You are on page 1of 36

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah


lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang
dari pada bagian depan. Thoraks adalah bagian tubuh hewan yang terletak
antara kepala dan abdomen. Dalam tubuh mamalia, thorax adalah bagian tubuh
yang tersusun dari tulang dada, ruas tulang belakang, dan tulang rusuk. Thorax
membentang dari leher hingga diafragma, dan tidak termasuk otot atas. Jantung
dan paru-paru berada dalam rongga thorax, begitu juga banyak pembuluh darah.
Organ dalam dilindungi oleh kurungan tulang rusuk dan tulang dada.
Otot dada dibentuk oleh otot di sela-sela iga (musculus intercostalis) yang
mempengaruhi gerak iga serta menjaga supaya tidak terjadi tonjolan maupun
lekukan sela-sela antar iga yang dikarenakan selalu berubah-ubah sesuai dengan
fungsinya. Selain itu musculus intercostalis juga berguna untuk menyempurna
dinding thorax. Otot-otot leher terentang antara pinggir atas tulang dada dan
tulang lidah, ada pula yang melekat pada pangkal tulang tengkorak. Otot tersebut
penting artinya untuk gerakan kepala dan leher, juga gerak pangkal tengkorak dan
tulang lidah untuk menelan. Otot-otot leher yang lain terletak di depan ada di sisi
tulang belakang dan sebagian melekat pada tulang rusuk atas.
Thoraks adalah daerah pada tubuh manusia (atau hewan) yang
berada di antara leher dan perut (abdomen). Toraks dapat didefinisikan sebagai
area yang dibatasi, di superior oleh thoracic inlet dan inferior oleh thoracic
outlet, dengan batas luar adalah dinding toraks yang disusun oleh vertebra
torachalis, iga-iga, sternum, otot, dan jaringan ikat. Sedangkan rongga toraks
dibatasi oleh diafragma dengan rongga abdomen. Rongga toraks dapat
dibagi kedalam dua bagian utama, yaitu: paru-paru (kiri dan kanan) dan
mediastinum. Mediastinum dibagi ke dalam 3 bagian: superior, anterior, dan
posterior. M e d i a s t i n u m t e r l e t a k d i a n t a r a p a r u k i r i d a n k a n a n d a n
m e r u p a k a n d a e r a h t e m p a t organ-organ penting toraks selain paru -

1
paru (jantung, aorta, arteri pulmonalis, vena cavae, esofagus, trakhea, dan
lain-lain).
Thoracic inlet merupakan "pintu masuk" rongga toraks yang disusun oleh
permukaan ventral vertebra torakal I (posterior), bagian medial dari iga I
kiri dan kanan (lateral), serta manubrium sterni (anterior). Thoracic
inlet memiliki sudut deklinasi sehingga bagian anterior terletak lebih
inferior dibanding bagian posterior. Manubrium sterni terletak kira-kira
setinggi vertebra torakal II. Batas bawah rongga toraks atau thoracic outlet (pintu
keluar toraks) adalah area yang dibatasi oleh sisi ventral vertebrae torakal XII,
lateral oleh batas bawah iga dan anterior oleh processus xiphoideus. Diafragma
sebagai pembatas rongga toraks dan rongga abdomen, memiliki
bentuk s e p e r t i k u b a h d e n g a n p u n c a k m e n j o r o k k e s u p e r i o r ,
s e h i n g g a s e b a g i a n r o n g g a abdomen sebenarnya terletak di dalam "area"
toraks.
Anatomi Topografi digunakan sebagai jembatan untuk memasuki ilmu
kedokteran hewan yang selanjutnya seperti ilmu bedah, ilmu diagnosa klinik, ilmu
eksteriu dll.dalam hal ini terdapat anatomi topografi dengan kajian yang lebih
spesifik yakni anatomi bedah dan anatomi praktis. Kedua jenis anatomi ini
memiliki fungsi praktis yang sama yaitu sebagai ilmu urai yang mempelajari
bagian-bagian tubuh tertentu yang lebih mementingkan untuk tujuan pembedahan,
pengobatan dan diagnosa.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui batas-batas Regio Thoraks


2. Untuk mengetahui Komponen apa saja yang ada pada Regio Thoraks

1.3 Manfaat
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami lebih jelas komponen
tubuh yang terdapat pada Regio Thoraks
2. Untuk memenuhi penilaian tugas kelompok mata kuliah Anatomi
Topografi

2
BAB II
MATERI DAN METODE
2.1 Materi
Materi yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah :
1. Kadaver (Anjing)
2. Pinset
3. Skapel
4. Beberapa literatur yang berkaitan dengan materi paper (atlas anatomi
veteriner dan bahan bacaan yang menunjang).
Kadaver (anjing) digunakan secara langsung untuk mengamati regio
thoraks, bagian-bagian yang ada pada cavum thoraks seperti tulang, otot dan
organ yang ada pada regio thoraks.

