You are on page 1of 16

Petunjuk Praktikum Teknik Radiografi DWDI - Ellipse

BAB I
PENDAHULUAN

Modul praktikum ini menjelaskan metoda uji radiografi dengan teknik Double
Wall Double Image (DWDI). Modul terdiri atas tiga BAB, BAB I Pendahulan,
BAB II Petunjuk Praktikum Teknik Radiografi Double Wall Double Image
(DWDI) - Ellip, BAB III Petunjuk Pelaksanaan Proteksi Radiasi

Tujuan Instruksional Umum :


Setelah mengikuti praktikum ini, peserta mampu melakukan uji radiografi
dengan teknik radiografi Double Wall Double Image berdasarkan standar
ASME V dan mengevaluasi film hasil radiografi berdasarkan ASME VIII

Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mengikuti praktikum ini, setiap peserta mampu untuk:
1. Menjelaskan tujuan praktikum teknik radiografi DWDI
2. Menjelaskan teknik radiografi DWDI
3. Menyebutkan peralatan yang digunakan
4. Melaksanakan praktikum
5. Membuat laporan praktikum teknik radiografi DWDI

IAEA –STTN- BATAN, 2018 1


Practical Instructions DWDI - Ellipse

PRACTICAL INSTRUCTIONS
RADIOGRAPHY TECHNIQUE DOUBLE WALL DOUBLE IMAGE
(DWDI) - ELLIPSE

A. Purpose

Making a film of radiographic welding of the metal pipe having a nominal


diameter of 3.5 inches or smaller in accordance with the standard provisions
of ASME V and evaluating the radiographic film according to the standard
provisions of ASME VIII.

B. Basic Radiographic Testing

There are three basic essentials for the radiographic testing process, namely;
- Radiation source- X-ray machine; gamma rays- Ir-192 and Co-60, neutron;
electron.
- Object or specimen – Welded plate and pipe, casting, etc.
- Film - Industrial grade x-ray film. Examples - Fuji, Agfa Geavert, Kodak,
etc.
The choice of radiographic technique depends on the geometry of the
specimen. For materials and for welds in components 3.5 in. (89 mm) or less
in nominal outside diameter, a technique may be used in which the radiation
passes through two walls and the weld (material) in both walls is viewed for
acceptance on the same radiograph. This technique named double wall
double image technique (DWDI). This technique consists of two kinds of
ellipse techniques, and superimpose techniques that are only done as an
alternative. The sketch of the ellipse technique is simply shown in Figure II-1.
An important factor in radiographic engineering is the selection of appropriate
radioactive energy according to the thickness of the material under test as it
affects the resulting image contrast. According to ASME V standard, Article
22, SE-94, generally the energy range 100 kV to 500 kV will get good contrast
when used for radiographic material with thickness between 2.5 HVL to 10

2 IAEA – STTN- BATAN, 2018


Petunjuk Praktikum Teknik Radiografi DWDI - Ellipse

HVL. Whereas for energy 1 to 25 MV, including Co-60 equivalent to X 2 MV


rays, produces good contrast when used in a material thickness range of 2.5
HVL to 20 HVL. Iron HVL values for various radiant energies are presented in
Table II-1.

Table II-1: HVL values of iron for various radiant energy

Energi HVL, in. (mm)


120 kV 0,10 (2,5)
150 kV 0,14 (3,6)
200 kV 0,20 (5,1)
250 kV 0,25 (6,4)
400 kV (Ir-192) 0,35 (8,9)
1 Mv 0,57 (14,5)
2 Mv (Co-60) 0,80 (20,3)
4 Mv 1,00 (25,4)
6 Mv 1,15 (29,2)
10 Mv 1,25 (31,8)
16 MV or higher 1,30 (33,0)

Another important factor is the exposure time, as it affects the film density
which ultimately affects film contrast. In the ellipse technique, the irradiance
time can be determined by the equation II-1 for x-ray radiography and the 2-
to-2 invasion for gamma ray radiography.
2
 SFD ellipes  E
t    II-1
 SFD kurva  i

2
 SFD ellipes  E
t    II-2
 SFD kurva  A

E is the exposure value obtained from the exposure chart according to the
thickness of the material under test. While SFD ellipse can be determined by
equation II-3.
SFD elliesp  SFD 2  P II-3

P  1/5 SFD  2 L II-4

IAEA –STTN- BATAN, 2018 3


Practical Instructions DWDI - Ellipse

P is the source shift from its normal position, and L is the width of the weld.

