You are on page 1of 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Persalinan adalah proses pengeluaran bayi konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup
bulan dan dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir dengan
bantuan atau tanpa bantuan.
Sebab terjadinya persalinan sampai saat ini masih merupakan teori-teori yang
kompleks,faktor-faktor hormonal prostaglandin, struktur uterus dan sirkulasi uterus,
pengaruh saraf dan nutrisi disebut sebagai faktor-faktor yang mengakibatkan peralinan di
mulai, seperti di ketahui progesteron merupakan penenang bagi otot-otot uterus, menurunnya
kadar hormon ini karena kira-kira 1-2 minggu sebelum partus di mulai.
Keadaan uterus yang semakin membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia
otot-otot uterus, hal ini merupakan faktor yang dapat mengganggu sirkulasi uteruplasenter
sehingga plasenta mengalami degenerasi, selanjutnya dengan berbagai tindakan persalinan
dapat dimulai misalnya dengan pemecahan ketuban, penyuntikan oksitosin (sebaiknya
dengan jaln infus intravena)dll.
1.2.TUJUAN
1.2.1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memberikan dan melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
bersalindengan melekukan pengkajian data subyektif dan obyektif,membuat diagnosa
masalah, melaksakan rencana asuhan dan mampu mengevaluasi tindakan yang telah
dilakukan.
1.2.2. Tujuan khusus
Agar mahasiswa mampu melaksanakan dan memberikan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin,yaitu:
a. Melaksanakan pengkajian data subyektif dan obyektif.
b. Membuat diagnosa dan maslah yang timbul pada ibu bersalin.
c. Menentukan masalah potensial yang timbul dalam ibu bersalin.
d. Menetukan kebutuhan segera pada ibu bersalin.
e. Melakukan perencanaan yang timbul dalam ibu bersalin.
f. Melaksanakan pelaksanaan pada ibu bersalin.
g. Melakukan evaluasi pada ibu bersalin.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan teori


2.1.1 Definisi
-Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi dalam (janin turi) yang dapat hidup di
dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain.
-proses pengeluaran hasil konsepsi (janin turi) yang telah cukup bulan atau dapat
hidup di luar kandungan melekui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau
tanpa bantuan.
(ida bagus gde manuaba,ilmu kebidanan,penyakit kandungan dan KB:157)

2.1.2 sebab-sebab yan menimbulkan persalinan.


a. Teori penurunan hormon
1-2 minggu sebelum partus dimulai terjadi terjadi penurunan hormon
estrogen dan progesteron, menyebabkan kekejangan pembuluh darah,
sehingga menimbulkan his
b. Teori plasenta menjadi tua
menyebabkan penurunan kadar estrogen dan progesteron yang
menyebabkan pembuluh darah, hal ini menimbulkan kontraksi rahim.
c. Teori distenti rahim
rahim yang besar dan meregang menyebabkan iskemia otot –otot rahim
sehingga mengganggu sirkulasi utero plasenta.
d. Induksi partus
- Gangguan kominaria: beberapa caminaria dimasukan dalam kanali
servikalis dengan tujaun merangsang franken
house.
- Amniotomi : pemecahan ketuban
- Oksitosin drip : pemberian oksitosin menurut tetesan per infuse.

2.1.3 Tanda-tanda persalinan


A. Beberapa minggu sebelum wanita melahirkan terdapat tanda-tanda:
1. Lightening atau droping yaitu kepala turun memasuki P.A.P terutama
pada primigravidarum dan multi gravida tidak begitu tampak.
2. Perut kelihatan membesar dan melebar, fundus uteri turun.
3. Perasaan sering kencing atau susah kencing.
4. Perasaan sakit perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi uterus.
5. Serviks menjadi lembek dan sekresinya bertambah biasa bercampur
darah (blody show).
B. Tanda-tanda inpartu.
1. Rasa sakit oleh adanya his yang lebih kuat, sering dan teratur.
2. kecil lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-
robekan kecil pada serviks.
3. kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4. pada periksaan dala : serviks mendatar dan pertumbuhan telah
ada.

2.1.4 Mekanisme persalinan


A. Kala I.
Adalah waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan
lengkap 10cm.
 Di bagi menjadi 2 fase.
1. Fase laten
Pembukanaa serviks belangsung lambat, pembukaan 1-3 cm,
berlangsung 7-8 jam.
2. Fase aktif
a. Periode ekselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 3-
4cm.
b. Periode di latasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan
menjadi 4-9 cm.
c. Periode deselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 9-10 cm.
 Pemantauan pada kala 1.
1. His / kontraksi : frekuensi ( minimal 2x tiap 10 menit )
Lamanya minimal 40 detik.
Kekuatan ½ jam.
2. DJJ setiap ½ jam pada fase aktif.
- Normalnya : 120-160 x / menit
- Bila lebih dari 160x / menit atau kurang dari 120x / menit mungkin
menunjukan gawat janin.
3. Tanda-tanda vital : status kandung kemih setiap 4 jam, pemberian
makaan dan minuman yang cukup.
4. Bila ketuban pecah periksa warna cairan, kepekaan, jumlah cairan.
U : berarti selaput ketuban utuh
J : berarti warna ketuban jernih
M : berarti csiran ketuban bercampur dengan mikonium.
D : berarti cairan ketuban bercampur darah.
K : berarti tidak ada cairan ketuban / kering.

