You are on page 1of 20

LAPORAN BELAJAR MANDIRI

Nama : Dhiyan Handi Asyhari Lubis


Kelas : Beta 2018
Kelompok : B2
NIM : 04011181823014
Anatomi Thorax dan Cavitas Thorax

I. Materi

Thorax

A. Thorax
Thorax (Dada) merupakan regio dari tubuh yang terletak diantara leher dan
abdomen (perut). Dilihat depan maupun belakang thorax ini tampak datar namun ketika
melihatnya dari samping tampak seperti berbentuk silinder tak beraturan. Di bagian
superior, thorax ini berhubungan langsung dengan leher, dan untuk bagian inferiornya,
thorax tidak berhubungan langsung dengan abdomen, keduanya dipisahkan oleh
diafragma. (Snell, 2011)
Thorax dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu dinding thorax atau dapat disebut juga
sebagai thoracic cage karena bentuknya yang seperti kandang yang tersusun atas tulang
tulang seperti costa, sternum dan lainnya. Ada juga bagian rongga thorax atau yang dapat
disebut juga sebagai cavitas thorax. Cavitas thorax dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu
medial dan lateral dimana yang medial dinamakan mediastinum dan lateral yang
merupakan tempat dinama paru-paru berada. Paru-paru dilapisi oleh pleura yang mana
pleura dapat dibagi menjadi visceral pleura yang berada di bagian dalam dan parietal pleura
yang berhubungan langsung dengan costa dan berada di bagian luar. Diantara kedua lapisan
pleura terdapat rongga yang dinamakan pleura cavity. (Snell, 2011)

B. Dinding Thorax (Chest Wall)


Dinding Thorax membentang diantara apertura thoracica superior yang dibatasi oleh
vertebra thoracica I (T1), costa 1, dan manubrium sterni. Dan apertura thoracica inferior
yang dibatasi oleh vertebrae thoracica XII (TXII), costa 12, ujung costa 11, arcus costalis,
dan processus xiphoideus sterni. (Drake, et al., 2012)

Gambar diatas merupakan apertura thoracica superior. Tepi superior dari manubrium
sterni kira-kira terletak sebidang horizontalis dengan discus intervertebralis vertebra TII dan TIII.
Costa pertama melandai ke arah inferior dari persendian di sebelah posteriornya dengan vertebra
TI menuju perikatan anteriornya dengan manubrium. Karena itulah. bidang aperture thoracica
superior terietak miring, dengan permukaan yang menghadap ke arah anterior. (Drake, et al., 2012)
Gambar diatas merupakan apertura thoracica inferior. Apertura thoracica inferior
sangatlah luas dan dapat mengembang dan juga mengempis. Terdapat tulang-tulang rawan
dan ligamentum yang menjadi pembentuk batasnya dan terletak didekat diaphragm.
(Drake, et al., 2012).
Bagian dinding thorax juga dapat dibagi berdasarkan lapisan lapisanya
penyusunnya, seperti yang tertera pada gambar dibawah.
1. Kulit
Dinding Thorax dilindungi oleh lapisan kulit yang merupakan jaringan
epitel skuamosa kompleks berkeratin yang berfungsi untuk proteksi dan mencegah
evaporasi karena tidak bisa dilewati oleh air.

Dibawah dari jaringan epitel ini terdapat berbagi jenis jaringan ikat, yaitu
jaringan ikat adiposa dan jaringan ikat padat tidak teratur. Kedua jaringan ikat ini
biasanya berada di bagian dermis kulit.
2. Otot
Pada dinding thorax terdapat lapisan otot lurik atau yang sering disebut
sebagai otot rangka, otot rangka mempunyai ciri khas seperti berinti banyak, letak
intinya di pinggir dan bekerja secara volunteer.

Pada dinding thorax ini terdapat beberapa otot yang melapisi tulang yang
ada didalamnya seperti Mm. intercostales externi, Mm. intercostales interni, Mm.
intercostales intimi, Diaphragma, Mm. levatores costarum, M. serratus posterior
superior, M. posterior inferior, M subcostal, M. transversus thoracis, yang
beberapa dari otot itu letaknya dapat dilihat dari gambar-gambar dibawah ini
Mm. intercostales interni

