You are on page 1of 10

Economics Development Analysis Journal 6 (2) (2017)

Economics Development Analysis Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj

Strategi Pengelolaan Dana Desa untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat


Desa Kalikayen Kabupaten Semarang

Depi Rahayu 1

Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang


Info Artikel Abstrak
________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini mengidentifikasi tentang pengelolaan dana desa. Penelitian ini dilakukan di Desa
Diterima Januari 2017 Kalikayen Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan karena dana
Disetujui Maret 2017 desa memiliki implikasi yang sangat besar dan juga signifikan terhadap pembangunan desa di setiap
Dipublikasikan Mei 2017 kabupaten yang ada di Indonesia. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
________________ dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Penelitian ini menggunakan alat analisis
Keywords: SWOT. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui mekanisme pengelolaan dana desa,
Management Strategy, mengidentifikasi perkembangan infrastruktur setelah adanya dana desa, dan menentukan strategi.
Village Fund, Community Hasil dari penelitian ini menujukan mekanisme pengelolaan dana desa yang dilakukan desa
Welfare kalikayen sudah sesuai dengan aturan yang ada, perkembangan infrastruktur di desa sudah jauh
__________________ lebih baik, dan Strategi yang tepat untuk digunakan dalam pengelolaan dana desa yaitu dengan
mengefektifkan dana-dana bantuan guna meningkatkan perekonomian serta memanfaatkan SDM
yang cukup potensial.

Abstract
________________________________________________________________
This study was to identify the village fund management in the Kalikayen village, East Ungaran sub-district,
Semarang regency. This research was conducted for the village fund had huge implications and is also significant
to the development of villages in every district in Indonesia. This research uses a quantitative method using
primary data and secondary data. This research using SWOT analysis tool. The purpose of this study to
determine the mechanism of village fund management, identify infrastructure development after their village
funds, and determine the strategy. The results of this study addressed the mechanism of fund management
villages conducted village kalikayen are in accordance with existing rules, the development of infrastructure in
the village is already much better, and the right strategy to be used in the management of village fund is to
streamline assistance funds to support the economy and harness human resources potential.

© 2017 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6765
Ruang Jurnal Gedung L FE UNNES, Sekaran Gunungpati
Semarang, 50229, Indonesia
E-mail: depirahayu26@gmail.com

