You are on page 1of 6

FEASIBILITY STUDI (FS)

PEMBANGUNAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN,


KABUPATEN BANGKA SELATAN

4.3 ANALISIS KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR


4.3.1 Analisis Kebutuhan Lahan
Untuk dapat menganalisis kebutuhan lahan diluar kebutuhan fasos dan fasum untuk Politeknik
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan dibutuhkan estimasi jumlah mahasiswa,
dosen, pegawai, serta perangkat lainnya sesuai dengan Permendiknas No. 50 Tahun 2015 dan
standar kebutuhan politeknik. Berdasarkan standar kebutuhan serta asumsi jumlah mahasiswa,
menunjukan bahwa Politeknik Kelautan dan Perikanan nantinya akan berisikan rektor beserta 3
wakil rektor, dekan beserta 3 wakil dekan, dosen 18 orang, tenaga administrasi 9 orang, pegawai
perpustakaan 4 orang, pegawai pemeliharaan politeknik 4 orang, dan asumsi mahasiswa 641
orang.
Adapun kebutuhan ruang untuk Politeknik Kelautan dan Perikanan dapat dilihat pada tabel
berikut ini.

Tabel IV.1 Politeknik Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan di Luar Fasos dan
Fasum
No Kebutuhan Luas Lahan (m2)
1 Asrama Mahasiswa 4.999,8
2 Ruang Kuliah 320,50
3 Ruang Dosen 72
4 Ruang Administrasi 36
5 Ruang Perpustakaan 800
6 Ruang Laboratorium 800
7 Ruang Komputer 800
8 Ruang Praktikum 800
9 Ruang Rektorat 20
10 Ruang Dekanat 20
Total Kebutuhan Ruang 8.668,30
Sumber: Hasil Analisis 2018

4.3.2 Analisis Kebutuhan Jaringan dan Drainase


Analisis kebutuhan jaringan jalan di Tabel IV.1 Politeknik Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan mengacu pada PERMEN PU No. 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan
Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan. Dimana dimensi kebutuhan lebar jalan
diolengkapi dengan GSB (Garis Sempadan Bangunan) Jalan dengan rumus sebagai berikut :

1
GSB Jalan minimum = 𝑥 Lebar Rumija
2

Untuk lebih jelasnya mengenai kebutuhan lebar jaringan jalan dan drainase di Politeknik
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut
ini.

Laporan PENDAHULUAN ‫ ﺍ‬Bab 3 - 1


FEASIBILITY STUDI (FS)
PEMBANGUNAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN,
KABUPATEN BANGKA SELATAN

Tabel IV.2 Ketentuan Dimensi dan GSB Jaringan Jalan Politeknik Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan
Lebar Rumija ***) GSB
Lebar Minimum Jalan =
No Kelas Jalan Dimensi
Kelengkapan Rumija ½ x lebar rumija
(m)
(m) (m)
1 Jaringan Jalan Badan Jalan (dua jalur) 11,00
Utama Primer Bahu Jalan 2.50
Trotoar + Pedestrian (Kiri dan 1,00
16.50 8.25
Kanan)
Saluran Tepi jalan (drainase) 1,00
Ambang Pengaman 1,00
2 Jaringan Jalan Badan Jalan (dua jalur) 9.00
Utama Bahu Jalan 2.00
Sekunder Trotoar + Pedestrian (Kiri dan 1,00
Kanan) 14.00 7.00
Saluran Tepi jalan (Kiri dan Kanan) 1.00
Ambang Pengaman (Kiri dan 1,00
Kanan)
3 Jalan Lokal Badan Jalan (dua jalur) 7.00
Bahu Jalan 1.50
Trotoar + Pedestrian (Kiri dan 0,50
Kanan) 10.50 5.25
Saluran Tepi jalan (Kiri dan Kanan) 0,50
Ambang Pengaman (Kiri dan 1,00
Kanan)
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018

Gambar 4.1 Ketentuan Dimensi dan GSB Jalan Utama Primer Politeknik Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bangka Selatan

Gambar 4.2 Ketentuan Dimensi dan GSB Jalan Utama Sekunder Politeknik Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bangka Selatan

Laporan PENDAHULUAN ‫ ﺍ‬Bab 3 - 2


FEASIBILITY STUDI (FS)
PEMBANGUNAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN,
KABUPATEN BANGKA SELATAN

Gambar 4.3 Ketentuan Dimensi dan GSB Jalan Lokal Politeknik Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan

Adapun tipikal dimensi dranase mengacu pada Permen PU No. 12/PRT/M/2014 tentang
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel IV.3 Tipe Drainase Tersier Lingkungan Permukiman


