You are on page 1of 25

BAB I

PENDAHULUAN

Racun adalah zat atau bahan yang bila masuk ke dalam tubuh melalui mulut,

hidung (inhalasi), suntikan dan absorbsi melalui kulit, atau digunakan terhadap

organisme hidup dengan dosis relatif besar akan merusak kehidupan atau mengganggu

dengan serius satu atau lebih organ atau jaringan. 1

Racun korosif adalalah golongan racun yang bersifat merusak atau

menghancurkan jaringan tubuh. Asam kuat dan basa kuat merupakan bahan kimia

yang merupakan bagian dari racun korosif. Trauma kimia sebenarnya hanya

merupakan efek korosi dari asam kuat dan basa kuat. Asam kuat sifatnya

mengkoagulasi protein sehingga menimbulkan luka korosi yang kering, keras seperti

kertas perkamen, sedangkan basa kuat bersifat membentuk penyabunan sehingga

menimbulkan luka yang basah, licin dan lunak. asa kuat akan lebih berbahaya dari

pada asam kuat bila mengenai kornea, karena kerusakan akan terus berlanjut sampai

kedalam

Zat korosif terdapat luas di alam. Zat korosif merupakan zat atau bahan yang

apabila kontak dan tinggal dalam jaringan, akan menyebabkan kerusakan (karena

terjadi reaksi kimia). Zat ini meliputi asam kuat (seperti asam klorida, asam nitrat,

asam sulfat, asam bromida, asam klorat) dan basaatau alkali (seperti kalium

hidroksida, natrium hidroksida, natrium fospat, kalium permanganat dan produk-

produk lain yang banyak ditemukan disekitar rumah atau tempat kerja). 2

Zat korosif dapat menyebabkan iritasi atau terbakar pada kulit yang

menyebabkan proses pengkaratan dan korosi lempeng baja. pH 2 untuk limbah yang
1
bersifat asam dan pH 12,5 untuk limbah yang bersifat basa. Semua produk yang

menyebabkan korosif dapat merusak jaringan tetapi tempat terjadinya kerusakan dan

bentuk spesifiknya serta intensitasnya tergantung pada tipe zat korosifnya.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Asam Kuat

Asam kuat adalah zat kimia dengan pH dibawah 2 bersifat korosif dan dapat

merusak jaringan tubuh lewat efek kimia yang dapat menimbulkan kerusakan langsung

Beberapa za atau /bahan seperti sari buah lemon dan minuman bersoda dapat

mempunyai pH asam kuat, tetapi tidak korosif. Senyawa asam meliputi asam

anorganik (sulfat, hidroklorida/muriatik, nitrat, fosfat) dan asam organic (oksalat,

tartrat, asetat dan lain-lain). Meskipun semua asam sama-sama dapat merusak

jaringan, tetapi intensitas kerusakannya berbeda. Tidak semua asam yang cukup

korosif menjadi perhatian utama toksikologi, contoh asam kuat. 7

Asam Kuat Manfaat

Asam hidroklorida  Pembersih logam

HCl  Asam muriatic

 Cairan pembersih kolam renang

 Cairan pembersih toilet

Asam Sulfat H2SO4  Asam dalam baterai

 Pembersih toilet dan zat yang

digunakan untuk dry clean

3
Asam Nitrat HNO3  Pembuatan pupuk

 Sebagai bahan peledak

 Pewarna

 Pembuatan peralatan listrik

Asam Bromida HBr  Reaksi hidrogen untuk sintesis

 Bahan bakar fosil

 Zat pendingin rotor dalam

generator listrik

Asam Klorat HClO4  Penggunaan kembang api

 Peledak

 Pemutih

2.1.1 Mekanisme Umum Toksisitas Asam

Kerusakan korosif disebabkan oleh reaksi kimia langsung pada jaringan. Asam

menguraikan protein jaringan. Hasilnya adalah lesi yang kemudian menyebabkan sel

mati dan ditandai dengan penggumpalan jaringan nekrosis. Sebagai konsekuensinya,

baik struktur protein maupun enzim diuraikan tetapi morfologi sel secara keseluruhan

tidak terlalu diganggu. Kerusakan selanjutnya kulit akan menjadi keras, kasar sehingga

absorpsi sistemik menurun. Kerusakan terutama dengan kuantitas asam yang rendah

sering terjadi pada kulit atau saluran pencernaan. 7

4
2.1.2 Karakteristik Keracunan

Setelah asam masuk kedalam saluran pencernaan, kerusakan korosif yang intens

terhadap mukosa oral dan esofagus dapat terjadi tetapi secara signifikan kerusakan

