Professional Documents
Culture Documents
Ny.F menderita penyakit kanker otak sejak 10 tahun yang lalu. Ny.F telah menerima terapi
agresif berupa operasi, kemoterapi selama 6 bulan, dan radiasi sel kanker selama 3 bulan. Setelah
beberapa tahun, Ny.F menjalani kranioktomi kembali atas indikasi space occupying lession yg
menjadi komplikasi dari penyakit yg diderita oleh Ny.F. Ny.F mengeluhkan saat ini yang paling
mengganggu adalah nyeri di area operasi, kepala, bahkan pada seluruh badannya. Nyeri dirasa
semakin menghebat setiap harinya. Ny F mengatakan tidak ingin hidup lebih lama lagi, sering
terlihat menangis, dan diam saja saat ditanya oleh perawat.
Pertanyaan:
1. Dalam menghadapi situasi yang di alami klien pada kasus di atas, bentuk komunikasi
apakah yang sebaiknya digunakan oleh perawat pada klien tersebut? Jelaskan dan berikan
alasannya!
2. Jelaskan tehnik komunikasi yg tepat untuk digunakan perawat pada kasus di atas dan
berikan alasannya !
3. Faktor-faktor apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi pada pasien
dengan penyakit terminal seperti pada kasus di atas, Jelaskan !
HASIL ANALISIS KELOMPOK
1. Seseorang dengan penyakit kronis atau dengan penyakit terminal akan mengalami rasa
berduka dan kehilangan. Sebagai seorang perawat kita harus mampu memahami hal tersebut.
Komunikasi dengan klien penyakit terminal dan kronis merupakan komunikasi yang tidak
mudah. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang penyakit yang mereka alami serta
pengetahuan tentang proses berduka dan kehilangan. Dalam berkomunikasi perawat
menggunakan konsep komunikasi terapeutik. Karena saat berkomunikasi dengan klien
dengan kondisi seperti itu bisa jadi akan timbul penolakan dari klien, maka seorang perawat
harus menggunakan komunikasi terpaetik untuk membangun hubungan saling percaya dan
caring dengan klien dan keluarga melalui penggunaan komunikasi terapeutik membentuk
dasar bagi intervensi pelayanan paliatif . LANJUTIIIIIN......