You are on page 1of 15

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
FEEDING FRENZY SEBAGAI ALAT PEMBANTU PEMBERIAN
MAKANAN IKAN PADA TAMBAK

BIDANG KEGIATAN :
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh :
Intan Putri Buana Priastiti 02111440000012 Angkatan 2014
Suluh Panjiaryaguna 02111440000089 Angkatan 2014
Faiz Johan Razaq 02111440000147 Angkatan 2014
Safira Adelina 02411540000021 Angkatan 2015
Evita Nuriya Rosada 02411540000094 Angkatan 2015
Naufal Reyhan Fadhil 07211540000001 Angkatan 2015

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2017
HALAMAN PENGESAHAN

i
KATA PENGANTAR

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2
1.4 Luaran ........................................................................................................... 2
1.5 Manfaat ......................................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3
2.1. Pakan Ikan .................................................................................................... 3
2.2. Quality Function Deployment ...................................................................... 3
2.3 Etnografi ........................................................................................................ 4
2.4 Voice of Customer Identification .................................................................. 4
2.5. Screw Conveyor ........................................................................................... 5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................... 6
3.1 Persiapan Kegiatan ................................................................................... 6
3.1.1 Analisa Kebutuhan................................................................................ 6
3.1.2 Persiapan Alat dan Bahan ..................................................................... 6
3.2 Pelaksanaan Kegiatan.................................................................................... 6
3.2.1 Pembuatan Prototype Produk ............................................................... 6
3.2.2 Uji Coba Prototype Produk................................................................... 7
3.2.3 Evaluasi................................................................................................. 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9
LAMPIRAN .......................................................................................................... 10

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Anggaran Biaya Pelaksanaan Kegiatan ................................................. 8


Tabel 4. 2 Jadwal Rencana Kegiatan ...................................................................... 8
Tabel 1 Dana Habis Pakai ..................................................................................... 10
Tabel 2 Overhead Cost .......................................................................................... 10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kolam Pancing di Wonorejo .............................................................. 4


Gambar 2. 2 Pemberian Makanan Ikan Manual...................................................... 4
Gambar 2. 3 Kuisioner ............................................................................................ 5
Gambar 2. 4 Screw Conveyor ................................................................................. 5
Gambar 3. 1 Alur Persiapan Produk ....................................................................... 6
Gambar 3. 2 Model 3D Fish Frenzy........................................................................ 7

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini, sektor maritim menjadi salah satu aset terpenting di Indonesia, yang
terdiri dari banyak kegiatan seperti eksploitasi, budidaya, konservasi, dan lain-lain.
Budidaya merupakan salah satu cara yang paling populer dalam memanfaatkan
sektor maritim, yang dilakukan terutama dengan meningkatkan perairan. hewan dan
tumbuhan. Banyak jenis makhluk hidup dibesarkan, seperti ikan, udang, lobster,
dan bahkan rumput laut. Dengan memberi makan dan merawat kolam yang
digunakan untuk membesarkan mereka, akuakultur akan tumbuh dan dijual untuk
berbagai kegunaan, terutama digunakan untuk keperluan kuliner, baik sebagai
rempah-rempah, atau bahan utama.
Sebagian besar dari mereka akan dijual sebagai makanan, penting untuk
memperhatikan kesehatan ikan, yang dapat dipengaruhi oleh sejumlah besar faktor
yang dapat mengubah kondisi kesehatan ikan. Salah satu faktor utama yang
memengaruhi kesehatan ikan adalah makanan ikan. Sebagian besar masalah tidak
hanya berasal dari jenis makanan, tapi juga dari jumlah pakan ikan, dan juga jumlah
yang diberikan pada ikan.
Ada juga berbagai masalah seputar aktivitas pemberian makan ikan. Sebagai
tugas rutin, bisa berakibat fatal jika seseorang tidak mampu memberi makanan ikan,
yang berarti seseorang perlu mengawet ikan untuk memastikan bahwa ikan tersebut
diberi makan dengan benar. Selain itu, untuk kolam dengan luas area akan membuat
pemiliknya menyediakan cukup banyak makanan ikan untuk menutupi semua area
sehingga makanan ikan akan menyebar seimbang. Agar efisien, pemiliknya perlu
membawa sejumlah besar ikan makanan dalam satu perjalanan, yang memiliki
bobot untuk itu. Dengan kondisi seperti itu, bisa membahayakan pemiliknya,
berkaitan dengan otot dan kerangka punggung dan tungkai. Ini bisa menjadi sumber
cedera punggung, begitu pula masalah otot karena perlu menahan beban berat.
Oleh karena itu untuk menghilangkan masalah tersebut, penulis
mengembangkan alat yang disebut "Feeding Frenzy". Produk ini dikembangkan
untuk mengurangi durasi makan makanan ikan, sekaligus meminimalkan risiko
cedera punggung akibat membawa kontainer yang berat. Dengan menggunakan
produk ini, pengguna hanya perlu menempatkan makanan ikan di wadah, dimana
makanan kemudian akan ditarik otomatis oleh mesin.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Masalah di mana pemilik tambak perlu sering memberi makan ikan, di mana
makanan ikan perlu dibawa dengan menggunakan wadah dalam durasi lama,
meningkatkan risiko cedera punggung.
2. Terkadang pemilik kolam ikan bisa lupa atau tidak mampu memberi makanan
ikan, yang dapat berakibat fatal.
2

