You are on page 1of 17

MAKALAH

DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH TERHADAP LINGKUNGAN

Mata Pelajaran “ PLH”

Oleh:

1. Sinta Oktapiani
2. Nurjanah
3. M. Yusuf
4. Hendi Nurfalah
5. Sulaeman

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIANJUR


SMK NEGRI 1 PAGELARAN
Jl. Raya Pasirpari, Ds. Sindangkerta,Kecamatan Pagelaran,Kabupaten Cianjur. 43266
Telp. (0263) 5013948
Email : smkn1pagelaran@yahoo.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan karunia-Nya
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini, dengan judul“ Dampak Pencemaran
Limbah Terhadap Lingkungan”

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran
atas segala arahan, dan bimbingan. Selanjutnya kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada kami.

Semoga para pembaca mendapatkan pemahaman yang luas dan menambah


wawasan baru. Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, demi penyempurnaan penulisan makalah untuk kedepannya,
saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi semua pihak.

Pagelaran, Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFRAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Limbah ......................................................................................... 3


B. Sumber dan Jenis Limbah .............................................................................. 4
C. Contoh Dari Pencemaran Limbah Dan Upaya Pengolahannya ..................... 8
D. Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) ............................................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dimulai dengan makin maraknya industri besar yang berdiri serta
kehidupan masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Mulailah
muncul tumpukan limbah atau pun sampah yang tidak di buang tidak sebagaimana
mestinya. Hal ini berakibat pada kehidupan manusia di bumi yang menjadi tidak
sehat sehingga menurunkan kualitas kehidupan terutama pada lingkungan sekitar.
Maka dari itu karya tulis ini akan dilengkapi dengan beberapa faktor yang
timbul dan upaya yang dapat dilakukan mengenai masalah limbah. Oleh karena
itu, penulis telah susun karya tulis ini dengan rinci. Dengan maksud supaya
makalah tentang Dampak Limbah serta Penanggulangannya ini dapat dijadikan
masukan untuk membenahi kualitas kehidupan karena adanya limbah ataupun
sampah yang tidak di buang sebagaimana mestinya.
Pada makalah ini terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh guna
meminimalisir dampak dari limbah ataupun sampah dan akhirnya kita dapat
bersama mengurangi dampak dari adanya limbah ataupun sampah. Karena sampah
sebenarnya ada juga yang masih dapat dimanfaatkan terutama limbah hewan yang
dapat dijadikan pupuk atau limbah plastik dengan cara mendaur ulang serta limbah
lain yang bisa dimanfaatkan.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa Yang Dimaksud Dengan Limbah?
b. Dari Mana Sumber dan Apa Saja Jenis Limbah?
c. Apa Contoh Dari Pencemaran Limbah Dan Bagaimana Upaya
Pengolahannya?
d. Apa Saja Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3)?

1
C. TUJUAN
a. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Limbah
b. Untuk Mengetahui Dari Mana Sumber dan Apa Saja Jenis Limbah
c. Untuk Mengetahui Apa Contoh Dari Pencemaran Limbah Dan Bagaimana
Upaya Pengolahannya
d. Untuk Mengetahui Apa Saja Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
(B3)
e. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran PLH

