Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Gigantara Giovani Ngantung (183112700550010)
Identitas ialah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kasadaran diri pribadi
sendiri, kelompok sendiri, golongan sendiri, komonitas sendiri atau negara sendiri.
Mengacu kepada pengertian ini, identitas tidak terbatas pada individu semata tetapi
berlaku pula pada suatu golongan.
Pengertian Identitas Nasional ialah suatu ciri yang dimiliki sebuah bangsa, secara
fisiologi yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya. Berdasarkan
pengertian tersebut maka setiap bangsa di dunia ini akan mempunyai identitas sendiri-
sendiri sesuai dengan keunikan, ciri-ciri, bagaimana bangsa tersebut terbetuk secara
historis.
Pengertian Identitas Nasional ialah suatu ciri yang dimiliki sebuah bangsa, secara
fisiologi yang membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya. Berdasarkan
pengertian tersebut maka setiap bangsa di dunia ini akan mempunyai identitas sendiri-
sendiri sesuai dengan keunikan, ciri-ciri, sifat, serta karakter dari bangsa tersebut.
Identitas nasional sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk
secara historis.
Parameter identitas nasional adalah suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan
untuk menyatakan sesuatu adalah menjadi ciri khas suatu bangsa. Sesuatu yang diukur
adalah unsur suatu identitas seperti kebudayaan yang menyangkut norma, bahasa,
adat istiadat dan teknologi, sesuatu yang alami atau ciri yang sudah terbentuk seperti
geografis.
Sesuatu yang terjadi dalam suatu masyarakat dan mencari ciri atau identitas nasional
biasanya mempunyai indikator sebagai berikut:
Tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa. Identitas yang bersumber dari tujuan ini
bersifat dinamis dan tidak seperti budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu,
seperti indonesia dikenal dengan bulu tangkis.
Bagi bangsa Indonesia, pengertian parameter identitas nasional tidak merujuk hanya
pada individu (adat istiadat dan tata laku), tetapi berlaku pula pada suatu kelompok
Indonesia sebagai suatu bangsa yang majemuk, maka kemajemukan itu merupakan
unsur-unsur atau parameter pembentuk identitas yang melekat dan diikat oleh
kesamaan-kesamaan yang terdapat pada segenap warganya. Unsur-unsur pembentuk
identitas nasional Indonesia berdasarkan ukuran parameter sosiologis adalah: suku
bangsa, kebudayaan, dan bahasa maupun fisik seperti kondisi geografis.
1. Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Indonesia dikenal
bangsa dengan banyak suku bangsa, dan menurut statistik hampir mencapai 300 suku
bangsa. Setiap suku mempunyai adat istiadat, tata kelakuan, dan norma yang berbeda,
namun demikian beragam suku ini mampu mengintegrasikan dalam suatu negara
Indonesia untuk mencapai tujuan yaitu masyarakat yang adil dan makmur.
2. Kebudayaan
Bangsa Indonesia mengalami kehidupan dalam beberapa situasi dan kondisi social
yang berbeda sesuai perubahan zaman. Bangsa Indonesia secara ekonomis dan politik
pernah mencapai era kejayaan di wilayah Asia Tenggara. Kejayaan dalam bidang
ekonomi bangsa Indonesia pada era pemerintahan kerajaan Majapahit dan Sriwijaya,
rakyat mengalami kehidupan ekonomi yang sejahtera, sedangkan dalam bidang politik
memilki kekuasaan negara hingga seluruh wilayah nusantara yang meliputi wilayah
jajahan Belanda (sekarang wilayah NKRI) hingga wilayah negara Filipina, Singapura,
Malaysia, bahkan sebagian wilayah Thailand. Namun, kejayaan ini mengalami
keruntuhan akibat menghilangnya jiwa kebersamaan (persatuan dan kesatuan) diantara
bangsa dalam pemerintahan Majapahit dan Sriwijaya tersebut.
Realitas perjalan sejarah bangsa tersebut mendorong bangsa Indonesia untuk menjadi
bangsa pejuang yang pantang menyerah dalam melawan penjajah untuk meraih dan
mempertahankan kembali harga diri, martabatnya sebagai bangsa, selain itu
dipertahankan semua potensi sumber daya alam yang ada agar tidak terus-menerus
dieksplorasi dan dieksploitasi yang akhirnya dapat menghancurkan kehidupan bangsa
Indonesia di masa datang. Perjuangan bangsa Indonesia ini tidak berhenti pada
masalah di atas, melainkan berlanjut pada perjuangan meraih dan mempertahankan
kemerdekaan bangsa dari penjajah.
Perjuangan demi perjuangan bangsa Indonesia di atas pada akhirnya menjadi suatu
nilai yang mengkristal dalam jiwa bangsa Indonesia bahwa bangsa Indonesia adalah
bangsa pejuang. Sekaligus semangat juang yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
tersebut menjadi kebanggaan identitas nasional bagi bangsa Indonesia yang
membedakan dengan bangsa lain di ASEAN dan dunia pada umumnya. Sejarah telah
memberikan identitas nasional bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang.
2. Kebudayaan
Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional yaitu meliputi:
a. Akal Budi
Akal budi adalah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam
interaksinya antara sesama maupun antara pimpinan dengan staf, atau anak denagn
orangtua. Bentuk sikap dan perilaku tersebut adalah hormat-menghormati
antarsesama, sopan santun dalam sikap dan tutur kata, dan hormat pada orang tua.
b. Peradaban
Peradaban yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia adalah dilihat dari
beberapa aspek yang meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan hankam.