5. Pemeriksaan dalam tiap 4 jam.


 Tindakan yang dilakukan dalam kala 1.
1. Menghadirkan orang yang di anggap penting oleh ibu.
2. Mengatur aktifitas dan posisi ibu.
3. Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his.
4. Menjaga privasi ibu.
5. Menjelaskan tentang kemanjuan persalinan.
6. Menjaga kebersihan diri.
7. Masase punggung dan uterus.
8. Mengatasi rasa panas.
9. Pemberian cukup minum.
10. Mempertahankan kandung kemih tetap kosong.

B. Kala II
Adalah dimulai dari pembukaan lengkap sampai pengeluaran bayi seluruhnya.
1. Tanda dan gejala kala II
- Adanya dorongan untuk mengejan.
- Tekanan pada anus.
- Perineum menonjol.
- Vulva membuka.
2. Hal-hal yang harus diperhatikan
- Melakukan observasi HIS selama 10 menit ( frekuensi, lamanya,
kekuatan )
- Periksa nadi dan tekana darah selama 30menit.
- Respon secara keseluuhan kala II : keadaan dehidrasi, perubahan
sikap, tingkat tenaga yang dimilki ibu.
- Periksa DJJ delama 15 menit / lebih.
- Penurunan presentasi dan perubahan posisi
- Warna cairan tertentu.
Tindakan yang dilakukan selama kala II.
- Memberikan dukungan yang terus menerus kepada ibu.
- Menjaga kebersihan diri.
- Mengipasi dan masage.
- Mengatur posisi ibu.
- Menjaga kandung kemih tetap kosong.
- Memberikan cukup minum.
- Memimpin mengejang.
- Mengatur nafas selama persalinan.
- Mendengarkan DJJ.
- Melahirkan bayi.
- Bayi dikeringkan dan di hangatkan dari kepala sampai seluruh tubuh.
- Merangsang bayi agar menangis atau bernafas spontan.
3. Posisi ibu saat meneran
- Duduk atau setengah duduk
- Jongkok atau berdiri.
- Merangkak.
- Berbaring miring pada sisi kiri.
4. Ketika ibu meneran, ibu harus mengingat untuk.
- Membuka mulutnya dan merentangkan ke dua kaki.
- Menarik dagu ke arah dada.
- Tidak mengangkat bokong.
C.Kala III
Adalah dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir setelah plasenta lahir, biasanya
akan lahir spontan dalam 15-30 menit.
1. Mekanisme pelepasan diri
Kontraksi rahim akan mengurangi area uri karena rahim bertambah kecil dan
dindingnya bertambah tebal. Kontraksi tersebut menyebabkan bagian yang
longgar dan lemah di uri pada dinding rahim. Bagian ini terlepas mula-mula
sebagian dan kemudian seluruhnya dan tinggal bebas dari ovum uteri. Proses
pelepasan terjadi secara bertahap dan pengumpulan darah dibelakang uri akan
membantu pelepasan uri, bila pelepasan sudah komplit, maka kontraksi rahim
mendorong uri yang sudah lepas ke SBR lalu ke vagina dan di lahirkan.
2. Kala III terdiri dari 2 fase.
a. Fase pelepasan uri.
b. Fase pengeluaran uri.
3. Lokasi dari uri.
a. Pada dinding depan dan belakang corpus uteri.
b. Kadang-kadang pada dinding lateral.
c. Sesekali di segmen bawah rahim ( SBR )
4. Fase pelepasan diri
Cara pelepasannya uri ada beberapa cara:
1. Schulttze
Lepasnya seperti kita menutup payung, lepas duluan adalah bagian tengah
kemudian seluruhnya menurut cara ini perdarahan biasanya tidak ada sebelum uri
lahir dan banyak setelah uri lahir.
2. Duncan
Lepasnya mulai dari pinggir. Darah akan mengalir keluar antara selaput ketuban,
serempak dari tengah dan pinggir plasenta.
5. Fase pengeluaran uri
a. Tes pelepasan placenta
1. Perasat kustner
Tangan kanan menegangkan tali pusat, tangan kiri menekan di atas symphisis.
- Placenta belum lepas bila tali pusat masukke vagina lagi.
- Placenta sudah lepas bila tali pusat tetap atau bertambah panjang.
2. Perasat stressman
Tangan kanan menegangkan tali pusat, tangan kiri mengetuk fundus.
- Placenta belum lepas bila tali pusat tertarik kembali.
- Placenta sudah lepas bila tali pusat tak bergetar.\
3. Kleim
Tali pusat diregangkan, pasien di suruh mengejan sehingga tali pusat ikut turun.
- Placenta belum lepas bila tali pusat tertarik kembali.
- Placenta sudah lepas bila tali pusat tetap di tempat.
4. Perasat manuaba
Tangan kiri memegang uterus pada SBR, sedangkan tangan kanan memegang dan
mengencangkan tali pusat kemudian menarik secara berlawanan.
- Placenta belum lepas bila terasa berat dan tidak memanjang.
- Placenta sudah lepas bila tarikan terasa ringan dan memanjang.
b. Tanda-tanda placenta lepas
- Semburan darah
- Tali pusat memanjang
- Perubahan TFU, bentuk fundus menjadi globuler.
c. Cara melahirkan placenta
1. Gide
- 4 jari pada dinding rahim belakang, ibu jari di fundus depan tengah.
- Lalu pijat rahim dan sedikit di dorong ke bawah tapi jangan terlalu
lewat.
- Lakukan saat ada HIS.
- Jangan menarik tali pusat karena bisa menyebabkan inversio anuteri.
2. Brand andrew
- Tangan kanan memegang tali pusat.
- Tangan kiri memegang uterus bagian bawah terus.
- Kemudian uterus di tekan ke atas dengan hati-hati lalu di tarik tali
pusat dengan hati-hati.
- Bila placenta sudah lepas akan meluncur atau keluar dengan mudah.
d. Kala IV
Adalah kala pengawasan setelah usia lahir 1-2 jam.
1. Tujuan asuhan persalinan kala IV.
- Mencegah peerdarahan.
- Memberikan kenyamanan fisik, nutrisi, keamanan dan eleminasi.
- Memberikan dorongan kepada ibu dan keluarga.
- Proses kelahiran menjadi pengalaman hidup mereka.
- Memelihara proses kedekatan dengan neonatus.
2. Hal yang perlu di awasi pada kala IV.
- Kontraksi rahim.
- Perdarahan.
- Kandungan kemih.
- Luka-luka.
- Uri dan selaput harus lengkap.
- Keadaan umum ibu, tensi, nadi, suhu, pernafasan dan rasa sakit.
3. Rupture perineum
- Tingkat I : robekan hanya mengenai kulit dan mukosa sekitar 1-1,5
cm.
- Tingkat II : robekan lebih dalam sudah mengenal musculus levatorani.
- Tingkat III : robekan pada kulit, mukosa, perineal body, musculus
spinterani
Yang menyebabkan ruptur perineum.
- Kepala janin besar dan janin besar.
- Primigravida.
- Letak sungsang.
- Pimpinan persalinan yang salah.
- Pada obstetric operativ pervaginam.
BAB III
TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN
PADA IBU BESALIN

