Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan
BAB 2. PEMBAHASAN
Jadi pada hakekatnya orang bekerja, tidak saja untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya tapi juga untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik.
Dari berbagai pendapat mengenai definisi motivasi dan definisi kerja di atas
dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri
seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu
pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan ketrampilan
yang dimilikinya yang bertujuan untuk mendapatkan hasil kerja sehingga mencapai
kepuasan sesuai dengan keinginannya.
Untuk dapat memberikan hasil kerja yang berkualitas dan berkuantitas maka
seorang pegawai/ guru membutuhkan motivasi kerja dalam dirinya yang akan
berpengaruh terhadap semangat kerjanya sehingga meningkatkan kinerjanya. Telah
lama diketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial ia
membutuhkan rasa sayang, pengakuan keberadaan, rasa ingin memiliki berbagai
kebutuhan tersebut, manusia bekerja dan berusaha dengan sekuat tenaga untuk
memenuhi keinginan itu
5
Menurut Herzberg (Hasibuan, 1996: 108), ada dua jenis faktor yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari
ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor
motivator (faktor intrinsik). Faktor hygiene memotivasi seseorang untuk keluar dari
ketidakpuasan, termasuk di dalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan,
kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator
memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk di
dalamnya adalahachievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor
intrinsik).
1. Maintenance Factor
Adalah faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat
manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah. Kebutuhan kesehatan
ini menurut Herzberg merupakan kebutuhan yang berlangsung terus menerus,
karena kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi. Misalnya
orang lapar akan makan, kemudian lapar lagi lalu makan lagi dan seterusnya.
Faktor-faktor pemeliharaan ini meliputi hal-hal yang masuk dalam
kelompok dissatisfiers seperti gaji, kondisi kerja fisik, kepastian pekerjaan,
supervisi yang menyenangkan, kendaraan dinas, rumah dinas dan macam-
macam tunjangan lainnya. Hilangnya faktor pemeliharaan ini dapat
menyebabkan timbulnya ketidakpuasan dan absennya pegawai/ karyawan,
bahkan dapat menyebabkan banyak pegawai/ karyawan yang keluar. Faktor-
faktor pemeliharaan ini perlu mendapat perhatian yang wajar dari pimpinan,
agar kepuasan dan kegairahan bekerja bawahan dapat ditingkatkan.
Menurut Herzberg maintenance factors bukanlah alat motivator
melainkan keharusan yang harus diberikan oleh pimpinannya kepada mereka
demi kesehatan dan kepuasan bawahannya, sedangkan menurut Maslow
merupakan alat motivator bagi pegawai/ karyawan.
2. Motivation Factors
Motivation Factors adalah faktor motivasi yang menyangkut
kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan
pekerjaan. Faktor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap
pribadi yang secara langsung berkaitan dengan pekerjaan, misalnya kursi yang
empuk, ruangan yang nyaman, penempatan yang tepat dan lain sebagainya.
Hal tersebut merupakan kelompok Satisfiers, adapun yang masuk dalam
kelompok satisfiers antara lain:
a) Prestasi
b) Pengakuan
c) Pekerjaan itu sendiri
8
d) Tanggungjawab
e) Pengembangan potensi individu
Pada dasarnya kedua teori ini sama-sama bertujuan mendapatkan alat dan cara
yang terbaik dalam memotivasi semangat kerja tenaga kerja/ pegawai agar mereka
mau bekerja giat untuk mencapai prestasi kerja yang optimal.
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat
dibedakan atas manusia penganut teori X (Teori Tradisional) dan manusia penganut
teori Y (Teori Demokratik). Adapun teori X dan teori Y menurut DouglasMc Gregor
adalah sebagai berikut:
a) Teori X
b) Teori Y
Teori McClelland dikenal dengan teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau
Need for Acievement yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan
kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Menurut McClelland, orang yang
mempunyai kebutuhan untuk keberhasilan yaitu mempunyai keinginan kuat untuk
mencapai sesuatu. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
a) Mereka menentukan tujuan tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu
rendah, tetapi tujuan itu cukup merupakan tantangan untuk dapat
dikerjakan dengan lebih baik.
b) Mereka menentukan tujuan seperti itu, karena mereka secara pribadi
dapat mengetahui bahwa hasilnya dapat dikuasai bila mereka kerjan
sendiri.
10
Secara positif dengan adanya motivasi kerja yang tinggi dimiliki guru maka
guru akan melaksanakan semua rangkaian tugas yang ada sesuai denga kecakapan
dan kemampuan yang dimilinya dan yang diharapkan dalam mewujudkan tujuan
pendidikan - Disiplin merupakan jalan bagi guru untuk sukses dalam melaksanakan
pekerjaannya, dan mempertahankan prestasi kerja serta bersaing secara sportif.
Adapun ciri- ciri guru yang memiliki motivasi kerja antara lain:
- Ketekunan
12
- Disiplin
Guru yang memiliki rasa disiplin yan yang tinggi akan tercermin dari
sikapnya yang selalu cemderung untuk mematuhi peraturan dan tata tertip
sekoalh, mengutamakan pekerjaan dari pada kepantingan pribadi, serta tidak
menunda-nunda pekerjaan.
- Tanggung Jawab
Upaya lain dapat dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan motivasi
kerja guru dengan cara:
3.1. Kesimpulan
3.1.1. Motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik
yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan
dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan ketrampilan
yang dimilikinya yang bertujuan untuk mendapatkan hasil kerja sehingga
mencapai kepuasan sesuai dengan keinginannya
3.1.2. Teori – teori tentang motivasi diantaranya teori motivasi menurut Abraham
Maslow, teori Dua Faktor Herzberg, teori Douglas Mc Gregor, teori David
Mc Clelland
3.1.3. Faktor yang mempengaruhi motivasi kerja adalah keinginan untuk
memenuhi kebutuhan, keinginan untuk berprestasi, keamanan dan
keselamatan, penghargaan terhadap pekerjaan, hubungan kemanusiaan/inter
personal, lingkungan tempat kerja yang menyenangkan, kesempatan untuk
berkembang/aktualisasi diri
3.1.4. Motivasi penting bagi karena semakin tinggi motivasi kerja yang dimiliki
guru maka guru akan melaksanakan semua rangkaian tugas yang ada sesuai
denga kecakapan dan kemampuan yang dimilinya dan yang diharapkan
dalam mewujudkan tujuan pendidikan
3.1.5. Ciri – ciri guru yang memiliki motivasi kerja yaitu ketekunan, kegairahan
dan semangat kerja, disiplin dan tanggung Jawab
3.1.6. Cara meningkatkan motivasi kerja guru adalah dengan guru perlu
diupayakan untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan terhadap
profesinya, guru merupakan jabatan profesi yang membutuhkan sebuah
persyaratan khusus, kepala sekolah memberikan kemudahan bagi guru-guru
yang potensial untuk meningkatkan kemampuan akademiknya, kepala
sekolah perlu menciptakakn suasana sekolah yang kondusif, kepala sekolah
17
3.2. Saran
Guru perlu untuk meningkatkan motivasi kerja, karena dengan
meningkatkan motivasi kerja maka kinerja guru juga akan semakin baik dan dapat
menunjang keberhasilan dalam mencapai program yang telah ditetapkan