You are on page 1of 40

Januari 2018

<:(

Kaki Tangan Demokrasi dan Keadilan

TERANG YANG
TAK KUNJUNG
TERBIT

Makassar Pasca Saya Tidak Tahu, Gerakan Mahasiswa di


Gerakan 30 Saya Hanya Bawah Bayang - Bayang
September Bujanq Sekolah Pembanta1an 1965-1966
liditorial

Penantian Panjang

Frasa ini tidak merujuk pada menanti seorang Salah saru dari mereka bahkan menolak untuk

kekasih. Tetapi "Penantian Panjang" disini kiranya dicantumkan namanya. Dia hingga kini masih

merujuk pada tiga hal. Pertama, penantian panjang merasakan trauma. Saat ditanya, sesekali dia

akan terwujudnya masa depan bangsa yang pernah tertunduk dan terdiam. Katanya perih kalau ingat

di cita-citakan founding father kita yaitu masa lalu. Kami juga bertemu dengan seorang

terciptanya tatanan masyarakat adil dan makmur, janda rua. istri seorang eks tapol. Kami bertanya

dalam bahasa Bung Karna dia istilahkan menuju tentang suaminya, tapi dia enggan untuk bercerita.

"Sosiansme lnaonesia'; Katanya, semua hanya janji-janji, pemerintah tidak

serius memulihkan kasus kami.

Kedua, hal ini merujuk pada penantian panjang

kami atas terbitnya buletin Catatan Kaki edisi Dari semua eks Tapol yang kami temui, mereka

khusus yang sedang anda baca. Lika-liku dalam memitiki harapan yang sama hingga hari ini,

proses pembuatan buletin Catatan Kaki yang tim berharap nama dan hak-hak mereka segera

redaksi lalui cukup panjang clan beragam, hingga dipulihkan. 52 tahun telah berlalu sejak peristiwa

bisa tersaji untuk pembaca. Banyak aral melintang berdarah ini, mereka masih menantikan langkah

yang menghalangi tim dalam menyelesaikan pasti dari Negara. Penantian mereka sudah begitu

buletin ini. Kondisi anggota yang jumlahnya lama, hingga sebagian darinya harus mewariskan

mampu dihitung jari membuat tim sedikit "Penontion PanjangNitu pada anak cucu. lnilah

kewalahan dalam pembagian kerja, selain itu penantian panjang ketiga yang kami maksud, yang

kurangnya anggota yang ingin berpartisipasi dalam merujuk pada korban dan keluarganya.

penelusuran peristiwa pasca G30S ini juga menjadi

kendala tersendiri. Catatan Kaki bukanlah media yang ingin mendapat

apresiasi ataupun sejenisnya. Kami hanya mencoba

Kami harus terlebih dahulu selesai dengan diri melihat sejarah peristiwa G30S dari sudut gelap

kami, mengapa mesti mengangkat tema sejarah yang lain, sudut yang tidak nampak dari bagian

G30S. Agar setiap individu yang ikut terlibat dapat besar penciptaan narasi sejarah versi Orde Baru.

merasakan pentingnya menggali fakta-fakta baru Kami sadari, apa yang kami lakukan hanyalah

yang terjadi pasca peristiwa G30S di Makassar, dan bagian yang sangar kecil dari tebaran narasi yang

kisah penderitaan yang dialami para eks Tahanan lebih besar dan beragam dengan sudut pandang

Politik (Tapol) Moncongloe. Narasi pada fase berbeda dari versi penguasa.

sejarah ini, terkhusus kejadian di Makassar, kiranya

masih kurang ditemui. Zaman telah berubah. Kita tidak lagi berada dalam

zaman kegelapan Orde Baru. Hari ini, kebebasan

Penelusuran kami diawati dengan melakukan studi berpendapat, berkumpul, dan berserikat itu

pustaka (buku, arsip dan dokumen lain) serta dijamin oleh Undang-Undang. Kami mencoba

melacak lokasi kamp pengasingan Moncongloe. menyambut kebebasan itu, bahwa kebenaran bisa

Kami harus sangat berhati-hati ketika melontarkan datang dari mulut siapapun yang berani

pertanyaan pada narasumber, mereka tidak mudah membukanya, sebagaimana Catatan kaki berusaha

bercerita soal apa yang mereka alami saat menjadi "Kuki Tangan Demokrasi dan Keadilan�

penahanan dan menyandang status Tahanan Politik

Orde Baru. M an. ".

REDAKSI
Introduksi

Makassar; Pasca Gerakan


30 September

Oleh : Petunia

"Massa anti PKI dari berbagai organisasi

masyarakat dan mahasiswa yang mengutuk G30S

terus berlangsung. Sejak bulan Oktober secara

terorganisir, aksi-aksi perusakan berlangsung di

Makassar dengan sasaran kantor dan gedung-

gedung milik PKI dan simpatisannya "

agi-pagi buta pada tanggal 1 Oktober 1965, Soekarno dengan meminta kepada rakyat untuk

P
sekelompok orang yang menamakan diri tidak melakukan tindakan separatis. Hal ini sesuai

Gerakan 30 September {G30S) dibawah dalam sidang Pleno Luar Biasa DPRD GR tertanggal

pimpinan Letnan Kolonel Untung telah berhasil 02 Oktober 1965. Dilain sisi ada aktivitas-aktivitas

menduduki Radio Republik Indonesia (RR!). massa yang tidak setuju dengan sikap Gubernur

Mereka menyebarkan berita pengumuman bahwa dengan menyebarkan berita Harian Djakarta yang

telah mengamankan para Dewan Jenderal yang isinya bersimpati dengan G30S. Namun semua

bermaksud melancarkan kudeta Presiden kondisi itu masih dalam kendali pemerintahan.

Soekarno. Demi mengantisipasi adanya kekacauan, selang

Pengumuman selanjutnya menyatakan beberapa hari setelahnya masyarakat mengadakan

akan segera membentuk Dewan Revolusi sebagat ronda malam pada pukul 24.00 sampai pukul

kekuasaan Negara tertinggi dengan cabang­ 06.00 di beberapa kelurahan Kota Makassar.

cabangnya di setiap provinsi untuk menggantikan Dengan ditemukannya jenazah para Dewan

ratanan politik clan sosial yang lama diseluruh Jenderal pada 4 Oktober 1965 di Lubang Buaya,

Negeri. Lebih lanjut kelompok G30S akan Soeharto sebagai Kostrad (Komando Cadangan

melakukan tindakan-tindakan di seluruh Indonesia Strategis Angkatan Darat) berpidato di depan

kepada kaki tangan dan simpatisan Dewan media : " disini saudara juga akan melihat

Jenderal. Indonesia tengah berada dalam Coup bahwa daerah di dekat sumur itu telah digunakan

d'etat (baca:kudeta!). sebagai pusat latihan tenaga-tenaga sukarela

Pada tanggal yang sama di Makassar, kabar dibawah Angkatan Darat. Tenaga terdiri dari

mengenai penculikan dan pembunuhan Dewan anggota Pemuda Rakyat dan Gerwani. ..... ". Secara

Jenderal masih dipahami sebagai sebatas isu tidak langsung Soeharto menuduh PKI sebagai

politik yang belum jelas. Pemberitaan di koran­ pelaku utama dan memperlihatkan dalam media

koran lokal juga tidak menunjukkan adanya kepada rakyat foto-foto para Jenderal yang sudah

Gerakan 30 September di Jakarta. Namun, aktivitas membusuk.

tentara dan petugas yang mondar-mandir di jalan Keguncangan di seluruh daerah Indonesia

menimbulkan segudang tanda tanya. Selain dari pun semakin meningkat. Di Sulawesi Selatan

itu, aktivitas pemerintahan masih berjalan dengan sendiri, golongan yang mengatasnamakan Islam

normal, perekonomian seperti hari-hari merespon paling cepat. Keesokan harinya GEM UIS

sebelumnya dan keamanan relatif masih dapat (Generasi Muda Islam) beserta 20 organisasi

dikendalikan dengan baik. anggotanya serta BAM US angkatan 45 Dati I

Keesokan harinya, Gubernur Sulawesi Sulselra (Sulawesi Selaran dan Tenggara)

Selatan A.A Rifai menyatakan sikap hanya menyatakan sikap ke pemerintah dengan berdiri di

mendukung dan menaati perintah Presiden belakang Presiden Soekarno dan Pangdam XIV

4 Catalan Korki- Edm Januar, 1018


Hasanuddin; Brigjen Solichin G.P. Sedangkan dari Aksi Mahasiswa Indonesia) konsulat Sulawesi.

pihak PK! clan ormasnya di Makassar lebih memilih Rapiuddin Hamarung selaku Ketua Umum HM!

diam clan tidak menyatakan sikap apapun tentang Cab. Ujung Pandang disepakati menjadi Ketua

G30S. Ketegangan politik antara simpatisan G30S KAMI clan Jusuf Kalla sebagai sekretaris jenderal.

dengan ormas anti-PK! mulai terasa di Makassar. Dalam merumuskan aksi-aksi mahasiswa

Untuk mengantisipasi keadaan tersebur pada selanjutnya, rum ah Jusuf Kalla di JI. Andalas No. 2

tanggal 7 Oktober 1965 Walikota Makassar Dg. menjadi tempat pertemuan terutama dari HM! clan

Patompo melarang siapa saja untuk mengadakan KAMI.

rapat tanpa mempunyai izin. Pada 10 Oktober 1965 para demonstran

Menghadapi kekacauan diberbagai daerah, mulai melakukan penjarahan di toko-toko atau

Presiden Soekarno menyatakan ketidaksetujuan­ rumah milik orang-orang Tionghoa, karena adanya

nya terhadap G30S clan menunjuk kepada Mayjen anggapan bahwa semua orang-orang Tionghoa

Pranoto Roksosamodro sebagat aspek militer adatah komunis. Tak hanya itu, orang-orang

administratifsedangkan aspek teknis masalah pendatang dari Jawa pun juga dianggap sebagai

keamanan clan ketertiban diserahkan kepada komunis. Pengrusakan rumah-rumah terjadi di

Mayjen Soeharto. Soeharto kemudian melembaga­ Balang Boddang Makassar yang merupakan daerah

kan wewenang yang diberikan dengan membentuk pemukiman orang-orang Jawa. Kasman dan grup

KOPKAMTIB (Komando Pemulihan Keamanan clan keseniannya dituduh PK! lalu dikejar-kejar massa,

Ketertiban) pada 10 Oktober 1965, yang tugas semua harta bendanya ikut dihancurkan oleh

pokoknya memulihkan keamanan clan ketertiban demonstran anti-PK!.

sebagai akibat peristiwa G30S. Untuk wilayah Dalam mengantisipasi keadaan, pihak

Sulawesi Selatan clan Tenggara sendiri dipimpin Peperda Sulselra mengeluarkan kebijakan

oleh Brigjen Solichin G.P sebagai Peperda "mengamankan" seluruh anggota PK! clan

(Penguasa Perang Daerah). simpatisannya dari amukan massa di seluruh

Gerakan anti komunts mulai berkembang wilayah Sulawesi Selatan. Melalui birokrasi dari

beberapa hari setelahnya. Massa anti PK! dari Kodam XIV Hasanuddin "pengamanan" dilakukan

berbagai organisasi masyarakat clan mahasiswa bagi mereka yang dianggap anggota PKI clan

yang mengutuk G30S terus berlangsung. Sejak simpatisannya. Cak Gun, ia ditangkap pada malam

bulan Oktober secara terorganisir aksi-aksi hari di rumahnya dengan cara dikepung

pengrusakan berlangsung di Makassar dengan sekelompok orang tidak dikenal dan langsung

sasaran kantor clan gedung-gedung milik PK! clan dibawa ke kantor Kodim.

simpatisannya, terutama kantor CC PKI di Jalan Kasus lain dialami oleh Jhonli, mahasiswa

Bulu Kunyi. Mahasiswa Makassar juga ikut Universitas Hasanuddin (UNHAS) dan anggota

merespon dengan membentuk KAMI (Kesatuan

Catalan Kaki- Edm Jam,ar1 1018 5


Lekra. la ditangkap pada malam hari di rumahnya

dengan tuduhan mendukung G30S. Penangkapanya

disebabkan pada hari sebelumnya dia ndak ikut

aksi pembakaran poster. Bagi rakyat yang merasa

terancam dengan gerakan massa yang memburu

mereka, memilih untuk menyerahkan diri ke

kantor polisi clan Kodam untuk meminta

perlindungan. Namun, secara tidak langsung

anggota PK! clan simpatisannya yang meminta

perlindungan telah diubah statusnya menjadi

tahanan politik (tapol). Sampai awal tahun 1966,

ribuan orang "diamankan" clan dibawa ke kantor

Kodim dan kepolisian.

Pada tanggal 15 Oktober 1965, diadakan

rapat akbar di lapangan Karebosi yang dihadiri

sebanyak 22 organisasi seperti HM!, Pemuda Ansor,

PSI!, Front Pemuda, Front Nasional Daerah, KAMI,

KAPPI, DPRD GR clan sebagian golongan nasionalis

kecuali PNI menuntut pembubaran PK!. Setelah

mengadakan rapat, massa terus berdemonstrasi

mendatangi rumah-rumah Pimpinan Ormas PK!,

seperti HIS, SOBSI clan sebagainya. Massa

melakukan pengrusakan clan pelemparan batu

terhadap rumah para anggota PKI clan

simpatisannya.

Kemudian ratusan demonstran dari KAMI,

KAPPI, clan Pemuda Ansor mendatangi Komtabes

Makassar tempat anggota PKI clan simpatisannya

mengamankan diri. Dengan jumlah petugas yang Kemudian pada tanggal 18 Oktober 1965

hanya sedikit para demostran menerobos masuk Peperda Sulawesi Selatan Brigjen TNI Solichin G.P

sel-sel. Tetapi para anggota PKI clan simpatisannya mengeluarkan surat keputusan 024/10/PPDD/65

sudah berlarian keluar, mereka memanjat tembok tentang pelarangan sementara kegiatan-kegiatan

dan mencari tempat persembunyian diantara Partai Komunis Indonesia (PKI) serta ormas

perumahan warga. Serelah demonstran anti-PKI seperti Gerwani, BTI, Sobsi beserta seluruh

bubar, anggota PK! dan simpatisannya kembali ke organisasi buruh yang bernaung dibawahnya,

kantor yang dinilai tebih aman. Pemuda Rakyat, CGMI, Perhimi,Lekra, HIS serta

Langkah selanjutnya Brigjen Solichin masyarakat yang terindikasi terlibat G30S.

melakukan pembersihan terhadap anggota PK! clan Tepat Hari Pahlawan Nasional, pada 10

simpatisannya di dalam tubuh instansi November 1965, demonstran anti-PK! kembati

pemerintahan. Sebagian dari pegawai yang tidak berkumpul untuk melakukan pengganyangan.

masuk kerja sejak tanggal 30 September 1965 Sasarannya adalah kompleks Kodim clan kepolisian

diberhentikan sementara karena adanya anggapan tempat ratusan tahanan diamankan. Penggayangan

bahwa mereka adalah anggota PKI clan terjadi pada pagi hari clan dilanjutkan sore

simpatisannya yang sedang bersembunyi harinya. Sebagian tahanan lari dengan memanjat

Kebencian terhadap anggota PK! clan tembok sebagian lagi bersembuyi di dalam

simpatisannya semakin tinggi akibat propaganda kompleks kepolisian. Serelah massa anti-PKI pergi,

dari masjid clan gereja. Hal ini sesuai dengan para tahanan kembali ke kantor polisi.

intruksi Pemerintah Kotapraja Makassar dalam Dalam mengatasi gelombang massa anti­

mengendalikan keadaan, pemerintah menghimbau PKI, maka Walikota Makassar memberlakukan jam

kepada imam-imam kampung dan pimpinan geraja malam clan menghimbau kepada para Rektor

agar melakukan khotbah di mesjid atau gereja yang Universitas di Makassar untuk mengkoordinir para

menitikberatkan kepada seruan untuk membantu mahasiswa pada 10 November 1965 agar tidak

pemerintah mengembalikan dan stabilisasi meluasnya peristiwa clan juga para mahasiswa

keadaan secara menyuluruh di dalam wilayah Kota tetap diberi indoktrinasi untuk tetap memberi

Makassar. Dianjurkan pula untu.k mengadakan bantuan kepada militer.

pembasmian terhadap orang-orang yang terlibat Keesokan harinya para tahanan dibawa

G30S.