Manajemen kebidanan pada ibu bersalin adalah suatu metode dan pendekatan
pemecahan masalah kesehatan yang digunakan oleh bidan dalam pemberian pelayanan dan
asuhan kebidanan ( Dep.Kes RI 1996)
Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan ibu bersalin ini, penulis menggunakan manajemen
kebidanan 7 langkah yaitu : pengkajian data, interpretasi data dasar, diagnosa potensial,
kebutuhan segera, pengembangan rencana, implementasi dan evaluasi, keefektifan diasuhan yang
telah diberikan.
( Varney, 1987 : 23 ).

1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal proses asuhan kebidanan yang terdiri dari 3 (
tiga ) kegiatan yaitu : mengumpulkan data, pengolah data dan menganalisi data
yang diperoleh dalam bentuk data subyektif dan obyektif serta data penunjang
yang akan memberi gamabaran keadaan klien ( Dep.Kes, RI 1996: 5).

A. Data subyektif
1. Biodata klien suami dan isteri terdiri dari :
- Nama jelas dan lengkap, perlu di catat dengan maksud untuk
membedakan dengan klien lainnya.
- Umur di catat dalam tahun, berguna untuk mengantisipasi diagnosa
masalah kesehatan dan tindakan dilakukan.
- Agama, karena hal ini mempengaruhi dalam kehidupan dan
mempermudah penulis dalam memberikan dukungan moral.
- Suku dan bangsa, untuk kebiasaan dan adat istiadat yang
mempengaruhi kseshatan.
- Pendidikan, karena sangat besar pengaruhnya dalam tindakan asuhan
kebidanan.
- Pekerjaan, untuk menegtahui sejauh mana pengaruhnya terhadap status
kesehatan dengan masalah pekerjaan.
- Status perkawinan, khusus untuk mencakup berapa kali menikah, lama
perkawinan dan pada usia berapa waktu menikah pertama kali (
Depkes RI 1996 : 10 )
- Alamat, untuk mengaetahui tempat tinggal ibu sehubungan dengan
kunjungan rumah yang akan dilakukan nanti.
2. Alasan datang.
Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dirasakan ibu dan yang menjadi keluhan ibu
datang ketempat pelayanan kesehatan.
3. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan pada ibu bersalin seperti perut kenceng-kenceng, keluar
cairan bercampur darah dan seperti ingin meneran.
4. Riwayat penyakit
Untuk mengetahui penyakit yang pernah di alami ibu karena penyakit yang pernah di
alami ibu bisa kembali karena keadaan ibu pada waktu kehamilan dan persalinan (
Depkes RI 1993 ).
5. Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu lama dan berapa kali kawin untuk membantu menentukan
bagaimana keadaan alat kelamin ibu ( Depkes RI 1993 )
6. Riwayat obstetri
 Riwayat menstruasi
Untuk mengetahui fisiologis alat-alat kandungan normal / tidak yang meliputi
menarche, siklus / lama mensrtuasi, warna / jumlah, disminorhe, flour albus,
HPHT, HPL ( obstetri EGS ).
 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Untuk mengetahui apakah dalam kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
terdapat penyakit atu ada kelainan-kelainan yang memperburuk keadaan ibu.
 Riwayat kehamilan sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui frekuensi dalam memeriksakan kehamilannya
yang meliputi periksa berapa kali, imunisasi lengkap / tidak.

