You are on page 1of 19

“Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Keluarga

Ny.A dengan Diabetes Mellitus di Desa Miagan Mojoagung


Jombang”

Dosen Pembimbing :

Rifa’i S.kep,Ns.M.Kep

Oleh :

Kelompok 17

1. M.Wahyulil Ikhsan (151001074)


2. Nadlifatus S (151001075)
3. Nanda Izky J (151001075)
4. Oktavia Indah L D (151001076)

PRODI SARJANA KEPERAWATAN

STIKES PEMKAB JOMBANG

TAHUN 2017-2018

1
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PRA PROFESI DESA


MIAGAN MOJOAGUNG JOMBANG

Nama Kelompok : Kelompok 17

Anggota Kelompok :

5. M.Wahyulil Ikhsan (151001074)


6. Nadlifatus S (151001075)
7. Nanda Izky J (151001075)
8. Oktavia Indah L D (151001076)

Asuhan keperawatan pada Keluarga Ny.A dengan diagnosa medis


Diabetes Mellitus di Desa Miagan Kecamatan mojoagung Kabupaten Jombang
yang dilaksanakan pada tanggal 7 oktober 2018 telah disahkan sebagai Laporan
Pra Profesi Semester VII Prodi S1 Keperawatan Stikes PEMKAB Jombang

Jombang, 17 Nopember 2018

Pembimbing Pendidik

Rifa’i S.kep,Ns.M.Kep

2
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN KASUS
DIABETES MELLITUS PADA TN J Di UGD PKM MOJOAGUNG DESA
MIAGAN MOJOAGUNG

A. Identitas keluarga

Nama : Tn.A

Umur : 55 tahun

Jenis kelamin : pria

Suku : Jawa

Alamat : Ds. Miagan Mojoagung Jombang

Identitas klien

Nama :Ny.A

Umur : 48 tahun

Jenis kelamin : wanita

Suku : Jawa

Alamat : Ds.Miagan Mojoagung Jombang

B. Riwayat Perkembangan Keluarga

1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini


Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan
keluarga tahap VI dimana keluarga melepas anak usia dewasa muda
(mencakup anak pertama sampai anak terakhir yang meningalkan
rumah),tahap ini memperluas siklus dengan memasukan anggota keluarga
baru yang didapa melalui perkawinan anaknya.Ny.A telah menikahkan
anaknya dan sudah pisah rumah dengan An M di usia 22 tahun .
2. Tugas Perkembangan Keluarga
Tugas perkembangan keluarga Ny.A dapat dijalankan dengan baik.
Tugas perkembangan keluarga Ny. A di tahap VI yaitu memperluas siklus

3
keluarga dengan memasukan anggota keluarga baru yang didapat melalui
perkawinan anak-anak, melanjutkan untuk memperbaruhi hubungan
perkawinan, membantu orang tua lanjut usia dan sakit sakitan dari suami
maupun istri, membantu anak mandiri, mempertahankan komunikasi,
memperluas hubungan keluarga antara orang tua dengan menanyu, menata
kembali peran dan fungsi keluarga setelah ditinggalkan anak.

C. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi
Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka. Apabila terdapat
masalah, keluarga selalu memecahkan dengan cara musyawarah dengan
seluruh anggota keluarga.
2. Peran dalam Keluarga
Peran dalam keluarga Tn.A dan Ny A dapat dijalankan dengan baik,
tidak terdapat masalah dalam menjalankan masing-masing peran dalam
keluarga. Dimana peran keluarga tersebut meliputi sebagai berikut :
 Tn. A sebagai kepala keluarga mencari nafkah dengan bekerja
sebagai petani
 Ny. A sebagai istri Tn.A dapat menjalankan kewajiban sebagai
seorang istri dengan melakukan kegiatan rumah tangga seperti
memasak, membersihkan rumah, dan mengasuh anak dan memiliki
pekerjaan sebagai penjahit baju.
 An. M anak pertama dari Ny. S dapat menjalankan kewajiban sebagai
seorang anak dan diusia 22 tahun sudah menikah dengan tinggal
bersama suaminya dirumah suaminya.
3. Nilai / Norma Keluarga
Nilai / norma keluarga Tn.A tidak terdapat konflik. Nilai / norma
yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam Agama
Islam yang dianutnya seperti: mengaji, sholat, dll. Norma keluarga yang
berkaitan dengan masyarakat yaitu bersosialisasi dengan warga sekitar
dengan mengikuti acara kerja bakti bersama . Sedangkan norma yang
berkaitan dengan kesehatan adalah apabila terdapat keluarga yang sakit

