You are on page 1of 80

TUGAS AKHIR PELATIHAN ANCANGAN APLIKASI (AA)

Nama Mata Kuliah : ASUHAN KEBIDANAN NIFAS


Kode / SKS : BD 315/ 3 SKS
Nama Dosen : Mega Mustamin, S.ST
NIP :

ANGKATAN KE 48

Dilaksanakan Oleh
Divisi Pengembangan dan Pelatihan Pembelajaran
Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP)
Universitas Hasanuddin

Kerja Sama

Program Studi D-IV Bidan Pendidik – Jurusan Kebidanan


STIKes Mega Rezky Makassar
Tahun 2018

1
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN

PELATIHAN ANCANGAN APLIKASI (AA)

ANGKATAN KE- 48
PKPAI LKPP UNIVERSITAS HASANUDDIN

TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI


OLEH TIM FASILITATOR PEKERTI/AA
UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR, 27 AGUSTUS S.D 01 SEPTEMBER 2018

FASILITATOR PESERTA

Dr.Ir. Ganding Sitepu, Dipl-Ing Mega Mustamin, S.ST


NIP. 19600425 198811 1 001 NIM : 17 3145 301 212

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat
dan ridho-Nya sehingga Laporan Pelatihan Ancangan Aplikasi (AA) dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Laporan ini merupakan laporan akhir dari
pelatihan PEKERTI/AA yang difasilitasi oleh Universitas hasanuddin bekerja
sama dengan STIKes Mega Rezky Makassar. Dengan niat tulus disertai
kerendahan hati Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Dr. H. Alimuddin, SH., MH., M.Kn, selaku Pembina Yayasan
Pendidikan Islam Mega Rezky Makassar.
2. Ibu Hj. Suryani, SH., MH., selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam Mega
Rezky Makassar.
3. Bapak Prof. Dr. dr. H.Rusli Ngatimin, MPH, selaku Ketua STIKes Mega
Rezky Makassar.
4. Ibu Rosdiana,S.ST.,SKM.,M.Keb. Selaku ketua Prodi DIV Bidan Pendidik
STIKES Mega Rezky Makassar.
5. Dr.Ir.Ganding Sitepu,Dipl-Ing selaku fasilitator yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan laporan ini.
6. Seluruh Tim fasilitator Pekerti/AA Universitas Hasanuddin Makassar yang
telah memberikan arahan dan bimbingan selama mengikuti pelatihan
Pekeri/AA.
Akhir kata penulis mengucapkan semoga Allah SWT memberikan imbalan
yang setimpal atas jerih payah dari semua pihak yang telah memberikan bantuan
kepada penulis dan semoga apa yang kita perbuat bernilai ibadah disisi-Nya.

Makassar, September 2018

Mega Mustamin, S.ST

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
Bagian I Konsep Prosedur Operasi Standar .................................................. 1
Bagian II Skenario Proses Pembelajaran ...................................................... 3
Bagian III Instrumen Asesmen ...................................................................... 6
Bagian IV Evaluasi Proses Pembelajaran ..................................................... 10
Bagian V Kontrak Pembelajaran ................................................................... 36
Bagian VI Draf Buku Panduan Praktik ......................................................... 43
Bagian VII Modul dan Bahan Ajar ............................................................... 50
Bagian VIII Bahan Presentase kuliah ........................................................... 70

iii
BAGIAN I
KONSEP PROSEDUR OPERASI STANDAR
PENYELESAIAN TUGAS AKHIR SKRIPSI D-IV BIDAN PENDIDIK
ALUR KERJA PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI, PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI
DAN PENGAJUAN UJIAN PROPOSAL SKRIPSI
Ketua Jurusan Mahasiswa Dosen Pembimbing

1
Mulai
Menerima daftar nama dosen
pembimbing
Menerima SK Pembimbingan
Menentukan dosen pembimbing skripsi

Mengajukan judul skripsi (judul


lebih dari 1) ke dosen pembimbing

Mengumumkan nama dosen Tidak Judul skripsi


pembimbing diterima?

Menyusun dan menyerahkan


proposal skripsi
Ya
Menerbitkan SK Pembimbingan
Skripsi
Membimbing penyusunan
proposal skripsi

1
Menggandakan dan menyerahkan
draft proposal skripsi yang telah
disahkan
Membuat jadwal ujian proposal Acc Proposal Skripsi
skripsi dan mengkoordinasi
pengumpulan draft proposal
skripsi

Mendaftar ujian proposal skripsi


Mengumumkan jadwal ujian
proposal skripsi dan Menandatangani lembar
mendistribusikan draft proposal pengesahan ujian proposal skripsi
skripsi

Menerima pengumuman jadwal Menerima pengumuman jadwal


ujian proposal skripsi ujian proposal skripsi dan
menerima draft propsal skripsi

Selesai

1
Keterangan:
1. Ketua jurusan menentukan dosen pembimbing dan mengumumkan nama
dosen pembimbing
2. Mahasiswa menerima daftar nama dosen pembimbing dan mempersiapkan
judul skripsi.
3. Mahasiswa mengajukan judul skripsi ke dosen pembimbing. Pengajuan judul
skripsi disertai dengan kelengkapan referensi (buku dan jurnal)
4. Dosen pembimbing (dengan berdasarkan SK pembimbingan skripsi)
mereview judul skripsi.
5. Jika dosen pembimbing menolak judul skripsi yang diajukan oleh mahasiswa,
maka mahasiswa mengajukan judul skripsi yang baru untuk direview oleh
dosen pembimbing.
6. Jika dosen menerima judul skripsi yang diajukan mahasiswa, maka
mahasiswa mahasiswa bisa menyusun proposal skripsi (dimulai dengan
penyusunan BAB 1)
7. Mahasiswa mengajukan proposal skripsi per BAB.
8. Dosen pembimbing melakukan proses bimbingan proposal skripsi per BAB.
Jika dosen menyetujui BAB 1, maka mahasiswa menyusun BAB 2 dan
mengajukan BAB 2 ke dosen pembimbing, dan seterusnya.
9. Setelah dosen pembimbing menyetujui proposal skripsi, maka dosen
pembimbing tandatangan lembar pengesahan ujian proposal skripsi.
10. Mahasiswa menggandakan (rangkap 4) dan menyerahkan draft proposal
skripsi yang telah disahkan oleh dosen pembimbing.
11. Mahasiswa mendaftar ujian proposal skripsi ke staf Jurusan
12. Ketua jurusan Akuntansi membuat jadwal ujian proposal skripsi dan
mengkoordinasi pengumpulan draft proposal skripsi.
13. Ketua jurusan mengumumkan jadwal ujian proposal skripsi dan
mendistribusikan draft proposal skripsi.
14. Dosen menerima pengumuman jadwal ujian proposal skripsi dan draft
proposal skripsi.
15. Dosen dan mahasiswa melaksanakan ujian proposal skripsi.

2
BAGIAN II
SKENARIO PROSES PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas (ASKEB III)


Kode mata kuliah/SKS : BD.315/ 3 SKS 2T;1P)
Semester : III
Pertemuan Ke :V
Waktu Pertemuan : 2 x 50 menit
Nama fasilitator :Mega Mustamin, S.ST
Capaian Pembelajaran :Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan
mampu menjelaskan Proses laktasi dan Menyusui
Sasaran Pembelajaran :
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian ASI ekslusif
2. Menjelaskan tentang cara perawatan payudara
3. Menjelaskan tentang proses laktasi dan meyusui
4. Menjelaskan tentang cara menyusui yang benar

Metode pembelajaran
Kuliah interaktif & demonstrasi

Kegiatan Belajar Mengajar


Langkah Kegiatan Media
No
langkah Dosen Mahasiswa Dan alat
1. Pendahuluan 1. Memberi Salam 1. Menjawab Salam Laptop,
(5 Menit) 2. Mengabsen 2. Memperhatikan LCD, White

3. Mereview 3. Menjawab Board


Pertanyaan
pelajaran minggu
-0--
lalu

3
2. Penyajian 1. Menjelaskan 1. Memperhatikan Phantom
(80 menit) pengertian ASI 2. Menyimak ibu dan
ekslusif 3. Mencatat bayi
2. Menjelaskan dan 4. Melakukan
mendemonstrasikan praktikum
cara perawatan
payudara
3. Menjelaskan
proses laktasi
danmenyusui
4. Menjelaskan dan
mendemonstrasika
n cara menyusui
yang benar
3. Penutup 1. Memberi 1. Mencatat LCD, Buku
(15 menit) Kesimpulan 2. Bertanya Catatan
2. Tanya jawab

Evaluasi :
1. Pembelajaran berjalan dengan baik
2. Ada mahasiswa yang bertanya
Pertanyaan :
Apa dampak jika ibu nifas tidak memberikan ASI dengan teknhik
menyusui yang benar ?
Jawaban : Jika ibu nifas tidak menyusui dengan benar akan berdampak
terhadap dirinya sendiri juga bayinya. Terhadap ibunya akan
mengalami pembengkakan di payudara akibat pengosongan
mammae yang tidak tepat dan pada bayinya akan mengalami
dehidrasi bahkan kurang gizi karena ibunya tidak menyusui
dengan benar.
3. Semua mahasiswa mengerti materi yang diajarkan

4
Kriteria penilaian

Aspek Yang Dinilai Bobot Skor


Penguasaan materi. 30 %
Kemampuan merangkum pembelajaran. 25 %
Ketepatan pengumpulan tugas 25 %
Kemampuan menyusun kata 20%
Total 100 %

Nilai Mahasiswa : Bobot ×Skor =


100
Referensi
a. Buku Utama
1. Atikah Proverawati. 2010. Kapita Selekta, ASI dan Menyusui. Yogakarta:
Nuha Medika.
2. Hanifa Wiknojosastro. 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

b. Buku Anjuran
1. Ari Sulistyawati. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
2. Marmi. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peuperium Care”.
Yogyakarta. Pustaka Belajar

5
BAGIAN III
INSTRUMEN ASSESMEN

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas (ASKEB III)


Semester : III (Tiga)
Sasaran Pembelajaran : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa
diharapkan mampu melakukan perawatan
payudara pada ibu nifas
Pokok Bahasan : Perawatan payudara pada ibu nifas
Bentuk Tugas : Mempraktekan cara perawatan payudara pada
ibu nifas
Uraian Tugas :
1. Obyek Gerapan : Mempraktekan cara-cara perawatan payudara pada ibu nifas
dengan benar.
2. Yang harus dikerjakan dan batasannya : Mahasiswa memperagakan cara cara
perawatan payudara pada ibu nifas dengan benar dengan menggunakan
phantom.
3. Metodologi atau/cara pengerjaan, acuan yang digunakan : Mahasiswa diberikan
penuntun belajar kemudian memperagakan sesuai dengan petunjuknya.
4. Kriteria keluaran tugas yang dikerjakan : Mahasiswa diharapkan dapat
melakukan perawatan payudara pada ibu nifas dengan benar.
Kriteria Penilaian :
a. Sikap dengan bobot 35 %
b. Sistematika prosedur dengan bobot 35 %
c. Tekhnik dan komunikasi dengan bobot 30 %