Mm. intercostales externi

M. transversus
thoracis
Diaphragma

Otot-otot tersebut mempunyai persarafaran, origo, insersio dan fungsi seperti yang
terdapat pada tabel dibawah ini.
3. Tulang
a) Sternum
Sternum terletak di garis tengah dinding depan dada. Sternum
merupakan tulang pipih yang dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu
manubrium sterni, corpus sterni, dan processus xiphoideus. (Snell, 2011)
Manubrium sterni merupakan bagian atas sternum. Bersendi dengan
corpus sterni pada articulation manubriosternalis. Bersendi dengan
clavicula serta cartilago costalis I, serta bagian atas cartilage costalis II.
Terletak thoracica III dan IV (Snell, 2011)
Corpus sterni bersendi dengan manubrium sterni pada bagian
superior, dan pada inferior bersendi dengan processus xiphoideus pada
articulatio xiphosternalis. Pada setiap sis terdapat lekukan-lekukan untuk
bersendi dengan cartilago costalis III sampai VII. (Snell, 2011)
Processus xiphoideus merupakan selembar tipis cartilage yang
mengalami ossifikasi pada ujung proksimalnya dan tidak ada satupun costa
ataupun cartilago costa yang melekat padanya. (Snell, 2011)
b) Costa
Terdapat 12 pasang costa yang semuanya di posterior melekat pada
vertebra thoracica, costa dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan perlekatan
pada anterior, yaitu :
1. Costa verae : tujung pasang costa paling atas, melekat pada sternum di
sebelah anterior melalui cartilage costalisnya.
2. Costa spuriae : pasangan costa VIII, IX dan X di anterior melekat satu
dengan yang lain dan ke costa VII melalui cartilago costalis dan sendi
sinovial yang kecil
3. Costa fluctuantes : pasangan costa XI dan XII tidak mempunyai
perlekatan di anterior

Tak hanya itu, costa dibagi lagi menjadi 2 berdasarkan bentuknya, yaitu :
1. Costa regular/tipikal
Terdapat pada costa III-X, merupakan tulang berbentuk panjang,
melintir, pipih dan mempunyai pinggir atas yang membulat dan pinggir
bawah mempunyai alur (sulcus costae) yang berisi arteri, vena dan nervus
intercostalis. Ujung anterior dari setiap costa dilekatkan pada cartilage
costalis yang sesuai. (Snell, 2011)
Costa mempunyai caput, collum, tuberculum, corpus dan angulus.
Caput mempunyai dua fovea articularis untuk bersendi dengan corpus
vertebra yang terletak tepat di atasnya. Collum merupakan bagian sempit
terletak di antara caput dan tuberculum. Tuberculum merupakan tonjolan
pada permukaan luar costa dan mempunyai fovea articularis untuk bersendi
dengan processus transversus vertebrae. Corpus berbentuk tipis, kurus dan
melintir sepanjang sumbu panjangnya. Pada pinggir inferiornya terdapat
sulcus costae. Angulus costae adalah tempat dimana corpus costae
melengkung ke depan dengan tajam. (Snell, 2011)
2. Costa ireguler/atipikal
Terdapat costa I, II, XI, dan XII dikatakan ireguler karena
menyimpang dari struktur yang biasa. Costa I mempunyai lengkungan yang
paling kuat, buntung, lebar dan bagian caputnya hanya mempunyai satu
fovea articularis. Costa II memperlihatkan hanya alur sulcus costae dan
memperlihatkan tuberositas musculi serrate anteriosis yang menandai origo
dari m. serratus anterior. Costa XI-XII mempunyai hanya satu permukaan
sendi pada caputnya dan memperlihatkan ujung ventral yang meruncing
karena tidak terhubung dengan apapun pada bagian ventral. (Snell, 2011)
Diantara tulang tulang costa ini terdapat spatium intercostale yang
nantinya akan diisi oleh otot-otot m. intercostalis externus, m. intercostalis
internus, dan m. intercostalis intimi yang didalamnya juga terdapat vena
intercostalis, arteri intercostalis dan nervus intercostalis. (Snell, 2011)

c) Costa Cartilago
Costa cartilage merupakan batang cartilage yang menghubungkan
tujuh costa bagian atas dengan pinggir lateral sternum dan untuk costa VIII,
IX dan X ke cartilage yang terdapat tepat di atasnya. Cartilago costalis XI
dan XII berakhir pada otot-otot abdomen. Costa cartilage berperan penting
terhadap elastisitas dan mobilitas dinding dada. Pada orang lanjut usia, costa
cartilago cenderung kehilangan sebagian fleksibilitasnya. (Snell, 2011)
d) Vertebrae Thoracicae
Terdapat 33 buah vertebrae yang terbagi menjadi lima kelompok
berdasarakan letak dan morfologinya.
1) Tujuh vertebrae cervicales yang terletak diantara thorax dan
cranium ditandai yang utama oleh ukurannya yang kecil, processus
spinosus yang terbelah/bercabang dua dan adanya foramen di setiap
processus transversus
2) Dua belas vertebrae thoracicae ditandai oleh adanya costae yang
bersendi kepadanya costae merupakan tulang-tulang terpisah dan
berartikulasi melalui sendi synovialis dengan corpus vertebrae dan
processus transversus vertebrae terkait meskipun semua vertebra
memiliki elemen costalis, pada daerah selain thorax elemen-elemen
tersebut kecil dan tergabung ke dalam processus transversus
3) Inferior dari vertebrae throracicae ada lima vertebrae lumbalis, yang
membentuk kerangka penyangga dinding posterior abdomen dan
ditandai oleh ukurannya yang besar
4) Lima vertebarae sacrales yang menyatu menjadi tulang tunggal
bernama sacrum yang bersendi dengan tulang pelvis pada kedua
sisinya dan merupakan salah satu kompenen dinding pelvis
5) Inferior dari sacrum ada vertebrae coccygeae yang bervariasi
jumlahnya, biasanya empat, menyatu menjadi tulang kecil tunggal
berbentuk segitiga bernama coccyx. (Drake, et al., 2012)