2.2 Metode
Metode penulisan yang digunakan adalah metode pengamatan preparat
secara langsung dan metode kepustakaan. Adapun tata kerja dari praktikum yang
kami lakukan :
1. Segala materi dipersiapkan
2. Anjing sebagai kadaver dimatikan terlebih dahulu melalui suntikan
racun
3. Kemudian kadaver disuntikkan formalin untuk pengawetan di seluruh
bagian tubuh
4. Kadaver dibedah dengan hati-hati pada bagian dada atau thoraks agar
komponen yang ada di dalamnya seperti otot, pembuluh darah dan
tulang dapat terlihat dengan jelas.

3
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Batas–batas Regio Thoraks


Adapun batas–batas dari region thoraks, diantaranya :
 Dorsal : Garis Median Dorsal
 Cranial : Apertura Thoracalis Cranialis
 Caudal : Archus Costae terakhir & Diagfragma
 Ventral :Garis Median Ventral

3.2 Titik Orientasi


Titik orientasi dari region thoraks,diantaranya :
 Scapula
 Costae
 Spatium Intercostalis
 Sternum

3.3 Kepentingan Regio


Adapun kepentingan dari regio thoraks,diantaranya :
 Auscultasi Suara paru-paru
 Perkusi paru-paru
 Auscultasi cairan pada cavum Thorak
 Biopsy paru-paru
 Fraktur Costae
 Euthanasia Intracardial/pembunuhan

3.4 Komponen-komponen Regio Thoraks


Thorax merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah
lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang
dari pada bagian depan. Thoraks adalah bagian tubuh hewan yang terletak
antara kepala dan abdomen. Dalam tubuh mamalia, thorax adalah bagian tubuh
yang tersusun dari tulang dada, ruas tulang belakang, dan tulang rusuk. Thorax

4
membentang dari leher hingga diafragma, dan tidak termasuk otot atas. Jantung
dan paru-paru berada dalam rongga thorax, begitu juga banyak pembuluh darah.
Organ dalam dilindungi oleh kurungan tulang rusuk dan tulang dada.
3.4.1 Otot
 Musculus Cutaneus Trunci
Merupakan lembaran otot yang sangat lebar dan luas. Terletak
menyebar dari daerah gluteal, cranial, ventral dan akhirnya bergabung
dengan M. Pectoralis Profundus di caudal daerah axillaris. Berfungsi
menggerakkan kulit pada kuda tetapi tidak berkembang pada sapi dan
kambing.

Gambar 1. Musculus Cutaneus Trunci (nempel pada kulit)

 Musculus Latissimus Dorsi


Otot latissimus dorsi adalah otot yang besar dan datar pada bagian
punggung, dan terletak di belakang lengan. Musculus ini lebar dan
berbentuk segitiga pada sisi kanan dan menutupi hampir seluruh sisi lateral
thorax. Musculus Latissimus dorsi ini berbentuk seperti kipas dan
menguncup di cranio lateral, di bawah kulit pada m. cutaneus, dan pada
dinding lateral thorax, dari spina sampai ke lengan (S. Sisson, 1956).
Berfungsi menarik kaki depan ke belakang (retractor) dan protractor tubuh
(Anonymous, 2009).

5
Otot ini dimulai dari bagian posterior crista iliaca pada pelvis (tulang
pinggul), fascia lumbalis, dan processus spinosus 6 tulang belakang thorax
bagian bawah, dan tulang rusuk ke-3 dan 4 bagian bawah. Terkadang juga
melalui beberapa serabut dari angulus inferior scapula. Berorigo pada
fascia thoraco lumbalis dari vertebralis thorax IV sampai spina lumbal
terakhir, pada facies lateral costae IX – XIII dan prosesus spinosus
thoracis dan lumbalis pada rusuk 11-13. Berinsersio pada tuberositas
teres, sulcus bicipitalis pada humerus (tulang lengan atas) dan proksimal
humerus poros medis (teres tuberositas utama). Terdapat persarafan di
Nervus thoracodorsalis dari plexus brachialis. Aksi Untuk adduksi,
ekstensi, endorotasi lengan atas.

Gambar 2. Musculus Latissimus Dorsi

 Musculus Serratus Ventralis Cervicis


Musculus Serratus Dorsalis Cranialis berukuran kecil dan
terdiri dari 2 otot yang menjari keluar dari ligamentum dorsoscapularis
di bawah scapula dan berjalan ke caudo-ventral sampai insertionya
pada costae IV dan V. Berorigo di fascia thoraco lumbalis dan
berinsertio di margo cranial dan facies lateral costae VI-VIII, dan ada juga
pada costae IX, Facies serrata pada scapula, dan
M.Serratus DorsalisCranialis pada costae II-X. M. Serratus

6
DorsalisCranialis berfungsi sebagai protaktor costae saat inspirasi.
Mempunyai struktur arah serat caudo-ventralis. Pada kambing otot ini
tidak berkembang dengan baik. Otot ini melekat pada ujung ventral
Fascia Thoraco Lumbal.

Gambar 3. Musculus Serratus Ventralis Cervicis

 Musculus Serratus Ventralis Thoracis


Musculus Serratus Dorsalis Caudalis terbagi menjadi 4 otot
menjari yang keluar dari fascia lumbodorsalis regio fascia
thoracolumbalis dan berisersio pada margo caudal empat costae
terakhir IX-XII. Otot ini berfungsi menyokong badan, menarik scapula ke
caudal, dan dapat sebagai otot inspirasi.. Mempunyai struktur arah serat
cranio-ventralis. Terletak melintas di atas M. Longissimus dan M.
Iliocostalis dan akhirnya ditautkan pada costae.