107
Depi Rahayu/ Economics Development Analysis Journal 6 (2) (2017)

PENDAHULUAN d. Urusan pemerintahan lainnya yang oleh


peraturan perundang-undangan diserahkan
Keberadaan desa secara yuridis formal
kepada desa
diakui dalam undang-undang nomor 23 tahun
Sumber pembiayaan pemerintah daerah
2014 tentang pemerintah Daerah dan peraturan
terdiri dari 3 komponen besar, yaitu: Pendapatan
pemerintah nomor 72 tahun 2005 tentang desa.
Asli Daerah, yang meliputi: Hasil pajak daerah
Berdasarkan ketentuan ini desa diberi pengertian
Hasil restribusi daerah, Hasil perusahaan daerah
sebagai kesatuan masyarakat hukum yang
(BUMD), Lain-lain hasil usaha daerah yang sah,
memiliki batas-batas wilayah yang berwenang
Pendapatan yang berasal dari pusat, meliputi:
untuk mengatur dan mengurus kepentingan
Sumbangan dari pemerintah, Sumbangan-
masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan
sumbangan lain yang diatur dengan peraturan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
perundang - undanganLain-lain pendapatan
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
daerah yang sah. Diantara ketiga komponen
Republik Indonesia. Pemahaman desa diatas
sumber pendapatan tersebut, komponen kedua
menempatkan desa sebagai suatu organisasi yang
yaitu pendapatan yang berasal dari pusat
secara politis memiliki kewenangan untuk
merupakan cerminan atau indikator dari
mengurus dan mengatur warga atau
ketergantungan pendanaan pemerintah daerah
komunitasnya. Pemerintah daerah diberikan hak
terhadap pemerintah pusat. Disamping itu
untuk mengembangkan desa sesuai dengan hak-
besarnya dana dari pusat tersebut juga membawa
hak kolektif desa (Lai dan Bosin, 2016). Posisi
konsekuensi kepada kebijakan proyek
tersebut desa memiliki peran yang sangat penting
pemerintah pusat yang secara fisik
dalam menunjang kesuksesan pemerintahan
implementasinya itu berada di daerah. Sehingga
nasional secara luas.
ada beberapa proyek pemerintah pusat yang
Desa menjadi garda terdepan dalam
dilaksanakan di daerah yang dibiayai oleh
menggapai keberhasilan dari segala urusan dan
pemerintah pusat melalui APBN tetapi dana itu
program dari pemerintah. Hal ini juga sejalan
juga masuk di dalam anggaran pemerintah
apabila dikaitkan dengan komposisi penduduk
daerah (APBD) (Suseno, 2013).
Indonesia menurut sensus terakhit pada tahun
Sebagai konsekuensi logis adanya
2010 bahwa sekitar 50,21% atau sebgaian besar
kewenangan dan tuntutan dari pelaksanaan
penduduk Indonesia saat ini masih bertempat
otonomi desa adalah tersedianya dana yang
tinggal di kawasan pemukiman pedesaan (BPS,
cukup. Wasistiono (2006; 107) menyatakan
2015). Maka menjadi sangat logis apabila
bahwa pembiayaan atau keuangan merupakan
pembangunan desa menjadi prioritas utama bagi
faktor essensial dalam mendukung
kesuksesan pembangunan nasional. Agar dapat
penyelenggaraan otonomi desa, sebagaimana
melaksanakan perannya dalam mengatur dan
juga pada penyelenggaraan otonomi daerah.
mengurus komunitasnya, desa berdasarkan
Sejalan dengan pendapatan yang mengatakan
ketentuan peraturan pemerintah nomor 72 tahun
bahwa “autonomy” identik dengan “auto
2005 tentang desa, diberikan kewenangan yang
money”, maka untuk mengtur dan mengurus
mencangkup;
rumah tangganya sendiri desa membutuhkan
a. Urusan pemerintahan yang sudah ada
dana atau biaya yang memadai sebagai
berdasarkan hak asal usul desa;
dukungan pelaksanaan kewenangan yang
b. Urusan pemerintahan yang menjadi
dimilikinya. Dalam operasionalisasi Desa untuk
kewenangan Kabupaten/Kota yang
mewujudkan otonomi yang diberikan kepada
diserahkan pengaturannya kepada desa;
desa terdapat pembiayaan-pembiayaan, dimana
c. Tugas pembantuan dari Pemerintah,
pembiayaan tersebut memiliki hubungan dengan
Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Dana Desa, Hal ini tercantum pada Undang-
Kabupaten/Kota; dan
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
UU Desa juga memberikan jaminan yang lebih
108
Depi Rahayu/ Economics Development Analysis Journal 6 (2) (2017)