7. Riwayat KB
Jenis dan lama penggunaan KB pada ibu untuk megetahui jarak kehamilan.
8. Pola kebutuhan sehari-hari.
 Nutrisi : untuk mengetahui asupan makanan yang di konsumsi ibu supaya
siap dalam persalinan nanti.
 Istirahat : untuk mengetahui seberapa lama ibu beristirahat selama hamil
sehinggadapat diketahui kondisi ibu.
 Aktivitas : untuk mengetahui aktivitas sehari-hari yang dilakukan ibu selama
hamil yang sangat berpengaruh pada kondisi ibu.
 Personal hygiene : untuk mengetahui kebersihan alat reproduksi ibu.
 Eliminasi : untuk mengetahui pada BAB / BAK ibu, jika ibu jarang BAB /
BAK akan mempengaruhi kontraksi uterus.
B. Data obyektif
1. Keadaan umum : tekanan\
2. Kesadaran : composmentis / destrum / samnolen / koma.
3. TTV
- Tekanan darah : tekanan darah yang di ukur untuk mengetahui
tekanan sistole dan diastole.( normal systole: 110-140 mmhg,diastole:
60-80 mmhg)
- Nadi : denyut nadi di hitung berdasarkan frekuensi
permenit ( normal : 60-100x / menit )
- Suhu : untuk mengetahui temperatur tubuh.
( normal : 36,5°C – 37,5°C )
- Pernafasan : untuk mengetahui frekuensi pernfasan
( normal : 16-24 x /menit).

4. Antroprometri
Seperti BB, TB, Lila.
5. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Muka : bersih / tidak, distribusi merata / tidak, warna.
- Muka : oedema / tidak, pucat / tidak, ada cloasma gravidarum /
tidak.
- Mata : konjungtiva anemis / tidak, sklera ikterik / tidak, palpebra
odem / tidak.
- Mulut : bibir pucat / tidak, mukosa bibir lembab / tidak. Ada
karies/ tidak.
- Mamae : simetris / tidak, hyperpigmentasi papila dan areloa / tidak
papila menonjol / tidak.
- Abdoment : adakah linia nigra, adakah strie albican / strie lividum,
adakah luka bekas sc.
- Genetalia : oedem / tidak, varices / tidak, pengeluaran bloody show.
- Ekstermitas : simetris / tidak, oedem / tidak, varices / tidak.
b. Palpasi
- Leopold I : menentukan TFU dan usia kehamilan dan bagian yang
teraba pada bagian fundus.
- Leopold II : menentukan bagian janin yang ada di punggung kanan
dan punggung kiri ibu.
- Leopold III : menentukan bagian terendah jnin dan apakah
sudah masuk PAP atau belum.
- Leopold IV : menentukan seberapa jauh bagian terendah masuk
PAP.
c. Auskultasi
Untuk mengetahui denyut jantung janin ( normal : 120-160 x / menit )
d. Perkusi
Reflek patella positif / negatif.
6. Ukuran panggul luar
- Distantia spinarum : normal 23cm-26cm
- Distantia cristarum : normal 26cm-29cm
- Conjugata eksterna : normal 18cm-20cm
- Lingkat panggul : normal 80cm-90cm

7. Data penunjang
- HB : untuk mengetahui kadar hemoglobin ibu.
- Reduksi : untuk mengetahui kadar gula dalam janin.
- Protein urine : untuk mengetahui kadar protein dalam urin.
8. Skor puji rohyati
Untuk mengetahui apakah ibu termasuk kehamilan dengan resiko rendah, resiko
tinggi atau sangat tinggi.
9. Pemeriksaan dalam
- Keadaan jalan lahir
- Pembukaan
- Ketuban
- Presentasi
- Denominatur
- Ada bagian terkecil janin yang menumbung.
II. INTERPRETASI DATA
- Diagnosa
 Primi / multigravida.
 Tuanya kehamilan / umur kehamilan.
 Anak tunggal / gemilli.
 Hidup / mati.
 Letak anak.
 Intra uteri / extra uteri.
 Keadaan jalan lahir.
 Keadaan umum ibu dan janin.
- Data subyektif : data yang di dapatkan dari ibu.
- Data obyektif : hasil pemeriksaan dari tenaga kesehatan.
- Masalah : timbul setelah dilakukan pengkajian pada data
subyektif.
- Kebutuhan : hal-hal yang diperlukan untuk mengalami masalah
yang timbul.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Setelah data subyektif dan obyektif terkumpul, langkah selanjutnya adalah data untuk
merumuskan diagnosa dan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Mencari hubungan antara data / faktor yang satu dengan yang lainnya untuk mencari
sebab akibat.
2. Menentukan maslah dan apa masalah utamanya.
3. Menentukan penyebab utamanya.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Setelah diagnosa dilakukan dan ditemukan maka kebutuhan yang utama dapat segera
dilakukan untuk mengantisipasi kejadian selanjutya supaya tidak terjadi komplikasi selanjutnya.

