You are on page 1of 4

TEORI EVOLUSI BIOLOGI

1. Teori Evolusi Menurut A.I. Oparin

A.I. Oparin dalam bukunya Asal mula Terjadinya kehidupan (The origin of life),
mengemukakan bahwa asal-usul kehidupan terjadi di lautan melalui pembentukan senyawa-
senyawa organik dari senyawa-senyawa sederhana, seperti H2O, CO2, CH4, NH3, dan H2 yang
memang berlimpah pada saat itu. Pembentukan senyawa organik ini dibantu oleh energi radiasi
benda-benda angkasa yang juga sangat intensif pada saat itu.

Senyawa kompleks pertama diduga semacam alkohol dan asam amino yang selama jutaan
tahun senyawa-senyawa ini bereaksi membentuk senyawa yang lebih kompleks, seperti asam
organik, purin, dan pirimidin. Senyawa-senyawa ini merupakan bahan pembentuk sel. Senyawa
kompleks sederhana saat itu begitu berlimpah, baik di lautan maupun di permukaan bumi sehingga
membentuk kompleks yang disebut sup purba atau sup primordial. Setelah terbentuknya sup purba,
pembentukan materi genetik dan membran sel merupakan dua langkah penting sebelum adanya
kehidupan (Campbell, 2006: 320). Materi genetik pertama dan enzim pertama kemungkinan
berupa RNA.

Gen pertama berupa RNA rantai pendek yang dapat bereplikasi sendiri tanpa bantuan protein.
Proses replikasi RNA ini dapat terjadi melalui bantuan molekul RNA yang berfungsi sebagai
katalis. Para ilmuwan telah menemukan RNA yang disebut ribozim dan dapat berfungsi mirip
katalis. Selanjutnya, terjadi kerja sama antarmolekul yang menyebabkan terjadinya translasi
primitif dari gen RNA sederhana menjadi polipeptida. Translasi ini tidak menggunakan ribosom
atau RNA. Kumpulan molekul tersebut akan terkumpul ke dalam bulatan membran mikroskopis
yang terbuat dari fosfolipid. Bentuk kumpulan molekul dalam membran tersebut dikenal dengan
protobion.

Adanya kerja sama antarmolekul memberikan kemampuan pada protobion untuk bereplikasi
dan melakukan metabolisme primitif. Protobion berkembang menjadi bentuk kompleks yang
mengandung DNA dan dapat menggunakan banyak bahan mentah dari lingkungan.
Secara berangsur-angsur protobion digantikan organisme yang dapat membuat molekul yang
dibutuhkannya sendiri (autotrof) dengan bantuan cahaya matahari (fotoautotrof) atau molekul
berenergi tinggi dari lingkungannya (kemoautotrof). Adanya autotrof memicu munculnya
makhluk hidup yang dapat memanfaatkan produk autotrof, misalnya heterotrof, atau merupakan
autotrof juga. Autotrof dan heterotrof yang bergantung pada makhluk hidup ini merupakan
prokariot pertama.

Pohon Filogeni Invertebrata dan Vertebrata

1. Filogeni Invertebrata dan Vertebrata


KingdomAnimalia biasanya dibagi menjadi dua kelompok utama: invertebrata dan
vertebrata. Vertebrata dibedakan oleh adanya tulang punggung dan merupakan
organisme tentang hewan seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Invertebrata
terbagi menjadi 8 filum meliputi Porifera, Cnidaria, Platyhelminthes, Nematoda,
Annelida, Arthropoda, Mollusca, Echinodermata.
Evolusia vertebrata dimulai dari nenek moyang berupa protista yang hidup di laut.
Ketika itu evolusi biologis berlangsung semakin cepat dibandingkan dengan evolusi
biologis pertama kali. Protista bercabang tiga, dimulai dari filum Porifera, filum Cnidaria,
dan filum Platyhelminthes. Plathyhelminthes bercabang tiga, cabang pertama bercabang
tiga lagi menjadi filum Mollusca, filum Annelida, dan filum Arthropoda. Cabang kedua
menjadi filum Nematoda. Sedangkan cabang ketiga menjadi dua filum yaitu
Echinodermata dan filum Chordata.
Salah satu filum yang muncul tiba-tiba pada jaman Kambrium adalah Chordata,
makhluk yang memiliki sistem saraf pusat yang terlindung dalam suatu tengkorak dan
notochord atau tulang belakang. Vertebrata adalah satu bagian dari chordata. Dari
evolusi invertebrata dapat diketahui bahwa evolusi vertebrata berasal dari nenek moyang
berupa Echinodermata (Campbell, 2003:247). Echinodermata akan berkembang menjadi
Echinodermata modern yang ada sekarang ini, misalnya bintang laut, bulu babi,
Hemichordata, Chordata primitif (seperti Tunicata dan Lanceleolatus). Vertebrata
modern meliputi Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia. tidak semua
vertebrata memiliki tulang punggung atau kerangka terbuat dari tulang. Bentuk yang
lebih primitif, seperti hiu dan pari yang memiliki kerangka seluruhnya terbuat dari tulang
rawan.Evolusi vertebrata merupakan transisi dari air ke darat. Setelah di darat, vertebrata
berkembang, untuk menempati beragam habitat dan gaya hidup yang sangat aktif. Awal
dalam sejarah evolusi vertebrata adalah ikan. Ikan awalnya tidak memiliki rahang.
Mereka lebih memilih menghisap daging mangsa daripada menggigitnya. Contohnya
hagfish dan lamprey. Ikan yang muncul kemudian, termasuk hiu dan ikan bertulang yang
memiliki rahang. Rahang jauh lebih efisien dan efektif digunakan untuk menangkap,
makan, dan menelan mangsanya.
Agar vertebrata berhasil di darat, mereka harus bisa bernapas dan bergerak di
sekitar. Adaptasi ini pertama kali terlihat dalam kelompok primitif ikan, contohnya
lungfish. Meskipun mereka mengambil oksigen terutama melalui insang, mereka juga
memiliki paru-paru. Sirip yang berdaging didukung oleh tulang, dan mereka bisa
berjalan-jalan di habitatnya. Amfibi diperkirakan telah berevolusi dari ikan seperti ini.
Untuk hidup secara eksklusif di darat membutuhkan kemampuan untuk
menghindari dehidrasi. Adaptasi berikutnya dalam evolusi vertebrata termasuk kulit
yang bertindak sebagai penghalang kedap air. Berkembang dari amfibi, reptil adalah
kelompok vertebrata pertama yang menunjukkan adaptasi ini. Reptil juga memiliki apa
yang disebut telur amniote. Telur amniote mengandung pasokan air mereka sendiri dan
dikelilingi oleh cangkang yang keras. Burung diketahui telah berevolusi dari reptil, juga
memiliki amniote telur. Bulu mereka benar-benar dimodifikasi oleh sisik.
Burung dan mamalia memiliki adaptasi yang dikenal sebagai endotherm. Hal ini
terjadi karena suhu tubuh diatur secara internal menggunakan panas yang disediakan oleh
pembakaran makanan untuk bahan bakar. Dengan adaptasi ini, burung dan mamalia telah
berevolusi lebih lanjut untuk memiliki beragam cara makan, menghindari predator,
menemukan habitat yang cocok, dan bereproduksi.

You might also like