pasti bahwa setiap desa akan menerima dana dari Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu
pemerintah melalui anggaran negara dan daerah mengidentifikasi mekanisme pengelolaan dana
yang jumlahnya berlipat, jauh diatas jumlah yang desa di Desa Kalikayen; mengidentifikasi
selama ini tersedia dalam anggaran desa. perkembangan infrastruktur di Desa Kalikayen
Pengalokasian Dana Desa kepada kecamatan Ungaran Timur Kabupaten
Kabupaten/Kota berdasarkan jumlah desa Semarang setelah adanya Dana Desa;
dengan memperhatikan jumlah penduduk, angka menentukan strategi yang akan dilakukan dalam
kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan upaya meningkatan kesejahteraan masyarakat
geografis. Dana Desa digunakan untuk desa.
mendanai keseluruhan kewenangan desa dengan
prioritas untuk mendukung program METODE PENELITIAN
pembangunan desa dan pemberdayaan
Metode yang digunakan dalam penelitian
masyarakat desa.
ini adalah kuantitatif dengan menggunakan data
Pada penelitian ini mengkaji mengenai
primer dan sekunder yang berkaitan dengan
Dana Desa pada wilayah Desa Kalikayen. Dari
pengelolaan dana desa di Desa Kalikayen tahun
sekian banyak desa yang ada di Indonesia,
2015. Teknik pengambilan sampel adalah
banyak yang belum begitu mengembangkan serta
Purposive Sampling dengan 1 responden dari
memanfaatkan Dana Desa sesuai yang
pegawai bapermades, dan 11 responden
diharapkan masyarakat seperti yang terjadi di
perangkat Desa Kalikayen. Analisis yang
Desa Kalikayen. Lemahnya infrastruktur dan
digunakan untuk menetukan strategi
kemampuan organisasi pemerintah desa dalam
menggunakan analisis SWOT.
pengelolaan dana menyebabkan desa kalikayen
menjadi tertinggal dan tidak berkembang. Hal
HASIL DAN PEMBAHASAN
inilah yang jadi pengaruh besar bagi masyarakat
dalam rangka menumbuhkan ekonomi yang baik Mekanisme Pengelolaan Dana Desa Di Desa
untuk kesejahteraan hidup. Kalikayen
Mengenai hal tersebut tentunya akan
Sesuai dengan peraturan Undang-Undang
memunculkan berbagai permasalahan yang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan
sangat menarik untuk dikaji berkaitan dalam
selanjutnya ditindaklanjuti dengan Peraturan
proses pengelolaan Dana Desa. Peneliti memiliki
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
alasan tersendiri dalam memilih program Dana
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
Desa dibandingkan dengan program lain yang
6 Tahun 2014 tentang Desa. Maksud dari alokasi
diprogramkan oleh pemerintah. Ketertarikan ini
dana desa ini guna untuk meningkatkan
dikarenakan program Dana Desa memiliki
kemampuan keuangan desa guna membiayai
implikasi yang sangat besar dan juga signifikan
program pemerintah desa dalam melaksanakan
terhadap pembangunan sebuah desa/kelurahan
kegiatan bidang pemerintahan desa, pelaksanaan
di setiap kabupaten yang ada di Indonesia.
pembangunan desa, pembinaan masyarakat desa
Kendali dalam program ini juga sepenuhnya
dan pemberdayaan masyarakat desa. Desa
ditangani secara swadaya oleh pemimpin daerah
mempunyai hak untuk memperoleh alokasi dana
dan juga masyarakat langsung. Oleh sebab itu,
desa. Adapun mekanisme dalam pengelolaan
peneliti lebih memilih meneliti mengenai
dana desa di Desa Kalikayen sebagai berikut:
program ini karena jika dana ini dikelola secara
jujur, maka hasil pembangunan juga terlihat
dengan jelas, dan juga sebaliknya.

109
Depi Rahayu/ Economics Development Analysis Journal 6 (2) (2017)

Sosialisasi DD Penyusunan RAB oleh:

1. BPD
2. LKD
3. Toko Masyarakat
Forum Musyawarah Desa Kegiatan Sosialisasi Masyarakat 4. Kepala Desa

Berita Acara

Pengajuan Pencairan DD
DPPKAD Melakukan Pengajuan SPP Oleh
Oleh Kepala Desa
Transfer/ Pencariran DD Ke Camat Kepada DPPKAD
Kepada Camat
Desa

Pelaksanaan DD

Pertanggung jawaban

1. PTPKD
2. Bendahara
3. Pelaksana kegiatan
4. TPK

Gambar 1. Mekanisme Pengelolaan Dana Desa

Dana Desa diprioritaskan untuk diintegrasikan ke daerah perkotaan (Lai dan


membiayai pembangunan dan pemberdayaan Xiaoling, 2016).
masyarakat yang sesuai dengan prioritas yang Perkembangan Infrastruktur Desa Kalikayen
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Desa, Setelah Adanya Dana Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Kondisi infrastruktur di Desa Kalikayen
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 21 sebelum adanya dana desa sejauh itu sangat
Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas memprihatinkan. Lemahnya infrastruktur desa
Penggunaan Dana Desa. Namun sejauh ini menyebabkan Desa Kalikayen menjadi tertinggal
prioritas pengelolaan dana desa di Desa dan tidak berkembang. Namun setelah adanya
Kalikayen dialokasikan untuk pembangunan dana desa, Infrastruktur di Desa Kalikayen
infrastruktur desa seperti pembangunan mengalami perubahan. Adanya pembangunan
saluran/irigasi, kegiatan pavingisasi jalan dan perbaikan infrastruktur di Desa Kalikayen
lingkungan desa, perbaikan jembatan desa, merupakan wujud dari implementasi dana desa.
betonisasi, pembangunan talud jalan desa, dan hal tersebut di buktikan dari hasil wawancara
pembangunan gorong-gorong. Lokasi desa penulis dengan perangkat desa dan masyrakat
dengan aksesibilitas transportasi yang baik lebih Desa Kalikayen mengenai perubahan
mudah untuk dikembangkan karena akan infrastruktur desa sebelum dan sesudah adanya
dana desa pada tabel 3 berikut :