5
Deskripsi Rubrik

Kriteria Dimensi Bobot


Skor
Sangat Baik Baik Kurang Baik (%)
(Mahir) (Mampu) (Perlu Perbaikan)

1. Menyapa Pasien 1. Menyapa dengan 1. Menyapa pasien 1. Menyapa pasien tanpa


ramah dan sopan dengan biasa saja senyum
2. Memperkenalkan 2. Memperkenalkan diri 2. Tidak memperkenalkan
diri tetapi tidak diri
3. Mempersilahkan menjelaskan tujuan 3. Tidak menjelaskan
15 10
duduk pemeriksaan tujuan pemeriksaan.
1. Sikap 4. Menjelaskan
tujuan pemeriksaan (5 – 6)
(9-10) (7 – 8)
2. Menjaga Privasi 1. Menutup sampiran 1. Menutup sampiran 1. Tidak menutup sampiran
dengan tepat sebagian 2. Tidak menyiapkan
2. Memakaikan 2. Tidak memakaikan selimut
10 10
selimut selimut
(7 – 8) (5 – 6)

6
(9 – 10)

3. Percaya Diri Terlihat tenang dan Tergesa-gesa dan terlihat Terlihat gugup
melakukan dengan ragu-ragu
percaya diri 10 10
(9 – 10) (7 – 8) (5 – 6)

Jumlah 30 24 18 35 30
2.Sistematika 1. Ketepatan Terampil dalam Masih melihat penuntun Ragu-ragu dalam
prosedur tindakan melaksanakan belajar melakukan tindakan
tindakan (7–8) (5–6) 15 20
( 9 – 10 )
2. Kelengkapan Keterampilan dalam Melakukan persiapan alat Memepersiapkan alat tetapi
alat mempersiapkan alat secara lengkap tetapi tidak lengkap
secara argonomis dan tidak argonomis dan
10 20
sistematis sistematis
(9-10) (7-8) (5-6)

7
3. Melakukan Melakukan prosedur Melakukan prosedur Tidak dilakukan secara
prosedur secara secara urut. tetapi tidak urut sistematis 10
sistematis (9 – 10 ) (7 – 8) (5 – 6) 20

Jumlah 20 16 12 35 40

3. Teknik dan 1.Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan Tidak berkomunikasi


komunikasi komunikasi selama komunikasi dengan komunikasi dengan
tindakan bahasa yang mudah di bahasa yang kurang di 10 15
pahami pahami

(9 – 10) (7 – 8) (5 – 6)
2.Mencuci tangan Mencuci tangan Mencuci tangan dengan Tidak Mencuci tangan /
Sebelum dan dengan tehnik 6 trehnik 6 langkah tetapi Mencuci tangan sebelum
sesudah melakukan langkah secara tidak berurutan atau sesudah melakukan
tindakan berurutan tindakan saja. 10 15
(9-10) (7-8) (2-6)

8
3. Melakukan Mendokumentasikan Mendokumentasikan hasil Tidak melakukan
Pendokumentasian seluruh hasil tindakan tanpa identitas pelaksana pendokumentasian
10 15
(9 – 10) (7 – 8) (5 – 6)

Jumlah 20 16 12 30 30

Total 100 84 60 100 100

Kriteria Penilaian :
A : Skor 100 – 85 (Lulus)
B : Skor 84 – 61 ( Lulus)
C : Skor < 60 (Mengulang)

Referensi :
1. Suherni, dkk. 2009. Perawatan masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya
2. Saryono. 2008. Perawatan Payudara. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press

9
BAGIAN IV
EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN

Maksud dan Tujuan Evaluasi Proses Pembelajaran adalah untuk memperoleh masukan dalam rangka memperbaiki mutu
kinerja dosen, mutu kinerja bahan dan sarana pembelajaran, mutu kinerja prasarana pembelajaran, serta mutu kinerja administrasi dan
tata kelola. Untuk mengetahui maksud dan tujuan tersebut diatas diperlukan informasi dan data sesuai indikator lalu ditampilkan
dalam bentuk tabel 4.1

TABEL 4.1 RANCANGAN EVALUASI PBM


MK: ASUHAN KEBIDANAN NIFAS (ASKEB III)
No Informasi yang dibutuhkan Indikator
1 Persepsi mahasiswa terhadap 1.1. Penguasaan dosen terhadap materi kuliah
kemampuan dosen dalam proses 1.2. Kemampuan dosen dalam menjelaskan
pembelajaran 1.3. Kemampuan dosen dalam bertanya
1.4. Kemampuan dosen berdialog dengan mahasiswa
1.5. Kemampuan dosen menerapkan strategi pembelajaran secara bervariasi
2 Kualitas praktikum 2.1. Tersedianya sarana dan prasarana
2.2. Relevansi sarana dengan materi
2.3. Tersedianya pedoman praktikum (penuntun belajar dan daftar tilik)

9
3 Kualitas materi pembelajaran 3.1. Sistematika urutan materi kuliah
3.2. Kualitas penugasan
3.3. Mutu soal-soal ujian
4 Kuantitas sarana/media 4.1. Bahan bacaan yang terkini
pembelajaran 4.2. Penambahan bahan bacaan
4.3. Media pembelajaran online
5 Kualitas sarana dan prasarana 5.1 Kelayakan /kelengkapan
5.2 Proporsi ruangan sesuai jumlah mahasiswa

10
Selanjutnya untuk mendapatkan informasi dan data tersebut diatas maka dirancang metode tehnik dan kusioner dengan menggunakan
responden lalu ditampilkan dalam bentuk tabel 4.2
TABEL 4.2. METODE PENGUMPULAN DATA DAN RESPONDEN
MK: ASUHAN KEBIDANAN NIFAS (ASKEB III)
No Informasi yang Indikator Metode Responden Waktu
dibutuhkan Teknik Instrumen
1 Persepsi mahasiswa 1.1. Penguasaan dosen terhadap materi kuliah Wawancara Kuesioner Mahasiswa
terahdap 1.2. Kemampuan dosen dalam menjelaskan Observasi Kuesioner Mahasiswa Tengah
kemampuan dosen Observasi Kuesioner Mahasiswa dan akhir
1.3. Kemampuan dosen dalam bertanya
dalam proses Observasi Kuesioner Mahasiswa semester
pembelajaran 1.4. Kemampuan dosen berdialog dengan Observasi Kuesioner Mahasiswa III
mahasiswa
1.5. Kemampuan dosen menerapkan strategi
pembelajaran secara bervariasi
2 Kualitas praktikum 1.1. Tersedianya sarana dan prasarana Observasi Kuesioner Mahasiswa Tengah
Dosen dan akhir
1.2. Relevansi sarana dengan materi Wawancara Kuesioner Mahasiswa semester
Dosen III
Wawancara Kuesioner Mahasiswa
1.3. Tersedianya pedoman praktikum (penuntun
belajar dan daftar tilik)
3 Kualitas materi 1.1. Materi pembelajaran mampu mencapai Review Pedoman Rekan dosen Awal
pembelajaran sasaran pembelajaran. dokumen review semester
dokumen
1.2. Kualitas penugasan Review Pedoman Rekan dosen Awal
dokumen dan review semester
1.3. Mutu soal-soal observasi dokumen

11
Dosen team
Pedoman Butir-butir teaching, Tengah
analisis pertanyaan rekan dosen dan akhir
diakhir sesi dan semester
kuesioner mahasiswa

4 Kuantitas 4.1. Bahan bacaan yang terkini Review Pedoman Dosen team Awal
sarana/media 4.2. Penambahan bahan bacaan Observasi Registrasi teaching semester
pembelajaran Wawancara bahan Dosen dan
4.3. Media pembelajaran online bacaaan mahasiswa
kuesioner Dosen dan
mahasiswa
5. Kualitas sarana dan 5.1. Kelayakan /kelengkapan Wawancara Pedoman Dosen dan Awal
prasarana review mahasiswa semester
dokumen dan dokumen Dosen dan
5.2. Proporsi ruangan sesuai jumlah mahasiswa observasi mahasiswa

12
Untuk mendapatkan data dari responden maka disusunlah sejumlah pertanyaan yang akan diajukan pada responden seperti
tabel 4.2.1.

TABEL 4.2.1 DAFTAR PERTANYAAN UNTUK MENGUMPULKAN DATA


Informasi yang dibutuhkan Indikator Pertanyaan
1.1.1 Apakah dosen mampu menjawab pertanyaan yang
1.1. Penguasaan dosen terhadap
diajukan oleh mahasiswa
materi kuliah
1 2 3 4 5

Tidak dijawab Selalu dijawab

1.2. Kemampuan dosen dalam 1.1.2 Apakah mahasiswa mengerti setiap materi yang

menjelaskan dijelaskan diberikan oleh dosen


1. Persepsi mahasiswa terhadap 1 2 3 4 5
kemampuan dosen dalam
Tidak mengerti Selalu mengerti
proses pembelajaran
1.1.3 Apakah pertanyaan yang diberikan oleh dosen dapat
1.3. Kemampuan dosen dalam mempengaruhi minat mahasiswa
bertanya 1 2 3 4 5

Tidak mempengaruhi Sangat mempengaruhi

13
1.1.4 Apakah dosen memberikan perhatian atau penguatan
terhadap mahasiswa yang bertanya atau menjawab
1 2 3 4 5

1.4. Kemampuan dosen berdialog Tidak pernah Selalu

denganmahasiswa 1.1.5 Apakah strategi pembelajaran yang diterapkan oleh


dosen sesuai dengan materi yang diberiakn
1 2 3 4 5
Tidak sesuai Sangat sesuai
1.5. Kemampuan dosen dalam
menerapkan strategi
pembelajaran secara bervariasi
2. Kualitas praktikum 2.1 Tersedianya sarana dan prasarana 2.1.1 Apakah sarana dan prasarana sudah tersedia
berdasarkan standar dan diperkirakan semua
mahasiswa dapat menggunakannya?
1 2 3 4 5
Tidak sesuai Sangat sesuai
2.2 Relevansi sarana dengan materi. 2.1.2. Apakah alat-alat praktek dalam kondisi baik?
1 2 3 4 5
Buruk Baik Sekali

14
2.3 Tersedianya pedoman praktikum 2.1.3 Apakah sarana yang tersedia relevan dengan materi
(penuntun belajar dan daftar tilik) kuliah?
1 2 3 4 5
Tidak relevan Sangat relevan
2.1.4 Apakah mahasiswa memiliki pedoman praktikum untuk
setiap jenis perasat!
1 2 3 4 5
Tidak tersedia Sangat tersedia
3. Kualitas materi 3.1 Materi pembelajaran mampu 3.1.1 Berapa banyak mahasiswa yang mampu mencapai
Pembelajaran mencapai sasaran pembelajaran sasaran pembelajaran?
1 2 3 4 5
Kurang 20% Lebih 80%
3.1.2 Berapa banyak mahasiswa yang mampumencapai
sasaran belajar?
1 2 3 4 5
Kurang 20% Lebih 80%
3.2 Kualitas penugasan 3.1.3 Apakah penugasan yang diberikan berkualitas ?
1 2 3 4 5
Tidak berkualitas Sangat berkualitas

