You are on page 1of 24

SALINAN

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS


IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS


IBUKOTA JAKARTA

NOMOR 33 TAHUN 2017

TENTANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL


LAYANAN ANGKUTAN UMUM TRANSJAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 35 Tahun 2014


telah diatur mengenai Standar Pelayanan Minimal Unit Pengelola
Transjakarta-Busway;

b. bahwa untuk meningkatkan kualitas dan menjamin mutu pelayanan


serta memenuhi kebutuhan masyarakat PT Transportasi Jakarta
mengembangkan jasa layanan angkutan umum yang meliputi jasa
layanan angkutan umum pengumpan, layanan integrasi, layanan
angkutan umum Transjabodetabek dan layanan angkutan umum
lainnya yang memerlukan standar pelayanan minimal di dalam
pengoperasiannya, maka Peraturan Gubernur sebagaimana
dimaksud dalam huruf a perlu disempurnakan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam


huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur
tentang Standar Pelayanan Minimal Layanan Angkutan Umum
Transj akarta;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan


Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara
Kesatuan Republik Indonesia;

2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-undangan;
2

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 10 Tahun 2012


tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Massal Berbasis
Jalan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM. 27 Tahun 2015;

7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 98 Tahun 2013


tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang Dengan
Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 29
Tahun 2015;

8. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pembentukan


Badan Usaha Milik Daerah Perseroan Terbatas Transportasi
Jakarta sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
• Nomor 17 Tahun 2014;

9. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi;

10.Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2014 tentang Pengelolaan


Sistem Bus Rapid Transit;

11.Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan


Susunan Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta;

12.Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2013 tentang Sistem dan


Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Gubernur Nomor 161 Tahun 2014;

13.Peraturan Gubernur Nomor 17 Tahun 2015 tentang Pengadaan


Jasa Layanan Angkutan Umum Transportasi Jakarta sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 196 Tahun 2016;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL


LAYANAN ANGKUTAN UMUM TRANSJAKARTA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:

1.Daerah adalah Provinsi Daerah• Khusus Ibukota Jakarta.

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah


sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota


Jakarta.
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat
SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
5. Unit Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat UKPD
adalah unit kerja atau subordinat SKPD.

6. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Provinsi Daerah


Khusus Ibukota Jakarta.

.7. Perseroan Terbatas Transportasi Jakarta yang selanjutnya


disebut Perseroan adalah badan usaha yang didirikan oleh
Pemerintah Daerah dan Mitra Badan Usaha Milik Daerah yang
menyeleriggarakan Layanan Angkutan Umum Transjakarta.

8. Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung


jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan
Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta
mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan
sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

9. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM


adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan Layanan Angkutan Umum Transjakarta dan
acuan penilaian kualitas pelayanan dalam rangka pelayanan
yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur
sebagaimana yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur.

10.Sistem Bus Rapid Transit yang selanjutnya disebut Sistem BRT


adalah jaringan angkutan umum massal cepat berbasis jalan
dengan menggunakan bus pada jalur khusus yang meliputi
prasarana, armada dan sistem manajemen pendukung, yang
pengelolaan operasional dan manajemennya dilakukan secara
profesional sehingga. dapat menghasilkan pelayanan yang
berkuaiitas dan berorientasi pengguna.

11.Armada adalah suatu angkutan yang digunakan sebagai alat


transportasi yang bergerak di dalam atau di luar Jalur Khusus
BRT yang dapat mengangkut pengguna jasa dalam jumla.h
tertentu dengan kecepatan terjaga serta terjadwal dan dikelola
oleh Perseroan.

12.Halte Bus Rapid Transit yang selanjutnya disebut Halte BRT


adalah pemberhentian• armada dalam Sistem BRT yang•
digunakan untuk menaikkan dan menurunkan pengguna jasa,
yang dapat pula dilengkapi dengan fasilitas pembelian tiket
secara langsung, ruang tunggu pengguna jasa dan area
• komersial penunjang lainnya.

13.Bus Stop adalah tempat pemberhentian bagi angkutan umum


lainnya yang digunakan untuk menaikkan dan rnenurunkan
pengguna jasa, yang dapat pula dilengkapi dengan fasilitas
pembelian tiket secara langsung, ruang tunggu pengguna jasa
dan area komersial penunjang lainnya.

14.Fasilitas Pendukung Halte adalah fasilitas pejalan kaki menuju


lokasi halte yang berupa trotoar, tempat penyeberangan yang
dinyatakan dengan marka jalan dan/atau rambu-rambu lalu
lintas, jembatan penyeberangan dan/atau terowongan.
15.Waktu Tunggu adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan
pengguna jasa menunggu kedatangan kendaraan di satu titik
halte pada saat jam tidak s.ibuk maupun saat jam sibuk.

16.Jam Sibuk adalah jam operasi pada saat banyak pengguna jasa,
yaitu pada pukul 06.00-09.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB
dan/atau jam-jam lainnya yang ditetapkan oleh Perseroan.

17.Jam Operasional adalah waktu operasiohal Layanan Angkutan


Umum Transjakarta dimulai dari pukul 05.00 WIB hingga
pukul 22.00 WIB, atau waktu lainnya berdasarkan rencana
operasi yang ditetapkan oleh Perseroan.

18.Kecepatan Rata-rata Perjalanan adalah kecepatan bergerak bus


secara rata-rata seperti yang tertera pada speedometer bus selama
waktu pelayanan dengan maksimal kecepatan paling tinggi 50
km/jam (lima puluh kilometer per jam), kecuali dalam hal bus
beroperasi di jalan tol.

