Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
NIM : G3A017261
1. IDENTITAS KLIEN :
a. Nama pasien : Ny. K
b. Umur : 63 th
c. Alamat : ungaran
3. DASAR PEMIKIRAN :
4. ANALISA SENTESA
trombus, emboli serebral
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko perfusi serebral tidak efektif b/d infark miokad akut t/d hipertensi
7. DATA FOKUS
Ny. K 63th di bawah ke IGD dengan kadaan lemas tak bertenaga sejak
subuh,TD 160/100,N 60×/m,S 37,5c ,tingkat kesadaran pasien composmentis, GCS :
E1 M1 V1, pasien apabila berbicara telo atau dalam pengucapanya tak jelas apa yang
di bicarakanya, dan pasien mengakatan sulit dalam menelan
e. Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam selang menutup klem selang.
Rasional : agar udara tak ada dalam selang infus dan tutup klem agar cairan tak
tumpah
f. Pasang tornikuet dan bersihkan area penusukan deang kapas alkohol dan
melakukan penusukan dengan bevel menghadap ke atas dengan sudut 20-30
derajat
Rasional : agar vena dapat nampak dan agar bevel bisa masuk dengan tepat pada
vena yang di tuju
g. Memasukan iv kateter secara perlahan
Rasional : agar mengurangi rasa sakit pada saat di masukan kateter pada vena
h. Menghubungkan dengan selang infus.
Rasional : agar cairan dapat masu ke dalam tubuh
i. Melakukan fiksasi kateter iv.
Rasional : agar kateter jangan terlepas pada saat di gerakan
j. Alirkan cairan dan mengatur tetesan infus sesuai program.
Rasional : alirkan sesuai kondisi pasien dan instruksi dari dokter
9. TUJUAN TINDAKAN
Tindakan Pemasangan infus merupakan tindakan yang dilakukan pada klien
yang memerlukan masukan cairan melalui intravena (infus). Pemberian cairan infuse
dapat diberikan pada pasien yang mengalami pengeluaran cairan atau nutrisi yang
berat.Tindakan ini membutuhkan kesterilan mengingat langsung berhubungan dengan
pembuluh darah. Pemberian cairan melalui infuse dengan memasukkan ke dalam vena
( pembuluh darah pasien ) diantaranya vena lengan ( vena safalika basilica dan
mediana kubiti ), pada tungkai (vena safena ), atau pada vena yang ada di kepala,
seperti vena temporalis frontalis ( khusus untuk anak-anak). Selain pemberian infuse
pada pasien yang mengalami pengeluaran cairan, juga dapat dilakukan pada pasien
yang mengalami syok, intoksikasi berat, pra dan pascabedah, sebelum tranfusi darah,
atau pasien yang membutuhkan pengobatan tertentu. Tujuan dari tindakan
pemasangan infus adalah memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit (Kusyati, Eni.,
dkk. 2009, Keterampilan dan Prosedur Keperawatan Dasar).
11. EVALUASI
S : Pasien mengatakan suda mulai tenang setelah dilakukan tindakan
O: kesadaran composmentis, pasien masih tampak cemas
Vital sign : TD: 150/90 mmHg, N: 92 x/menit, S: 360C, RR: 24 x/menit, SpO2 :
98%.
A: masalah kebutuhan nutris teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
Kolaborasi dengan dokter tentang pengobatan yang akan di berikan
selanjutnya
Posisikan pasien denga posisi yang nyaman
Berikan informent positif akan keadaan pasien sekarang