4
maka keluarga akan memeriksakan ke sarana kesehatan seperti puskesmas
dan rumah sakit

D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Anggota keluarga saling menyayangi dan saling menghargai satu
dengan yang lain. Cara keluarga dalam mengekspresikan kasih sayang
dengan memberikan nasihat, misalnya Ny. A memberikan nasihat kepada
anaknya ketika anaknya bersalah, dalam hal ini sang anak juga
memperhatikan nasihat dengan baik dan tidak pernah membantah. Dan
juga nasehat kepada Tn.J dan sebaliknya
2. Fungsi Sosial
Interaksi dan hubungan didalam keluarga sangat baik. Selain itu
keluarga dapat bersosialisasi baik dengan tetangganya.
3. Fungsi Ekonomi
Ekonomi keluarga Tn.A baik. Hal ini dapat dilihat dari rumah yang
dijadikan tempat tinggal Tn.A termasuk dalam tipe rumah permanen dan
lantai terbuat dari tegel.
4. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan keluarga Ny.A baik. Pengetahuan
tentang masalah kesehatan cukup baik, pencegahan penyakit yang
dilakukan keluaga Ny.A kurang baik, perawatan penyakit kurang baik
dan pemanfaatan layanan kesehatan baik.

E. Pola Koping Keluarga


Keluarga dapat mengatasi stressor (masalah) dengan baik. Strategi
koping yang digunakan oleh keluarga ketika menghadapi masalah adalah
dengan memecahkan masalah tersebut secara bermusyawarah.

5
No Nama Umur Gender Hubungan Pendidikan Pekerjaan Status
(L/P) dengan KK Kesehatan
1 Tn. A 55 th L KK SMP petani Sehat
2 Ny. A 48th P Istri SMP IRT Penderita
DM
Tipe Keluarga :
Tipe keluarga Tn A adalah keluarga besar yang terdiri dari Tn A dan
istrinya dan anaknya

F. Pola Aktifitas Sehari-hari


Aktifitas Ny.A Tn.A
Pola makan 5 x/hari 2-3 x/hari
Pola minum 5-8 x/hari 5-8 x/hari
Istirahat 2x/hari(5jm/hari) 1-2 x/hari
Pola BAK 5-7x/hari 3-4x/hari
Pola BAB 1x/hari 1x/hari
Pola kebersihan diri 2-3x/hari 2-3x/hari
Olahraga - -

G. Perilaku tidak Sehat

Ny.A mengkonsumsi kopi setiap hari, Ny.A 2 tahun lalu sebelum terkena
diabetes sering makan- makanan junk Food dan soft drink berwarna dan perasa
dan juga sering mengkonsumsi jamu jamuan hampir setiap hari

Sarana kesehatan yang digunakan oleh keluarga Ny.A adalah Pukesmas.


Keluhan utama yang dirasakan oleh keluarga Ny.A sehingga harus berobat ke
Pukesmas adalah kaki sebelah kanan nyeri dan sering kesemutan bila
digunkan untuk berjalan . Dalam keluarga tidak terdapat riwayat penyakit
keturunan diabetes ataupun yang lainya.

H. Spiritual

6
Keluarga Tn A dan Ny.A taat beribadah. Tidak terdapat kepercayaan yang
berlawanan dengan kesehatan seperti makanan pantangan dalam keluarga.
Tidak terdapat distress spiritual.

I. Psikososial

Keadaan emosi keluarga Tn.A dan Ny.A pada saat dilakukan pengkajian
dan intervensi sangat baik. Keluarga tidak marah, sedih, ketakutan, putus asa,
ataupun stres. Interaksi keluarga dengan orang lain sangat baik. Keluarga tidak
menarik diri dari lingkungan, tidak terdapat konflik dalam keluarga, tidak
terdapat penurunan harga diri, tidak terdapat gangguan gambaran diri. Akan
tetapi Ny.A dan keluarga sekarang fokus pengobatan ke pelayanan kesehatan
tidak mengambil pengobatan alternatif karena merasa tidak ada hasil dari
beberapa tempat yang tela dikunjugi untuk pengobatan alternatif.

