Professional Documents
Culture Documents
Landasan Teori
Ketidaksempurnaan dalam Kristal
Kristal nyata mempunyai imperfeksi (=defek, cacat). Sifat seperti hantaran listrik
dan panas, warna, dan sifat mekanik sangat bergantung pada imperfeksi (Surdia, 1993).
Kristal ideal adalah kristal yang setiap atomnya memiliki tempat keseimbangan
tertentu pada kisi yang teratur. Kristal yang sebenarnya menyimpang jauh dari
spesifikasi itu. Ketidaksempurnaan dalam struktur kristal, seperti kehilangan atom,
atom yang tidak pada tempatnya, serta kehadiran atom asing mempunyai pengaruh
cukup besar pada sifat fisisnya. Tidak ada kristal yang sempurna karena berbagai
kenyataan fisik (Rachmawati, 2012) sebagai berikut.
a) Ukuran kristal selalu tebatas
b) atom-atom dalam kristal hanya tetap kedudukannya apabila suhunya 0 K; untuk
suhu lain atom-atomnya bergerak dengan harmonik disekitar kedudukan
seimbangnya.
c) Tak mungkin membuat kristal tanpa cacat geometrik.
d) Tak mungkin membuat kristal tanpa adanya ketakmurnian (selalu ada atom
jenis lain yang tidak diharapkan)
Ketidaksempurnaan kristal yang disebabkan kekosongan sebuah atau
beberapa atom disebut sebagai cacat titik (point defect). Ketidaksempurnaan lain
dalam kristal dapat berupa garis, sehingga disebut cacat garis (dislokasi). Cacat
jenis ini penting pada waktu kristal mengalami deformasi plastik oleh gaya geser.
Sejumlah kecil cacat dapat menyebabkan kristal logam menjadi 1000 kali lebih
ulet dibandingkan dengan keadaan tanpa cacat. Bila banyak sekali jumlahnya,
cacat garis ini dapat meningkatkan kekuatan logam. Bentuk cacat lainnya adalah cacat
dua dimensi (cacat bidang) yang mencakup permukaan luar atau batas- batas intern.
Cacat kristal dapat terjadi akibat adanya:
1. Efek vibrasi yang ada pada atom, sehingga atom mudah berpindah
2. Inklusi atau adanya atom asing
3. Gaya-gaya dari luar yang memungkinkan atom-atom berpindah tempat,
contoh: beban termal dan beban mekanik
1
a. Cacat Titik (point defect)
Cacat di titik kisi (point defect) yang merupakan cacat kristal yang terjadi
karena adanya ketidakmurnian atom kekurangan dalam susunan kristal di suatu titik,
cacat titik dimensinya tidak melebihi beberapa kali jarak antar atom (Rachmawati,
2012). Menurut Surdia (1993) Imperfeksi titik dapat dihasilkan karena hilangnya
atom (kekosongan), adanya atom tak murni pada kedudukan kisi (substitusi), adanya
atom tak murni pada kedudukan interstisi atau sela-sela kisi (interstisi) atau
perpindahan atom ke kedudukan sela-sela kisi. Imperfeksi dapat terjadi karena
penangkapan elektron pada kristal alkali halida seperti NaCl. Bila Cl- hilang dari
kisi kristal, maka tertinggal suatu lubang atau kekosongan.
Menurut Rachmawati (2012) cacat titik dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a) Ketidakmurnian (Impurity), yaitu adanya atom-atom asing pada beberapa
titik kisi kristal. Kehadiran atom-atom asing didalam kristal mempunyai
pengaruh pada sifat listrik, sifat optic, mekanik maupun termal suatu kristal.
Mekanisme pembentukan ketidakmurnian (Impurity) dalam bahan padat
dilakukan dengan tujuan memperbaiki sifat mekanik atau sifat listrik
contohnya: seng dipadukan dengan tembaga akan menghasilkan logam
kuningan yang memiliki sifat mekanik yang lebih baik dari tembaga murni,
silikon murni dipadukan dengan phosphor akan menghasilkan silicon tipe n
yang memiliki sifat listrik yang lebih baik. Mekanisme paduan atom dalam
bahan padat ini terdiri dari (2) yaitu:
1) Paduan substitusi, paduan ini terjadi bila atom lain menggantikan atom
penyusun bahan dengan syarat ukuran atomnya sama supaya struktur
kistalnya tidak berubah. Paduan substitusi dapat terjadi dengan syarat atom
lain yang menggantikan atom penyusunnya memiliki elektron valensi yang
sama.
2) Paduan Interstisi, paduan ini terjadi bila ukuran atom asing dengan atom
penyusun bahan berbeda, ukuran atom asing lebih kecil dari atom penyusun
bahan sehingga akan terjadi penyisipan atom asing kedalam kisi bahan.
2
Gambar 1. 1(a) paduan substitusi ketidakmurnian (b) paduan intertisi
ketidakmurnian
b) Kokosongan (vacancy), artinya tidak hadirnya atom di suatu titik kisi kristal.
kekosongan setempat mempunyai pengaruh pada besar medan listrik setempat,
dengan berbagai implikasinya pada sifat listrik dan optik zat padat. Pusat-pusat
warna dalam kristal alkali halida terjadi karena terjadinya kekosongan. Contoh
kekosongan (vacancy) adalah sebagai berikut.
3
juga konsentrasinya kecil, dimana konsentrasinya jauh lebih kecil dari cacat
vakansi.
d) Perpindahan ion dari kisi ke tempat sisipan (Cacat Frenkel), Perpindahan
Ion dari kisi ke tempat sisipan disebut cacat Frenkel. Struktur tumpukan padat
lebih sedikit sisipan dan ion pindahannya dari pada kekosongan, karena
diperlukan energi tambahan untuk menyisipkan atom. Sehingga secara
keseluruhan jumlah atom dalam kristal tidak berubah (kekosongan=sisipan).
4
2. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam membuat alat peraga cacat titik
adalah:
5
(7) Pada beberapa bola yang akan dijadikan sebagai cacat di lubangi dengan
menggunakan cutter dan dipasangkan magnet dengan menggunakan lem G.
(8) Bola merah yang dijadikan sebagai atom substitusi ditempel dengan magnet
menggunakan lem G.
6
Hasil Proyek Cacat Titik adalah sebagai berikut.
a) Ketidakmurnian (Impurity)
(1) Paduan substitusi Paduan substitusi terjadi jika atom yang
menggantikan atom penyusun bahan
memiliki elektron valensi yang sama.
Dimana atom yang digantikan adalah unsur
Cl-
Unsur Cl- termasuk dalam golongan 7A
Dimana memiliki elektron valensi 7
Gambar 7. Ketidakmurnian
Maka unsur yang memiliki elektron valensi
paduan substitusi yang sama adalah sesame golongan 7A
misalnya F-
Yang mana elektron valensinya adalah
sebagai berikut.
−
17𝐶𝑙 = 1𝑠 2 2𝑠 2 2𝑝6 3𝑠 2 3𝑝5
−
9𝐹 = 1𝑠 2 2𝑠 2 2𝑝5
7
b) Kokosongan (vacancy)
Kekosongan
c) Sisipan (interstisial)
interstisi-diri (self-
interstitial) adalah
sebuah atom dari
bahan kristal yang
berdesakan ke dalam
sisi interstisi, yaitu
Gambar 10. Sisipan (interstisial) ruang kosong kecil
dimana dalam kondisi
normal tidak diisi
atom.
8
e) Kekosongan Pasangan Ion (Cacat Schottky)
Kekosongan
pasangan ion