6 Catalan Kaki - Ed1S1 Januar, 2018


Cata tans
------

"Penqrusakan rumah-rumah

terjadi di Balang Boddang

Makassar yang merupakan

daerah pemukiman orang-

orang [awa" ��

putu.san TAP MPRS tentang pembubaran PKI

beserta ormas-ormasnya dari pusat sampai

daerah.

Dalam periode penangkapan anggota PK!

clan simpatisannya secara besar-besaran di

seluruh Indonesia, daerah Indonesia Timur

tidaklah sebesar dan seberingas di Jawa,

Sumatera ataupun Bali. Para demonstran

mengejar-ngejar anggota PK! dan simpatisannya,

tidak langsung dibunuh ditempat namun

diserahkan kepada pihak Kodam walaupun pada

beberapa kasus terjadi pembunuhan.

Peristiwa ini merembes sampai jauh ke

berbagai daerah. Di Kab. Takalar ada sebuah desa

yang dicap sebagai markas PKI, mereka dianggap

oleh renrara untuk berangkat ke Malino demi demikian karena kebanyakan dari mereka

menghindari tindakan-tindakan demonstran anti­ menerima cangkul pemberian dari partai.

PKI. Mereka kemudian dikembalikan pada akhir Kericuhan terbesar terjadi di Kab. Bone,

Desember ke Penjara Karebosi. Dalam penanganan penangkapan clan pembunuhan lebih banyak lagi,

selanjutnya beberapa dari rnereka dibebaskan namun referensi yang kurang tidak dapat

namun dengan syarat wajib lapor dua kali seminggu memastikan jumlah mereka yang ditangkap.

di kelurahan. Hampir disetiap kabupaten di Sulawesi Selatan

Aksi-aksi mahasiswa terus berlanjut. terjadi kekacauan akibat peristiwa ini.

Demontrasi terbesar mahasiswa dilakukan pada Penangkapan anggota PK! dan

tanggal 27 Januari 1966 dengan menyerbu clan simpatisannya masih terus berlanjut. Jumlah

merebut gedung konsulat RRT (Republik Rakyat tahanan anggota PKI clan simpatisannya yang

Tiongkok) di Jl. Chairil Anwar. Pada 8 Maret 1966 ditahan tidak diketahui dengan pasti.

bertempat di Lapangan Segitiga Makassar, ribuan Berdasarkan laporan jumlah tahanan G30S pada

mahasiswa, pelajar dan sukarelawan mengadakan 16 Februari 1968, terdapat 198 orang yang

rapat siaga. Setelahnya mereka mengadakan pawai ditangkap, baik dari kalangan sipil maupun

keliling Makassar dan menyebarkan pamflet Tritura militer.

{Tiga Tuntutan Rakyat); pembubaran PKI clan Jika berdasarkan pada jumlah tahanan

ormasnya, perombakan Kabinet Dwikora dan Kamp. Pengasingan Moncongloe yang dibuka

tu.runkan harga sembako. pada tahun 1969 terdapat 911 tahanan politik

Dengan adanya Supersemar (Surat Perintah (tapol), terdiri atas 52 perempuan clan 859 laki­

Sebelas Maret), Mayjen Soeharto membubarkan PKI laki. Dan jika berdasarkan pada laporan

pada 12 Maret 1966 melalui Ketetapan MPRS No. Pemerintah Kotamadya Makassar pada tahun

XXY /MPRS/1966. Sementara di Makassar pada 1985 tentang bekas tahanan G30S di wilayah

tanggal 16 Maret 1966 kembali diadakan rapat Kotamadya Dati II berjumlah 2.353 orang. Selain

akbar di lapangan Karebosi yang dihadiri oleh itu, masih terdapat tempat penahanan bagi para

Panglima Dejahit madjajah Askari, Panglima Kodam tapol ditempat lain; Penjara Karebosi, Penjara

Brigdjen Solichin G.P. Gubernur Sulsel Bridgjen A. Maros, Penjara di Gunung Sari, Rumah Tahanan

Rifai, dan Walikota Makassar Major M. Dg. Patompo. Militer (RTM) yang jumlah tahanan pastinya tidak

Rapat akbar dilanjutkan dengan membacakan diketahui. c·1

C a t a t a n K a k J a n u a r 2 0 1 8 7
Reportase

istrinya tidak ingin bercerita banyak soal

Dari Polisi ke almarhum, dia hanya menyebutkan satu nama dan

menyarankan kami untuk menemuinya.

Tahanan Politik
Tidak ada ruang pembelaan
Oleh : Uk Marco
Dia adalah Soetoyo (Red.), seorang polisi yang

dikirim dari P. Jawa untuk bertugas di Pelabuhan

Makassar pada tahun 1964. Dia ditangkap pada

tahun 1969 saat bertugas di Pelabuhan Makassar,

"Tidak ada aiasan saat dibawa paksa oleh polisi yang merupakan

kawannya sendiri. Menurutnya saat penangkapan


ditangkap, para polisi yang di
tidak ada surat perintah penahanan, namun dia

tugaskan untuk membawanya tetap ikut ke kantor polisi karena didatangi banyak

pasukan.
hanya mengatakan; pokoknya
Tidak ada alasan yang jelas aras

ikut saja, nanti di kantor kita penangkapannya. Saat menanyakan alasan

penangkapan, para polisi yang di tugaskan untuk


bicarakan".
membawanya hanya mengatakan "pokoknya ikut

saja, nanti di kantor kita bicarakan".

Sebelum ditangkap dan ditahan, dia pernah

ikut Sekolah Kepolisian lanjutan di Jalan Somba


epasang mata tertuju pada badan jalan. Di
Opu Makassar bersama teman-temannya dari

S
�e.panjang kiri dan kanan dapat dilihat berdiri
kepolisian. Proses pendidikan di sekolah tersebut
jejeran bangunan perumahan, baik yang
untuk memperoleh kenaikan pangkat. Salah
sudah rampung maupun yang sedang dalam proses
seorang bekas guru Soetoyo yang namanya tidak
pengerjaan. Para pengembang mulai mengerjakan
diingatnya lagi, terlibat PK!. Dia juga tidak
pembangunan diantara kebun singkong clan
mengerti tentang semua yang dituduhkan padanya.
rumpun bambu di Kawasan Mamminasata'.
Hanya karena dekat dan pernah berkunjung ke
Wilayah yang berada antara perbatasan Maros -
rumah gurunya tersebut, akhirnya dia ikut dituduh
Gowa ini, telah dijadikan kawasan penyangga
terlibat PK! dan harus menyandang status tapol.
akibat pesatnya perkembangan pembangunan Kota
"Saya inikan polisi, namanya polisi ya pasti dekat
Makassar.
dengan masyakarat'', ujar Soetoyo.
Kawasan ini lebih dikenal dengan nama
Dia menjelaskan bahwa, dia tidak banyak
Moncongloe. Selain itu, dulunya juga dikenal
tahu soal PK!. Saat di tahanan mereka diperiksa
dengan sebutan "Tanah Merah". Sebelum para
dengan cara disudutkan dan terkadang dipaksa
tahanan politik (tapol) didatangkan untuk menjadi
mengaku terlibat PK!. "Saya tidak mau ngaku,
pekerja rodi, kawasan ini merupakan hutan
itulah kadangkata dipukul" ujarnya. Beberapa kali
perbukitan. Tidak banyak yang tahu mengenai
diperiksa dia tetap tidak mengaku dan tidak
kisah para tapol, karena belum banyak sumber
pernah menandatangani berita acara pemeriksaan.
informasi mengenai cerita salah satu kamp
Pria kelahiran Madiun September 1944 ini
pengasingan para tahanan politik G30S i n i .
awalnya ditahan ke Komando Kota Besar
"!tu rumah Soemiran", kata seorang warga
(KO MTABES) Makassar. Tidak berselang lama
yang sedang mandi di sumur dekat masjid tua
kemudian dipindahkan ke Staf Komando Dae rah
sambil menunjukkan salah satu rumah yang
Kepolisian (SKOMDAK). Karena SKOMDAK
nampak sepi kepada tim Catatan Kaki. Soemiran
mengalami kebakaran, para tahanan dikembalikan
adalah salah satu tapol Orde Baru yang dituduh
ke KOMTABES.
terlibat Partai Komunis Indonesia (PK!). Dia
Setelah tahun 1969 semua tahanan
ditahan pada tahun 1967 di Rumah Tahanan
kemudian dipindahkan dan disatukan ke Rumah
Militer {RTM) dan dibebaskan pada tahun 1979.
Tahanan Militer (RTM) Makassar. Hingga di RTM
Setelah dibebaskan dari RTM, dia memilih
pemeriksaan tetap berlangsung dan kekerasan
mengikuti program transmigrasi khusus tapol dan
fisik tetap dialaminya. Proses pemeriksaan para
menetap di Moncongloe. Sampai saat kami
tahanan biasanya ditangani oleh dua sampai tiga
bertandang. istri dan dua anak perempuannya
orang. Saat pemeriksaan berlangsung mereka
masih menempati rumah peninggalan Soemiran
diinterogasi oleh satu orang. sisanya hanya ikut
yang meninggal dunia dua tahun silam. Karena

8 Catalan Kaki - Edm Januar, 2018


mengawasi. "Kalau pemeriksaan, yang namanya

pukulan itu sudah dianggap ha! yang btasa';

lanjutnya sambil terus berusaha mengingat masa­


"Menurut komandan dua hektar,

masa saat di penjara. tapiyang di sini nyatanya hanya


Selama 10 tahun di penjara, para tahanan
satu hektar, yang satu hektar
merasakan penderitaan. Selain kekerasan fisik
tidak tahu kemana. Namanya
yang dirasakan, mereka juga hidup dengan asupan

makanan yang tidak wajar. Menurutnya, selama di tahanan kan trauma, dikasi satu

penjara makanan diatur sepenuhnya oleh petugas


hektar ya terima soja" ��
dan dibagikan langsung kepada para tahanan.

Jadwal makan pun tidak teratur, serta jatah

makanannya tidak cukup untuk memenuhi standar peninggalan para tapol sipil, mereka mulai

gizi, hanya ada nasi sedikit ditambah sayur menggarap kebun-kebun dibawah kendali Militer

kangkung. (Komandan DENPOM). Untuk tempat tinggal

Pembagian jatah makanan kemudian sementara. mereka menempati barak-barak bekas

berubah, yang sebelumnya masih diatur dan tapol sipil, sebelum dipindah ke rumah-rumah

dibagikan langsung oleh petugas. Para tahanan yang mereka bangun.

memasak sendiri dengan diberi jatah beras satu Walaupun belum bebas sepenuhnya,

kaleng susu per hari. Sementara sayur masih diatur Soetoyo dan kawan-kawannya merasakan sedikit

dan dibagikan dari petugas RTM. "Sayur masih kebebasan dibandingkan saat masih di Penjara

diatur jadi satu dari (petugas) RTM, tapi sudah RTM. Menurutnya rara-rara tahanan merasakan

masak sendiri-sendiri, sayurnya ya sayur kebebasan, karena diperbolehkan kemana saja

kangkung", tambahnya. selama di Moncongloe walaupun tetap dalam

pengawasan ketat dan belum terlepas dari

statusnya sebagai tapol.

Hampir setahun berkebun di Moncongloe


Awai kebebasan, haknya juga
dan menempati barak-barak Sekitar tahun 1978
masih di-kebiri
barulah dia dibebaskan. Waktu itu ada kebijakan

Pada akhir tahun 1977 Soetoyo dan para tahanan dari pemerintah yang disampaikan melalui

dari kalangan ABRI dipindahkan ke Kamp Sutomo selaku Komandan DENPOM kepada para

Moncongloe, satu tahun sebelum kamp tapol. Para tahanan diberi pilihan untuk pulang ke

pengasingan bagi orang-orang yang terlibat PK! ini daerah masing-masing atau ikut program

resmi ditutup. Kamp pengasingan Moncongloe ini transmigrasi khusus dan tinggal menetap di

dibuka tahun 1969 untuk para tapol dari kalangan Moncongloe. Kebanyakan tahanan yang

sipil. Untuk mengurangi biaya Negara dalam merupakan asli Jawa memutuskan untuk tinggal

mengurusi tapol, mereka dipaksa untuk memenuhi dan menetap, sementara yang berasal dari daerah

kebutuhan sendiri dengan merambah hasil-hasit sekitar Sulawesi rara-rara memutuskan pulang ke

hutan dan juga berkebun. Sedangkan untuk kampung halaman. "Terus saya ikut mendaftar itu.

tahanan dari kalangan ABRI dipenjara di RTM Ya orang yang tinggal di sini memang ikut

Makassar, sebelum dibawa ke Moncongloe dan mendaftar program transmigrast, katanya.

dibebaskan. Mereka yang memutuskan untuk tinggal

Tapol ABRI yang didatangkan dari RTM ke dan menetap di Moncongloe diberi lahan seluas

Moncongloe berjumlah 30 KK. Saat kedatangan satu hektar dan satu rumah pondok untuk

mereka, para tahanan dari kalangan sipit sudah memulai hidup baru. Menurut Soegio awal

tidak ada, namun barak, gereja, masjid, aula dan pertemuan membahas persoalan pembagian lahan.

pos jaga masih ada saat itu . Soetoyo tidak banyak Komandan DENPOM menyampaikan bahwa para

mengetahui soal kondisi tapol sipil, karena saar bekas tahanan militer akan diberi lahan seluas dua

dipindahkan ke Moncongloe para tahanan sipil hektar, namun saar pengurusan administrasi yang

telah dibebaskan secara bertahap. "Saat saya tertera dalam sertifikat hanya seluas satu hektar.

kesini, orang-orang tahanan sipil sudah bebas'; "Menurut komandan dua hektar, tapi yang di sini

ujarnya sambil mengingat masa kelam itu. nyatanya hanya satu hektar. Yang satu hektar tidak

Mereka dipindahkan ke Moncongloe dan tahu kemana. Yang namanya tahanan kan trauma,

diperintahkan untuk berkebun. Dengan dikasi satu hektar ya terima saja", tambahnya.

bermodalkan peratatan pertanian sederhana Karena para tahanan masih dalam trauma, maka

seperti cangkul, arit dan peralatan lain dari segala keputusan diterima begitu saja.

Catalan Kaki- Edm Januari 1018 9


Para 11hanan polilik di Kamp i\loncongloe (Sumher folo: Historia.ld)

Pembagian jatah lahan untuk satu hektar yang diterimanya, kehidupan sehari-hari, maka

para tahanan ABRI di Moncongloe karena selain masih dalam Soetoyo bertani singkong dan juga

berbeda dengan daerah tekanan psikologi (trauma), para beternak kambing.

transmigrasi khusus lainnya, tapol lebih berfokus bekerja demi

misalnya saja mereka para menata secara perlahan Selain itu keuangan Soetoyo mulai

tahanan sipil yang kehidupannya. Selain satu hektar terbantu serelah menikah. lstrinya

diberangkatkan ke Nanga-nanga, lahan, mereka diberi satu unit berjualan nasi kuning keliling ke

Kendari. Para Tapol yang traktor untuk digunakan Home base - home base AD.

mendaftar masing-masing menggarap lahan secara bersama. Dengan pekerjaan itu, secara

mendapat lahan seluas dua Masing-masing hanya bisa perlahan dia dan istrinya mulai

hektar. Hal ini dipertegas melalui menggunakan traktor untuk membangun keluarga dan

keterangan Rukiah yang menggarap seperempat hektar. menghidupi 4 orang anak.

merupakan salah satu bekas tapol jika sudah melebihi maka mereka Walaupun pada akhirnya harus

yang ikut transmigrasi ke Nanga­ harus bayar sewa kepada menjual setengah hekrar lahannya

nanga. Komandan. untuk membiayai sekolah anak­

anaknya.