19.Kemudahan Akses Menuju 'atau dari Halte adalah waktu paling


cepat yang dibutuhkan pengguna jasa dari ujung akses menuju
halte dan sebaliknya, termasuk transit antar halte.

20. Kebersihan di Dalam Halte adalah keadaan halte yang bebas


dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah dan bau baik
di lantai halte maupun interior ruang halte.

21. Kebersihan Dalam Bus adalah keadaan halte yang bebas dari
kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah dan bau baik di
•lantai, dinding dalam, jendela, pintu, panel-panel di dalam bus
dan eksterior.

22 Kemudahan Mendapatkan Informasi adalah ketersediaan


informasi dan kemudahan pengguna jasa/ calon pengguna jasa
untuk mendapatkan informasi tentang Layanan Angkutan Umum
Transjakarta dengan mudah melalui call center, internet, media
pengumuman di halte serta media informasi lainnya.

23. Layanan Angkutan Umum Transjakarta adalah Layanan Sistem


BRT, Layanan Angkutan Umum Pengumpan, Layanan
Integrasi, Layanan Angkutan Transjabodetabek dan Layanan
Angkutan Umum Lainnya yang dikelola oleh Perseroan.

24. Layanan Sistem BRT adalah layanan angkutan dalam Sistem


BRT.

25. Layanan Angkutan Umum Reguler adalah layanan angkutan


perkotaan yang dioperasikan oleh Perseroan meliputi layanan
yang berhimpitan atau tidak berhimpitan dengan sebagian
koridor angkutan umum massal berbasis jalan dan/ atau
terkoneksi pada halte angkutan massal tertentu termasuk Halte
BRT.

26. Layanan Angkutan Transjabodetabek adalah layanan angkutan


dengan• menggunakan bus-bus •pendukung yang melayani
wilayah kota-kota yang berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta
seperti Bogor, Depok, Tangerang dan I3ekasi yang
diintegrasikan ke dalam Sistem BRT.
27. Layanan Angkutan Penugasan ada1ah layanan angkutan umum
sesuai penugasan dari Pemerintah Daerah atau Dinas
Perhubungan dalam jenis layanan dan/atau trayek tertentu.

28. Layanan Angkutan Umum Lainnya adalah layanan angkutan


darat lainnya baik yang menggunakan lajur khusus atau lajur
umum serta angkutan umum sebagaimana yang ditetapkan
oleh Dinas Perhubungan ba.ik yang berbayar maupun tidak
berbayar dan dioperasikan berdasarkan SPM.

BAB II

SPM

Pasal 2

(1) SPM pada Layanan Angkutan Umum Transjakarta, meliputi :

a. jenis pelayanan yang terdiri atas :

1.Layanan Sistem BRT; dan

2. Layanan Angkutan Umum Lainnya.

b. indikator kinerja dan nilai; dan

c. tahun pencapaian.

(2) Layanan Angkutan Umum Lainnya sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf a angka 2 meliputi :

a. Layanan Angkutan Umum Reguler;

b. Layanan Angkutan Transjabodetabek; dan

c. Layanan Angkutan Penugasan.

Pasal 3

Indikator kinerja Layanan Angkutan Umum Transjakarta sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b meliputi :

a. keamanan;

b. keselamatan;

c. kenyamanan;

d. keterjangkauan;

e. kesetaraan; dan

f. keteraturan.
Pasal 4

Jenis pelayanan, indikator kinerja dan nilai serta tahun


pencapaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II Peraturan Gubernur
ini.

Pasal 5

•(1) Keamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a


merupakan standar minimal yang harus dipenuhi untuk
terbebasnya pengguna jasa dari gangguan perbuatan melawan
hukum dan/atau rasa takut.

(2) Keamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. keamanan di halte dan fasilitas pendukung halte; dan

b. keamanan di bus.

(3) Keamanan di halte dan fa§ilitas pendukung halte sebagairnana


dimaksud pada ayat (2) huruf a, meliputi :

a. petugas keamanan;

b. informasi gangguan keamanan; dan

c. televisi sirkuit tertutup (Closed Circuit Television/CCTV)

(4) Keamanan di dalam bus sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


huruf b, meliputi :

a. identitas kendaraan;

b. tanda pengenal pengemudi dan seragam awak kendaraan;

c. lampu isyarat tanda darurat;

d. petugas dalam bus (petugas on-board);

e. penggunaan kaca film sesuai ketentuan; dan

f. televisi sirkuit tertutup (Closed Circuit Television/CCTV).

Pasal 6

(1) Keselamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b


merupakan standar minimal yang harus dipenuhi untuk
terhindarnya dari risiko kejadian kecelakaan yang disebabkan
oleh faktor manusia, sarana dan prasarana.

(2) Keselarnatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. keselamatan pada manusia; dan

b. keselamatan di dalam bus.


(3) Keselamatan pada manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a, meliputi :

a. Standar Operasional Prosedur (SOP) pengoperasian


kendaraan;

b. Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan keadaan


darurat; dan

c. jam istirahat pengemudi.

(4) Keselarnatan di dalam bus sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


huruf b, meliputi :

a. kelaikan kendaraan;

b. peralatan keselamatan;

c. fasilitas kesehatan;

d. informasi nomor pengaduan;

e. fasilitas pegangan pengguna jasa berdiri; dan

f. pintu keluar dan/ atau masuk pengguna jasa.

