You are on page 1of 34

Charoen Pokphand Indonesia Tbk., PT .

Perusahaan bidang usaha Pembayaran hewan dan


pembayaran geragau
Jl. Ancol VIII No. 1, Ancol Barat
Jakarta Utara 14430
Telp. (021) 6919999, Telp. (021) 6912501, Telp. (021) 6926368
Fax. (021) 6907324
Animal feed and shrimp feed
Charoen Pokphand Indonesia Tbk., PT [Banten Branch] . Perusahaan bidang usaha Membekukan
ayam
Modern Cikande Industrial Estate, Jl. Modern Industri IV Kav. 6-8, Cikande
Serang 42186
Telp. (0254) 402628, Telp. (0254) 400932
Fax. (0254) 400359
Frozen chicken
Charoen Pokphand Indonesia Tbk., PT [Factory] . Perusahaan bidang usaha Udang pembayaran dan
pembayaran peternakan ayam
Jl. Dupak Rukun No. 81
Surabaya 60182
Telp. (031) 339973
Fax. (031) 334181
Shrimp feed and poultry feed
Charoen Pokphand Indonesia Tbk., PT [Medan Branch] . Perusahaan bidang usaha Pembayaran
hewan
Jl. Medan Tanjung Morawa Km. 8.5, Medan Amplas
Medan 20148
Telp. (061) 7867678
Fax. (061) 7867519
Animal feed
Charoen Pokphand Indonesia Tbk., PT [Representative Office] . Perusahaan bidang usaha
Pembayaran hewan dan pembayaran Geragau
Jl. Ancol Barat VIII No. 1
Jakarta Utara 14430
Telp. (021) 6919999
Fax. (021) 6907324
Animal feed and Shrimp feed
Charoen Pokphand Indonesia Tbk., PT [Surabaya Branch] . Perusahaan bidang usaha Pembayaran
hewan dan pembayaran geragau
Jl. Raya Surabaya Mojokerto Km. 19, Desa Beringin Bendo – Taman
Sidoarjo 61257
Telp. (031) 7882846, Telp. (031) 7882183, Telp. (031) 7882840
Fax. (031) 7882161, Fax. (031) 7882840
Animal feed and shrimp feed
Share this:

 Google
 Facebook9
 Reddit
 Twitter

 ← Certis CISCO, PT . Perusahaan bidang usaha Sistem alarm jaminan sekuritas; Manajemen
petugas keamanan
 Chandra Universal Tour & Travel Ltd., PT . Perusahaan bidang usaha Pelaku bepergian →
28 thoughts on “Charoen Pokphand Indonesia Tbk., PT . Perusahaan
bidang usaha Pembayaran hewan dan pembayaran geragau”
 ferry fadli

October 19, 2012 at 10:12 am

Permalink
saya mau tanya, saya punya bahan untuk pakan ayam yaitu jagung. Apa bisa barang saya masuk ke
perusahaan ini?? terima kasih

 ABU SA'AD

November 11, 2012 at 9:30 am

Permalink
saya butuh info daftar harga terkini / online pakan ayam petelur dan ayam potong produk Charoen
Pokphand. TQ

 susarti

January 29, 2013 at 2:20 pm

Permalink
Saya butuh harga terkini pakan ayam potong produk charoen pokphand. Thks

 Ir. Mukhtar Batubara

February 19, 2013 at 3:47 pm

Permalink
Saya butuh info tentang kemitraan berternak ayam, Rencana usaha mau dibuat di Langsa – Aceh
Timur, mohon bantuannya. trmksh
HP saya : 085250825071

 matius

March 25, 2013 at 6:58 pm


Permalink
saya butuh info harga terkini harga pakan pokhpand
untuk 551,552,324 polos,cp 11,cp 12 dan nomor kontak yang dapat kami hubungi.
salam

 lina

April 11, 2013 at 4:34 pm

Permalink
yth, bag. pembelian, 10 April 2013
saya punya product TEPUNG IKAN TUNA, yg mana hasil lab kandungan proteinnya 65%…..stock
saat ini 18 ton, apa bisa diterima di Phokpand jawa timur….?????? timakasih
Lina Wahyu ( 082156096009 )

 Zulkifli

April 15, 2013 at 6:03 pm

Permalink
Mohon info daftra harga penerimaan bahan baku jagung – Medan.
Salam

 limartha

June 26, 2013 at 6:56 pm

Permalink
Saya mau tanya, boleh tidak saya membeli doc ayam petelur dan pedaging, pakan dan obat-abatan
dari CPI medan?
Terima ksaih

 shinta

August 7, 2013 at 7:19 pm

Permalink
Saya butuh info apakah PT. CPI punya produk kemitraan usaha ternak ayam? Jika ada, apa
persyaratannya. Tks

 viktor

August 19, 2013 at 9:38 pm


Permalink
Salam,
Sy Viktor dibengkayang sudah beternak ayam pedaging slm 2 tahun dan sll manggunakan bibit ayam
dari mulai PT.Citra Khatulistiwa (CK 777)hingga ke PT.Charon Phokhan (CP),yg saya mau tanyakan
kenapa terkadang bibit ayamnya kerdil n kadang lambat besar,dan saya jg mau mennyakan gmn
caranya saya dapat bermitra dengan PT.CP dalam pemasaran ayam yg sdh dapat dipasarkan.

 SUHERI

November 27, 2013 at 10:39 am

Permalink
Mohon informasi tentang alamat distributor penjual pakan ternak burung puyuh di medan/sumatera
utara

 heru

November 29, 2013 at 7:20 pm

Permalink
kalau mau gabung kemitraan PT.CP dimana kalau daerah surabaya

 iskandar

December 14, 2013 at 11:21 pm

Permalink
Saya ingin buka ternak ayam asuhan pokhand di Banda Aceh.
Sebelumnya saya mau konsultasi dulu tentang kandangnya. Dimana alamat Pokhand Banda Aceh.
Terima kasih

 janrisal

February 3, 2014 at 9:50 pm

Permalink
mohon informasi untuk produk PT CP 591,594,595
yang kemasan bungkus untuk wilayah medan-sumut
dapat dipetoleh dimana. 081361972518 risal

 kang ibo

June 4, 2014 at 9:55 pm

Permalink
apakah kami diperkenankan kalau siswa kami (SMA/SMK) di wilayah Serang Timur melakukan
kunjungan ke PT. Charoen pokhpand Indonesia Tbk. dalam konteks pembelajaran

 diky

October 27, 2014 at 2:01 am

Permalink
Saya btuh doc , jika sy mau ambil doc dr prusahaan persyaratan bgaimana tlong yg tahu
(082227374922)

 wiedy

December 17, 2014 at 2:16 am

Permalink
Mohon infonya untuk kawasan subang jawa barat apakah ada kantornya untuk kemitraan ternak
ayam..trimakasih