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LIMBAH
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) atau
juga dapat dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat
tertentu tidak dikehendaki lingkungan, karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila
ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik,
dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu.
Sudah kita ketahui, bahwa didunia ini limbah melimpah khususnya di
Indonesia, beberapa limbah yang tercemar, baik itu limbah industri maupun
limbah rumah tangga (pemukiman). Limbah pemukiman dapat terjadi karena
adanya pembuanga sisa-sisa. Limbah industri, dari produksi oleh para pemukiman
(penduduk atau rumah tangga). Limbah pemukiman juga dapat disebabkan oleh
tumbuh-tumbuhan dan hewan yang membuang kotoran sembarangan tempat,
seperti : di jalan, di kaki lima, dan dimana saja semaunya. Limbah juga banyak
diprediksi oleh para ahli limbah yang banyak membuktikan bahwa pencemaran air
bersih ialah limbah pemukiman masayarakat, seperti bungkus-bungkus makanan,
bungkus deterjen dan sebagianya.
Limbah pemukiman masayarakat sangat banyak dampaknya bagi
pertumbuhan makhluk hidup terutama bagi manusia, seperti penyakit diare, tifus
bahkan ada juga yang demam, batuk berdarah karena virus yang berasal dari
sampah yang tidak diolah dengan baik.
Limbah pemukiman masyarakat sudah merupakan salah satu hal yang
harus ditangani dengan baik dan benar. Karena sudah diprediksimenjasi sumber
dari segala masalah yang ada di lingkungan masyarakat sekitar. Dengan ini
pemerintah sudah menerapkan salah satu hal untuk mencegah hal tesebut yaitu

3
dengan membuat peraturan di sekitar lingkungan masyarakat. Kehadiran limbah
dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Pencemaran limbah juga
didukung oleh adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pencemaran limbah
terhadap lingkungan diantaranya :
a. Volume Limbah
Tentunya semakin banyak limbah yang dihasilkan oleh manusia dampak
yang akan ditimbulkan semakin besar pula terasa.
b. Kandungan Bahan Pencemar
Kandunngan yang terdapat di limbah ini mengakibatkan pencemaran
lingkungan apabila kandunganya berbahaya dapat mengakibatkan
pencemaran yang fatal bahkan dapat membunuh manusia serta mahluk
hidup sekitar.
c. Frekuensi Pembuangan Limbah
Pada saat sekarang ini pembuangan limbah semakin naik frekuensinya
dikarenakan banyaknya industri yang berdiri. Dengan semakin banyak
frekuensi limbah tentunya pembuangan limbah menjadi tidak terkandali
dan usaha untuk mengolahnya tidak dapat maksimal dikarenakan
pengolahan limbah yang masih jauh dari harapan.

B. SUMBER DAN JENIS LIMBAH


a. Sumber Limbah
Dalam berbagai penelitian telah di simpulkan bahwasanya ada beberapa
sumber limbah dominan yang selama ini di ketahui, inilah 8 sumber limbah
dominan yang telah di simpulkan :
1.Industri Tekstil dan industri kulit Sumber utama limbah B3 pada
industri tekstil adalah penggunaan zat warna. Beberapa zat warna
dikenal mengandung Cr, seperti senyawa Na2Cr2O7 atau senyawa
Na2Cr3o7. Industri batik menggunakan senyawa Naftol yang

4
sangat berbahaya. Senyawa lain dalam kategori B3 adalah H2O2
yang sangat reaktif dan HClO yang bersifat toksik. Beberapa tahap
proses pada indusrti kulit yang mneghasilkan limbah B3 antara lain
washing, soaking, dehairing, lisneasplatting, bathing, pickling, dan
degreasing. Tahap selanjutnya meliputi tanning, shaving, dan
polishing. Proses tersebut menggunakan pewarna yang
mengandung Cr dan H2SO4. Hal inilah yang menjadi
pertimbangan untuk memasukkan industrikulit dalam kategori
penghasil limbah B3.
2.Pabrik kertas dan percetakan Sumber limbah padat berbahaya di
pabrik kertas berasal dari proses pengambilan kmebali (recovery)
bahan kimia yang memerlukan stabilisasi sebelum ditimbun.
Sumber limbah lainnya ada pada permesinan kertas, pada
pembuangan (blow down) boiler dan proses pematangan kertas
yang menghasilkan residu beracun. Setelah residu tersebut diolah,
dihasilkan konsentrat lumpur beracun. Produk samping proses
percetakan yang dianggap berbahaya dan beracun adalah dari
limbah cair pencucian rol film, pembersihan mesin, dan
pemrosesan film. Proses ini menghasilkan konsentrat lumpur
sebesar 1-4 persen dari volume limbah cair yang diolah. Industri
persuratkabaran yang memiliki tiras jutaan eksemplar ternyata
memiliki potensi sebagai penghasil limbah B3.
3.Industri kimia besar Kelompok industri ini masuk dalam kategori
penghasil limbah B3, yang antara lain meliputi pabrik pembuatan
resin, pabrik pembuat bahan pengawet kayu, pabrik cat, pabrik
tinta, industri gas, pupuk, pestisida, pigmen, dan sabun. Limbah
cair pabrik resin yang sudah diolah menghasilkan lumpur beracun
sebesar 3-5 persen dari volume limbah cair yang diolah. Pembuatan
cat menghasilkan beberapa lumpur cat beracun, baik air baku
(water-base) maupun zat pelarut (solvent-base). Sedangkan

