Professional Documents
Culture Documents
TUJUAN
1. Peserta memahami makna dan maksud dari ma’rifatullah
2. Peserta mengetahui manfaat dan pentingnya ma’rifatullah
3. Peserta mengetahui jalan-jalan untuk mengenal Allah
4. Peserta mengetahui hal-hal yang menghalangi ma’rifatullah
RINCIAN BAHASAN
Makna Ma’rifatullah
Ma’rifatullah berasal dari kata ma’rifah dan Allah. Ma’rifah artinya mengetahui, mengenal.
Mengenal Allah bukan melalui zat Allah tetapi mengenal-Nya lewat tanda-tanda kebesaran-Nya
(ayat-ayat-Nya).
Ma’rifatullah merupakan ilmu yang tertinggi yang harus dipahami manusia (QS.6:122)
1. Lewat Akal
Ayat Kauniyah / ayat Allah di alam ini :
Lewat kebesaran Allah (apa yang diciptakan Allah). Contoh: Sidik jari manusia berbeda-beda
(QS. 75: 3-4), DNA manusia yang berbeda tiap orangnya, dua laut yang bersatu namun yang satu
tawar yang satu asin karena perbedaan densitas (QS. 55: 19-20, QS. 25:53),
Namun sifat diatas termasuk dalam maksiat kepada Allah. Maksiat sendiri terbagi menjadi dua yaitu
maksiat hati dan maksiat fisik. Semua sifat di atas merupakan bibit-bibit kekafiran kepada Allah yang
harus dibersihkan dari hati. Sebab, kekafiranlah yang menyebabkan Allah mengunci mati, menutup mata
dan telinga manusia serta menyiksa mereka di neraka (QS.2:6-7).
“Jika seorang hamba berbuat sebuah dosa, maka akan ditorehkan sebuah noktah hitam di dalam hatinya.
Tapi jika ia meninggalkannya dan beristigfar niscaya hatinya akan dibersihkan dari noktah hitam itu.
Sebaliknya jika ia terus berbuat dosa, noktah-noktah hitam akan terus bertambah hingga menutup hatinya.
Itulah dinding penutup yang Allah sebutkan dalam ayat, ‘Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang
selalu mereka kerjakan itu menutup hati mereka.’ (QS.al-Muthaffifin: 14).” (HR. Tirmidzi dan Ibnu
Majah, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani).
Read more https://muslimah.or.id/7262-mengikir-hati-yang-berkarat.html
DISKUSI
Perhatikanlah susunan tubuhmu. Jelaskanlah kekuasaan Allah yang kamu temui pada tubuhmu!
REFERENSI
Said Hawa, Allah Jalla Jalaluhu
Al-Ummah, Aqidah Seorang Muslim 1
"Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir. Hendaklah ia berbicara baik atau lebih baik diam"
(H.R. Muslim)