terjadi didaerah duapertiga lambung bagian bawah. Zat yang bersifat asam merusak

lambung dan terjadi koagulasi nekrosis sedangkan zat yang bersifat basa merusak

esofagus dan terjadi liquefactive necrosis (kerusakan yang terjadi tidak hanya pada

permukaan epitel tetapi juga berpenetrasi ke dinding mukosa dibawahnya). Daerah

yang terkena zat menjadi coklat atau hitam (kecuali kerusakan oleh pikrat dan asam

nitrat dimana jaringan menjadi kuning). Bagian yang berwarna hitam ini disebut

sebagai daerah a coffee grounds. Sifat kerusakannya adalah permanent. Jaringan yang

rusak tidak dapat diperbaharui tetapi jaringan yang rusak dapat diganti oleh lapisan

epitel baru yang tipis. 8

Zat asam yang tertelan secara normal melewati kerongkongan dengan cepat

dan menyebabkan sedikit kerusakan pada area tersebut. Pada sebuah penelitian

menunjukkan bahwa kerusakan esophagus terjadi sedikitnya 6% sampai 20% dari

semua zat yang tertelan. Zat korosif yang masuk ke dalam saluran pencernaan juga

dapat mengakibatkan perforasi dan hal ini sangat tergantung dari tipe kerusakannya

yang akan dipengaruhi oleh jumlah makanan atau isi lambung. Jika dalam lambung

terdapat makanan, maka kerusakannya tidak akan terlalu parah karena kontak antara

zat korosif dengan dinding lambung dapat terhalang oleh makanan. 8

2.1.3 Manifestasi Klinis Keracunan Asam Kuat

Keracunan asam korosif akan memberikan tanda/gejala yang berbeda

tergantung rute zat korosif masuk kedalam tubuh/melukai jaringan. Pemaparan zat

korosif dapat melalui oral (masuk melalui mulut kemudian merusak saluran
5
pencernaan), melalui inhalasi (pernapasan), kontak dengan kulit (dermal) atau kontak

dengan mata (okular).7

Rute Pemaparan Tanda dan Gejala

Saluran Cerna (Tertelan) Rasa terbakar pada mulut, tenggorokan, muntah, mungkin

Diare(berdarah, berlendir), timbul bercak noda disekitar

mulut, kesulitan menelan, sekresi cairan berlebih, hipotensi

Inhalasi Iritasi bronkus, edem paru, dahak berbusa,

kelembapan berkurang, hipotensi, hemoptisis,

dispnea

Kulit Noda pada kulit, nyeri teerbakar

Mata Konjungtivitis, destruksi kornea, nyeri, lakrimasi

dan fotopobia

Tabel 2. Manifestasi Klinik Toksisitas Zat Korosif Pada Keracunan Akut

2.2 Zat Asam Kuat

2.2.1 Asam Klorida (HCL)

a. Sifat Asam Klorida (HCL)

Klorida adalah ion yang terbentuk sewaktu unsur klor mendapatkan satu elektron

untuk membentuk suatu anion (ion bermuatan negative) Cl−. Garam dari asam

hidroklarida HCl mengandung ion klorida, contohnya adalah garam meja, yang adalah

natrium klorida dengan formula kimia NaCl. Dalam air, senyawa ini terpecah mejadi

Na+ dan CL-. 13

6
Kata klorida dapat pula merujuk pada senyawa kimia yang satu atau lebih atom

klornya memiliki ikatan kovalen dalam molekul. Ini berarti klorida dapat berupa

senyawa anorganik maupun organik. Contoh paling sederhana dari suatu klorida

anorganik adalah hydrogen klorida (HCl), dan (CH3Cl) atau sering disebut metal

klorida.13

Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hydrogen klorida (HCl). Ia adalah

asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga

digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan hati-hati

karena merupakan cairan yang sangat korosif (dapat menyebabkan pengikisan) dan

berbau menyengat. HCL termasuk bahan kimia berbahaya atau B3.13

Asam klorida pernah menjadi zat yang sangat penting dan sering digunakan

dalam awal sejarahnya. Ia ditemukan oleh alkimiawan Persia yang bernama Abu Musa

Jabir bin Hayyan sekitar tahun 800. Senyawa ini digunakan sepanjang abad

pertengahan oleh alkimiawan dalam pencariannya mencari batu filsuf, dan kemudian

digunakan oleh ilmuwan Eropa dalam rangka membangun pengetahuan kimia modern.