SFD SFDelliipse

Figure II-1: Sketch drawing technique ellipse

B. Equipment and Materials

(1). X / Ir-192 radiation source and accessories


(2). Pipe
(3). Film system (film, screen, tape)
(4). The exposure curve
(5). Letter and lead marker
(6). Timer
(7). Caliper
(8). Lead sheets
(9). Radiation protection devices, among others, radiation marks, yellow
cords, survey meter, pocket dosimeter, film badge.

4 IAEA – STTN- BATAN, 2018


Petunjuk Praktikum Teknik Radiografi DWDI - Ellipse

D. Langkah Kerja

1. Persiapan
(1) Tentukan tebal material dengan sigmat
(2) Tentukan sumber radiasi (kV) yang sesuai dengan ketebalannya
sesuai standard ASTM E-94
(3) Hitung aktivitas (bila dipilih sumber radiasi Ir-192)
(4) Tentukan waktu penyinaran menggunakan kurva paparan (exposure
chart)
(5) Tentukan penetrameter (IQI) menggunakan tabel T-276 ASME V
artikel 2.
(6) Cek secara visual adanya cacat atau ketidakrataan permukaan

2. Penyusunan Peralatan (set up) dan Pelaksanaan

Ikuti petunjuk pelaksanaan Proteksi Radiasi pada BAB III !

3. Pasca Pelaksanaan

1) Proses film di dalam ruang gelap


2) Ukur densitas film pada
- Daerah las yang paling putih dan paling gelap, tetapi bukan pada
daerah yang ditafsirkan sebagai cacat
- Sekitar kawat IQI yang di kehendaki jika meneggunakan IQI kawat,
atau pada badan IQI lubang jika menggunakan IQI lubang
- Pada material yang tidak jauh dari las, jika ketebalan material tidak
sama ukur densitas pada material yang lebih tipis.
3) Lakukan interpretasi terhadap cacat yang ada, dan evaluasi dengan
standar ASME VIII untuk menentukan diterima atau ditolaknya cacat

4. Pelaporan
(1) Isi laporan teknis dalam formulir yang ditunjukkan dalam lampiran 1

IAEA –STTN- BATAN, 2018 5


Practical Instructions DWDI - Ellipse

(2) Isi laporan interpretasi cacat dalam formulir yang ditunjukkan dalam
lampiran 2
(3) Buat laporan resmi dalam kertas folio yang disediakan. Pedoman
pembuatan laporan dapat dilihat pada lampiran 3.

6 IAEA – STTN- BATAN, 2018


Petunjuk Praktikum Teknik Radiografi DWDI - Ellipse

BAB III
PETUNJUK PELAKSANAAN PROTEKSI RADIASI

A. Proteksi Radiasi Praktikum Radiografi Sinar X di dalam Ruangan

1. Lapor ke PPR bahwa akan melakukan uji radiografi dan minta surveimeter
dan dosimeter personel (TLD/ film badge, dan dosimeter saku)
2. Baca dan catat nilai dosis yang ditunjukkan oleh dosimeter saku kemudian
laporkan ke PPR.
3. Pakai TLD/film badge, dan dosimeter saku
4. Periksa surveimeter, meliputi :
- hidupkan surveimeter dan periksa kelayakan baterai
- periksa masa berlaku kalibrasi
- periksa faktor kalibrasi dan pelajari cara pembacaan surveimeter pada
faktor kalibrasi yang sesuai
5. Periksa panel control, yangmana tombol ON/OFF harus pada posisi OFF,
dan timmer harus pada posisi 0 untuk memastikan bahwa pesawat sinar x
tidak membangkitkan radiasi.
6. Periksa ruang penyinaran dengan surveimeter untuk memastikan tidak
ada paparan radiasi baik dari tabung sinar x maupun dari sumber radiasi
lain.
7. Letakkan tanda bahaya radiasi diluar tali kuning, pada posisi laju paparan
0,25 mR/j (posisi perkiraan)
8. Bawa benda uji, film, dan perlengkapan lainnya ke dalam ruang
penyinaran dan lakukan set-up sesuai dengan teknik radiografi yang
diterapkan (surveimeter harus dibawa ke dalam ruang penyinaran dan
dalam keadaan ON)
9. Pastikan tidak ada orang di dalam ruang penyinaran