 Mindar

February 2, 2015 at 3:30 pm

Permalink
Saya sangat berminat untuk usaha ungas. Syarat apa saja untuk menjadi mitra usaha PT.Charon
Phokhan.
Rencana Usaha di Semarang.
Nama : Mindar Arahab
Phone: 0815-1959-3169

 udi anggara

February 22, 2015 at 12:43 am

Permalink
berapa minimal order doc Charoen Pokphand Indonesia Tbk? apakah bisa membeli 1 kotak saja

 Iyan

February 24, 2015 at 7:49 am

Permalink
info ttg mitra layer apa saja persyartannya
sofyan
085281754777
 firman saputra

March 27, 2015 at 10:43 am

Permalink
Mhon info nya untuk marketing kemitraan ayam pedaging PT.Charoen Pokphand..
Firman
087876041310

 Dody

May 14, 2015 at 9:48 pm

Permalink
Saya mau tanya bagaimana caranya saya dapat bermitra berternak ayam dng PT CPI, mohon
informasi-nya. Rencana usaha dibuat di daerah Setu – Cibitung. trmksh

 Wiro Puspito

June 18, 2015 at 11:33 am

Permalink
Saya butuh info tentang kemitraan berternak ayam potong, Rencana usaha mau dibuat di daerah
batang jateng, mohon bantuannya. trmksh
HP saya : 085250825071

 rudy irawan

July 6, 2015 at 12:19 pm

Permalink
kpd yth : PT. Charoen Pokphand Indonesia di tempat
saya agen ayam putih dari kec. sirapit, dan nama usaha saya RUDY CS. karna usaha saya sekarang
semakin tau banyak penangkap ayam, dan saya semakin sulit untuk memberikan atau membagikan
ayam kepada mereka, karna jumlah ayam yang saya angkat per malam terlalu minim ekor nya. bisa
kah saya bermitra dengan CPI agar saya tidak susah dalam mencari ayam perhari nya uuntuk
memberikan kepada rekan rekan yang mengambil DO kepada saya. mohon bantuan kemitraan bisnis
CPI kepada saya RUDY CS. dan saya butuh nomor yang bisa saya hubungi. dan ini nomor hp saya
0823-6613-7371. terimah kasih

 imam s.

August 11, 2015 at 3:08 pm


Permalink
Apa Cacing merah lr, anc bisa masuk bahan baku pakan?

 vina

August 27, 2015 at 10:56 am

Permalink
Kami perusahaan bebek petelur dan pedaging.kmi pnya area tmp utk beternak yg luas sekitar 8ha.jd
butuh investor pakan ternak bebek petelur n pedaging.apa bs pokphan membantu kmi?hp
085260685011.area Aceh Besar

 mitrakarya

September 4, 2015 at 4:41 pm

Permalink
kpd yth : PT. Charoen Pokphand Indonesia di tempat
Saya butuh info tentang kemitraan berternak ayam potong, Rencana usaha mau dibuat di Kota
Pekanbaru Riau, Luas tanah yyang ada 2000 m2, mohon bantuannya. trmksh
HP saya : 081370875768

Usaha Ternak Ayam Potong Kemitraan

Saat ini tingginya harga pakan menjadi alasan melambungnya harga ayam potong di pasaran. Tidak
sedikit pula usaha ternak ayam potong mandiri skala kecil harus gulung tikar karena tidak sanggup lagi
menanggung beban biaya produksi.Berbeda dengan usaha kemitraan, mereka masih eksis dan tidak
terlalu terbebani dengan naiknya harga pakan. Usaha kemitraan dapat tetap berjalan lancar karena
biaya pakan dan obat-obatan ditanggung oleh perusashaan inti.

Dalam kemitraan ayam potong ada dua pihak yang bermitra yakni:

1. Perusahaan Inti

2. Plasma

Perusahaan inti:
Perusahaan inti memiliki peranan penting dalam suksesnya sebuah usaha kemitraan, biasanya inti ini
merupakan anak perusahaan pakan terbesar di negeri ini (pokphan dan japfa), ada beberapa
diantaranya yang bukan tapi skalanya kecil. Inti kemitraan berkewajiban memasok bibit, pakan dan
obat-obatan selama berlangsungnya proses budidaya broiler. Harga bibit, pakan dan obat-obatan ini
biasanya mengikuti harga pasar (tidak ditetapkan di kontrak). Selain itu inti mitra juga berkewajiban
memberikan pendapingan pada peternak (plasma) terkait tata laksana manajemen budidaya.

Plasma.
Peternak yang ikut dalam kemitraan disebut sebagai plasma, berkewajiban menyediakan kandang dan
tenaga kerja untuk melaksanakan budidaya ayam potong. Ukuran kandang biasanya telah distandarisasi
oleh perusahaan inti (minimal, 3000, 5000 ekor atau lebih). Plasma tidak perlu mengeluarkan modal
awal pembelian DOC, pakan dan obat-obatan, karena dipasok oleh perusahaan inti, pembayarannya
dilakukan diakhir tiap periode budidaya. Harga jual ayam potong biasanya telah ditetapkan diawal masa
periode, dengan sistem kontrak.

Kelebiha ternak ayam potong secara kemitraan (sebagai plasma)

 Petrnak (plasma) lebih diringankan dalam hal penyediaan modal awala budidaya.

 Peternak tidak perlu memikirkan tentang pemasaran, karena sistem pemasaran telah dicover
dengan baik oleh perusahaan inti, dengan harga sesuai kontrak.

 Selama usaha budidaya berjlan lancar (ayam sehat dan panen tepat waktu) peternak tidak akan
pernah merugi walaupun harga ayam di pasaran turun ddrastis, sebab harga telah ditetapkan
dikontrak awal.

Kekurngannya:

 Plasma tidak memiliki kebebasan penuh terhadap usaha budidaya, karena semua sistem
manajemen kandang, pemberian pakan, dan teknis budidaya telah diatur oleh perusahaan inti
dengan mengirimkan pendamping.

 Plasma tidak bisa mendapat untung besar walaupun harga ayam potong dipasaran melambung
tinggi, karena harga telah ditetapkan.