Sejak revolusi industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan digunakan untuk

berbagai tujuan, meliputi produksi antara lain senyawa kimia organik seperti vinil

klorida untuk plastic PVC dan MDI/TDI untuk poliuretana. Sekitar 20 juta ton gas HCl

diproduksi setiap tahunnya.14

Dalam tubuh HCL diproduksi dalam perut dan secara alami membantu

menghancurkan bahan makanan yang masuk ke dalam usus. Dalam skala industri, HCl

biasanya diproduksi dengan konsentrasi 38%, ketika dikirim ke industri pengguna,

HCL. dikirim dengan konsentrasi antara 32 – 34%. Pembatasan konsentrasi HCl ini

7
karena tekanan uapnya yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan kesulitan ketika

penyimpanan.1

b. Manfaat Asam Klorida (HCL)14

Kegunaan HCL dalam kehidupan sehari-hari dalam skala industri dan skala rumah

tangga diantaranya adalah :

 Digunakan pada industri logam untuk menghilangkan karat atau kerak besi

oksida dari besi atau baja.

 Sebagai bahan baku pembuatan vinyl klorida, yaitu monomer untuk pembuatan

plastic polyvinyl chloride atau PVC.

 HCl merupakan bahan baku pembuatan besi (III) klorida (FeCl3) dan

polyaluminium chloride (PAC), yaitu bahan kimia yang digunakan sebagai

bahan baku koagulan dan flokulan. Koagulan dan flokulan digunakan pada

pengolahan air.

 Asam klorida dimanfaatkan pula untuk mengatur pH (keasaman) air limbah

industri.

 Asam klorida digunakan dalam proses regenerasi resin penukar kation (cation

exchange resin)

c. Gejala dan Tanda 14

 Asam ini lebih ringan dibandingkan akibat asam sulfat dan asam nitrat,

sehingga gejala dan tanda yang ditimbulkan juga lebih ringan.

 Dapat menyebabkan luka bakar.

 Pada beberapa kasus pernah diamati terjadinya salivasi, konvulsi, delirium

dan paralisis anggota badan.

 Keracunan kronis terjadi karena sering menghirup asap dari HCL.


8
 Pasien keracunan kronis ini akan mengalami coryza, konjungtivitis, faringitis

dan bronchitis

d. Penanggulangan Awal 14

 Penghirupan : Bawa ketempat udara segar bila korban tidak bernafas, beri

pernafasan buatan

 Terkena kulit : Segera cuci dengan air bersih selama 15 menit

 Terkena mata: Segera cuci dengan air bersih paling tidak 15 menit

 Tertelan: Kumur dengan air,bila sadar minum 1-2 gelas air untuk pengenceran

dan jangan beli minum apabila tida sadar

e. Dosis fatal Biasanya 15-20 ml asam pekat

Periode fatal 24– 36 jam

2.2.2 Asam Sulfat H2SO4

a. Sifat Asam Sulfat

Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang

kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan Asam sulfat murni

merupakan cairan tidak berwarna dan pekat. cairan ini tidak mudah terbakar

pada udara terbuka. jika ditambahkan air akan menghasilkan panas. Jika

mengenai benda yang bersifat organik, kulit atau tekstil akan menyebabkan

perubahan warna menjadi hitam dan seperti terbakar. Asam sulfat dapat

ditemukan pada asam dalam baterai, pembersih toilet dan zat yang

digunakan untuk dry clean3 .

9
b. Manfaat Asam Sulfat

Asam Sulfat merupakan bahan kimia industri yang penting yang

paling banyak digunakan dalam proses pembuatan berbagai barang melalui

berbagai aplikasi. Asam sulfat digunakan dalam industri pulp dan kertas

untuk generasi klorin dioksida, memecah minyak bumi rantai panjang dan

penyesuaian pH5.

c. Gejala dan Tanda6

 Asam sulfat mempunyai afinitas yang tinggi terhadap air atau efek

higroskopis sehingga jaringan akan mengalami dehidrasi. karena kenaikan

temperatur yang sangat tinggiakan menyebabkan luka bakar.

 Lidah bengkak dan ditutupi selaput yang putih. kadang- kadang karena

derajat keasaman yang tinggi bisa mengakibatkan berbentuk seperti suatu

massa jaringan .