Tipe Drainase Tersier Kriteria Desain
Drainase Tanpa Perkerasan  Kemiringan longitudinal < 4 %,
direkomendasikan antara 1 – 2 %
 Baik digunakan pada tanah yang memiliki
kapasitas infiltrasi tinggi.
 Penampang saluran berbentuk trapesium,
kemiringan lereng antara (1:1,5) hinga
(1:3); Luas penampang basah minimum
0,5 m2. Untuk bentuk trapesium dengan
kemiringan lereng (1:1,5), lebar dasar
saluran adalah sekitar 0,4 m
 Untuk kompleks perumahan, saluran
didesain untuk menampung debit perode
ulang 5 tahun.
 Dapat digunakan dengan baik pada
permukiman dengan kepadatan rendah,
dan sulit diaplikasikan untuk permukiman
dengan kepadatan tinggi.
 Perbedaan antara elevasi dasar saluran
dengan elevasi muka air tanah sebaiknya
lebih dari 60 cm.
 Luas maksimum daerah tangkapan hujan
sekitar 2 Ha
Drainase Dengan Perkerasan  Baik digunakan pada tanah yang mudah
tererosi.
 Pada lahan yang terbatas, dapat
digunakan penampang saluran berbentuk
persegi.
 Dapat digunakan dengan baik pada
permukiman dengan kepadatan tinggi
dan pada lahan dengan kemringan yang
terjal.
Sumber : Permen PU No. 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan

Laporan PENDAHULUAN ‫ ﺍ‬Bab 3 - 3


FEASIBILITY STUDI (FS)
PEMBANGUNAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN,
KABUPATEN BANGKA SELATAN

4.3.3 Analisis Kebutuhan Air Bersih


Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-
hari. Di Politeknik Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan saat ini tidak terdapat
sistem perpipaan yang disediakan oleh PDAM. Oleh karena itu, perlu disediakan pelayanan air
bersih non perpipaan untuk melayani kebutuhan air bersih di Politeknik Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Bangka Selatan, seperti pengadaan sumur gali, mata air, dll. Untuk menyediakan air
bersih non perpipaan (sumur) mengacu pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
dimana 1 sumur dapat melayani 100-125 KK dan untuk kran umum mengacu pada SNI 03-1733-
2004 dimana 1 kran umum dapat melayani 250 jiwa atau 50 KK. Selain itu untuk menghitung
kebutuhan air baku mengacu pada target MDGs, dimana kebutuhan minimal setiap orang akan
air bersih per hari adalah 60 liter atau 0,06 m3. Untuk lebih jelasnya mengenai debit air baku
dan kebutuhan sumur, keran umum untuk di Politeknik Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Bangka Selatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.4 Kebutuhan Air Bersih


Kebutuhan
Jumlah Rektor, Dekan, Dosen, Pegawai
Kebutuhan Air
dan Mahasiswa (Jiwa) Sumur Keran Umum
(Liter/Hari)
682 40.920 2 7
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018

4.3.4 Analisis Prasarana Persampahan


Jumlah timbulan sampah yang dihasilkan olek kegiatan di Politeknik Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Bangka Selatan perlu adanya sarana persampahan untuk dapat diolah agar tidak
menyebabkan kerusakan lingkungan dan penurunan kualitas kesehatan masyarakat, seperti
Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sampah. Dimana TPS Sampah ini merupakan tempat
sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat
pengolahan sampah terpadu. Untuk mengetahui kebutuhan sarana persampahan mengacu pada
SNI 3242:2008 tentang Pengelolaan sampah di permukiman. Dimana kebutuhan sarana
persampahan hingga akhir tahun perencanaan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.5 Kebutuhan Sarana Persampahan


Sarana Sampah
Jumlah Rektor, Dekan, Dosen, Pegawai dan Timbunan Sampah
Wadah Komunal Gerobak
Mahasiswa (Jiwa) (m3/Hari)
(unit) (unit)
682 1.705 7 1
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018

4.3.5 Analisis SPM Jaringan Saluran Pembuangan Air Limbah


Air limbah yang dihasilkan oleh kegiatan di Politeknik Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Bangka Selatan adalah limbah cair domestik. Beberapa bentuk dari air limbah ini berupa tinja,
air seni, limbah kamar mandi, dan juga sisa kegiatan rumah tangga. Air limbah domestik tersebut
pelu diolah agar tidak mencemari lingkungan yang akan menyebabkan menurunnya tingkat
kesehatan manusia yang tinggal pada lingkungannya itu sendiri sehingga oleh karenanya perlu
dilakukan penanganan air limbah yang seksama dan terpadu baik itu dalam penyaluran maupun

Laporan PENDAHULUAN ‫ ﺍ‬Bab 3 - 4


FEASIBILITY STUDI (FS)
PEMBANGUNAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN,
KABUPATEN BANGKA SELATAN

pengolahannya. Adapun kebutuhan sarahan perngelolaan air limbah di Politeknik Perikanan


dan Kelautan Kabupaten Bangka Selatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.6 Kebutuhan Sarana Perngelolaan Air Limbah di Politeknik Perikanan dan
Kelautan Kabupaten Bangka Selatan
Jumlah Rektor, Dekan, Sarana Sampah
Timbunan Air Limbah
Dosen, Pegawai dan Jumlah Septi Tank Luas Septi Tank
(m3/Hari)
Mahasiswa (Jiwa) (unit) (m2)
682 32.736 14 16
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018
Keterangan : Penyedotan Tangki Septik dilakukan setiap 2 tahun sekali