IAEA –STTN- BATAN, 2018 7


Practical Instructions DWDI - Ellipse

10. Tutup pintu ruangan/ daerah kerja (bila ruangan dilengkapi dengan lampu
indikator penyinaran radiasi, hidupkan lampu tersebut).
11. Bangkitkan radiasi sinar x dengan langkah berikut
- Atur kV pada nilai yang diinginkan dengan memutar tombol KV
- Atur waktu penyinaran yang diinginkan dengan memutar tombol
timmer
- Tekan tombol ON/OFF pada posisi ON (sinar x dibangkitkan dengan
ditandai lampu merah menyala)
(Prosedur ini tidak harus dilakukan sendiri, bisa minta bantuan operator
pesawat sinar x yang bertugas)
12. Lakukan survei radiasi untuk mengetahui batas daerah dengan laju
paparan 0,25 mR/jam dan 2,5 mR/jam (bila perlu geser posisi tanda
bahaya radiasi sesuai dengan hasil pengukuran laju paparan), kemudian
awasi daerah tersebut dari orang yang tidak berwenang selama
penyinaran
13. Setelah penyinaran selesai secara otomatis, yang ditandai dengan adanya
bunyi alarm atau matinya lampu merah, lakukan survei radiasi ke dalam
ruang penyinaran untuk memastikan tidak ada paparan radiasi
14. Ambil benda uji, film hasil radiografi, dan perlengkapan lainnya (jika
ruangan dilengkapi dengan lampu indikator penyinaran radiasi, matikan
lampu tersebut)
15. Kumpulkan tanda bahaya radiasi pada tempat semula
16. Matikan surveimeter, baca dan catat dosis yang ditunjukkan dosimater
saku kemudian laporkan ke PPR
17. Kembalikan surveimeter, TLD/film badge dan dosimeter saku ke PPR.

8 IAEA – STTN- BATAN, 2018


Petunjuk Praktikum Teknik Radiografi DWDI - Ellipse

RADIOGRAPHIC TECHNICAL REPORT

1. Film Code / Identification : .………………………………………


2. Object : Plate / Pipe *
3. Material : …………………………………………
4. Outside Diameter : …………………………………………
5. Inside Diameter : ...………………………………………
6. Material Thickness : …………………………………………
7. Weld Reinforcement Height : …………………………………………
8. Radiation Source : X - Ray/  - Ray ( Ir-192 )/(Co-60 )*
9. Energy / Intensity ( X - Ray ) : ………………kV / …………..mA
10. Activity (  - Ray ) : ………………Currie
11. Focal Spot ( X - Ray ) : …………………………………………
12. Source Size (  - Ray ) : …………………………………………
13. Film Type & Size : …………………………………………
14. Intensifying Screen Type : ………………: Front : …………..mm
: ………………: Back : …………..mm
15. Filter Type : ………………: Front : …………..mm
: ………………: Back : ..…………mm
16. Image Quality Indicators ( IQI ) Type : Hole / Wire *
17. IQI No. : ………………..
18. Shim Thickness : ………………..
19. IQI Placement : Source Side / Film Side *
20. Radiographic Technique : …………………………………………
21. Location Marker : Source Side / Film Side *
22. Focus or Source to Film Distance : …………………………………………
23. Exposure Time : …………………………………………
24. Geometric Unsharpness (Ug) : …………………………………………
25. Weld Density : …………………………………………
26. Material Density : …………………………………………
27. IQI Density : …………………………………………
28. Density Variation Plus : ………….. %
Minus : ………….. %
29. Essential Hole / Wire : …………………………………………