 Gigi berwarna putih seperti putih kapur dan tidak berkilat.

 Bibir bengkak dan mengalami ekskoriasi .

 Asam menetes dari sudut bibir menuju dagu, sehingga bekas tetesan akan

berwarna hitam.

 Air liur sangat berlebihan dalam beberapa hari.

 Urine mungkin akan berwarna biru

d. Penanggulangan4

 Kulit : Bila terjadi kontak basuh dengan air palingsedikit 15 menit

 Mata: Basuh mata dengan air kurangg lebih 15 menit

 Pernafasan: Segera mencari udara segar jika masih susah bernafas

berikab bantuan oksigen


10
 Tertelan: Berikan beberapa gelas susu atau air

e. Dosis fatal : Dosis fatal dewasa untuk asam sulfat pekat adalah 5 – 20 ml,

Periode fatal : 18 – 24 jam, kematian mendadak pernah terjadi pada anak-

anak karena kesulitan bernafas


6
2.2.3 Asam Nitrat HNO3

a. Sifat Asam Nitrat HNO3

Senyawa kimia asam nitrat(HNO3) adalah sejenis cairan korosif yang tak

berwarna, dan merupakan asam beracun yang dapat menyebabkan luka Asam

nitrat disebut juga aqua fortis dan azotic acid , termasuk ke dalam kelompok

bahan kimia B3 yang sangat korosif dan juga beracun. Selain itu, asam nitrat

merupakan asam kuat serta salah satu oksidator terkuat Asam nitrat

mempunyai rumus kimia HNO3 dan merupakan asam yang kuat. Asam nitrat

dapat digunakan sebagai pengoksidasi yang kuat. Secara rinci asam nitrat dapat

digunakan sebagai : nitrating agent, oxidazing agent, pelarut, katalis dan

hydrolyzing. Dalam kondisi murni, ia adalah cairan jernih, dengan densitas

lebih tinggi dibandingkan dengan air. Akan tetapi, jika disimpan dalam waktu

yang lama, warnanya akan sedikit kekuning-kuningan karena pengaruh oksida

nitrogen yang terbentuk.7

11
b. Manfaat Asam Nitrat HNO3 8

 Asam nitrat digunakan pada proses pembuatan pupuk. Contoh: pupuk

amonium nitrat.

 Peledak TNT atau trinitrotoluene dibuat dari asam nitrat sebagai bahan

bakunya.Contoh lainnya untuk pembuatan peledak nitrogliserin.

 Asam nitrat juga berperan penting sebagai bahan baku pembuatan bahan

kimia lain seperti pembuatan pewarna.

 Pembuatan polyamides juga menggunakan asam nitrat sebagai bahan baku

antaranya. Polyamides adalah bahan pembuat karpet dan pakaian.

Merk polyamides yang terkenal adalah Nylon, salah satu produk yang

dimiliki oleh Du Pont.

 Selain polyamides, polimer lain yang membutuhkan asam nitrat dalam

proses pembuatannya adalah polyurethanes. Polyurethanes adalah polimer

yang digunakan dalam pembuatan peralatan listrik, sol sepatu, matras, lem,

dan lain-lain.

c .Gejala dan Tanda Asam Nitrat HNO3 9

 Bibir, lidah dan gigi menjadi kuning karena perubahan protein tubuh

menjadi xanthoprotein. email gigi yang mengalami kerusakan akan

membuat gigi menjadi berwarna kuning.

 Kulit dan pakaian yang terkena asam akan berwarna kuning.

Bahan yang dimuntahkan berwarna kuning kecoklatan.

 Abdomen mengalami distensi karena pembentukan gas.

12
 Mungkin ditemukan adanya oliguri atau anuria. Pada urin bisa dijumpai

adanya albumin dan endapan protein.