110
Depi Rahayu/ Economics Development Analysis Journal 6 (2) (2017)

Tabel 1. Perbandingan Infrastruktur Di Desa Kalikayen


Sebelum Dan Sesudah Adanya Dana Desa
Kondisi Sebelum Adanya Kondisi Sesudah Adanya
Dana Desa Dana Desa
1. Kondisi jalan desa yang masih kurang baik 1. Perbaikan dan pavingisasi jalan lingkungan
2. Kondisi jembatan desa yang rusak parah desa
3. Tidak ada transportasi desa 2. Jembatan desa sudah diperbaiki kondisi
4. Saluran irigasi yang masih kurang baik jembatan jauh lebih baik
5. Jalan desa belum di beton 3. Sudah ada transportasi umum
6. Belum ada pembangunan talud jalan 4. Perbaikan dan pembangunan saluran irigasi
7. Belum adanya pembangunan gorong- 5. Jalan desa segaian sudah di betonisasi
gorong 6. Adanya pembangunan talud jalan
7. Sudah dilakukan pembangunan gorong-
gorong

Sumber: Data Primer

Strategi Pengelolaan Dana Desa Untuk internal (IFAS) dan Identifikasi faktor eksternal
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa (EFAS) dalam pengelolaan dana desa.
Kalikayen Berdasarkan hasil identifikasi terhadap faktor
Analisis strategi yang tepat dalam internal dalam pengelolaan dana desa, maka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa diperoleh kekuatan dan kelemahan yang terdapat
Kalikayen dengan melakukan analisis SWOT. pada pengelolaan dana desa di Desa Kalikayen
Analisis SWOT menggunakan berbagai model yaitu:
analisis dengan tahapan Identifikasi faktor

Tabel 2. Analisis Matrik IFAS Pengelolaan Dana Desa di Desa Kalikayen


Faktor-faktor strategi internal Rating (R) Bobot (B) Skor (R x B)
Kekuatan :
Memiliki sistem informasi yang cukup baik (pedoman 4 0,15 0,58
pelaksanaan & peraturan tentang Dana Desa)
Memiliki SDM yang berusia muda dan potensial untuk 3 0,11 0,32
dikembangkan
Antusias masyarakat sekitar yang senang dengan adanya 3 0,09 0,26
bantuan Dana Desa
Masih banyak potensi desa yang masih bisa dikembangkan 4 0,08 0,32
Adanya pendamping desa 3,5 0,11 0,39
Total kekuatan 0,53 1,88
Kelemahan :
Sarana dan prasarana fisisk yang tersedia relatif sulit 1,5 0,08 0,12
Kompetensi SDM perangkat desa yang lemah dibidang 1,5 0,16 0,23
pengelolaan dana
Kurangnya kemampuan pembangunan desa 1,5 0,08 0,13
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memajukan desa 1,5 0,15 0,22
Total kelemahan 0,47 0,70
Total faktor-faktor strategi internal (kekuatan – kelemahan) 1,18

111
Depi Rahayu/ Economics Development Analysis Journal 6 (2) (2017)

Sumber : Data Primer, Diolah

Berdasarkan tabel 4 diatas, dapat digunakan untuk membandingkan


diketahui skor dari hasil perkalian bobot dan perkembangan desa sebelum dan sesudah
rating faktor strategi internal. Terlihat dari hasil adanya dana desa. Berdasarkan hasil identifikasi
perhitungan tersebut desa kalikayen dalam terhadap faktor eksternal (EFAS) pengelolaan
mengelola dana desa memiliki kekuatan yang dana desa di Desa Kalikayen maka diperoleh
dominan dibandingkan dengan kelemahannya. beberapa peluang dan ancaman. Peluang dan
Hasil tersebut menunjukan bagaimana ancaman bagi Desa Kalikayen dalam
pengelolaan dana desa bereaksi terhadap faktor- mengelolaan dana desa adalah:
faktor strategi internalnya. Skor total ini dapat