15
3.3 Mutu soal ujian 3.1.4 Apakah soal-soal yang diberikan mempunyai mutu ?
1 2 3 4 5
Tidak bermutu Sangat bermutu

4. Kuantitas sarana/media 4.1. Bahan bacaan yang terkini 4.1.1 Apakah bahan bacaan berdasarkan referensi terkini ?
pembelajaran 1 2 3 4 5
Tidak terkini Sangat terkini
4.2. Penambahan bahan bacaan 4.1.2 Apakah bahan bacaan selalu bertambah setiap tahun ?
1 2 3 4 5
Tidak pernah Selalu bertambah
4.1.3 Apakah media pembelajaran online sudah dimiliki ?
4.3. Media pembelajaran online 1 2 3 4 5
Tidak dimiliki Sudah lama dimliki

4. Kualitas sarana dan prasarana 5.1. kelayakan/kelengkapan 6.1.1 Apakah fasilitas yang ada layak untuk dipakai
1 2 3 4 5
Tidak layak Sangat layak
5.2. Proporsi ruangan sesuai jumlah 6.1.2 Apakah ruangan kelas sesuai dengan jumlah
mahasiswa. mahasiswa?
1 2 3 4 5
Tidak sesuai Sangat sesuai

16
4. 3 Hasil Umpan Balik

ASUHAN KEBIDANAN III (NIFAS) SEBELUM REKONSTRUKSI


Hasil umpan balik ini dipereloh dari jawaban kuesioner yang telah diisi oleh responden dan beberapa hasil temuan dapat di
jelaskan pada tabel 4.3 dibawah ini :
Data Hasil Kuisioner Untuk Rekontruksi
Persepsi Mahasiswa Kualitas Praktikum Kualitas Kualitas Sarana/ KualitasSarana
Terhadap Materi Media Pembelajaran Danprasana
Mahasiswa
Kemampuan Dosen Pembelajaran
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2
A 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 2 4
B 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 3 4 4 2 4
C 2 3 4 5 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3
D 3 4 5 5 4 4 4 5 4 2 2 3 5 2 3 3 2 3
E 4 4 5 4 5 4 3 5 5 3 2 3 3 5 5 2 3 5
F 4 5 4 4 3 2 5 4 3 3 1 2 4 4 3 2 3 3
G 5 2 5 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 5 4 3 4 4
H 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 5 3 4 4 3
I 2 3 5 3 3 3 5 4 3 3 1 4 3 4 4 3 3 4
J 3 4 4 3 3 3 5 3 3 4 2 3 4 4 5 3 4 5
Rata-rata 3.2 3.4 4.4 3.9 3.7 3.4 4 3.9 3.7 3 2.1 2,9 3.7 3.9 3.8 3 3 3.8

Keterangan :1 2 3 4 5 : Nomor pertanyaan setiap indicator

17
Pembahasan :
Dari tabel 4.3 terlihat bahwa
1. Komponen persepsi mahasiswa terhadap kemampuan dosen dalam proses
pembelajaran berdasarkan hasil temuan masih ada sebagian dosen yang
kurang dapat dipahami dalam menjelaskan serta masih kurangnya interaksi
antara dosen dan mahasiswa dengan demikian direkomendasikan strategi
pembelajaran kolaboratif dan interaktif.
2. Komponen kualitas praktikum berdasarkan hasil temuan praktikum belum
sesuai dengan evidence based, sumber pembelajaran menggunakan
referensi yang lama namun sebagian pedoman praktikum sudah dibagikan
dengan demikian direkomendasikan adanya pengadaan pelatihan dosen
(Midwifery Update), pengadaan penuntun belajar untuk setiap jenis
praktikum serta Mengganti referensi buku 5 tahun terakhir dan
menggunakan jurnal nasinal dan internasional terkini
3. Komponen kualitas materi pembelajaran berdasarkan hasil temuan hanya
menggunakan strategi pembelajaran ceramah adapun rekomendasi untuk
menggunakan strategi pembelajaran sesuai dengan GBRP.
4. Komponen sarana/media pembelajaran berdasarkan hasil temuan sarana
kurang memadai ditandai dengan ruangan panas dan LCD yang kurang
baik sehingga berdampak pada proses pembelajaran serta media
pembelajaran online belum terealisasi dengan demikian direkomendasikan
adanya pengadaan pendingin ruangan dan LCD serta pengadaan bahan
bacaan terkini.
5. Komponen kualitas sarana dan prasarana berdasarkan hasil temuan
ruangan kelas masih tergolong sempit tidak sebanding dengan jumlah
mahasiswa dengan demikian direkomendasikan untuk pengadaan ruangan
kelas yang lebih memadai berbanding dengan rasio mahasiswa.

18
Rekomendasi Evaluasi

No Komponen Hasil Temuan Rekomendasi


1. Masih ada sebagian dosen yang kurang dapat 1. Strategi pembelajaran kolaboratif,
1 Persepsi mahasiswa
dipahami dalam menjelaskan. interaktif dapat direvisi pada GBRP
terahdap kemampuan
2. Masih kurangnya interaksi antara dosen dan
dosen dalam proses
mahasiswa
pembelajaran

1. Pengadaan pelatihan dosen


1. Praktikum belum sesuai dengan evidence based (midwifery update)
2. Sebagian pedoman praktikum sudah dibagikan 2. Pengadaan penuntun belajar untuk
Kualitas praktikum 3. Sumber pembelajaran menggunakan referensi setiap jenis praktikum
2
yang lama. 3. Mengganti referensi buku 5 tahun
terakhir dan menggunakan jurnal
nasinal dan internasional terkini

1. strategi pembelajaran hanya ceramah


Kualitas materi 1. Strategi pembelajaran dalam GBRP
3
pembelajaran dapat di revisi

19
4 Kualitas sarana/media 1. sarana kurang memadai (ruangan panas) LCD
1. pengadaan pendingin ruangan dan
pembelajaran yang kurang baik.
LCD
2. masih kurang bahan bacaan terkini
2. pengadaan bahan bacaan terkini
3. media pembelajaran online belum terealisasi
3. melakukan kerja sama dengan seksi
pengembangan untuk mengaktifkan
pembelajaran online dan melengkapi
dengan fasilitas WIFI.

Kualitas sarana dan 1. ruangan sangat sempit dan tidak sebanding 1. mutasi keruangan kelas yang lebih
5
prasarana dengan julmah mahasiswa yang ada luas.

Dari hasil rekomendasi evaluasi dapat dilihat bahwa GBRP harus direvisi atau direkonstruksi. Adapun hasil rekonstruksi
berikut ini di tampilkan GBRP sebelum rekonstruksi dan sesudah rekonstruksi .

20
4.4 Rekontruksi GBRP
GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN (GBRP)
SEBELUM REKONSTRUKSI

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas (ASKEB III)


Kompetensi Utama : Bidan memberikan asuhan bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama masa nifas yang
meliputi deteksi dini, pengobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu.
Kompetensi Pendukung : 1) Bidan dapat memberikan asuhan kebidanan berdasarkan prinsip evidance based

2) Bidan mampu mengembangkan sikap dan perilaku yang berorientasi pada keselamatan pasien,
berperilaku sesuai Kode Etik Bidan Indonesia, bertanggung jawab, serta siap bertanggung gugat.

Kompetensi Lainnya : Bidan mampu memberikan asuhan kebidanan berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sasaran Belajar : Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan Asuhan Kebidanan
Pada Masa Nifas dengan pendekatan manajemen kebidanan.

21
Minggu Sasaran Bobot Nilai
Topik Kajian Metode Pembelajaran Waktu Indikator Penilaian Referensi
Ke Pembelajaran (%)
- Kontrak perkuliahan
- Ruang lingkup mata
kuliah (GBRP)
- Pendahuluan hubungan
masa nifas dengan proses
menyusui
Mahasiswa mampu Konsep dasar masa nifas
menjelaskan konsep 1.1 pengertian masa nifas - Kuliah interaktif + - Kehadiran
1-2 200 menit 5 1, 2, 4, 7
dasar masa nifas 1.2 tujuan asuhan masa - Tugas kelompok - Keaktifan
nifas
1.3 peran dan tangung
jawab bidan dalam
masa nifas
1.4 tahapan masa nifas
1.5 kebijakan program
nasional masa nifas
Mahasiswa mampu 2.1 Perubahan system - Kuliah interaktif - Kehadiran
3 100 menit 5 2, 3, 6, 9
menjelaskan Perubahan reproduksi - Presentase Kelompok - Keaktifan

22
fisiologis pada masa 2.2 Perubahan sys1em - Tugas mandiri - Ketepatan
nifas pencernaan menjelaskan
2.3 Perubahan system - Ketepatan pedoman
perkemihan - Sistematika
2.4 Perubahan system penulisan
muskuletal diastasis - Keakuratan pustaka
rectie abdominis
2.5 Perubahan system
endokrin
2.6 Perubahan system
kardiovaskuler
3.1 Anatomi dan fisiologi - Kehadiran
payudara - Keaktifan
3.2 Manfaat pemberian ASI - Keterampilan
3.3 Komposisi Gizi dalam - Kuliah interaktif - Kemahiran
Mahasiswa mampu ASI tentang ASI - Simulasi - Kemampuan
4-6 menjelaskan Proses ekslusif - Demonstrasi 300 menit berkomunikasi 10 3, 10, 11
laktasi dan menyusui mendemonstrasikan - Praktikum - Ketepatan dalam
Cara merawat payudara mendiagnosa
3.4 Mendemonstrasikan - Melakukan tindakan
Cara menyusui yang sesuai prosedur
benar kerja.