V. PERENCANAAN
Tujuan :
- Agar keadaan umum ibu dan bayinya baik.
- Agar bayi lahir dengan selamat.
- Agar proses persalinan berjalan lancar.
- Agar HIS berlangsung dengan adekuat.
- Agar pembukaan tidak terjadi hambatan.
Kriteria hasil :
- Proses persalinan berjalan lancar.
- Keadaan umum ibu dan bayi baik.
- Bayi lahir dengan selamat.
- HIS berlangsung adekuat.
- Pembukaan tidak ada hambatan.
- DJJ : 120-160 x / menit.
VI. PENATALAKSANAAN
Dalam tahap ini dilakukan observasi dengan kriteria evaluasi yang tidak direncanakan.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian didalam tahap pelaksanaan tindakan ini adalah:
- Perencanaan yang dilakukan harus berdasarkan prosedur tetap yang
lazim dilakukan.
- Pengamatan dilakukan secara cermat dan tepat sesuai dengan kriteria
evaluasi yang ditetapkan.
- Pengendalian keadaan pasien sehingga secara berangsur-angsur
menuju kesehatan yang diharapkan.

VII. EVALUASI
S : Subyektif data, menurut perspektif klien, data ini diperoleh melalui anamnesa.
O : obyektif data, yaitu hasil pemeriksaan fisik klien, serta pemeriksaan diagnostik
Dan pendukung lain. Data ini termasuk catatan medik pasien yang lalu.
A : analisa atau interpretasi berdasarkan data yang terkumpul dibuat kesimpulan
Berdasarkan segala sesuatu yang dapat di identifikasi misalnya : diagnosa.
P : Planning / perencanaan
Merupakan gambaran pendukung pendokumentasian dari tindakan
( implementasi )
Dan evaluasi rencana berdasarkan pada langkah 5,6,7. pada manajemen varney,
Planning termasuk.
- Asuhan mandiri oleh bidan.
- Kolaborasi / konsultasi dengan dokter / nakes lain.
- Penyuluhan.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN
Pada Ny “A” dengan GP2002 dengan persalinan fisiologis

Hari / tanggal pengkajian : senin / 12-11-2012


Jam : 11:00
Tempat : polindes jatra timur
Nama Mahasiswa : Fany Pristianti. R ( 110154010011 )
Sitti Hoirus Saadah ( 110154010042 )

1. Pengkajian
Nama : Ny “A” Nama : Tn “T”
Umur : 29 tahun Umur : 32 tahun
Agama : islam Agama : islam
Suku / bangsa : madura / indonesia Suku / bangsa : madura / indonesia
Pendidikan : SD pendidikan : SD
Pekerjaan : ibu rumah tangga Pekerjaan : swasta

A. Data subyektif
1. Keluhan utama
Ibu mengatakan perut kenceng-kenceng tanggal 12-11-2012 jam 08:00 WIB dan
keluar cairan tanggal 12-11-2012 jam 10:30.
2. Riwayat keshatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat ini yidak memilki penyakit kronis seperti jantung dan
hipertensi, penyakit menurun seperti DM, hipertensi dan penyakit menular
seperti HIV/AIDS, hepatitis.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan dulu tidak menderita penyakit kronis dan penyakit menular
seperti
( jantung, hipertensi, HIV/AIDS, hepatitis )
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak menderita penyakit menular seperti
TBC, HIV/AIDS, hepatitis dan penyakit menurun seperti hipertensi, asama.
3. Riwayat kebidanan
1. Riwayat perkawinan
- Status : menikah
- Usia saat menikah : 16 tahun
- Lama : 13 tahun
2. Riwayat menstruasi
- Menarche : 13 tahun
- Siklus : 28 hari
- Jumlah : ± 5 hari
- Warna : merah kecoklatan
- Disminorhea : hari pertama saat menstruasi
3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
a. Anak ke 1 lahir tahun 1997, usia kehamilan 9 bulan, lahir secara spontan di
bidan, tempat polindes, umur 15 tahun.
b. Anak ke 5 lahir tahun 2005, usia kehamilan 9 bulan, lahir secara spontan di
bidan, tempat polindes, umur 7 tahun, tidak ada penyakit nifas.
c. HAMIL INI.
4. Riwayat kehamilan sekarang
- G3P2002
- Usia kehamilan : 38 minggu 3 hari
- Keluhan hamil muda : mual
- Keluhan hamil tua : sakit pinggang
- Gerakan janin dirasa sejak :20 minggu
- Tanda-tanda bahaya : tidak ada
- ANC
 Berapa : 7 kali
TM I : 1x
TM II : 3x
TM III : 3x
 Tempat : piolindes jatra timur
 TT :-
 TERAPI : Fe
 Ibu tidak mempunyai kebiasaan merokok, minum jamu dan obat.
5. Riwayat KB
 Jenis kontrasepsi : KB suntik 1 bulan
 Keluhan : tidak ada
6. Riwayat psikososial cultural dan spiritual.
- Respon ibu dan keluarga terhadap kaelahiran bayi baik dan bayi sangat
di inginkan.
- Dukungan keluarga : baik dan suami selalu mengantarkan untuk
periksa.
- Pengambilan keputusan dalam keluarga : suami
- Kebiasaan menjalankan ibadah : ibu dan suami selalu menunaikan
sholat 5 waktu.
B. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umun : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital : TD : 110/70 mmhg Nadi : 80x / menit
Suhu : 36,6°C RR : 22x / menit
d. Pemeriksaan antopometri : BB : 55kg TB : 155 cm
Lila : 26 cm
2. Periksaan khusus
a. Inspeksi
- Muka : simetris tidak ada oedem, tidak ada cloasma gravidarum,
tidak pucat.
- Mata : simetris, conjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus.
- Mulut : mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis.
- Mamae : simetris, bersih, hiperpigmentasi areloa dan mamae,
kedua puting susu menonjol.
- Abdoment : tidak ada luka bekas SC.
- Genetalia : bersih, tidak ada oedem, pengeluaran lendir campur darah.
- Ekstremitas :
Atas : simetris, tidak oedem, tonus otot baik.
Bawah : simetris, tidak ada oedem, lunak dan varices.
b. Palpasi
 Secara leopold
Leopold I : TFU pertengarahan px pusat, TFU teraba keras ( kepala )
Lepold II : bagian perut ibu sebelah kanan teraba keras, memanjang
seperti papan, dan sebelah kiri teraba bagian kecil janin
yaitu ekstremitas.
Leopold III : bagian bawah teraba bulat keras tidak dapat di goyang
adala kepala janin, kepala sudah masuk dalam PAP.
Leopold IV : divergen.
c. Auskultasi
- DJJ : 142 x / menit.
d. Perkusi
- Reflek patella : ( + / + )
3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan.
b. Pemeriksaan dalam
- Pembukaaan : jam 11:00 2 cm
- Effecement : 100 %
- Ketuban : (-)
- Presentasi : kepala
- Hodge : III
c. Pemeriksaan panggul luar : tidak dilakukan.