Tabel 3. Analisis Matrik EFAS Pengelolaan Dana Desa di Desa Kalikayen


Faktor-faktor strategi eksternal Rating Bobot Skor (B x
(R) (B) R)
Peluang :
Adanya dukungan dari pemerintah 3,5 0,17 0,58
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat 2,5 0,12 0,30
Memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus 3,5 0,17 0,58
sendiri pengelolaan pemerintahannya
Memperbaiki sarana dan prasarana infrastruktur desa 4 0,17 0,67
Total peluang 0,62 2,13
Ancaman :
Ketidak pastian proses pencairan Dana Desa 1,5 0,21 0,32
Tingkat keberhasilan program yang telah direncanakan 2,5 0,21 0,54
tidak sesuai yang diharapkan
Berkurangnya anggaran dari pemerintah 1,5 0,21 0,32
Total ancaman 0,43 1,18
Total faktor-faktor strategi eksternal (ancaman - peluang) 0,19
Sumber : Data Primer, Diolah

Berdasarkan tabel 5 diatas, dapat digunakan untuk membandingkan


diketahui skor dari hasil perkalian bobot dan perkembangan desa kalikayen sebelum dan
rating faktor strategi eksternal. Terlihat dari hasil sesudah adanya dana desa. Apabila hasil
perhitungan tersebut desa kalikayen dalam perhitungan analisis faktor strategi internal dan
mengelola dana desa memiliki peluang yang faktor strategi eksternal tersebut dimasukan
dominan dibandingkan dengan ancamannya. dalam matrix Grand Strategi terlihat pengelolaan
hasil tersebut menunjukan bagaimana dana desa di Desa Kalikayen pada posisi strategi
pengelolaan bereaksi terhadap faktor-faktor pertumbuhan yaitu memanfaatkan kekuatan dan
strategi eksternalnya. Skor total ini dapat peluang seoptimal mungkin.

112
Depi Rahayu/ Economics Development Analysis Journal 6 (2) (2017)

Peluang
3.00
Kuadran III (-,+) Kuadran I (+,+)
2.00
(1,17 ; 0,95)
1.00
Kelemahan Kekuatan
0.00
-3.00 -2.00 -1.00 -1.000.00 1.00 2.00 3.00
-2.00
-3.00 garis
Kuadran IV (-,-) Kuadran I I (+,-)
-4.00 swot
-5.00
Ancaman
Gambar 2. Matrix Grand Strategi
Sumber : Data Primer, Diolah

Gambar 2. menunjukan total skor faktor oriented strategy). Artinya organisasi dalam
internal-eksternal, skor pembobotan yang kondisi prima dan mantap sehingga sangat
diperoleh dari faktor internal adalah 1,18 dan dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,
faktor eksternal memperoleh skor pembobotan memperbesar pertumbuhan dan meraih
sebesar 0,19, hal tersebut menunjuk titik kordinat kemajuan secara maksimal. Hasil dari analisis
terletak pada daerah kuadran I ini merupaka SWOT tersebut dapat diuraikan secara rinci
situasi yang sangat menguntungkan. Strategi menggunakan matrik SWOT. Berikut ini adalah
yang tepat digunakan untuk pengelolaan dana matrik SWOT yang diolah berdasarkan
desa di Desa Kalikayen adalah mendukung identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan
kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth ancaman yang dimiliki Desa Kalikayen.

Tabel 4. Analisis Matriks SWOT


Strength (S) Weaknesses (W)
Internal a. Memiliki sistem informasi yang cukup a. Sarana dan prasarana fisisk yang
baik (pedoman pelaksanaan & peraturan tersedia relatif sulit
tentang Dana Desa) b. Kompetensi SDM perangkat desa
b. Memiliki SDM yang berusia muda dan yang lemah dibidang pengelolaan
potensial untuk dikembangkan dana
c. Antusias masyarakat sekitar yang c. Kurangnya kemampuan
senang dengan adanya bantuan Dana pembangunan desa
Eksternal Desa d. Kurangnya kesadaran masyarakat
d. Masih banyak potensi desa yang masih untuk memajukan desa
bisa dikembangkan
e. Adanya pendamping desa
Opportunities (O) Srategi SO Strategi WO
a. Kebijakan pemerintah 1. Mengefektifkan dana-dana bantuan guna 1. Strategi pembangunan sarana dan
untuk mempercepat meningkatkan perekonomian serta prasarana (W1,O4)
pembangunan memanfaatkan SDM yang cukup 2. Strategi peningkatan kualitas SDM
b. Meningkatkan potensial (S2,O1,O2) (W2,O3)
kesejahteraan 2. Meningkatkan akses kerjasama yang 3. Program pemberdayaan masyarakat
masyarakat dan baik antara pemerintah pusat dengan (W3,W4,O1, O2, O3)
perekonomian dengan pemerintah desa yang dituangkan dalam