23
4.1 Nutrisi , cairan dan - Kehadiran
Ambulasi - Keaktifan
Mahasiswa mampu
4.2 Eliminasi : BAB/BAK - Kuliah interaktif - Ketepatan
Menjelaskan Kebutuhan
4.3 Personal Hygiene - PresentaseKelompok menjelaskan
7 dasar ibu masa nifas dan 100 menit 5 1, 4, 5, 7, 8
4.4 Istirahat dengan metod eJigsaw - Ketepatan pedoman
menyusui
4.5 Kebutuhan Seksual - Sistematika
penulisan
- Keakuratanpustaka

Mahasiswa mampu UJIAN TENGAH


8 Tes objektif 100 menit Ketepatan jawaban 20
Menjawab pertanyaan SEMESTER

5.1 Pengertian postpartum


blues
- Kehadiran
5.2 Penyebab dan gejala
- Keaktifan
postpartum blues
Mahasiswa mampu - Kuliah interaktif - Ketepatan
5.3 Masalah dan
Menjelaskan Proses - Makalah menjelaskan
9 penanganan serta 100 menit 5 5, 8, 9, 11
adaptasi psikologis ibu kelompok/diskusi - Ketepatan pedoman
pencegahan postpartum
dalam masa nifas - Sistematika
blues
penulisan
5.4 Asuhan pada postpartum
- Keakuratan pustaka
blues

24
6.1 Deteksi dini komplikasi
pada masa nifas dan
penangannya
6.2 Perdarahan pervaginam
6.3 Infeksi masa nifas
6.4 Menjelaskan tentang
Sakit kepala, nyeri - Kehadiran
epigastrika,penglihatan - Keaktifan
kabur - Ketepatan
- Kuliah interaktif
Mahasiswa mampu 6.5 Menjelaskan tentang menjelaskan
- Presentase Kelompok
Melakukan Deteksi dini Pembengkakakn di - Ketepatan pedoman
10-11 metode Jigsaw 200 menit 10 1, 4, 6, 8, 9
komplikasi pada masa wajah /ekstermitas
- Tugas mandiri
nifas dan penangannya 6.6 Menjelaskan tentang
Demam, muntah, rasa - Sistematika
sakit waktu berkemih penulisan
6.7 Menjelaskan Payudara - Keakuratan pustaka
yang berubah menjadi
merah, panas, dan atau
terasa sakit
6.8 Menjelaskan Rasa sakit,
merah, lunak, dan atau
pembengkakakn di kaki

25
6.9 Menjelaskan tentang
Perasa sedih atau tidak
mampu mengasuh
sendiri bayinya dan diri
sendiri
7.1 Pengkajian fisik dan
psikologis Menjelaskan - Kehadiran
Riwayat kesehatan ibu - Keaktifan
7.2 Pemeriksaan fisik - Ketepatan
7.3 Merumuskan diagnose / - Kemahiran
- Kuliah interaktif
Mahasiswa mampu masalah Actual - Kemampuan
- Simulasi
Melakukan Asuhan pada 7.4 Merumuskan diagnose / berkomunikasi 1, 3, 7, 8,
12-13 - Demonstrasi 170 menit 10
masa nifas normal masalah potensial - Ketepatan dalam 9, 10, 11
- Praktikum
7.5 Merencanakan asuhan mendiagnosa
kebidanan : - Melakukan
7.6 Melaksanaan asuhan pemeriksaan sesuai
kebidanan dengan prosedur
7.7 Melakukan Evaluasi kerja.
Asuhan kebidanan
Mahasiswa mampu 8.1 Jadwal kunjungan - Kuliah interaktif - Kehadiran
14
Menjelaskan Program rumah - Role play 100 menit - Kemampuan kerja 5 3, 5, 7
tindak lanjut asuhan 8.2 Asuhan lanjutan masa - Tugas mandiri sama tim

26
masa nifas di rumah nifas di rumah - Kesesuaian tema dan
8.3 Penyuluhan masa nifas isi pertunjukan
8.4 Hubungan seks dan
keluarga berencana
a. Pendokumentasian
asuhan masa nifas dan
menyusui
b. Pendokumentasian
Mahasiswa mampu asuhan kebidanan
- Kehadiran
Melakukan asuhan masa nifas - Kuliah interaktif
- Keaktifan
15 pendokumentasian dalam bentuk - Tugas mandiri 100 menit 5 1,2,3, 5, 7
- Ketepatan pedoman
asuhan masa nifas dan manajemen 7 langkah
menyusui varney
c. Pendokumentasian
asuhan kebidanan masa
nifas dalam bentuk
SOAP
Mahasiswa mampu UJIAN AKHIR
16 Tes objektif 100 menit Ketepatan jawaban 20
Menjawab pertanyaan SEMESTER
Total 100

27
GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN
Setelah Rekonstruksi ( GBRP )

Mata kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas (ASKEB III)


Capaian Pembelajaran Lulusan :
1. Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, kecerdasan emosional spiritual
(ESQ) untuk mendukung terciptanya bidan yang etis, professional dan akuntabel dan memiliki moral, etika dan kepribadian
yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya yang sesuai dengan aturan dan nilai-nilai agama.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan pengetahuan dan keterampilan dalam asuhan pada ibu post partum, mengetahui dan
mendeteksi gangguan pada masa post partum,
3. Mahasiswa mampu memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya
setempat dan berdasarkan prinsip evidance based.
4. Mahasiswamampu menerapkan sikap dan perilaku yang berorientasi pada keselamatan pasien, berperilaku disiplin, jujur dan
bertanggung jawab dalam memberikan asuhan kebidanan nifas dan menyusui

Sasaran belajar :
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan pada masa nifas dengan pendekatan
manajemen kebidanan yang berlandaskan sikap jujur, bertanggung jawab, teliti dan disertai kepercayaan diri yang tinggi.

28
Minggu Sasaran Metode Bobot
Topik Kajian Waktu Indikator Penilaian Referensi
Ke Pembelajaran Pembelajaran Nilai (%)
- Kontrak perkuliahan
- Kuliah Interaktif - Kehadiran
- Ruang lingkup mata 2
- Sumbang saran, - Keaktifan
kuliah (GBRP)
- Tugas mandiri 1,2,3,4,6
Konsep dasar masa nifas
Tugas kelompok
1.6 pengertian masa nifas 200 menit
Mahasiswa mampu 1.7 tujuan asuhan masa
1-2 menjelaskan konsep nifas
dasar masa nifas 1.8 peran dan tangung
jawab bidan dalam masa
nifas
1.9 tahapan masa nifas
kebijakan program nasional
masa nifas
Mahasiswa mampu 2.7 Perubahan system - Kuliah interaktif - Kehadiran
menjelaskan Perubahan reproduksi - Presentase Kelompok - Keaktifan
3 fisiologis pada masa 2.8 Perubahan sys1em - Tugas mandiri 100 menit - Ketepatan 5 2, 3, 6, 9
nifas pencernaan menjelaskan
2.9 Perubahan system - Ketepatan pedoman

29
perkemihan - Sistematika
2.10 Perubahan system penulisan
muskuletal diastasis - Keakuratan pustaka
rectie abdominis
2.11 Perubahan system
endokrin
2.12 Perubahan system
kardiovaskuler
3.5 Anatomi dan fisiologi
payudara - Kehadiran
3.6 Manfaat pemberian ASI - Keaktifan
3.7 Komposisi Gizi dalam - Keterampilan
ASI tentang ASI - Kuliah interaktif - Kemahiran
ekslusif - Simulasi - Kemampuan
Mahasiswa mampu
mendemonstrasikan - Demonstrasi berkomunikasi
4-6 menjelaskan Proses 300 menit 10 3, 10, 11
Cara merawat payudara - Praktikum - Ketepatan dalam
laktasi dan menyusui
3.8 Mendemonstrasikan mendiagnosa
Cara menyusui yang - Melakukan tindakan
benar sesuai prosedur
kerja.

30
4.6 Nutrisi , cairan dan - Kehadiran
Mahasiswa mampu Ambulasi - Kuliah interaktif - Keaktifan
Menjelaskan 4.7 Eliminasi : BAB/BAK - Presentase - Ketepatan
Kebutuhan dasar ibu 4.8 Personal Hygiene Kelompok menjelaskan
7 100 menit 5 1, 4, 5, 7, 8
masa nifas dan 4.9 Istirahat dengan metode - Ketepatan pedoman
menyusui 4.10 Kebutuhan Seksual Jigsaw - Sistematika
penulisan
- Keakuratanpustaka
Mahasiswa mampu UJIAN TENGAH
8 Tes objektif 100 menit Ketepatan jawaban 20
Menjawab pertanyaan SEMESTER
5.5 Pengertian postpartum
blues - Kehadiran
5.6 Penyebab dan gejala - Keaktifan
Mahasiswa mampu postpartum blues - Kuliah interaktif - Ketepatan
Menjelaskan Proses 5.7 Masalah dan - Makalah menjelaskan
9 100 menit 5 5, 8, 9, 11
adaptasi psikologis ibu penanganan serta kelompok/diskusi - Ketepatan pedoman
dalam masa nifas pencegahan postpartum - Sistematika
blues penulisan
5.8 Asuhan pada postpartum - Keakuratanpustaka
blues
Mahasiswa mampu 6.10 Deteksi dini komplikasi - Kuliah interaktif - Kehadiran
10-11 200 menit 10 1, 4, 6, 8, 9
Melakukan Deteksi pada masa nifas dan - Presentase Kelompok - Keaktifan

31
dini komplikasi pada penangannya metode Jigsaw - Ketepatan
masa nifas dan 6.11 Perdarahan pervaginam - Tugas mandiri menjelaskan
penangannya 6.12 Infeksi masa nifas - Ketepatan pedoman
6.13 Menjelaskan tentang - Sistematika
Sakit kepala, nyeri penulisan
epigastrika,penglihatan - Keakuratan pustaka
kabur
6.14 Menjelaskan tentang
Pembengkakakn di
wajah /ekstermitas
6.15 Menjelaskan tentang
Demam, muntah, rasa
sakit waktu berkemih
6.16 Menjelaskan Payudara
yang berubah menjadi
merah, panas, dan atau
terasa sakit
6.17 Menjelaskan Rasa sakit,
merah, lunak, dan atau
pembengkakakn di kaki
6.18 Menjelaskan tentang
Perasa sedih atau tidak

32
mampu mengasuh
sendiri bayinya dan diri
sendiri
7.8 Pengkajian fisik dan
psikologis Menjelaskan - Kehadiran
Riwayat kesehatan ibu - Keaktifan
7.9 Pemeriksaan fisik - Ketepatan
7.10 Merumuskan diagnose / - Kemahiran
Mahasiswa mampu - Kuliah interaktif
masalah Actual - Kemampuan
Melakukan Asuhan - Simulasi
7.11 Merumuskan diagnose / berkomunikasi 1, 3, 7, 8, 9,
12-13 pada masa nifas - Demonstrasi 340 menit 10
masalah potensial - Ketepatan dalam 10, 11
normal - Praktikum
7.12 Merencanakan asuhan mendiagnosa
kebidanan : - Melakukan
7.13 Melaksanaan asuhan pemeriksaan sesuai
kebidanan dengan prosedur
7.14 Melakukan Evaluasi kerja.
Asuhan kebidanan
Mahasiswa mampu 8.5 Jadwal kunjungan - Kuliah interaktif - Kehadiran
Menjelaskan Program rumah - Role play 170 menit - Kemampuan kerja
14 tindak lanjut asuhan 8.6 Asuhan lanjutan masa - Tugas mandiri sama tim 5 3, 5, 7
masa nifas di rumah nifas di rumah - Kesesuaian tema dan
8.7 Penyuluhan masa nifas isi pertunjukan

33
8.8 Hubungan seks dan
keluarga berenca
9.1 Pendokumentasian
asuhan masa nifas dan
- Kuliah interaktif
menyusui
- Tugas mandiri
9.2 Pendokumentasian
Mahasiswa mampu asuhan kebidanan
- kehadiran
Melakukan asuhan masa nifas dalam
- keaktifan
15 pendokumentasian bentuk manajemen 7 111 100 menit 5 1,2,3,4,5,7
- ketepatan pedoman
asuhan masa nifas dan langkah varney
menyusui 9.3 Pendokumentasian
asuhan kebidanan masa
nifas dalam bentuk
SOAP