 Kejang mulut dan insensibilitas dapat dijumpai pada beberapa kasus.

d.Dosis Fatal

Jumlah sebanyak 10 ml atau lebih bisa berakibat fatal. Tergantung usia dan

besarnya kerusakan yang disebabkan oleh asam

Periode Fatal Lamanya 12-24 jam

2.2.4 Asam Bromida HBr

a. Sifat Asam Bromida HBr

Asam bromida adalah asam kuat sehingga jika dilarutkan dalam air maka

seluruh molekulnya akan terdisosiasi sempurna. HBr dan HCl adalah hydrohalic

acid yaitu asam yang memiliki ikatan Hidrogen pada atom golongan halogen. Hal

yang mempengaruhi kekuatan asam dari binary acid adalah keelektronegatifan

dari suatu atom yang berikatan dengan hidrogen dan kekuatan dari ikatan itu

sendiri. Dari kiri ke kanan keelektronegatifan atom akan semakin besar dan

efeknya adalah atom yang memiliki elektronegatifan yang tinggi akan menarik

elektron dari atom hidrogen dan membuat hidrogen relatif bermuatan positif. 13

HBr adalah molekul diatomik yang berbentuk gas tidak berwarna atau

terkadang berwarna kuning pucat, HBr juga dapat ditemukan dalam bentuk liquid

baik sebagai asam bromida (hidrogen bromida dilarutkan dalam air) atau sebagai

gas dikompresi di bawah tekanan (hydrogen bromide anhidrat). HBr merupakan

13
zat yang sangat berbahaya karena beracun dengan bau asam yang sangat tajam

dan harus ditangani dengan hati-hati karena dapat memberikan efek pada

kesehatan yang parah hingga kematian. Hidrogen bromida dapat bereaksi bila

dicampur dengan beberapa bahan kimia, logam atau air, membentuk reaksi yang

mudah terbakar atau meledak. Hidrogen bromida digunakan untuk membuat

bahan kimia, obat-obatan dan sebagai pelarut. Pada umumnya kontaminasi

terhadap HBr terjadi melalui pernapasan karena terhirup atau kontak dengan kulit

dan mata.13

14
b. Manfaat Asam Bromida (HBr)

 Dalam kimia organik : sering dipakai untuk reaksi hidrogenasi senyawa alken

atau alkuna untuk sintesis senyawa organic. Senyawa hidrida misalnya

MgH2, NaH, LiH dllsering dipakai untuk reagen pereduksi senyawa organic

dan hal ini sering dipakai dalam proses sistesis senyawa organic misalnya

untuk reduksi senyawa aldehid atau keton

 Dibidang Industri : digunakan dalam industri kimia maupun

industripetrokimia. Penggunaan terbesar adalah untuk proses

pengupgradingan bahan bakar fosil dan untuk pembuatan gas NH3 sebagai

bahan dasar untuk industri pupuk. Dalam industri makanan hbanyak Dibidang

Industri

 Dibidang Kimia : banyak digunakan dalam industri kimia maupun

industripetrokimia. Penggunaan terbesar hydrogen adalah untuk proses peng-

upgrading-an bahanbakar fosil dan untuk pembuatan gas NH3 sebagai bahan

dasar untuk industri pupuk. Dalamindustri makanan hydrogen banyak dipakai

14
untuk meningkatkan kejenuhan minyak menjadilemak seperti banyak

dipergunakan dalam industri margarine. Untuk industri petrokimiamaka

hydrogen banyak dipakai untuk proses hidrodealkilasi, hidrodesulfurasi,

danhidrocracking. Hidrogen juga dipakai sebagai bahan dasar untuk industri

penghasil methanoldan industri penghasil HCl. Di industri pertambangan

hydrogen dipakai untuk agen pereduksibiji logam dipakai untuk meningkatkan

kejenuhan minyak menjadilemak seperti banyak dipergunakan dalam industri

margarine. Untuk industri petrokimiamaka hydrogen banyak dipakai untuk

proses hidrodealkilasi, hidrodesulfurasi, danhidrocracking. Hidrogen juga

dipakai sebagai bahan dasar untuk industri penghasil methanoldan industri

penghasil HCl. Di industri pertambangan h dipakai untuk agen pereduks ibiji

logam 15

 Dalam bidang fisika dan teknik

Hidrogen dipakai sebagai “shielding gas” untuk pengelasan. Hydrogen juga

dipakai sebagai zat pendingin rotor dalam generator listrik distasiun penghasil

listrik. Disebabkan hydrogen memiliki konduktifitas termal yang tinggamaka

hydrogen cair dipakai dalam studi-studi kriyogenik meliputi penelitian super

konduktor. Karena hydrogen sangat ringan maka banyak dipakai sebagai “gas

pengangkat” dalam balon dan pesawat udara kecil untuk tujuan penelitian. 15

c. Gejala dan Tanda Asam Bromida HBr 16

 Dapat menyebabkan kemerahan pada kulit, luka bakar, nyeri dan radang

dingin bila terkena kulit.