 Harga pakan yang berlaku adalah harga pasaran, berbeda dengan harga jual ayam. Jadi ketika
harga makanan ayam naik peternak harus menanggung harga tersebut di akhir periode.
Itulah sekilas tentang kemitraan ayam potong di Indonesia ini, ada kelebihan dan ada kekurangan.
Semua usaha budidaya ternak dapat dijalankan secara kemitraan ini. Dari pengamatan penulis di
lapangan sangat jarang ditemukan adanya plasma yang merugi besar. semoga bermanfaat…

Pertanianku – Konsep kemitraan dengan sistem kontrak atau yang lebih dikenal masyarakat dengan
sistem kemitraan adalah perusahaan inti berkewajiban menyediakan sapronak (pakan, DOC, dan OVK)
dan tenaga pembimbing teknis (PPL, dokter hewan), sedangkan peternak yang bertindak sebagai mitra
berkewajiban menyediakan kandang, peralatan, operasional, dan tenaga kerja. Kerja sama tersebut
dituangkan dalam dokumen kontrak yang disepakati kedua belah pihak. Isi dokumen kontrak tersebut
antara lain kontrak harga sapronak, harga jual ayam, bonus prestasi, dan SOP atau aturan main kerja
samanya.
Keuntungan dari sistem kontrak adalah peternak mendapat jaminan pemasaran dan kepastian harga
ayam, selain mendapat bantuan modal kredit sapronak dan bimbingan teknis. Peternak hanya fokus
dalam beternak dan berusaha semaksimal mungkin agar performance ayam optimal. Peternak tidak
memikirkan fluktuasi harga karena yang dipakai dalam perhitungan laba rugi adalah harga kontrak.

Kelemahan sistem kontak adalah keuntungan peternak relatif lebih tipis karena ada tambahan harga
sapronak (untuk keuntungan inti). Selain itu, ketika harga di atas nilai kontrak, harga ayam dalam
perhitungan rugi laba tetap menggunakan harga kontrak yang berlaku meskipun biasanya ada
kebijaksanaan dari inti (tergantung kesepakatan/kontrak awal) Dalam satu tahun, realisasi di lapangan
tidak selamanya kedua belah pihak memperoleh keuntungan. Bisa jadi ketika inti memperoleh
keuntungan (dari penjualan sapronak dan selisih harga pasar), mitra mengalami kerugian. Sebaliknya,
ada kalanya mitra untung, tetapi inti mengalami kerugian. Untuk itu, hendaknya antara mitra dan inti
bisa saling memahami satu sama lain sehingga terjalin kerja sama yang saling menguntungkan karena
ada kalanya untung dan ada kalanya rugi, baik pihak inti maupun plasma.

Perusahaan inti bisa mengalami kerugian dalam sistem kemitraan kontrak. Berikut beberapa kondisi
perusahaan inti menjadi rugi.

1) Harga pasar ayam hidup jatuh jauh di bawah harga pokok produksi inti. Pihak inti tidak bisa
menurunkan harga garansi karena inti sudak terikat kontrak harga sebelum proses pemeliharaan
dimulai.

2) Peternak mitra berbuat curang denganmemanipulasi hasil panen, menjual ayam tanpa
sepengetahuan pihak inti, dan memakai sebagian sapronak dari luar (bukan dari inti sesuai dengan
perjanjian).

3) Peternak tidak mau membayar hutang saat mengalami kerugian yang menimbulkan adanya hutang
dari mitra kepada inti.

Adapun mitra akan mengalami kerugian jika beberapa kondisi berikut.

1) Performance ayam jelek karena sakit atau pertumbuhan tidak optimal sehingga hasil penjualan ayam
tidak bisa menutupi hutang sapronak. Selisih antara biaya sapronak dan penjualan ayam adalah kerugian
peternak yang harus dilunasi kepada pihak inti. Selain itu, mitra rugi dari biaya operasional yang telah
terpakai.

2) Terjadi pencurian atau bencana lain yang disebabkan oleh kelalaian peternak mitra. Untuk kejadian
yang disebabkan oleh kelalaian, pihak mitra tetap berkewajiban membayar hutang sapronak kepada inti.

Beberapa kondisi yang mengakibatkan kerugian kedua belah pihak, baik inti maupun plasma (mitra),
sebagai berikut.

1) Terjadinya force major, seperti gempa bumi dan banjir bandang yang menyebabkan semua atau
sebagian besar ayam mati. Biasanya dalam keadaan force major, mitra tidak berkewajiban membayar
kerugian. Kedua-duanya rugi. Mitra rugi biaya operasional, sedangkan perusahaan inti rugi karena
sapronak yang telah dikeluarkan tidak dibayar. Ketentuan ini biasanya sudah dituangkan dalam pasal di
dalam perjanjian kerja sama yang telah disepakati bersama.
2) Kondisi ayam sakit sehingga harga jual ayam jauh di bawah dari harga kontrak. Meskipun ada
perjanjian potong harga jika ayam sakit, terkadang besarnya potongan belum bisa menutupi kerugian
bagi inti. Demikian juga bagi mitra, kondisi ayam sakit (FCR membengkak) mengakibatkan penjualan
ayam tidak bisa menutupi hutang sapronak.

Setiap perusahaan inti atau poultry shop mempunyai SOP masing-masing, tetapi model konsep SOP
kerja sama kemitraan yang umum digunakan sebagai berikut.

1) Perusahaan inti bertanggung jawab untuk menyediakan sarana produksi, seperti DOC, pakan, OVK
(obat, vaksin, dan vitamin) kepada peternak plasma.

2) Plasma bertanggung jawab menyediakan sarana dan prasarana kandang beserta perlengkapannya,
termasuk biaya operasional dan tenaga kerja untuk pemeliharaan sapronak yang disediakan inti.

3) Plasma tidak diperkenankan menggunakan tambahan sapronak di luar perjanjian yang sudah
disepakati.

4) Perusahaan inti berkewajiban untuk memasarkan kembali seluruh hasil panen dari sapronak yang
dibudidayakan oleh peternak plasma tersebut dengan harga jual yang telah disepakati kedua belah
pihak.

5) Status sapronak yang didapat oleh peternak plasma adalah hutang dari perusahaan inti dengan
diterapkannya harga beli kontrak. Adapun status ayam yang dipanen adalah piutang peternak plasma
kepada perusahaan inti dengan diterapkannya harga jual bergaransi.

