You are on page 1of 3

TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN

NAMA KELOMPOK :
1. ENDAH YUNI PUSPITASARI 15/ MPA – XXXIB / 09
2. NENENG WULANDARI 15/ MPA – XXX1B / 18
3. NURUL FITRI 15/ MPA – XXX1B / 19

PENGGABUNGAN USAHA
 Penggabungan usaha adalah penyatuan entitas – entitas bisnis sebelumnya terpisah.
Meskipun tujuan utama adalah meningkatkan profitabilitas namun banyak perusahaan
dapat menjadi lebih efisien dengan mengintegrasikan operasi secara horizontal atau
vertikal atau dengan mendiversikasikan risiko usaha melalui operasi konglomerasi.
 Integrasi hirizontal adalah penggabungan perusahaan – perusahaan dalam lini usaha atau
pasar yang sama.Integrasi vertikal adalah penggabungan perusahaan dengan operasi pada
tahap produksi atau distribusi atau keduanya yang berbeda tetapi berurutan.Konglomerasi
adalah penggabungan perusahaan dengan fungsi produk dan jasa atau keduanya, yang tidak
saling berhubungan dan beragam.
 Alasan – alasan penggabungan usaha yaitu :
 keunggulan biaya,
 resiko yang lebih rendah,
 memperkecil keterlambatan operasi,
 menghindari pengambilalihan,
 akuisisi aktiva tak berwujud dan alasan –alasan lain.
 Istilah merger dan konsolidasi sering digunakan sebagai sinonim dari akuisis. Akan tetapi,
legalitas dan akuntasinya berbeda. Merger memerlukan pembubaran semua entitas yang
terlibat kecuali satu entitas. Sementara konsolidasi memerlukan pebubaran semua entitas
bisnis yang terlibat dan membentuk perusahaan baru.
 Merger terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk mengambil ahli semua
operasi dari entitas bisnis lainnya dan entitas itu yang dibubarkan.
 Konsolidasi terjadi ketika sebuah perusahaan baru dibentuk untuk mengambil alih aktiva
dan operasi dari dua atau lebih entitas bisnis yang terpisah, dan entitas yang sebelumnya
terpisah tersebut dibubarkan.
 Akuisisi ketika perusahaan memperoleh aktiva produktif dari entitas bisnis lain dan
mengintegrasikan aktiva –aktiva tersebut ke dalam operasinya.
 Perusahaan yang sebelumnya terpisah secara bersama –sama membentuk satu entitas
apabila sumber daya dan operasi bisnisnya berada dibawah kendali tim manajemen
tunggal. Pengendalian semacam itu dalam entitas bisnis terbentuk dalam penggabungan
usaha dimana :
1. satu atau lebih perusahaan menjadi anak perusahaan
2. satu perusahaan menstranfer aktiva bersihnya ke perusahaan lain
3. setiap perusahaan menstranfer aktiva bersihnya ke perusahaan yang baru yang
dibentuk.
 Metode pembelian mengikuti prinsip – prinsip akuntansi yang diterima umum yang sama
mencatat penggabungan usaha seperti dalam mencatat aktiva dan kewajiban lainnya. Kita
mencatat penggabungan usaha dengan prinsip biaya historis.
 Goodwill adalah kelebihan biaya investasi terhadap nilai wajar aktiva yang diterima.