7
Gambar 4. Musculus Serratus Ventralis Thoracis

 Musculus Serratus Dorsalis Cranialis


Musculus Serratus Dorsalis Cranialis berukuran kecil dan terdiri dari
2 otot yang menjari keluar dari ligamentum dorsoscapularis di bawah
scapula dan berjalan ke caudo-ventral sampai insertionya pada costae IV
dan V. Berorigo di fascia thoraco lumbalis dan berinsertio di margo cranial
dan facies lateral costae VI-VIII, dan ada juga pada costae IX, Facies
serrata pada scapula, dan M. Serratus Dorsalis Cranialis pada costae II-X.
M. Serratus Dorsalis Cranialis berfungsi sebagai protaktor costae saat
inspirasi. Mempunyai struktur arah serat caudo-ventralis. Pada kambing
otot ini tidak berkembang dengan baik. Otot ini melekat pada ujung ventral
Fascia Thoraco Lumbal.

8
Gambar 5. Musculus Serratus Dorsalis Cranialis

 Musculus Serratus Dorsalis Caudalis


Musculus Serratus Dorsalis Caudalis terbagi menjadi 4 otot menjari
yang keluar dari fascia lumbodorsalis regio fascia thoracolumbalis dan
berisertio pada margo caudal empat costae terakhir IX-XII. Berfungsi
sebagai retraktor costae saat expirasi. Mempunyai struktur arah serat
cranio-ventralis. Terletak melintas di atas M. Longissimus dan M.
Iliocostalis dan akhirnya ditautkan pada costae.

Gambar 6. Musculus Serratus Dorsalis Caudalis

9
 Musculus Spinalis et semispinalis
Musculus Spinalis et semispinalis terletak di bagian dorsal dari tubuh
hewan. Otot ini berfungsi sebagai extensor punggung dan flexor punggung
ke lateral

Gambar 7. Musculus Spinalis et semispinalis

 Musculus Longissimus Thoracis


Otot ini berorigo pada prosessus acsesorius os vertebrae VI-XIII dan
berinsersio pada Os costae VI-XIII. Berfungsi sebagai ekstensio columna
vertebralis dan mengangkat bagian depan tubuh.

Gambar 8. Musculus Longissimus Thoracis

10
 Musculus Iliocotalis Thoracis
Otot ini berinsersio pada costae dan akhirnya pada processus
transversus cervicalis VII. Terletak di bagian atas sepanjang vertebrae dan
costae. Mempunyai arah serabut craniolateral dan berfungsi sebagai
extensor vertebrae.

Gambar 9. Musculus Iliocotalis Thoracis

 Musculus Scalenus Dorsalis


Otot ini berorigo pada processus transversus vertebraecervicalis IV-
VI. Berinsersio pada sapi: costae 4 sedangkan padakambing: costae 2 dan
pada domba musculus ini tidak ada.

Gambar 10. Musculus Scalenus Dorsalis

11
 Musculus Scalenus Medius
Otot ini berorigo pada processus transversus vertebrae cervicalis III-
VII dan berinsersio pada costae I.

Gambar 11. Musculus Scalenus Medius

 Musculus Rectus Thoracis


Merupakan otot yang tipis dan berbentuk segi 4. Berorigo pada
costae I dan berinsersio pada cartilago costae III dan IV dan pada sternum.
Berfungsi untuk membantu saat inspirasi. Mempunyai arah serabut caudo-
ventralisMerupakan otot yang tipis.

Gambar 12. Musculus Rectus Thoracis

12
 Musculus Pectoralis Superficialis
Musculus pectoralis superficialis ini terbagi menjadi 2 pars, yaitu
musculus pectoralis superficialis pars anterior adalah musculus yang
pendek, agak bulat, yang terbentang dari manubrium sterni hingga bagian
depan lengan dan musculus pectoralis superficialis pars posterior adalah
muskulus lebar yang terbentang dari tepi ventral sternum hingga ke
permukaan medial siku (S. Sisson, 1956). Musculus pectoralis
superficialis ini berorigo pada sternum (dari pertengahan sampai sepertiga
caudal) dan berinsersio di humerus (crista humeri). Mempunyai arah
serabut lateral dan mempunyai fungsi sebagai adductor kaki muka dan
alat penggantung tubuh (Anonymous, 2009).

Gambar 13. Musculus Pectoralis Superficialis

 Musculus Pectoralis Profundus


Musculus pectoralis profundus ini dibagi menjadi 2 pars yaitu
musculus pectoralis profundus pars prescapularis (anterior) et humeralis
(posterior). Musculus pectoralis profundus pars anterior yang berbentuk
prisma dan terbentang antara bagian anterior dari permukaan lateral
sternum hingga sisi cervicis scapula dan musculus pectoralis profundus
pars posterior berukuran lebih besar pada kuda, berbentuk segitiga atau

13
seperti kipas. Muskulus ini berfungsi sebagai adductor dan retractor
anggota gerak. (S.Sisson, 1956). Musculus pectoralis profundus ini
berorigo pada sternum (caudal sampai cranial musculus pectoralis
superficialis) dan berinsersio di tuberositas minor os humerus dan
tuberositas mayor. Dan arah serabutnya mengarah ke craniolateral.

