You are on page 1of 10
OPTIMASI KONDISI PROSES PEMBUATAN KOMPOS DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN CARA FERMENTAS! MENGGUNAKAN EM4 Muri Yuniwati, Frendy Iskarima, Adiningsih Padulemba Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Ji. Kalisehak no 28 Balapan Yogyakarta 55222 Email : mumi_yuniwati@yahoo.com ABSTRACT The use of chemical fertilizers is not balanced organic fertilizer can damage the soil. Chemical fertilizers can damage the balance of nutrients in the soil and can reduce soil pH. Conventional waste treatment takes a long time, causing the accumulation of organic waste. it is necessary to research to be able to manage waste effectively. This study wanted to leam the process of making compost from organic waste by fermentation using EM4. This process is done through two stages, namely the preparation phase includes the preparation of the raw materials and the manufacture of organic waste starter EM4 ‘and composting stage the raw materials are mixed and placed in a sealed container in a dark room ‘so that the process of anaerobic composting. This research want to know the optimal process conditions to obtain the maximum results in terms of quality and quantity. The analysis was conducted on the analysis of water content, carbon content, nitrogen content, C / N ratio, levels of heavy metals, micro-level elements, the evols of total P;0s, K;0, pH and test plants. By using the optimum process conditions (0. 5% EM4 concentration, process temperature 400C, sizing 0.0356 cm (-30/+40 mesh) and 0.8% sugar concentration obtained at 3 days of composting and compost produced meets the quailty standards compost as stipulated in Agriculture, No:2/Pert/HK.060/2/2006. Keywords : compost, waste, organic INTISARI Penggunaan pupuk kimia yang tidak diimbangi pemberian pupuk organik dapat merusak tanah. Pupuk kimia dapat merusak keseimbangan unsur hara dalam tanah dan dapat menurunkan pH tanah. Oleh karena itu, dipertukan pupuk organik untuk membantu upaya pemulihan kesuburan tanah. Pengelolaan sampah dengan cara memilah sampah sesual jenisnya sebenamya sudah berjalan dengan baik, namun pengolahan sampah yang dilakukan masyarakat adalah pengolahan Konvensional yang memertukan waktu cukup lama, sehingga banyak terjadi penumpukan sampah ‘organik. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan cara pembuatan kompos yang lebih efektit. Dalam penelitian ini ingin dipelajari proses pembuatan kompos dari sampah organik dengan cara fermentasi menggunakan EMA. Proses ini dilakukan melalui 2 tahap, yaitu tahap persiapan bahan baku yang meliputi persiapan sampah organik dan pembuatan stater EM4 serta tahap pengomposan yaitu bahan beku dicampur dan ditempatkan dalam wadeh tertutup di ruang ‘gelap agar terjadi proses pengomposan anaerob. Dari penelitian ini ingin diketahui kondisi proses yang optimal untuk memperoleh hasil yang maksimal dari segi kualitas maupun kuantitas. ‘Analisa yang dilakukan meliputi analisa kadar air, kadar Karbon, kadar nitrogen, rasio CIN, kadar logam berat, kadar unsur mikro, kadar total P20, K20, pH dan uji tanaman. Dengan menggunakan kondisi proses optimal (konsentrasi EM4 0,5 %, suhu proses 40°C, ukuran bahan 0,0356 cm (-30/+40 mesh) dan konsentrasi gula 0,8% diperoleh waktu pembustan kompos 3 hari serta kompos yang dihasilkan memenuhi standar kualitas kompos seperti yang diatur dalam Peraturan Mentan, No. 2/Pert/HK.060/2/2006. Kata kunci: kompos,sampah, organik. PENDAHULUAN menggunakan pupuk kimia. Dalam kurun Latar Belakang waktu tertentu, hasil