You are on page 1of 10

MKA, Volume 38, Nomor 3,Desember 2015 http://jurnalmka.fk.unand.ac.

id

Artikel Penelitian

PERBANDINGAN PROGNOSIS SUBTIPE MOLEKULER


KANKER PAYUDARA ANTARA PASIEN KANKER PAYUDARA
WANITA USIA MUDA DAN TUA DI RSUP DR. M. DJAMIL
PADANG
Irwan1, Azamris1, Hafni Bachtiar2

Abstrak

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa subtipe molekuler kanker payudara memiliki


perbedaan distribusi dan efek prognostik antara usia muda dan tua, sedangkan data lokal
maupun nasional tidak ada penulis temukan. Metode : Penelitian komparatif dengan metode
cross sectional. Dilakukan bulan Januari – April 2015, sampel 96 penderita kanker payudara
wanita usia ≤ 40 tahun dan > 40 tahun yang tercatat di rekam medis dan registrasi kanker
payudara dari tahun 2012 – 2014. Hasil : Kejadian kanker payudara wanita usia muda di RSUP
dr. M. Djamil Padang selama 3 tahun (2012-2014) yaitu 27,1% dan usia tua 72,9%. Analisa
bivariat tidak menunjukkan hubungan yang signifikan antara berbagai karakteristik tumor dengan
kejadian residif dan meninggal pada usia muda. Sedangkan pada usia tua, terdapat hubungan
yang signifikan antara ukuran tumor dan metastasis terhadap kejadian residif dan meninggal.
Kesimpulan : Ada perbedaan karakteristik dan gambaran subtipe molekuler kanker payudara
antara usia muda dan tua, usia muda tumor cenderung berukuran besar, kelenjar getah bening
positif, adanya invasi limfovaskuler, grade tumor tinggi, indeks proliferasi Ki67 tinggi serta
reseptor hormon negatif. Terdapat kecenderungan perbedaan prognosis kanker payudara wanita
antara usia muda dan tua berdasarkan subtipe molekuler namun tidak bermakna secara statistik.
Kata kunci : Usia, subtipe molekuler kanker payudara, prognosis

Abstract

Previous study showed that molecular subtypes of breast cancer have different distribution and
prognostic effect between the young and adult, whereas it cannot found in the local and national
data. Method : Comparative research with cross sectional design. Held in January-April 2015,
Ninety six samples of breast cancer women with age ≤ 40 years old and > 40 years old that has
been recorded in medical records and breast cancer registration from year 2012-2014. Result :
Breast cancer that happened to young women at General Hospital dr. M. Djamil Padang for 3
years (2012-2014) are 27,1% and the adult are 72,9%. In bivariat analysis, there are not
relationship between characteristics of tumor with recurrent and death while in the adult women
breast cancer, tumor size and metastases have relation with recurrent and death that are
significant statistically. Conclusion : There are different characteristics and description of breast
cancer molecular subtype between young and adult women, young ages are tend to have big
tumor, lymph node positive, lymphovascular invasion, high grade tumor, proliferation index Ki67
high and negative hormone receptor. There are differences tendency of prognosis women breast
cancer between the young and adult based on molecular subtype but statistically, the relationship
is not significant.
Keyword: Age, breast cancer molecular subtype, prognosis
Afiliasi Penulis: 1. Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas / RSUP dr. M. Djamil Padang, 2.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Korespondensi : Irwan, email :
irwanabdulrachman@gmail.com, HP: 085365167018