113
Depi Rahayu/ Economics Development Analysis Journal 6 (2) (2017)

memanfaatkan potensi suatu kebijakan pembangunan


yang ada (S1,S5,O1,O4)
c. Membuka peluang kerja 3. Menciptakan atau meningkatkan
baru kesempatan berusaha dan lapangan
d. Memperbaiki sarana dan kerja (S4,O3)
prasarana infrastruktur
desa
Treats (T) Strategi ST Strategi WT
a. Ketidak pastian proses 1. Pengkoordinasian antara pengelola dana 1. Meningkatkan kualitas sumber daya
pencairan Dana Desa desa dengan pendamping desa (S5, T2, manusia aparatur pemerintah (W2,
b. Tingkat keberhasilan T3) T2, T3)
program yang telah 2. Pemanfaatan fasilitas pemerintah berupa 2. Meningkatkan peran serta
direncanakan tidak pedoman pelaksanaan dana desa (S1, masyarakat di dalam pembangunan
sesuai yang diharapkan W1) (W3, W4, T2)
c. Berkurangnya anggaran
dari pemerintah
Sumber : Data primer, Diolah

Mekanisme Pengelolaan Dana Desa Di Desa Nomor 21 tahun 2015, prioritas penggunaan
Kalikayen dana desa diarahkan untuk pelaksanaan kegiatan
Proses pembangunan desa merupakan pembangunan desa dan kegiatan bidang
mekanisme dari keinginan masyarakat yang pemberdayaan masyarakat desa. Pengelolaan
dipadukan dengan masyarakat. Perpaduan dana desa di Desa Kalikayen sejauh ini
tersebut menentukan keberhasilan pembangunan diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur
seperti yang dikemukakan oleh Ahmadi desa seperti betonisasi jalan poros desa,
(2001:222) mekanisme pembangunan desa pavingisasi gang-gang desa, perbaikan jembatan,
adalah merupakan perpaduan yang serasi antara pembangunan talud jalan, dan gorong-gorong.
kegiatan partisipasi masyarakat dalam pihak dan Hal tersebut sesuai dengan bagian kesatu pasal 6
kegiatan pemerintah di satu pihak. Bahwa pada Peraturan Menteri Desa nomor 21 tahun 2015
hakekatnya pembangunan desa dilakukan oleh tentang penetapan prioritas dana desa. Adapun
masyarakat sendiri. Sedangkan pemerintah prioritas penggunaan dana desa yang belum
memberikan bimbingan, bantuan, pembinaan, diterapkan atau dilaksanakan oleh Desa
dan pengawasan. Filosofi Dana Desa itu sendiri Kalikayen sendiri yaitu dalam bidang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pemberdayaan masyarakat yang nantinya dana
masyarakat dan pemerataan pembangunan desa tersebut dialokasikan untuk mendanai kegiatan
melalui peningkatan pelayanan publik di desa, yang bertujuan meningkatkan kapasitas warga
memajukan perekonomian desa, mengatasi atau masyarakat desa dalam pembangunan
kesenjangan pembangunan antar desa serta wirausaha, peningkatan pendapatan, serta
memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari perluasan skala ekonomi individu warga atau
pembangunan. Namun hal tersebut belum terjadi kelompok masyarakat dan desa.
pada Desa Kalikayen. Desa Kalikayen belum
Perkembangan Infrastruktur Desa Kalikayen
mampu mewujudkan filosofi dari tujuan Dana
Setelah Adanya Dana Desa
Desa itu sendiri.
Dana Desa merupakan program pertama
Sejauh ini pengalokasian dana dalam
kali yang diluncurkan di Indonesia sebagai salah
program pembangunan desa di Desa Kalikayen
satu bagian dari tujuan negara untuk
belum merata secara keseluruhan baik dibidang
membangun desa dalam upaya meningkatkan
pembangunan desa maupun dibidang
kualitas hidup dan mensejahterakan masyarakat
pemberdayaan masyarakat. Menurut Permendes
114
Depi Rahayu/ Economics Development Analysis Journal 6 (2) (2017)