1.3 Tujuan
Karya tulis ini bertujuan untuk :
1. Membuat mesin yang dapat membantu peternak ikan dalam memberi makan
ikan.
2. Menciptakan Feeding Frenzy yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
3. Membuat visualisasi desain dari Feeding Frenzy.
4. Membuat prototype yang mencerminkan sistem kerja produk

1.4 Luaran
Karya tulis ini menghasilkan luaran yaitu menciptakan Feeding Frenzy
yaitu mesin pemberi makan ikan secara otomatis sehingga meringankan pekerjaan
peternak ikan.

1.5 Manfaat
Manfaat karya tulis ini adalah :
1. Mampu memberikan gambaran solusi terhadap permasalahan pemberian
makanan ikan secara manual oleh peternak ikan.
2. Terciptanya alat Feeding Frenzy yang mampu memberi makan kepada ikan
secara otomatis sehingga pemberian makan kepada ikan menjadi lebih
efisien.
3. Dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan sumber referensi bagi
pembaca.
4. Menambah kreativitas mahasiswa dalam menciptakan produk yang mampu
bersaing di Pasar Global.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Pakan Ikan
Untuk membantu pertumbuhan pakan alami dapat dilakukan dengan
pemupukan. Akan tetapi tidak semua organisme renik dapat dimanfaatkan oleh ikan
sebagai makanan alami. Berikut kriteria pakan alami menurut (Langgeng C, 2005)
yang dapat dimanfaatkan oleh ikan sebagai sumber makanan antara lain:
a. Bentuk dan ukuran sesuai dengan bukaan mulut ikan pemakannya.
b. Mudah dibudidayakan secara massal.
c. Memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan lengkap.
d. Isi sel padat dengan dinding sel tipis sehingga mudah dicerna oleh ikan.
e. Cepat berkembangbiak dan mempunyai toleransi yang cukup tinggi terhadap
perubahan lingkungan.
f. Tidak menghasilkan senyawa yang beracun.
g. Gerakannya menarik ikan tetapi tidak terlalu aktif sehingga mudah ditangkap
ikan.

2.2. Quality Function Deployment


Quality Function Deployment (QFD) adalah sebuah metode yang digunakan
untuk mengidentifikasi atribut customer yang penting dan untuk menciptakan
hubungan spresifik antara atribut customer dan parameter desain. Matrik digunakan
untuk menyusun informasi untuk membantu teknisi desaign menjawab tiga
pertanyaan utama yaitu:
 Atribut apa yang paling penting untuk customer?
 Parameter desaign apa yang penting untuk mewujudkan atribut customer?
 Berapa tarhet parameter desaign untuk desain baru?
Kerangka kerja dalam proses penyusunan QFD adalah alat perencanaan
yang disebut “House of Quality”. Teknisi desain dan pemasar harus terlebih dahulu
menyusun atribut customer yang penting untuk produk. Atribut tersebut menjadi
baris dari matrik pusat dari House of Qualtiy. Atribut tersebut dapat dikelompokkan
menjadi kategori lebih luas untuk menyederhanakan perencanaan dan analisis.
Setelah penyusunan atribut, beban yang dapat merepresentasikan
kepentingan masing-masing atribut dapat diberikan. Total jumlah berat adalah
100%. Langkah selanjutnya adalah menyusun parameter desain yang penting yang
dapat meningkatkan performansi sistem (dalam istilah terukur dan secara langusng
terhubung dengan atribut customer). Selanjutnya, isi badan dari matriks pusat/
Masing-masing sel mewakili hubungan potensial antara parameter desain dan
atribut customer. Matriks hubungan mengindikasikan arah dan kekuatan dari
hubungan tersebut. Langkah selanjutnya fokus pada persepsi customer akan produk
perusahaan sebagai perbandingan dengan kompetitornya. Hal tersebut mampu
memberikan pandangan mengenak masalah dan kesempatan pasar. Langkah
terakhir adalah menganalisis interaksi antara parameter desain.
4