Sumber: Buku Panduan Lengkap Ayam Broiler

Triyono, Membangun Bisnis Ternak Potong


dengan Pola Kemitraan
by Rangga Wiraspati - April 11, 2013

92
Shares

 Click to share on Facebook (Opens in new window)


 Click to share on Twitter (Opens in new window)
 Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
 Click to share on Google+ (Opens in new window)

Meskipun memiliki fisik yang kurang sempurna, lelaki yang tinggal di Sukoharjo ini tidak
lantas menyerah pada nasib dan berhenti beraktivitas. Dengan memanfaatkan potensi
kecerdasan yang ia miliki serta bekal ilmu di bidang pertanian dan peternakan yang
diperolehnya selama duduk di bangku kuliah, Triyono yang merupakan salah satu
alumnus Universitas Sebelas Maret (Solo) tahun 2007 ini mulai menekuni dunia
agrobisnis dengan mengembangkan usaha ternak bebek potong, ayam potong dan sapi
potong.
Usaha tersebut diawalinya pada 2006 silam, ketika ia masih berstatus sebagai
mahasiswa. Disela-sela kesibukannya selama berada di kampus, lelaki yang akrab
dipanggil Tri ini nekat memulai bisnis ternak bebek dengan modal usaha sebesar Rp 5
juta. Modal tersebut kemudian digunakannya untuk membeli 500 ekor bebek dan
dibudidayakan di pekarangan milik keluarganya. Walaupun ia harus berjalan dengan
bantuan tongkat (kruk), namun kejeliannya dalam melihat pasar dan kemampuannya di
bidang peternakan membuat bisnisnya menghasilkan untung yang cukup besar.
Menyadari peluang usaha dari agribisnis cukup besar karena menyangkut kebutuhan
primer banyak orang, bermodal Rp 20 juta, putra dari Priyono Raharjo dan Marinah ini
pun mantap membangun usaha secara serius sejak tahun 2007. Dengan mengibarkan
bendera CV Tri Agri Aurum Multifarm, Tri berbisnis peternakan terpadu sapi potong,
ayam potong, dan pupuk organik. Bekal kuliah menjadi nilai plus mengembangbiakan
ternak. Alhasil, di 2008, dia mampu meraih omzet Rp 50 juta per bulan. Dia juga
berhasil membuka lapangan kerja baru di desanya.
Sejak mengembangkan usaha agribisnis dengan bendera Tri Agri, omset Triyono terus
menanjak setiap tahun. Jika pada 2008, penghasilannya baru sebesar Rp 500 juta. Di
2010 lalu, pendapatannya melonjak enam kali lipat menjadi Rp 3 miliar. Triyono, yang
kerap memberikan penyuluhan kepada mahasiswa dari pelbagai perguruan tinggi,
seperti Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan Universitas Sebelas Maret,
Surakarta, memanfaatkan kotoran hewan ternaknya menjadi pupuk kompos, kemudian
dijual ke pasar seharga Rp 350 per kilo. Dalam sebulan, Triyono dapat mengolah 15 ton
kotoran ternak yang disulap menjadi pupuk. Pria yang sempat mengenyam pendidikan
di sekolah luar biasa (SLB) selama setahun saat usia delapan tahun ini bilang, ide
mengolah limbah peternakan muncul ketika ia melihat kotoran ternak yang makin
menggunung di sekitar lahan peternakannya.
Majalah SWA berkesempatan untuk bertemu Triyono di sela kesibukannya. Berikut
wawancara reporter SWA Rangga Wiraspat dengan Triyono:
Triyono

Bagaimana Anda membangun CV Tri Agri Aurum?


Saya sering mengalami penolakan dari masa saya SD sampai kuliah karena kondisi
fisik saya. Dari situ saya berpikir, daripada saya mengalami penolakan lagi saat
mencari kerja, saya mulai melirik potensi dari bisnis. Sejak kuliah, saya menjalani
beragam usaha, mulai dari percetakan, konveksi, sampai servis komputer. Saat itu, di
tahun 2005-2006, saya sebagai mahasiswa sudah mempunyai utang. Waktu semester
tiga saya meminjam BPKB teman agar bisa meminjam uang sebesar Rp 5 juta dari
Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ketika KUR tersebut lunas, saya menggandakan pinjaman
KUR lagi sebesar Rp 17 juta, kemudian Rp 60 juta, begitu terus.
Namun beberapa usaha semasa kuliah tidak sesuai harapan. Percetakan hanya
berjalan satu tahun, sementara konveksi hanya bertahan enam bulan. Saya berpikir
untuk mencari bisnis yang tidak capek, karena saat menjalankan bisnis percetakan dan
konveksi, untuk berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya dibutuhkan upaya yang
melelahkan. Akhirnya saya melirik bisnis komoditas pangan, dimulai pada tahun 2007
sebagai broker hewan kurban. Saya meghubungi petani yang ingin menjual sapinya,
kemudian saya mencari pembeli, terkadang saya sudah DP ke petani terlebih dulu.
Selama menimba pengalaman di agribisnis, saya mendapat ilham untuk
mengembangkan agribisnis dengan basis ekonomi kerakyatan. Selama dua tahun, dari
2007 sampai 2009 saya merancang agribisnis berbasis kemitraan. Setelah sebelumnya
hanya usaha perorangan, di tahun 2009 saya legalkan perusahaan agribisnis CV Tri
Agri Aurum Multifarm.
Waktu awal pendirian CV Tri Agri Aurum Multifarm, partner utama saya hanya satu
orang, yaitu Fauzan Sigma Aurum. Jika ditotal pada periode 2007-2009, perputaran
modal yang saya dapatkan sekitar Rp 500 juta. Untuk pendirian CV, saya
menggunakan akses pribadi dan akses perbankan untuk modal awal. Saya
mengucurkan uang pribadi sejumlah kurang lebih Rp 20 juta, sementara modal dari
pinjaman bank kurang lebih Rp 150 juta. Saat itu pembagian saham saya dan Fauzan
masing-masing 50%. Pembagian tugas antara saya dengan Fauzan adalah saya
mengurusi kegiatan teknis agribisnis, karena sesuai dengan jurusan kuliah saya,
sementara Fauzan lebih berfokus pada kegiatan administratif, segala kegiatan surat-
menyurat, laporan keuangan, ia yang kelola. Di tahun 2010, Fauzan mengundurkan diri
karena mendapatkan pekerjaan baru.

Mengapa Anda terjun di Agribisnis?