desa. Program dana desa sangat dibutuhkan oleh kekuatan dan peluang, serta secara bersamaan
desa guna untuk mendanai penyelenggaraan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, Sehingga diperoleh rumusan strategi dalam
pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat
masyarakat. faktor yang mempengaruhi dalam desa melalui pengelolaan Dana Desa. strategi
pengelolaan dana desa di Desa Kalikayen antara antara lain adalah sebagai berikut :
lain terdapat pada lingkungan internal dan 1. Mengefektifkan dana-dana bantuan guna
eksternal. Lingkungan internal merupakan meningkatkan perekonomian serta
cerminan kekuatan dan kelemahan dari suatu memanfaatkan SDM yang cukup potensial
organisasi dari pemerintah desa dan dapat 2. Meningkatkan akses kerjasama yang baik
dicerminkan kemampuan manajemen untuk antara pemerintah pusat dengan pemerintah
mengelola dana. Hal ini dapat menunjukan desa yang dituangkan dalam suatu kebijakan
kekuatan sumber daya manusia, meliputi segala pembangunan
aspek material dan non material yang dimilik 3. Menciptakan atau meningkatkan
pemerintah desa dalam mengelola dana desa. kesempatan berusaha dan lapangan kerja
Sejak digulirkannya bantuan dana desa di dengan bekerjasama dengan pihak luar
desa kalikayen pada tahun 2015, tampak adanya sebagai upaya untuk mendorong tumbuhnya
perubahan pada infrastruktur desa. Dimana pusat kegiatan ekonomi baru dengan tetap
kondisi infrastruktur desa sebelumnya sangat memperhatikan produk lokal desa.
memprihatinkan seperti jalan desa yang rusak 4. Strategi pembangunan sarana dan prasarana
parah, kondisi jembatan penghubung desa yang di Desa
sudah tidak layak digunakan, kemudian sarana 5. Strategi peningkatan kualitas SDM
dan prasarana desa yang relatif sulit serta 6. Program pemberdayaan masyarakat
keberadaan desa masih tertinggal. Namun 7. Pengkoordinasian antara pengelola dana
setelah adanya bantuan Dana Desa di Desa desa dengan pendamping desa.
Kalikayen ini tampak adanya kegiatan 8. Pemanfaatan fasilitas pemerintah berupa
pengelolaan Dana Desa berupa pembangunan pedoman pelaksanaan dana desa
fisik seperti perbaikan saluran/ irigasi, kegiatan 9. Meningkatkan kualitas sumber daya
pavingisasi, pembangunan jembatan, betonisasi, manusia aparatur pemerintah
pembangunan talud jalan, dam pembangunan 10. Meningkatkan peran serta masyarakat di
gorong-gorong. dalam pembangunan
Rumusan strategi yang dihasilkan
Strategi Pengelolaan Dana Desa Untuk
digunakan untuk menata pengelolaan Dana
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa
Desa agar dapat meningkatkan kesejahteraan
Kalikayen
masyarakat desa. Sejalan dengan konsep strategi
Hasil identifikasi kekuatan, kelemahan,
yang di kemukakan oleh David (2006: 12)
peluang serta ancaman yang dimiliki Desa
dimana strategi merupakan suatu cara yang
Kalikayen dalam pengelolaan dana desa yang di
digunakan dalam menjalankan organisasi
analisis menggunakan SWOT. Identifikasi
sehingga apa yang di inginkan organisasi dapat
diperoleh dari hasil wawancara yang mendalam
di capai sesuai dengan misi dan tujuan organisasi
kepada Kantor Bapermades Kabupaten
tersebut. Dengan kata lain strategi merupakan
Semarang, Kantor Kecamatan Ungaran Timur,
alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
Perangkat Desa Kalikayen, dan Masyarakat
jangka panjang yang sudah ditetapkan. Salah
setempat. Dari hasil identifikasi tersebut, dapat
satu strategi yang perlu diterapkan adalah
dirumuskan strategi pengelolaan Dana Desa
dengan melibatkan masyarakat sebagai subjek
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
utama pembangunan (Sesotyaningtyas dan
dengan analisis SWOT. Hasil analisis didasarkan
Asnawi, 2015). Dalam pengelolaan Dana Desa
pada logika yang dapat memaksimalkan
strategi yang dirumuskan mencakup
115
Depi Rahayu/ Economics Development Analysis Journal 6 (2) (2017)