(5) Apabila terjadi kejadian kecelakaan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1), maka digunakan mekanisme perhitungan denda
sebagaimana diatur dalam Naskah Perjanjian Subsidi antara
Perseroan dan Dinas Perhubungan.

Pasal 7

(1) Kenyamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c


merupakan standar minimal yang harus dipenuhi untuk
memberikan suatu kondisi nyaman, bersih, indah dan sejuk
yang dapat dinikmati pengguna jasa.

(2) Kenyamanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :•

a. kenyamanan di halte dan fasilitas pendukung halte; dan

b. kenyamanan di dalam bus.

(3) Kenyamanan di halte dan fasilitas pendukung • halte


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, meliputi :

a. lampu penerangan;

b. fasilitas penunjang sirkulasi udara;

c. petugas kebersihan;

d. jumlah orang per luas lantai; dan


e. fasilitas kemudahan naik/ turun pengguna jasa.

(4) Kenyamanan di dalam bus sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


huruf b, meliputi :

a. lampu penerangan;

b. faktor muat; dan

c. fasilitas pengatur suhu ruangan.

Pasal 8

(1) Keterjangkauan sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 3 huruf d


merupakan standar minimal yang harus dipenuhi untuk
memberikan kemudahan bagi pengguna jasa mendapatkan
Layanan Angkutan Umum Transjakarta dengan tarif angkutan
yang terjangkau.

(2) Keterjangkauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa


kemudahan akses pengguna jasa menggunakan angkutan
umum massal dengan trayek/rute angkutan umum yang
berkelanjutan, paling sedikit dengan tersedianya 1 (satu) rute
angkutan umum lanjutan dalam Layanan Angkutan Umum
Transj akarta.

Pasal 9

(1) Kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)


huruf e merupakan standar minimal yang harus dipenuhi
untuk memberikan perlakuan khusus berupa aksesibilitas,
prioritas pelayanan dan fasilitas pelayanan bagi pengguna jasa
penyandang disabilitas (difabel), manusia usia lanjut, anak-
anak dan wanita hamil. .

(2) Kesetaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :

a. kursi prioritas; dan

b. ruang khusus untuk kursi roda.

Pasal 10

(1) Keteraturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf f


merupakan standar minimal yang harus dipenuhi untuk
memberikan kepastian waktu pemberangkatan dan kedatangan
bus serta tersedianya fasilitas informasi perjalanan bagi
pengguna jasa.
(2) Keteraturan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :

a. waktu kedatangan antar bus (headway);

b. kecepatan perjalanan;

c. waktu berhenti di halte;

d. informasi pelayanan;

e. informasi waktu kedatangan dan gangguan perjalanan;

f. sistem pembayaran;

g. dokumen perjalanan; dan

h. sistem pemosisi global (Global Positioning System/GPS)

BAB III

PELAKSANAAN

Pasal 11

(1) SPM dilaksanakan oleh Perseroan sesuai dengan kontrak.

(2) Direksi Perseroan bertanggung jawab da.lam penyelenggaraan


pelayanan angkutan umum Transjakarta sesuai dengan SPM
yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur ini.

BAB IV

MONITORING DAN EVALUASI

Pasal 12

) Kepala Dinas Perhubungan melakukan monitoring dan


evaluasi terhadap pencapaian SPM oleh Perseroan secara
periodik setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sewaktu-waktu
apabila diperlukan.

(2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilakukan dengan mengacu pada Lampiran I dan Lampiran II
Peraturan Gubernur ini yang meliputi :

a. pemenuhan pelayanan angkutan sesuai jenis layanan;

b. pemenuhan persyaratan teknis dan laik operasi Layanan


Angkutan Umum Transjakarta;

c. jumlah frekuensi perjalanan yang dicapai;

d. lintas pelayanan Layanan Angkutan Umum Transjakarta;

e. jarak lintas Layanan Angkutan Umum Transjakarta;


10

f. faktor muat pada lintas pelayanan Layanan Angkutan


Umum Transjakarta; ,

g. jumlah armada bus yang beroperasi;

h. jumlah pengguna jasa dan tingkat keterangkutan pengguna


jasa; dan

i. kondisi prasarana dan sarana dengan memperhatikan


kewenangan pengendalian prasarana tersebut oleh Perseroan.

(3) Dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala Dinas
Perhubungan dapat mengikutsertakan SKPD/UKPD terkait
dan/atau pihak ketiga yang berkompeten.

BAB V

PELAPORAN

Pasal 13

Perseroan menyampaikan laporan triwulanan, semesteran dan


tahunan atau sewaktu-waktu. sesuai dengan kebutuhan terhadap
pelaksanaan, penerapan • dan pencapaian SPM kepada Kepala
Dinas Perhubungan.