208
MKA, Volume 38, Nomor 3,Desember 2015 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

PENDAHULUAN menjadi faktor penentu utama dalam


peningkatan reseptor estrogen. Jadi
Kanker payudara merupakan wanita usia tua memiliki reseptor
penyakit heterogen dengan beragam estrogen yang lebih tinggi dibandingkan
profil biologis serta prognosis klinis.1 wanita usia muda. Namun jika usia yang
Kanker payudara sebagian besar sama dibandingkan, wanita dengan
mengenai wanita usia tua, namun status premenopausal memiliki
panduan khusus mengenai terapi yang konsentrasi reseptor progesteron lebih
berbasis bukti pada kelompok usia ini tinggi daripada wanita postmenopausal.9
masih kurang. Sebaliknya pada populasi Terdapat hubungan antara usia
wanita kanker payudara usia muda, dengan karakteristik biologis tumor yang
keputusan mengenai tatalaksana kanker baik (favorable). Dibandingkan dengan
payudara telah didasarkan pada faktor usia muda, pasien kanker payudara usia
prognostik dan prediktif pasien serta tua memiliki lebih banyak tumor yang
karakteristik tumor.2 The European diploid, fraksi S-phase yang rendah, p53
Society of Breast Cancer Specialist normal, reseptor epidermal growth factor
mendefinisikan wanita usia muda (young dan c-erbB2 yang negatif atau rendah.10
women) adalah wanita yang berusia di Kanker payudara pada wanita usia di
bawah 40 tahun.3 bawah 40 tahun cenderung berukuran
Acuan prognosis untuk masing- lebih besar (dengan median tumor 2 cm
masing pasien berdasarkan analisa pada usia muda dan 1,5 cm pada usia
penanda biologis tumor primer yang tua), stadiumnya lebih lanjut pada saat
mencakup reseptor estrogen (ER), diagnosis (lebih berkemungkinan dengan
reseptor progesteron (PR), Human kelenjar getah bening positif) dan lebih
Epidermal Growth Factor receptor 2 agresif (kecil kemungkinan untuk
(HER2) dan Ki67 bersamaan dengan berdiferensiasi baik), ekspresi estro-
usia, status menopausal, ukuran tumor, gen/progesterone receptor (ER/PR) yang
grading histologi serta keterlibatan rendah dan ekspresi human epidermal
kelenjar getah bening. St Gallen growth factor receptor 2 (HER2) yang
International Breast Cancer Conference tinggi serta proliferasi marker
11,12,13,14, 15
memberikan definisi tentang subtipe Ki67.
intrinsik kanker payudara yaitu luminal A Tumor dengan reseptor hormon
(ER+, PR+, HER2- dan Ki67 rendah), positif memiliki luaran yang lebih baik,
luminal B (ER+ , PR+, HER2-, Ki67 dimana tumor dengan luminal A bersifat
tinggi), HER2-overexpression (ER-, PR- lebih lambat progresifitasnya diban-
HER2+) dan basal like atau triple dingkan dengan tumor luminal B,
negative (ER-, PR-, HER2-).1,4,5 sedangkan tumor dengan reseptor
Usia merupakan faktor penting hormon negatif memiliki perjalanan
untuk resiko rekurensi tanpa bergantung alamiah yang agresif dan keluaran yang
pada faktor lainnya (independent risk jelek.2 Meskipun dengan terapi yang
factor).6,7 Sekitar 25% kanker payudara optimal, beberapa studi klinis
terjadi sebelum usia menopause.8 Ketika menunjukkan bahwa pasien kanker
usia pasien dan status menopausal payudara usia muda memiliki luaran
dianalisa secara bersamaan, usia yang jelek dibanding pasien yang
209
MKA, Volume 38, Nomor 3,Desember 2015 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