Menurutnya, para tapol sipil dari Kebijakan itu membuat mereka

Kamp pengasingan Moncongloe kesulitan untuk cepat menggarap Dia tetap berharap dan menunggu

yang diikutkan trasmigrasi lahan pertanian. Ditambah tidak tindakan dari pemerintah agar

khusus ke Nanga-nanga, Kendari, ada biaya untuk menyewa traktor, hak-haknya sebagai orang yang

mendapat masing-masing tanah maka lebih baik memilih bekerja pernah mengabdi sebagai aparat

seluas dua hektar per orang. sama secara kelompok dalam Negara itu dikembalikan. Karena

"Disana itu setelah kita buka menggarap lahan dengan dia telah ditahan selama sepuluh

lahan, saya dapat tanah dua menggunakan cangkul dan tahun tanpa pernah melalui

hektar dan suami saya juga dua peralatan sederhana lainnya. proses hukum dan tidak ada vonis

hektar'; lugasnya. Jika tahanan bersalah. "apa ini tidak ada

yang berangkat ke Nanga-nanga Sejak masa itulah Soetoyo dan kelanjutan, apa tidak ada

sepasang suami istri, maka para bekas tahanan Politikyang pembela-pembela hukum, ya kita

mereka mendapat em pat hektar, menetap di Moncongloe, berusaha masih nunggu adanya perbaikan"

suami dan istri masing-masing untuk bertahan hidup dengan ujar lulusan Kepolisian Mojokerto

mendapat dua hektar. bertani. Biaya hidup sebesar Rp. itu. (*)

9.000- /bulan selama dua tahun

Soetoyo saat itu tidak banyak yang diberi oleh Pemerintah tidak

mempermasalahkan soal lahan cukup untuk memenuhi

10 Catatan Kaki - Edm Januar, 1018


Reportase

Jakaria: Jangan
Ada La9i Per1stiwa
Sepertnni

Oleh : Jude Al Ginger

"Kisah Jakaria saat ditangkap

dan masa penahanan di Kamp

Pengasingan Moncongloe"

im Catatan Kaki menemui seorang eks Saya kembali masuk kerja bulan depannya,

T
tahanan politik orba kasus 65. Kini beliau tanggal 31 Oktober. Pada hari itulah saya di

berusia 72 tahun dan tinggal bersama tangkap. Saya semenrara pesan gado gado di kantin

keluarganya di Makassar. Berikut ini cerita dia saat untuk sarapan. Belum selesai dibuat, dua tentara

ditangkap dan ditahan di Kamp Pengasingan Kodim detang, mereka pakai seragam militer, bawa

Moncongloe. laras senapan yang diujungnya terpasang sangkur.

Nama saya Jakaria Dg. Passeleng. Saya Namanya Letnan Burhan, yang satunya lagi saya

tinggal di Malembongan Baru, Makassar. Saya tidak kenal.

pernah aktif di organisasi Partai Komunis Mereka berbicara ditengah kerumunan,

Indonesia sebagai orang kedua {Wakil ketua) dari "mana pak Jakaria?". Saya langsung berdiri "saya

Central Sub Seksi (CSS) Kee. Bontoata. Dulunya, pak". Tentara itu bilang, naik di oto (mobil).

saya juga pernah kerja sebagai pegawai di Fakultas Mobilnya itu jeep-jeep tentara luar negeri macam

Pertanian Universitas Hasanuddin. Saya mulai Rusia begitu. Di dalam mobil dua orang saja, jadi

bekerja sebagai penjaga laboratorium Fisika mulai sama saya tiga orang. Tidak ada tahanan lain diatas

tahun 1964. mobil, hanya saya sendiri. Setelah itu saya langsung

dibawa ke kodim 1408.


Tangan dan kaki saya di ikat
Tidak berapa lama di Kodim 1408, pada

Pada saat peristiwa G30S pecah, saya ke jam 2 malam kami dikumpul di belakang Kodim.

rumah sepupuku, Baharuddin Dengsu di JI. Terong. Kira-kira bejumtah 250-an orang. Serelah itu, kami

Disana banyak mahasiswa, mereka berkumpul semua di angkut ke Mali no. Disana kami

karena katanya ada peristiwa di Jakarta. Saya ditempatkan di sebuah bangunan yang dulunya

bertanya ke mereka, bagaimana kah itu kejadian? bangunan Jepang. Disitu kami ditampung. ltu

mereka bilang, setelah peristiwa itu akan dibentuk bukan penjara. Saya tidak tau itu tempat apa tapi

Dewan Revolusi dari tingkat pusat sampai tingkat disitu ada beberapa kolam mandi. Kami disana

daerah. Sudah itu saya pulang ke rumahku. kira-kira dua bulan lebih.

Besok paginya (tanggal 1 Oktober) saya Saat di Malino saya di interogasi sama

masuk kerja, keadaan pada waktu itu sudah geger. petugas. "Saudara ini memang masuk anggota

Setelah hari itu, saya sudah tidak masuk kerja lagi. PK!?". Saya bilang "iya, saya memang masuk

Saya dengar kabar kalau Dokter Soenarto (anggota anggota PKl". Jadi itu saja pemeriksaan pertama

HIS) mati terbunuh oleh orang-orang yang tidak dan terakhirmi, karena setelah pemeriksaan di

dikenal, dirumahnya di kompleks di Fakultas Malino kami tidak pernah lagi diperiksa. Teman

Kedokteran Unhas. Karena kabar itu, semakin buat saya namanya Aksa Dg. Lau itu meninggal saat di

saya tidak mau masuk kerja dan main kucing interogasi, dia disiksa dengan disentrum.

kucingan dengan keadaan pada waktu itu. Setelah semua tahanan diperiksa di Malino

12 Catalan Kaki- Edm Januar, 1018


kami di kembalikan ke Makassar, di JI. Banda pada tukang kayu dan tukang gergaji yang harus masuk

tahun 1966 .. Disitu ada pembebasan, termasuk hutan mencari kayu yang cocok untuk dibuat

saya, yang tidak bebas dikembalikan lagi ke Kodim. menjadi balok-balok, papan, dan lain-lainnya. !tu

Pada bulan Juni 1967 kami ditangkap kerja rodi semua, tanpa digaji. Jadi begitulah

kembali dalam kaitannya PK! gaya baru yang perlakuan petugas kepada kami.

dipimpin oleh Markus Girot. Saya ditangkap di JI. Setiap hari, pekerjaan kami mengolah lahan

Sunu Malimongan Baru oleh Letnan Kasim mulai dari mencangkul, menanam, dan merawat

bersama satu orang temannya. tanaman sampai bisa dipanen. Hasil pertanian

Sesampainya di Kodam baru di JI. Ahmad seperti ubi kayu, kacang-kacangan dan lain-lain

Yani. Saya dikasi masuk di kamar. Tangan dan kaki kemudian dijual untuk petugas sendiri, dan dari

saya di ikat ke belakang. Dikamar itu adami suara­ hasil itu juga para petugas bisa membeli motor.

suara orang bicara tidak baku lihat, ternyata Pokoknya hidupnya baik dan itu semua dari

teman-temanku yang lebih duluan ditangkap. Kalau hasil ketja kami. Bagi tapol yang bermalas-malasan

di kasi makan dibukaji mata dan tangan, di suruh dan tidak mau beketja, mereka dikembalikan

menghadap ke tembok. Kira-kira lima hari masuk ke kamp penahanan. Salah satu kawan saya

kemudian kami dipindahkan di Kodam lama di JI. bernama Supardi pernah dipukuli dengan pistol

Mongosidi. besi sampai kepalanya pecah dan berdarah-darah.

Sesampai disana kami dimasukkan ke Beberapa kali Komandan yang memimpin

dalam kamar sel, ikat mata sudah dibuka, baru para tapol di Moncongloe bergonta-ganti.

kami kenal satu sama lain, jumlahnya 15 orang. Komandan yang pertama bemama Rakimin, lalu

Keadaan kami sangat menderita, tidur berdesak­ diganti dengan Bonar Siregar asal Batak, kemudian

desakan di sel, makanan sedikit dan mandinya di diganti lagi oleh orang Manado, namanya Toliu.

sumur tanah. Tiga bulan lamanya kami di sel. Tidak berapa lama kemudian Toliu diganti oleh

Wahyudin Lu bis. Saat Pak Toliu jadi komandan,


Pada bulan September 1967 kami

dipindahkan lagi ke Lembaga Pemasyarakatan kami mengusulkan agar kami kerja setengah hari

Makassar Karebosi di JI. Ahmad Yani. Disana saya saja, agar setengah harinya lagi bisa kami gunakan

ditahan sampai tahun 1969. untuk kerja di kebun masing-masing. Usu! kami

Dipenjara Karebosi-tah kami dikirim ke akhirnya diterima. Jadi kami menanam ubi kayu,

Moncongloe. Pengirimannya itu tidak sekaligus pisang dan kacang dikebun kami.

semua tahanan tapi bertahap. Pengiriman pertama


Pelecehan seksual
itu kira-kira 15 orang termasuk perempuan untuk
Di kamp pengasingan Moncongloe pernah ada
memasak. Jadi tugas dari tim pertama yang dikirim
pelecehan seksual. Ceritanya begini, saat itu
itu untuk membuat barak darurat. Mereka
memang ada wanita-wanita yang biasa dipanggil
membuat barak darurat itu dengan bahan
ke rum ah petugas untuk memasak jagung. lalu
seadanya. Tiangnya dari bambu dan atapnya dari
mereka dipulangkan jauh malam. Seorang wanita
seng. Tidak berapa lama kemudian, ada pengiriman
bernama Norma Intan mengaku pernah dilecehkan
kedua. itu berkisar 20 orang. termasuk saya.
oleh komandan kamp Bonar Siregar.

Kerja rodi Pelecehan yang lainnya juga dialami oleh

Hatipa, dia malah diperkosa hingga hamil saat


Saat di Moncongloe, mula-mula kami
diundang ke rumah Letnan Kasim. Sesudah itu,
dibagikan tanah seluas dua hektare per orang
Letnan Kasim kemudian memanggil salah satu
untuk digarap. Tapi tidak berapa lama setelah kami
tahanan, namanya Rasyid. Tahanan itu diminta
mulai menggarap tanah, tetjadi perubahan. Karena
oleh Letnan Kasim untuk menikahi Hatipa. Tapi
kekhawatiran para perwira para tapol akan kaya
Rasyid tidak bersedia, sehingga akhirnya Hatipa
jika dibiarkan leluasa menggarap tanahnya
menggugurkan kandungannya itu.
masing-masing. maka dilakukan rapat oleh para

perwira di KAPOM. Pembicaraan tersebur akhirnya Tapol sakit tanpa pengobatan

memutuskan agar semua tapol ditugaskan untuk Selama di Moncongloe, ada beberapa tahanan yang

mengerjakan kebun milik para petugas. Sehingga jatuh sakit bahkan sampai meninggal di dalam

tanah seluas dua hektare milik para tapol tidak tahanan. Saya ingat beberapa tahanan yang terkena

bisa digarap karena harus mengerjakan kebun penyakit waktu itu, diantaranya adatah Bagio, dia

para petugas. itu sakit jantung.

Kami dipekerjakan secara rodi di kebun­ Ada lagi tahanan bernama Jaruddin, dia

kebun petugas. Tiap pagi kami harus bekerja rerkena penyakit sesak nafas sampai meninggal.

sampai sore dan tidak ada bagi hasil antara Andi Zemmeng kepala penerangan Provinsi

petugas dan para tapol. Malah saat itu kami juga Sulseltra meninggal dunia disebabkan penyakitnya

membuatkan rumah untuk para petugas, jadi ada yakni muntah darah. Kemudian tahanan lainnya

Catalan Kaki- Edm Januar, 1018 13


yaitu Lasanu orang Pare pare dan Zakaria yang juga bertanya, "ada apa Jakaria?" Saya jawab, "ada

sakit sampai meninggal di Moncongloe. permohonan beberapa tahanan saya bawa pak"

Di sana ada juga poliklinik dan dokter, tapi Dia kemudian mengambil permohonan itu dari

pengobatan yang dilakukan hanya sekadarnya saja. tanganku, kemudian dia lihat lalu kembali

Belakangan kami oleh petugas bahwa tidak ada bertanya, "adami calonnya?" Saya bilang "Iya pak".

lagi pengobatan untuk tapol, tetapi kami tetap Akhirnya setelah bercerita panjang dan

ngotot datang ke klinik. Wahyudin Lubis merestuinya, saya langsung

Beberapa tahanan yang meninggal pulang ke kamp. Saya dan Susanti bersama lima

kemudian dibawa ke Makassar oleh pemerintah, pasang tahanan lainnya dinikahkan di masjid

karena tidak ada pemakaman di Moncongloe. Kamp Moncongloe pada hari Jumat. Setelah

Keluarga korban yang tinggal disekitar Makassar beberapa hari usai pernikahan itu, kami akhirnya

datang ikut di pemakaman, adapun keluarga yang dibebaskan. Kami pun membuat acara perpisahan

tinggal jauh seperti di Selayar, hanya kabar bersama tahanan lainnya, tidak ada keluarga yang

kematian mereka saja yang disampaikan. datang di acara perpisahan itu. Setelah bebas kami

Selama kami ditahan, pembesuk hanya dikirim ke Nanga-nanga.

diperbolehkan datang pada hari-hari Minggu.

Mereka pun tidak boleh masuk ke dalam kamp,


Tanggal 31 Desember tahun 2010, saya
jadi kami bertemu di luar kamp saja, yaitu di
kembali di Makassar, jadi selama 33 tahun saya
pondokan kebun milik para tapol.
tinggal di Nanga-nanga. Demikian Jakaria

Propaganda kebencian mengisahkan peristiwa penangkapannya hingga

kembali ke Makassar. Dia menutup ceritanya


Pada mulanya, sebelum datang ke Moncongloe, ada
dengan harapan dikembalikannya hak para korban.
propaganda kebencian kepada masyarakat tentang
"Jangan lagi ada peristiwa seperti ini", ucap Jakaria.
kami sebagai pembunuh, dan tuduhan lain yang

sejenisnya. Sehingga mereka semua takut kepada

kami.

Tapi lama-kelaman setelah kami mulai

bergaul dengan masyarakat, mereka bilang ternyata

kami adalah orang baik-baik semua. Tidak ada yang

merasa digertak oleh kami. Bahkan ada masyarakat

bilang "Kami ini dibohongi". Mereka akhirnya

menertma keberadaan kami, dan jika kami bertemu

maereka, biasanya kami membeli pisang milik

mereka dengan uang hasil kebun.

Saya saat itu seringkali menjual pisang di

dalam kamp penahanan dan pembelinya lumayan

banyak. Setelah kami dibebaskan, masyarakat

datang di barak, banyak yang menangis.

Menikah di kamp pengasingan

Di Moncongloe, saya bertemu dengan seorang

wanita bernama Susanti. Dia adalah tenaga

kesehatan, kerjanya mengajarkan kepada para

anggota teori dan praktek. Tenaga kesehatan ini

bukan hanya di Makassar, tetapi ada juga di

beberapa daerah, seperti di Parepare, Palopo, dan

Kendari. Jadi waktu kejadian itu, Susanti sedang

bertugas di Makasssar hingga akhirnya ditangkap

oleh petugas. Saya pun bersama dengannya di

dalam tahanan sampai dikirim ke Moncongloe.

Setelah itu kami bertemu, kenalan,danakrab sampai

akhirnya saya berpacaran dengannya ..

Saat pernikahan itu, kami berjumlah lima

pasang tahanan. Kami memasukkan permohonan

kepada Wahyudin Lubis sebagai komandan kamp


.
, ... ,.. ,.
yang sedang menjabat saat itu. Saya sendiri yang ·
'"'" ., .