30. IQI Sensitivity : ………….. %

IAEA –STTN- BATAN, 2018 9


Practical Instructions DWDI - Ellipse

31. Summary / Remark : …………………………………………


…………………………………………….……………………………………………
…………………………………………….……………………………………………
…………………………………………….……………………………………………
…………………………………………….……………………………………………
…………………………………………….……………………………………………
…………………………………………….……………………………………………
…………………………………………….……………………………………………
…………………………………………….……………………………………………
…………………………………………….……………………………………………
…………………………………………….……………………………………………
…………………………………………….……………………………………………

32. Radiographic Technique Set - up Sketch :

* ) Coret yang tidak perlu

Lampiran 2

10 IAEA – STTN- BATAN, 2018


Petunjuk Praktikum Teknik Radiografi DWDI - Ellipse

Acceptance criteria
RADIOGRAPHIC INSPECTION REPORT ASME BPV Code
Sec VIII Div. 1 UWS 1

Test date : Report No :


Radiographic data.
Object : Pipe / Plate
Material : ………………………………………..
Outside Diameter : ………………………………………..
Inside Diameter : ………………………………………..
Material thickness : ………………………………………..
Exposure Data.
KV, mA / Curie : ………..kV ……… mA / ……….Curie
IQI Type / IQI No : ………………………………………..
Exposure Time : ………………………………………..
Film type / size : ………………………………………..
Radiographic Technique : ………………………………………..
SFD / FFD : ………………………………………..

I. Crack (C) III. Rounded Indication :


Incomplete Fusion ( IF ) Porosity (P)
Incomplete Penetration ( IP ) Clustered porosity ( CP )
Distributed Porosity ( Dist. P )
II. Elongated Indication : Internal Concavity ( IC )
Slag Line ( SL ) Tungsten Inclusion ( TI )
Under Cut ( UC ) Slag Inclusion ( SI )
FILM CODE / WELD DEFECT LOCATION OF
IDENTIFICATION SEQUENCE / DEFECT RESULT REMARK
CODE
MARKING
REJECT ACCEPT

RADIOGRAPHER

IAEA –STTN- BATAN, 2018 11


Practical Instructions DWDI - Ellipse

( ………………………… )

Lampiran 3

Pedoman Pembuatan Laporan Praktikum Uji Radiografi


Teknik DWDI

1. Pengukuran benda uji


No. Diameter Diameter 2 tebal 1 tebal Tinggi las Lebar las
Materia dalam (ID) luar (OD) (OD-ID) (OD-ID)/2 (reinfor-
cement)

2. Pemilihan teknik radiografi

Pemilihan teknik radiografi bergantung pada bentuk benda uji. Teknik DWDI
hanya boleh digunakan pada benda uji pipa yang memiliki diameter luar nominal
(OD)  3,5 in.
OD nominal = …….
Teknik yang digunakan adalah ………

3. Pemilihan energi radiasi

Pemilihan energi mengacu pada ASME V artikel 22, SE-94. Hubungan antara
rentang tebal dengan energi disajikan dalam tabel berikut :

Energi Rentang Tebal Steel


120 kV 6,25 mm – 25 mm
150 kV 9,0 mm – 36 mm
200 kV 12,75 mm – 51 mm
Ir-192 22,25 mm – 89 mm
Co-60 50,75 mm – 406 mm

Pemilihan energi tergantung pada ketebalan yang ditembus radiasi, untuk teknik
DWDI didasarkan pada 2 tebal las.

Tebal 2 las = ……….

12 IAEA – STTN- BATAN, 2018


Petunjuk Praktikum Teknik Radiografi DWDI - Ellipse

Energi yang digunakan adalah ……….