mengalami kanker payudara di usia Fakultas Kedokteran Universitas Anda-


tua.16 las/RSUP dr. M. Djamil Padang.
Jadi penanda biologis imunohis- Populasi dalam penelitian ini adalah
tokimia ini dapat menunjukkan perbe- seluruh penderita kanker payudara yang
daan efek prognostik dan prediktif antara tercatat dalam rekam medis dan
penderita kanker payudara usia tua registrasi kanker payudara divisi
dengan usia muda. Tetapi sedikit sekali Onkologi bagian Bedah RSUP dr. M.
diketahui mengenai implikasi penanda Djamil Padang. Sampel yang diambil
biologis ini terhadap luaran penderita dalam penelitian ini adalah penderita
kanker payudara usia tua.2 kanker payudara yang sudah didiagnosis
Distribusi dan efek prognostik dan mendapatkan terapi menurut
subtipe molekuler tertentu dari populasi protokol dan tercatat pada Rekam Medis
kanker payudara usia tua dibandingkan dan Registrasi Kanker Payudara Divisi
dengan usia muda masih belum Onkologi di Bagian Bedah RSUP dr. M.
diketahui.2 Penelitian di Belanda oleh Djamil Padang pada tahun 2012 – 2014
Esther, dkk 2013 telah menunjukkan dengan menggunakan teknik simple
bahwa subtipe molekuler kanker random sampling. Kriteria inklusi yaitu
payudara memiliki perbedaan distribusi Penderita kanker payudara wanita usia
dan efek prognostik antara penderita muda (≤ 40 tahun) dan tua (>40 tahun)
kanker payudara usia tua dibandingkan yang telah dilakukan pemeriksaan
dengan usia muda.2 Sedangkan data histopatologi dan imunohistokimia. Jika
mengenai perbandingan distribusi dan penderita kanker payudara disertai
prognosis subtipe molekuler kanker kanker pada organ lainnya yang bukan
payudara antara penderita kanker metastasis dari kanker payudara,
payudara usia muda dan tua baik lokal meninggal dalam periode tiga tahun oleh
maupun nasional tidak ada penulis karena sebab lain dan data rekam medis
temukan. yang tidak dapat ditelusuri akan
Hal inilah yang membuat penulis dimasukkan ke dalam kriteria ekslusi.
ingin meneliti bagaimana perbandingan Variabel bebas adalah subtipe molekuler
prognosis subtipe molekuler kanker kanker payudara, variabel tergantung
payudara antara penderita kanker adalah prognosis kanker payudara dan
payudara usia muda dan tua di RSUP dr. variabel pendahulu adalah usia.
M. Djamil Padang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE
Dari data rekam medis dan
Desain yang digunakan dalam registrasi kanker payudara didapatkan
penelitian ini bersifat komparatif, dengan 96 penderita kanker payudara yang
metode penelitian cross sectional berobat ke RSUP dr. M. Djamil Padang
tentang perbandingan prognosis subtipe tahun 2012- 2015. Kesulitan penelitian
molekuler kanker payudara antara ini adalah kurangnya evaluasi terhadap
penderita kanker payudara usia muda grade tumor dan status invasi
dan tua. Penelitian dilakukan pada bulan limfovaskuler yang dibacakan oleh
Januari – April 2015 di bagian bedah bagian Patologi Anatomi, dari 96
210
MKA, Volume 38, Nomor 3,Desember 2015 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

penderita hanya 59 penderita yang Tabel 2. Hubungan karakteristik tumor


memiliki grade tumor sedangkan status dengan kejadian residif ber-
invasi limfovaskuler hanya 32 penderita. dasarkan usia
Terdapat 27 kasus kanker payudara
yang residif dan 15 penderita kanker
payudara yang meninggal, namun hanya
12 penderita yang meninggal karena
kanker payudara.
Data diolah dengan menggu-
nakan program komputer. Analisis data
dilakukan secara deskriptif dan mencari
untuk mencari hubungan antar 2 variabel
digunakan uji Chi – kuadrat dengan
derajat kepercayaan 95%.

Tabel 1. Karakteristik Sampel

Karakteristik F %

Usia
≤ 40 tahun 26 27,1
> 40 tahun 70 72,9
Jenis histopatologi
Invasif ductal ca 76 79,2
Invasif lobular ca 20 20,8
Grade tumor
Grade I 6 10,2
Grade II 42 71,2
Grade III 11 18,6
Invasi limfovaskuler
Tidak ada invasi 17 53,1
Ada invasi 15 46,9
Ukuran tumor
T1 5 5,2
T2 36 37,5
T3 16 16,7
T4 39 40,6 Banyak faktor yang mempe-
Kelenjar getah bening ngaruhi prognostik kanker payudara dan
Negatif 27 28,1
Positif 69 71,9 usia merupakan faktor penting untuk
Metastasis resiko rekurensi tanpa bergantung pada
M0 89 92,7 faktor lainnya (independent risk
M1 7 7,3 6,7,17,18,19
Subtipe molekuler factor). Terdapat hubungan
Luminal A 11 11,5 antara usia dengan karakteristik biologis
Luminal B 38 39,6
HER2overexpression 25 26,0
tumor.10
Triple negative 22 22,9 Subtipe histologi merupakan
Prognosis salah satu faktor prognostik kanker
Residif 27 28,1
Meninggal
*
15 15,6 payudara.18 Jenis histopatologi kanker
* payudara terbanyak adalah karsinoma
Dari 15 penderita yang meninggal, 12 penderita
meninggal karena kanker payudara dan 3 penderita duktal invasif (Samina Khokher, et al
karena penyebab lainnya
211
MKA, Volume 38, Nomor 3,Desember 2015 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