Dari 5 jenis itu yang berkenaan dengan dinding thorax adalah vertebrae
thoracicae yang mana mempunyai bentuk bentuk khasnya yang
menentukan letak sendinya.

1) Dua demifacies

Facies costalis superior bersendi dengan sebagian dari caput


costae yang bersesuaian dengannya.. Facies costalis inferior
bersendi dengan sebagian dari caput costae yang terletak di
bawahnya.
2) Facies ovalis (facies costalis transversus) pada bagian akhir
processus transversus bersendi dengan tuberculum costae yang
bersesuaian dengannya.

Tidak semua vertebrae thoracicae bersendi dengan costa dengan cara


yang sama.

1) Facies costa superior corpus vertebrae TI : lengkap, bersendi dengan


satu facies pada caput costae yang bersesuaian (caput costae 1 tidak
bersendi dengan vertebra CVII).
2) Vertebra TX (dan seringkali TIX) hanya bersendi dengan costae
yang bersesuaian dengannya sehingga tidak memiliki demifacies
inferior pada corpusnya.
3) Vertebra TXI dan TXII hanya bersendi dengan caput costae yang
bersesuaian dengannya (vertebrae ini tidak memiliki facies costalis
dan hanya memiliki satu facies yang lengkap di setiap sisi
corpusnya). (Drake, et al., 2012)
4. Persendian
a) Persendian Pada Costa
1) Persendian Caput Costae
Dari Costa II sampai IX, caput costae bersendi dengan
corpus vertebrae melalui sendi sinovial. Terdapat ligamentum intra-
articulare kuat yang menghubungkan caput costae dengan discus
intervertebratalis. Untuk costa I dan tiga costa terakhir yaitu
caputnya juga terhubung dengan corpus vertebratae yang sesuai
dengan sebuah sendi sinovial. (Snell, 2011)
2) Persendian Tuberculum Costae
Tuberculum costae bersendi melalui sinovial dengan
processus transversus. (Snell, 2011)

b) Persendian Antara Costa dengan Cartilago Costalis


Merupakan sendi cartilaginosa, dan tidak ada gerakan yang
mungkin dilakukan. (Snell, 2011)
c) Persendian Cartilago Costalis dengan Sternum
Cartilago costalis I bersendi dengan manubrium sterni melalui sendi
cartilaginosa, dan tidak ada gerakan yang mungkin dapat dilakukan. Costa
cartilago II sampai VII bersendi dengan pinggir lateral sternum melalui
sendi sinovial. Selain itu costa cartilago VI, VII, IX dan X bersendi satu
sama lain melalui sendi sinovial yang kecil pada pinggirnya masing-masing.
Costa cartilago XI dan XII terbenam di dalam otot-otot abdomen. (Snell,
2011)

5. Pembuluh Darah
a) Arteri
Pembuluh darah arteri yang ada pada dinding thorax ini umumya terdiri
dari arteri intercostalis posterior dan ateri intercotalis anterior yang mana
kedua pembuluh darah ini berasal dari aorta dan arteri thoracica nterna yang
muncul dari arteri subclavicula leher. Kedua arteri ini kemudian
membentuk anyaman vaskuler di dinding thorax. Setiap spatium
intercostalis mempunyai satu arteri incostalis posterior yang besar dan dua
arteri intercostalis anterior yang lebih kecil. (Snell, 2011)
1) Arteri Intercostalis Posteriores, pada dua spatium intercostalis yang
pertama berasal dari arteri incercostalis superior, cabang dari
truncus costocervicalis dari arteri subclavia. Arteri intercostalis
posterior pada Sembilan spatium intercostalis yang bawah
dipercabangkandari aorta thoracalis. (Snell, 2011)
2) Arteri Intercostalis Anteriores, pada enam spatium intercostalis
yang pertama dipercabangkan dari arteri thoracica interna yang
berasal dari bagian pertama arteri subclavia. Arteri intercostalis
anteriores pada spatium intercostalis yang lebih bawah
dipercabangkan dari ateri musculophrenica (salah satu cabang
terminal arteri thoracica interna). (Snell, 2011)
b) Vena
Biasanya drainase vena di dinding thorax mirip dengan arterinya.
(Drake, et al., 2012)
a) Vena intercostalis posteriors yang sesuai akan mengalirkan darah kembali
ke vena azygos atau vena hemiazygos (Snell, 2011)
b) Vena intercostalis anteriores akan mengalirkan darah ke depan ke vena
thoracia interna dan vena musculophrenica. (Snell, 2011)
6. Persarafaran

