You are on page 1of 2

Inovasi Piramida untuk Meningkatkan Kemampuan Penjumlahan Siswa Kelas II

Suratiwiningsih, S.Pd – SDN Gunturan, Bantul, D.I. Yogyakarta


email: tiwi_xline@yahoo.co.id

Bilangan merupakan salah satu topik matematika yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan secara spiral.
Ketidakmampuan hitung bilangan pada suatu jenjang akan berdampak pada pencapaian kompetensi di
jenjang selanjutnya. Olehkarena itu, penelitian ini bertujuan menciptakan media pembelajaran yang tidak
hanya dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan hitung penjumlahan pada kompetensi dasar
kelas II yaitu penjumlahan bilangan cacah hingga 999 namun juga dapat sekaligus digunakan untuk
mengajarkan kembali siswa yang belum menguasai kompetensi sebelumnya di kelas I yaitu penjumlahan
bilangan cacah hingga 99 tanpa menghadirkan diskriminasi. Prinsip dasar Piramida Penjumlahan adalah
mengisi persegi dengan bilangan hasil penjumlahan dari bilangan yang ada di dua persegi di bawahnya.
Prinsip ini memungkinkan siswa melakukan penjumlahan berulang kali hanya dengan beberapa bilangan
yang diberikan guru sebagai soal. Media ini telah terbukti membantu siswa kelas II SDN Gunturan. Dari
47,37% siswa yang belum menguasai penjumlahan hingga 99 turun menjadi 26,32%. Kesulitan siswa
diantaranya menentukan penjumlahan dengan menyimpan. Selain itu 84,21% siswa telah mampu menguasai
penjumlahan bilangan cacah hingga 999. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan media Piramida
Penjumlahan ini dapat dijadikan alternatif guru dalam meningkatkan kemampuan hitung penjumlahan siswa.
Selain itu, dengan mengganti prinsip penggunaan, media ini dapat juga digunakan untuk melatih kemampuan
hitung perkalian.
Kata Kunci: media, piramida, penjumlahan, bilangan cacah

Kak Rose untuk Meningkatkan Kemampuan Hitung Konversi Satuan Panjang


Eva Zuniana Nurohmah – SDN Ciren, Bantul, D.I. Yogyakarta
email: zuni_a@ymail.com

Berbagai macam konversi satuan diajarkan secara berjenjang sejak kelas IV hingga kelas VI. Selalu ditemukan siswa
yang kesulitan dalam materi ini. Oleh karena itu dikembangkan suatu inovasi media pembelajaran yang diberi nama
Kak Ros (Kereta Api Konversi Satuan). Media ini tidak hanya dapat digunakan untuk konversi panjang, namun juga
berat dan volume. Prinsip perkalian dan pembagian dalam melakukan konversi dinyatakan dengan prinsip yang lebih
sederhana dan relatif mudah dipahami siswa. Media ini telah diujicobakan kepada siswa kelas VI SD N Ciren untuk
konversi satuan panjang. Siswa mampu memahami cara kerja, tertarik dalam menggunakan dan tampak terbantu
dengan media ini. Setiap subjek mengalami peningkatan hasil belajar sehingga membuat rata-rata kelas naik dari
48,12 menjadi 86,6. Adapun persentase ketuntasan siswa mencapai 81,25%. Berdasarkan hasil tersebut, maka
disarankan bagi guru untuk menggunakan media ini, baik untuk pembelajaran konversi satuan panjang maupun
satuan berat dan volume.
Kata kunci: media pembelajaran, konversi satuan, satuan panjang, satuan berat, satuan volume
Media Mengenal Pecahan dari Replikasi Benda-Benda di sekitar untuk Siswa Kelas II SD
Uri Wahyuni, S.Pd. – SDN Jigudan, Bantul, D.I. Yogyakarta
email: uriwahyuni@gmail.com

Bilangan pecahan untuk pertama kalinya diperkenalkan kepada peserta didik pada kelas II SD. Perlu adanya
penyajian kontektual di dalam memperkenalkan bilangan pecahan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
untuk memciptakan media yang dapat menyajikan konsep abstrak bilangan pecahan ke dalam konsep nyata
yang dapat dipahami peserta didik. Media pembelajaran ini merupakan replikasi benda-benda yang ada di
sekitar siswa yang dapat digunakan untuk menyajikan beberapa nilai bilangan pecahan. Media ini telah
diujicobakan dalam pembelajaran pecahan pada siswa kelas IIA SDN Jigudan, Bantul. Hasil dari uji coba
tersebut adalah 70% peserta didik telah dapat mampu menunjukkan daerah dari replikasi benda-benda nyata
sesuai dengan bilangan pecahan yang disebutkan guru, sedangkan persentase keberhasilan dalam
menyebutkan bilangan pecahan dari daerah yang ditunjukkan guru melalui media lebih tinggi, yaitu mencapai
80%. Adapun kemampuan tertulis siswa untuk memberi arsir pada daerah dalam suatu gambar sesuia dengan
bilangan pecahan yang ditunjukkan guru dan juga sebaliknya, keduanya mencapai 90%. Selain itu, respon
positif siswa juga tampak dalam penggunaan media ini. Seluruh hasil tersebut telah membuktikan bahwa
media ini telah dapat membantu siswa mengenal pecahan. Olehkarena itu disarankan bagi guru untuk dapat
menggunakan media ini dalam memperkenalkan bilangan pecahan.
Kata Kunci: bilangan pecahan, kontektual, replikasi benda, gambar arsir

Penerapan Pembelajaran Jigsaw Menggunakan Rumah Ajaib untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Volume Bangun Ruang
Suwarto, S.Pd.SD – SDN Gupit, Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta
email: suwartociptomulyono@gmail.com

Suatu proses pembelajaran bermakna jika dapat mengaitkan materi dengan permasalahan sehari-hari.
Contohnya dalam belajar volume bangun ruang. Diperlukan penyajian masalah kontektual sebelum siswa
diajak menghitung dengan rumus. Permasalahannya adalah terbatasnya media yang dapat digunakan. Oleh
karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah menciptakan media yang dapat digunakan untuk menyajikan
permasalahan kontektual tentang volume bangun ruang. Media ini berupa macam-macam bangun ruang
dengan ukuran-ukuran tertentu (ukuran yang mudah bagi siswa untuk dihitung) yang dirangkai sedemikian
rupa sehingga menjadi miniatur sebuah rumah. Olehkarenanya media ini diberi nama Rumah Ajaib. Agar
dapat berjalan lebih efektif, maka media ini digunakan dalam model pembelajaran Jigsaw dimana pembagian
kelompok ahli berdasarkan oleh jenis bangun ruang (misal kelompok ahli balok, kubus dan tabung). Media ini
telah diujicobakan pada siswa kelas VI SD Gupit dan telah berhasil meningkatkan rata-rata kelas dari 66, 46
menjadi 79,73 dengan persentase siswa yang mencapai KKM yang semula 45,46% menjadi 81,82%.
Berdasarkan hasil tersebut, maka disarankan bagi guru untuk dapat mempergunakan media ini dalam
pembelajaran volume bangun ruang. Media ini juga dapat dikembangkan dengan menambah macam-macam
jenis bangun ruang sesuai dengan kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum.

Kata Kunci: bangun ruang, volume, jigsaw, rumah ajaib, kubus, balok, tabung

You might also like