KALA 1.
II. Interpretasi data dasar
Diagnosa : G3P2OO2, usia kehamilan 38 minggu 3 hari, tunggal, hidup letak
letak kepala, intra uteri, keadaan jalan lahir normal,
KU ibu dan janin baik kala 1 fase aktif.
DS : - ibu mengatakan hamil 9 bulan anak ke 3
HPHT : 4 – 2 – 2012 HPL : 13 - 11 – 2012
DO :-K/U : baik
- Kesadaran :composmentis
- TTV : TD : 110/70 mmhg S : 36,6°C
N : 80x / menit RR : 20x /menit
- Palpasi
Leopold I : TFU perengahn px pusat
Leopold II : puka
Leopold III : let kepala
Leopold IV : divergen
- Auskultasi : - DJJ : 142x / menit.
- VT : jam 16:55 pembukaan 10 cm.
- Effecement : 100 %
- Ketuban : (-)
- presentasi : kepala
- Hodge : III
Masalah : Perut sakit yang semakin lama semakin sering dan kuat.
Keluhan : HE tidur miring kiri dan nafas panjang.
III. Identifikasi diagnosa potensial
Tidak ada.
IV. Identifikasi kebutuhan segera
Melakukan observasi.
V. Pengembangan rencana
1. melakukan pendekatan pada pasien
2. jelaskan tentang kondisi ibu.
3. anjurkan ibu untuk miring kiri dan menarik nafas panjang apabila ibu merasa
kenceng-kenceng.
4. observasi DJJ, HIS, pembukaan dan TTV.
5. menuhi kebutuhan ibu, misalnya makan, minum dan support.
VI. implementasi
1. Menjelaskan tentang kondisi pasien, bahwa pasien dalam keadaan baik, dan
ibu akan memasuki masa persalinan.
2. Mengajarkan ibu untuk miring kiri dan menarik nafas panjang untuk
mengurangi rasa nyeri.
3. Mengobservasi DJJ, HIS, pembukaan dan TTV.
4. Memenuhi kebutuhan ibu : makan, minum, dan support sehingga pemenuhan
nutrisi ibu terpenuhi.
5. Memberitahu kepada keluarga untuk mendampingi ibu selama proses
persalinan.
6. Melakukan persiapan persalinan.
a. Persiapan alat dan obat.
b. Persiapan penolong.
VII. Evaluasi
Tanggal : 12 - 11 – 2012
S : ibu merasa perutnya mules dan kenceng-kenceng.
O : - keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- TTV : TD : 110/70 mmhg S :37°C
N : 84 x / menit RR : 20x / menit
- His : 3 x 60
- VT : pembukaan 10cm, eft 100%, ketuban (+),
presentasi Kepala, hodge III.
- DJJ : 142 x /menit.
A : G3P2003, hidup, tunggal, letak kepala, intra uteri, jalan lahir normal,
keadaan umum baik dengan persalinan kala II.
P : 1. Cek partus set.
2. Berikan posisi yang nyaman pada pasien.
3. pembukaan lengkap tanda gejala kala II muncul.
KALA 2.
Tanggal : 12 - 11 – 2012