5
industri tinta menghasilkan limbah terbesar dari dari pembersihan
bejana-bejana produksi, baik cairan maupun lumpur pekat.
Sementara, timbulnya limbah beracun dari industri pestisida
bergantung pada jenis proses pada pabrik tersebut, yaitu apakah ia
benar-benar membuat bahan atau hanya memformulasikan saja.
4.Industri farmasi Kelompok indusrti farmasi terbagi dalam dua sub-
kelompok, yaitu sub-kelompok pembuat bahan dasar obat dan sub-
kelompok formulasi dan pengepakan obat. Umumnya di Indonesia
adalah sub-kelompok kedua yang tidak begitu membahayakan.
Tapi, limbah industri farmasi yang memproduksi atibiotik memiliki
tingkat bahaya cukup tinggi. Limbah industri farmasi umumnya
berasal dari proses pencucian peralatan dan produk yang tidak
terjual dan kadaluarsa.
5.Industri logam dasar Industri logam dasar nonbesi menghasilkan
limbah padat dari pengecoran, percetakan, dan pelapisan, yang
mengahasilkan limbah cair pekat beracun sebesar 3 persen dari
volume limbah cair yang diolah. Industri logam untuk keperluan
rumah tangga menghasilkan sedikit cairan pickling yang tidak
dapat diolah di lokasi pabrik dan memerlukan pengolahan khusus.
Selain itu juga terdapat cairan pembersih bahan dan peralatan, yang
konsentratnya masuk kategori limbah B3.
6.Industri perakitan kendaraan bermotor. Kelompok ini meliputi
perakitan kendaraan bermotor seperti mesin, disel, dan pembuatan
badan kendaraan (karoseri). Limbahnya lebih banyak bersifat
padatan, tetapi dikategorikan sebagai non B3. Yang termasuk B3
berasal dari proses penyiapan logam (bondering) dan pengecatan
yang mengandung logam berat seperti Zn dan Cr.
7.Industri baterai kering dan aki Limbah padat baterai kering yang
dianggap bahaya berasal dari proses filtrasi. Sedangkan limbah
cairnya berasal dari proses penyegelan. Industri aki menghasilkan

