You are on page 1of 3

PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KEDIRI II
Jalan Raya Kaba-Kaba Kediri Tabanan Telp. (0361)814278 Kode Pos 82121

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. PENDAHULUAN.
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan di
Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medis.
Resiko klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-
hal yang merugikan pasien terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang
diberikan kepadanya.
B. TUJUAN.
1. Meminimalkan terjadinya medical error, adverse effect dan harms pada pasien
(membuat pasien lebih aman)
2. Meminimalkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim
yang harus menjadi tanggungan Puskesmas dan dokter.
C. SASARAN.
1. Puskesmas.
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes
4. Posyandu.
D. TAHAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS.
1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, laporan insiden, audit medik.
2. Pembahasan : Tim Manajemen mutu klinis, Koordinator Pemegang
Program
3. Kesimpulan : RCA (Root Cause Analysis) type medical error, Sumber
Medical Error, FMEA (Failure Mood and Efect Analysis),
perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan, dll.
4. Tindak Lanjut.
E. INSIDENT REPORT
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada
keselamatan pasien.
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien
padankeadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi /berpotensi
menghadapkan Puskesmas terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu menyebabkan cidera, tetapi termasuk juga
kejadian yang berpotensial menyebabkan cidera.
5. Pelaporan masalah / kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk
mengeliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan
resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.
F. SUMBER MEDICAL ERROR.
1. Manusia
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan / pengendlian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor Judgement
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over Confidence
2. Organisasi
a. Rancang Bangun Kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi/pembiayaan
d. Kepemimpinan
e. Manajemen supplay
f. Supervisi/Umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil.
3. Tehnical
a. Peralatan yang buruk
b. Keterbatasan peralatan
c. Tidak memiliki decision report
d. Kompleksitas
e. Kurang Integrasi
f. Terlalu banyak Informasi
g. Tidak menggunakan checklist
G. TIPE MEDICAL ERROR
1) Kekeliruan konsep
a. Wrong Concept of disease
b. Wrong concept of treatment
2) Kekeliruan Diagnostik
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow – up
f. Hasil pemeriksaan penunjang.
3) Kekeliruan Terapi
a. Error melakukan tindakan medik
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnosis yang
jelas.
f. Melakukan tindakan medis yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi.
g. Tekhnis yang keliru.
4) Kekeliruan Pencegahan.
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi.
5) Lainnya.
a. Gagal dalam berkomunikasi dengan pasien dan dengan tenaga kesehatan
lainnya.
b. Equipment failure
c. Kegagalan system lainnya.

H. PENUTUP.
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penerapan manajemen resiko klinis di Puskesmas Kediri II.

You might also like