I. PENGKAJIAN
Data subyektif : ibu mengatakan perutnya semakin sering kenceng-
kenceng, dan ibu ingin meneran.
Data obyektif : VT : 5/5, ø 10cm, eff 100 %, ket ( - ), presentasi kepala,
denominatur UUK, hodge III.
HIS : 4 x 45 “

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Masalah : tidak ada
Kebutuhan : tidak ada

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTIUHAN SEGERA


Tidak ada
V. PERENCANAAN
Tanggal : 12 - 11 – 2012
Diagnosa : Ny “A” UK 38 minggu 3 hari dengan persalinan kala II
Tujuan : setelah diberikan asuhan kebidanan, ibu dapat melahirkan anak
dengan aman dan selamat.
Intervensi :
1. Siapkan partus set, heating set, dan alat yang diberikan.
2. Berikan posisi yang nyaman, pada ibu dan gunakan sarung tangan
DTT.
3. Pembukaan lengkap dan tanda gejala kala II muncul, mulai pimpin
persalinan.
4. Letakan kain / duk steril dibawah bokong ibu.
5. Pimpin ibu mengejan pada waktu ada HIS.
6. Gunakan tangan kanan untuk melindungi perinium dilapisi kain / duk
steril dan tangan kiri menahan puncak kepala.
7. Periksa adanya lilitan tali pusat pada leher bayi dan menunggu bayi
putar paksi luar.
8. Letakan kedua tangan secara biparental, tarik curam kebawah dan
keatas.
9. Tangan kanan menyangga kepala / jempol tangan kanan berada di
dada bayi dan tangan kiri menelusuri punggung, bokong sampai kedua
ujung mata kaki.
10. Cek adakah janin kedua.
11. Keringkan bayi dan klem tali pusat 3cm dari tali pusat bayi dan
dipasang klem ke 2, 2cm dari klem pertama, setelah dilakukan
pengurutan terlebih dahulu kemudian potong.
12. Beritahu ibu bahwa akan di suntik oksitosin.
13. Letakan bayi di perut ibu ( kontak kulit ) dan tutup dengan kain.
14. Lakukan inisiasi dini pada bayi.

VI. IMPLEMENTASI
Menyiapkan partus set, heating set dan obat-obatan yang
diperlukan dan memberikan posisi yang nyaman pada ibu dan
menggunakan sarung tangan. Setelah pembukaan lengkap dan tanda gejala
kala 2 muncul pimpin persalinan dan meletakkan kain / duk steril dibawah
bokong ibu.
Sub occiput tampak dibawah symphisis, tangan kanan melindungi
perinium yang di lapisi duk steril. Sementara tangan kiri menahan pundak
kepala lahir agar tidak terjadi defleksi yang telalu cepat sampai kepala
lahir. Setelah kepala lahir kemudian memeriksa adanya lilitan tali pusat
pada leher bayi dengan cara meletakan kedua tangan disamping kanan dan
kiri kepala bayi jika ada tapi longgar maka dilepaskan, tapi jika erat maka
di klem dan di potong. Menunggu hingga kepala putar faksi luar secara
spontan, ( tangan kanan di atas, tangan kiri di bawah ) kemudian tarik
curam kebawah untuk melahirkan bahu belakang, jempol tangan kanan
berada di dada bayi dan tangan kiri menelusuri punggung, bokong sampai
ke 2 ujung mata kaki bayi lahir spontan.

 Penilaian apgar skor pada menit pertama.


Kategori 1 menit 5 menit
1. Warna 1 2
2. Frekuensi nadi 1 1
3. Frekuensi rangsangan 2 2
4. Tonus otot 2 2
5. Pernafasan 2 2

Jumlah 8 8

Bayi dikeringkan dan klem tali pusat 3cm di pusat bayi dan dipasang klem 2cm dari klem
pertama, setelah dilakukan pengukuran terlebih dahulu kemudian dipotong dan di ikat, beritahu
ibu bahwa akan di suntik oksitosin. Meletakkan bayi di perut ibu dengan kepala lebih dahulu,
kemudian bayi di tutup kain dan melakukan inisiasi dini.

7. EVALUASI
S : Ibu mengatakan merasa senang dengan kelahiran bayinya dan
mulesnya berkurang.
O : - keadaan umum : baik
- kesadaran : composmentis
- kelainan cognital :
- A5 : 7-8
- jenis kelamin : laki-laki
- bayi lahir tapi placenta belum lahir
- terdapat tanda pelepasan placenta seperti semburan darah
bertambah panjangnya tali pusat dan fundus globuler.
A : P30003 dengan persalinan kala III
P : Lakukan manajemen aktif kala III
KALA 3.
Tanggal : 12 - 11- 2012

I. PENGKAJIAN
Data subyektif : Ibu mengatakan merasa senang dan bersyukur karena anaknya
lahir dengan selamat.
Dataobyektif : Keadaann umum : baik.
Kesadaran : composmentis
- anak bernafas dengan spontan dan menangis kuat.
- bayi sudah lahir tapi plasenta belum lahir.
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa : Ny “N” P3003 dengan persalinan kala III.
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : tidak ada