Mahasiswa mampu UJIAN TENGAH


16 Tes objektif 100 Ketepatan jawaban 20
Menjawab pertanyaan SEMESTER
Total 100

34
Referensi :
1. Atikah Proverawati. 2013. Kapita Selekta, ASI dan Menyusui. Yogakarta: Nuha Medika.
2. Ari Sulistyawati. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Yogyakarta: Penerbit Andi.
3. Kathryn Piziali Nichol. 2015. Panduan Menyusui. Jakarta: Anak Prestasi Pustaka
4. Marmi. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peuperium Care”. Yogyakarta. Pustaka Belajar.
5. Moh. Wildan. 2014.Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
6. Saleha, Sitti. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Cet. I. Jakarta. Salemba Medika.
7. Suherni, dkk. 2013. Perawatan masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya
8. Savitri Ramaiah. 2015. ASI dan menyusui. Jakarta: BIP
9. Saryono. 2014. Perawatan Payudara. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press
10. Sitti saleha. 2012. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas.Jakarta: Salemba Medika.
11. Wulandari, Setyo Retno.2015. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Cet. I. Yogyakarta. Gosyen Publishing.
Jurnal :
1. Nurkomariah, Sitti. 2016. Asuhan Kebidanan Nifas Fisiologis. Jurnal: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Ciamis.
2. Dwi, Hapsari. 2010. Kejadian Gangguan Masa Nifas. Media Litbang Kesehatan Volume
3. Nurkomariah, Siti. 2016. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas Fisiologis. Jurnal:Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Ciamis
4. Mardiatun. (2013). Pengaruh Pendekatan Supportive-Educative"OREM" Terhadap Peningkatan Kemandirian Ibu Nifas
Dalam Perawatan Diri Selama Early Post Partum Di PKM.Karang Taliwang, Mataram NTB, 1-9.

35
BAGIAN V
KONTRAK PEMBELAJARAN

Nama Mata kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas (ASKEB III)


Kode Mata kuliah : Bd. 315/ 2 SKS (T;1, P;1)
Pengajar : Mega Mustamin, S.ST
Semester : Tiga (Ganjil)
Hari Pertemuan/Jam : Senin / 08.00 – 10.50
Tempat Pertemuan : Ruang Kuliah Kebidanan

1. MANFAAT MATA KULIAH


Mata kuliah ini memberikan kemampuan pada mahasiswa agar dapat
menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian
kebidanan sehingga mampu memberikan pelayanan asuhan kebidan pada ibu
nifas secara komprehensif dan profesional.

2. DESKRIPSI MATA KULIAH


Dalam mata kuliah Askeb III Nifas akan dijelaskan konsep dasar nifas,
perubahan fisiologi, proses adaptasi psikologis pada masa nifas, manajemen
laktasi dan mnyususi, respon orang tua terhadap bayi baru lahir, kebutuhan
dasar ibu nifas, melaksanakan asuhan masa nifas normal, melakukan deteksi
dini komplikasi, melaksanakan program tindak lanjut serta pendokumentasian
ibu nifas.
3. CAPAIAN PEMBELAJARAN

a. tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan


agama,moral, dan etika (ST2)
b. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan
kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain (ST5)
c. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri (ST9)
d. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur (KU2)

36
e. Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang
sesuai dengan bidang keahlian terapannya didasarkan pada pemikiran
logis, inovatif, dan bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri (KU3)
f. Mampu menerapkan standar praktek pelayanan yang sesuai dengan
kode etik kebidanan (KK2)
g. Mampu memberikan asuhan kebidanan sesuai evidence bassed (KK4)
h. Mampu menjadi pengelola dalam asuhan kebidanan profesional (KK7)
i. Menguasai ilmu-ilmu dasar asuhan kebidanan dan asuhan komunitas
(PI1)

4. ORGANISASI MATERI
a. Konsep dasar masa nifas
b. Perubahan fisiologis pada masa nifas
c. Proses adaptasi psikologis ibu pada masa nifas
d. Manajemen laktasi dan menyusui
e. Pespon orang tua dan keluarga terhadap bayi baru lahir
f. Kebutuhan dasar ibu masa nifas
g. Asuhan masa nifas normal
h. Deteksi dini komplikasi pada masa nifas dan penangannya
i. Program tindak lanjut asuhan masa nifas di rumah
j. Pendokumentasian asuhan kebidanan masa nifas

5. STRATEGI PERKULIAHAN
Metode yang digunakan dalam mata kuliah ini kebanyakan menggunakan
kuliah interaktif dan diskusi kelompok. Dengan demikian, peserta diharapkan
memiliki kemampuan menyampaikan pendapat baik berupa hasil kelompok
maupun hasil pendapat pribadi.
Selain itu, untuk materi tertentu yang membutuhkan aspek psikomotor dan
afektif, digunakan role play, computer aided learning, belajar mandiri dan
praktikum serta final test dan mid test. Metode ini digunakan untuk
menunjang pengetahuan mahasiswa yang telah didapatkan dalam bentuk

37
kuliah dan diskusi yang akan melatih skill/keterampilan dari mahasiswa, agar
nantinya dapat diterapkan/diimplementasikan dilapangan.

6. MATERI/BAHAN BACAAN PERKULIAHAN

Buku Utama
1. Atikah Proverawati. 2010. Kapita Selekta, ASI dan Menyusui.Nuha
Medika.: Yokyakarta
2. Ari Sulistyawati. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas.
Penerbit Andi :Yogyakarta
3. Kathryn Piziali Nichol. 2005. Panduan Menyusui. Anak Prestasi Pustaka :
Jakarta
4. Marmi. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peuperium Care”.
Pustaka Belajar : Yokyakarta
5. Moh. Wildan. 2009.Dokumentasi Kebidanan.Salemba Medika : Jakarta

Buku Anjuran

1. Saleha, Sitti. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Cet. I. Salemba
Medika : Jakarta
2. Suherni, dkk. 2009. Perawatan masa Nifas.Fitramaya : Yokyakarta
3. Savitri Ramaiah. 2006. ASI dan menyusui. BIP : Jakarta
4. Saryono. 2008. Perawatan Payudara. Mitra Cendikia Press : Yokyakarta
5. Sitti saleha. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Salemba Medika :
Jakarta
6. Wulandari, Setyo Retno.2010. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Cet. I.
Gosyen Publishing: Jakarta

38
7. TUGAS
a. Tugas kelompok
Mahasiswa membentuk kelompok yang terdiri dari maksimal 8 orang
yang akan membahas materi-materi perkuliahan yang telah ditetapkan
sesuai dengan sasaran pembelajaran.membuat tulisan dari bahan bacaan
dan dilengkapi dengan contoh-contoh kasus (bisa diperoleh dari media
massa atau sumber lainnya) dengan ketentuan :
1) Jumlah halaman tak terbatas
2) Diketik menggunakan kertas A4,spasi 1,5, font 12 dan huruf arial.
3) Isi Tulisan terdiri dari: pendahuluan, Pembahasan, Penutup, sumber
pustaka, serta lampiran table atau gambar .
b. Tugas mandiri: dikerjakan secara individu sesuai dengan materi yang
dibahas.
c. Mahasiswa diwajibkan menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan
jadwal yang ditentukan.
d. Ujian Tengah Semester (UTS) akan dilaksananakan pada minggu ke-VIII
perkuliahan dan Ujian Akhir Semester (UAS) akan dilaksananakan pada
minggu ke-XV. UTS dan UAS menggunakan bentuk soal essay dan
objektif.

8. KRITERIA PENILAIAN
a. Kognitif (ketepatan dan kemutakhiran konsep) (35 %)
- Tugas Mandiri : 10 %
- Kuis : 5 %
- UTS : 10 %
- UAS : 10 %
b. Afektif (kerjasama, komunikasi, disiplin dan kreativitas) (30 %)
- Keaktifan : 15 %
- Tugas Kelompok : 15 %

39
c. Phisikomotorik (Praktikum (35 %)
- OSCE : 20 %
- Laporan Praktikum : 10 %
- Sikap : 5%

Penentuan Nilai Akhir (A, B, C, D, E,T) berdasarkan dengan kriteria :

Nilai Point Range

A 4 ≥ 80

B 3 70 – 79

C 2 60 -69

D 1 50 – 59

E 0 ≤ 49

T 0 TUNDA

40
9. JADWAL PERKULIAHAN

MINGGU MATERI PEMBELAJARAN DOSEN PENGAMPU

Kontrak perkuliahan, gambaran


1 umum mata kuliah, menjelaskan Mega Mustamin, S.ST

konsep dasar masa nifas


2 menjelaskan konsep dasar masa nifas Mega Mustamin, S.ST
Menjelaskan perubahan fisiologis
3 pada masa nifas Mega Mustamin, S.ST

Menjelaskan manajemen laktasi dan


4 menyusui Mega Mustamin, S.ST

Menjelaskan manajemen laktasi dan


5 menyusui Mega Mustamin, S.ST

Menjelaskan manajemen laktasi dan


6 menyusui Mega Mustamin, S.ST

Menjelaskan Kebutuhan dasar ibu


7 masa nifas dan menyusui Mega Mustamin, S.ST

8 Mid Test Mega Mustamin, S.ST

Menjelaskan Proses adaptasi


9 psikologis ibu Musdalifah, S.ST

dalam masa nifas


Deteksi dini komplikasi pada masa
10 nifas dan penangannya Musdalifah, S.ST

11 Deteksi dini komplikasi pada masa Musdalifah, S.ST


nifas dan penangannya
Melakukan Asuhan pada masa nifas
12 normal Musdalifah, S.ST

Melakukan Asuhan pada masa nifas Musdalifah, S.ST


13 normal

41
Menjelaskan Program tindak lanjut
14 asuhan masa nifas di rumah Musdalifah, S.ST

Pendokumentasian asuhan kebidanan


15 masa nifas Musdalifah, S.ST

16 Final test Musdalifah, S.ST

10. KOMITMEN DOSEN DAN MAHASISWA


a. Komitmen Dosen
1) Disiplin waktu
2) Dosen member nilai tambahan pada mahasiswa yang aktif
3) Member tugas sesuai dengan materi yang diajarkan sebelumnya
4) Tidak menilai mahasiswa secara sujektif tetapi objektif
5) Memberi pengulangan bagi mahasiswa yang mendapat nilai D/E
b. Komitmen Mahasiswa
1) Datang tepat waktu dengan toleransi waktu 10 menit
2) Aktif dalam kelas
3) Menghubungi dosen yang bersangkutan apabila sakit/izin
4) Bersikap menghargai dan menghormati dosen
5) Handphone harus dalam keadaan diam (silent) selama proses
pembelajaran berlangsung.
6) Mengikuti pengulangan bagi mahasiswa yang mendapat nilai d/e

42
BAGIAN VI
DRAF BUKU PANDUAN PRAKTIK

Nama Kegiatan
Melakukan Simulasi Perawatan Payudara

Unit
Asuhan Kebidanan Nifas ( ASKEB III)

Obyektifitas Perilaku Siswa


Setelah mengikuti kegiatan di laboratorium mahasiswa mampu melakukan
perawatan payudarapada ibu nifas dengan baik sesuai dengan daftar tilik.