6
limbah cair yang beracun, karena menggunakan H2SO4 sebagai
cairan elektrolit.
8.Rumah sakit Rumah sakit menghasilkan dua jenis limbah padat
maupun cair, bahkan juga limbah gas, bakteri, maupun virus.
Limbah padatnya berupa sisa obat-obatan, bekas pembalut,
bungkus obat, serta bungkus zat kimia. Sedangkan limbah cairnya
berasal dari hasil cucian, sisa-sisa obat atau bahan kimia
laboratorium dan lain-lain. Limbah padat atau cair rumah sakit
mempunyai karateristik bisa mengakibatkan infeksi atau penularan
penyakit. Sebagian juga beracun dan bersifat radioaktif. Selama ini
sangat sulit mengetahui secara persis, berapa jumlah limbah B3
yang dihasilkan suatu industri, karena pihak industri enggan
melaporkan jumlah dan akrakter limbah yang sebenarnya. Padahal,
kejujuran pihak industri untuk melaporkan secara rutin jumlah dan
karakter limbahnya merupakan informasi berharga untuk menjaga
keselamatan lingkungan bersama. Keengganan mereka berawal
dari biaya pengolahan limbah yang terlampau mahal, sehingga
yang terjadi adalah “kucing-kucingan” guna menghindari
keharusan melakukan pengolahan. Untuk itu diperlukan
kebijaksanaan yang tidak terlampau menekan industri, agar industri
terangsang untuk mengolah limbahnya sendiri.
b. Jenis Limbah
Bermacam-macam limbah mungkin akan kita temui di sekitar kita. sampah
plastik, kaleng,pecahan kaca, kotoran hewan dan lain sebagainya. Dari
sekian banyaknya limbah ini dapat dikelompokan berdasar sumber dari
limbah ini berasal seperti penjelasan di bawah ini :
1. Garbage yaitu sisa pengelolaan atau sisa makanan yang mudah
membusuk. Misal limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga,
restoran dan hotel.

7
2. Rubbish yaitu bahan atau limbah yang tidak mudah membusuk
yang terdiri dari bahan yang mudah terbakar seperti kayu dan
kertas, serta bahan yang tidak mudah terbakar seperti kaleng dan
kaca
3. Ashes yaitu sejenis abu hasil dari proses pembakaran seperti
pembakaran kayu, batubara maupun abu dari hasil industry.
4. Dead animal yaitu segala jenis bangkai yang membusuk seperti
bangkai kuda, sapi, kucing tikus dan lain-lain.
5. Street sweeping yaitu segala jenis sampah atau kotoran yang
berserakan di jalan karena perbuatan orang yang tidak
bertanggungjawab.
6. Industrial waste yaitu benda-benda padat sisa dari industry yang
tidak tepakai atau dibuang. Missal industry kaleng dengan
potongan kaleng-kaleng yang tidak terolah.

C. CONTOH DARI PENCEMARAN LIMBAH DAN UPAYA


PENGOLAHANNYA
a. Komposisi Sampah
Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini
dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos,
2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk,
seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik
mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.
Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang
laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah
anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus

8
makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas,
baik kertas koran, HVS, maupun karton,

Di negara-negara berkembang komposisi sampah terbanyak


adalah sampah organik, sebesar 60% – 70%, dan sampah anorganik
sebesar ± 30%. Dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang
tidak dikelola dengan baik adalah sebagai berikut:

1. Gangguan Kesehatan:
 Timbunan sampah dapat menjadi tempat pembiakan
lalat yang dapat mendorong penularan infeksi;
 Timbunan sampah dapat menimbulkan penyakit yang
terkait dengan tikus;
2. Menurunnya kualitas lingkungan
3. Menurunnya estetika lingkungan
Timbunan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan
menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;
b. Pengelolaan Sampah
Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai
tujuan yang diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus
mengikuti filosofi pengelolaan sampah. Filosofi pengelolaan sampah
adalah bahwa semakin sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari
sumbernya, maka pengelolaannya akan menjadi lebih mudah dan baik,
serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit.
Tahapan Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan di kawasan
wisata alam:
1. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya
Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau
pemisahan sampah organik dan anorganik dengan
menyediakan tempat sampah organik dan anorganik
disetiap kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.

