Professional Documents
Culture Documents
Kelas : 9-2
No.Absen : 12
Tugas I : Baca Bab 8 buku Godfrey tentang Liabilities dan kerangka pelaporan keuangan IASB terkait Liabilities. Ringkas konsep
penting terkait liabilities dan perbedaan antara konsep dalam buku godfrey dengan Kerangka Konseptual terbaru! - 70%
Customer Loyalty Program adalah suatu program yang memberikan apresiasi terhadap
pelanggan yang setia memilih produk atau jasa yang ditawarkan suatu perusahaan. Dalam
jurnal Vyas, Preeta H. (2008:6) yang berjudul Loyalty Programmes: Practices, Avenues and
Challenges bahwa tujuan dilaksanakannya customer loyalty program ialah membangun
hubungan dengan pelanggan untuk jangka waktu yang lama, mengumpulkan informasi
pelanggan, meraih keuntungan melalui penggunaan dan penjualan produk serta untuk
bertahan dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat.
Entitas menerapkan PSAK 23: Pendapatan paragraf 13 dan mencatat poin penghargaan
sebagai komponen yang diidentifikasikan secara tersendiri dari transaksi penjualan pada saat
diberikan (“penjualan awal”). Imbalan yang dialokasikan pada poin penghargaan diukur
dengan mengacu pada nilai wajarnya. Entitas menerapkan Interpretasi ini untuk periode tahun
buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Entitas menerapkan
penyesuaian atas paragraf 06, PP01, PP02, dan PP03 secara prospektif untuk periode tahun
buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.
Contoh dari Customer Loyalty Program adalah GoJek. GO-JEK merancang program
loyalty program dengan satu fitur baru yang berkaitan dengan Go-Pay, yakni Go-Points.
Program ini menggunakan loyalty point untuk setiap transaksi layanan GO-JEK yang
menggunakan Go-Pay. Semakin banyak transaksi, semakin banyak poin yang bisa
didapatkan user dan poin tersebut kemudian bisa ditukarkan dengan berbagai reward, dari
mulai voucher belanja sampai dengan MacBook. Contoh lain pada sektor perbankan, baru-
baru ini terdengar kabar mengenai D-Point, Danamon Reward Point. D-Point adalah
sistem reward point terintegrasi dari beragam transaksi di Danamon, yang bisa ditukarkan
dengan berbagai hadiah yang bisa dipilih sesuai keinginan dan kebutuhan kamu. Untuk
mengikuti program ini nasabah tidak perlu melakukan registrasi apapun, karena saat kamu
tercatat sebagai nasabah Danamon maka secara otomatis kamu langsung bisa
mengumpulkan poin dari beragam aktivitas perbankan kamu. Mulai dari transaksi belanja,
pencairan pinjaman, kepemilikan produk asuransi atau investasi dan layanan lainnya.
B. Perlakuan Akuntansi
1. Klasifikasi
Secara garis besar, teradapat dua akun utama yang terlibat dalam, yaitu pendapatan
dan kewajiban perusahaan. Dalam hal pendapatan. Hal inilahh yang menjadi salah satu
pertimbangan dalam pengakuan pendapatan. Selanjutnya, mucul sebuah pertanyaan
tentang berapa besar keuntungan atau pendapatan yang harus diakui, ketika perusahaan
memberikan poin penghargaan tertentu bersamaan dengan penjualan barang atau jasa
kepada pelanggan. Jika dilihat dari sisi kewajiban, perusahaan juga harus
mengidentifikasikan dan mengelompokkan program loyalty pelanggan ke dalam klasifikasi
kewajiban yang tepat.
“An economic resource is a right that has the potential to produce economic Benefits”
Apabila kita cermati definisi di atas, terdapat potensi perusahaan mentransfer sumber
daya ekonomi di masa depan, sebagai akibat dari kejadian di masa lalu. Perlu ditegaskan
kembali bahwa, kejadian masa lalu adalah kesepakatan antara perusahaan dengan
pelanggan, sedangkan potensi transfer sumber daya ekonomi adalah pemberian
barang/jasa gratis, pemberian potongan harga, dan sebagainya kepada pelanggan.
Berdasarkan definisi tersebut, maka sudah dapat dipastikan bahwa program loyalitas
pelanggan termasuk liabilitas masa kini perusahaan yang harus disajikan dan/atau
diungkapkan dalam laporan keuangan.
2. Pengakuan
Didalam PSAK 57, Provisi diakui jika:
a. Entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu;
b. Kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi; dan
c. Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jika
kondisi di atas tidak terpenuhi, maka provisi tidak diakui. (2009:57.7)
3. Pengukuran
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. Estimasi
terbaik pengeluaran merupakan jumlah yang secara rasional yang akan dibayar oleh
entitas untuk menyelesaikan kewajibannya pada akhir periode pelaporan.
a. Jika nilai waktu dari uang berdampak material, maka provisi diukur berdasarkan
nilai kini (dilakukan diskonto untuk provisi).
b. Mempertimbangkan peristiwa masa depan yang akan terjadi.
c. Mempertimbangkan dampak peraturan perundang undangan yang kemungkinan
akan diberlakukan.
Provisi diakui oleh perusahaan senilai estimasi yang dapat ditetapkan, berdasarkan
judgement dan pertimbangan perusahaan. Judgement perusahaan didasarkan pada
faktor-faktor tertentu. Estimasi terbaik pengeluaran adalah jumlah yang secara rasional
yang akan dibayar oleh perusahaan untuk menyelesaikan kewajibannya di akhir periode
pelaporan. Jika ada pelanggan yang menukarkan poinnya, maka kewajiban provisi
perusahaan terkait program loyalitas akan berkurang sejumlah klaim yang telah diajukan
pelanggan.
4. Penyajian
1. Model loyalty program bervariasi. Sebagai contoh, program loyalty yang memberikan
potongan harga atau diskon (non-barang) dapat memiliki accounting treatment yang
berbeda dengan program yang diterapkan GarudaMiles atau Bodyshop yang
memberikan reward berupa produk tertentu secara cuma-cuma (barang).
2. Perusahaan tidak mengenakan batas waktu (expired date) atas loyalty program,
namun pelanggan tidak kunjung meng-exercise poin loyalty-nya. Hal ini dapat
menyebabkan penumpukan kewajiban bagi perusahaan yang pada akhirnya dapat
membebani laporan keuangan.
3. Kesulitan dalam menemukan cara yang efektif dalam menemukan estimasi terbaik
atas pengeluaran sumber daya yang dapat membebani perusahaan di kemudian
hari.
4. Sulitnya menentukan sifat dan waktu pengakuan pendapatan bagi perusahaan akibat
ketidakpastian kewajiban yang dapat timbul di masa mendatang.
Dari sisi kewajiban, kompleksitas yang mungkin akan dihadapi perusahaan adalah
menentukan jumlah estimasi yang tepat sebagai kewajiban provisi. Karena kewajiban
provisi loyalty program ini diluar kendali perusahaan, maka perusahaan akan sulit
mengendalikan jumlah yang diklaim dan tidak di klaim oleh perusahaan. Sementara itu,
kesulitan lebih besar juga bisa dialami perusahaan ketika memberlakukan program
loyalitas pelanggan melebihi satu periode akuntansinya, dengan berbagai jenis program
loyalitas.
Referensi
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/interpretasi-sak-6-isak-10-
program-loyalitas-pelanggan
https://dailysocial.id/post/pentingnya-customer-loyalty-program-bagi-perusahaan