panen yang lebih Dewasa ini penggunaan pupuk banyak memeng dapat dirasakan dan organik —sudah banyak ditinggalkan. meningkat tajam. Namun, lama-kelamaan Masyarakat terutama petani banyak beralih penggunaan pupuk kimia yang tidak 172. Yuriwati, Optimasi Kondisi Proses Pembuatan Kompos dari Sampah Organik dengan cara Fermentasi Menggunakan EMS diimbangi pemberian pupuk organik dapat merusak tanah. Pupuk kimia dapat merusak keseimbangan unsur hara dalam tanah dan dapat menurunkan pH tanah. Oleh karena itu, diperlukan —pupuk organik untuk membantu upaya pemulihan kesuburan tanah. Tanpa pupuk organik, efisiensi dan efektivtas penyerapan unsur hara tanaman pada tanah tidak akan berjalan lancar kerena efektivtas penerapan unsur hara sangat dipengaruhi oleh kadar bahan organik dalam tanah. Pupuk kimia tidak dapat menggantikan fungsi kompos karena masing-masing memilikiperan yang berbeda. Pupuk —kimia—_berperan menyediakan nutrisi dalam jumlah yang besar bagi tanaman, sedangkan pupuk organik berperan menjaga fungsi tanah agar unsur ara dalam —tanah— mudah dimanfaatkan oleh tanaman untuk menyerap unsur hara yang disediakan pupuk kimia Penggunaan pupuk kimia dan pupuk organik secara_seimbang akan meningkatkan produktivtas tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman. Pengelolaan sampah dengan cara me-milah sampah —sesuai__jenisnya sebenarnya sudah berjalan dengan bai namun kurangnya—__pe-ngetahuan masyarakat akan pengolahan sampah corganik menjadikan pengelolaan sampah ini tidak berjalan efektif sehingga banyak terjadi penum-pukan sampah organik. ‘Sampah organik dapat _diolah menjadi pupuk dengan menggunakan proses fermentasi. Pupuk oraganik yang dibuat__ dengan menggunekan proses fermentasi disebut Kompos. Pembuatan kompos dengan cara_konvensional membutuhkan waktu lama sehingga kurang efektif untuk mengatasi_—-masalah Penumpukan sampah organik. Oleh karena itu perlu dicari cara atau metode engomposan yang lain yang lebih efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Seat ini telah ditemukan EM4 (Effective microorganism 4) oleh Prof. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus Jepang. Larutan — EM4 ini mengandung mikroorganisme fermentasi dan dapat bekerja secara efektif dalam mempercepat roses fementasi pada bahan organik. Proses pembuatan kompos dengan menggunakan EM4 dapat lebih efektif dibandingkan dengan cara_konvensional Namun peru dipelajari juga bagaimana kondisioperasi yang optimal pada Pembuatan kompos dengan menggunakan EMA tersebut agar hasil yang diperoleh dapat maksimal Untuk mengatasi__masalah penumpukan sampah organik serta proses Pengolahan kompos secara konvensional yang mem-butuhkan waktu lama dan tidak efektif, diusulkan proses _pengolahan sampah organik menjadi kompos menggunakan EM (Effective Microorganism 4). Dengan cara ini diharapkan proses Pembuatan kompos dapat berjalan. lebih efektif dan menghasilkan produk yang berkualitas. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertyjuan mempelajari cara dan proses pembuatan kompos dengan cara fermentasi anaerob dengan bantuan EM4, serta menentukan kondisi operasi yang optimal agar diperoleh kompos yang maksimal baik secara kualitatif maupun kuantitatif. TINJAUAN PUSTAKA Pupuk Organik Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, dan atau hewen yang telah mengalami rekayasa berbentuk padat atau cair yang digunaken untuk memasok bahan corganik, memiliki sifatfsik, kimia, dan biologi tanh (Peraturan — Mentan, No. 2Pert/HK.060/2/2008). Pupuk organik merupakan hasil akhir den hasil