J. Faktor Resiko Masalah Kesehatan

Keluarga Ny.A selalu melakukan pemeriksaan kesehatan ke Pukesmas


ketika terdapat anggota keluarganya yang sakit. Social ekonomi keluarga Tn. A
dan Ny.A tergolong dalam social ekonomi yang baik. Hal ini dapat dibuktikan
dari jenis bangunan tempat tinggal termasuk dalam jenis bangunan permanen
dan lantai terbuat dari tegel. Lingkungan rumah Ny.A bersih. Hubungan di
dalam keluarga harmonis. Tidak terdapat obesitas maupun kekurangan gizi di
dalam keluarga Ny.A

K. Tugas Kesehatan dalam Keluarga

1. Mengenal masalah dalam keluarga


Keluarga hanya memahami masalah penyakit diabetes secara umum. Hal
ini dibuktikan dari kurangnya pengetahuan utuk perawatan dirumah dan
keluarga hanya melakukan konsumsi obat globenkamid setiap hari.
2. Memutuskan masalah
Dalam keluarga Tn.A yang memutuskan adanya setiap masalah adalah Tn.
A dan Ny. A.
3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

7
Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit kurang
baik . Hal ini dapat dibuktikan dari pasca rawat inap Tn.A keluarga hanya
menganjurkan untuk mengkonsumis obat yang diberikan fasilitas
kesehatan tanpa melakukan perawatan untuk komplikasi penyakit diabetes
seperti pengaturan pola makan sehari- hari dan dukungan untuk melakukan
olaraga setiap hari
4. Berfikir untuk memodifikasi lingkungan yang ada
Kemampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang ada baik. Ha
ini dapat dibuktikan dengan jarak kamar madi dengan kamar Ny.A dekat
dan penempatan obat dekat dengan kasur Ny A.
5. Kemampuan untuk menggunakan fasilitas yang ada
Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
sangat baik. Hal ini dapat dibuktikan dari penggunaan Pukesmas yang
digunakan keluarga untuk memeriksakan anggota keluarga yang sakit.

L. Pemeriksaan Fisik

Tanda vital Ny.A Tn.A


TD 130/80 mmHg 130/90 mmHg
Nadi 87x/mnt 83 x/menit
RR 22x/menit 20 x/menit
BB dan TB BB 72 kg BB 65 Kg
Suhu 37,4 o C 37,4 oC

Pemeriksaan Ny.A Tn.A


Laboratorium 7Oktober 7 oktober
GDP/2JPP/acak 308 99
Asam urat - -
Kolestrol - -
Hb -

8
Status Mental Tn. A Ny. A
Bingung Tidak Tidak bingung
bingung
Cemas Tidak cemas cemas
Disorientasi Tidak
Tidak disorientasi
disorietasi
Depresi Tidak depresi Tidak depresi
Menarik diri Tidak Tidak menarik
menarik diri diri

System Kardiovaskuler Tn. A Ny. A


Aritmia Tidak ada keluhan jantung pada keluarga Tn A.
Nyeri dada Tidak ada aritmia, nyeri dada, distensi vena
Distensi vena jugularis jugularis, dan jantung berdebar.
Jantung berdebar

Nyeri Ny.A Tn A
Spesifik
Lokasi Kaki kanan
dari paha – jari Tidak terdapat
kaki nyeri

Tipe Nyeri sedang

Durasi Ketika
melakukaan
aktivitas
Intensitas Seperti ditusuk
tusuk

9
System Tn. A Ny. A
Pernafasan
Stridor Tidak ada keluhan system pernafasan pada keluarga Tn J
Whezing
Ronkhi
Akumulasi sputum

System Tn. A Ny. A


Integumen
Sianosis Tidak Tidak sianosis
sianosis
Akral dingi Akral hangat Akral hangat
Diaphoresis Tidak
Tidak diaphoresis
diaphoreis
Jaundice Tidak Tidak jaundice
jaundice
Luka Tidak ada Tidak ada luka
luka
Mukosa mulut Mukosa bibir Mukosa mulut
lembab lembab
CRT > 2 detik CRT < 2 CRT < 2 detik
detik