2. Pemilihan SFD

SFD dipilih melebihi SFD minimum untuk mendapatkan film hasil radiografi
dengan definisi yang baik. SFD minimum dihitung dengan persamaan berikut

 f 
SFDmin    1 ODlas
 Ug max 

- SFD minimum = ………….


- SFD yang digunakan = ………….

3. Perhitungan Waktu Penyinaran


Perhitungan waktu penyinaran pada teknik ellip terdiri atas empat (4) tahap,
yaitu :
a. Menghitung pergeseran sumber, menggunakan persamaan
P  1/5 SFD  2 L

b. Menghitung SFD ellip, menggunakan persamaan


2
SFD elip  SFD   P 2

c. Menentukan nilai exposure (E), menggunakan exposure chart. Ketebalan


material yang digunakan dalam penentuan E adalah 2 tebal las.

d. Menghitung waktu, menggunakan persamaan


2
 SFD ellip  E
t    (radiografi sinar gamma)
 SFD kurva  A
2
 SFD ellip  E
t    (radiografi sinar x)
 SFD kurva  i

4. Menentukan Penetrameter (IQI)

IAEA –STTN- BATAN, 2018 13


Practical Instructions DWDI - Ellipse

- Penetrameter yang digunakan adalah penetrameter standar ASME tipe kawat


sebagaimana tercantum pada Tabel T-233.2 ASME V artikel 2.
- Dasar pemilihan penetrameter adalah level kualitas sebagaimana ditetapkan
dalam Tabel T-276 ASME V artikel 2.
- Ketebalan yang digunakan adalah tebal 1 las.
- Tebal 1 las = ………
- Posisi IQI = ………..
- Diameter kawat IQI = ……..
- Nomor identitas kawat IQI = ……..
- Kelompok (set) IQI = ………

5. Evaluasi Film Hasil Radiografi

(1) Perhitungan Unsharpness Geometri (Ug)


- Tebal 1 las = ………
- Ug maksimal yang diizinkan = ……….
- Ug film hasil radiografi, dihitung dengan persaman :
f  OD las
Ug 
SFD  - OD las
Ug = ………...

(2) Sensitivitas IQI


Film dikatakan memiliki sensitivitas yang cukup bila dapat menampilkan
gambar kawat IQI yang dipersyaratkan, berapapun nilai sensitivitasnya.
- IQI yang dipersyaratkan adalah IQI kawat No. ……
(diameter …………)
- Jumlah IQI yang tampak pada film adalah ……… kawat
- IQI terkecil yang tampak pada film adalah No. ………,
diameter ……….
- Nilai sensitivitas IQI dihitung dengan persamaan

14 IAEA – STTN- BATAN, 2018


Petunjuk Praktikum Teknik Radiografi DWDI - Ellipse


S  . 100 %
X
(3) Densitas
- Persyaratan, 2 sampai 4 untuk sinar gamma, 1,8 – 4 untuk sinar x.
- Densitas las, minimal = …………., maksimal = …………….
- Densitas IQI = ……………
- Densitas material = …………

(4) Variasi densitas


- Persyaratan –15% sampai dengan 30%.
- Variasi densitas minimal
D min  D peny
VD min  . 100%
D peny

VDmin = ………….

- Variasi densitas maksimal


D max  D peny
VD max  . 100%
D peny

VDmax = ………….

(5) Artifact
- Persyaratan, film harus bebas dari artifact pada daerah pemeriksaan.
- Hasil yang diperoleh, ada/ tidak ada *)

(6) Huruf B
- Persyaratan, pada film tidak boleh tampak huruf B yang lebih terang dari
sekitarnya.
- Hasil yang diperoleh, tampak/ tidak tampak *)

6. Kesimpulan
Film hasil radiografi diterima/ ditolak*), karena

IAEA –STTN- BATAN, 2018 15


Practical Instructions DWDI - Ellipse

- …….
- …….
- …….
- …….
- …….
- …….

7. Saran
Diisi cara perbaikannya jika film ditolak.

16 IAEA – STTN- BATAN, 2018

You might also like