Gambar 14. Musculus Pectoralis Profundus

 Musculus Intercostalis Externus


Musculus Intercostalis Externus Berjumlah 12 pasang. Otot-otot ini
saat inspirasi diarahkan dalam arah miring sehingga ketika mereka
berkontraksi, mereka memutar tulang rusuk atas dan maju yang
meningkatkan ukuran rongga dada sehingga menyebabkan udara ditarik ke
dalam paru-paru. Musculus intercostalis externus ini berorigo di tepi
caudal costae di bagian depan dan berinsersiodi tepi cranial costae di
bagian belakang. Otot ini berfungsi untuk menarik costae ke cranial saat
inspirasi. Serabut ototnya mengarah ke caudoventral.

14
Gambar 15. Musculus Intercostalis Externus

 Musculus Intercostalis Internus


Musculus Intercostalis Internus ini berjumlah 12 pasang. Saat
ekspirasi otot yang berjalan pada sudut kanan dari otot intercostalis
eksternal, mereka memutar mundur rusuk yang menurunkan ukuran
rongga dada sehingga mendorong udara keluar dari paru-paru. Berorigo
pada costae bagian belakang dan berinsersio pada tepi caudal costae di
bagian depan. Terletak di celah antara tulang costae bagian dalam. Otot
ini berfungsi menarik kembali costae saat ekspirasi. Mempunyai arah
serabut cranioventral. Pada daerah dekat columna vertebralis serabut otot
intercostalis internus melebar melewati satu atau lebih costae di depannya,
terutama pada costae 9-11.

15
Gambar 16. Musculus Intercostalis Internus

 Musculus Transversus Thoracis


Musculus Transversus thoracis adalah otot dangkal besar yang
memanjang longitudinal dari tulang oksipital ke vertebra toraks bawah dan
lateral ke tulang belakang skapula (tulang belikat). Otot ini berorigo pada
permukaan dalam sternum terbagi atas bendel-bendel sesuai ruang sternum
dan berinsersio pada cartilago costae. Terletak di permukaan dalam
sternum dan cartilago costalis kecuali costae yang pertama. Fungsinya
adalah untuk menggerakkan skapula dan mendukung lengan dan
membantu saat ekspirasi. Transversus thoracis memiliki tiga wilayah
fungsional: a) wilayah superior (descending bagian), yang mendukung
berat lengan; b) daerah peralihan (bagian melintang), yang ditarik skapula
tersebut; c) wilayah lebih rendah (bagian menaik), yang medial berputar
dan menekan skapula tersebut.

16
Gambar 17. Musculus Transversus Thoracis

 Musculus Diafragma
Secara anatomi otot diafragma di bagi menjadi:
a. Diafragma thorak, jaringan otot yang memanjang antara rongga dada
(thorak) dan rongga perut (abdomen) mamalia. thorak dibai menjadi
dua,yaitu thorak superior dan thorak interior.
b. Diafragma urogenital, lapisan di pinggul (pelvis) yang
memisahkan deep perineal sac dari pinggul atas (upper pelvis).
c. Diafragma pelvis, otot pelvis yang terdiri dari Levator
ani dan Coccygeus.
Semuanya berinsersio di semua bagian menyatu di Centrum tendineum
dan berfungsi sebagai pernafasan diafragma (inspirasi) dan kompresi
abdomen. Otot diafragma juga di bagi menjadi 3 lubang, yaitu:
1. Hiatus Aorticus
Hiatus aorta adalah lubang pada diafragma manusia. Lubang ini terletak
paling rendah dan paling posterior dan merupakan lubang yang besar.
Lubang ini terletak kira-kira pada tingkat vertebra toraks kedua belas (T-
12).
2. Hiatus Oesophageal
Hiatus oesophageal adalah lubang di diafragma melalui mana
kerongkongan dan saraf vagus melewati. Hiatus oesophageal ini terletak di
kruris dekstra diafragma, sekitar pada tingkat vertebra toraks kesepuluh
(T-10) dan berbentuk elips.
3. Foramen Vena Cava
Foramen vena cava adalah hiatus pada diafragma manusia melalui yang
melewati vena cava inferior, dinding yang patuh terhadap margin dari
pembukaan, dan beberapa cabang dari saraf frenikus yang tepat.

17
Gambar 18. Musculus Diafragma

3.4.2 Pembuluh Darah


 Trunkus Pulmonalis
Berasal dari conus arteriosus di sisi kiri dari vetrikel kanan. Berjalan
melengkung ke dorsal, caudal, dan medial yang akhirnya berbelah dua di
belakang archus aorta menjadi arteri pulmonaris dexter dan sinister.
Dibagian cranialnya bersinggungan dengan aurikel dexter, di bagian
caudalnya bersinggunga dengan aurikel sinister dan di medialya
berbatasan dengan aorta ascenden. Di dekat bifurcasio (percabangan),
trunkus pulmonalis dihubungkan dengan aorta melalui ligamentum
arteriosum (jaringan ikat fibrosa). Pada masa fetus ligamentum erteriosum
berupa saluran (ductus arteriosus). Pangkal dari trunkus membesar
dan dijaga oleh tiga klep semilunar.