..

membawa permohonan itu ke rumah komandan. �-.=


. ;
_:.
Saat saya sampai, pak Wahyuddin Lubis langsung
."·C

14 Catalan Kaki - Ed1S1 Jan11ar1 1018


Beporiase

Elegi Pe.rempuan
Gerwan1

Oleh : Petunia

Siang hari pada 1 Oktober 1965, kabar melalui radio

tentang G30S di Jakarta terdengar di Makassar,

tentara dan polisi mondar-mandir di jalan-jalan

mengamankan situasi. "Ada apa ini?" tanya Rukiah.

"Tenang! tenang! itu urusan orang pusat kita tidak

tau apa-apa, jangan ada yang macam-macam",

Rukiah meniru ucapan Supiati Aminuddin Muklis,

pimpinan Gerwani cabang Makassar.

Cita-cita revolusioner

ukiah dengan ciri fisik memitiki tahi lalat di

dahi, lahir di Makassar pad a 7 Februari 1940.

R Bapaknya bekerja sebagai juru mudi kapal kepada anggota, perekrutan anggota baru, baris­

dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Sebelum berbaris, mendirikan TK di JI. Cendarawasih, JI.

G30S, Rukiah tercatat sebagai anggota Gerwani Lemboto dan Karangayar sekaligus sebagai

(Gerakan Wanita Indonesia) dengan jabatan pengajar termasuk dirinya.

sekretaris ca bang M akassar.

Pernah pula dia dan beberapa teman di Gerwani

la bergabung dengan Gerwani saat umurnya masih nekat menurunkan poster film "buka-bukaan"

16 tahun, usia dimana perempuan Makassar Amerika di bioskop. Hal ini dilakukan untuk

dianggap sudah matang untuk menikah secepatnya. menunjukkan protes kepada pemerintah yang

Dengan pikiran mudanya, Rukiah terbilang berani d i anggap m e mberikan i z in masuk kepada

melawan budaya konservatif yang menganggap imperialis. Gerwani juga ingin memperlihatkan

bahwa derajat perempuan masih di bawah laki-laki. bahwa ibu-ibu rumah tangga dan wanita-wanita

muda juga menolak budaya asing karena dinilainya

Demi melawan itu, Rukiah memilih untuk masuk dapat merusak budaya kita. Hal ini membuatnya

dalam organisasi Gerwani yang dinilainya sebagai berurusan dengan kepolisian.

organisasi yang menotak imprealisme, poligami dan

budaya konservatff Padahal stigma di masyarakat Seki tar tahun 1960-an pernah terjadi aksi pencoret­

organisasi wanita masih dianggap tabu. Perempuan coretan di jalan oleh Pemuda Rakyat menanggapi

dinilai tidak cocok dalam organisasi, tidak pantas adanya pameran mobil H olden yang juga

mengeyam pendidikan tetapi pantas dimadukan. memamerkan per e mpuan-p e rempuan dalam

pakaian minim dan dikenal dengan peristiwa

Rukiah berujar, "kaln saya tidak ikut organisasi Holden. Dalam peristiwa itu beberapa Pemuda

wanita atau perempuan saya akan tetap berkubang Rakyat ditahan, Rukiah sebagai anggota Gerwani

di dalam sistem masyarakat yang ada pada waktu menjadi delegasi untuk membantu membebaskan

itu" Rukiah tampil ke depan untuk mendongkrak Pemuda Rakyat karena sealiran dengan ideologi

sistemkolotitu. Gerwani , sama-sama m e nolak i mprea l isme.

Semenjak itu Gerwani memiliki kedekatan dengan

Dengan tutur suara bersemangat Rukiah bercerita Pemuda Rakyat, Rukiah kemudian m e njalin

semasa di Gerwani. Menurut Rukiah, "Gerwani sama hubungan dengan salah satu anggotanya, Marsaid

sekali tidak ikut berpolitik cuma gerakan sostal" dan sekaligus menjadi suaminya pada tahun 1963-

Gerwani sering mengadakan pelatihan-pelatihan an.

Catalan Kaki- Edm Januari 1018 15


Jangan masuk rumah saya!

Beberapa hari setelah peristiwa G30S, dua teman kerumahnya. Dia takut, "kalo kita ditangkap (terus)

Rukiah di Gerwani, Marsina clan seorang lagi yang la dibawa, kan tidak apa tapi kalo kita dihakimi

tidak diingat namanya datang menemui ketua massa?", utarnya.

cabang. Supiati namun mereka tidak kembali lagi ke

rumah. Anak mereka datang mencari ibunya ke Bersama dengan iparnya, dia bersembunyi

rumah Rukiah. Pada 17 Oktober 1965 Rukiah melintasi pinggir pantai Mariso. Setiba di rumah

semakin gelisah, suaminya juga tidak pulang ke ibunya, ada tetangga yang mengenali Rukiah. Dia

rumah, "saya sudah gelisah kenapa tidak kembali ke mendengar ada tetangga yang mengatakan dimana

rumah int, ujarnya. Namun belakangan diketahui ada anak ayam pasti disitu ada induknya. Rukiah

teman clan suaminya itu sudah ditahan di Kodim. menilai mereka juga akan mengganyang rumah

ibunya yang dia datangi Karena takut akan

Malam harinya suara teriakan dari kerumunan bertambahnya korban, Rukiah kembali mengungsi

massa memenuhi jalan. "Ganyang PK!, ganyang dari rumah ibunya.

Gerwam'; Rukiah bercertta menirukan suara

teriakan massa. Dia hanya sendiri, anak pertamanya Saat air laut sedang surut, Rukiah ditemani ipar,

yang berusia dua tahun telah diungsikan berjalan kaki ke pantai Losari. Kemudian naik becak

sebelumnya ke rum ah ibunya karena takut. ke rumah tantenya di dekat gedung bioskop. Setiba

dirumah tantenya."tante saya juga takut saya masuk

Seraya mengintip dari dalam rumah "kck mereka dirumahnya, takut juga diganyang rumahnya", ujar

masuk di lorong rumah saya?", kata Rukiah. Perasaan Rukiah.

takut pada kerumunan massa. membuatnya lari

meninggalkan rumah. Dalam kondisi perut besar Dia hanya bisa tidur di luar rumah saar itu. "[adl

hamil delapan bulan, Rukiah memanjat pagar saya terpaksa bermalam di luar rumah dari pada di

tembok dengan menumpuk batang pisang sebagai rumahnya orang nanti diganyang lebih baik saya di

tempat pijakan. la lari bersembunyi di rumah luar rumah, saya pikir saya juga bisa lari", tu.tur

tetangganya sembari melihat rumahnya di obrak­ Rukiah mengenang momen itu. Keesokan harinya,

abrik massa, beras berhamburan, lemari pakaian Rukiah menyimpulkan sudah tidak ada lagi tempat

dibongkar, clan beberapa anggota massa pulang untuk lari, dia takut rumah yang didatangi akan

dengan memakai jas clan kain sutra hasil rampasan diganyang lagi oleh mass a anti-PK!. Rukiah memilih

di rum ah milik Rukiah. untuk mengamankan diri di kantorpolisi.

Di pagi-pagi buta. Setelah pengganyangan, Rukiah

dijemput ipar karena tidak berani lagi kembali

Hidup mati anak Saya di tanganmu

Saat Rukiah di kantor polisi, pada menelusuri perumahan penduduk kembali pada berhamburan

28 Oktober 1965, dari kejauhan di belakang", tuturnya. Setelah bersembunyi di perumahan

sudah terdengar teriakan-teriakan situasi sudah aman Rukiah clan warga. Rukiah berucap "saya

ratusan demonsrran yang ingin mereka yang mengamankan diri sebenarnya sudah hampir putus

menyerbu kantor polisi. Para kembali lagi ke kantor polisi. asa karena saya punya bayi baru

petugas yang berjumlah belasan satu Mtnggu"

tidak dapat menahan demonstran Pada 2 November 1965, Rukiah

menerobos masuk. dibawa ke rumah bersalin. Rukiah sendiri ditempatkan di

Setelah melahirkan anak kantin clan bersembunyi di dalam

Mereka yang mengamankan diri keduanya, dua hari setelahnya dia lemari pengap tanpa udara,

di kantor polisi pada dijemput lagi petugas ke kantor lemari dilempari batu clan

berhamburan berlarian melom­ polisi untu.k diamankan "yang dipukul dengan sekop oleh

pati pagar. Rukiah mendengar penting istilahnya diamankan", demonstran "saya hampir

cerita dari sekitar bahwa yang Rukiah menambahkan. ptngsan'; kata dia. Rukiah

dicari perempuan hamil clan mengenati satah seorang diantara

punya tahi lalat di dahi, pimpinan Saat Hari Pahtawan 10 November demonstran, la adalah keluarga

Genvani kata mereka. "Saya ini 1965 kembali terjadi dua kali dari suaminya yang antipati

kan perut besar jadi saya lari penyerbuan. Mereka yang terhadap Rukiah clan tergabung

keluar lewat pagar kawat mengamankan diri disana dalam Pemuda Ansor.

16 Catalan Kt1ki - Edm Januan 2018


Sore harinya demonstran kembali menitipkan anak keduanya kepada akan dieksekusi disana

mengganyang kantor polisi. iparnya "saya bilang hidup "kita sudah gelisah karena

Rukiah membawa lari bayinya matinya tergantung ditanganmu", katanya mau ditembak mati", ujar

dengan memanjat pagar kawat Rukiah bercenta mengenang Rukiah.

menelusuri rumah mencari momen itu sambil menitihkan air

tempat bersembunyi. "Saya mata. Pada akhir Desember tahanan

gendong bayi saya, saya gedor­ kembali dipindahkan ke mes

gedor pintunya, cuma tidak ada Keesokan harinya, pada 11 BPUP. Kee. Mariso yang sekarang

mau kasi masuk, untung bayi saya November 1965 pihak kepolisian menjadi BU LOG. Menurut kabar

ini tidak nangis kasian", ujar sudah tidak sanggup yang mau dibebaskan berada

Rukiah. mengamankan anggota PKI clan dulu disana. Selang beberapa hari

Rukiah bersembunyi di korbannya dari amukan setelahnya sebagian dari mereka

bawah tempat tidur salah satu demonstran yang berjumlah dibebaskan bersyarat dengan

rumah warga. Setelah demonstran ratusan. Kepolisian menyerahkan wajib lapor dua kali seminggu di

pergi, Rukiah kembali. "Saya mereka ke pihak militer untuk kelurahan termasuk Rukiah.

pasrah, saya kira ada demo lagi diamankan. Dengan menggunakan Namun, secara tidak langsung

terserah ]ah tinggal Allah saja em pat mobil mereka dipindahkan status mereka yang sebetumnya

terhadap umatnya ini, saya bilang saat tengah-tengah malam untuk hanya mengamankan diri di

saya pasrah sekah" Karena dibawa ke Malino. Para tahanan kepolisian telah berubah menjadi

tekanan terus menerus, Rukiah geger, kabar yang beredar mereka tahanan politik (tapol).

Pelarian ke Jawa
Pada tahun 1968 saat gejolak harus mengetahui

Ketakukan akan ditahan lagi, revolusi membuncah di kota ini clan sebagainya, padahal kita

Rukiah lebih memilih untuk Paris, militer di Jawa kembali kan sama sekali tidak tahu", kata

merantau ke Surabaya dengan melakukan "pembersihan" Rukiah.

membawa anak keduanya. Karena anggota PKI clan simpatisannya

merasa khawatir akan setelah terjadinya peristiwa Blitar. Rukiah bercerita tentang seorang

membahayakan nyawa anaknya, Rukiah kembali ditangkap pada polisi wanita yang baik padanya,

dia menitipkan anak pertamanya tahun itu juga. Penangkapannya Sumarmi Suharko namanya.

ke neneknya. Seraya berpesan dikenal dengan istilah "samber Sumarmi itu membawakan

"lbu tenang saja, kalo mereka raqa", makanan. pakaian, sepatu, clan

menanyakan saya, bilang saja saya mainan untuk anaknya. Dengan

meninggalkan Makassar entah Sebelum dimasukkan ke dalam sel adanya rencana pemindahan

kemana", kata Rukiah. Dia juga tahanan, para tapol dipukuti clan tahanan lagi, Rukiah takut

berpesan pada adiknya, "dek kalo ditendang hingga terjerambab, itu anaknya akan mendapat siksaan

ada sampai apa-apa, ada yang cari hanya perkenalan menurut dari petugas. Dia juga tidak mau

saya tolong selamatkan ibu", petugas militer."Pada saat anaknya hid up dalam dunia yang

tambahnya. penyiksaan perugas menyalakan ia rasakan.

radio tape keras-keras sehingga

Rukiah juga berpamitan pada rertakan para tapol tidak Rukiah memutuskan untuk

suaminya yang masih ditahan terdengar sampai keluar'', kenang memberikan anaknya ke

"saya mau meninggalkan kota Rukiah saat diwawancarai tim Sumarmi. "bu ini anak saya, saya

demi keamanan anak saya, jiwa Ca Ka. serahkan kepada ibu untuk ibu

saya merasa terganggu dengan mengambil sebagai anaknya

tekanan-tekanan dari Dalam proses introgasi, petugas sendiri, jangan anggap anak saya

masyarakat'', ucap Rukiah ke akan berhenti melakukan clan sepenuhnya hidupnya, saya

suaminya. "Oke yang penting bisa penyiksaan jika telah mendapat serahkan kepada ibu", tulis

jaga diri, tidak usah pikirkan saya jawaban sesuai keinginan mereka, Rukiah dalam suratnya.

disini nanti tidak lama juga saya yaitu para tahanan terlibat

akan menyusul", Rukiah dengan G30S. Para tahanan Semenjak ditangkap tahun 1968,

menirukan ucapan suami pasrah saja mengatakan kalo Rukiah dalam penahanannya

kepadanya. Demi memenuhi mereka terlibat. lni dikarenakan telah dipindahkan berkali-kali.

kebutuhan hidupnya disana dia sudah tidak sanggup menahan Terakhir sempat ditahan di

menjual motor Vespa miliknya siksaan dari petugas "Jadi kalo Penjara Sidoarjo sampai dibawa

sekaligus sebagai ongkos kapal kita bohong dia akan percaya, kembali ke Makassar pada tahun

pemberangkatan. harus mengetahui tentang G30S, 1972.

Catalan Kaki - Edm Januar, 2018 17


Dikembalikan ke Penjara Makassar

Pada tahun 1972 Rukiah tahanan ini saja sudah setengah suami dan adik Rukiah

dikembalikan ke penjara mati, makan terbatas tidak ada dibebaskan.

Karebosi, Makassar. Di penjara itu, kebebasan, petugas dapat

dia kembali bertemu dengan enaknya kita yang capek", kata Pihak militer memberikan pilihan

suami yang juga masih di tahan. Rukiah. Tak sampai satu bulan kepadatahanan,bagiyangsudah

Pada tahun 1973 Rukiah sempat Rukiah dikembalikan ke penjara tidak punya tempat pulang bisa

di bawa ke kamp pengasingan Karebosi. ikut sebagai sukarelawan, dan

Moncongloe. akan diberikan tanah 2 hektar

Tiga tahun setelahnya, Rukiah dalam program transmigrasi ke

Petugas memberikan perintah dipindahkan ke Gunung Sari pada Nanga-nanga, sekitar 10 km dari

kepada Rukiah untuk bekerja di tahun 1975 bersama lima wanita kota Kendari. Rukiah dan

rumah petugas sebagai pembantu. lainnya. Sedangkan bagi tahanan suaminya memilih ikut sebagai

Tapi Rukiah menolak bekerja laki-laki dipindahkan ke penjara sukarelawan dan diberangkatkan

"saya tidak mau bekerja, saya Maros. Pada tahun 1977, para bersama sekitar 40 sukarelawan

sudah tahanan dibebaskan termasuk lainnya.

