan Kecepatan Fotosintesis Pada Tnaman Sawi
Hijau (Brassica juncea) Yang Diberi Pupuk Organik dan Anorganik. Biogenesis. Vol. 1 (1) :
61-69

Hasidah., Mukarlina., dan Diah, W.R. 2017. Kandungan Pigmen Klorofil, Karotenoid dan
Antosianin Daun Caladium. Jurnal Protobionat. Vol. 6 (2) : 29-37

Sumenda, L., Henny, L.R., Feky, R.M. 2011. Analisis Kandungan Klorofil Daun Mangga
(Mangifera indica L.) Pada Tingkt Perkembangan Daun yang Berbeda. Jurnal Bioslogos. Vol.
1 (1) : 21-24

Zhang, X., Liu, P., Yang, Y.S. & Xu, G.D. 2007. Effect of Al in Soil on Photosynthesis and
related morphological and physiological characteristics of two soybean genotypes. Bot. Stud.,
48: 435–444
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

1. Klorofil menyerap sinar dengan panjang gelombang antara 400-700 nm (Ai dan Banyo,
2011) sehingga untuk mengukur kadar klorofil dapat menggunakan spektrofotometer
karena secara kuantitatif energi yang diserap oleh zat akan identik dengan jumlah zat per
kandungan zat tersebut. Untuk mengetahui serapan murni ekstrak klorofil, data
absorbansi ekstrak klorofil dalam pelarut dikurangi dengan data absorbansi blanko
(pelarut) (Hartiwi dan Trihandaru, 2009). Kemudian kadar klorofil dapat dihitung dengan
rumus Wintermans dan de Mots :

 Klrofil a (mg/L) = (13,7 x OD 665) – (5,76 x OD 649)


 Klorofil b (mg/L) = (25.8 x OD 649) – (7,7 x OD 665)
 Klorofil Total (mg/L) = 20 (OD 649) + 6,1 (OD 665)

Keterangan : OD (optical density) atau nilai absorbansi klorofil.


(Maulid dan Laily, 2015)

Salah satu sifat kimia klorofil adalah tidak larut dalam air, melainkan larut dalam
pelarut organik yang lebih polar, seperti etanol dan kloroform, sehingga dalam metode
analisa pigmen klorofil menggunakan spektrofotometer, etanol dapat digunakan sebagai
blanko (pelarut) (Ai dan Banyo, 2011).

2. Terdapat 4 macam pigmen pada tumbuhan, yaitu :


- Klorofil : pigmen berwarna hijau yang terdapat dalam kloroplas.
- Karotenoid : pigmen berwarna merah kekuningan
- Flavonoid : pigmen berwarna kuning yang berperan sebagai pertahanan diri dari hama
penyakit
- Kuinon : merupakan zat warna yang berasal dari turunan senyawa aromatic dan berwarna
beragam dari kuning pucat hingga hampir hitam
(Mulyani,2006)
3. Kromatografi adalah pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kecepatan zat terlarut yang
bergerak bersama-sama dengan pelarutnya pada permukaan benda penyerap. Dasar pemisahan
kromatografi adalah perbedaan kecepatan migrasi komponen (senyawa-senyawa) yang dibawa
oleh fasa gerak (mobile phase) dan ditahan secara selektif oleh fasa diam (stationary phase).
Persyaratan utama kromatograf adalah :
 Ada fase diam dan fase gerak. Fase diam tidak boleh bereaksi dengan fase gerak
 Komponen sampel harus larut dalam fase gerak dan berinteraksi dengan fase diam
 Fase gerak harus bisa mengalir melewati fase diam, sedangkan fase diam harus
terikat kuat di posisinya

(Ardianingsih, 2009)
PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Nama : Leny Brilyan Ardanyanti
NRP : 01311640000068
Kelompok 11

4. Perbedaan pigmen klorofil a dan klorofil b


- Rumus kimia :
klorofil a = C55 H72 O5 N4 Mg
klorofil b = C55H70O6N4 Mg

- Gugus pengikat :
Klorofil a = CH3
Klorofil b = CH

- Cahaya yang diserap :


Klorofil a = menyerap cahaya biru-violet dan merah
Klorofil b = menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-
hijau.

- Absorpsi maksimum :
Klorofil a = pada λ 673 nm
Klorofil b = pada λ 455-640 nm

- Klorofil a paling banyak terdapat pada Fotosistem II, Klorofil b paling banyak
terdapat pada Fotosistem I
(Ai dan Banyo, 2011)

You might also like