Saya menyukai agribisnis karena saya melihat ada tiga hal di Indonesia yang selalu ada
potensinya untuk dikembangkan. Ketiga hal itu adalah pendidikan, kesehatan, dan
pangan. Menurut saya, jika kita berkecimpung di ketiga bidang ini, tidak akan ada
matinya. Ini tidak sekedar idealisme saya saja, namun sudah saya kalkulasi secara
bisnis.

Apa keunggulan produk/bisnis yang Anda jalankan?


Dari segi barang, saya pikir keunikan produk CV Tri Agri Aurum hampir sama saja
dengan produk lain. Kelebihan kami lebih kepada transfer ilmu yang CV Tri Agri Aurum
berikan kepada mitra-mitra bisnis kami seperti paguyuban-paguyuban tani yang saya
bentuk, kami juga mengajarkan mereka pengelolaan pasca panen seperti pengelolaan
limbah. Memang jika dilihat produknya kami tidak berbeda jauh dengan yang lain,
namun secara sistem kerjasama kami berbeda dibandingkan pedagang biasa. Kerja
sama dengan CV Tri Agri Aurum bisa memberikan dampak positif yang juga dirasakan
oleh para petani dan masyarakat menengah ke bawah. Mitra bisnis kami banyak dari
kalangan koperasi dan kelompok tani. Saat ini mitra bisnis koperasi kami sudah se-
Jawa Tengah, di bawah komando Koperasi Unit Desa (KUD) Jawa Tengah, karena
kami memang sudah membuat komitmen dengan KUD Pusat Jawa Tengah.
Pembagian porsi kerja sama dengan para koperasi di Jawa Tengah adalah kami
sebagai pelaksana teknis produksi sementara koperasi pelaksana tugas-tugas
administratif dan finansial.
Jadi, koperasi juga ikut menopang secara finansial pengembangan usaha ternaknya,
kami bantu secara teknis produksi dan pemasarannya. Setelah transaksi dagang
berjalan selama satu tahun, barulah kami bagi hasil dengan pihak koperasi sebesar 50-
50. Sejak awal CV Tri Agri Aurum bersama mitra berfokus pada pengembangan ternak
sapi, belum lama ini CV Tri Agri Aurum mentransfer ilmu ternak ayam kepada mitra.
Saya juga menjual pupuk dari limbah peternakan, dan saya menyarankan kepada mitra
bisnis saya untuk melakukan hal itu juga. Saya membekali mereka dengan cara-cara
mengolah limbahnya.

Bagaimana cara Anda mencari mitra?


Saya sering menginap di rumah pemotongan daging dan pasar untuk mengetahui siapa
pembeli dan siapa yang menyuplai daging. Dari sering menginap di kedua tempat itu
saya mengetahui siapa penyuplai utama daging. Biasanya satu pemotong atau
penyuplai utama daging membawahi beberapa pedangang kecil di pasar. Penyuplai
utama itulah yang saya ajak kerja sama.

Apa terobosan yang Anda lakukan untuk


mengembangkan bisnis CV Tri Agri?
Dulu CV Tri Agri Aurum hanya bermain pada sektor sapi potong, sekarang kami mulai
bermitra pada sektor ayam potong. Kami juga mulai pengembangan sektor hilir sejak
tahun 2010, termasuk proyek produk olahan berupa bakso.

Apa kesulitan yang pernah dihadapi dan apa


solusinya?
Permasalahan yang saya hadapi sangat banyak, paling utama pada masalah market,
hal itu termasuk masalah harga, politik, alam, dan SDM. Dalam peternak, dua masalah
utama adalah market dan kesehatan. Untuk mengelola masalah kesehatan, Kami
melakukan pembekalan materi sebelum kegiatan produksi kepada para peternak.
Seringnya adalah masalah penyakit. Kami membuat forum tanya jawab untuk
menganalisis secara bersama-sama masalah yang dihadapi. Sementara itu, mengelola
SDM seperti mengatur langit, sulit sekali memprediksinya. Baik karyawan atau mitra
bisnis, jika sudah mengganggu sistem bisnis CV Tri Agri Aurum langsung saya buang,
karena saya tidak ingin menyimpan racun. Untuk mengatasi permasalahan harga,
setiap pagi saya melakukan koreksi harga di pasar tradisional. Untungnya fluktuasi
harga daging sapi terjadi secara bulanan atau tahunan, dibandingkan fluktuasi harga
daging ayam yang terjadi harian. Maka, saya menambah tenaga SDM untuk sektor
ayam potong untuk mengelola teknis dan melakukan koreksi harga di pasar.
Target pasar siapa?
Target pasar saya lebih kepada pedagang kecil menengah di pasar-pasar tradisional.
Saya juga memberikan insentif kepada pedagang kecil menegah seperti bonus. Untuk
membina hubungan dengan para pedagang kecil menengah biasanya saya ajak
mereka diskusi, saya ajak mereka jalan-jalan, sampai pada membantu ‘urusan dapur’
mereka. Dari pengalaman, untuk membuat pedagang dan mitra bisnis jadi loyal dengan
kami, tidak bisa dengan hubungan kerja yang kaku, perlu menjaga ikatan emosional
dengan mereka.

Bagaimana kisah Anda mengikuti Wirausaha Muda


Mandiri? Apa dampaknya?
Di tahun 2009 saya mencoba ikut Wirausaha Muda Mandiri (WMM), namun tidak lolos
pada tahap penyisihan regional. Ketika mencoba ikut lomba itu lagi di tahun 2010, saya
naik menjadi Juara Kanwil Jateng-DIY, untuk kategori Industri dan Jasa. Sebenarnya
saya cuma iseng untuk mengikuti acara Wirausaha Muda Mandiri, ingin tahu saja. Satu-
satunya ajang penghargaan yang saya ikuti untuk kewirausahaan hanya itu saja.
Namun, ekspos yang saya dapat dari acara Wirausaha Muda Mandiri ini cukup besar,
sehingga menarik perhatian mahasiswa terutama yang di wilayah Jateng. Setelah acara
WMM saya mendapat banyak kunjungan lapangan dari mahasiswa, banyak terjadi
diskusi di sana.
Saya perhatikan mereka terinspirasi dan lebih mengapresiasi bisnis karena pencapaian
yang saya dapatkan (Triyono memakai kruk untuk berjalan karena menderita penyakit
polio sejak balita). Dalam sebulan saya bisa memberikan kuliah tamu kepada
mahasiswa sebanyak 3-4 kali. Terkadang beberapa saya tolak karena menyita waktu
dan jarak tempuh yang terlalu jauh. Makanya, sampai saat ini saya masih memberikan
kuliah untuk kampus-kampus di sekitar Jateng dan DKI Jakarta, meski tawaran untuk
kuliah tamu di Riau dan Medan juga ada. Ke depannya saya ingin memberikan kuliah
tamu untuk mahasiswa dari Sabang sampai Merauke.

