You are on page 1of 2

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OHOIJANG WATDEK
Jl. Kenanga Pemda Ohoijang Kecamatan Kei Kecil. Telp/whattsap: 081247005465
Email: pkmohoijangwatdek11@gmail.com ; Facebook: Puskesmas Ohoijang Watdek

KERANGKA ACUAN PERENCANAAN PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

A. PENDAHULUAN
Keselamatan pasien (safety) merupakan perioritas utama untuk dilaksanakan dalam puskesmas
karena sangat terkait dengan isu mutu dan citra puskesmas. Pelayanan kesehatan pada dasarnya untuk
menyelamatkan pasien namun diakui dengan berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan
menjadi semakin komplek dan berpotensi terjadinya kejadian tidak diharapkan (KTD) apabila tidak
dilakukan dengan hati-hati.

B. LATAR BELAKANG
Di puskesmas terdapat bermacam – macam obat, pemeriksaan dan prosedur, banyak alat dan
teknologi, tenaga profesi dan non profesi yang siap membrikan pelayanan 24 jam terus menerus oleh
karena itu keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat
terjadi KTD.
Keselamatan pasien di Puskesmas adalah suatu sistem dimana Puskesmas membuat asuhan
pasien lebih aman yang meliputi pengurangan resiko terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi pada
pasien selama perawatan di Puskesmas.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Memberikan Informasi dan acuan bagi puskesmas dalam melaksanakan program keselamatan pasien.
Tujuan Khusus :
1. Terlaksananya program keselamatan pasien secara sistematis dan terarah
2. Terlaksananya pencatatn insiden di puskesmas dan pelaporannya
3. Sebagai acuan penyusunan instrumen akreditasi puskesmas.

D. SASARAN
Sasaran keselamatan pasien terdiri atas :
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (High-Alert)
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien bedah minor.
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh.

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. menetapkan indikator pengukuran keselamatan pasien
2. membuat form pencatatan dan pelaporan sentinal, KTD, dan KNC
3. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan sentinal,KTD, dan KNC
4. Melakukan analisis kejadian KTD dan KNC
5. Melakukan tindak lanjut kejadian KTD dan KNC

F. RINCIAN KEGIATAN, SASARAN DAN CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


NO Rincian kegiatan Sasaran Cara Melaksanakan Kegiatan
1 Ketepatan identifikasi  Loket pendaftaran  pasien di indentifikasi menggunkan dua
pasien Farmasi identitas pasien.
Laboraturium  pasien di indentifikasi sebelum pemberian
Poli Umum
obat.
 pasien di indentifikasi sebelum pengambilan
darah.
 pasien di indentifikasi sebelum pemberian
pengobatan dan tindakan,Kebijakan dan
prosedur mengarahkan pelaksanaan
identifikasi yang konsisten pada semua situasi
dan lokasi.
2 Peningkatan Ruang Tindakan  Perintah lengkap lisan dan telepon atau hasil
Farmasi
Komunikasi yang pemeriksaan dituliskan secara lengkap oleh
Poli Umum
efektif Laboratorium penerima perintah dan dibacakan kembali
 Perintah atau hasil pemeriksaan dikomfermasi
oleh pemberi perintah ,Kebijakan dan prosedur
mengarahkan,pelaksanaan,verifikasi
keakuratan komunikasi lisan atau telepon.
3 Peningkatan obat Farmasi  Prosedur dikembangkan memuat proses
Gudang obat
yang perlu identifikas, menetapkan lokasi dan pemberian
diwaspadai lebel dan penyimpanan elektrolit konsentrat.
 Implementasi kebijakan dan prosedur
( high-Alert)
 Elektrolit konsentrat tidak berada diunit
pelayanan pasien.
 Elektrolit konsentrat yang disimpan pada diunit
pelayanan pasien harus diberi lebel yang jelas
dan disimpan pada area yang dibatasi ketat.

4 Kepastian tepat Ruang Tindakan  mengunakan tanda yang jelas dan dimengerti
lokasi, tepat untuk identifikasi lokasi bedah minor
 menggunakan satu cheklist atau proses lain
prosedur, tepat
untuk verifikasi saat pera bedah minor
pasien bedah minor
tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk
mendukung proses yang seragam memastikan
tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien.
5 Pengurangan resiko Semua unit pelayan  Mengadopsi pedoman hand hygiene terbaru
infeksi terkait klinis yang diterbitkan oleh WHO
 Menerpkan program mencuci tangan yang
pelayanan kesehatan
efektif
Kebijakan atau prosedur dikembangkan untuk
mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan
resiko dari infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
6 Pengurangan resiko Semua unit pelayan  Menerapkan asesment awal atas pasien
pasien jatuh klinis terhadap resiko jatuh dan asesment ulang bila
di indikasikan terjadi perubahan kondisi atau
pengobatan dan lain-lain
 Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi
risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil
asesmen dianggap berisiko jatuh dengan
mengusulkan pengadaan tempat tidur yang
mengurangi resiko pasien jatuh.
 Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik
keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh
dan dampak dari kejadian tidak diharapkan.
Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk
mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko
pasien cedera akibat jatuh di Ruang perawatan

You might also like