 Arteri Pulmonalis Dexter


Berjalan di atas bagian cranial atrium kiri, kemudian di bawah
percabangan trakea, terus masuk ke paru-paru kanan, yang selajutnya
memberikan percabangan untuk masing cabang bronchi.

18
 Arteri Pulmonalis Sinester
Sangat pendek, melintas ke caudal dan masuk ke paru-paru kiri di
ventrikel bronchus kiri, yang selanjutnya memberikan percabangan untuk
masing-masing cabang bronchi.

Gambar 19. A et V Pulmonalis


 Aorta Ascenden
Merupakan bagian aorta yang tegak. Pangkal aorta ascenden
membentuk bulbus aorta yang di dalamnya terdapat sinusesaorticus. Aorta
ascenden mencabangkan arteri coronariesdekster dan sinister. Arteri ini
melintas ke depan dan kadang-kadang sedikit di ventral antara
conusanteriosus dan aurikel kanan, berlanjut terus ke sulcuscoronarius.
sulcusinterventricularissubsinousus. Arteri ini mensuplai ventrikel kanan.
Arteri coronariussinister muncul dari sinus aurtiussinister.

19
Gambar 20. Aorta Ascenden

 Archus aorta
Merupakan bagian aorta yang melengkung. Archus aorta berlanjut
menjadi aorta descenden. Archus aorta mencabangkan trunkus
brachiocephalicus dan arteri subclavia sinistra pada hewan anjing, kucing
dan babi. Sedangkan pada sapi, kambing, dan kuda, archus aorta
mencabangkan hanya trunkus brachiocephalicus. Trunkus
brachiocephalicus (anjing) berjalan ke depan dan di sekitar ruang
intercostae 1 terbelah menjadi dua yakni Arteri subclavia dextra dan
Trunkus bicarotis. Trunkus ini segera terbelah dua menjadi arteri carotis
communis dextra dan sinistra.
Arteri subclavia sinistra dan dextra persamaannya adalah sama-sama
mencabangkan arteri dengan jumlah yang sama.
Perbedaannya meliputi :
 Arteri subclavia sinistra berasal dari aorta sedangkan yang dextra
berasal dari trunkus brachiocephalicus.
 Yang kiri dicabangkan di sekitar ruang intercostae III, sedangkan
yang kanan di sekitar ruang intercostae I.
 Yang kiri lebih panjang daripada yang kanan.

20
 Arteri yang kiri mensuplay tubuh dan kaki depan bagian kiri,
sedangkan yang kanan menyuplay tubuh dan kaki depan bagian
kanan.

Gambar 21. Archus-Aorta

 Arteri Subclavia
Arteri subclavia mencabangkan :
 A. vertebralis
Merupakan cabang pertama dari arteri subclavia. Berjalan
kedepan dan memberi beberapa cabang untuk mensuplai longus
coli, scalene, longus capitis, intrertransversarius, serratus
ventralis, omotransversarius, brachiocephalicus, sternocephalicus,
dan otak.
 Trunkus costocervicalis
Pangkalnya dekat dengan arteri vertebralis. Arteri ini
berjalan ke atas dan berbelah tiga menjadi arteri scapularis
dorsalis, arteri cervikalis profundus, dan arteri vertebralis
thoracica

21
 Arteri thoracica interna.
Arteri besar, muncul dari aperture thoracalis cranialis,
berjalan caudo ventra sepanjang permukaan thorax dari sternum
di profundus m.transversus thoracis

Gambar 22. A et V Thoracica Interna

Pada aperture thoracalis caudalis, di medial archus, di medial archus


costae, arteri ini berubah menjadi:
 Musculophrenicus. Mensuplai diafragma dan transfersus
abdominis.
 A. epigastrica cranialis. Arteri besar, meninggalkan cavum thorax
dengan menembus diafragma yang selanjutnya berbelah menjadi :
A. epigastrica cranialis superficialis, A. epigastrica cranialis
profundus.
Selama perjalanannya, A. thoracica interna mencabangkan :
 A.pericardiophrenicus. Arteri kecil, berjalan ke caudal bersama-
sama saraf phrenicus. Mensuplai pleura mediastinalis.
 Ramus thymus. Arteri kecil, mensuplai thymus bagian thorax.
 Ramus bronchialis. Memasok bronkus dan ln.tracheobronchialis.
 Ramus mediastinalis. Memasok mediastinum bagian ventral.