15
 Kontak mata dengan cairan dapat menyebabkan kemerahan, nyeri, luka bakar

parah dan kerusakan mata permanen.

 Paparan gas hidrogen bromida dapat menyebabkan efek jangka pendek seperti

iritasi tenggorokan, iritasi pada hidung, mata berair, hidung berdarah, mual,

dan nyeri pada dada.

2.2.5 Asam Klorat (HClO4)

a. Sifat Asam Klorat (HClO4)

Secara kimia asam perklorat adalah suatu senyawa organik yang

mengandung Hidrogen, Klorida dan Oksigen dengan rumus molekul HclO4.

Berwujud seperti cairan kental yang tidak berwarna. Mempunyai titik leleh -18

º C, berat jenis 1,68 g/cm3 , dan titik didih 203º C. Dapat larut dalam air dan

bersifat higroskopis (mudah menarik air). Digolongkan dalam senyawa sebagai

oksidator kuat. Asam perklorat terurai oleh panas menghasilkan uap klorida,

dapat menimbulkan reaksi meledak secara tiba-tiba. Hal ini disebaban karena

daya oksidasi yang tinggi serta mengandung banyak oksigen yang jika

terkontak dengan material organik seperti kayu atau kertas, akan menyebabkan
16
reaksi terbakar dengan seketika.

Asam klorat pekat, biasanya sekitar 60 % volume, jarang digunakan sebagai

asam tetapi lebih jauh digunakan sebagai zat pengoksidasi yang sangat kuat.

Sebagai contoh, untuk mengoksidasi campuran logam menjadi ion-ionnya bisa

digunakan larutan asam perklorat pekat.Larutan asam perklorat dingin lebih


16
aman dibandingkan dengan asam perklorat pada suhu normal. Salah satu

senyawa perklorat yaitu natrium perklorat dibuat secara industri dengan

metode elektrolisis oksidasi natrium klorat. 17

Klorat masuk dalam pembentukan debu, semprotan dan granul. Ada risiko

kebakaran dan ledakan dalam campuran kering dengan zat lain, terutama bahan

organik, dan herbisida lainnya, sulfur, fosfor, serbuk logam, dan asam kuat.

Secara khusus, bila dicampur dengan gula, memiliki sifat eksplosif. 17

Asam klorat hanya sedikit larut didalam air sedangkan perak perklorat

sangat larut dalam air. hal ini dipengaruhi oleh ukuran kation yang terikat pada

ion perkloratnya. Semakin besar kation tersebut maka semakin mudah ia larut

dalam air.18

b. Manfaat Asam Klorat (HClO4)

 Asam klorat digunaan sebagai bahan pembuat kembang api dan

sejenisnya. Tetapi sekitar setengah produksi senyawa perklorat secara

komersial digunakan untuk membuat amonium perklorat. Senyawa

amonium perklorat dapat digunaan sebagai zat pereduksi aluminium

dalam mesin bosster roket 18.

 Digunakan sebagai pemutih, bahan peledak dan pembuat korek api.

Penggunaan pada makanan dilarang sejak 1988 karena menyebabkan nyeri

perut, kerusakan ginjal dan hati 18.

17
c. Gejala dan Tanda (HClO4) 18

 Toksisitas oral akut : Tanda-tanda: Bila termakan, luka bakar hebat di

mulut dan kerongkongan, disamping juga bahaya berlubangnya esophagus

dan perut.

 Toksisitas inhalasi akut: Tanda-tanda: terbakar pada membran mukosa,

Paru, Kerusakan yang mungkin :, Edema paru

 Iritasi kulit: Campuran mengakibatkan luka bakar yang parah.

 Iritasi mata: Campuran menyebabkan kerusakan mata berat. Resiko

kebutaan

 Toksisitas sistemik organ target khusus - paparan tunggal: Bahan atau

campuran ini tidak diklasifikasikan sebagai toksikan dengan organ target

khusus,

 Paparan tunggal : Toksisitas sistemik organ target khusus - paparan

berulang: Bahan atau campuran ini tidak diklasifikasikan sebagai toksikan

dengan organ target khusus,paparan berulang.

 Bahaya penghirupanKriteria klasifikasi tidak terpenuhi menurut data yang

tersedia
d.
Penanggulan Awal (HClO4)20

 Setelah terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter.

 Setelah kontak dengan kulit: cuci dengan air yang banyak. Oles dengan

polyethylene glycol 400.

 Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Segera panggil dokterr

18
 Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera

hubungi dokter mata.

 Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua

gelas), hidari muntah (resiko perforasi). Segera panggil dokter. Jangan

mencoba menetralisir.

2.3 Penanganan Keracunan Asam Kuat

Keracunan oleh asam, baik yang terpapar melalui mulut, inhalasi, dermal atau

mata harusditangani dengan segera. Aturan penanganan keracunan ini didasarkan

pada pengalaman klinik dan tidak selalu dilakukan menurut standar umum. 5

a. Penanganan Keracunan Asam Melalui Kontak dengan Kulit atau Mata

Adanya kontaminasi pada kulit atau mata karena asam harus diberikan

penanganan segera. Penanganan keracunan asam yang kontak dengan mata atau

kulit dilakukan dengan cara mencuci mata atau kulit yang terkena zat korosif asam

dengan air biasa sebanyak-banyaknya kurang lebih 15 -20 menit. Bila iritasi yang

terjadi parah, maka tutup mata dengan kain kasa steril tanpa diberi pengobatan dan

segera bawa ke dokter mata. Selain itu, pakaian, perhiasan atau lensa kontak yang

terkontaminasi harus segera di lepas. Mencuci luka dengan larutan sabun yang

ringan dapat pula dilakukan untuk menetralisasi asam. Jangan menggunakan

antidot bahan kimia karena itu akan memperparah iritasi. Atasi rasa sakit dengan

obat analgetika dan atasi kerusakan kulit seperti mengatasi kerusakan kulit karena

luka bakar. 4,5

b. Penanganan Keracunan Melalui Mulut

19
Tindakan penanganan keracunan asam melalui mulut dan masuk ke saluran

pencernaan harus memperhatikan konsentrasi larutan asam yang terminum.

Tindakan gawat darurat yang harus segera dilakukan adalah menghindari

penggunaan emetikum atau menguras lambung. Hal ini dilakukan untuk mencegah

asam mengenai jaringan lain serta mencegah meluasnya iritasi mukosa yang terjadi.

Dalam beberapa detik setelah keracunan, korban segera diberi minum air putih

sebanyak-banyaknya atau susu. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengencerkan konsentrasi asam yang tertelan. Jumlah air atau susu untuk

mengencerkan kira-kira 100 kali dari jumlah asam yang tertelan. Antasida dapat

diberikan sebagai demulcent. Selain itu, korban jangan diberi minuman soda atau

sodium bikarbonat karena gas karbondioksida akan segera dilepaskan sehingga bisa

menyebabkan perut kembung. 7

Hindari terjadinya depresi system saraf pusat dengan obat antidpresan yang

bias juga berfungsi sebagai penghilang rasa sakit walaupun bias juga diatasi dengan

pemberian morfin sulfat 5-10 mg tiap 4 jam. Tindakan lain yang diperlukan dan

harus segera dilakukan adalah mengatasi sesak karena edema pangkal tenggorokan

dengan menjaga saluran pernafasannya. Atasi syok dengan cara menjaga tekanan

darah dengan transfusi darah atau pemberian larutan infus dekstrosa 5% dalam

larutan garam normal. Bila terjadi perforasi lambung/esofagus, jangan diberi apa-

apa secara oral sebelum di endoskopi. Korban harus tetap mendapatkan nutrisi

cukup. Pemberian karbohidrat atau cairan hiperalimentasi dapat diberikan melalui

rute intravena. Bila keracunan terjadi melalui inhalasi, kurangi penyempitan

esofagus dengan prednisolon 2 mg/kg/hari dalam dosis terbagi selama 10 hari.

20
21
BAB III

KESIMPULAN

Racun adalah zat atau bahan yang bila masuk ke dalam tubuh melalui mulut,

hidung (inhalasi), suntikan dan absorbsi melalui kulit, atau digunakan terhadap

organisme hidup dengan dosis relatif besar akan merusak kehidupan atau

mengganggu dengan serius satu atau lebih organ atau jaringan.

Zat korosif terdapat luas di alam. Zat korosif merupakan zat atau bahan yang

apabila kontak dan tinggal dalam jaringan, akan menyebabkan kerusakan (karena

terjadi reaksi kimia). Zat ini meliputi asam kuat (seperti asam klorida, asam nitrat,

asam sulfat, asam bromida, asam klorat)

Asam kuat adalah zat kimia dengan pH dibawah 2. Beberapa za atau /bahan

seperti sari buah lemon dan minuman bersoda dapat mempunyai pH asam kuat,

tetapi tidak korosif. Meskipun semua asam sama-sama dapat merusak jaringan,

tetapi intensitas kerusakannya berbeda.