Nervus intercostalis merupakan saraf utama yang ada pada dinding thorax.
Nervus intercostalis merupakan rami anteriores dari sebelas nervus spinalis
thoracalis yang pertama. (T1-T11) yang terletak pada spatium intercostalis di antara
costa yang bersebelahan. Ramus anterior dari nervus spinalis thoracalis yang kedua
belas (T12) terletak di abdomedan dan berjelana ke depan did dalam dinding
abdomen sebagai nervus subcostalis. (Snell, 2011)
Setiap nervus intercostalis masuk ke dalam spatium intercostalis antara
pleura parietalis dan membrane intercostalis posterior. Kemudian berjalan ke depan
dan bawah bertemu dengan arteri intecostalis dan vena intercostalis didalam sulcus
costae yang sesuai, di antara m. intercostalis intimi dan m. intercostalis internus.
Enam saraf yang pertama didistribusikan di dalam spatium intercostalisnya. Nervus
intercostalis kesembilan sampai ke sebelas meninggalkan ujung anterior spatium
intercostalis dengan berjalan di permukaan dalam costa cartilage, untuk masuk ke
dalam dinding anterior abdomen. Nervus intercostalis kesepuluh dan sebelas
berjalan langsung ke depan ke dalam dinding abdomen. (Snell, 2011)

Cabang – Cabang dari nervus intercostalis :


a) Rami communicantes
b) Ramus collateris
c) Ramus cutaneous latelaris
d) Ramus cutaneous anterior
e) Ramus musculares
f) Rami sensoris pleura
g) Rami sensoris peritoneum

Nervus intercostalis pertama dihubungkan dengan plexus brachialis oleh suatu


cabang besar yang sama dengan ramus cutaneous lateralis nervus intercostalis
yang regular. Sisa N.intercostalis pertama kecil, dan tidak mempunyai ramus
cutaneus anterior.

Nervus intercostalis kedua dihubungkan dengan nervus cutaneus brachii


medialis oleh sebuah cabang yang dinamakan nervus intercostobrachialis, yang
sama dengan ramus cutaneous lateralis nervus intercostalis lainnya. Karena itu,
nervus intercostalis kedua menyarafi kulit di celah ketiak dan sisi medial atas
lengan atas. Pada penyakit arteri coronaria, nyeri dirasakan sepaniang saraf ini
pada sisi medial lengan atas.

C. Cavitas Thorax
Merupakan rongga dada yang didalamnya terdapat organ seperti paru-paru dan jantung.

II. Analisis Maasalah

1. Bagaiman Anatomi Thorax?

Secara garis besar thorax terbagi menjadi bagian yang media yaitu mediastinum dan
lateralnya yang tempat paru paru. Thorax disusun atas lapisan kulit yang didalamnya ada jaringan
epitel squamous complex berkeratin dan jaringan ikat seperti adiposa dan jaringan ikat padat tak
teratur. Lalu ada jaringan otot dimana ada otot lurik yang beinti banyak dengan letaknya di pinggir.
Otot-otot pada thorax ini ada m. intercostalis internus, m. intercostalis externus, m.intercostalis
intimi dan lainnya. Untuk bagian tulang banyak didominasi oleh tulang pipih seperti sternum, costa
dan costa cartilago.
Persendian pada thorax ini didominasi oleh sendi sinovial. Untuk pembuluh darah arteri
yang utamanya ada arteri intercotalis posteriors dan arteri intercostalis anteriores begitu juga
dengan pembuluh darah vena. Dalam sistem persarafannya ada nervus intercostalis yang mana
berasal dari T1-T11 dan mempunyai cabang cabang seperti rami sensoris peritoneum, dan yang
lainnya

III. Daftar Pustaka

Drake, R. L., Vogl, W. & Mitchell, A. W., 2012. Gray's Basic Anatomy. Canada: Elsevier.

Eroschenko, V. P., 2015. Atlas Histologi Difiore dengan Korelasi Fungsional. 12 ed. Jakarta:
EGC.

Paulsen, F. & Waschke, J., 2012. Atlas Anatomi Sobotta. 23 ed. Jakarta: EGC.

Snell, R. S., 2011. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta: EGC.

You might also like