Kehidupan di Nanga-nanga

Sesampainya di Nanga-nanga pembebasannya, tertera bahwa membawanya, dia merasa bahwa

ternyata hanya ada barak, tahanan politik hanya mendapat Sumarni !ah yang

lahannya pun masih hutan status golongan tahanan bukan membesarkannya. Tapi Rukiah

belantara. Tidak seperti kampung vonis sidang penangkapan. berpesan jikatau anaknya ingin

transmigrasi lainya yang punya Rukiah sendiri mendapat pergi menjenguk ke Kendari

rumah dan sebagian tanahnya golongan B. Dia bercerita bahwa jangan dihalangi, la pun

sudah dibuka. Para tahanan memang penahanannya selama memberikan alamatnya. Beberapa

langsung di tempatkan di barak 14 tahun sama sekali belum tahun berselang, anak keduanya

yang dijaga oleh militer dan sipil. pernah disidang sehingga ia tidak datang menjenguk Rukiah di

Beberapa hari setelah dilakukan tahu dengan jelas mengapa la Kendari. Hingga kini anak

absen dan baris-berbaris. Status ditahan sebegitu lamanya. Pada keduanya masih menetap di kota

"sukarelawan" mereka masih tahun itu juga Rukiah melahirkan Malang.

terkungkung dalam pengawasan anak ketiganya.

militer. Kini dalam usia 77 tahun Rukiah

Setelah kehidupan Rukiah mulai masih tinggal di Nanga-nanga.

Rukiah dan suaminya mendapat membaik, Rukiah membawa Suaminya sudah meninggal

masing-masing tanah 2 hektar. bapak, adik dan anak pertamanya beberapa tahun yang lalu.

Para "sukarelawan" membuka ikut ke Nanga-nanga. Rukiah juga Anaknya juga sudah menikah dan

lahan dengan cara gotong royong, bersama suami dan dibantu Rukiah sudah memitiki beberapa

satu lahan dikerja bersama kemanakannya berangkat ke Jawa cucu. "Saya berharap pemerintah

sampai setengahnya dan untuk mencari anak keduanya meluruskan sejarah, biar tidak

kemudianlagi ke lahan lainnya. yang dia berikan kepada Sumarmi ada lagi diskriminasi terhadap

Sebagian lahan yang telah terbuka sewaktu masih ditahan di Jawa. semua eks-tahanan politik.

kemudian dibangun rumah Semoga generasi sekarang sudah

berbahan papan. Setelah rumah Berbulan-bulan lamanya mencari, tidak ada lagi embel-embel eks­

dibangun, setengah lahan sisanya akhirnya dia bertemu anak yang PKI, semoga generasi sekarang

kembali dibuka secara bersama. keduanya. Saat itu anak keduanya bisa melanjutkan perjuangan agar

sudah menginjak bangku SMA. Dia tidak ada lagi penindasan",

Pada akhir tahun 1979, para dapat mengenali anaknya karena harapnya. (*)

"sukarelawan" dibebaskan punya tanda hitam diperut.

secara penuh. Dalam surat Saat itu Rukiah tidak lantas

18 C11/11/an Kaki - Ed1S1 Janr,an 1018


Reportase

Saya Tidak Tahu,


Saya HanY,a
BuJang Sekolah

Oleh : Uk Marco

"Ketidaktahuannya mengenai

PKI, serta pembelaannya tidak

dapat menyelamatkan dia dari

status Tapol"

Saya ditanya "Kau kenal dengan orang ini (polisi menyebutkan nama orang yang terlibat PKl).H, Saya

bilang tidak kenal. "Masa' kamu tidak kenal? (menirukan si pemeriksa). Disitu tetap dipaksa, saya

dipukul pake palu-palu karet, di belakang kepala (sambil dua tangannya memegang kepala menirukan

saat diperiksa waktu itu) sampai kepala bengkak saya rasa. Sekitar dua tiga jam (diintrogasi) disuruh

kembali ke rumah. Setelah satu minggu baru saya ditahan di penjara.

Masa tapol, masa berkebun untuk sang komandan

ia adalah Dg Rabai atau selesai. Tugasnya sama, dia sempat melakukan pembelaan

D
biasa disapa Tata' Rabai. memastikan ruangan kelas sudah diri. Jika dirinya tak terkait,

Seingatnya, saat ini tertutup. namanya hanya tercatat dalam

umurnya sudah 82 tahun. Oulu dia daftar. "Memang ada namaku di

adalah bujang sekolah di SD 66 Sewaktu peristiwa G30S 1965 situ, kan kebetulan saya jadi

Ujung Tanah, Kota Ujung Pandang. terjadi, Tata' Rabai dituduh bujang sekolah, saya buka itu

Sehari-hari bertugas membuka terlibat. Dia pun ikut menjadi ruangan orang pakai rapat, saya

dan mengunci ruang kelas. Tak korban penangkapan. Alasannya, hadir disitu, tidak ada lain itu

ada pekerjaan lain selain menjadi namanya ada dalam daftar hadir saja," kata Tata Rabai membela

bujang. lstrinya ikut membantu peserta rapat bersarna Gerwani. diri dihadapan petugas.

mencari nafkah dengan berjualan Dia harus pasrah menerima

di kantin sekolah. kesialan yang menimpahnya. Dia Bukannya dilepas, justru terus

harus menjalani hidup sebagai menerus ditanya dan didesak

Sekolah tempatnya bekerja tahanan politik (tapol) selama petugas. Tak ada jawaban lain

memang sering digunakan rapat kurang lebih tujuh tahun. Dia yang ampuh ketika itu selain

oleh Gerwani dan ormas lainnya. dipaksa mengakui terlibat PK! dan menjawab "lya" "Dari pada terus

Jika ruangan sekolah digunakan mengalami beberapa kali dipukul.". Ketidaktahuannya

pertemuan, tugas Rabai membuka pemukulan saat pemeriksaan. mengenai PK! serta

dan mengunci ruangan. pembelaannya tidak dapat

Menurutnya setiap diadakan Meskipun dia tak terlibat, menyelamatkan dia dari status

rapat, biasanya dia duduk di Rabal menjadi tahanan. Meskipun ta pol.

belakang menunggu hingga rapat saat diperiksa di penjara, dia

22 Catalan Kaki- Ed/SI Januar, 2018


Pada tahun 1965 dia mulai kerja tidak selesai kerjanya, di kita kerjakan. Ada waktu hujan

menjalani hidup di Rumah pukul mi, dekatan rumah ka' itu deras, nah itu

Tahanan Militer (RTM) Makassar. kasian, saya sama ka' komandan jembatan harus dikerja hujan­

Tik lama berada di RTM, dia clan kompi", hujan, tetap kerja," tambahnya.

sembilan tanahan lainnya di kirim

ke Home Base Linud yang berada Selain tinggal di rumah komandan Jelang setahun sebelum bebas. dia

di Kalukku. Lokasi Home Base kompi, dia lebih banyak tinggal di dikirim masuk ke kamp

Linud tidak jauh dari Kamp pondok kebun yang digarapnya. pengasingan Moncongloe. Di

Pengasingan Moncongloe, Maras. Tidak ada fasilitas dalam pondok kamp pengasingan itulah dia

hanya pelita berbahan minyak tinggal bersama tahanan lainnya,

Di sana dia lebih aman sebab tanah sebagai penerang. tahanan yang lebih dahulu

bebas dari kekerasan fisik. Disanalah hari-harinya dia menempati barak-barak dalam

Walaupun sudah tidak mengalami nikmati menjadi tapol. Seorang kamp. "Pada waktu itu kita pindah

pemukulan dan kekerasan fisik, tapol yang berkebun menanam di kamp, tidak lama di sana dikasi

tapi selama kurang lebih tujuh ubi, jagung dan tanaman lainnya bebasmt," katanya sambil terus

tahun dia harus menjadi abdi. Dia hingga berbuah hasil. "Kira tanam mengingat. Kemudian pada tahun

bekerja menggembala sapi clan jagung. kalau tua kita panen, pipil, 1972, dia dibawa dari kamp ke

mengerjakan kebun Komandan jernur;" ujarnya. Hasil kerja dari Penjara Karebosi. Disanalah dia

Kompi (Namanya Syarif). Dia pun kebun itu, rata-rata setiap panen dibebaskan.

bekerja tanpa digaji sepersen pun. bisa mencapai 1 ton bahkan lebih.

"Saya di suruh mengembala sapi, Setelah jagung kering. mobit Setelah bebas. dia tidak lagi

jadi pigi mengembala sapi di datang mengangkut hasil panen memiliki rumah di Ujung Tanah.

gunung. itu sapinya panglima untuk dijual ke kota. Akan tetapi, Dia pun memilih kembali ke

(namanya lupa), sapinya di jagai, hasil penjual sepenuhnya pondok kebun bersama

tidak ada gaji. Disuruh kerja dinikmati oleh Komandan kompi keluarganya. Untungnya bekas

kebunnya komandan kompi, saya sebagai majikan Tata' Rabai. majikannya bersedia. Rumah di

makan dari hasil kebun itu. Tidak Ujung Tanah telah dijual istrinya.

dikasih kebun untuk kerja sendiri, Bukan hanya mengerjakan kebun Menurut keterangan istrinya,

kebunnya tentara di kerja" tapi pekerjaan kasar lainnya setelah Tata' Rabai ditahan,

"Saya tidak disiksa ji, tapi dilakoninya. Dia clan tahanan yang terpaksa rumahnya dijual demi

temanku sering dipukul, Bahar itu lain pernah mengerjakan menyambung hidup bersama

orang selayar, umpamannya dia jembatan. "Apa saja diperintah anaknya.

Menjadi penjaga masjid

Kini Tata' Rabai bersama seorang istri memaksakan tenaga. Memenuhi

clan anak semara wayangnya, tinggal di kebutuhan sehari-harinya Rabai

atas lahan yang bukan miliknya. Dengan mengurusi masjid tepat berada di

kondisi rumah beralaskan tanah, dinding depan rumahnya. Setiap hari dia

kayu digrogoti rayap, clan atap mulai membersihkan masjid, menyalakan

kebocoran. radio sebagai mengingat waktu shalat.

Rabai digaji Rp450 ribu per tiga

Tidak ada yang spesial isi dalam rumah bulan, itulah yang menjadi tumpuan

Rabai. Di dalam tidak ada kamarnya, hidupnya. Kadang kala jika belum Kini Tata' Rabai i�
hanya ada dinding papan setengah badan gajian, untuk makan sehari-hari
bersama seorang
yang membatasi antar ruangan. betapa sulit. Dia pun kerap mendapat
istri dan anak
Tempatnya tidur best yang sudah bantuan dari tetangga. Tetangga Rabai

karatan dengan dapur seadanya. Di cukup baik, mereka kadang datang semata

ruang depan terdapat TV, itu pun sudah membawakan beras, ataupun
wayangnya,
rusak singkong.
tinggal di atas

Keluarganya memang terdaftar


lahan yang bukan
Pasca bebas sebagai tahanan politik pada

tahun 1972, Tata Rabai tidak lagi bekerja sebagai rumah tangga miskin di miliknya.
sebagat bujang sekotah di SD 66. Dia Kecamatan Moncongloe. Rabai harus

bertahan hidup dengan bekerja sebagai bekerja sendiri, istrinya juga sudah

tukang batu clan berkebun untuk menua dan anak perempuan satu­

menghidupi keluarganya. Usianya sudah satunya mengalami kebutaan sejak

lanjut. Dia memutuskan untuk tidak lagi kecil. Kini Rabai tetap ber juang untuk

keluarganya. (•)

Ca1u/an Kaki - Ed1s1 Januar, 1018 23


Reportase

Korban Pelanggaran HAM

Butuh Keadilan Sejarah


Oleh : Uk Marco

angsa ini masih belum usaha perlindungan HAM mendapat respon negatif dari

B
menemui titik terang terhadap mereka yg menjadi berbagai kalangan. Parahnya,

sejarah. Gelap abadi korban kesialan sejarah, sebuah sampai-sampai membuat

hampir saja terjadi andai Orde kesewenang-wenangan yang simposium ta ndingan. Bahkan

baru masih bercokol di pucuk terorganisir. akibat dari s imposium 65 yang

pemerintahan. Tragedi berdarah digagas oleh F SAB (F orum

yang terjadi pasca G30S 1965, P ada ta hun 1999, terlahir UU No. Silaturahmi Anak Bangsa) yang

menyisakan Iuka dan tanya dalam 39 mengenai Hak Asasi Manusia dipimpin tjen
Le purn.) Agus
(

memori kolektifbangsa ini. ( HAM). Dan di tahun 20 00 lahir W ijoyo ini dianggap se bagai

Orang-orang yang tertuduh uga


j U
U N o. 6 mengenai
2 usaha membangkitkan PK! atau

komunis merasakan bagaimana Pe ngadilan HAM. Ke dua U U ni


i Komunis Gaya Baru (K GB), oleh

kemanusiaan tidak memiliki lahir sebagai bentuk upaya kelompok garis keras anti-PKI.

harga di mata negara aras kendali perlindungan rakyat dari

Mayjen Soeharto. kesewenang-wenangan rezim Re formasi berjalan dengan penuh

yang berkuasa sebagaimana yang reor. memang masih dibayangi

Mereka dibunuh dengan berbagai pernah dilakukan oleh rezim oleh Orde Baru. Baik melalui

cara yang tidak lazim. Soeharto. penguasa, ormas-ormas sisa Orba

Dipenjara/diasingkan tanpa Se lanjutnya TAP MPR N o. maupun kuatnya narasi-narasi

proses hukum, dikucilkan, clan V/MPR/2000 mengamanatkan sejarah anti komunisme yang

bahkan para keluarganya dibentuknya K omisi Kebenaran telah bertahun-tahun membius

bertahun-tahun mengalami dan Re konsiliasi (KKR) yang dalam memori bangsa. Membuat

diskriminasi oleh rezim Orde menjalankan tugas untuk usaha penggalian sejarah kelam

Baru. Rasa-rasanya, demokrasi di mengungkap penyalahgunaan bangsa ini harus tetap didorong.

Indonesia mengalami kekuasaan dan pelanggaran HAM

kegamangan persis era sebelum masa lalu serta melaksanakan W aiau udah banyak narasi­
s

65. Bagai kebebasan bergerak re konsiliasi. Bahkan pada tahun narasi yang bermunculan terkait

bagi orang yang kaki tangannya di 2 004 kembali terbit UU N o. 27 peristiwa politik 65/66 utamanya

potong lalu dimasukkan ke dalam tentang K omisi K ebenaran dan yang berperspektif korban. Baik

kardus, kemudian diperintah Re konsiliasi (KKR) . melalui buku, majalah dan media­

untuk bermain sepakbola. media online. Namun, belum

Semenrara wasitnya adalah orang N amun usaha rekonsiliasi dan semua fa kta-fakta terbuka dan

bura yang kelaparan. ltulah pemulihan hak para korban juga proses transformasi narasi

demokrasi era 65. hingga kini belum juga tuntas, kesejarahan ini belum secara

karena masih banyakjuga pihak menyeluruh.