Identitas nasional dalam masing-masing aspek yang dimaksud adalah: (1) Ideologi
adalah sila-sila dalam Pancasila, (2) Politik adalah demokrasi langsung dalam pemilu
langsung presiden dan wakil presiden serta kepala daerah tingkat I dan tingkat II
kabupaten/kota, (3) Ekonomi adalah usaha kecil dan koperasi, (4) Sosial adalah
semangat gotong royong, sikap ramah tamah, murah senyum, dan setia kawan, dan (5)
Hankam adalah system keamanan lingkungan (siskamling), system perang gerilya, dan
teknologi kentongan dalam memberikan informasi bahaya, dan sebainya.
c. Pengetahuan
Pengetahuan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi: (1) Prestasi
anak bangsa dalam bidang olahraga bulutangkis dunia, (2) Karya anak bangsa dalam
bidang teknologi pesawat terbang, yaitu pembuatan pesawat terbang CN 235, di IPTN
Bandung, Jawa Barat, (3) Karya anak bangsa dalam bidang teknologi kapal laut, yaitu
pembuatan kapal laut Phinisi, dan (4) Prestasi anak bangsa dalam menjuarai lomba
olimpiade fisika dan kimia, dan sebagainya.
3. Budaya Unggul
Budaya unggul adalah semangat dan kultur kita untuk mencapai kemajuan dengan cara
“kita harus bisa, kita harus berbuat terbaik, kalau orang lain bisa, mengapa kita tidak
bisa”. Dalam UUD 1945, menyatakan bahwa bangsa Indonesia berjuang dan
mengembangkan dirinya sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, bersatu, maju,
makmur, serta adil atau berkesejahteraan. Untuk mencapai kualitas hidup demikian,
nilai kemanusiaan, demokrasi dan keadilan dijadikan landasan ideologis yang secara
ideal dan normative diwujudkan secara konsisten, konsekuen, dinamis, dan kreatif.
Untuk melahirkan budaya unggul, terlebih dahulu manusia harus bisa menjawab
tantangan yang ada dalam dirinya sendiri. Manusia unggul tidak lahir dari situasi statis,
melainkan dari proses dinamis. Tidak saja dalam pengertian bagaimana upaya
menemukan talenta terbaik dalam diri seseorang, melainkan upaya untuk terus-
menerus menjadi manusia yang lebih (over).
4. Suku Bangsa
Identitas nasional dalam aspek suku bangsa adalah adanya suku bangsa yang
majemuk (aneka ragam). Majemuk atau aneka ragamnya suku bangsa dimaksud
adalah terlihat dari jumlah suku bangsa kurang lebih 300 suku bangsa dengan bahasa
dan dialek yang berbeda. Populasinya menurut data BPS tahun 2003 adalah berjumlah
210 juta jiwa. Dari jumlah tersebut diperkirakan separuhnya atau 50% adalah suku
bangsa etnis Jawa. Sisanya adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia di
luar Jawa, seperti, suku Makassar-Bugis (3,68%), Batak (2,04%), Bali (1,88%), Aceh
(1,4%), dan suku-suku lainnya. Sedangkan suu bangsa atau etnis Tionghoa hanya
berjumlah 2,8% tetapi menyebar ke seluruh wilayah Indonesia dan mayoritas mereka
bermukim di perkotaan.
5. Agama
Identitas nasional dalam aspek agama adalah masyarakat agamis dan memiliki
hubungan antarumat seagama dan antarumat beragama yang rukun. Disamping itu,
menurut UU no. 16/1969, negara Indonesia mengakui multiagama yang dianut oleh
bangsanya yaitu Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Pada orde
baru, agama Kong Hu Cu tidak diakui sebagai agama resmi negara Indonesia, tetapi
sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara
dihapuskan. Islam adalah agama mayoritas bangsa Indonesia. Dalam islam dikenal
juga istilah Islam Santri (Islam yang memiliki pemahaman Islam yang kuat dan taat) dan
Islam Abangan (penganut Islam yang tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang
syariah Islam). Islam Santri terbagi dua yaitu, Islam Modernis (berorientasi pada
pencarian tafsir baru atau ijtihat atas wahyu Allah) dan Islam Tradisionalis
(menyandarkan pengalaman agama secara apa adanya pada kitab dan sunah Rasul
serta pendapat para ulama). Indonesia merupakan agama multiagama, karena itu
Indonesia dikatakan negara yang rawan disintegrasi bangsa.Untuk itu, menurut Magnis
Suseno, salah satu jalan untuk mengurangi resiko konflik antar agama perlu diciptakan
tradisi saling menghormati antara umat agama yang ada. Menghormati berarti
mengakui secara positif dalam agama dan kepercayaan orang lain jugaa mampu
belajar satu sama lain.
6. Bahasa
Bahasa adalah salah satu atribut bangsa disamping sebagai identitas nasional. Bahasa
Indonesia dikenal sebagai bahasa Melayu yang merupakan bahasa penghubung
(Lingua Franca) berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Bahasa melayu
ini pada tahun 1928 ditetapkan oleh pemuda dari berbagai suku bangsa Indonesia
dalam peristiwa sumpah pemuda sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.