Bagaimana kinerja CV Tri Agri Aurum saat ini?


Di tahun 2010 kami membukukan omset sebesar Rp 3 miliar per bulan. Saat ini omset
kami sebesar Rp 4,5 miliar per bulan. Saya memang menargetkan pertumbuhan omset
sebesar 100-200% per bulan setiap tahunnya. Ambisi pribadi saya sejak tahun 2005
adalah saya bisa membukukan nilai transaksi sebesar Rp 120 miliar, karena itulah saya
menggandeng koperasi. Hitungan saya, jika saya mampu mengelola sistem transaksi
daging untuk pedagang kecil menengah di seluruh Jawa Tengah maka angka Rp 120
miliar bisa saya dapatkan kurang dari sebulan. Saat ini kapasitas produksi CV Tri Agri
Aurum bersama dengan para mitra bisnis adalah 120 ton per bulan untuk ayam,
kemudian untuk sapi kurang lebih kapasitasnya 12 ekor per bulan.
Memang unggulan kami saat ini adalah ayam potong, karena saat ini faktanya
menyuplai daging sapi memang sulit. Terkadang petani dan mitra menahan sapinya,
ketika menjual pun harganya terlalu tinggi. Dalam situasi seperti ini saya pun ikhlas jika
hanya untung 30% sementara petani 70%, yang penting repitasi transaksi bagi saya.
Sulit bagi saya untuk memberikan target produksi yang rata kepada setiap mitra bisnis
saya, paling pelaksanaan teknis produksi yang saya minta mereka terapkan, seperti
penanganan masalah pakan, dsb. Saat ini, karyawan teknis CV Tri Agri Aurum sendiri
berjumlah sembilan orang, jika digabungkan dengan mitra bisnis (mereka mempunyai
karyawan sendiri) maka jumlahnya menjadi 20-25 orang.

Apa target dan rencana CV Tri Agri ke depan?


CV Tri Agri Aurum ingin memiliki ranch khusus yang kami kelola secara industri, yang
berkapasitas 10.000-100.000 ekor sapi. Di situ akan ada rumah pemotongan daging
juga, kemudian daging akan kami paketkan dalam bentuk beku (frozen), yang akan
kami beri label sesuai kelas dan representasi daerah. Misalnya, ketika kami
mengembangkan jenis sapi Bali, maka akan kami berikan label tersebut. Target saya
dalam dua tahun rencana tersebut bisa dilaksanakan, investasi yang kami butuhkan
sebanyak Rp 500 miliar-Rp 1 triliun.

Apakah benar CV Tri Agri mempunyai program CSR?


Saya juga iseng-iseng mengadakan program CSR tak lama setelah mendirikan CV Tri
Agri Aurum, tentunya berbeda dengan CSR a la korporasi besar. Bentuk CSR a la CV
Tri Agri Aurum adalah bantuan pencarian modal kepada mitra bisnis, kemudian
pembekalan materi-materi ilmu peternakan kepada para petani/peternak. Berbagi ilmu
kewirausahaan dengan mahasiswa bisa dikatakan juga bentuk CSR CV Tri Agri Aurum.

Apa mimpi/obsesi Anda dalam karier?


Saya ingin menjadi bagian penting dari bangsa ini dan juga orang lain. Caranya, saya
membangun bisnis dengan pola sebanyak mungkin mitra, sehingga ada timbal
baliknya, orang pun bisa memanfaatkan saya. Saya tidak akan bertahan selamanya di
agribisnis, target saya setelah sukses di agribisnis adalah terjun ke politik. Menurut
saya, untuk mengubah sejarah diperlukan pengaruh, saya tidak akan bisa memajukan
sektor agribisnis Indonesia secara total jika saya tidak punya kekuatan untuk membuat
kebijakan yang mendukung hal tersebut. Tokoh panutan saya dalam bidang bisnis
adalah Bill Gates, karena ia memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan memiliki cara
mengelola teamwork yang bagus. Untuk tokoh lokal, saya menyukai Chairul Tanjung
karena kedekatan latar belakang kehidupannya dengan saya.

Mengapa anak muda kurang tertarik agribisnis?


Anak muda enggan berbisnis pada sektor agribisnis karena sistemnya yang tidak
tertata dengan rapi. Apalagi pekerjaannya yang sangat menyita waktu dan tenaga,
serta butuh kesabaran ekstra. Jika agribisnis Indonesia dikelola dengan sistem
industrial korporasi saya yakin anak muda akan antre untuk terjun di dalamnya, seperti
di Thailand dan RRC.

21 January 2008
Biar Nggak Buntung, Mendingan Bermitra

Saya sudah ngalamin susahnya jual ayam sendiri waktu jadi


peternak mandiri. Masarin ayam 500—1.000
ekor ajabingung.

Begitu pernyataan H. Idung,


seorang peternak ayam pedaging
(broiler) di Desa Tapos,
Kecamatan Tenjo, Kabupaten
Bogor, kepada AGRINA (11/1).
Penyebabnya, pedagang yang
membeli ayam peternak umumnya tidak membayar tunai.
“Untuk 500 ekor ayam yang nilainya sekitar Rp10 juta,
paling ngasih DP (uang muka) Rp200 ribu—Rp300
ribu.Ngejualnya mah gampang, nagihnya yang sulit,”
jelasnya dengan logat Sunda yang kental.

Padahal, peternak butuh sarana produksi untuk siklus


pemeliharaan berikutnya. “Agen-agen di pasar
itu ngambilbarang tapi belum bayar lunas, kita sudah
panen lagi sehingga banyak uang peternak yang masih di
tangan agen,” tambahnya. Dengan cara begitu, akhirnya
banyak peternak mandiri yang menghentikan usahanya
karena kehabisan modal.

Win-win Solution

Ribuan peternak rakyat seperti H.


Idung menghadapi kendala yang
sama dalam mengelola usahanya,
yaitu modal pas-pasan dan
elastisitas harga produk yang
tinggi. Harga jual produk yang
berfluktuasi, terkadang jauh di bawah harga pokok
produksi (HPP), membuat peternak kecil sering merugi.