4.3.6 Analisis SPM Jaringan Listrik


Kebutuhan energi listrik pada saat ini merupakan salah salah kebutuhan yang mendasar untuk
memperlancar kegiatan di Politeknik Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bangka Selatan. Untuk
standar kebutuhan energi listrik mengacu pada standar yang di keluarkan oleh SNI 03-1733-
Tahun 2004 tentang Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan, yaitu

Jumlah Mahasiswa, dosen, rektor, dekan, dan karyawan


Kebutuhan Energi LIstrik =
0.45 KVa

 Kebutuhan listrik untuk Sarana Lingkungan Perumahan sebesar 40% dari total kebutuhan
rumah tangga
 Untuk Gardu listrik disediakan setiap 200 KVA yang ditempatkan pada lahan yang bebas
dari kegiatan umum

Adapun kebutuhan listrik di dalam Lingkungan Politeknik Perikanan dan Kelautan Kabupaten
Bangka Selatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV.7 Kebutuhan Energi listrik Politeknik Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bangka
Selatan
Jumlah Rektor, Dekan, Kebutuhan Energi Listrik (Kva)
Jumlah Gardu
Dosen, Pegawai dan
Kebutuhan per Jiwa Sarana Lingkungan Jumlah (unit)
Mahasiswa (Jiwa)
682 307 123 430 3
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018

4.3.7 Analisis Kebutuhan SPM Telekomunikasi


Untuk menunjang kegiatan di dalam Politeknik Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bangka
Selatan harus dilengkapi jaringan telepon sesuai ketentuan dan persyaratan teknis yang diatur
dalam peraturan/perundangan yang telah berlaku. Untuk mendukung kegiatan aktifitas di dalam
Politeknik Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bangka Selatan setiap ruang dosen, ruang
administrasi, ruangan rektorat serta ruangan wakil rektorat, ruang dekan serta ruangan wakil
dekanat, ruang jurusan, dan ruang perpustakaan. Sehingga kebutuhan sambungan telepon di
Politeknik Kelautan dan Perikanan Bangka Selatan berjumlah 20 sambungan telepon.

Laporan PENDAHULUAN ‫ ﺍ‬Bab 3 - 5


FEASIBILITY STUDI (FS)
PEMBANGUNAN POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN,
KABUPATEN BANGKA SELATAN

4.4 ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN POLITEKNIK


Calon mahasiswa Politeknik Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan nantinya
ditargetkan selain dari Provinsi Kepulauan Bangka Beliung juga berasal dari wilayah Sumatera
Bagian Selatan (Provinsi Bengkulu, Provinsi Jambi, Provinsi Lampung, Provinsi Sumatera Selatan)
dan Provinsi Kepulauan Riau. Asumsi ini berdasarkan pertimbangan kedekatan lokasi dan
pertimbangan ketersediaan angkutan dari tiap-tiap wilayah tersebut.
Asumsi jumlah calon mahasiswa dilihat dari asumsi jumlah siswa sekolah tingkat atas (SMA, SMK,
dan MA) pada tiap-tiap provinsi yang menjadi target pemasaran Politeknik Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Bangka Selatan. Untuk lebih jelasnya jumlah siswa sekolah tingkat atas
pada wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat pada table
berikut ini.

Tabel IV.8 Jumlah Siswa Sekolah Tingkat atas di Wilayah Sumatera Bagian Selatan dan
Provinsi Riau Tahun 2018
Jumlah Murid Kelas 3
No. Provinsi Kabupaten/Kota
SMA SMK MA Total
1 Kepulauan Bangka Belitung 2621,5 2376,8 413,6 5.412
2 Bengkulu 2268,8 1363,6 267 3.899
3 Provinsi Jambi 3625 1736,3 1177,9 6.539
4 Provinsi Lampung 12569 4220,6 2232,1 19.022
5 Provinsi Sumatera Selatan 10134 35,95 1944,3 12.115
6 Provinsi Kepulauan Riau 2057,5 1367 195,2 3.620
Total Keseluruhan 116.069
Sumber: Hasil Analisis 2018

Dari jumlah siswa pada tiap provinsi tersebut diasumsikan 10% siswa sekolah tingkat atas di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masuk ke Politeknik Perikanan dan Kelautan sedangkan di
Provinsi yang berada di Wilayah Sumatera Bagian Selatan dan Provinsi Kepulauan Riau
diasumsikan 0,1% masuk ke Politeknik Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bangka Selatan.
Untuk lebih jelasnya asumsi jumlah mahasiswa dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel IV.9 Asumsi Jumlah Mahsiswa Politeknik Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka
Selatan Tahun Ke-1
No. Provinsi Kabupaten/Kota Asumsi Pesimis Mahasiswa Masuk Politeknik
1 Kepulauan Bangka Belitung 541
2 Bengkulu 4
3 Provinsi Jambi 7
4 Provinsi Lampung 19
5 Provinsi Sumatera Selatan 12
6 Provinsi Kepulauan Riau 4
Total Keseluruhan 641
Sumber: Hasil Analisis 2018

Laporan PENDAHULUAN ‫ ﺍ‬Bab 3 - 6

You might also like