dengan persentase 91% dan American mempengaruhi karakteristik tumor


Cancer Society dengan perbandingan dibandingkan jenis histopatologi tumor
10:1 terhadap karsinoma lobular invasif). itu sendiri sehingga meskipun karsinoma
Terdapat perbedaan karakteristik tumor lobular invasif yang memiliki prognosis
antara karsinoma duktal invasif dan lebih baik, akan menjadi buruk jika
karsinoma lobular invasif. Karsinoma terjadi pada usia muda.
lobular invasif terjadi pada usia lebih tua,
ukuran tumor lebih besar, reseptor
hormon yang positif, HER2 dan p53 Tabel 3. Hubungan karakteristik tumor
yang negatif, kurang sering menginvasi dengan kejadian meninggal
pembuluh darah jika dibandingkan berdasarkan usia
dengan karsinoma duktal invasif tetapi
lebih sering multifokal, multisentrik dan
bilateral, berkaitan dengan mening-
katnya resiko terjadinya kanker payudara
kontralateral, grade histology yang
rendah, lebih sering bermetastasis pada
lokasi yang tidak biasa seperti saluran
cerna dan meningen. Secara khusus,
karsinoma lobular invasif menunjukkan
ciri yang berkaitan dengan prognosis
yang baik dibandingkan karsinoma
duktal invasif.22,23
Pada penelitian ini karsinoma
duktal invasif merupakan jenis yang
paling banyak yaitu 76 penderita
(79,2%). Dari 20 penderita karsinoma
lobular invasif, sebagian besar terjadi
pada usia tua (> 40 tahun) yaitu 15
penderita. Namun persentase kejadian
residif dan meninggal lebih besar pada
penderita kanker payudara usia muda
(38,5% dan 16,7%) dengan jenis
histopatologi yang sama yaitu karsinoma
lobular invasif (40% dan 20%).
Jika dikaitkan dengan karakteristik
tumor lainnya, karsinoma lobular invasif
pada usia muda dalam penelitian ini
memiliki tumor dengan stadium T4 dan Grade histologi tumor dinilai
kelenjar getah bening yang positif. berdasarkan derajat diferensiasi dari
Sebagian besar dengan ER (-), PR (-) jaringan tumor.24 Tumor dengan grade
dan HER2 (-). Satu penderita dengan tinggi memiliki gambaran abnormal dan
metastasis paru. Jadi pada penelitian ini cenderung menjadi agresif, rekurensi
tampak bahwa usia muda lebih dan metastasis. Penderita kanker
212
MKA, Volume 38, Nomor 3,Desember 2015 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