2.3 Etnografi
Etnografi dilakukan dengan mengunjungi tambak ikan dan kolam pancing
disekitar Ecowisata Mangrove, Wonorejo, Surabaya. Setelah mengamati dan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada orang yang bertanggung jawab merawat
kolam ikan, diketahui bahwa ikan yang diberi makan secara manual menggunakan
ember berisi makanan ikan dan penyamak seperti yang terlihat pada gambar
berikut. Pada dasarnya, ini adalah cara mudah untuk memberi makan ikan. Tapi
di area kolam yang luas seperti kolam ikan yang dikunjungi penulis, metode ini
sulit digunakan karena ember berat yang harus dibawa sepanjang jalan di
sepanjang kolam. Hal ini dirasa kurang efisien karena membutuhkan banyak
waktu dan tenaga

Gambar 2. 1 Kolam Pancing di Gambar 2. 2 Pemberian Makanan


Wonorejo Ikan Manual
Sumber: www.gomancing.com Sumber: Penulis, 2017

2.4 Voice of Customer Identification


Dalam memperluas pengetahuan tentang produk apa yang dibutuhkan untuk
memberi makan ikan maka diperlukan suara dari pelanggan. Ada beberapa cara
dalam memperoleh dan mengidentifikasi suara pelanggan. Namun, metode yang
digunakan di sini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini
didistribusikan ke 30 orang seperti pemilik kolam ikan, pekerja di kolam ikan, dan
orang-orang yang tertarik dan memiliki pengetahuan tentang kolam ikan. Ada
beberapa pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner seperti yang bisa dilihat pada
gambar 2.3.
5

Gambar 2. 3 Kuisioner
Sumber: Penulis, 2017

2.5. Screw Conveyor


Screw conveyor adalah alat untuk memindahkan atau mentransfer material
tertentu, buah, makanan dst. Screw conveyor disebutkan karena alat ini memiliki
continuous spiral flights yang terikat didalam satu shaft dan dimasukkan didalam
pipadan arah putaran searah jarum jam. Dimana masing-masing ulir antara satu
dengan yang lainnya mempunyai jarak yang sama. Alat ini jika di putar akan
mendorong material disepanjang pipa atau casingnya. Shaft di dudukkan diatas
bearings dan ujung yang satu bisa difungsikan sebagai tempat dipasangnya drive
untuk memutar alat ini.

Gambar 2. 4 Screw Conveyor


Sumber: www.bratney.com
6

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Persiapan Kegiatan
3.1.1 Analisa Kebutuhan
Analisa kebutuhan dilaksanakan dengan melakukan Voice of Customer
(VOC) dan Etnography. Dengan melakukan VOC dan Etnography, kebutuhan
pasar dapat diketahui. Output dari VOC dan Etnography adalah atribut-atribut
yang diinginkan pasar dari suatu produk dan tingkat kepentingan masing-
masing atribut. Kemudian, Quality Fuction Deployment (QFD) dibuat untuk
mengidentifikasi dan mengatasi trade off dari design produk.

3.1.2 Persiapan Alat dan Bahan


Setelah mengetahui kebutuhan produk, segala peralatan dan bahan yang
diperlukan harus disiapkan. Persiapan mencakup pembelian alat dan bahan,
persiapan ruangan di mana alat dibuat, dan perancangan design produk. Berikut
adalah alur persiapan produk

Gambar 3. 1 Alur Persiapan Produk


Sumber: Penulis, 2017

3.2 Pelaksanaan Kegiatan


3.2.1 Pembuatan Prototype Produk
Produk terdiri dari dua bagian utama, yaitu badan (body) dari produk
dan kontainer, Badan produk terbuat dari lembar besi yang telah dipotong
sesuai ukuran dan di las di tiap ujungnya. Kontainer terbuat dari lembar besi
yang diproses di mesin press hingga membentuk tabung kontainer. Kontainer
diisi oleh besi yang telah diproses pada mesin drill sehingga memiliki empat
lubang dan menjadi tabung besi. Lubang ini nantinya menjadi tempat pengisian
palet ikan dan vitamin. Kontainer dilengkapi dengan rotator yang dapat
memutar kontainer untuk melepaskan palet secara bergilir. Badan produk dan
kontainer digabungkan melalui proses las.
Aktuator yang berfungsi untuk menjalankan produk dipasang di dalam
badan produk. Pipa yang berfungsi sebagai tempat pengeluaran palet ikan juga
dipasang di dalam badan produk. Pipa dilengkapi dengan screw conveyor untuk
mendorong palet keluar dari pipa. Kontainer produk juga dipasang timer yang
berfungsi untuk mengeluarkan palet ikan dan vitamin secara berkala.
7