BAB VI

PEMBIAYAAN

Pasal 14

Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan monitoring dan


evaluasi pencapaian SPM ini dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah melalui Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Dinas Perhubungan.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan


Gubernur Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Minimal Unit Pelaksana Transjakarta-Busway, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
11

Pasal 16

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita
Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Maret 2017

Plt. GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS


IBUKOTA JAKARTA,

ttd

SUMARSONO

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 29 Maret 2017

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS


IBUKOTA JAKARTA,

ttd

SAEFULLAH

BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


TAHUN 2017 NOMOR 71014

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH
PROVINSI DAERAH K • .US IBUKOTA JAKARTA,

A AN YUHANAH
NIP 196508241994032003
Batas Waktu Pencapaian
Standar Pelayanan Minimal (Toleransi Waktu

Z
o
1-4
Jenis Pelayanan Dasar

g
Pencapaian)

!"
"0
s--.
cd
4-J
0
Z
r1
2017 2018 r 2019 2020

Keamanan
Orang yang bertugas menjag a
ketertiban dan kelancaran Halte Tipe A:
a.
sirkulasi penggguna jasa b.dihalte b. a.

cci
Minimal 2 (dua)

LT.
ter diri dari 1 (satu) petugas

,--

u)
u)

4-.
orang;

Q.
-!
Jumlah petugas
o

barrier /keamanan dan 1 (satu)


,--4
,--1

o
o

ri...
,-,

cu ci.)
,-.

o
o
o
o

an
petugas kasir; per tipe halte

--1 cid .19 -.4j


Halte Tipe B:
Khusus untuk halte tipe B petugas
.

, Minimal 1. (satu)
jug a merangkap sebagai petugas orang.
barier/kearnanan dan kasir.
Informasi yang disampaikan
Penumpang apabila mendapat
2. Informasi gangguan keamanan berupa stiker Jumlah Stiker
Gangguan
,--

yang mencantumkan nomor telpon


,--.

per halte tertempel


oo
--,

o
o
o
o

o
o
-.

Minimal 2 (dua) stiker


Keamanan dan /atau SMS pengaduan ditempel dalam kon disibaik
pada tempat yang strategis dan
mudah terlihat.
3. Televisi Sirkuit
Sebagai sarana pengawasan
Tertutup
(Closed terhadap aktifitas selama didalam
bus; Jumlah CCTV Minimal 1 (satu)
,--,

0)
o
o
o
o
o

o
o
-.

Circuit per hal.te CCTV


CCTV berfungsi dan merekam
.

Television /
aktifitas didalam bus.
CCTV)
No Jenis Pelayanan Dasar Uraian

a. Papan trayek/rute berupa LED


yang clipasang pada bagian depan,
kiri dan kanan kendaraan; Jumlah LED y g )
1. Identitasber 6. 5.
fungsi dan jumlah M.inimal 3 (liga LED

,zi
f:r4
Ci)
b. Nomor body kendaraan yang
,-4
,--1
C>

0
,--1

0
,--1

0
o

Minimal 3 (tiga)
0
0
0

Kendaraan dipasang pada sisi depan, nomor body


nomor body
belakang, kiri dan kanan per kendaraan
kendaraan.
2. Tanda a. Berbentuk tanda pengenal nama a. 1 (satu) tanda
Pengenal pengemucli dan nomor induk Tersedia Tanda pengenal penge-
Pengemudi pengemudi yang ditempatkan di Pengenal Pengemudi mudi;
dan dikena
,--1
Co
,--4
,—I
,--4

0
0
0
o
0
o

kannya b. Waj ib menge-


0

dan Seragarn ruang pengemudi;


k
Awak b. Seragam awak yang dilengkapiSeragam oleh awa nakan seragam
Kendaraan dengantanda pengenal diri. kendaraan dan tanda
pengenal diri.
. Lampu inforMasi sebagai tanda
3. Lampu Isyarat Lampu isyarat tanda
darurat berupa tombol yang Berfungsi 100% 100% 100% 100%
Tanda Darurat darurat
ditempatkan di ruang pengemudi.
Orang Minimal 1 (satu)
, 4. Petugas yang bertugas menjaga Jumlah petugas
keamanan, ketertiban, dan
,—(

orang per unit bus 100%


0
0

%00I%00I
Dalam Bus di da
kebersihan lam bus. per tipe bus
Lapisan pada kaca samping
Kegelapan
. 1-1
C>
,—i

kendaraan guna mengurangi cahaya Persentase kegelapan Maksimal 60%


o
0

%00I %00I
Kaca film
matahari secara langsung.
Televisi
Sirkuit a. Sebagai sarana pengawasan a. Medium/single /
Tertutup terhadap aktifitas selama didalami bus: max 1
-

(Closed bus; Jumlah CCTV (satu) CCTV;


1-1
,--1
,—.1

0
,--1

0
0
0
0
o
o

0.

Circuit b. CCTV berfungsi dan merekam per kendaraan


Television / aktifitas di dalam bus. b. Articulated bus:
CCTV) 2 (dua) CCTV.
Batas Waktu Pencapaian
Standar Pelayanan Minimal (Toleransi Walctu

Z
0
4.1
Jenis Pelayanan Dasar
Penca-rpaian),

•1.
Z
Indikator 2017 2018 I 2019 2020

Keselamatan
Tata tertib mengoperasikan a. Minimal 1 (satu)
kendaraan yang waj ib dip atuhi oleh a. Ketersecliaan dokumen SOP;
awak kendaraan sekurang- dokumen SOP dib. Parameter

,--;
O
be
.
kurangnya yang memuat :

ci
dalam bus; perhitungan

g
d
41
CD
1-1
CD
CD

1-1
rl

0
CD

0
,-,
o
o

Tata tertib mengemu di/ b. Penerapan SOP oleh kelalaian

fli d g
w ..zi
g g
operasionalkendaraan pengemudidan on penerapan SOP
Tata tertib menaikkan dan board. diatur dalam
menurunkan penumpang Perjanjian
b.
a. Minimal (satu)a.