Petunjuk
Perawatan payudara dilakukan oleh mahasiswa secara individu.
Baca dan pelajari jobsheet yang tersedia
Ikutilah petunjuk instruktur
Tanyakan pada instruktur jika ada hal – hal yang tidak dimengerti
Keselamatan kerja
Sebagai catatan dalam melakukan perawatan payudara,maka hindarilah hal-hal
sebagai berikut:
1. Tidak menjaga privasi pasien
2. Membuat ibu terlalu lama menungu

ALAT DAN BAHAN

a. Phantom
b. Handuk 2 buah
c. Selimut 1 buah
d. Pakaian bersih untuk ibu
e. Baskom 2 buah berisi air hangat dan air dingin
f. Washlap 2 buah
g. Babyoil secukupnya
h. Kapas secukupnya
i. Buku catatan dan alat tulis

43
PERSIAPAN

1. Siapkan alat dan bahan


2. Lakukan informedconsent pada pasien
3. cuci tangan

PENDAHUUAN

Membuka pertemuan praktik laboratorium dengan mengucapkan


salamdanmenanyakan kesiapan untuk mengikuti praktik laboratorium
1. Menjelaskan keterkaitan materi praktik laboratorium yang akan diberikan
dengan materi yang pernah dijelaskan sebelumnya.
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan didapatkan setelah dilakukan
Praktik laboratorium pada pertemuan kali ini.
3. Menjelaskan bahwa keterampilan ini penting dikuasai mahasiswa, agar
dapat memberikan asuhan kebidanan pada klien.
4. Menjelaskan metoda yang akan dilakukan mahasiswa dalam praktik
laboratorium, yaitu
a) Memperhatikan penjelasan secara langsung oleh dosen
b) Memahami langkah kerja.
c) Memberikan asuhan perawatan payudara pada ibu setelah melahirkan
d) Evaluasi setelah perawatan payudara dari dosen
5. Menjelaskan teori singkat sebagai pengantar
6. Menjelaskan istilah penting

44
PENYAJIAN
Pelaksanaan

No Langkah Ilustrasi gambar

PERSIAPAN
1. Siapkan alat dan bahan yang
akan digunakan

2. Menyapa ibu dan


memberitahu ibu tentang
tindakan yang akan dilakukan
beserta dengan tujuanya.

3. Mencuci tangan sebelum


tindakan

4. Menyiapkan posisi ibu, baju


bagian atas dibuka dan
meletakkan handuk di bahu
dan pangkuan ibu

45
PELAKSANAAN

5. Mengompres kedua putting susu


dan areola mamae dengan
menggunakan kapas yang telah
diolesi minyak kelapa/baby oil
selama 2-5 menit.
6. Membersihkan putting susu dan
areola mammae dengan kapas.

7. Melicinkan kedua telapak tangan


dengan minyak kelapa/baby oil.

8. Menempatkan kedua telapak


tangan diantara kedua payudara
kemudianmengurutpayudara
dimulai ke arah atas, lalu ke
samping, ke bawah lalu lepaskan
tangan dari payudara. Ulangi
gerakan 20-30 kali pada tiap
payudara

9. Menyokong payudara kiri dengan


tangan kiri, lalu dua atau tiga jari
tangan kanan membuat gerakan
memutar sambil menekan mulai
dari pangkal payudaradan

46
berakhir pada putting susu.
Lakukan hal yang sama pada
payudara kanan
10 Menyokong payudara kiri dengan
.
satu tangan, sedangkan tangan
kananmengurut payudara dengan
sisi kelingking dari arah tepi ke
arah putting susu. Lakukan hal
yang sama pada payudara kanan

11 Menyokong payudara dengan


.
satu tangan, sedangkan tangan
lain mengurut payudara dengan
tangan mengepal dari arah tepi ke
arah putting susu. Lakukan hal
yang sama pada payudara kanan

12 Mengompres payudara dengan


.
waslap menggunakan air hangat
dan air dingin secara bergantian.

47
13 Mengeringkan payudara ibu
dengan handuk bersih

PASCA TINDAKAN
14 Membantu ibu untuk memakai
kembali pakaiannya dan
menganjurkan ibu untuk memakai
BH yang menyokong payudara.

15 Membereskan alat-alat dan


mencuci alat-alat yang telah
dipakai

16 Cuci tangan dengan sabun


.

17 Dokumentasikan tindakan

48
APLIKASI

Meminta mahasiswa untuk mempraktekkan kembali sehingga mahasiswa dapat


lebih terarah dalam melakukan praktek di kemudian hari.

EVALUASI

1. Setiap langkah dilakukan mahasiswa secara sistematis.


2. Memperhatikan privasi dan respon pasien dalam setiap prosedur.
3. Memperhatikan keamanan dan kenyamanan pasien dalam setiap
prosedur.
4. Instruktur membimbing dan menilai langkah.
5. Langkah pengukuran panggul luar sesuai job sheet.

PENUTUP

1. Menyampaikan bahwa tujuan pembelajaran hari ini telah tercapai.


2. Memberi informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
3. Mengucapkan terimakasih dan salam

REFERENSI
1. Saleha, Sitti. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Cet. I. Jakarta.
Salemba Medika.
2. Suherni, dkk. 2009. Perawatan masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya

49
BAGIAN VII
MODUL DAN BAHAN AJAR

I. Tinjauan Mata Kuliah


Nama mata Kuliah : Asuhan kebidanan Nifas (Askeb III)
Kode Mata Kuliah : BD 315
Semester : III
II. Pendahuluan
A. Deskripsi Singkat
Pada sesi perkuliahan ini membahas proses adaptasi laktasi dan
menyusui.
B. Manfaat
Dengan mengetahui proses latasi dan menyusui mahasiswa mampu
menjelaskan dan mempraktekkan tata cara perawatan payudara dan
mengetahui manfaat dari ASI eksklusif pada bayi baru lahir
C. Sasaran pembelajaran
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan akan
mampu menjelaskan proses adaptasi laktasi dan menyusui pada ibu
nifas.
III. Penyajian

PROSES ADAPTASI LAKTASI DAN MENYUSUI

A. ASI EKSKLUSIF
1. Pengertian
ASI eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada
bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain.
ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.Pemberian ASI eksklusif
selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan
pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga,
maupun Negara.

50
Menurut penelitian yang dilakukan di Dhaka pada 1.667 bayi
selama 12 bulan mengatakan bahwa ASI eksklusif dapat menurunkan
resiko kematian akibat infeksi saluran napas akut dan diare. WHO dan
UNICEF merekomendasikan kepada para ibu bila memungkinkan ASI
eksklusif diberikan sampai 6 bulan dengan menerapkan hal-hal sebagai
berikut :
a. Inisiasi menyusui dini selama 1 jam setelah kelahiran bayi
b. ASI eksklusif diberikan pada bayi hanya ASI saja tanpa makanan
tambahan atau minuman.
c. ASI diberikan secara non-demand atau sesuai kebutuhan bayi, setiap
hari setiap malam.
d. ASI diberikan tidak menggunakan botol, cangkir, maupun obat.
ASI eksklusif yang dimaksud ini adalah pemberian ASI tanpa
makanan dan minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air gula),
yang dimulai sejak bayi bayi lahir sampai dengan usia 6 bulan. Walalupun
pada kenyataannya kebanyakan dari ibu bekerja bermasalah dengan
kebijakan ini karena hambatan ini melalui beberapa langkah.
Pemberian ASI eksklusif ini tidak selamanya harus langsung dari
payudara ibunya. Ternyata, ASI yang ditampung dari payudara ibu dan
ditunda pemberiannnya kepada bayi melalui metode penyimpanan yang
benar relative masih sama kualitasnya dengan ASI yang langsung dari
payudara ibunya.
Komposisi ASI sampai dengan 6 bulan sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan gizi bayi, meskipun tanpa tambahan makanan atau
produk minuman pendamping. Kebijakan ini berdasarkan pada beberapa
hasil penelitian (evidenve based) yang menemukan bahwa pemberian
makanan pendampin ASI justru akan menyebabkan pengurangan kapasitas
lambung bayi dalam menampung asupan cairan ASI sehingga pemenuhan
ASI yang seharusnya dapat maksimal telah tergantikan oleh makanan
pendamping.

51
2. Pemberian ASI bagi Ibu yang bekerja di luar rumah
Memberikan ASI kepada bayi kita merupakan suatu “kewajiban”.
ASI memang sangat penting untuk bayi kita, mengingat ASI kaya akan
zat-zat gizi seimbang, lengkap dan juga mengandung zat untuk kekebalan /
imunitas tubuh bayi. Untuk itu, jika kita ingin mempunyai anak yang
sehat, cerdas, kuat, dan lincah, maka memberikan ASI merupakan
kewajiban bagi kita para ibu, tentunya para bapak juga harus perhatian dan
memberikan dukungan bagi sang istri untuk bisa memebrikan ASI kepada
sang buah hatinya. Akan tetapi, kadang karena berbagai hal, si ibu tidak
bisa memberikan ASI langsung kepada si bayi, mungkin karena bekerja.
Banyak sekali para ibu yang lantas memberikan susu formula kepada
anaknya, dengan alas an kepraktisan. Padahal dengan ASI, anak sehat, ibu
pun bisa hemat.
Bagi ibu yang bekerja, menyusui tidak perlu dihentikan.Ibu bekerja
harus tetap memberikanASI-nya dan jika memungkinkan bayi dapat
dibawa ketempat kerja.Apabila tidak memungkinkan, ASI dapat diperah
kemudian disimpan.
Beberapa tips pemberian ASI adalah sebagai berikut :
a. Peras/pompa ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur. Hal ini perlu
dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga.
b. Pilih waktu dimana payudara dalam keadaan yang paling penuh terisi,
pada umumnya terjadi dipagi hari.
c. Semua peralatan yang akan digunakan telah disterilkan terlebih dahulu
.Breast pump sebaiknya dibersihkan segera setelah digunakan agar
susu tidak mongering dan menjadi sulit dibersihkan.
d. Pilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memerah susu, tempat
yang ideal seharusnya dimana ibu tidak terganggu oleh suara bel pintu
atau telepon masuk. Ditempat kerja mungkin bisa diruang rapat yang
kosong, toilet, dan lain-laing.
e. Cuci tangan dengan sabun , sedangkan payudara dibersihkan dengan
air.