9
2. Pemanfaatan Kembali
Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:
 Pemanfaatan sampah organik, seperti composting
(pengomposan). Sampah yang mudah membusuk
dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah
lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan
wisata. Berdasarkan hasil, penelitian diketahui
bahwa dengan melakukan kegiatan composting
sampah organik yang komposisinya mencapai 70%,
dapat direduksi hingga mencapai 25%.
 Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan
kembali secara langsung, misalnya pembuatan
kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas,
atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan
kembali secara tidak langsung, misalnya menjual
barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran
bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam
kemasan.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik
dari kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik,
jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan
Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung
jawab masing-masing Pemda.
Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang
benar-benar tidak dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan
ini tentu saja akan menurunkan biaya pengangkutan sampah bagi pengelola
kawasan wisata alam, mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk lokasi

10
TPS, serta memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh
banyak pemerintah daerah.
Pengelolaan sampah yang dilakukan di kawasan wisata alam, akan
memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah:
1. Menjaga keindahan, kebersihan dan estetika lingkungan
kawasan sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung.
2. Tidak memerlukan TPS yang luas, sehingga pengelola
wisata dapat mengoptimalkan penggunaan pemanfaatan
kawasan.
3. Mengurangi biaya angkut sampah ke TPS.
4. Mengurangi beban Pemda dalam mengelola sampah.

D. LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)


Definisi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) menurut PP RI No. 18/1999
tentang Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun adalah sisa suatu
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, yang karena sifat dan
atau konsentrasinya, baik secara langsung maupun tak langsung merusak
lingkungan hidup, kesehatan, maupun manusia Yang termasuk limbahB3 antara
lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yangtidak digunakan lagi
karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, danoli bekas kapal yang
memerlukan penanganan dan pengolahan khusus.Bahan-bahan ini termasuk
limbah B3.
a. Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat atau bahan yang
mengandung satu atau lebih senyawa :
1. Mudah meledak (explosive) ;
2. Pengoksidasi (oxidizing);
3. Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable);
4. Sangat mudahh terbakar ( highly flammable);
5. Mudah terbakar; (flammable)

11
6. Amat sangat beracun (extremely toxic);
7. Sangat beracun (highly toxic);
8. Beracun (moderately toxic);
9. Berbahaya (harmful);
10. Korosif (corrosive);
11. Bersifat mengiritasi (irritant);
12. Berbahaya bagi lingkungan ( dangerous to the environment)
13. Karsinogenik/dapat menyebankan kanker (carcinogenic);
14. Teratogenik/ dapat menyebabkan kecacatan janin (teratogenic)
15. Mutagenik/ dapat menyebabkan mutasi (mutagenic).

b. Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:


1. Primary sludge yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi
padapemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa
organikyang stabil dan mudah menguap
2. Chemical sludgeyaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi
danflokulasi
3. Excess activated sludge yaitu limbah yang berasal dari proses
pengolahandengn lumpur aktif sehingga banyak mengandung
padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut
4. Digested sludge yaitu limbah yang berasal dari pengolahan
biologidengan digested aerobic maupun anaerobic di mana
padatan/lumpuryang dihasilkan cukup stabil dan banyak
mengandung padatanorganik.

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan pada halaman sebelumnya bahwa kebanyakan limbah
paling banyak ditimbulkan oleh kegiatan manusia yang dihasilkan dari suatu
proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal
sebagai sampah) atau juga dapat dihasilkan oleh alam yang kehadirannya pada
suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki
nilai ekonomis. Jika tidak dikelola dengan baik, maka akan berdampak negatif
terhadap masyarakat. Dan untuk cara menangani dampak limbah yang semakin
besar tersebut yaitu dengan mendaur ulang limbah yang untuk mengurangi
pencemaran yang diakibatkan dari hasil aktivitas manusia dan aktivitas alam.

B. SARAN
Penulis menyarankan kepada seluruh masyarakat perlu perhatian khusus
mengingat semakin banyaknya volume limbah di lingkungan sekitar, yang telah
mencemari lingkungan sekitar untuk dapat mengurangi limbah yang telah
diciptakannya, semua tergantung dari kesadaran diri masing-masing. Dengan
pengolahan limbah diharapkan lingkungan sekitar bisa tetap alami tidak tercemar
oleh limbah.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://dziauntaiancinta.blogspot.com/2016/03/kata-pengantar-segala-puji-bagi-allah.html

14

You might also like