Keracunan oleh asam, baik yang terpapar melalui mulut, inhalasi, dermal

atau mata harusditangani dengan segera. Penanganan keracunan asam melalui

kontak dengan kulit atau mata adanya kontaminasi pada kulit atau mata karena asam

harus diberikan penanganan segera. Penanganan keracunan asam yang kontak

dengan mata atau kulit dilakukan dengan cara mencuci mata atau kulit yang terkena

zat korosif asam dengan air biasa sebanyak-banyaknya kurang lebih 15 -20 menit.

Adanya kontaminasi pada kulit atau mata karena asam harus diberikan

penanganan segera. Penanganan keracunan asam yang kontak dengan mata atau

kulit dilakukan dengan cara mencuci mata atau kulit yang terkena zat korosif asam
22
dengan air biasa sebanyak-banyaknya kurang lebih 15 -20 menit. Bila iritasi yang

terjadi parah, maka tutup mata dengan kain kasa steril tanpa diberi pengobatan dan

segera bawa ke dokter.

23
Daftar Pustaka

1. Lalani, Amina, Suzan Schneeweiss. 2011. Kegawatdaruratan Pediatri. ECG,

Jakarta 364-371

2. Insley, Jack. 2015. Vade Mecum, Edisi 12 ECG, Jakarta 145

3. Sartono, 2011. Racun dan Keracunan, Widya Medika, Jakarta

4. World Health Organization. 2011. Pocket Book of Hospital Care for Children,

Guidelines for the Management of Common Illnesses with Limited Resources.

WHO-Indonesia.

5. Federal Hazardous Substances Act 2011. Federal Hazardous Substances Act.

Public Law 86-613; 74 Stat. 372, August 12, 2011Version. (Diakses pada tanggal

17 Mei 2018) melalui https://www.cpsc.gov/PageFiles/105467/fhsa.pdf

6. Gossel, Thomas A and Bricker, J. Douglas., 2015, Principles of Clinical

Toxicology, 3rd ed., Taylor and Francis, 215 – 239

7. Cox, Robert D, MD, PhD, Joe Alcock, MD, MS. 2015. Chemical Burns. Updated

October 06, 2015. Emedicine medscape. (diakses pada 17 Mei 2018) melalui

http://emedicine.medscape.com/article/769336-overview#showall

8. Olson, K. R. 2007. Poisoning andDrug Overdose 5th ed, McGraw-Hill Inc., p.

157-159.

9. Issley, Steven, MD, FRCPC, Asim Tarabar, MD. 2013. Ammonia Toxicity.

Updated: Sep 16, 2013. emedicine Medscape. (diakses 26 November 2015)

melalui http://emedicine.medscape.com/article/820298-overview#showall

24
10. Thompson, C.J.S. (2012), Alchemy and Alchemists, Reprint of the edition

published by George G. Harrap and Co., London ed., Mineola, NY: Dover

Publications, Inc., hlmn. 61,

11. Forbes, Robert James (2012), A short history of the art of distillation: from the

beginnings up to the death of Cellier Blumenthal, BRILL, ISBN 978-90-04-

00617-1, diakses tanggal 2018-05-17

12. Myers, R.L. (2011), The 100 most important chemical compounds: a reference

guide, Greenwood Publishing Group, hlm. 141, ISBN 978-0-313-33758-1

13. Hydrobromic Acid - Compound Summary". PubChem Compound. USA:

National Center for Biotechnology Information. 2012 . Identification and Related

Records. Diakses tanggal 17 Mei 2018.

14. Record in the GESTIS Substance Database of the IFA

15. Trummal, A.; Lipping, L.; Kaljurand, I.; Koppel, I. A.; Leito, I. "Acidity of Strong

Acids in Water and Dimethyl Sulfoxide" J. Phys. Chem. A. 2018, 120, 3663-

3669. DOI:10.1021/acs.jpca.6b02253

16. Perrin, D. D. Dissociation constants of inorganic acids and bases in aqueous

solution. Butterworths, London, 2014

17. Zumdahl, Steven S. (2010). Chemical Principles 6th Ed. Houghton Mifflin

Company. ISBN 0-618-94690-X

25

You might also like