r,
Ketersediaan

c\i
dokumen SOP

.
dokumen SOP di

g
Tata tertib penanganan keadaan b. Parameter
dalam bus

g ed
darurat untuk keselamatan awak an perhitung
7-1
r--I

0
1-1
0

0
0

Penerapan SOP oleh


0
o
o
v--M

d ei k
kendaraandan penumpang kelalaian
pengemudidan on
penerapan SOP
board
diatur dalam
0 •

Perjanj ian
Pengemudi wa j ib istirahat paling
singkat setengah jam setelah
mengemu dikankendaraan selama 4
3. Jam Istirahat Waktu istirahat Minimal 3 0 (tiga
(empat) jam berturut-turut, yang
1-1
CD
,--I

0
CD
CD
ri

0
0
o
o
,--1

Pengemu di pengemudi puluh) menit


disesuaikan dengan kebutuhan
operasional (Termasuk pada saat
pengisian Bahan Balcar).
Dilengkapi denganb. a.
b B 1. Kelaikan Kendaraan yang dioperasikan waj ib Buku Uji, Tanda Uji Masa berlaku Uji
.
us
1-4
CD
t--1

0
CD
CD
1-1
,--,

0
0
o
o

Kendaraan laik jalan dan Plat Uji per Berkala masih aktif
kendaraan
Batas Waktu Pencapaian
Standar Pelayanan Minim.al (Toleransi Waktu

Z
0
g
Jenis Pelayanan Dasar
Pencanaian)

«
.-1
Indikator

,--1
CV
,--1

,-1
0

0
N
0

0
0

N
N
N

Fasilitas penyelamatan darurat Palu pemecah 2


dalam bahaya, dipasang di tempat (dua) buah
yang mudah dicapai dilengkapi 6. 5. 4. 3.Tabung pemadam
dengan keterangan tata cara kebakaran 1

a+
N
penggunaan berbentuk stiker, dan Jumlah fasilitas dan (satu) buah
,--4
r.-
,--1
,--1

0
0

g
0
0
0
0
0

11
paling sedikit meliputi: berfungsidengan baik c. Tombol pembuka
a.Palu pemecah kaca pintu otomatis 1
b.Tabung pemadam kebakaran; dan (satu) buah
Tombol pembuka pintu otomatis d. Lampu senter 1
d.Lam.0 Senter (satu) buah
Fasiltas kesehatan yang digunakan
c.
untuk penanganan darurat
kecelakaan dalam bus, berupa set Tersedianya
Fasilitas perlengkapan P3K (Pertolongan Perlengkapan P3K per
,--1

kendaraan
,--1

yang
,-4

0
r-i

0
0

tidak 1(satu) set


0
0

0
0

Kesehatan Pertama Pada Kecelakaan) yang


melebihi masa
0 .

paling sedikit terdiri dari- kapas


bers ih, il,
iodine, gunting kec plaster ka da.luarsa
elastis, kasa steril, alkohol 70%.
Informasi yang disampaikan
penumpang/masyarakat apabila Jumlah tampilan a. Didalam bus : 2
Informasi
terja dikon disi darurat berisi nomor nomor pengaduan di (dua) buah
Nomor
,---1
,-.1
,--1

0
0
,-(

0
0
0
0

0
0

telpon dan/atau SMS pengaduan dalam dan diluar b. Di luar bus: 1


Pengaduan
ditempel pada tempat yang strategis bus (satu) buah
dan mudahdilihat
Fasilitas Ketersediaan sesuai
Pegangan Alat ban tu pangguna jasa yang spesifikasi teknis
Terse dia dan
,--1
,--t

bus
0
0
. ,-1

0
0
0
0
0
0

,--1.

Pengguna berdirididalam bus berfungsi


Jasa Ber diri b. a. Berfungsi dengan
baik
Pintu Keluar
a. Pintu berfungsi secara otomatis Berfungsi secara Dapat berfungsi
dan /atau • baik dan
b. Pintu Keluar dan/atau Masuk otomatis dan selalu dengan
Masuk
,--<
,--1
,--i
,--1

0
0
0
0
0
0
0
0

pengguna jasa harus tertutup tertutup pada saatt tertutup pada saa
Pengguna berj a an.
pada saat kendaraan berjalan berj alanl

Jasa
Batas Waktu Pencapaian
Standar Pelayanan Minimal (Toleransi Waktu

Z
o
*g
Jenis Pelayanan Dasar )
Pencapaian
r
Indikator Nilai 2017 2018 1 2019 2020

3. Kenyamanan
a.Halte dan
Fasilitas 1. Lampu Berfungsi sebagai sumber cahaya di
dalam halte untuk memberikan rasa 5.
Tingkat pencahayaan 4.
Miniixial 2.
3. ra.ta-rata
c: ''
o
,--(

o
c:›
o

-,
-,
0
o
o
,-,
c:'
o
o

Pendukung Penerangan per halte 100 Lux


Halte nyaman bagi Penumpang
Fasilitas
Fasilitas untuk sirkulasi udara dalam Tersedianya fasilitas Harus tersedia dan
Penunjang
CD
C:<:'

o
,-,
o
cz'
o
-,

halte dapat mempergunakan AC (air penunjang sirkulasi difungsikan pada %00I


Sirkulasi
%00I
conditioner) atau kipas angin (fan) udara jam operasional
Udara
Orang yang bertugas menjaga Tersedianya Petugas
Petugas Minimal 1 (satu)
,--4

kebersihan halte yang dilengkapi Kebersihan sesuai


,-,

o
o
o
o
o

%00I °/000I
Kebersihan orang
denganalat kebersihan Kelompok Penugasan
a. Maksimal 4
Memberikan kenyamanan ruang org/m2 (jam. sibuk)
Jumlah Orang
o

ber diri bagi Penumpang selama Jumlah orang per luas


(3)
°tn
,--4

o
d

b.. Maksimal 2
o
(;)
o
o
-,

Per Luas Lantai lantai


menunggu bus di dalam halte org/m2 (jam tidak
sibuk)
Fasilitas Memberikan kemudahan Penumpang
Kemudahan untuk naik dan turun dari bus, Tinggi lantai halte
C