10
System Ny. A Tn. A
Perkemihan
Dysuria Tidak Tidak terjadi
terjadi
Hematuria Tidak Tidak terjadi
terjadi
Frekuensi BAK 5-7 x/hari 3-4 x/hari
Retensi Tidak Tidak terjadi
terjadi
Inkontinensia Tidak Tidak terjadi
terjadi

System Ny.A Tn.A


Mukuloskeletal
Tonus otot kurang Kaki Tonus otot
sebelah dalam
kanan kondisi baik
berkurang
skor 3
Paralisis Tidak Tidak terjadi
terjadi
Hemiparesis Pada kaki Tidak terjadi
kanan
ROM kurang Kurang Kurang
Gangguan Terjadi Tidak terjadi
keseimbangan gangguan gangguan
keseimban
ketika
berjalan
lama

11
System Pencernaan Tn. A Ny. A
Intake cairan kurang Tidak ada keluhan pada system
Mual-muntah pencernaan keluarga Ny.A
Nyeri perut
Muntah darah
Flatus
Distensi abdomen
Colostomy
Diare
Konstipasi
Bising usus
Terpasang sonde

System Persyarafan Ny.A Tn.A


Nyeri kepala Tidak terjadi Tidak terjadi
Pusing Tidak terjadi Tidak terjadi
Tremor Tidak terjadi Tidak terjadi
Reflek pupil anisokor Tidak terjadi Tidak terjadi
Paralisis lengan Kaki kanan Tidak terjadi
kiri/lengan kanan/kaki sulit dibuat
kiri/kaki kanan jalan
Anastesi daerah perifer Tidak terjadi Tidak terjadi

Riwayat Pengobatan Ny.A Tn.A


Alergi obat Tidak ada alergi pada obat Tidak ada alergi pada obat
Jenis obat yang
dikonsumsi Glibenklamid Tidak ada

12
M. Pengkajian Lingkungan

Ventilasi rumah keluarga Tn J, pencahayaan baik, lantai tegel, kebersihan


rumah baik, dan jenis bangunan permanen. Tersedia Jamban di kamar mandi.

N. Prioritas Masalah Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Kurangnya pengetaahuan b.d Ketidakmampuan keluarga dalam melakukan


perawatan diabetes mellitus
Kriteria Bobot Skor Total
Sifat masalah 2 Actual : 3 2
𝑥3=2
Risiko : 2 3

Potensial : 1
Kemungkinan masalah 1 Mudah : 2 1
𝑥2=1
untuk dipecahkan Sebagian : 1 2

Tidak dapat : 0
Potensi masalah untuk 2 Tinggi : 3 2
𝑥 2 = 1,3
dicegah Cukup : 2 3

Rendah : 1
Menonjolnya masalah 2 Segera diatasi : 2 2
𝑥2=2
Tidak segera diatasi : 1 2

Tidak dirasakan
adanya masalah : 0
Total skoring 6,3

2. ketidaktahuan keluarga mengenal masalah Diabetes mellitus b.d


kurangnya sumber informasi
Kriteria Bobot Skor Total
Sifat masalah 3 Actual : 3 3
𝑥3=3
Risiko : 2 3

Potensial : 1
Kemungkinan masalah 2 Mudah : 2 2
𝑥2=2
untuk dipecahkan Sebagian : 1 2

13
Tidak dapat : 0
Potensi masalah untuk 2 Tinggi : 3 2
𝑥 2 = 1.3
dicegah Cukup : 2 3

Rendah : 1
Menonjolnya masalah 2 Segera diatasi : 2 2
𝑥2=2
Tidak segera diatasi : 1 2

Tidak dirasakan
adanya masalah : 0
Total skoring 8,3

Prioritas masalah asuhan keperawatan keluarga :

