You are on page 1of 5

1

Pankreatitis
Definisi

Reaksi peradangan pankreas dimana enzim pankreas melakukan


autodigesti pada kelenjar itu sendiri. Pankreatitis billier akut
adalah pankreatitis akut yang disebkan oleh adanya sumbatan
batu atau sludge di seluruh empedu. Mekanisme terjadinya
obstruksi sfingter oddi akibat batu atau sludge masih belum
jelas,teapi melibatkan peningkatan tekanan saluran billier.

Etiologi

Pankretitis dapat terjadi ketika faktor yang mempengaruhi


homeostatis seluler menjadi tidak seimbang.

Hal yang memulai proses tersebut dapat berupa apa saja


yang merusak sel asinar dan mempengaruhi sekresi granul
zimogen seperti pada penggunaan alkohol,batu empedu, dan
beberapa macam obat.

Diagnosis

Gejala dan tanda klinis

 Nyeri perut atas biasanya diepigastrium,dapat juga di


sebelah kanan atau kiri ,tergantung sisi pankreas yang
terkena.Nyeri bersifat mendadak yang intensitasnya
meningkat dan akhirnya menetap. Nyeri dapat menyebar
kepunggung,dada, pinggang belakang , dan abdomen
bawah.
 Demam
 Takikardi
 Mual dan muntah
 Anoreksia
 Kebanyakan pasien disertai iktrus
 Distensi abdomen
 Bising usus menghilang
2

 Asites (tejadi akibat ruptur pankreas )


 Dispneu (terjadi karena iritasi diagfrahma, efusi pleura,
ARDS )
 Hemodinamika tidak stabil (syok)
 Tanda cullen dapat positif(warna kebiruan disekitar
umbilikus akibat hemoperitoneum)
 Tanda grey turner dapat positif (warna merah kecokelatan di
daerah flank karena infiltrasi daeah retroperitoneal diantara
jaringan )
 Dapat dijumpai nodul eritematosa pada kulit karena
nekrosis lemak sub kutan.Biasanya ukurannya tidak lebih
dari 1 cm dan terletak pada kulit bagian ekstensor.
 Dapat dijumpai poliartritis.

Pemeriksaan laboratorium
 Amilase dan lipase serum sangat meningkat lebih dari 3x nilai
normal.
 Peiksa kadar SGOT, SGOPT, bilirubin, dan alkali fosfatase.
Untung mendukung batu saluran empedu sebagai etiologi
pankreatitis.
 Kalsium serum(biasanya terjadi hipokalsemia akibat
saponafikasi lemak di retroperitoneum).
 Periksa kadar elektrolit, ureum, kreatinin glukosa.
 Adanya hemokonsentrasi merupakan pemeriksaan yang
sensitif, yang menunjukkan penyakit yang berat.
 Analisis gas darah diperlukan bila pasien mengalami dispnue.

Pemeriksaan pencitraan
1. USG abdomen :edema pankreas, asites, batu,/sludge
saluran empedu, dilatasi saluran empedu rutin dikerjakan)

2. CT-scan abdomen: untuk membedakan antara pankreatitis


interstitial atau pankreatitis nekrotikans( dilakukan pada
kasus yang tidak jelas).

3. Rontgen: efusi pleura.


3

4. MRI – MRCP : untuk pasien yang terdapat kontraindikasi


pada pemerikksaan CT-scan dengan kontras.(bila tersedia)

5. Endosonografi: untuk mendapatkan gambaran pankreas


dansaluran bilier yang lebih jelas. (bila tersedia).

6. ERCP : untuk evaluasi saluran bilier dan pankreas.ERCP


digunakan sebagai alat diagnosis skaligus alat terapi.

Diagnosa banding

 Koletiasis

 Ulkus yang mengalami perforasi

 Apendicitis akut

 Iskemia mesenterika

 Obstruksi usus

 Trauma

 Pankreatitis akibat obat, konsumsi alkohol akut.

 Kelainan paru, ginjal, jantung

 Hipertrigliserimida

 Hiperkalsemia

 Porfiria akut

Tata laksana

Pankreatitis ringan

1. Rehidrasi agresif

2. Penghilang rasa nyeri: golongan OANS


4

3. Asupan makanan oral jika nyeri membaik

4. Pantaiu hasil laboratorium dan pameriksaan pencitraan

Pankretitis berat

1. Dianjurkan perawatan intensif (ICU)

2. Terapi cairan agresif

3. Terapi nutrisi (nutrisi enteral lebih baik )

4. Penghilang rasa nyeri ( morfin blila perlu )

5. Lakukan ERCP segera

6. Identifikasi proses nekrosis ( CT-scan dengan kontras )

7. Antibiotik bila trdapat infeksi.

Pemantauan hasil pengobatan

1. Stop samua konsumsi alkohol.

2. Makan makanan yang tinggi karbohidrat dan rendh lemak.

3. Makan secara sering walaupun sedikit sedikit.

4. Pasien dapat di pulangkan bila dapat mentoleransi diet


secara oral yang memenuhi kebutuhan kalorinya dan semua
komplikasi telah diatasi.

Komplikasi

Psudokista pankreas, abses pankreas, perdangan hemorargik,


nekrosis organ sekitar, pembentukan fistula, ulkus duodenum,
iktrus obsteuksi, asites, sepsis.
5

You might also like