22
 Ramus perforasi. Terdapat 5-6 ramus. Memasok daerah sternum
bagian lateral, M. intercostalis, pertoralis, dan mamae thoracis.
 Ramus intercostalis ventralis. Memasok jaringan intercostalis.
 Arteri cervicalis superficialis. Muncul dari A. subclavia.
Pangkalnya berlawanan dengan A, thoracica interna di medial
costae I. Arteri ini berjalan dorso cranial antara scapula dan leher
dibawah fleksus brachialis. Arteri ini mencabangkan:
 Ramus ascenden merupakan lanjutan dari arteri induk. Mensuplai
ln. prescapularis, rhomboideus, sternocephalicus,
omotransversarius, cleidocervicalis, scalenus medius, cutaneus coli,
dan trapezius pars cervicis.
 Ramus deltoid. Mengikuti vena cephalica di lateral sulcus
pectoralis. Memasok pectoralis descenden, cleido brachialis dan
biseps brachii.
 Ramus prescapularis. Arteri relative besar, memasok supraspinatus
dan infraspinatus.
 A. suprascapularis. Berjalan bersama-sama saraf yang senama
cabang dari fleksus brachialis. Arteri ini selanjutnya berbelah dua
menjadi rami lateral dan rami medial yang masing-masing berjalan
di sisi lateral dan medial scapula. Arteri ini memasok
supraspinatus, subscapularis, infraspinatus dan teres minor.

Sinistra

Gambar 23. Arteri Subclavia

23
 Axillaris
Merupakan kelanjutan dari A. subclavia setelah mencabangkan A.
cervicalis superficialis. Arteri ini berjalan pada axilla dan berdekatan
dengan plexus brachialis. Di sekitar sendi bahu (scapula humeri) arteri ini
berbelah dua menjadi A. subscapularis dan A. brachialis. A. axillaris
merupakan arteri utama yang memasok kaki depan.
- Trunkus Brachiocephalicus mencabangkan
A. tracheoesophagealis. Arteri ini kadang-kadang juga berasal dari
A. Subclavia atau A. Carotis communis sinistra. Memasok trachea dan
oesophagus.
A. thympopericardialis. Di cabangkan dari bagian depan TBC.
Memasok thymus dan pericardium.

 Vena cava dan vena azygos


Secara umum, darah vena masuk ke jantung melalui dua pembuluh
besar yang disebut cranial dan caudal vena cava. Darah vena selalu masuk
ke jantung melalui sirkulasi coronary. Tiga pembuluh utama yang
berkontribusi pada aliran darahyangmasuk
ke cranial vena cava yaitu:vena brachiocephalic, vena azygos, danduktus
thorakik. Cranial vena cava menerima darah dari kepala, leher, dinding
dada, dan limb thorachic. Pembuluh azygos berjalan dari bagian
ketiga vertebrae lumbar, darah terkumpul dari lumbar, subcostal,
dorsal intercostals, esophageal, dan vena broncho esophageal (Strickland
2002). Pada anjing dan babi, bagian kiri vena eksternal jugular bergabung
dengan vena subclavian sebelah kiri dan vena eksternal jugular sebelah
kanan bergabung dengan vena subclavia sebelah kanan sampai bagian kiri
dan kanan vena brachiocephalik, yang mana datang bersamaan ke
bagian cranial vena cava. Pada caudal vena cava banyak pembuluh yang
bergabung ke cranial yang melewati abdomen, pembuluh darah ini
meliputi iliaka sirkumflexa, renal, testis atau ovari, phrenicoabdominal,
dan vena hepatika (Strickland 2002).

24
Cranial

Caudal

Gambar 24. Vena Cava

Dextra

Gambar 25. Vena Azygos

25
3.4.3 Saraf pada Regio Thorax
1. Sinister
a) Nervus Vagus
Lanjutan Nervus Vagus akan menjadi Truncus Vagalis yang bercabang
dua menjadi bagian dorsal dan ventral.

Gambar 26. Nervi Vagus


b) Truncus Vagalis
Truncus vagalis merupakan cabang kiri dari nervus vagus yang
membentang dari flexus esophageal menuju diafragma.

Dorsal

Ventral

Gambar 27. Truncus Vagalis

26
c) Nervi phrenicus
N. Phrenicus adalah nervi yang berasal dari leher tepatnya cervicalis IV
dan turun di antara paru-paru menuju diafragma. Nervus ini berfungsi
memberi rangsang pada otot-otot pernafasan.

Gambar 28. Nervi Phrenicus

d) Truncus Brachiocepalicus
Merupakan percabangan dari aorta yang menuju ke leher dan berjalan
tepat dibawah arteri subclavia.

Gambar 29. Truncus Brachiocephalica

27
2. Dexter
a) Nervi phrenicus
N. Phrenicus adalah nervi yang berasal dari leher tepatnya cervicalis IV
dan turun di antara paru-paru menuju diafragma. Nervus ini berfungsi
memberi rangsang pada otot-otot pernafasan.
b) Nervus vagus
Lanjutan Nervus Vagus akan menjadi Truncus Vagalis yang bercabang
dua menjadi bagian dorsal dan ventral.
c) Truncus Vagalis
Truncus vagalis merupakan cabang kiri dari nervus vagus yang
membentang dari flexus esophageal menuju diafragma.