Tinggilantai Halte
Lr)
,--4

o)
o
<:"

o
o
o
o
-,

Naik/Turun dengan toleransi maksimum sama dengan tinggi dan bus sama
Pengguna Jasa perbedaan ketinggian 10 cm. lantai bus

Berfungsi sebagai sumber cahaya di
Terse dia dan

13:1
.15
1. Lampu dalam bus (ruang penumpang) untuk Pencahayaan di dalam

rn
c:
c::

--,
o
,--4

o
0
o
•,-,
oo

o
o

Penerangan memberikan kenyamanan bagi bus berfungsidengan


Penumpang baik
Perbandingan antara jumlah
Faktor . Mua
c,

2. Faktor Muat penumpang yang diangkut dengan


,-,


t
co

o
o
Ctr'
o
c.D
o
Lr)
o
-,
,:'
o

01

kapasitas angkut Maksimum


i

3. Fas litas
Pengatur Fasilitas pengatur suhu didalam bus
.

c:
'
C ID
..='

tr)
,-,
o

Ir)
tr)
o

01

Suhu didalam bus maksimal 25°C


oN

Suhu menggunakan AC (air conditioner)


Ruangan


Batas Waktu Pen.capaian
Standar Pelayanan Minimal (Toleransi Waktu

Z
0
Jenis Pelayanan Dasar
Pencapaian)
r ,
Indikator Nilai 2017 2018 2019 2020

CC

Ct-
cd

W
09
9

-,
Minimal 1 (satu)

bli '11 To'


Kemudahan akses Penumpang Tersedianya angkutan
trayek/ rute
,CS
menggunakan angkutan umum
cD
tO

umum lanju tan di


g
,--1

0
o
o
,-,

angkutan umum
o
o
°

dengan trayek yang berkelanjutan setiap halte


lanju tan

ct

W
(I)
hi
co
a)
9
Bus
Tempat duduk di bus yang Single/Maxi/Artic
diperuntukan bagi penyandang
a.Kursi Prioritas Jumlahkursi prioritas ulated : Minimal 4
,--1
0
0
,-1

(')
,--1

0
0
o
o
o
o
°

lanju t usia, ibu membawa sesuai jenis bus (empat)


balita, dan wanita harnil Bus Sedang :

1
i
Minimal 2 (dua)

a. Waktu
Waktu kedatangan antar bus dalam.
Kedatangan Waktu antar
satu trayek/rue
t yang sama di satu
Antar Bus kedatangan. maksimal
(Headway) titikhalte
Batas Waktu Pencapaian
Standar Pelayanan Minimal (Toleransi Waktu

Z
0
s-,
Jenis Pelayanan Dasar
Pencapaian)
r ,
Indikator

r--1
0
N
I2018I 2019 2020

a. Informasididalam halte minimal


memuat:
Nam.a halte
Peta lokasihalte transit di
koridor dimana halte yang
bersangkutan berlokasi

"(73

"d
.
o

cd
.c7)

o
,-,-,
crS
a)
cn
G.)
Penunju k Jalur antrian

cn
•Cd

+-.
a.)
r-i
cn

bp
t—I
.‘

•,--)
1-1

c,,
r—I

0
C:)
CD

0
0
,--1
C:)
c:;)

›,
0

,C2'

9 ›,
c:'

Peta jaringan seluruh koridor


Transjakarta
b. Informasididalam bus (berupa
audio dan/ atau visual) untuk c. b. a.
memperje las Penumpang yang
akan turun di suatu halte. -- --
i
Informas •di dalam halte kepada
Penumpang mengenai waktu
e.Informasi Waktu kedatangan bus- dalam bentuk
elektronik (TV Display) sarana a. Terse dianya
Kedatangan Informasi elektronik Minimal 1 (satu)
Informasididalam halte mengenai
r—I

C,:>
' (:)D

0
1-1
r--1

0
0
0

0
0
0
c':'

dan Gangguan b. Informasi yang TV Display


c:'

Perj alanan gangguan perjalanan kendaraan


Akurasi Informasikedatangan dan akurat
keberangkatan bus

f. Sistem Metode pembelian tiket yang praktis, Tersedianya sistem E- Di semua halte
c:::)

,--(
o
0

Pembayaran mudah dan transparan Ticketing Layanan Sistem 100% 100% 100c1/0
BRT
Lengkapnya dokumen
perjalanan yang terdiri
d. c. b.
Dokumen perjalanan kendaraan dari :
g.Dokumen yang
melekat pada seluruh kendaraan a. SIM Umum sesuai
T—I
'c:;:3
c:›

1-1

C
,--1

0
0
t.:.
o

0
0
0
0

Perjalanan jenis kendaraan Masihberlaku


yang dioperasikan.
c::'