Untuk itulah sejumlah perusahaan integrasi di bidang


perunggasan membuka divisi baru yang bertujuan
membantu peternak kecil dalam bentuk kemitraan.
Kerjasama ini dipandang menguntungkan kedua belah
pihak. “Dengan bermitra, peternak bisa terus operasional
paling tidak enam kali panen per tahun, sedangkan kita bisa
terus meningkatkan serapan sapronak,” jelas Darmansyah,
Vice President PT Inter Agro Prospek, (IAP) perusahaan
kemitraan unggas kelompok PT Charoen Pokphand
Indonesia.

Hal senada diutarakan Achmad Dawami, Senior Vice


President PT Primatama KaryaPersada, perusahaan
kemitraan unggas Grup Japfa. “Semua orang mungkin bisa
beternak, tapi belum tentu bisa memasarkan. Kemitraan
itu merupakan win-win solution. Perusahaan perunggasan
yang bertindak sebagai inti tidak perlu investasi kandang,
sedangkan plasma (peternak) tidak perlu berspekulasi
terhadap harga produk maupun sapronak,” katanya.

Pola kemitraan unggas di Indonesia sebenarnya sudah


dimulai sejak 1987, tetapi baru mulai berkembang sekitar
1990/1991. Saat itu, hanya satu dua perusahaan
peternakan yang melakukannya, yakni IAP dan PKP. Pada
awalnya dulu, tidak gampang menggandeng peternak
untuk bermitra. Karena, “Banyak dari mereka berpendapat,
hanya inti saja yang akan menikmati keuntungan,” lanjut
Dawami.

Hal yang sama dialami IAP yang


memulai program kemitraan
unggasnya di wilayah Jabotabek.
“Awal meyakinkan mereka
memang agak sulit. Dari 12 orang
peternak yang kami tawari, hanya
lima orang saja yang bersedia bekerjasama dengan total
populasi sekitar 4.000 ekor,” terang Darmansyah. Tujuh
peternak lainnya, belum bersedia ikut karena tidak yakin
dengan program kemitraan yang ditawarkan.

Saat ini bukan perusahaan inti yang mencari peternak tapi


sebaliknya peternak yang ingin bermitra dengan inti.
Terutama setelah krisis ekonomi 1997/1998, banyak
peternak mandiri yang kehabisan modal dan memilih
bermitra. “Puncak kemitraan unggas di Indonesia terjadi
tahun 2000,” lanjut Darmansyah yang ribuan peternak
mitranya tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

Menurut Dawami, saat ini 70% dari peternak unggas di


Indonesia menjalankan usahanya dengan bermitra, baik
menggandeng perusahaan kemitraan unggas atau peternak
unggas besar mandiri. “Kita dorong peternak untuk
memelihara minimal 5.000 ekor per siklus, sehingga
pendapatannya bisa mencapai Rp4 juta—Rp5 juta per
siklus,” ujar lulusan Fakultas Peternakan UGM yang
perusahaannya bermitra dengan sekitar 3.600 peternak
dan mempekerjakan lebih dari 7.000 anak kandang itu.

Jamin Ada Keuntungan

H. Idung contohnya. Peternak mitra PKP dengan populasi


11.000 ekor ayam pedaging per siklus ini memperoleh
penghasilan sekitar Rp4,4 juta yang berasal dari insentif
dan penjualan ayam. Ukuran panen ayam rata-rata 1,4 kg
per ekor dan tingkat kematian sekitar 3,5% sehingga haji
yang kenyang bermitra dengan berbagai perusahaan ini
memperoleh sekitar 15 ton ayam hidup.

Peternak mitra dengan sistem bagi hasil seperti H. Idung


memang memperoleh penghasilan dari bagi hasil panen
unggasnya dan insentif perusahaan inti. Insentif diberikan
jika perbandingan antara jumlah pakan yang dipasok dan
volume ayam yang dihasilkan dinilai efisien. Standar indeks
produksi ini berbeda-beda, bergantung pada ukuran ayam
yang dihasilkan. Besaran insentif di PKP berkisar Rp55—
Rp675 per kg ayam.

Selain memperoleh pasokan sapronak dan bimbingan


teknis, haji yang populasi unggasnya hanya sekitar 1.000
ekor saat menjadi peternak mandiri ini, mendapatkan biaya
operasional Rp500 per ekor. “Maksimal empat hari setelah
DOC masuk, uang untuk biaya produksi akan kita serahkan
kepada peternak mitra,” timpal Jarot Wirasdiyartomo,
Head of Region Jabotabek II PKP yang membawahi wilayah
Tangerang, Banten, dan sekitarnya.

Sebagai mitra, H. Idung mendapat suplai sapronak,


termasuk DOC, dengan harga yang telah disepakai
bersama, sedangkan harga jual ayam mengikuti harga
pasar saat panen berlangsung. “Kami menjamin ada selisih
antara harga pasar dan harga sapronak, jadi peternak
masih mendapat keuntungan,” tegas Jarot.

Penghasilan lain peternak bagi hasil adalah persentase dari


hasil penjualan produk pada saat harga ayam di pasar
meningkat tajam. “Misalnya harga ayam selisih Rp4.000
dari yang biasanya, peternak dapat bagian lagi sekian
persen, tergantung IP,” jelas Idung yang menghimpun
sekitar 10 peternak di wilayahnya dengan populasi hampir
mendekati 100 ribu ekor.

Meskipun begitu, diakui H. Idung, bermitra tak berarti


terlepas sama sekali dari masalah. Hal ini terkait dengan
harga ayam yang fluktuatif dan keterbatasan serapan
pasar. “Kadang-kadang panen nggak bisa sekaligus karena
pasar lagi nggak bagus. Nah, sisanya jadi stres,” jelas H.
Idung.

Hal ini diakui Roniyus Henry Teopilius, Production


Supervisor Jabotabek II PKP, yang menyatakan, pada saat
pasar lemah, broker atau agen ayam hanya mengambil
sebagian dari populasi peternak. “Ayam sisa handling inilah
yang biasanya menurun performanya,” ujarnya.

Memang, tidak semua hasil peternak mitra bisa diserap ke


perusahaan pengolahan ayam olahan. Selain itu, tidak
semua lokasi peternakan cocok untuk memelihara ayam
hingga ukuran 1,8—2 kg per ekor. “Kekuatan di sini paling
1,2—1,4 kg per ekor dengan lama pemeliharaan 32—33
hari,” ujar H. Idung. Jika dipaksakan, ayam malah stres atau
mati karena iklimnya, terutama suhu, yang kurang
mendukung.