payudara dengan tumor yang high grade tinggi yaitu usia muda dan kelenjar getah
termasuk dalam kelompok high risk dan bening yang positif.
terdapat indikasi untuk kemoterapi Invasi limfovaskuler merupakan
adjuvant.25 Terdapat hubungan terbalik sebuah langkah penting dalam proses
antara grade diferensiasi tumor dengan kompleks untuk terjadinya metastasis
pathomorphological response (PMR) dari suatu tumor dan sebuah kriteria
grade pada pasien kanker payudara yang sangat penting untuk terapi
yang diberikan kemoterapi neoadjuvant, selanjutnya.27 Invasi limfovaskuler
dimana tumor yang berdiferensiasi baik merupakan sebuah faktor prognostik
rata-rata memiliki respon yang jelek.26 jelek yang tidak tergantung
Pada penelitian ini didapatkan (independent) pada penderita dengan
kejadian residif dan meninggal lebih kanker payudara invasif.28 Young Ju
tinggi pada tumor dengan grade II dan Song , dkk mendapatkan persentase OS
III. Berdasarkan usia, penderita kanker dan DFS 5 tahun lebih rendah pada
payudara usia muda memiliki prognosis penderita dengan invasi limfovaskuler
yang lebih jelek dibandingkan usia tua dibandingkan dengan yang tidak.28 Pada
karena sebagian besar tumor memiliki penelitian ini, penderita dengan invasi
grade III. Sedangkan pada usia tua limfovaskuler memiliki prognosis yang
kejadian residif dan meninggal, sebagian jelek dengan persentase residif dan
besar terdapat pada tumor dengan grade meninggal lebih tinggi (33,3% dan 20%).
II. Pada umumnya tumor – tumor ini Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada
berukuran lebih besar (≥ T2), memiliki hubungan antara invasi limfovaskuler
kelenjar getah bening yang positif pada dengan residif dan meninggal dunia (p =
saat diagnosis, reseptor hormon 0,209 dan p = 0,092). Tidak ada data
bervariasi baik positif maupun negatif mengenai kejadian residif pada
namun sebagian besar tumor memiliki penderita usia muda tanpa invasi
indeks Ki67 tinggi ≥ 14%. Hal ini sesuai limfovaskuler dan kematian pada
dengan sifat – sifat tumor dengan grade penderita usia tua dengan atau tanpa
histologi yang tinggi, dimana semakin invasi limfovaskuler sehingga sulit untuk
tinggi grade tumor akan semakin agresif membandingkan prognosis dengan
dan cepat proliferasinya yang ditandai adanya invasi limfovaskuler pada kedua
dengan indeks Ki67 tinggi, ukuran yang kelompok usia tersebut. Hal ini karena
besar, adanya invasi ke jaringan lain dari 96 penderita hanya 32 orang yang
seperti kelenjar getah bening meskipun memiliki status invasi limfovaskuler.
belum terdapat metastasis jauh saat Semua pasien dengan invasi
diagnosis. Sebagian besar penderita limfovaskuler yang residif dan meninggal
mendapatkan terapi adjuvant, namun dalam penelitian ini memiliki jenis
terjadi residif baik lokoregional maupun histopatologi karsinoma duktal invasif,
jauh serta meninggal dalam waktu ≤ 3 hal ini sesuai dengan kepustakaan
tahun setelah diagnosis. Hal ini dimana jenis ini lebih sering menginvasi
kemungkinan disebabkan karena telah jaringan limfovaskuler dibandingkan
adanya proses rekurensi ketika dalam karsinoma lobular invasif. Penderita usia
terapi dan kriteria lainnya yang membuat muda memiliki prognosis lebih jelek.
penderita berada dalam kelompok resiko Semua penderita muda yang residif,
213
MKA, Volume 38, Nomor 3,Desember 2015 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