Produk akan dipasang di beberapa titik pada tambak. Prinsip kerja dari
produk ini adalah seperti revolver. Setelah di nyalakan dan di setting, tabung
container secara bergilir akan mengeluarkan palet ikan dan vitamin ke dalam
pipa. Palet atau vitamin yang masuk ke dalam pipa akan terdorong dan keluar
menuju tambak. Dalam pengimplementasian produk ini, diperlukan dukungan
dari pemilik tambak guna memberikan masukan demi kelancaran pembuatan
produk.

Gambar 3. 2 Model 3D Fish Frenzy


Sumber: Penulis, 2017

3.2.2 Uji Coba Prototype Produk


Uji coba dilaksanakan di tambak ikan Wonorejo dimana terdapat
kesusahan dalam pemberian makan ikan dikarenakan luasnya tambak yang
dimiliki. Pada tahap ini, kekurangan yang terjadi pada implementasi produk
juga dicatat.

3.2.3 Evaluasi
Pada tahap ini, seluruh tahapan kegiatan dievaluasi keberhasilan dan
kekurangannya. Ketercapaian keberhasilan suatu tahap dilihat dan proses yang
dirasa masih kurang, diperbaiki dan dioptimalkan lebih lanjut.
8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Berikut merupakan anggaran biaya dari pelaksanaan kegiatan ini.

Tabel 4. 1 Anggaran Biaya Pelaksanaan Kegiatan

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Bahan Habis Pakai Rp818.700


2 Lain-lain (overhead cost) Rp200.000
Jumlah Rp1.018.700

4.2 Jadwal Kegiatan


Dibuat tabel timeline dalam jangka waktu pengerjaan antara 3-5 bulan
berbentuk bar chart. Jenis kegiatan disesuaikan dengan metode pelaksanaan pada
bagian III yang telah dibuat.

Tabel 4. 2 Jadwal Rencana Kegiatan


9

DAFTAR PUSTAKA

Cahyadi, Langgeng. 2005. Teknik Pembenihan Ikan Nila Citra Lada (Oreochromis
Sp.) Di Balai Benih Ikan Sentral (Bbis) Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Laporan Praktek Kerja Lapangan, Universitas Brawijaya, Malang
MIGAS INDONESIA. 2009. Rangkuman diskusi Screw Conveyor .http://migas-
indonesia.com/2009/07/14/rangkuman-diskusiscrew-conveyor/ diakses tanggal
24 Oktober 2017.
IfM. Quality Function Deployment.
https://www.ifm.eng.cam.ac.uk/research/dstools/quality-function-deployment/
diakses tanggal 24 Oktober 2017
10

LAMPIRAN
Rincian Anggaran Dana terdiri dari pengeluaran untuk bahan habis pakai
dan lain-lain (overhead cost). Berikut merupakan rincian anggran dana bahan habis
pakai.

Tabel 1 Dana Habis Pakai


Jenis Material
No Nama Komponen Kuantitas Harga
yang Digunakan
Container (49,52
1 Plastic 1 Rp 190.000
x 27,31)
2 Body (35 cm) Aluminum 1 Rp 280.000
Container Body
3 Plastic 1 Rp 13.500
(Kapasitas 2L)
4 Lid Plastic 1 Rp 20.000
5 Rotator Metal 1 Rp 58.000
6 Body Frame Metal sheet 1 Rp 6.700
7 T-Joint pipe Plastic Rp 10.000
8 Alarm Plastic 1 Rp 32.500
9 Screw Steel Pipe 1 Rp 10.000
10 DC Motor Metal 1 Rp 17.000
Battery & Power
11 1 Rp 145.000
Supply
PVC insulation +
12 Kabel (25 cm) 1 Rp 36.000
Alloy Conductor
TOTAL Rp 818.700

Sedangkan biaya overhead cost nya adalah sebagai berikut

Tabel 2 Overhead Cost


OVERHEAD COST
Material Handling Rp 75.000,00
Maintenance Rp 75.000,00
Shipping & transport Rp 50.000,00
TOTAL Rp 200.000,00

You might also like