Enny Purbani T., Dadang WI

Pengertian Kemitraan
a. Menurut (Hafsah, 2000 : 43) “Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan
oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama
dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan.”
b. Menurut (Rachmat, 2004:40) “Kemitraan merupakan hubungan kerjasama usaha
diberbagai pihak yang strategis, bersifat sukarela, dan berdasar prinsip saling
membutuhkan, saling mendukung, dan saling menguntungkan dengan disertai
pembinaan dan pengembangan
http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/03/pengertian-kemitraan.html

PT CIOMAS ADISATWA, adalah salah satu anak perusahaan dari JAPFA yang bergerak di bidang
Pengolahan Unggas dan Comercial Broiler. Yang salah satu kegiatan bisnisnya adalah bisnis yang
bergerak dibidang Kemitraan ayam Broiler.
Seperti yang sudah disampaikan diatas, bahwa KEMITRAAN yang dijalankan oleh PT CIOMAS
ADISATWA adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh 2 pihak, yaitu Perusahaan sebagai INTI
dan Peternak sebagai PLASMA untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling
membutuhkan dan saling mendukung yang disertai pembinaan dan pengembangan dengan
menjunjung tinggi azas kejujuran,kooperatif dan komunikatif.
. Pola Kemitraan PT CIOMAS ADISATWA adalah Kemitraan yang bersifat Inti-plasma, INTI berfungsi
melakukan: penyediaan sarana produksi ternak, bimbingan teknis, pembinaan dan
pemasaran serta pengembangan usaha. Sedangkan plasma melakukan fungsi produksi
sebagai penyedia kandang, tenaga kerja dan peralatan budidaya ayamnya.
Perusahaan sangat berharap, bahwa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai azas kejujuran,
kooperatif dan komunikatif. Tujuan kemitraan ini bisa diwujudkan dalam keaadaan yang
nyata.
Adapun Tujuan Kemitraan yang ingin diwujudkan adalah:
a a) Meningkatkan pendapatan masyarakat peternak,
Pola kemitraan Inti – Plasma bersifat mengikat terhadap harga-harga sapronak dan
penjualan ayam besarnya. Plasma binaan tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga pasar
yang turun dibawah HPP. Sehingga peternak tidak menanggung kerugian akibat gejolak
harga pasar tersebut. Hal ini tentunya akan mampu meningkatkan perolehan nilai tambah
bagi pelaku kemitraan..
b b) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi pedesaan, memperluas kesempatan kerja. dan
meningkatkan ketahanan ekonomi

Tidak dapat dipungkiri bahwa pola Kemitraan Inti – Plasma yang telah dikembangkan
sejak awal tahun 90 an, terbukti mampu meningkatkan populasi ayam broiler di
Indonesia.Apalagi sejak krisis moneter yg menerpa Negara ini tahun 1998.
Pertumbuhan populasi ayam broiler meningkat tajam. Hal ini dapat dilihat dihampir
sebagaian besar data yang dikeluarkan oleh BPS Kabupaten di Indonesia, senantiasa
mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Demikian juga yang dialami oleh PT CIOMAS ADISATWA, seiring pertumbuhan populasi
yang ada. Perusahaan ini pun ikut tumbuh dan berkembang, pembukaan Region dan
Unit-unit kerja baru telah dilakukan. Hal ini untuk memberikan pelayanan yang baik bagi
customer.
Saat ini PT CIOMAS ADISATWA memiliki lebih dari 12 Region yang membawahi hampir
60 Unit kerja yang tersebar di wilayah Indonesia(kecuali Ambon dan Irian).
Diposkan 26th April 2014 oleh Fahrudin Mas'ut Efendi
18
Lihat komentar

1.

ikhtiarintermedia@yahoo.co.id12 Februari 2016 23.18

Mohon Kontak person utk pengajuan proposal kemitraan di Makassar. Tks


Balas

2.

zul fikar29 Februari 2016 20.35

Mohon infokan kontak yang di aceh.trimks


Balas

3.

nurwasis5 Maret 2016 06.47

mohon kontak person untuk wilayah pekalongan

Balas

4.

indah suciani12 Maret 2016 23.02

Gimana caranya pengajuan kontrak di kediri


Balas
5.

Hera AT5 April 2016 08.01

Gimana caranya kalau mau bergabung dengan kemitraan,tolong minta kontak person ny dan jelaskn
Balas
6.

janu wirawan16 April 2016 06.40

bagaimana ikut kemitraannya pak??


Balas
7.

Alfaistoni Satya Mughas5 Mei 2016 19.30

mohon kontak person untuk wilayah cilacap


Balas
8.

Mohammad Rifai12 Mei 2016 06.33

Mohon info kontak person di Makassar. Saya tertarik dengan program kemitraan.
Balas
9.

andi azpada24 Mei 2016 20.13

Gimana caranya kalau mau bergabung dengan kemitraan,tolong minta kontak person ny dan jelaskn
Balas

10.

terminal tiket16 Juni 2016 21.21

mohon info kemitraan di Bagan Batu (Rokan Hilir)


email romeo_trvl@yahoo.com
Balas
11.

Ery Kurniadi26 Juni 2016 00.41

Mohon kontak person yg bisa dihubungi wilayah lampung


Email:erykurniadi123@gmail.com
Balas

12.

Ermadi2 Juli 2016 13.19

Saya berminat bangun kandang close hause pop 20rb ekor, mohon kontak person untuk wil aceh utara
Balas
13.

Devo Loper16 Juli 2016 10.08

Ciomas umur panen terlalu lama,,kebutu ayam pada mati katna sempit,,uang hasil panen pun cairnya lama
sampai 3 minggu,,ini sama sekali tidk mnguntungkan..
Balas

14.

rafi ashar24 Juli 2016 00.17

Pengajuan profosal kemitraan bsa di cantumkan atau contec person.from masaili80315@gmail.com


Balas
15.

Dedy Maga5 September 2016 21.56

Mohon contec person untuk wilaya manado..!


Balas
16.

Dedy Maga5 September 2016 21.57

Mohon contec person untuk wilaya manado..!


Balas

17.

BUSINESS IN WORLD11 September 2016 04.36


Alhamdulilah... Proposal sdah d terima.., tinggal pmbuatan kandang d daerah Cirebon. Uang jaminan 10jt
untuk 5rb ekor.
Balas

18.

Unknown13 September 2016 23.13

Mohon contac person untuk wilayah palembang, syaratnya apa saja, saya berminat untuk menjadi mitra,
email saya. endrika.yudhistira.ey@gmail.com
Balas

You might also like