Masalah Saat melaksanakan dinas PPK III di puskesmas pahandut saya melihat banyak anak yang badannya kecil dan pendek yang pertumbuhannya tidak sesuai dengan usia dan teman seusianya. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini permasalahan yang akan di bahas yaitu apakah ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap keluarga tentang tentang pemenuhan gizi bayi 1000 Hari Pertama Kehidupan di Rindang Benua RT…RW…Kecamatan Pahandut Palangka Raya. Judul Hubungan pengetahuan dan sikap keluarga tentang pemenuhan gizi bayi 1000 Hari Pertama Kehidupan di Rindang Benua RT…RW…Kecamatan Pahandut Palangka Raya. Bab 1 1.1 Latar Belakang 1. Alinea Pertama (Introduksi): Gambaran Umum dan Fenomena yang terjadi Seribu hari pertama kehidupan adalah periode seribu hari mulai sejak terjadinya konsepsi hingga anak berumur 2 tahun. Seribu hari terdiri dari, 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama sejak bayi dilahirkan. Periode ini disebut periode emas (golden periode) atau disebut juga sebagai waktu yang kritis, yang jika tidak dimanfaatkan dengan baik akan terjadi kerusakan yang bersifat permanen (window of opportunity). Dampak tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan mental dan kecerdasannya, yang pada usia dewasa terlihat dari ukuran fisik yang tidak optimal serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas ekonomi (Sulistyoningsih, 2011). Masalah kekurangan gizi yang mendapat perhatian akhir-akhir ini adalah masalah kurang gizi dalam bentuk anak pendek (stunting), kurang gizi akut dalam bentuk anak kurus (wasting). Masalah gizi tersebut terkait erat dengan masalah gizi dan kesehatan ibu hamil, dan menyusui, bayi baru lahir dan anak usia di bawah dua tahun. Periode pertama sejak kehamilan hingga dua tahun sesungguhnya merupakan periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Masalah gizi pada 1000 HPK dapat di kelompokkan dalam tiga periode yaitu masa kehamilan, 0-6 bulan, dan 7-23 bulan. Masalah gizi pada periode usia bayi 6-23 bulan yaitu pemberian MP-ASI sering tidak tepat dan tidak cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya. 2. Alinea Kedua (Justifikasi): Data Umum dan Khusus 3. Alinea Ketiga (Kronologis): Penyebab dan Dampak Masalah gizi di atas merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling terkait salah satunya adalah ketersediaan pangan di keluarga, khususnya pangan untuk pemenuhan nutrisi ibu saat hamil, bayi 0-6 bulan (ASI Eksklusif) dan 6-23 bulan (MP-ASI). Makanan bayi dan anak usia 6-24 bulan adalah terdiri dari Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). MP-ASI adalah makanan dan minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI. 4. Alinea Keempat (Solusi): Kaitkan dengan penelitian yang akan di ambil oleh peneliti. Faktor gizi sangat berpengaruh dalam proses tumbuh kembang bayi dan balita, karena itu dalam kerangka kebijakan Gerakan 1000 HPK memerlukan intervensi gizi spesifik. Anak usia 0-23 bulan intervensi yang dilakukan salah satunya mengenai pemberian MP-ASI. Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian “Hubungan pengetahuan dan sikap keluarga tentang pemenuhan gizi bayi 1000 Hari Pertama Kehidupan di Rindang Benua RT…RW…Kecamatan Pahandut Palangka Raya”. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap keluarga tentang pemenuhan gizi bayi 1000 Hari Pertama Kehidupan di Rindang Benua RT…RW…Kecamatan Pahandut Palangka Raya”. 1.2.2 Tujuan Khusus 1) Mengidentifikasi tingkat pengetahuan keluarga tentang pemenuhan gizi bayi 1000 Hari Pertama Kehidupan. 2) Mengidentifikasi sikap keluarga tentang pemenuhan gizi bayi 1000 Hari Pertama Kehidupan 3) Menganalisi hubungan pengetahuan dengan sikap keluarga tentang pemenuhan gizi bayi 1000 Hari Pertama Kehidupan di Rindang Benua RT…RW…Kecamatan Pahandut Palangka Raya. 1.3 Manfaat Manfaat penelitian bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta dapat diaplikasikan dalam pengembangan pengetahuan. 1) Teoritis Sebagai bahan masukan dan tambahan pengetahuan, serta informasi bagi Keluarga, khususnya keluarga yang memiliki bayi usia 0-24 bulan. 2) Praktis 1. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2. Bagi Mahasiswa 3. Bagi tempat penelitian
Bab 2 2.1 Konsep Dasar
2.1.1 Konsep dasar pengetahuan 2.1.2 Konsep dasar sikap 2.2 Kerangka Teori 1) Variabel Independen : 2) Variabel Dependen : Bab 3 3.1 Desain Penelitian Menurut Nursalam (2014:158) Desain penelitian adalah rancangan penelitian yang merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian. 3.2 Kerangka Kerja 3.3 Definisi Operasional : Variabel Independen dan Variabel Dependen 3.4 Populasi, Sampel 1. Populasi Menurut Nursalam (2014:169) Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karekteristik tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang diteliti dan dipelajari tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut. Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga di Rindang Benua RT…RW…Kecamatan Pahandut Palangka Raya. 2. Sampel Menurut Nursalam (2014:171) Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian keperawatan, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria itu menentukan dapat dan tidaknya sampel tersebut digunakan. Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sampel penelitian ini adalah keluarga yang memiliki bayi 0-24 bulan.
3.5 Uji Statistik (Sumber Pustaka: Nursalam)
Uji statistik digunakan untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal. Uji statistik yang digunakan adalah Spearman Rank.