Professional Documents
Culture Documents
PENYULUHAN “ISPA”
Oleh :
Pendamping :
dr. H. Sartono, MM
PUSKESMAS PEMARON
2018
27
LEMBAR PENGESAHAN
ISPA
DI PUSKESMAS PEMARON
28
BAB I
PENDAHULUAN
29
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ISPA
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gambaran klinis dan
komplikasi ISPA
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan dan
penanganan ISPA
.
1.2.2 Tujuan Khusus
Memenuhi tugas laporan program dokter internship di Puskesmas
Pemaron
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Masyarakat
30
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
31
kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan foto dan
sebagainya.
2. Jenis Media/ Alat Peraga8
Alat-alat peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar :
32
2.4 Metode Penyuluhan
1) Metode Ceramah
4) Metode Panel
33
Adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia
dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih
untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok.
6) Metode Demonstrasi
7) Metode Simposium
8) Metode Seminar
34
2.5 Definisi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran napas, mulai dari
ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil
lingkungan yang tidak hygiene. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena
besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya
Pneumonia
paru (alveoli). Terjadinya Pneumonia pada anak sering kali bersamaan dengan
2.6 Etiologi
1) Etiologi ISPA
35
Etiologi ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan
riketsia. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus streptokokus.
dingin.4
2) Etiologi Pneumonia
bakteri sebagai penyebab Pneumonia. Hanya biakan dari aspirat paru serta
bakteri penyebab Pneumonia pada balita akan tetapi fungsi paru merupakan
36
2.7 Gejala dan Klasifikasi ISPA
Congekan . 2 minggu tanpa Demam 39oC atau lebih Tak mampu dan tak mau
Campak Sianosis
Kejang
Dehidrasi
Kesadaran Menurun
Selaput Difteri
Kriteria untuk menggolongkan pola ISPA pada balita adalah dengan gejala
untuk umur 2 bulan -<5 tahun dan kelompok untuk umur < 2 bulan.
Untuk kelompok umur <2 bulan klasifikasi dibagi atas : Pneumonia berat
37
(MTBS) klasifikasi pada kelompok umur <2 bulan adalah infeksi yang
Klasifikasi Pneumonia berat didasarkan pada adanya batuk dan atau kesukaran
bernapas disertai sesak atau tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
(chest indrawing) pada anak usia 2 bulan -< 5 tahun. Untuk kelompok umur <
2 bulan diagnosis Pneumonia berat ditandai dengan adanya napas cepat (fast
breathing), dan tarikan kuat pada dinding dada bagian bawah kedalam (severe
chest indrawing).
bernapas disertai adanya napas sesuai umur, batas napas cepat (fast brething)
pada anak usia < 2 bulan 60 kali per menit, pada usia 2 bulan -<1 tahun 50 kali
per menit dan 40 kali per menit untuk anak usia 1-<5 tahun.
batuk yang tidak menunjukan gejala peningkatan frekuensi nafas dan tidak
kesaluran pernapasannya.4
38
Penularan ISPA melalui udara yang tercemar masuk ke dalam tubuh
bentuk aerosol dari penyebab penyakit tersebut ada 2, yakni: droplet nuclei
(sisa dari sekresi saluran pernafasan yang dikeluarkan dari tubuh secara
droplet dan melayang di udara); dan dust (campuran antara bibit penyakit
bahwa upaya penurunan angka kesakitan ISPA berat dan sedang dapat
rokok dibakar maka akan mengeluarkan sekitar 4000 bahan kimia seperti
ISPA yang terjadi pada ibu dan anak berhubungan dengan penggunaan bahan
bakar untuk memasak dan kepadatan hunian rumah, demikian pula terdapat
pengaruh pencemaran di dalam rumah terhadap ISPA pada anak dan orang
39
dewasa. Pembakaran pada kegiatan rumah tangga dapat menghasilkan
bahan pencemar antara lain asap, debu, grid (pasir halus) dan gas (CO dan
yang benar merupakan strategi untuk mencapai dua dari tiga tujuan program
dan obat batuk yang kurang tepat pada pengobatan penyakit ISPA).4
Tabel 2. Bagian Klasifikasi dan Tatalaksana ISPA untuk Bayi Kurang dari 2
Bulan 8,9
Tanda Bila ada tanda-tanda bahaya lihat Tak ada nafas cepat (60
kedinginan
40
lebih sering
mampet
kontrol bila
Tabel 3. Bagian Klasifikasi dan Tatalaksana ISPA pada Anak Umur 2 bulan
sampai 5 tahun 8,9
Tanda Bila ada tanda bahaya lihat Tidak ada tarikan Tidak ada tarikan
bagan tanda bahaya dinding dada ke dinding dada ke dalam
Tarikan dinding dada ke dalam Tidak ada nafas cepat
dalam Disertai nafas > 50x/mnt untuk usia
Bila ada wheezing berulang cepat > 50x/mnt 2 bulan -< 1 tahun , >
lihat pengobatan wheezing untuk usia 2 bulan 40x/mnt utrk usia 1
- < 1 tahun, > 40 thn - 5thn
x/mnt untuk usia 1
thn-5thn
Tarikan dinding
dada ke dalam
Pengobatan Kirim segera ke Rumah Nasihati ibu untuk Bila batuk > 30 hari
Sakit tindakan rujuk
41
Bila ada wheezing, obati rumah (bila ada)
keadaan
memburuk
obati
Sedangkan pada penderita pneumoni bila tidak diobati dengan antibiotik, dapat
mengakibat kematian.4
42
BAB III
KEGIATAN
3.1 Intervensi
3) Materi :
- Definisi ISPA
- Klasifikasi ISPA
- Patofisiologis ISPA
- Komplikasi ISPA
- Penanganan ISPA
4) Pelaksanaan :
43
Hari/
2.5 Monitoring
kemajuan atas objektif program. Dalam hal ini dilakukan penilaian terhadap
2.6 Evaluasi
menilai konstribusi program terhadap perubahan. Dalam hal ini dapat digali
44
maupun diskusi kelompok serta dilakukan analisis penyelesaian masalaha
jawab sangat membantu dalam memberikan pemahaman yang lebih baik bagi
sasaran. Dalam hal ini antusiasme sasaran sangat baik, sasaran aktif
dan bertanya. Dengan memberikan jeda dalam setiap materi, dengan selingan
canda atau informasi ringan yang terkait topik, akan menciptakan suasana
45
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Dalam upaya menurunkan angka kesakitan, perlu dilakukan promosi
balita), tidak cukup hanya dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan
saja. Melalui peran aktif kader posyandu, diharapkan dapat membantu petugas
sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan ISPA. Salah satu cara
kader posyandu.
4.2 Saran
46
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut
untuk Penanggulangan Pnemonia pada Balita. Departemen Kesehatan RI.
Jakarta 2002.
7. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985, Buku Ilmu Kesehatan Anak
Jilid 3. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI Jakarta.
47
LAMPIRAN
48