Pasca tumbangnya rezim diktator yang menolak Negara melalui

Orde Baru, negara perlahan telah pemerintahnya melakukan Tentu semuanya butuh peran dari

memperlihatkan adanya upaya permohonan maaf. berbagai elemen, baik itu

dalam penggalian sejarah dan pemerintah, ormas-ormas/LSM,

penegakan keadilan bagi semua Simposium yang dilaksanakan terutama peran media sebagai

anak bangsa yang menjadi korban pada tanggal 18-19 April 2 016 di sarana informasi dan edukasi

tragedi 1965/1966 dan Hotel Arya D uta merupakan masyarakat.

pelanggaran HAM lainnya. usaha dari pemerintah untuk

Berbagai Undang-Undang dan membedah tragedi 1965 melalui Menurut Budi etyarso yang
S

kebijakan diterbitkan sebagai pendekatan sejarah, juga masih merupakan Pemimpin Redaksi

24 Ca Iatan Kaki - EdlSI Janr,ar1 1018


Tempo, ada beberapa temuan­ Jadi k.alau itu ditutup-tutupi dan umum, mak.a tidak akan ada

temuan baru tentang peristiwa tidak coba dibuk.a secara jujur persoalan yang signifikan, justru

tahun 1965/1966 yang coba dan faktual, maka tidak ada yang ak.an menjadi persoalan clan

diungkap. Dalam tragedi tersebur pelajaran yang dapat dipetik akan berdampak buruk di masa

selama bertahun-tahun dari Orde "Saya katak.an bahwa tidak depan ketika kasus ini terus

Baru, yang selalu dianggap hitam pernah ada satu sejarah yang ditutup-tutupi. "[adi menurut

putih itu adalah anrara ABRI dan hitam putih, yang satu A benar saya semua yang di buk.a

PK!, putih yang ABRI clan yang yang satu B salah, selalu ada yang diskusinya itu malah mengurangi

hitam PK!. �Tidak menutup di tengah-tengahnya atau grade potensi ledakan di masa depan';

kemungkinan bahwa disitu ada yang lain, clan itu harus dibuka

hijaunya, ada abu-abunya clan semua, demi orang bisa belajar,"

segala macam," papar Budi saat lanjut Budi menjelaskan.

ditemui di Hotel Aston Mak.assar

(30/11/2016). Sebagai Negara demokrasi,

bangsa ini seharusnya lebih

Pada faktanya, logik.a yang bersifat terbuka terhadap apa

dipak.ai oleh sisa-sisa generasi yang telah lama menjadi rahasia

umum. Peristiwa 65 ini jelas-jelas


,, Jika ada kesa/ahan
penguasa orde baru mengamini

oposisi-binner. Misalnya, kalau masih coba disembunyik.an masa /a/u,yah


bukan Pro Orba, ya PKI. bahk.an dilupakan begitu saja,
Negara harus minta
Apa yang terjadi dimasa lalu padahal ada ratusan, ribuan,
maaf Karena jelas­
memang harus menjadi bahk.an jutaan korban yang relah

perhatian. Mengingat bahwa merasak.an kekejian masa lalu ini. je/as Negara terlibat

setelah peristiwa 30 September "[lka ada kesalahan masa lalu, yah di sini''
banyak sek.ati orang-orang yang Negara harus minta maaf. Karena

ditangkap, dipenjarakan, dibunuh jelas-jelas Negara terlibat di sini. ll

tan pa diadili sama sekali. Merek.a tutur Pemimpin Redaksi majalah

bertahan hidup dengan susah Tempo rersebut.

payah bertahun-tahun di pulau

buru clan k.amp-k.amp Budi juga menambahkan bahwa,

pengasingan lainnya. ketik.a kasus ini dibuka secara

Catalan Kaki - £d1S1 Januar, 2018 25


Kaki Tangan DE

Media harus ikut mendorong pemulihan HAM

Memang jika kita memerhatikan, adalah majalah Tempo yang di harus ambit posisi itu. Sering

bahwa informasi mengenai kasus beberapa edisi liputannya sekali sih kita pada posisi yang

kasus pelanggaran HAM mengangkat persoalan peristiwa harus melawan pandangan

khususnya kasus 65, masih tersebut. Tempo juga beberapa mayoritas orang. karena kita

dikuasai media Nasional. Media kali menerbitkan buku biografi mengnggap apa yang kita yakini

lokal masih belum begitu tertarik tokoh-tokoh kiri Indonesia yang itu benar jadi selalu begitu,

mengangkat persoalan-persoalan seperti disembunyikan dari selama itu tidak dilakukan dengan

semacam ini. Maka dari itu sejarah, mulai dari biografi D.N sembarang. basisnya harus

sangat dibutuhkan kerja dari Aidit, Syam Kamarusaman, Nyoto argumentative, harus

penggiat-penggiat HAM untuk dan tokoh kiri lainnnya. penegakannya pada perlindungan

mengangkat persoalan ini tidak hak asasi manusia. Kalau yang

hanya pada aras Nasional, tapi Berikut ini pernyataan mas Budi sekarang relevan anti korupsi, itu

upaya penyelesaian kasus ini terkait peran media juga termasuk adalah sifat yang harus diambil.

harus kita dorong bersama pers mahasiswa mengenai kasus Apalagi ini pers mahasiswa itu

melalui aras lokal. Mengingat pelanggaran HAM ini. harus membuat orang berfikir

juga bahwa hampir diseluruh "Disitu media menurut saya rasa lagi ten tang sikap yang diambil

wilayah NKRI terdapat korban, sangat pas untu.k selama ini sudah benar arau tidak,

baik yang dibantai, maupun yg membicarakannya secara terbuka arau sebenarnya mereka hanya

hanya dipenjara tanpa proses tentang apapun. Dan kita selalu ikut arus orang banyak. Kita harus

hukum. kalau media yang menjaga mendidik orang untuk berfikir

posisinya akan setalu membela terbuka. Di kantor kebetulan ada

Sudah banyak media yang berani yang lemah, memberikan suara pameran grafis, ada satu. kutipan

membicarakan persoalan kepada orang yang tidak yg menurut saya relevan, itu

peristiwa 65/66 ini. Tidak tersuarakan. Jadi walaupun stiker di Ii pat gitu, jadi kalau itu

terkecuali media yang secara mayoritas orang mengganggap ini kebuka baru kebaca. berbunyi

aktif ikut memberi kontribusi membahayakan posisi mereka, Pikiran akan berfungsi hanya

dalam usaha menarasikan kalau kita mengganggap justru kalau terbuka,

sejarah yang berdarah itu, yang benar itu yang kecil kita

26 Ca/a/an Kaki - Edm Januar, 2018



imokresi dan Keadilan

kita itu harus membuka pikiran Menurut Bima, manran Dia menambahkan bahwa

banyak orang. itu menurut saya pemimpin redaksi Lentera saat sejauh ini pengungkapan

fungsi media. Bukan berarti diwawancarai melalui pesan kejadian 65 belum sepenuhnya

bahwa apa yang kita sampaikan elektronik, dia menuturkan dilakukan sampai ke bagian

itu 100% benar; tapi kita bahwa pers mahasiswa harus terkecilnya, hanya diangkat

dengan basic yang kita punya mengambil peran alternatif secara garis-garis besarnya

kita meyakini ini benar; benar mengingat banyak media saja, "Jadi, sejauh ini sejarah

bagi rnasyarakatbanyak,dan nasional yang telah dikuasai oleh yang versi "lurus" sudah

itulah panduannya, jangan banyak kepentingan. banyak berkembang.

panduan karena ditekan orang "Pers mahasiswa perlu terlibat Sayangnya, liputan mengenai

atau panduan karena media aktif soul itu. Saat media nasional peristiwa G30S dan

kita punya seseorang." yang tersentralisir dan pembantaian 65/66 adalah

berorientasi jakartasentris atau narasi secara makro, atau apa

Tidak hanya media sekelas jawasentris, pers mahasiswa yang terjadi secara keseluruhan

Tempo yang sudah berani harus menjadi media alternatif pada aras nasional. Apa yang

mengangkat persoalan ini, pada yang menyorot isu-isu lokal, terjadi di daerah belum banyak

tahun 2015 media yang termasuk pengungkapan sejarah digali, walau sudah rercarat

dikelola oleh Pers Mahasiswa dan demokrasi di aras tokat" pada banyak literatur sejarah,

juga pernah mencoba pungkas Bima. termasuk Salatiga,"

melakukan penggalian fakta­

fakta baru terkait kasus yang Dia melihat banyak pers Media seharusnya mengambil

terjadi pada 65. Yaitu LPM mahasiswa cenderung bermain peran banyak pada peristiwa

Lentera yang dalam edisi di dalam kampus, mengangkat ini, karena secara kolektif kasus

majalahnya berjudul Salatiga isu-isu kampus, walaupun hal ini ini masih dipandang sebagai

Kota Merah, mencoba tidak masalah sebenarnya. sesuatu yang sangat tabu,

melakukan penelusuran di Kota Tapi mereka justru terlokalisir, sehingga penyadaran kolektif

Salatiga yang juga merupakan macam pelacuran, pelacuran melalui media baik secara

salah satu kota yang banyak intelektual tepatnya, karena nasional maupun lokal apalagi

memakan korban. mereka terlepas dari masyarakat pers mahasiswa harus ikut

um um di sekitar kampus. mengambil bagian. {*)

C111a1an Kaki- Ed/SI Janr,ar, 1018 27


""
- ­
. -
. - --
Opini
------


1

Gerakan Mahasiswa di Bawah


Bayang Bayan_g Pembantaian
T a fl u n 1965-1966
Oleh : lmmank

"Yang paling berkepentingan akan mas a de pan adalah kami (mahasiswa ), oleh karena itu

penentuan masa depan yang tidak terlepas dari keadaan kini adalah juga hak dan kewajiban

kami. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa menyertai perjalanan bangsa Indonesia."

-Pcin Keempat Petisi 24 Oktober Dema UI, 1973

Hari yang lain, suasana kampus masih sama. sejarah pergerakan yang sangat progresif - namun

Kuliah, kantin, nongkrong. tidur di sekret, berulang juga penuh dengan konflik internal - masih belum

dan terus berulang. sampai tak terasa ternyata memberikan pendidikan yang memadai bagi

tahun baru sudah di depan mata. Ah, dengan penguasa semenjak gerakan reformasi.

berakhirnya tahun 2017 ini, maka genap sudah 52 Di Indonesia, pergerakan mahasiswa selalu

tahun sejak aksi heroik 'mahasiswa' dalam memiliki peran dalam berbagai momen perubahan

mengebiri kekuasaan rezim Soekarno. Namun, sosial dan politik. Khususnya pada momen

setelah melalui 52 tahun yang penuh dengan pergerakan mahasiswa angkatan '66, generasi

berbagai dialektika, penguasa bukannya menjadi mahasiswa yang berandil besar dalam

lebih maju dalam berdemokrasi, penggulingan rezim Soekarno di tahun 1967. Bisa

gelagat mereka hari ini malah semakin 'sakit'. dikatakan bahwa pada periode ini !ah sejarah

Dengan kondisi mereka yang sedang sakit tentang pergerakan mahasiswa di Negara

ini, mereka terus memperkuat hegemoni mereka, Indonesia dimulai clan merupakan dasar berbagai

mencoba menularkan penyakitnya kepada pergerakan mahasiswa setelahnya. Semangat

masyarakat. Mahasiswa sendiri, yang merupakan perjuangan angkatan '66 ini terus kita warisi

bagian dari masyarakat, memiliki waktu luang yang sampai sekarang. Entah berasal dari cerita

relatif besar serta kelompok yang berkecimpung mengenai momen- momen pergerakan mereka

dalam dunia intelektual. Mereka juga memiliki ketika pada masa penggulingan rezim, atau metalui

Catalan Kaki- Ed/SI Januar, 1018 29


karya-karya tokoh terkemukanya. Namun, dibalik narasi sejarah versinya, seperti memasukkan

penampakan penuh kejayaan ini, terdapat suatu doktrinnya ke dalam kurikulum sekotah, membuat

konflik internal dalam tubuh generasi tersebut. film propaganda Pengkhianatan G30S-PKI, clan

Mahasiswa di masa kekuasaan Soekarno berbagai usaha lainnya.

terbagi ke dalam dua kubu yang saling berlawanan Namun, pada tahun 1998 kesadaran untuk

yakni kelompokyang dominan, kelompok mempertanyakan narasi sejarah versi orba telah

mahasiswa kiri atau yang pro dengan Soekarno menyebar clan mulai ramai dilancarkan. Tangan

seperti CGMI clan GMNI clan kelompok mahasiswa yang penuh darah hasil dari pelanggaran HAM oleh

minoritas. Kelompok yang kontra terhadap rezim penguasa orde baru mulai tersingkap. Athasil,

Soekarno arau anti-kiri yang tergabung dalam fakta-fakta yang terkumpul hasil dari perjuangan

Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI), kelompok panjang pelurusan sejarah pembantaian 1965

mahasiswa yang kini kita kenal sebagai semakin lengkap. Pada periode inilah perbedaan

representasi angkatan '66. KAMI sendiri terdiri dalam pembacaan sejarah transisi kekuasaan dari

dari kumpulan beberapa organisasi Soekarno ke Soeharto anrara organisasi mahasiswa

kemahasiswaan, seperti kelompok mahasiswa yang dulu merupakan bagian dari KAMI yang jelas

underbow partai MASYUMI clan PSI. Terbaginya eksistensinya akan terganggu dengan adanya

kedua kubu ini tidak berlangsung lama. Pada sejarah alternatif tersebut di satu sisi clan

peristiwa pembantaian 1965, setiap orang yang organisasi mahasiswa yang baru lahir di rezim orde

pro Soekarno clan PKI termasuk mahasiswa baru di sisi lainnya mulai menjadi tajam.

dibantai oleh militer bersama dengan organ massa Sampai kini, kasus-kasus pelanggaran

bawahannya, serta terlibat pula beberapa anggota HAM, baik oleh Negara maupun kelompok

KAMI yang memang banyak berjaringan dengan masyarakat binaan Negara masih kerap terjadi.

pihak militer. Berbagai pengalaman penuh darah rakyat

Bila tidak dibunuh, kelompok mahasiswa Indonesia belum dapat clan mungkin tidak akan

yang pro Soekarno ini disiksa kemudian dapat menyadarkan penguasa akan pentingnya

dipenjarakan sebelum akhirnya diasingkan ke menjaga hak asasi manusia. Kasus pembunuhan

kamp konsentrasi. Akhirnya, mahasiswa yang Munir, kekerasan terhadap petani, pembungkaman

tersisa, orang-orang yang menjadi representasi mahasiswa, diskriminasi terhadap eks-tapol,

kelompok mahasiswa di Indonesia akhir 1960-an genosida di Papua, pelarangan penyebaran ideologi

hanyalah mereka yang pro terhadap penumbangan tertentu serta tidak diratifikasinya konvensi anti

rezim Soekarno clan anti-kiri. penghilangan paksa. merupakan beberapa dari

Mereka yang masih bebas berkeliaran pada sekian banyak masalah HAM yang masih

masa dimana ibu kawannya diperkosa clan menggerogoti wajah kemanusiaan kita. Kasus

dibunuh, tetangga mereka satu per saru diculik clan pelanggaran HAM oleh negara yang rerbesar yang

tidak pulang, paman clan bibi mereka diasingkan ke pernah terjadi yakni pembantaian 1965 masih

kamp-kamp konsentrasi oleh penguasa. Para belum ditanggapi dengan serius oleh penguasa,

mahasiswa ini kemudian membangun narasi bahkan sejarah yang lurus mengenainya masih

sejarah pergerakan mahasiswa dari perspektif disangsikan oleh mereka. Jni menandakan betapa

mereka sendiri. bebal clan butanya penguasa di tanah ini terhadap

Dengan dilandasi oleh penilaian atas sikap persoalan HAM.

mahasiswa dimasa pembantaian yang cenderung Bila kasus pelanggaran HAM masa lalu yang

bungkam atas peristiwa pembantaian tersebut, juga merupakan kasus pelanggaran HAM terbesar

serta kebutuhan para mahasiswa akan alat analisis di Indonesia ini tidak juga diperhatikan oleh

yang dieksplisitkan oleh Negara dalam memahami penguasa, maka jelaslah berbagai kasus

kondisi yang ada. Generasi baru mahasiswa pelanggaran HAM setelahnya juga akan

disekitaran tahun 1980an mulai mempertanyakan diperlakukan sama oleh mereka. Sebagai bagian

peran pendahulunya dalam aksi-aksi penumba­ dari mahasiswa Indonesia yang relah memiliki

ngan rezim Soekarno. Dipicu dengan pembebasan sejarah pergerakan yang panjang sehingga dapat

12.000 tahanan politik G30S dari kamp konsentrasi banyak belajar dari kesalahan masa lalu, kita kini

Pulau Buru, mahasiswa kemudian terdorong untuk diperhadapkan dengan berbagai persoalan masa

kembali memahami sejarah, khususnya sejarah lalu yang menuntut untuk ditanggapi. Namun,

pembantaian 1965. Usaha yang jelas akan dengan kondisi mahasiswa hari ini, dimana

mengganggu kekuasaan rezim orba yang mahasiswa yang terlibat dalam gerakan politik

dimapankan oleh sejarah yang dirakitnya sendiri. masih terkotak-kotakkan dalam berbagai golongan

Karenanya, pada masa-masa itu, Negara mencoba semu aklbar dari pemahaman sejarah yang

melumpuhkan usaha tersebur dengan melancarkan berbeda-beda seturut dengan kepentingan

kampanye masif untuk memperkuat cengkraman kelompoknya, clan yang tidak politis sekedar

30 C11/atan Kaki - Edts1 Jan11an 1018


menjalani kepentingannya masing-masing dalam mundur satu langkah terlebih dahulu. Dengan kata

rangka membangun masa depannya yang sakinah lain, tugas untuk menyelesaikan berbagai kasus

mawadah warohmah, seperti pandangan khas pelanggaran HAM yang pernah terjadi hanyalah

Orde baru yakni tugas mahasiswa adalah kuliah, merupakan kunci untuk membuka gerbang awal

tidak untuk berpolitik, maka masih sangat sulit menuju perjalanan panjang perjuangan mahasiswa

untuk menghadapi persoalan tersebut. dan masyarakat untuk mencapai keadilan sosial

Karenanya, opsi yang tersisa bagi kita bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karenanya

untuk mencapai ribuan langkah kedepan ini mari kita segera merapatkan barisan dan

pertama-tama adalah dengan mengambil satu langkah mundur ini. Mari!(*)

Cata tan!

