You are on page 1of 5

A.

Alat dan Bahan


Alat :
1. Cawan petri steril 8. Tabung reaksi
2. Pinset steril 9. Korek api
3. Inkubator 10. Bor gabus steril
4. Lampu spiritus 11. Ekstrakngan
5. LAF 12. Mortar dan pistle steril
6. Penggaris 13. Corong
7. Jarum inokulasi berkolong 14. Beaker
Bahan :
1. Biakan murni E.coli dan 5. Kertas penghisap
S.aureus 6. Cotton bud steril
2. Ekstrak Jeruk Nipis 7. Kain saringan tahu atau kain
3. Eksirak Jeruk Purut kasa
4. Medium lempeng NA

B. Prosedur Kerja

Jeruk nipis yang sudah dicuci bersih disiapkan

Jeruk nipis diiris dan diperas hingga diperoleh sari jeruk nipis
ke dalam mortar

Hasil perasan disaring dengan menggunakan kain saringan.


Hasil saringan tersebut dianggap sebagai ekstrak jeruk nipis
Biakan murni E.coli dan S.aureus diinokulasikan secara merata
pada permukaan medium lempeng NA yang berbeda. Caranya cotton
bud steril dicelupkan ke dalam biakan murni bakteri dalam medium
nutrient cair, kemudian dioleskan secara merata pada permukaan
medium lempeng NA sampai rata secara aseptik

Lubang sumuran dibuat pada medium lempeng NA dengan


menggunakan bor gabus steril

Larutan sari jeruk nipis diteteskan ke dalam lubang sumuran salah


satu medium NA menggunakan pipet steril. Selanjutnya tetesan
diusahakan tidak melimpah pada permukaan lempeng NA

Medium perlakuan ini diinkubasikan pada suhu 37oC selama 1 x 24


jam

Dilakukan langkah yang sama seperti cara diatas dengan


menggunakan sari jeruk purut

Diameter zona hambat pertumbuhan bakteri E.coli dan S.aureus diukur


pada masing-masing ulangan perlakuan jeruk nipis dan jeruk purut.

G. Data Hasil Pengamatan


Tabel 1.Pengamatan Zona Hambat Pertumbuhan Bakteri dengan Perlakuan
Ekstrak Jeruk Nipis melalui Metode Difusi Agar.
No. Nama Bahan Jenis Bakteri Diameter Zona Hambat (cm) Rata-
U1 U2 U3 rata
(cm)
1 Jeruk nipis Escherichia coli 1,2 1,35 1,25 1,25
Staphylococcus aureus 1,8 1,7 1,67 1,67
2 Jeruk purut Escherichia coli 1,15 1,13 1,12 1,12
Staphylococcus aureus 1,7 1,6 1,67 1,67
Keterangan : Zona Hambat = Zona Bening – Diameter Sumuran
Berikut ini adalah hasil pengamatan yang memperlihatkan zona hambat
dua jenis bakteri dengan perlakuan ekstrak jeruk nipis masing-masing tiga kali
ulangan pada biakan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

Gambar 1.Zona hambat ekstrak jeruk nipis pada biakan Escherichia coli

Gambar 2. Zona hambatekstrakmjeruk nipis pada biakan Staphylococcus aureus


Berikut ini adalah hasil pengamatan yang memperlihatkan zona hambat
dua jenis bakteri dengan perlakuan ekstrak jeruk purut masing-masing tiga kali
ulangan pada biakan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

Gambar 1.Zona hambat ekstrak jeruk purut ada biakan Escherichia coli
Gambar 2. Zona hambat ekstrak jeruk purut pada biakan Staphylococcus aureus
H. Analisis Data
Pada praktikum daya antimikrboba tanaman berkhasiat digunakan metode
difusi agar. Tanaman yang diuji yaitu jeruk nipis dan jeruk purut yang diambil
ekstrak buah jeruknya. Sedangkan bakteri yang digunakan dalam uji antimikroba
ini adalah Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Data hasil pengamatan
pertama diperoleh pada zona hambat oleh perlakuan ekstrak jeruk nipis pada
bakteri Escherichia coli dengan rerata dari masing-masing ulangan pada ulangan
pertama, kedua dan ketiga masing-masing 1,2 cm, 1,35 cm dan 1,25 cm adalah
1,25. Sedangkan rerata zona hambat pada biakan Staphylococcus aureus pada
ulangan pertama, kedua dan ketiga masing-masing 1,8 cm, 1,7 cm dan 1,67 cm
adalah 1,67. Berdasarkan rerata dari zona hambat pada biakan Escherichia coli
dan Staphylococcus aureus maka dapat diketahui bahwa zona hambat jeruk nipis
pada Staphylococcus aureus lebih besar dari pada Escherichia coli, artinya
ekstrak jeruk nipis daya antimikroba jeruk nipis lebih tinggi pada biakan
Staphylococcus aureus.
Data hasil pengamatan kedua diperoleh pada zona hambat oleh perlakuan
ekstrak jeruk purut pada bakteri Escherichia coli dengan rerata dari masing-
masing ulangan pada ulangan pertama, kedua dan ketiga masing-masing 1,15 cm,
1,13 cm dan 1,12 cm adalah 1,12. Sedangkan rerata zona hambat pada biakan
Staphylococcus aureus pada ulangan pertama, kedua dan ketiga masing-masing
1,7 cm, 1,6 cm dan 1,67 cm adalah 1,67. Berdasarkan rerata dari zona hambat
pada biakan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus maka dapat diketahui
bahwa zona hambat jeruk nipis pada Staphylococcus aureus lebih besar dari pada
Escherichia coli, artinya ekstrak jeruk purut daya antimikroba jeruk nipis lebih
tinggi pada biakan Staphylococcus aureus.

You might also like