meninggal setelah terapi sedangkan dengan persentase (16,7%) disbanding-


pada penderita usia tua yang residif tidak kan usia tua (11,6%), namun tumor
ada yang meninggal. Jika dilihat dari dengan T4 lebih banyak yang meninggal
karakteristik tumor, alasan yang dapat pada usia tua (28,6%). Hal ini
dikemukan mengenai jeleknya prognosis kemungkinan disebabkan karena seba-
pada usia muda adalah ukuran tumor gian besar penderita telah memiliki
yang besar, adanya kelenjar getah metastasis jauh pada saat diagnosis.
bening yang positif, grade tumor yang Hubungan ini bermakna secara statistik
tinggi, reseptor hormon yang negatif baik ukuran tumor dengan kejadian
serta indeks proliferasi Ki67 yang tinggi. meninggal pada usia tua (p=0,03)
Jadi terdapat akumulasi beberapa faktor maupun metastasis dengan kejadian
prognostik yang jelek pada penderita meninggal pada usia tua (p=0,01). Hal
kanker payudara usia muda. Perbedaan ini dapat diterangkan bahwa sebagian
dengan penderita kanker payudara usia besar penderita usia tua yang meninggal
tua, prognosis yang lebih baik karena dengan tumor T4 memiliki metastasis.
adanya reseptor hormon estrogen dan Reseptor hormon, ekspresi HER2
progesteron yang positif dan nilai Ki67 dan Ki67 merupakan salah satu faktor
yang rendah. prognostik kanker payudara.18 Tumor
Ukuran tumor merupakan salah dengan reseptor hormon positif memiliki
satu faktor prognostik kanker payu- luaran (outcome) yang lebih baik
dara.17 Ukuran tumor berkorelasi dengan dibandingkan tumor dengan reseptor
terdapatnya dan jumlah kelenjar getah hormon negatif.2 Sedangkan Ki67
bening aksila yang terlibat, dan juga menggambarkan proliferasi sel tumor
merupakan sebuah faktor prognostik dan memberikan informasi tambahan
yang tidak tergantung (independent), dan prediksi independen terhadap
dengan peningkatan rata – rata reku- respon kemoterapi dan prognosis pada
rensi jauh seiring bertambah besarnya kelompok pasien kanker payudara yang
ukuran tumor.29 Letalitas kanker mendapatkan terapi neoadjuvant.20,21
payudara meningkat dengan ukuran Kanker payudara pada wanita usia muda
tumor dan adanya kelenjar getah bening (≤ 40 tahun) cenderung memiliki
regional.30 Pada penelitian ini didapatkan ekspresi reseptor estrogen/progesteron
kejadian residif dan meninggal yang rendah dan ekspresi HER2 yang
meningkat seiring dengan meningkatnya tinggi serta proliferasi penanda
11,12,13,14,15
ukuran tumor (38,5% dan 27%). Pada Ki67. Hasil penelitian ini sesuai
usia muda, tumor cenderung berukuran dengan kepustakaan tersebut dimana
lebih besar dan kejadian residifnya lebih penderita kanker payudara wanita usia
tinggi dibandingkan usia tua. Persentase muda (≤ 40 tahun) memiliki prognosis
tumor dengan T4 pada usia muda yang yang lebih jelek dari usia tua (> 40
mengalami residif (44,4%) sedangkan tahun) dengan persentase residif dan
pada usia tua (33,3%). Pada kedua usia, meninggal yang lebih tinggi (38,5% vs
sebagian besar tumor dengan T4 ini 24,3% dan 16,7% vs 11,6%). Prognosis
memiliki kelenjar getah bening yang yang jelek pada usia muda ini juga
positif. Penderita kanker payudara usia sesuai dengan jenis subtipe molekuler
muda lebih banyak yang meninggal yang didapatkan yaitu triple negative
214
MKA, Volume 38, Nomor 3,Desember 2015 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

(ER/PR-, HER2 -). Pada usia tua (> 40 (Catteaau et al, 1999).31 Ketika meneliti
tahun) kejadian residif lebih banyak pada frekuensi relatif metilasi pada dua
subtipe HER2 overexpression dan kelompok usia penderita kanker
persentase yang meninggal lebih tinggi payudara antara etnis Afrika-Amerika
pada subtipe Luminal B. Namun secara dan Eropa-Amerika, Songping dkk
statistik, hubungan antara subtipe mole- mendapatkan bahwa penderita kanker
kuler dengan prognosis kanker payudara payudara etnis Afrika-Amerika berusia
berdasarkan usia tidak signifikan. muda (< 50 tahun) dan ER negatif
Kejadian residif dan meninggal pada secara signifikan memiliki indeks metilasi
penderita usia muda, lebih tinggi pada lebih tinggi pada lokus CDH13
subtipe molekuler apapun dibandingkan dibandingkan dengan penderita kanker
usia tua, hal ini kemungkinan besar payudara etnis Eropa-Amerika dengan
karena adanya akumulasi berbagai karakteristik yang sama.33
faktor prognosis yang jelek pada
kelompok usia tersebut yaitu ukuran
tumor yang relatif besar, kelenjar getah SIMPULAN
bening yang positif, adanya invasi
limfovaskuler, grade tumor yang tinggi, Kejadian kanker payudara wanita
indeks proliferasi Ki67 yang tinggi. Jadi usia muda di RSUP dr. M. Djamil
usia muda berhubungan dengan Padang selama 3 tahun (2012-2014)
prognosis kanker payudara yang jelek. yaitu 27,1% sedangkan usia tua 72,9%.
Seperti kanker lainnya, kanker Terdapat perbedaan karakteristik dan
payudara dianggap sebagai bagian dari gambaran subtipe molekuler kanker
akumulasi perubahan genetik yang payudara antara penderita kanker
multipel sehingga terjadi ekspresi onko- payudara wanita usia muda dan tua,
gen yang berlebihan dan kehilangan dimana penderita kanker payudara usia
penekan tumor (tumor suppressor). muda cenderung memiliki ukuran tumor
Perubahan metilasi DNA pada akhirnya relatif besar, kelenjar getah bening
akan menyebabkan ketidakstabilan positif, adanya invasi limfovaskuler,
grade tumor yang tinggi, indeks
karakteristik genetik pada kanker melalui
beberapa cara.31 Data mengenai meti- proliferasi Ki67 tinggi serta reseptor
lasi telah dihubungkan dengan para- hormon yang negatif.
meter klinikopatologi untuk menjelaskan Ada kecenderungan perbedaan
peranan metilasi pada karsinogenesis prognosis kanker payudara wanita
kanker payudara. Laporan dari Widsch- antara penderita usia muda dan tua
wendter, dkk menunjukkan adanya berdasarkan subtipe molekuler namun
perbedaan signifikan pada status tidak bermakna secara statistik.
reseptor hormon diantara kelompok
dengan metilasi DNA.32 Melalui analisa
Southern dari region promoter BRCA1, DAFTAR RUJUKAN
metilasi ditemukan pada 11% kasus
1. Falck AK, Fernö M, Bendahl PO, Rydén
kanker payudara sporadik dan L. St Gallen molecular subtypes in
berhubungan terbalik dengan ekspresi primary breast cancer and matched
estrogen maupun progesteron reseptor lymph node metastases – aspects on
215
MKA, Volume 38, Nomor 3,Desember 2015 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