Wawancara Khusus

Melihat dari Sisi Kemanusiaan

Oleh: Max Id

Usaha Rekonsiliasi korban peristiwa pelanggaran

HAM pasca G30S secara Nasional belum menemukan

titik terang. Pemerintah Pusat dan juga pemerintah

daerah lainnya, patut mencontoh apa yang telah

dilakukan oleh Rusdi Mastura. Rusdi Mastura dengan

besar hati saat menjabat sebagai Wali Kota Palu

menjadi orang pertama yang mewaliki pemerintah

menyampaikan permintaan maafkepada para korban

pelanggaran HAM, terutama yang terjadi pada 1965 di

Kota Palu. Apa yang dilakukan dan bagaimana

prosesnya?, berikut kutipan wawancara khusus Tim

Catatan Kaki bersama Rusdi Mastura (Mantan Wali

Kota Palu). yang berkenan kami wawancarai via

telepon pada 6 Desember lalu;

Bagaimana bapak melibat peristiwa

pembantaian orang-orang PKI dan

partisipannya pada tahun 1965-1966?

Pertama saya tidak mau berkomentar soal

keberpihakan saya, karena ha] ini merupakan kaum komunis/PKI yang tidak bersalah pun akhirnya

situasi dan kondisi yang cukup rumit dan tragis. diem bat dan disapu bersih.

Saya Cuma mau menekankan bahwa ada masa Nah ini yang berlebihan dilakukan oleh tentara. Tetapi

lalu kita yang kelam dimana orang-orang saling jika kita juga melihat provokasi-provokasi PK! dan

menyatahkan, saling bunuh-membunuh, padahal pemberontakan yang begitu hebat metalui beberapa

kita adalah bangsa yang halus. pemberitaan media seperti Harian Bintang Timur saat

Saat itu PK! yang mendapat dukungan dari itu, dimana PK! juga dibela oleh Sukarno yang

presiden Sukarno melakukan agitasi dan akhirnya berhadapan dengan angkatan darat. Karena

provokasi itu, muncul keberanian dari seluruh masyarakat untuk

yang berlebihan, sehingga mendapat perlawanan melakukan balas dendam kepada PK!.

dari mana-mana. Pada akhirnya para tentara Permasalahannya yang salah bagi saya adalah

turun ikut terlibat untuk mengamankan tetapi masyarakat kita melampiaskan dendam yang

terjadi balas dendam di antara tentara dan PK!. berlangsung cukup lama, seperti membuat aturan­

Saya melihat bahwa kejadian itu sangat politis aturan yang melanggar Hak Asasi Manusia, misalnya

dan tidak berdiri sendiri, sehingga akhirnya para anggota PKI dan keluarganya tidak memiliki hak

Catalan Kaki - £d1S1 Januar, 2018 31


kebebasan untuk mengakses beberapa pelayanan Pemerintah khususnya di Kota Palu sangat

publik seperti sekolah, pegawai negeri, itu kan sudah mendukung clan sangat antusias, tidak ada

melanggar hak asast manusia bagi saya. penantangan dari kelompok-kelompok lain. Ada dari

Waktu itu saya berusia sekitar 15 tahun, saya masih beberapa kelompok-kelompok agama yang

SMA kelas 1 clan aktif di Masyumi, tapi sekali lagi saya menanrang, meskipun saya juga anak dari aktivis

tidak mempersoalkan apakah dia berasal dari Masyumi, saya dekar dengan Al khairat, saya juga

Masyumi, PK! atau kelompok manapun, saya ketua Pemuda Pancasila tapi saya pikir ini adalah

melihatnya dari sisi kemanusiaan, mereka para korban kesalahpahaman. Saya pikir alasan saya cukup jelas

ini harus dilihat sebagai manusia yang harus yaitu kemanusiaan. Saya diajarkan untuk saling

dihormati. menghormati pandangan orang lain. Dan tidak ada

yang bisa melarang saya jika ini merupakan murni

Sewaktu bapak menjadi Wali Kota Palu, bapak alasan kemanusiaan.

pernah melakukan usaha Rekonsiliasi dengan

pihak keluarga korban pembantaian 65-66, bisa Bagaimana tanggapan Bapak terkait pembubaran

bapak ceritakan seperti apa? kelompok-kelompok diskusi terkait 65-66 yang

marak terjadi di Pulau Jawa helakangan ini?

[ya betul waktu itu saya masih menjadi Wali Kota Palu,

pada intinya bagi saya seluruh masyarakat kota Palu Di Jawa memang kondisinya berbeda, sejak awal

entah itu komunis atau apapun, dia tetap masyarakat memang kondisi pertentangaanya terlalu keras.

saya yang harus dilindungi, diberdayakan, clan Misalnya di Jawa Timur itu ada pertentangan antara

disejahterakan. Karena saya tahu persis, bahwa pemuda Anshor clan Pemuda Rakyat, sehingga

peristiwa tahun 65-66 ini juga terjadi di daerah­ pengaruhnya bisa dirasakan sampai sekarang.

daerah dan mereka yang diduga terlibat juga begitupun agitasi dan aksi yang orang-orang lakukan

ditangkap semuanya. Terjadi pula balas dendam yang juga terlalu besar. Tetapi bagi saya tidak ada

berlebihan diluar peri kemanusiaan sehingga saya persoalan, selagi pemimpin daerahnya berwibawa

menganggap itu sebuah kesalahan dan saya harus dan bisa berkomunikasi dengan baik bersama semua

meminta maaf. Alasannya bukan karena dia PK!, tetapi pihak terkait tentang kegiatan yang sedang diperbuat

saya min ta maaf kepada siapa saja yang dilanggar oleh masyarakatnya. Bagi saya tidak ada masalah.

kemanusiaannya dan saya berpikir harus membela misalnya di daerah saya Kota Palu, saya tetap berbuat

mereka, karena telah terpinggirkan, jadi baik kepada masyarakat, enrah dia komunis atau

miskin, yah saya harus berdayakan mereka. apapun, dia tetap masyarakat saya, kalau ada orang

yang mau berbicara tentang masa lalu komunis, kan

Langkah apa yang Bapak lakukan pada proses tidak apa-apa. Saya biasa di lapangan bertemu dengan

rekonsiliasi tersebut? orang-orang komunis secara terbuka clan kita

berdialog. dia adalah masyarakat saya juga. Mereka

Waktu itu saya min ta maaf secara terbuka dan punya hak asasi manusia yang tidak boleh dilanggar.

menindaklanjuti dengan program-program

memberantas kemiskinan dan pemulihan hak-hak Apa harapan Bapak untuk Pemerintah Indonesia

bagi keluarga korban 65-66. Jadi hal pertama yang saat ini terkait usaha rekonsiliasi ?

saya lakukan adalah membuat PERWALI (Peraturan

Watikota) No. 25 melalui Biro Hukum Kota Palu agar Harapan saya, dengan apa yang sudah saya lakukan

supaya hak-hak para keluarga korban pembantaian itu, tidak usahlah kita menunggu Negara untuk

65-66 itu bisa dikembalikan dan mereka bisa bergerak, kita bisa memulainya sebagai Bupati, Wali

diberdayakan lagi. Selain itu saya juga mengajak Kota, Gubernur di seluruh Indonesia. Sehingga kalau

organisasi komnas HAM untuk bersama-sama semua aparat pemerintah berpikir seperti kita, maka

memikirkan bagaimana menanggulangi persoalan ini. kita bisa kembali memberdayakan semua masyarakat

Sehingga akhirnya komnas HAM waktu itu tertarik kita, tanpa memperdulikan dia komunis atau bukan.

clan menginginkan agar ini ini menjadi isu nasional Kemudian kita merninta maafjika ada pelanggaran di

clan juga bisa direplikasikan di kabupaten-kabupaten masa lalu, dengan begitu saya pikir ini semua bisa

lain. Sehingga dari kabupaten-kabupaten kota itulah selesai, sehingga dengan begitu negara. melalui

bisa membawa wacana ini sampai ke pusat sehingga presiden bis a dengan mudah meminta maaf secara

pemerintah pusat btsa mengeluarkan saru gagasan resmi. Kita bikin rekonsiliasi Nasional, tapi saya juga

besar tentang persoalan 65-66 itu. tidak setuju kalau ini kemudian dibawa ke rana

hukurn arau apapun, intinya kita semua salah, kita

Bagaimana bentuk dukungan atau pun tekanan bangsa yang memiliki masa lalu yang salah, tapi mari

dari pihak-pihak terkait? kita menyudahinya, jangan karena kesalahan ini kita

sampai kehilangan rasa kemanusiaan. (*)

32 C11/atan Kaki - Edts1 Jam,ar, 1018


Tokoh

Salawati Daud, Tokoh

Perempuan Revolusioner

Sulawesi Selatan,

Sejarah Tak Mencatat Itu ... !


Oleh:Ay

"Seperti halnya dengan banyak tokoh

pentingyang memiliki hubungan dengan

Partai Komunis Indonesia. Namanya

dikubur dalam-dalam oleh sejarah Orde

Baru yang lahir diatas lumuran darah

satu juta anak bangsa"


hnpJfwww berdikanonhne com

ak banyak orang yang buktikan dengan diterbitkan di Makassar pada 29 oktober

T
mengenalnya.Sosok majalah wanita di Makassar pada 1949. Hal ini dipicu karena

perempuan berdarah tahun 1948-1949 yang dipimpin ditangkapnya Mania Sophian

Sulawesi yang aktif dalam oleh dirinya. Majalah tersebut selaku pimpinan organisasi pusat

gerakan perempuan pada masa terbit mingguan clan oplahnya Pemuda Nasional Indonesia oleh

perjuangan kemerdekaan hingga mencapai ribuan tiap kali terbit. Netherlands-Indies Civil

sebelum pembantaian massal Selain majalah itu, Salawati Daud Administration (disingkat NICA),

orang-orang yang terlibat juga menerbitkan majah bersatu yang membuat Salawati Daud dan

komunis tahun 1965-1966 pada tahun 1953 yang oplahnya kawan-kawanya di partai

terjadi. Berjuang membela hak­ kurang lebih mencapai kisaran kedaulatan rakyat (PKR)

hak perempuan pada masa yangsama. mendirikan tim penerangan yang

kolonial Belanda hingga pasca bertujuan melakukan kampanye

kemerdekaan. Dia adalah Tak hanya lewat media Salawati penolakan terhadap kehadiran

Charlotte Salawati Daud, yang Daud juga turut terlibat dalam kolonialis Belanda di Sulawesi.

merupakan kawan seperjuangan organisasi clan gerakan, ia

Emmy Saelan. merupakan salah saru pelopor Selain berkampanye, tokoh

terbentuknya gerakan perempuan perempuan ini juga ikut

la merupakan figur wanita yang di Indonesia. Pada tahun 1950, menenteng senjata dalam

tangguh dalam berpolitik dan juga Salawati Daud terlibat dalam memerangi tentara NICA.

turut berjuang melawan penjajah pembentukan Gerakan Wanita Beberapa sumber menyebutkan

Belanda serta mempertahankan Sadar yang di singkat Gerwis yang dia kerap ikut serta dalam

kedaulatan bangsa. Tapi namanya kelak mengganti nama menjadi berbagai tindakan bela negara,

tak seperti Emmy Saelan yang Gerakan Wanita Indonesia salah satunya bersama Emmy

dikenal akan keberaniannya (Gerwani) clan juga aktifmenjadi Saelan dalam penyerbuan tangsi

melempar granat kearah pasukan pengurus didalamnya. Organisasi polisi di Masamba. penyerbuan

Belanda sesaat setelah ditangkap. ini aktif dalam kampanye dan itu dipimpin olehnya.

Salawati Daud seperti hilang aksi-aksi menuntut pembatalan Pasca di pukul mundurnya NICA

ditelan sejarah, bahkan tulisan hasit Konferensi Meja Bundar oleh pejuang kemerdekaan di

mengenai dirinya juga jarang (KMB), serta menantang Makassar dan diperolehnya

didapatkan, padahal sangat besar kembalinya modal aslng, clan pengakuan kedaulatan oleh

sumbangsinya dalam memberi mengutuk peristiwa reaksioner Belanda terhadap bangsa

sumbangan pemikiran, tenaga pada 17 oktober 1952 (upaya Indonesia.

dalam merebut clan sejumlah perwira AD mengkudeta

mempertahankan kemerdekaan. Bung Karno dan membubarkan Salawati Daud dipercakan

parlemen). menjadi Walikota di Makassar

Salawati Daud aktif menyuarakan 1949-1950, ia merupakan Wali

pembelaan terhadap kaum Tidak hanya itu aksi yang Kota perempuan pertama di

perempuan melalui pers, ha] ini di dilakukan oleh kumpulan pelajar Sulawesi - Selatan bahkan di

Catalan Kaki- Edm Januar, 1018 33


Indonesia. Pada saat dia menjabat sebagai Wali daftar calon DPR PKI, yakni Suharti Suwarto, Ny

Kota Makassar, Salawati Daud masih aktif dalam Mudigdio, Salawati Daud, Suwardiningsih,

mempertahank.an kedaulatan negara. Seperti Maemunah, dan Umi Sardjono.

keterlibatannya melawan pemberontakan yang

dilakukan Raymond Westerling. Meletusnya peristiwa G30S arau yang biasa juga di

kenal sebagai peristiwa Gestok, membuat semua

Salawati Daud juga aktif bergerak dalam partai ormas-ormasnya dituding mendalangi peristiwa

politik, dia pernah terlibat aktif sebagai anggota tersebut clan dilakuk.an penangk.apan. Saat usai

Partai Kedaulatan Rakyat (PKR). Partai ini sangat bersidang di parlemen, Salawati Daud bersama

pro Republik dan memperjuangk.an kaum-k.aum teman-temannya yang berasal dari PK! seperti

perempuan. Setelah di PKR ia lalu beranjak ke Umi Sardjono, Ny.Mudigdo, ditangkap oleh tentara

Partai Komunis Indonesia (PK!). Seperti yang dan dibawah ke markas Kostrad. Selepas peristiwa

tercacat dalam buku Penghancuran Gerakan itu k.abar tentang Salawati Daud tak terdengar lagi.