3.4.4 Organ di Regio Thoraks


 Jantung
Jantung terletak di antara dua sisi dada (thorax), dikelilingi oleh
paru-paru, dan berada dalam tempat sebuah struktur yang disebut
mediastinum. Jantung normal pada anjing sekitar 0,7% sampai 0,8% dari
berat badan, walaupun keanekaragaman ini berhubungan dengan jenis
kelamin, umur, breed, dan tingkat aktifitas (Strickland 2002). Pada hewan,
posisi jantung dan ukuran jantung bervariasi. Menempati sebagian besar
pada pertengahan ruang mediastinalis. Sumbu panjang mengarah
caudoventral. Pada anjing, posisinya membentuk sudut 400 dengan
sternum jika dipandang dari depan dan terletak lebih kurang dari coste III
sampai coste VII. Jantung mempunyai satu apeks, satu basis, dan dua
permukaan (facies) dan dua margo (tepi/batas). Apeks Jantung terletak di
atas sternum. Basis jantung merupakan bagian dorsal jantung dengan
bagian tertingginya terletak kurang lebih sepertiga bagian atas dan tengah
diameter thorax (dorsoventral). Dibentuk oleh atrium kiri (sinistra) dan
kanan (dekstra) yang merupakan tempat masuknya vena avaranial etcaudal
dan vena pulmonalis.

28
Gambar 30. Jantung

 Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada (mediastinum), dilindungi
oleh struktur tulang selangka. Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu
sekat disebut diafragma. Berat paru-paru kanan sekitar 620 gram,
sedangkan paru-paru kiri sekitar 560 gram. Masing-masing paru-paru
dipisahkan satu sama lain oleh jantung dan pembuluh-pembuluh besar
serta struktur-struktur lain di dalam rongga dada. Selaput yang
membungkus paru-paru disebut pleura. Paru-paru terbenam bebas dalam
rongga pleuranya sendiri. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang bernama
pleura. Pleura dibagi menjadi dua yaitu:
1. Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru
yang langsung membungkus paru.
2. Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar.
Antara kedua pleura ini terdapat ronggga (kavum) yang disebut
kavum pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini hampa udara,
sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit
cairan (eksudat) yang berguna untuk meminyaki permukaan pleura,
menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada
gerakan bernafas.

29
Paru-paru kanan sedikit lebih besar dari paru-paru kiri dan terdiri
atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas (lobus superior), gelambir
tengah (lobus medius), dan gelambir bawah (lobus inferior). Sedangkan
paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas (lobus superior)
dan gelambir bawah (lobus inferior). Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan
yang lebih kecil bernama segmen. Paru-paru kiri mempunyai sepuluh
segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dan lima buah
segmen pada inferior. Paru-paru kanan mempunyai sepuluh segmen, yaitu
lima buah segmen pada lobus superior, dua buah segmen pada lobus
medial, dan tiga buah segmen pada lobus inferior. Tiap-tiap segmen ini
masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus.
Diantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang
berisi pembuluh darah getah bening dan saraf, dalam tiap-tiap lobulus
terdapat sebuah bronkeolus. Di dalam lobulus, bronkeolus ini bercabang-
cabang yang disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir
pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm. Paru-paru
merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung
(gelembung hawa, alveoli, atau alveolus).

Gambar 31. Paru-paru

30
 Saluran Pernafasan (Trakea)
Trakea atau saluran udara ialah tiub berukuran kira-kira 12 cm
panjang yang terletak anterior terhadap esofogus. Trakea memanjang dari
rawan krikoid laring ke atas tulang vertebra toraks ke-5 dan seterusnya
membahagi kepada bronkus primer kanan dan kiri.

 Saluran Pencernaan (Esophagus)


Esophagus merupakan saluran muskulo-membranosa yang
membentang dari faring sampai gastrium (ventrikulus).Hati merupakan
kelenjar terbesar yang ada di dalam tubuh. Seekor anjing memiliki bobot
hati rata-rata sekitar 450 gram. Hati terdiri atas 4 lobus dan 4 sub lobus
yang dipisahkan oleh suatu fissura. Lobus hati kiri merupakan bagian hati
yang paling besar. Lobus ini membentuk 1/3 hingga 1/2 dari berat total
hati. Sebagian permukaan hati tertutupi oleh lapisan tipis peritoneum dan
lapisan tipis kapsula fibrosa. Jika dilihat dari dekat maka akan terlihat
suatu struktur kecil berbentuk poligonal, berwarna gelap, dan dikelilingi
oleh jaringan ikat, yang disebut lobuli.

Gambar 32. Esophagus

31
 Organ Limfoid Primer (Timus)
Timus terdiri dari sejumlah lobul berisi epithelia yang tersusun
longgar dan setiap lobul dibatasi oleh kapsul jaringan ikat. Di bagian luar
setiap lobul, yaitu korteks, diinfiltrasi padat dengan limfosit, tetapi pada
bagian dalam, yaitu medulla, sel ephitelial jelas terlihat. Di dalam medulla
terdapat benda bulat yang dikenal sebagai badan timus (korpuskel Hassal)
yang fungsinya tidak diketahui. Benda ini mengandung keratin dan
mungkin sebagai petunjuk adanya kegagalan kreatinisasi oleh sel
ephitelial. Kadang-kadang sisa pembuluh darah terlihat di tengahnya, dan
pada sapi terdapat kandungan IgA dalam konsentrasi tinggi.
Timus berfungsi sebagai kelenjar endokrin. Berbagai hormon
disekresikan oleh sel epithelial timus, di antaranya yang terpenting adalah
timosin, timopoietin, dan FTS (facteur thymique serique).