distribution and prognosis with luminal A progesterone receptor, and patient


tumours: result from a prospective characteristics in human breast cancer.
randomized trial. BMC cancer. 2013; 13: J Clin Oncol 1984; 2(10): 1102-1109
558: 1–10 10. Diab SG, Elledge RM, Clark GM. Tumor
2. De Kruif EM, Bastiannet E, Rubertá F, characteristic and clinical outcome of
De Craen AJM, Kuppen PJK, Smit V elderly women with breast cancer.
TBHM, et al. Comparison of frequencies Journal National Cancer Institute. 2000;
and prognostic effect of molecular 92(7): 550-556
subtypes between young and elderly 11. Meagan B, James F, Nehmat H, Judy K,
breast cancer patients. Mol Oncol 2014; John B: Breast cancer in young women.
8: 1014-1025 Australian Family Physician. 2005; 34:
3. Cardoso F et al. The European Society 851-855
of Breast Cancer Specialists recom- 12. Liukkonen S, Leidenius M, Saarto T,
menddations for the management of Sjöström-Mattson J. Breast cancer in
young women with breast cancer. Europ very young women. Europ J Surg Oncol
J Cancer 2012; 48: 3355– 3377 2011; 37: 1030-1037
4. Goldhirsch A, Winer EP, Coates AS, 13. Assi HA., Khoury KE, Dbouk H, Khalil
Gelber RD, Piccart-Gebhart M, LE, Mouhieddine TH, El Saghir NS.
Thürlimann B, et al. Personalizing the Epidemiology and prognosis of breast
treatment of women with early breast cancer in young women. J Thoracic Dis
cancer: highlight of the St Gallen 2013; 5(S1): S2-S8
International Expert Consensus on the 14. Freedman RA, Partridge AH.
Primary Therapy of Early Breast Cancer Management of breast cancer in very
2013. Ann Oncol 2013; 00: 1-18 young women. The Breast. 2013; 22:
5. Lyman GH, Kuderer NM, Lyman SL, S176-S179
Debus M, Minton S, Balducci L, et al. 15. Kwon JH et al. Triple negativity and
Menopausal status and the impact of young age as prognostic factors in
early recurrence on breast cancer lymph node-negative invasive ductal
survival. Cancer Control 1997; 4(4): carcinoma of 1 cm or less. BMC Cancer.
335-341 2010; 10: 557
6. Rudat V et al. Age 40 years or younger 16. Beadle BM. Ten-year recurrence rates
is an independent risk factor for in young women with breast cancer by
locoregional failure inearly breast locoregional treatment approach. Int J
cancer: a single-institutional analysis in Rad Oncol 2009; 73(3): 734-744
Saudi Arabia. Journal of oncology 17. Stopeck AT. Breast cancer. Diakses
Hindawi Publishing Corporation. 2012: dari:
1-10 http://emedicine.medscape.com/article/1
7. Mutlu H, Ozdogan M, Colak T, Akca Z, 947145-overview#aw2aab6b2b7.
Buyukcelik A. Variation in prognostic 18. Bradley KT. Prognostic and Predictive
factors and molecular phenotype with Factors in Breast Cancer. Newspath.
menopausal status in Turkish patients Diakses dari: http://www.cap.org/ apps/
with breast cancer. Int J Hematol Oncol docs/newspath/0709/prognostic_and_pr
2013; 2(23): 109-116 edictive_factors_in_breast_cancer.pdf.
8. Livi L et al. The impact of young age on 19. National Cancer Institute. Cancer
breast cancer outcome. Europ J Surg staging. Diakses dari: http://www.
Oncol 2010; 36: 639-645 cancer.gov/cancertopics/factsheet/detec
9. Clark GM, Osborne CK, McGuire WL. tion/staging.
Correlation between estrogen receptor,
216
MKA, Volume 38, Nomor 3,Desember 2015 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id