STNK
Buku Uji
Kartu Pengawasan
o
0
1-4

Csg
o

SUMARSONO

o
Standar Pelayanan Minirnal Batas Waktu Pencapaian

Z
g
Jenis Pelayanan Dasar (Toleransi Waktu Pencapaian)
Indikator I
,--4
CO

N
C \I

Nilai
,--1
0
N

2017
01
N
0

cti

W
til
al
o
0

0
0
1 (satu) unit rambu
Informasi Berfungsi sebagai ra_mbu bagi bus stop dengan logo
a. Bus Stop Pemberhentian Transjakarta yang

'D
"g
Penumpang bahwa halte /bus stop
CO
CO
4:3

0
u,

mudah dilihat dan 90% 95(3/0


Rute Layanan tersebut dilayani oleh Transjakarta dilapisi reflector/
b. a. b. a.
scotchlight
Papantrayek/rute berupa LED
yang dipasang pada bagian depan,


•,
.

kiri dan kanan kendaraan Jumlah LED

,--i
.1:4'
ei
Nomor body kendaraan yang yang berfungsi Minimal 2 (dua) LED

45
f:C1
)
,---1

dan jumlah
,--4

0
0
cz"
,--i

,--1

o
o

g
+-) ••cs
cu v
cd
Minimal 3 (tiga) nomor

v) g
0
0

'
0
0

c::
,:::'

dipasang pada sisi depan,


belakang, kiri dan kanan nomor body body
kendaraan per kendaraan

Berbentuk tanda pengenal nama Tersedia Tanda 1 (satu) tanda


2. Seragam Pengenal pengenal
pengemudi dan nomor induk
dan Tan da Pengemudidan pengemudi
pengemudi yang ditempatkan di
Pengenal dikenakannya
,--1
,--1
,--4

0
0
o

Waj ib
o
c)
,--1

0
0
0
0

c '

c:''

ruang pengemudi
Pengemudi seragam oleh mengenakan
Seragam awak yang dilengkapi
dan Awak awak seragam dan tanda
dengan tanda pengenaldiri
kendaraan pengenaldiri
3. Lampu
Lampu informasi sebagai tan da
Isyarat Lampu isyarat
darurat berupa tombol yang
00

CO
02'
c2'
CO

00

0
o
c:'

Berfungsi
0

Tanda tanda darurat


ditempatkan di ruang pengemudi
Darurat

b. a.
I I

Kegelapan Lapisan pada kaca kendaraan guna


film men.gurangi cahaya matahari secara Persentase Maksimal 60% per
Kaca 2. 1. 6. 80c/o
5. 100% 100% 100%
langsung. kegelapan un it kendaraan
Televisi
Sirkuit a. Sebagai sarana pengawasan
Tertutup terhadap aktifitas selama di dalam
(Closed bus. Jumlah CCTV Minimal 1 (satu)
Circuit b. CCTV berfungsi dan merekam per kendaraanCCTV 90% 100% 100% 100%
Television / aktifitas didalam bus
CCTV)
2. Keselarnatan
Tata tertib mengoperasikandiaan a.Keterse
' kendaraan yang waj ib dipafuhi oleh buku SOPdi a. Minimal 1 (satu)
pengemudi sekurang-kurangnya dalam bus dokumen SOP
SOP ditetapkan memuat : b.Pemahaman b. Parameter
a. Manusia Pengoperasian a. Tata tertib mengemudi/ dan perhitungan
Penerapan kelalaian 100% 100% 100% 100%
Kendaraan operasional kendaraan
b. Tata tertib menaikan dan SOP oleh penerap
an SOP
menurunkan Penumpang dan pengemudi diatur dalam
lain-lain. dan petugas Perjanj ian
on board
a. Ketersediaan
Tata tertib penanganan keadaan buku SOP di a. Minimal 1 (satu)
k
SOP darurat untu keselamatan dalam bus dokumen SOP
Penanganan pengemudi dan Penumpang, b. dan Pemahaman b. Parameter
Keadaan sekurang-kurangnya ditetapkan memuat perhitungan
%Penerap
an kelalaian 100% 100% 100%100
Darurat tata cara penanganan pintu bus yang SOP oleh p
rusak, bus terbakar atau mogok dan enerapan SOP
lain-lain. pengemudi diatur dalarn
dan petugas Perjanj ian
, on board
Batas Waktu Pencapaian

ci
Z
Jenis Pelayanan Dasar Uraian Standar Pelayanan Minimal
(Toleransi Waktu Pencanaian)
Indikator
Li

, 1
Nilai

N.
, (

0
N
C\1
,o
2

01
0
2018 N
Pengemudi waj ib istirahat paling Pola operasi yang telah
memperhitungkan

0.)
singkat setengah jam setelah
waktu istirahat

a)bil ,,/
mengemudikan kendaraan selama 4

cri
p engemudi

E ctl
cd k
(empat) jam berturut-turut, yang

+J
t'd

•,-1

,--i
,—I

0
0
sebagaimana tertuang

0
0
,--i

0
0
,:.
0
0

• '-' .,-,
dis esu aikan dengan
kebutuhan
c'

(L)
*T-cl

4)
b13 dalam Jadwal shift
operasional

^4
(Termasuk pada saat p engisian
menit kerj a / Rencana
Bahan Bakar) Operasi Operator/
Swakelola
Lulus pengecekan
Pemenuhan uj i KIR
1. Kelaikan Kendaraan sebelum dioperasikan laik jalan Stiker lulus uj i KIR

.15
co
RQ
Stiker lulus
,--1
c:"