antara dari perubahan atau eruraian bagian dari sisa tanaman dan hewan. Pupuk organik berasal dari bahan organik yang mengandung berbagai macam unsur, meskipun ditandai dengan adanya nitrogen dalam —bentuk persenyawaan corganik, sehingga mudeh diserap oleh tanaman. Pupuk organi tidak meninggalkan sisa asam anorganik di dalam tanah dan mempunyai kadar persenyawaan C-organik yang tinggi. Pupuk organik kebanyakan tersedia di alam (terjadi secara alamiah), misainya kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, dan guano ( Sumekto, 2006). Berdasarkan hasil pembahasan para ppakar lingkup Puslitbang tanah, Direktorat Pupuk dan Pestisida, IPB Jurusan Tanah, Depperindag, serta As Pengusaha Pupuk dan Pengguna maka telah disepakati Jumal Teknologi, Volume 5 Nomor 2, Desember 2012, 172 + 181 173 persyaratan teknis pupuk organik sebagai berikut: Kandungan Parametor | —Padat Cair C-Organik (%) 212 345 GIN Rasio 10225 = Bahan ikutan (%) (krikil, <2 beling, plastik) Kadar air (%) *Granvia | 4-12 - = Curah 13220 - Kader logam berat <10 10 = AS =1 =1 Hg =50 =50 = Pb =10 =10 = Cd pH 428 428 Kadar Total = P20s, <5 <5 = KO <5 <5 Mikroba patogen Dicantumka | Dicantum (Ecol, n ken Salmonella) Kadar maks unsur mikro (%) "Zn, Cu, | 0,500 0,250 Mn 0,002 = Co 0,250 0,005 “8 0,001 = Mo 0,400 0,1250 + Fe 0.0010 0.0400 (Peraturan Mentan, No. 21Pert/HK.060/2/2006). Kompos. Kompos merupakan istilah untuk pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa buangan makhiuk hidup (tanaman maupun hewan). Proses pembuatan kompos dapat berjalan secara aerob dan anaerob yang saling menunjang pada _kondisi_lingkungan tertentu. Secara keseluruhan, proses ini disebut dekomposisi (Yuwono, 2005), Kompos yang baik adalah kompos yang sudah mengalami pelapukan dengan ciri-ciri wama yang berbeda dengan wama bahan pembentuknya, tidak berbau, kadar air rendah, dan mempunyai suhu ruang. Manfaat kompos antara lain sebagai berikut: 4. Menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman, Menggemburkan tanah. Memperbaiki struktur dan tekstur tanah. Meningkatkan porositas, aerasi, dan AEN komposisi mikroorganisme tanah. 5. Meningkatkan daya ikat tanah terhadap air 6 Memudahkan —pertumbuhan kar tanaman, 7. Menyimpan air tanah lebih lama. 8. Meningkatkan efisiensi pemakaian pupuk kimia 8. Bersifat multi lahan karena dapat digunakan i lahan_pertanian, perkebunan, reklamasi lahan_ kritis, maupun padang golf. Kompos — memillki keunggulan ibanding pupuk kimia, Karena memilk sifet- sifat seperti sebagai berikut: 4. Mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap, walaupun dalam jumlah yang sedikit 2. Dapat memperbaiki struktur tanah dengan cara sebagai berikut: @. Meningkatkan daya serap tanah tethadap air dan zat hara b. Memperbai kehidupan mikroorganisme di dalam tanah dengan cara menyediakan bahan makanan bagi mikroorganisme tersebut ©. Memperbesar daya_ikat _tanah berpasir, sehingga tidak mudah drainase dan tata udara di dalam tanah. mbantu proses pelapukan bahan mineral. {. Melindungi tanah terhadap kerusakan yang disebabkan erosi. @. Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK). 3... Menurunkan aktivitas_mikroorganisme tanah yang merugikan (Sumekto,2006). EM4 (Effective Microorganism 4) EM4 (Effective Microorganism 4) ditemukan pertama kali oleh Prof. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus Jepang Lautan M4 ini mengandung mikroorganisme fermentasi_ yang 174 Yuniwati, Optimasi Kondisi Proses Pembuatan Kompos dari Sampah Organik dengan cara Fermentasi Menggunakan EMS

You might also like