20. Weigel MT, Dowsett M. Current and 27. Mohammed ZMA, McMillan DC,
emerging biomarkers in breast cancer: Edwards J, Mallon E, Doughty JC,
prognosis and prediction. Endocrine- Orange C, et al. The relationship
Relat Cancer 2010; 17: R245-R262 between lymphovascular invasion and
21. Fasching PA, Heusinger K, Haeberle L, angiogenesis, hormone receptors, cell
Niklos M, Hein A, Bayer CM, et al. Ki67, proliferation and survival in patients with
chemotherapy response, and prognosis primary operable invasive ductal breast
in breast cancer patients receiving cancer. BMC Clin Pathol 2013; 13(31):
neoadjuvant treatment. BioMed Central 1-9
Cancer 2011; 11 (486): 1-13 28. Song YJ, Shin SH, Cho JS, Park MH,
22. Pestalozzi BC, Zahrieh D, Mallon E, Yoon JH, Jegal YJ. The role of
Gusterson BA, Price KN, Gelber RD, et lymphovascular invasion as a prognostic
al. Distinct clinical and prognostic factor in patients with lymph node
features of infiltrating lobular carcinoma positive operable invasive breast
of the breast: combined results of 15 cancer. J breast Cancer. 2011; 14(3):
international breast cancer study group 198-203
clinical trials. J Clin Oncol 2008; 29. Cianfrocca M, Goldstein LJ. Prognostic
26:3006-3014 and predictive factors in early stage
23. Reed AEM, Kutasovic JR, Lakhani SR, breast cancer. The Oncologist.
Simpson PT. Invasive lobular carcinoma 2004;9:606-616
of the breast:nmorphology, biomarkers 30. Michaelson JS, Silverstein M,
and ‘omics. Breast Cancer Research Cheongsiatmoy JA, Taghian A, Powell
2015; 17(12):1-11 S, Hughes K, et al. The effect of tumor
24. Rakha EA, Reis-Filho JS, Baehner F, size and lymph node status on breast
Dabbs DJ, Decker T, Eusebi V, et al. carcinoma lethality. Cancer
Breast cancer prognostic classification 2003;98(10): 2133-2143
in the molecular era: the role of 31. Yang X, Yan L, Davidson NE. DNA
histological grade. Breast Cancer methylation in breast cancer. Endocrine-
Research 2010, 12: 207 relat Cancer 2001;8: 115-127
25. Suyatno, Pasaribu ET. Bedah onkologi 32. Feng W, Shen L, Wen S, Rosen DG,
diagnostik dan terapi. Sagung seto. Jelinek J, Hu X, et al. Correlation
2010: 62 between CpG methylation profiles and
26. Timovska YO, Pivnyuk VM, hormone receptor status in breast
Oliynichenko GP, Anikushko MF, cancers. Breast Cancer Research
Zachartseva LM, Chekhun VF. Relation 2007;9(R57): 1-13
between pathomorphological response 33. Wang S, Dorsey TH, Terunuma A,
in tumors after neoadjuvant Kittles RA, Ambs S, Kwabi-Addo B.
chemotherapy and clinico-morphological Relationship between tumor DNA
and molecular prognostic factors in methylation status and patient
patients with breast cancer. Experiment characteristics in African-American and
Oncol 2009; 31(4): 231-236 European-American Women with breast
cancer. Plos One 2012;7: 1-10

217

You might also like