,--1

j
0
0

ik ja
,--1

terpasang dalam
0
0
,--i

'
0

Kendaraan
o
0

wajib lulus u i la lan


c:

d. c. b. uj i KIR
a. keadaan baik
Buku KIR Buku Uji KIR
masih aktif
Fasiliths penyelamatan darurat, dipasang


.
.

di tempat yang mudah dicapai


dilengkapidengan keterangan tata
cara penggunaanberbentuk stiker
dan paling sedikit meliputi :
5

b/3

'cd

c\i
,_, g
42 ni

Palu pemecah kaca minimal 2


1--1

,--1

<ll (I)
7. (0
0
,-.4

0
0
0
c'
c,=.
,--1

0
0
0

9_, r4
(dua) buah untuk single bus dan
bp u]
"d IZS "d

›, • ,-. '

cd -ci
g c> c5 o
4 cd

,-4 V) -4-, 0

minimal 4 (empat) buah untuk


0 a) (I) $14

articulatedbus
Tabung pemadam kebakaran; dan
Tombol pembuka pintu otomatis
0 •

Lam su Senter
Fasiltas kesehatan yang digunakan
untuk penanganandarurat kecelakaan
dalam mobil bus berupa perlengkapan
3. Fasilitas P3K (Penanganan Pertama Pada c. b. a.
Jumlah 1 (satu) set ditempatkan
,--1
,--4
c::)
t—i

0
0
0
0
,-.1
0

0
0

Kesehatan Kecelakaan.) yang ter diri sekurang- di setiap bus


kurangnya darikapas bersih, iodine,
gunting kecil, plaster elastis, kasa
steril, aLkohol70%.

c. b. a.

Batas Waktu Pencapaian

Tui
11.
I

rd
.5

i•
›,
1
Jenis Pelayanan Dasar (
Toleransi Waktu Penca-paian)

1-1
o
,--4
1-1
Indikator 1 Nilai o

N
o

0
N
N
,0
N

t•
N

Informasi yang dis amp aikan


Penumpang apabila terja dikondisi
Informasi

'.
darurat berupa stiker berisi nomor Minim.al 2 (dua) stiker
Tanggap
<-1
c'D
,-4

O
C)
g

C)

0
,-1
0

telpon dan/atau SMS pengaduan per unit kendaraan100%



Darurat
ditempeli pada tempat yang strategis
dan mudah dilihat
Fasilitas Jumlah yang
Pegangan berfungsi 100%berfungsi dan
Alat ban.tu pengguna jasa ber diri 6. 5. 4.
,-1
C)
O

Pengguna baik; sesuai dengan standar 100% %001%00T


Jasa Berdiri teknis
Kondisibaik
Pintu Berfungsi
Pintu berfungsi secara otomatis secara otomatis
Keluar dan/ Dapat berfungsi dengan
Pintu Keluar dan/atau Masuk dan selalu
atau Masuk
,—

r--i

baik
,,,,

o
,--1

0
c'
o

dan tertutup pada 100%


g
g

pengguna jasa harus tertutup tertutup pada


Pengguna saat berjalan
pada saat kendaraan berjalan saat berjalan
Jasa b. a.
Kenyamanan
Berfungsi sebagai sumber cahaya di
, 1. Lampu Pencahayaan di

1£1
cn
dalam bus untuk - memberikan Terseclia dan berfungsi
5-4
r--I

o
,--1

o
r.-I
cp

C)

0
o
0

.0

' Penerangan dalam bus dengan baik


kenyamanan bagi Penumpang
2. Fasilitas
,-4

C)
o
o
o

%00T%00T
e--1
Pengatur Fasilitas pengatur suhu didalam bus Suhu di dalam
Suhu menggunakan AC (air conditioner) bus Maksimal 25°C
Ruan an

+.1
C‘ttiS

to
a>
4)
al
0
Tempat duduk di bus yang
diperuntukanbagi penyan
Kursi prioritas d.ang Minimal 2 (dua) kursi
. CD
e--1
C)

disabilitas, lanjut usia, ibu membawa Jumlah kursi %00T %00T%00T


per unit kendaraan
balita dan wanita hamil
Keteraturan
a. Waktu Waktu kedatanganantar bus dalam
Keda.tangan Antar a.
C

satu trayek/rute yang sama di satu Maksirnal 30 menit b.


T-1

Waktu
c)
O
o
o

%00T • %00T
Bus (Headway) titikhalte
b. Waktu berhentidi Waktu berhenti mobil bus di setiap
o

,--1
CD
o

tg

halte Bus Stop Waktu Maksimal 60detik 100% 100%


0
cSs
o o o o o
css o

o
c:N o
o
• ••f
o 0 o o
•••••1
o o

CO
o
0 o 0 o

SUMARSONO
o
L••• o
0
0 0 o

›,
cd
0:5 •
(0-'d
v •

;'
41g cc)

!"3
44-)

0
"t1
: 4c-k

tu9 ai
'-zl
l)b
0
.-e .-. uc
9-) (-Ihj a) g . ,—• ›..,

u)
bi) Q.
0 0
A • .-I ,•,-(
2
• •-i (1)
.4,-,d,
cd o -,
0'.5
5:14 u
,_,
2
o ca a)
0 E • Ehi a .4b ,-) o oa ,Lu. E g•„__ a,
<L) (L) •

cci
ai

bi)

CI) •-•
ti
bi5 •

(,))

CC)
-c7b
id r(
11,.)
4,d

-cs 7.5
czt
0 ‘:24

You might also like