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada

V. PENGEMBANGAN RENCANA
Manajemen aktif kala IV.
Intervensi :
1. Pindahkan klem 5-10 cm didepan vulva, tangan kanan melakukan peregangan
tali pusat terkendali, saat uterus berkontraksi tangan kiri berada diatas
sympisis melakukan dorsokranial.
2. Tangan kanan meregangkan tali pusat ke bawah, kemudian keatas hingga
plasenta tampak di introtus vagina kira-kira separuh, pegang plasenta dengan
kedua tangan dan putar searah jarum jam.
3. Periksa perlengkapan plasenta dengan tangan kanan dan tangan kiri masage
fundus uteri.
4. Ajari ibu cara masase.
5. Mengevaluasi perdarahan.
6. Bersihkan ibu dan dekontaminasi tempat dan alat.
7. Buka handscoon, cuci tangan.
8. Rendam alat dengan larutan clorin.
VI. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 12 - 11 – 2012

Memindahkan klem 5-10cm di vulva. Tangan kanan melakukan PTT, saat uterus
berkontraksi tangan kiri berada diatas symphisis melakukan dorsokranial dan lihat tanda-
tanda pelepasan palsenta, jika tali pusat bertambah panjang dan ada semburan darah
berarti plasenta sudah lepas, minta ibu untuk meneran sedikit, tangan kanan meregangkan
tali pusat kebawah, kemudian keatas hingga plasenta tanpak di introtus vagina kira-kira
separuh, pegang plasenta dengan kedua tangan dan putar searah jarum jam sampai slaput
menutupi plasenta, tangan kanan memeriksa plasenta dan tangan kiri masage fundus
uteri.
- Plasenta lahir lengkap tanggal : 12 - 11 – 2012, jam : 17.50 dengan
berat ± 50 gr, panjang tali pusat ± 50 cm, dameter ± 20 cm, dengan
tebal ± 2cm, insersi sintratis dengan warna merah tua dan kontledon
lengkap.
- Setelah plasenta lahir memeriksa kontraksi uterus dan adanya laserasi
kemudian bersihkan ibu dan merendam alat-alat bekas pakai dalam
larutan klorin 0,5 % ± 10 menit, membuang sampai yang sudah
terkontaminasi pada tempat yang sudah di sediakan.
- Buka handscoon dan rendam dalam larutan klorin, cuci tangan dan
keringkan dan kemudian melengkapi patograph.

VII. EVALUASI
Tanggal 12 - 11 - 2102
S : Ibu mengatakan perutnya sedikit mules.
O : Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis.
- Plasenta lahi lengkap tgl 12 - 11 - 2012
Berat ± 500 gr, tali pusat ± 50cm, diameter ± 20cm, tebal ± 2 cm.
- Kontraksi uterus : baik
- Perdarahan : ± 200cc
- TFU : 3 jari dibawah pusat.
A : Ny “A” P30003 deng an persalinan kala III
P : - observasi TTV
- observasi TFU
- observasi kontraksi
- observasi perdarahan dan kandung kemih.
- bersihkan pasie
KALA 4.
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 12 - 11 - 2012
Data subyektif : Ibu mengatakan merasa senang dan ibu jugan merasa tidak pusing
dan sedikit mules.
Data obyektif : Keadaan umum ibu : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 110/70 mmhg S :36°C
RR : 20X / menit N : 80x / menit
TFU : 3 jari dibawah pusat
Perdarahan :-
Kontraksi : baik
Kandung kemih :-

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosa : G3P30003 kala IV

III. IDENTIVIKASI MSALAH POTENSIAL


Tidak ada.

IV. IDENTIVIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Tidak ada

V. PENGEMBANGAN RENCANA
Tanggal 12-11-2012
Diagnosa : P30003
Intervensi : 1. Bersihkan pasien dari bekas darah dan mengganti softex ibu.
2. Observasi TTV.
3. Observasi kontraksi uterus, TFU dan perdarahan.

VI. PENATA LAKSANAAN


1. Membersihkan pasien dari bekas darah dan mengganti softex untuk menjaga
kenyamanan dan hygiene ibu.
2. Mengobservasi TTV
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD : 110/70 mmhg S : 36°C
N : 84x /menit RR : 20x / menit.
3. TFU : 3 jari dibawah pusat.
Perdarahan :-
Kontraksi uterus : baik.

VII. EVALUASI
Tanggal :12-11-2012 Jam :
S : Ibu mengatakan tidak pusing
O : - keadaan umum : baik
- kesadaran : composmentis
- TTV : TD : 110/70 mmhg S : 36°c
N : 84x / menit RR : 20X /menit
Perdarahan :-
Kontraksi uterus : baik / keras
 Keadaan umum bayi : baik
 Kesadaran : composmentis
 Bayi lahir spontan belakang : laki-laki
 Bayi gram : PB : ket : jernih

A : P3000# dengan 2 jam post partum.


P : - Berikan HE
- Nurisi
- ASI eksklusif
- Perawatan payudara
- Personal hygiene
- Anjurkan ibu untuk kontrol hari ke – 3.
DAFTAR PUSTAKA

 Prawiroharjo, sarwono.2002. ilmu kebidanan. Jakarta : YBPSP


 Gde manuaba, ida bagus 1998. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga
berencana untuk pendidikan bidan, jakarta : Ege.
 Sastra winata, sulaiman, 1983. Obstetri fisiologi, jakarta. Elemen.

You might also like