3.4.5 Tulang di Regio Thoraks


 Os. Costae
Costae membentuk semua kerangka dari rongga dada, kecuali bagian
tengah dorsal dan tengah ventral dari columna vertebrae dan sternum.
Kadang-kadang terdapat 13 pasang costae pada anjing. Kebanyakan costae
terbagi menjadi bagian caudal dan lateral convex dorsalis yang disebut
dengan os costale, dan bagian ventral cartilaginosa yang disebut cartilago
costalis. Costae pertama sampai dengan costae kesembilan yang
berartikulasi dengan sternum dinamakan costae verae. Sedangkan empat
costae terakhir dinamakan costae spuriae. Cartilago costalis dari costae
ke10, 11, 12 bergabung dengan costae dan membentuk arkus costalis di
beberapa sisi. Sedangkan pada costae yang terakhir dan costae yang bebas
dari otot-otot dikenal dengan nama costae fluctuantes. Ruangan yang
memisahkan costae yang satu dengan yang yang lain disebut spatium
intercostalis. Pada ujung costae terdapat 3 bagian yaitu caput costae,
collum costae, dan tuberculum costae.

32
Gambar 33. Os Costae
 Os. Sternum
Sternum adalah delapan tulang yang tidak berpasangan yang
membentuk bagian bawah dari thorax. Sternum pada anjing pada bagian
lateralnya terlihat lebih tertekan ke dalam sehingga lebih lebar di bagian
ventralnya dan lebih tipis pada bagian horisontalnya. Sternebrae pertama
dan sternebrae terakhir terspesialisasi. Pada sternebrae pertama ini lebih
panjang daripada lainnya dan dikenal dengan sebutan manubrium,
sedangkan sternebrae terakhir disebut processus xiphoideus.

Gambar 34. Os Sternum

33
 Os Vertebrae Thoracalis
Tulang vertebrae thoraclis jumlahnya 13 tulang. Fungsinya
melindungi corda spinalis dan akar-akar nervus spinalis, menambah fungsi
perlindungan kepala dan organ-organ internal, dan melengkapi fungsi-
fungsi tambahan dari otot-otot yang melindungi tubuh.

Gambar 35. Os Vertebrae Thoracalis

34
BAB IV
PENUTUP
3.4 Kesimpulan
Thoraks adalah bagian tubuh hewan yang terletak antara kepala dan
abdomen. Dalam tubuh mamalia, thorax adalah bagian tubuh yang tersusun
dari tulang dada, ruas tulang belakang, dan tulang rusuk. Thorax membentang
dari leher hingga diafragma, dan tidak termasuk otot atas.
Batas–batas dari region thoraks, diantaranya, Dorsal : Garis Median
Dorsal, Cranial : Apertura Thoracalis Cranialis, Caudal : Archus Costae
terakhir & Diagfragma, Ventral :Garis Median Ventral
Adapun komponen yang terdapat dalm regio itu yaitu Kulit, Fascia,
Otot, Pembuluh Darah, Syaraf, Tulang, dan Organ.
Otot yang ada di bagian thoraks m.Trapezius pars Troracis, M.
Lattisimus Dorsi, m. Seratus Ventralis, m. Seratus Dorsalis, m. Scalenus, m.
Pectoralis, m. Rectus Thoracis, m. Spinalis et semipinalis, m. Longsimus
Thoracis, m. Illiocostalis Thoracis. M. Intercostalis.. Organ yang ada di
thoraks yaitu jantung, paru-paru, trakea, esofagus dan Timus . Tulang yang
ada di thoraks os sternum, os coste, dan os Vertebrae Thoracalis.

4.2 Saran
Untuk praktikum anatomi topografi selanjutnya dosen bisa memberikan
apa saja yang harus ditemukan pada kadaver anjing, karena setelah membuat
paper ternyata masih banyak bagian-bagian seperti pembuluh darah belum
dipelajari oleh mahasiswa.

35
DAFTAR PUSTAKA
[WAVA]. World Association of Veterinary Anatomists. 2005. Nomina Anatomica
Veterinaria. 5th Ed. Hannover: Editorial Committee
Colville T and JM Bassert. 2002. Clinical Anatomy and Physiology for Veterinary
Technicians. Missouri: Mosby an Affiliate of Elsevier.
Getty R. 1975. The Anatomy of the Domestic Animals vol. 2. London: WB
Saunders Company. .
Leach WJ. 1961. Functional Anatomy of Mammalian and Comparative. 3rd Ed.
Boston: McGraw Hill.
Nist Saida.2014.Never Lose Hope
http://saidanst.blogspot.co.id/2014_10_01_archive.html diakses tanggal 4
Deseember 2015

Suarnata, I Wayan.2013.Ilmu Bermanfaat.


http://iwayansuarnata.blogspot.co.id/2013/01/anatomi-vet-1-otot.html
diakses tanggal 4 Desember 2015

Wandia, I Nengah. 2012. Otot Thoraks dan Abdomen. Denpasar: Laboratorium


Anatomi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

Yudhie Jendel.2010.Your Smile Your Life.


http://yudhiestar.blogspot.co.id/2010/01/osteologi-dan-arthrology-axial.html
diakses tanggal 4 Desember 2015

36

You might also like