Perempuan: Politik Seksual Di Indonesia Pasca Sosok perempuan tangguh yang membela k.aum

Kejatuhan PKI, pada pemilu tahun 1955 la masuk perempuan, berani melawan penjajah, dan

daftar calon DPR dari Partai Komunis Indonesia mempertahank.an kemerdek.aan hilang dalam

(PK!). Ada enam anggota Gerwani yang masuk ingatan bangsa. c·J

LRnGIT
TERBUKR
LURS
KEnRPR
TIDRK
..
PIKIRRnmu

34 Ca1atan Kaki - Ed1s1 Januari 20/8


(Review Film)

The Act Of K i l l i n g
Oleh: VerayaAn Riuh

"Enam Lima" adalah ingatan kelam untuk negara pelanggaran hak asas ini. Organisasi yang berkedok

ini. Tahun yang terbentuk oleh perang ideologi dan Nasionalis Medan menjadi anjing penjaga dalam

pemegang trofi adalah fasisme. Jutaan korban jiwa pelestarian status quo fasisme. Organisasi yang

melayang secara paksa, menuntut keadilan atas makan clan besar dari uang rampokan pengusaha

bentuk genosida negara. Diskriminasi, pelecehan Cina yang ingin tetap hidup. Entah premanisme

dan trauma menghantui keluarga korban hingga seperti inikah yang memang diinginkan Wakil

sekarang. Harang siapa yang mencoba mencari Presiden Jusuf Kalla dalam ceramahnya di

kebenaran aras peristiwa "Enam Lima", lekaslah Musyawarah Pemuda Pancasila.

belajar untuk tahan terhadap intimidasi, karena Walaupun dengan kebanggaan heroik

setiap ingatan dipaksakan terendap untuk tidak pelaku eksekutor, dalam beberapa segmen

gemercik lagi. Ada sebuah ajaran yang dilarang di menyatakan penyesalan dan kesadaran bahwa

negara ini. Ajaran itu bernama Komunisme. yang mereka lakukan di masa lalu adalah suatu hal

Jhosua Oppenheimer lewat karyanya yang tidak manusiawi. Membawa kembali aktor ke

berjudul "The Act Of Killing" akan membawa kita dalam narasi masa lalu, kembali mengunjungi

kembali mengungkit ingatan masa kelam genosida beberapa tempat yang menjadi lokasi penjagalan.

di Indonesia. Film bergenre dokumenter ini Hal ini menjadi refleksi peristiwa masa lalu yang

mengambil sudut pandang eksekutor pernah dilakukannya. Namun para eksekutor

pembantaian. Adalah Anwar Kongo yang menjadi dikuatkan dengan pembelaan berkedok

tokoh preman bioskop. Masa muda Anwar yang Nasionalisme atau jihad memperjuangkan agama.

kelam memaksanya untuk terlibat dalam agenda Film ini menjadi wajib bagi anak yang lahir

besar pemberangusan kaum komunis. Mabuk di era TV hi tam putih. Era yang melalui TV dengan

menjadi stimulant Anwar ketika mengeksekusi. siaran ketika tanggal 30 September muncul

Seni pembunuhan seperti penggunaan kawat Pengkhianatan G30S/PKI {1984). Hegemoni yang

untuk melilit leher sampai penebasan yang dilakukan melalui media telah meracuni pikiran.

membabibuta dipraktekkannya. Usai menonton film ini, kita akan mendapat serum

Pemuda Pancasila menjadi organisasi untuk racun yang telah ditanamkan ke otak.

masyarakat yang sangat bertanggungjawab atas

Catalan Kaki - Ed1S1 Jan11ar1 2018 35


ikan Se

Hanya semangar yang ku ingat ketika seseorang menjalani rutinitas. Sebuah lagu penyemangat,

bercerita tentang album ini. Dialita "Dunia Mitik Cholil berhasil membuat bunyi - bunyian yang

' Klta" adalah sebuah album yang bercerita tentang

perlawanan dengan ingatan yang dipaksa hilang.


menyenangkan dalam lagu ini.

Sisir tanah, Frau dan Lintan Gradittya

Suatu pelanggaran hak asasi yang secara kolektif mampu menyulap "Di Kaki -kaki Tangkuban

dan sadar direkonstruksi dalam pikiran kita Perahu" menjadi sebuah kolaborasi petikan gitar

melalui buku pelajaran sekolah. Sebuah dan alunan piano bertemu menjadi satu lewat

kebohongan sejarah mencekoki pikirankita. cerita perjuangan petani melawan pemerintah.

Paduan suara Dialita datang bercerita tentang Ladang tempat mereka bertani menyatukan tekad

kisah lama menagih keadilan. Mengingatkan kita dan hara pan aturan yang mensejahterakan dimasa

bahwa kita pcrnah memiliki kekuatan yang sangat depan. Lagu ini membawa kita ke sawah bersama

besar. petani yang dibelai angin.

Album ini berisi sepuluh lagu yang akan "Padi untuk lndia" adalah lagu yang berisi

memanjakan telinga pendengarnya. Bukan hanya catatan sejarah. Pada tahun 1946, India mengalami

sekedar nyanyian biasa, beberapa musisi yang krisis pangan. lndonesia kemudian berinisiatif

tidak asing mengiringi paduan suara ini. Adalah memberikan bantuan pangan kepada India Sebagai

Frau, Cholil Mahmud, Sisir Tanah, Nadya Hatta & bentuk solidaritas negara yang dijajah. Sisir tanah

Prihatmoko Catur, Kroncongan Agawe Santoso dan memberikan sentuhan kebahagian yang berlebih.

Lintang Radittya. Beberapa musisi ini turut andil Senyuman tidak terelakkan saat mendengar lagu

dalam mengkomposisi kembali lantunan lagu ini. Keriangan ketika membantu seseorang berada

dalam album ini. Lagu ini juga dikumpulkan dalam jiwa lagu ini.

dengan pelik dart ingatan para paduan suara Eks Sebuah lagu berbahasa Spanyol meyelip

tahanan politik. dalam album ini. Kita pasti mengingatGANEFO

Kita per tama akan dijemput oleh "Ujian" sebagai sebuah olimpiade tandingan pada saat

yang di aransemen oleh Frau. Menyanyikan lagu olimpiade mencampur adukkan antara politik

sedih dengan kobaran semangat suatu keyakinan dengan olahraga. Indonesia kala itu menjadi tuan

akan selalu bangkit. Sangat sulit mendengarnya rumah penghetatan GANEFO pertama. Sisir tanah

tan pa menjatuhkan air mata. Lagu ini melukiskan sukses mengiringi lagu "Viva Ganefo"

kondisi di balik jeruji besi yang pen uh cobaan. Album ini sedikit banyak bercerita tentang sejarah ,

bagaimana mungkin tahanan politik "Enam Lima" dari masa kelam Indonesia. Pada akhirnya saya

menjalaninya tanpa kegetiran. Sebuah keyakinan dengan pen uh semangar mengucapkan selamat •

yang membuat mereka kuat menghadapi menikmati sebuah bayangan dari masa kelam yang

diskriminasi. menagih, mengajak menari di pasca-reformasi

Nuansa ciri khas Cholil dalam bermusik yang berstarus membebaskan hak setiap individu

sangar kental dalam lagu "Salam Harapan". Lagu tapi melarang asupan pengetahuan tentang

untuk seorang kawan yang akan menjalani hari. Marxisme, Leninisme, dan Komunisme.

Pendengar mendengar sebuah harapan ketika akan


"'Resensi Buku

Kamp Pengasingan Judul Buku: Kamp Pengasingan Moncongloe

Pengantar: Erwiza Erman

Penulis: Taufik
Moncongloe: Menolak Penerbit: Desantara

Cetakan: Pertama, 2009

Romantisme Sejarah Tebal: xxii + 278 hata man

Oleh: Petunia

Kita relah menikmati demokrasi meskipun reor­ Moncongloe: dari hutan menjadi kamp

pincang di sana-sini. Berakhirnya rezim Orde Baru pengasingan tahanan politik; bab JV tahanan

Soeharto semakin memperpanjang daftar politik di Moncongloe: bah V pembebasan tahanan

kekuasaan yang jatuh pada akhir abad ke 20 tahun politik: serta kesimpulan dan saran.

Masehi di Nusantara. Para kaum reformis Dalam mengumpulkan data, Taufik menggunakan

khususnya sejarawan dan para aktivis HAM mulai metode wawancara dengan eks tapol, petugas

berani membuka sandiwara Soeharto saar masih inherab baik militer maupun sipil, keluarga eks

berkuasa. tapol, dan keluarga petugas. Sedangakan dari

sumber tertulis data diambil dari arsip, dokumen

Semasa tahun 1965 hingga runtuhnya kekuasaan dan kepustakaan.

Orde Baru, rakyat terus di paksakan dengan

sejarah tunggal. Gaetano Mosca, jurnalis handal Tahun 1965-1966 adalah masa penangkapan

asal Milan menyebutnya sebagai The Ruling Class, secara besar-besaran, basis penangkapan hampir

seolah-olah sejarah adalah sejarah bagi para di seluruh provinsi Sulawesi-Selatan, Sulawesi­

pemenang. Adalah hal yang merisaukan karena Tenggara dan Sulawesi-Barat. Banyaknya anggota

tidak akan ada cacat dalam alur sejarah seperti itu. PK! dan simpatisannya yang tertangkap tak cukup

Pemenang akan merasa dan terasa sebagai patriot menampung mereka di tempat tahanan. Dalam

yang telah menyelamatkan bangsa, patriot ala mengurangi biaya yang besar untuk para tapol

fasis! (tahanan politik), pemerintah membuat kebijakan

untuk mendirikan kamp pengasingan. Di Sulawesi,

Dengan menghindar dari sejarah tunggal, para Moncongloe kemudian menjadi daerah yang

kaum reformis mulai mengancam dalam buku­ terpilih sebagai tempat pengasingan tapol yang

buku tentang sisi yang dianggap terlarang oleh dibangun pada tahun 1969. Moncongloe berada di

para Soehartois. Sejarah pembantaian anggota daerah perbatasan Maros dan Gowa, sekitar 16 Km

Partai Komunis Indonesia (PKI) dan simpatisannya dari ibukota Makassar. Daerah ini kemudian

mulai di reka ulang. Usaha ini bukan hanya dikenal pula dengan nama "Tanah Merah".

berdasar pada kebencian terhadap Soeharto.

Namun lebih kepada mengenai hak-hak manusia Dalam kamp pengasingan Moncongloe, para tapol

yang telah terampas dan dilupakan. Demikian pula kemudian diberikan "pembinaan" mental dan fisik.

buku ini adalah usaha untuk membalikkan klaim Penuturan kisah-kisah para tapol menunjukkan

negara Orde Baru dari bangsa tanpa sejarah ke adanya eksploitasi tenaga kerja dalam jumlah yang

bangsa dengan sejarahnya sendiri. Buku ini ingin besar dan waktu yang cukup lama. Kerja wajib

terhindar dari sejarah tunggal yang dikonstruksi adalah rutinitas sehari-hari para tapol, ape! pada

oleh antek-antek Orde Baru. pukul 06.00, berangkat kerja hingga pukul 18.00 di

selingi istirahat sejenak pada siang hari. Setelahnya

Buku ini merupakan tests Taufik sekaligus anti­ diberlakukan lagi apel malam, para tapol diperiksa,

tests bagi narasi Orbais dalam penyelesaiannya dihitung satu persatu.

sebagai mahasiswa llmu Sejarah dalam program

studi Antropologi Universitas Hasanuddin. Tesis Tenaga ta pol juga dikerahkan untuk mengurus

berjudul "Komunttas Tahanan Politik PKI kebun petugas, mereka bekerja tanpa diberikan

Moncongloe Sulawesi Selatan: Kontrol Negara yang makan, bahkan apabila tidak memenuhi target

Berlapis (1969-1977)". Dalam buku ini di bagi akan mendapat pukulan. Dalam memenuhi hasrat

dalam beberapa bagian, yakni bab I pendahuluan; petugas, kemudian dibentuk regu yang meliputi

bah II kemunculan dan perkembangan PKI di regu pembuka lahan, penebang pohon, pengergaji,

Sulawesi Selatan; bab III pencari batu dan penebang bambu.

C11/at11n Kaki - Edm Jan11ar1 1018 37


Hasil dari pertanian sebagian besar diserahkan jahat oleh masyarakat.

kepada petugas, sedangkan hasil Buku ini layak dibaca bagi manusia yang peduli

penebangan tapol hanya diberikan sabun, gula, dengan penindasan. Taufik dengan jelas

kopi atau teh. Keserakahan pertugas mengambil menggambarkan bagaimana negara telah

hasil panen memaksa para tapol melakukan apa menyebarkan teror kepada rakyatnya sendiri.

saja yang bisa memenuhi gizinya. Laode Wale, Bagaimana penderitaan para tahanan semasa di

selalu memakan hewan yang didapat di hutan, Moncongloe hingga setelah dibebaskan masih

mulai dari kadal, ular, tokek hingga kucing. terdapat diskriminasi. Benar yang dikatakan Taufik

bahwa negara telah menjadi alat kekuasaan untuk

Pad a tahun 1977, ta pol dibebaskan seluruhnya mengontrol rakyatnya secara berlapis.

dari kamp dan menjadi tahanan rumah yang harus

melapor seminggu sekali. Ekploitasi tenaga tapol Bisa jadi buku ini hanya ranting-ranting kecil yang

sudah tidak ada lagi. Ta pol sudah dibebaskan baru terjangkau dari beraneka pohon fakta.

secara semu dari penderitaan selama beberapa Penderitaan tahanan politik mungkin tak ada lag!

tahun. Namun kebebasan tapol nyaris tidak yang mengingat. Tapi buku ini setidaknya relah

memiliki apa-apa, harta benda mereka telah menegur semua pihak bahwa ada penindasan

terampas, mereka dipecat dari tempat kerjanya. terhadap manusia oleh negara dalam sejarah

Belum lagi keluarga mereka yang bercerai-berai, bangsa kita. Pemerintah kita memang sudah lanjut

siksaan, penyakit malaria, asma. lever, bronchitis, usia dan sakit-sakitan, ia telah lupa dengan

mata rabun, tuli, cacar fisik clan gila adalah yang perbuatan kejamnya semasa muda. Sudah

mereka terima sebagai kenyataan hidup. seharusnya menjadi tanggung jawab generasi

Diperparah lagi dengan trauma berkepanjangan, sekarang untuk mengingatkan para orang tua yang

ketidak percayaan diri dan sudah dianggap orang buta, tuli, dan gagap itu. (•)

Cata tam

Adi Ibrahim S . H

Andi Iqbal, S.Sos

Andi Nurul ARA S . E

Andre Pranata Durau S . H u m

Aynandar Masrip S.Sos

Fenty Rahmayanty U S . H u m

lsrawati S.Sos

I Gusti Putu Bawa S . H u t

Ratna S . E

Siti Aisyah S.Sos

Siti Mudrika S. P

Syahrul Rauf S.Sos

38
Mati adalah pilihanku

UkM

Matamu penuh dengan hasrat

Seperti para massa yang mengejarku

dilorong gelap malam itu ....

Entah malaikat mana yang akan tu.run ..

lzrail kah .... ? arau Malaikat Atid ... ? atau keduanya ....

Mereka menyerer ku ....

Menuju lembah buangan penuh hasrat

berkedok abdi untuk Negara ....

Tanpa pernah tahu apa salahku ..

Matamu jelas melihatku

Seperti tulang belulang

atau manusia kotor penuh dosa,

yang bisa kau perlakukan melebihi ternak. ..

Saat kau todongkan senapan


Obituari Kemanusiaan ditengah selangkanganku.
Veraya An Riuh
Saat itu juga aku sudah tau ..

Malaikat mana yang akan turun ....


Gedoran pintu adalah alarm kematian
Karena Mati adalah pilihanku
yang tidak teratur.

Seperti teriakan dan ledakan senapan di

belakang rumah.

Aku hanya memperjelas apakah Tentara

atau Setan yang membawa surat mandat

dari tuhan.

Sudah kupastikan neraka adalah tempat

yang layak, untuk para pendosa yang

belajar kemanusiaan.

Janganlah terlalu cemas untuk kabar

pasti.

Yang diperlukan hanya mempersiapakan

diri, juga sebuah foto SR dengan

senyuman termanis.

Kita sebaris berjalan pelan, berpakaian

tidur, berkepala karung beras. bergantian

clan tidak ikhlas.

Mati adalah pilihan yang strategis

dibandingkan hid up yang tragis.

Sekarang kita bisa memesan metode

akhir yang baik.

Dimakan ikan, dimakan cacing. atau

menjadi debu.

Terbang bersama imajinasi menjadi

manusia.

C11/11t11n Kaki - Edm Jam,ar, 1018 39


-

enang.''

-
..
. - •
- -

You might also like