Kurangnya pengetahuan b.d Ketidakmampuan keluarga dalam melakukan


perawatan diabetes mellitus

14
CATATAN KEPERAWATAN

TGL DATA DX. TINDAKAN EVALUSI


KEPERAWATAN KEPERAWATAN
7 DS : Kurangnya  Dengan mengunakan media S:
Oktober Ny. A dan Tn pengetahuan b.d leflet, mendiskusikan Ny. A dan Tn.JA
2018 A mengatakan Ketidakmampuan bersama keluarga tentang mengatakan bahwa
bahwa mereka keluarga dalam pengertian, tanda gejala dan mulai sedikit
kurang melakukan faktor yang mempeharuhi memahami tentang
memahami perawatan DM.serta diet makanan cara p perawatan
tentang diabetes mellitus pada penderita DM dan diabetes mellitus di
perawatan juga cara merawat pasie rumah
diabetes dengan diabetes mellitus O:
mellitus  Melakukan pemeriksaan  Keluarga tidak
gula darah menunjukkan
DO :  Mendemonstrasikan senam kebingungan
Ny. A dan kaki untuk pasien diabetes ketika diberi
Tn.A tampak pertanyaan cara
kebingungan perawatan DM
ketika di tanya  Keluarag
selama ini memahami
perwatan yang tentang cara
dilakukan untuk melakukan
Tn.J senam kaki
GDA acak Tn J dibetik
308 mg/dl  GDA acak 308
mg/dl

A:
Masalah keperawatan
belum teratasi
P:
 Melakukan

15
senam kaki
diabetik setiap
hari
 Diet pola
makan sesuai
makanan
untuk pasien
diabetes
 Melakukan
kontrol cek
Gula darah

16
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronik yang mengakibatkan


kurangnya produksi insulin dengan adanya kelainan metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Penyebab diabetes melitus adalah antara
lain genetik, obesitas, rusaknya sel beta langerhans, kurang aktivitas dan
lingkungan. Karakteristik gangguan metabolisme dalam tubuh adalah
peningkatan kadar glukosa dalam darah dengan tanda dan gejala yang
sering yaitu poliphagia, polidipsia, poliuria, kelelahan, dan bila ada luka
sulit sembuh. Penyakit ini memiliki komplikasi yang serius, hal ini dapat
terjadi karena tidak terkontrol kadar gula darah dan kurangnya
pengetahuan pasien dan keluarga baik dalam pengobatan, diit maupun
latihan.
Pelaksanaan asuhan keperawatan disesuaikan perencanaan
yang telah ditegakkan, yang disamping itu pula harus disesuaikan dengan
situasi, kondisi dan kemampuan yang ada. Pelaksanaan asuhan
keperawatan tidak terlepas dari kerjasama yang baik ataupun peran serta
yang baik dari perawat, klien dan dengan tim kesehatan lainnya.
4.2 Saran

Sebagai perawat disarankan untuk memberi dukungan kepada pasien dan


mengajurkan pasien maupun keluarga untuk tidak putus asa terhadap
kemungkinan buruk yang terjadi serta menganjurkan untuk mengikuti terapi yang
dianjurkan. Selain itu, perawat juga harus memperhatikan personal hygiene untuk
mengurangi dampak yang terjadi pada saat memberikan pelayanan kesehatan
pada penderita syndrome chusing.

17
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joyce M. M.S.N (1997). Medical Surgical Nursing : Clinical Management
for Continuity of Care, (Fifth Edition). Philadelphia : W.B. Saunders Company.
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. (Edisi
kedelapan). Jakarta : EGC.
Carpenito, Lynda Juall (2000). Diagnosa Keperawatan, (Edisi keenam). Jakarta :
Penerbit EGC.
Ignatavicius, Donna D. (1991). Medical Surgical Nursing, A Nursing Process
Approach W.B Saunders Company.
Luckman and Sorensens (1997). Medical Surgical Nursing, A Psychophysiology
Approach. Fourth Edition. W.B. Saunders.
Lewis, Sharon Mantik, R.N. FAAN (2000). Medical Surgical Nursing, (Fifth
Edition), St. Louis, Missouri : Mosby Inc.
Price, Sylvia Anderson, Ph.D, R.N (1995). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit, (Edisi keempat), Jakarta : EGC.
R. Syamsuhidayat, Wim de Jong (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah

18
LAMPIRAN

19

You might also like