52
f. Sebelum memulai, minumlah segelas air, atau cairan lainnya, misalnya
susu, juice, decaffeinated tea / coffe, atau sup, disarankan minuman
hangat agar membantu menstimulasi payudara.
g. Saat memerah ASI, ibu harus dalam kondisi santai. Kondisi psikologis
ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusi. Menurut
hasil penelitian, >80% kegagalan ibu menyusui dalam meberikan ASI
eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Saat ibu memerah
ASI, jangan tegang dan jangan ditargetkan berapa banyak ASI yang
harus keluar.
h. Lakukanlah perawatan payudara : massage / pemijatan payudara, serta
kompres air hangat dan air dingin bergantian.
i. Jika ada masalah dalam ASI, jangan ragu untuk menghubungi atau
konsultasi klinik laktasi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyimpanan ASI
adalah sebagai berikut :
a. Jika ruangan tidak ber-AC, tidak lebih dari 4 jam
b. Ruangan ber-AC bisa sampai 6 jam. Perlu diingat suhu ruangan
tersebut harus stabil, misalnya ruangan ber-AC, tidak mati sama sekali
selama botol ASI ada didalamnya.
c. Segera simpan ASI didalam lemari es setelah diperah. ASI ini bisa
bertahan sampai delapan hari dalam suhu lemari es. Syaratnya ASI
ditempatkan dalam ruangan terpisah dari bahan makanan lain yang ada
dilemari es tersebut.
d. Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk menyimpan botol
ASI hasil pompa, maka sebaiknya ASI tersebut jangan disimpan lebih
dari 3 x 24 jam.
e. Dapat juga membuat ruangan terpisah dengan cara menempatkan botol
ASI dalam container plastic yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu
dengan plastic.
f. ASI hasil pompa dapat disimpan dala freezer biasa sampai tiga bulan.
Namun jangan menyimpan ASI ini dibagian pintu freezer karena

53
bagian ini mengalami perubahan dan variasi susu udara terbesar. Jika
kebetulan memiliki freezer penyimpanan daging yang terpisah atau
deep freezer yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer
biasa, maka ASI hasil pompa/perasan dapat disimpan sampai dengan 6
bulan didalamnya.
Cara menyimpan ASI hasil pompa atau perasan adalah sebagai berikut:
a. Simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu
(direbus, dikukus, atau bisa dengan memanaskannya dengan oven).
b. Botol yang paling baik sebetulnya adalah yang terbuat dari gelas atau
kaca.
c. Jika terpaksa menggunakan botol plastic, pastikan plastiknya cukup
kuat (tidak memeleh jika direndam didalam air panas).
d. Jangan pakai botol susu berwarna atau bergambar karena ada
kemungkinan catnya meleleh jika terkena panas.
e. Jangan lupa bubuhkan label setiap kali ibu akan menyimpan botol ASI,
dengan mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa atau diperas.
f. Simpan ASI didalam botol yang tertutup rapat, jangan ditutup dengan
dot karena masih ada peluang untuk berinteraksi dengan udara.
g. Jika dalam satu hari ibu memompa atau memeras ASI beberapa kali,
bisa saja ASI itu digabungkan dalam botol yang sama. Syaratnya, suhu
tempat botol disimpan stabil , anatar 0-150 C.
h. Penggabungan hasil simpanan ini bisa dilakukan asalkan jangka waktu
pemompaan/pemerasan pertama sampai terakhir tidak lebih dari 24
jam.
i. ASI dapat disimpan dalam botol plastic/gelas, termasuk plastic klip,
±80-100 cc.
j. ASI yang disimpan dalam freezer dan sudah dikeluarkan sebaiknya
tidak digunakan lagi setelah 2 hari.
k. ASI beku perlu dicairkan dahulu dalam lemari es 40C.
l. ASI beku tidak boleh dimasak / dipanaskan, hanya dihangatkan dengan
merendam dalam air hangat.

54
Cara memberikan ASI yang sudah di dinginkan pada bayi adalah
sebagai berikut:
a. Panaskan ASI dengan cara membiarkan botol dialiri air panas yang
bukan mendidih yang keluar dari keran atau merendam botol didalam
baskom atau mangkuk yang berisi air panas atau bukan mendidih.
b. Jangan sekali-kali memanaskan botol dengan cara mendidihkannya
dalam panic, menggunakan microwave atau alat pemanas lainnya,
kecuali yang memamng didesain untuk memanaskan botol berisi
simpanan ASI.
c. Ibu tentunya mengetahui berapa banyak ASI yang biasanya diminum
oleh bayi ibu, sesuaikanlah jumlah susu yang dipanaskan dengan
kebiasaan tersebut. Misalnya dalam satu botol ibu menyimpan
sebanyak 180 cc ASI, tetapi bayi ibu biasanya hanya meminum 80 cc,
jangan langsung dipanaskan semua, karena susu yang sudah
dipanaskan tidak bisa disimpan lagi.
Tabel 1.Penyimpanan ASI
ASI Suhu Ruang Lemari Es Feezer
Setela diperas 6-8 jam (kurang lebih 3-5 hari 2minggu freezer
260C) (kurang lebih jadi 1 dengan
40C) refrigerator 3
bulan, dengan
pintu sendiri
6-12 bulan (± -
180C)
Dari freezer, 4 jam atau kurang 24 jam Jangan
disimpan (minum berikutnya) dibekukan
dilemari es ulang
(tidak
dihangatkan)

55
Dikeluarkan Langsung diberikan 4 jam/minum Jangan
dari lemari es berikutnya dibekukan
(dihangatkan) ulang
Sisa minum Minum berikutnya Buang Buang
bayi

Jika mengikuti pedoman pemompaan/pemerasan ASI dan


penyimpanan yang baik, ASI tidak akan mungkin bisa basi. Terkadang
memang setelah disimpan atau didinginkan akan terjadi perubahan warna
dan rasa, tetapi hal tersebut tidak menandakan bahwa ASI sudah basi.
Kemungkinan yang terjadi adalah berkurangnya khasiat ASI, terutama zat
yang membantu pembentukan daya imun bayi.Tidak sulit untuk
memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pada bayi anda.Waktu 6 bulan
hanya sebentar, setelah itu barulah bayi diberikan makanan pendamping
ASI (MP-ASI).Jadi mulailah dari sekarang untuk memberikan bayi anda
ASI secara eksklusif karena ASI merupakan investasi bagi pertumbuhan
bayi.

B. CARA PERAWATAN PAYUDARA


Payudara bagi seorang ibu menyusui sangat penting maknanya bagi
proses menyusui yang lancar dan sehat . Hal ini akan sangat berguna bagi Ibu
dan bayinya . Setelah melahirkan dan mulai menyusui , perawatan payudara
masa menyusui sebaiknya dilakukan . Semua tindakan ini bertujuan untuk
memelihara kebersihan payudara , melancarkan keluarnya ASI dan mencegah
bengkaknya payudara. Hal ini penting sekali dilakukan untuk kesehatan ibu
dan bayi serta sirkulasi ASI yang lancar.

56
Tujuan perawatan payudara
Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan
perawatan payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan sebagai
berikut :
a. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
b. Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
c. Untuk menonjolkan puting susu
d. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
e. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
f. Untuk memperbanyak produksi ASI
g. Untuk mengetahui adanya kelainan
Pelaksanaan perawatan payudara pasca persalinan dimulai sedini mungkin
yaitu 1 – 2 hari sesudah bayi dilahirkan.Hal itu dilakukan 2 kali sehari.

C. CARA MENYUSUI YANG BENAR


1. Pengertian
Adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan
posisi ibu dan bayi dengan benar.
Memberi ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi.Buat
kondisi ibu senyaman mungkin. Selama beberapa minggu pertama, bayi
perlu diberi ASI setiap 2,5 -3 jam sekali. Menjelang akhir minggu ke
enam, sebagian besar kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal
ini baik sampai bayi berumur antara 10-12 bulan. Pada usia ini sebagian

57
besar bayi tidur sepanjang malam sehingga tidak perlu lagi memberi
makan di malam hari.
2. Posisi menyusui
a. Posisi Dekapan
Posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi
ini membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu
memutar kepalanya untuk menyusu.Kepala bayi berada di dalam
dekapan, sokong kepala badan dan punggung bayi serta lengan bayi
perlu berada di bagian sisinya.
b. Posisi Football hold
Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar,
memiliki payudara yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang
kecil ukurannya atau menyusui anak kembar pada waktu yang
bersamaan.Sokong kepala bayi dengan tangan, menggunakan bantal
untuk menyokong belakang badan ibu.
c. Posisi Berbaring
Posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih.Jika baru pulih dari
pembedahan caesar ini mungkin satu-satunya posisi yang biasa dicoba
pada beberapa hari pertama.Sokong kepala ibu dengan lengan dan
sokong bayi dengan lengan atas.

58
3. Fungsi menyusui yang benar
a. Puting susu tidak lecet
b. Perlekatan menyusu pada bayi kuat
c. Bayi menjadi tenang
d. Tidak terjadi gumoh
4. Akibat tidak menyusui dengan benar
a. Puting susu menjadi lecet
b. ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi
ASI
c. Bayi enggan menyusu
d. Bayi menjadi kembung
5. Tanda bayi menyusu dengan benar
a. Bayi tampak tenang
b. Badan bayi menempel pada perut ibu
c. Mulut bayi terbuka lebar
d. Dagu bayi menempel pada payudara ibu
e. Sebagian areola masuk dalam mulut bayi, areola bawah masuk lebih
banyak

59
f. Bayi Nampak menghisap kuat dengan irama perlahan
g. Puting susu tidak terasa nyeri
h. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
i. Kepala bayi agak menengadah
6. Tanda bayi mendapat ASI dalam jumlah cukup
a. Bayi akan terlihat puas setelah menyusu
b. Bayi terlihat sehat dan berat badannya naik setelah 2 minggu
c. pertama (100-200 gr setiap minggu)
d. Puting dan payudara tidak luka atau nyeri
e. Setelah beberapa hari menyusu, bayi akan buang air kecil 6-8 kali
sehari dan buang air besar berwarna kuning 2 kali sehari
f. Apabila selalu tidur dan tidak mau menyusui maka sebaiknya bayi
dibangunkan dan dirangsang untuk menyusui setiap 2-3 jam sekali
setiap harinya.
7. Langkah-langkah menyusui yang benar
a. Menjelaskan maksud dan tujuan pendkes
b. Cuci tangan sebelum menyusui dan mengajari ibu
c. Ibu duduk atau berbaring dengan santai (bila duduk lebih baik
menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu menggantung dan
punggung ibu bersandar pada sandaran kursi).
d. Mempersilahkan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas
e. Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada
puting dan sekitar areola payudara (cara ini mempunyai manfaat
sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu).
f. Mengajari ibu untuk meletakkan bayi pada satu lengan, kepala bayi
berada pada lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan
bawah ibu
g. Mengajari ibu untuk menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan
meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu di
depan, kepala bayi menghadap payudara

60
h. Mengajari ibu untuk memposisikan bayi dengan telinga dan lengan
pada garis lurus
i. Mengajari ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari diatas dan
jari yang lain menopang dibawah serta jangan menekan puting susu
dan areolanya

j. Mengajari ibu untuk merangsang membuka mulut bayi :


Menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sudut mulut
bayi

Cara yang benar

Cara yang salah

61
k. Setelah bayi membuka mulut (anjurkan ibu untuk mendekatkan
dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, kemudian memasukkan
puting susu serta sebagian besar areola ke mulut bayi)
l. Setelah bayi mulai menghisap, menganjurkan ibu untuk tidak
memegang atau menyangga payudara lagi
m. Menganjurkan ibu untuk memperhatikan bayi selama menyusui
n. Mengajari ibu cara melepas isapan bayi (jari kelingking
dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi
ditekan ke bawah.

o. Setelah selesai menyusui, mengajarkan ibu untuk mengoleskan


sedikit ASI pada puting susu dan areola. Biarkan kering dengan
sendirinya

cara menyusui yang benar

62
p. Mengajari ibu untuk menyendawakan bayi :
Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggung ditepuk perlahan-lahan sampai bayi bersendawa (bila
tidak bersendawa tunggu 10 – 15 menit) ATAU Bayi
ditengkurapkan dipangkuan

Cara menyendawakan bayi

8. Upaya memperbanyak ASI


a. Untuk Bayi
1) Menyusui bayi setiap 2 jam siang dan malam dengan lama
menyusui antra 10-15 menit disetiap payudara
2) Bangunkan bayi, lepas baju bayi yang menyebabkan rasa gerah
3) Pastikan bayi menyusui dengan posisi menempel yang baik dan
mendengarkan suara menelan yang aktif.
4) Susui bayi ditempat yang tenang dan nyaman dan minumlah
setiap kali menyusui.
b. Untuk Ibu
1) Ibu harus meningkatkan istirahat dan minum
2) Makan makanan yang bergizi
3) Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui
bayinya dan mengoreksi setiap kali terdapat masalah pada
posisi penempelan.
4) Susukan bayinya sesering mungkin.

