Professional Documents
Culture Documents
Tentang Kami
Kisah Islami
o Cerita Dalam Al-Quran
o Cerita Nabi dan Rosul
o Cerita Sahabat
o Kisah Muallaf
Seputar Ananda
o Nasehat Bunda
o Nama Ananda
o Kecil-kecil Berprestasi
o Bermain dan belajar
Ar Risalah
o Mutiara Hadist
o Kumpulan Doa
o Ilmu Pengetahuan
o Ensiklopedia Islam
o Tausyiah
Cerita Anak
o Dongeng Anak
o Cerita Rakyat
o Mutiara Hikmah
Dunia Islam
o Moslim Kids
o Tokoh Islam Dunia
o Masjid Dunia
o Berita Islam
o Jelajah
Mengenal Tokoh
Wisata Reliji
Mengenal Al Quran
Sitemap
Rasulullah SAW
bersabda:
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah
sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik
pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]
Hari Jumat, 6 April 1453 M, Muhammad II (Muhammad al-Fatih) bersama gurunya Syaikh Aaq
Syamsudin, beserta tangan kanannya Halil Pasha dan Zaghanos Pasha merencanakan
penyerangan ke Konstantinopel dari berbagai penjuru benteng kota tersebut. Dengan berbekal
150.000 ribu pasukan dan meriam -teknologi baru pada saat itu- Muhammad II mengirim surat
kepada Paleologus untuk masuk islam atau menyerahkan penguasaan kota secara damai dan
membayar upeti atau pilihan terakhir yaitu perang. Constantine menjawab bahwa dia tetap akan
mempertahankan kota dengan dibantu Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovani Giustiniani
dari Genoa.
Kota dengan benteng >10m tersebut memang sulit ditembus, selain di sisi luar benteng pun
dilindungi oleh parit 7m. Dari sebelah barat pasukan artileri harus membobol benteng dua lapis,
dari arah selatan Laut Marmara pasukan laut Turki harus berhadapan dengan pelaut Genoa
pimpinan Giustiniani dan dari arah timur armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn
yang sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat.
Berhari-hari hingga berminggu-mingu benteng Byzantium tak bisa jebol, kalaupun runtuh
membuat celah maka pasukan Constantine langsung mempertahankan celah tsb dan cepat
menutupnya kembali. Usaha lain pun dicoba dengan menggali terowongan di bawah benteng,
cukup menimbulkan kepanikan kota, namun juga gagal.
Hingga akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan hanya dalam waktu semalam. Salah
satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui Teluk Golden Horn yang sudah dirantai. Ide
tersebut akhirnya dilakukan, yaitu dengan memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk
menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah
Teluk Golden Horn (ini adalah ide ”tergila” pada masa itu namun Taktik ini diakui sebagai
antara taktik peperangan (warfare strategy) yang terbaik di dunia oleh para sejarawan Barat
sendiri)
29 Mei 1453 M, setelah sehari istirahat perang, pasukan Turki Utsmani dibawah komando Sultan
Muhammad II kembali menyerang total, diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di
lapis pertama, Anatolian army di lapis kedua dan terakhir pasukan elit Yanisari. Giustiniani
sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap konsisten
hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang kerajaannya dan
bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri
meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar
sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.
Simpan
inShare
Share
0
Prev
Next
Artikel Terbaru
Kisah Nabi Ya'qub AS Dan Keturunannya
Wudhu Ketika Sedang Berpuasa
Bulan Ramadhan Merupakan Tanda Kasih Sayang Allah Kepada Kita
Renungan Untuk Orangtua : Izinkan Anak Melewati Kesulitan Hidup
Kisah Cinta Zainab Binti Muhammad
Ketika Mendapati Flek Saat Puasa
6 Hal Sunnah Puasa Ramadhan
Ikutilah Imam Shalat Tarawih 23 Rakaat Hingga Selesai
Kesederhanaan Dan Kedermawanan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
Kisah Manjurnya Doa Ibu