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI – SUATU PENGANTAR


 Laporan keuangan konsolidasian yang disyaratkan terdiri darineraca konsolidasi, laporan
laba rugi konsolidasi, \ laporan laba ditahan konsolidasi, atau laporan perubahan ekuitas
pemegang saham dan laporan aru kas konsolidasi.
 Penggabungan usaha terjadi ketika satu perusahaan mengakuisisi lebih dari 50% saham
berhak suatu perusahaan lain, tetapi setelah hubungan induk-anak terbentuk, pembelian
saham tambahan perusahaan anak tidak dianggap sebagai penggabungan usaha.
 Akuisisi sebagian atau semua kepemilikan non penegendalian (minoritas) dalam
perusahaan anak- entah diakuisisi oleh perusahaan induk, perusahaan anak itu sendiri, atau
oleh afiliasi lainnya, harus diperhitungkan dengan metode pembelian.
 Konsep awal (exposure draft) mendefenisikan afiliasi sebagai entitas yang secara langsung
atau tidak langsung melalu satu atau lebih perantara, mengendalikan, dikendalikan oleh,
atau berada dalam pengendalian entitas lainnya.
 Perusahaan induk dan anak adalah suatu afiliasi, dan perusahaan anak yang sama-sama
berada dibawah pengendalian perusahaan induk juga merupakan afiliasi. Pemegang saham
diluar struktur afiliasi ini adalah pemegang saham minoritas, dan kepemilikannya disebut
sebagai kepemilikan nonpengendalian atau hak minoritas (noncontroling interest)
 Perusahan anak tidak dikonsolidasikan jika: 1) pengendalian mungkin ebrsifat sementara,
2) pengendalian tidak berkaitan dengan pemilik mayoritas.
 Neraca konsolidasi bukan hanya merupakan hasil penjumlahan saldo akun dari perusahaan
berafiliasi. Akun-akun yang bersifat resiprokal dalam proses konsolidasi akan di eliminasi
dan menggabungkan akun-akun yang tidak bersifat resiprokal. Modal saham yang
disajikan dalam neraca konsolidasian adalah modal saham perusahaan induk, dan laba
ditahan konsolidasian adalah laba ditahan perusahaan induk.
 FASB sebagai bagian dari proyek konsolidasi, membuat keputusan tentatif berikut
mengeai penyajian hak minoritas (noncontrolling interest):
1. Hak minoritas dalam perusahaan anak harus ditampilkan dan diberi judul pada neraca
konsolidasi sebagai komponen ekuitas yang terpisah.
2. Laba yang menjadi bagian hak minoritas bukan merupakan beban atau kerugian,
melainkan pengurang laba bersih konsolidasi untuk menentukan laba yang menjadi
bagian kepemilikan pengendali (controlling interest).
3. Kedua komponen laba bersih konsolidasi (laba bersih yang menjadi bagian hak
minoritas atau kepemilikan nonpengendalian dan laba bersih yang menjadi bagian
kepemilikan dengan pengendali) harus diungkapkan pada laporan laba rugi konsolidasi.
 Perbedaan antara laporan laba-rugi konsolidasi dan tidak dikonsolidasi milik perusahaan
induk terletak pada penyajiannya yang terinci dan bukan pada jumlah laba bersihnya.
 Laba bersih konsolidasi merupakan pendapatan bagi para pemegang saham perusahaan
induk, sementara laba para pemegang saham minoritas merupakan pengurang dalam
penentuan laba bersih konsolidasi.
 Jika perusahaan induk menjual barang dagang kepada perusahaan anaknya atau sebaliknya,
akan ada pembelian dan penjualan antarperusahaan dan pembukuan terpisah perusahaan
induk dan perusahaan anaknya. Saldo pembelian dan penjualan antarperusahaan bersifat
resiprokal sehingga harus dieliminasi ketika membuat laporan laba rugi konsolidasian.
 Penyesuaian atas penjualan dan pembelian akan mengurangi pendapatan (penjualan) dan
beban (harga pokok penjualan) sebesar jumlah yang sama yang tidak mempengaruhi laba
bersih konsolidasi. Pendapatan sewa dan jumlah beban yang bersifat resiprokal dieliminasi
tanpa mempengaruhi laba bersih konsolidasi.
 Akuntansi push-down adalah proses pencatatan dampak alokasi harga beli secara langsung
terhadap pembukuan perusahaan anak. Akuntansi push-down mempengaruhi pembukuan
anak perusahaan dan laporan keuangan terpisah perusahaan anak. Akuntansi push-down
tidak menggantikan laporan keuangan konsolidasi, namun dapat menyederhanakan proses
konsolidasi.

You might also like