63
Posisi ibu dan bayi yang benar saat menyusui. Ada dua posisi yang benar bagi
ibu dan bayi ketika menyusui, yaitu:
1. Berbaring miring. Ini posisi yang amat baik untuk pemberian ASI yang
pertama kali atau bila ibu merasa lelah atau merasa nyeri.
2. Duduk. Penting untuk memberikan topangan atau sandaran pada punggung
ibu, dalam posisinya tegak lurus (90 derajat) terhadap pangkuannya. Ini
mungkin dapat dilakukan dengan duduk bersila di atas tempat tidur atau di
lantai, atau duduk di kursi.

Posisi berbaring miring atau duduk (dengan punggung dan kaki ditopang)
memaksimalkan bentuk payudaranya dan memberi ruang untuk
menggerakkan bayinya ke posisi yang baik. Badan bayi harus dihadapkan ka
arah badan ibu dan mulutnya dihadapkan pada puting susu ibu. Leher bayi
harus sedikit ditengadahkan.bayi sebaiknya ditopang pada bahunya sehingga
posisi kepala yang agak tengadah dapat dipertahankan.Kepala dapat ditopang
dengan jari-jari tangan yang telentang atau pada lekukan siku ibunya.
Mungkin akan membantu bila bayi dibungkus, sehingga tangannya berada di
samping badan. Bila mulut bayi disentuhkan dengan lembut ke puting susu
ibunya, ia akan membuka mulutnya lebar-lebar (reflek rooting).

64
Dalam literatur lain ditemukan 5 jenis posisi yang aman untuk ibu
menyusui, yaitu:
1. The cradle (Posisi Mendekap). Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru
lahir. Bagaimana caranya? Pastikan punggung Anda benar-benar
mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan
kulit Anda saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya menghadap ke arah
Anda, dan letakkan kepalanya pada siku Anda.
2. The cross cradle hold (Posisi Mendekap Silang). Satu lengan mendukung
tubuh bayi dan yang lain mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan
tetapi Anda akan memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi. Posisi
menyusui ini bagus untuk bayi prematur atau ibu dengan puting payudara
kecil.
3. The football hold (Posisi Pencengkram/Sepakbola). Caranya, pegang bayi
di samping Anda dengan kaki di belakang Anda dan bayi terselip di bawah
lengan Anda, seolah-olah Anda sedang memegang bola kaki. Ini adalah
posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar atau untuk
ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi, Anda butuh bantal untuk menopang
bayi.
4. Saddle hold (Posisi Duduk). Ini merupakan cara yang menyenangkan
untuk menyusui dalam posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi
Anda memiliki pilek atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak
dengan kaki mengangkangi Anda sendiri.

65
5. The lying position (Posisi Berbaring). Menyusui dengan berbaring akan
memberi Anda lebih banyak kesempatan untuk bersantai dan juga untuk
tidur lebih banyak pada malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu.
Dukung punggung dan kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut
bayi menyentuh Anda.

Dari posisi caramenyusui diatas pastinya kenyamanan akan dirasakan bayi.


Diantara tanda – tanda bayi telah berada dalam posisi menyusu yang baik
adalah:
1. Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada pada ibu.
2. Mulut dan dagunya berdekatan dengan payudara
3. Areola tidak terlihat dengan jelas
4. Bayi terlihat melakukan isapan yang lamban dan dalamserta menelan
ASI-nya.
5. Bayi terlihat tenang dan senang.
6. Ibu tidak merasakan adanya nyeri pada puting susu.

66
Tips untuk ibu, sebaiknya belajar untuk memperagakan menyentuh bibir
atas bayi dengan puting susu ibu. Sasarannya adalah memposisikan bibir
bawah paling sedikit 1,5 cm dari pangkal puting susu. Bayi harus
mengulum sebagian besar areola puting ke dalam mulutnya, bukan hanya
ujung puting susunya. Hal ini akan memungkinkan bayi menarik sebagian
dari jaringan payudara masuk ke dalam mulutnya ddengan lidah dan
rahang bawah. Bila diposisikan dengan benar, sinus laktiferus akan berada
di dalam rongga mulut bayi. Puting susu akan masuk sampai sejauh langit-
langit lunak (velum palatinum) dan bersentuhan dengan langit-langit
tersebut. Sentuhan ini akan merangsang refleks mengisap. Rahang bawah
bayi menutup pada jaringan payudara, pengisapan akan terjadi dan puting
susu ditangkap dengan baik didalam rongga mulut, sementara lidah
memberi penekanan yang berulang-ulang secara teratur sehingga ASI akan
keluar dari duktus laktiferus.

D. Rangkuman
ASI eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi
sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.Pemberian ASI eksklusif selama 6
bulan dianjurkan oleh pedoman internasional.
Menurut penelitian yang dilakukan di Dhaka pada 1.667 bayi selama 12
bulan mengatakan bahwa ASI eksklusif dapat menurunkan resiko kematian
akibat infeksi saluran napas akut dan diare. WHO dan UNICEF
merekomendasikan kepada para ibu bila memungkinkan ASI eksklusif
diberikan sampai 6 bulan dengan menerapkan hal-hal sebagai berikut :
1. Inisiasi menyusui dini selama 1 jam setelah kelahiran bayi
2. ASI eksklusif diberikan pada bayi hanya ASI saja tanpa makanan
tambahan atau minuman.
3. ASI diberikan secara non-demand atau sesuai kebutuhan bayi, setiap
hari setiap malam.
4. ASI diberikan tidak menggunakan botol, cangkir, maupun obat.

67
E. Tes Formatif
soal
1. Tuliskan minimal 3 tips pemberian ASI !
2. Tuliskan 4 Akibat yang dapat terjadi apabila tidak menyusui dengan
benar !
jawaban
1. Beberapa tips pemberian ASI sebegai berikut.
a. Peras/pompa ASI setiap 3-4 jam sekali secara teratur. Hal ini perlu
dilakukan agar produksi ASI tetap terjaga.
b. Pilih waktu dimana payudara dalam keadaan yang paling penuh
terisi, pada umumnya terjadi dipagi hari.
c. Semua peralatan yang akan digunakan telah disterilkan terlebih
dahulu .Breast pump sebaiknya dibersihkan segera setelah
digunakan agar susu tidak mongering dan menjadi sulit
dibersihkan.
d. Pilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat memerah susu,
tempat yang ideal seharusnya dimana ibu tidak terganggu oleh
suara bel pintu atau telepon masuk. Ditempat kerja mungkin bisa
diruang rapat yang kosong, toilet, dan lain-laing.
e. Cuci tangan dengan sabun , sedangkan payudara dibersihkan
dengan air.
f. Sebelum memulai, minumlah segelas air, atau cairan lainnya,
misalnya susu, juice, decaffeinated tea / coffe, atau sup, disarankan
minuman hangat agar membantu menstimulasi payudara.
g. Saat memerah ASI, ibu harus dalam kondisi santai. Kondisi
psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI
eksklusi.f.
h. Lakukanlah perawatan.
i. Jika ada masalah dalam ASI, jangan ragu untuk menghubungi atau
konsultasi klinik laktasi.

68
2. adapun Akibat yang dapat terjadi apabila tidak menyusui dengan
benar adalah :
a. Puting susu menjadi lecet\
b. ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi
ASI
c. Bayi enggan menyusu
d. Bayi menjadi kembung
F. Umpan Balik
1. Jika anda dapat mengerjakan semua soal dengan benar maka anda
dapat lanjut ke BAB selanjutnya.
2. Jika anda hanya dapat mengerjakan 1 soal dengan benar atau bahkan
tidak dapat mengerjakan satu soal pun, maka anda harus mengulangi
mempelajari BAB ini.

Referensi :
1. Atikah Proverawati. 2010. Kapita Selekta, ASI dan Menyusui. Yogakarta:
Nuha Medika.
2. Ari Sulistyawati. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
3. Kathryn Piziali Nichol. 2005. Panduan Menyusui. Jakarta: Anak Prestasi
Pustaka
4. Marmi. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peuperium Care”.
Yogyakarta. Pustaka Belajar.
5. Moh. Wildan. 2009.Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
6. Saleha, Sitti. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Cet. I. Jakarta.
Salemba Medika.
7. Suherni, dkk. 2009. Perawatan masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya
8. Wulandari, Setyo Retno.2010. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Cet. I.
Yogyakarta.GosyenPublishi

69
BAGIAN VIII
BAHAN PRESENTASI KULIAH

Mata kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas (ASKEB III)


Materi perkuliahan : Proses laktasi dan Menyusui
Pertemuan : ke III

70
71
72
BIODATA

FOTF

A. Identitas
1. Nama : Mega Mustamin
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Tempat / Tanggal lahir : Lise,06 Juli 1995
4. Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Ujung Bori Lama Antang
7. No. Hp : 082333345363
8. Email : mega_mustamin95@yahoo.com
B. Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 3 Lise
2. SMP Negeri 1 Tellu Limpoe
3. SMA Negeri 1 Tellu Limpoe
4. STIKES Muhammadiyah Sidrap
5. STIKes Mega Rezky Makassar

Makassar, September 2018


Penulis

(Mega Mustamin, S.ST)

73
LEMBARAN KONSULTASI
LAPORAN PELATIHAN AA

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas (ASKEB III)


Nama Peserta : Mega Mustamin, S.ST
Materi Yang Saran Paraf
No Tanggal
Dikonsultasikan Perbaikan Fasilitator Peserta

Makassar, September 2018


Fasilitator

(Dr.Ir. Ganding Sitepu, Dipl-Ing)


NIP. 19600425 198811 1 001

74

You might also like