pembenahan infrastruktur maupun perbaikan DAFTAR PUSTAKA


SDM perangkat desa itu sendiri agar dapat
Ahmadi, A, Uhbiyati, N. (2001).Ilmu pendidikan.
mencapai tujuan untuk meningkatkan Jakarta : Rineka Cipta.
kesejahteraan masyarakat desa, melibatkan David, F. R. (2002). Manajemen Strstegi. Jakarta:
masyarakat dalam pembangunan desa karena Prehalindo.
masyarakat tidak hanya bisa dijadikan sebagai Lai, Yani & Bosin Tang. 2016. Institutional Barriers
objek pembangunan melainkan sebagai subjek to Redevelopment of Urban Villages in
pembangunan, serta peran pemerintah sebagai China: A Transaction Cost Persepective.
fasilitator dalam hal pendanaan. Land Use Policy, Volume 58, Pages 482-490.
Lai, Yani & Xiaoling Zhang. 2016. Redevelopment of
Industrial Sites in The Chinese ‘Villages in
SIMPULAN
the City’: an Empirical Study of Shenzhen.
Berdasarkan hasil analisis dan Journal of Cleaner Production, Volume 134,
pembahasan pada penelitian yang penulis Pages 70-77.
temukan, maka dapat disimpulkan bahwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72
mekanisme Pengelolaan Dana Desa di Desa Tahun 2005 tentang Desa. 30 Desember
Kalikayen ini sudah sesuai dengan petunjuk 2005. Desa. Lembaran Negara Republik
teknis pengelolaan Dana Desa, Namun hasil dari Indonesia Tahun 2005 Nomor 158. Jakarta.
pengelolaan Dana Desa tersebut belum mampu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
maksimal dikarenakan pengalokasian dana
Tentang Desa. 30 Mei 2014. Lembaran
hanya ditunjukan untuk pembangunan dan Negara Republik Indonesia Tahun 2014
perbaikan infrastruktur fisik saja. Perkembangan Nomor 123. Jakarta.
infrastruktur Desa setelah adanya Dana Desa Peraturan Menteri Desa Nomor 21 Tahun 2015
saat ini jauh lebih baik dibandingkan dari kondisi Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan
sebelumnya. Strategi yang dilakukan dalam Dana Desa.
upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Sesotyaningtyas, Mega & Asnawi Manaf. 2015.
desa melalui pengelolaan Dana Desa antara lain Analysis of Sustainable Tourism Village
Development at Kutoharjo Village, Kendal
adalah sebagai berikut: mengefektifkan dana-
Regency of Central Java. Social and Behavioral
dana bantuan guna meningkatkan perekonomian
Sciences, Volume 184, Pages 273-280.
serta memanfaatkan SDM yang cukup potensial, SUSENO, Deky Aji. Efektivitas Dan Kemandirian
meningkatkan akses kerjasama yang baik antara Keuangan Daerah Provinsi Jawa Tengah
pemerintah pusat dengan pemerintah desa yang Pasca Diterapkannya Desentralisasi Fiskal.
dituangkan dalam suatu kebijakan Economics Development Analysis Journal, [S.l.],
pembangunan. v. 2, n. 2, june 2013. ISSN 2252-6560.
Saran yang dapat diajukan yaitu untuk Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun
mengoptimalkan pembangunan maka 2014 tentang Desa.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
pemerintah desa perlu memperhatikan dan
Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah.
mengalokasikan kegiatan pembangunan yang
Wasistiono, Sadu. (2006). Prospek Pengembangan
ada pada wilayah-wilayah yang menjadi prioritas Desa. Bandung: Fokusmedia
dan Pemerintah desa harus lebih terbuka dan http://www.sp2010.go.id/index.php/navigation/wil
aspiratif dalam melihat faktor faktor eksternal ayah. Diunduh pada tanggal 24 maret 2016
maupun internal untuk merumuskan strategi pukul 19.35 WIB.
pembangunan daerah kedepannya, sehingga
peningkatan pembangunan dan mengurangi
ketertinggalan bisa tercapai.

116

You might also like