Professional Documents
Culture Documents
id
Artikel Penelitian
Abstrak
Abstract
Previous study showed that molecular subtypes of breast cancer have different distribution and
prognostic effect between the young and adult, whereas it cannot found in the local and national
data. Method : Comparative research with cross sectional design. Held in January-April 2015,
Ninety six samples of breast cancer women with age ≤ 40 years old and > 40 years old that has
been recorded in medical records and breast cancer registration from year 2012-2014. Result :
Breast cancer that happened to young women at General Hospital dr. M. Djamil Padang for 3
years (2012-2014) are 27,1% and the adult are 72,9%. In bivariat analysis, there are not
relationship between characteristics of tumor with recurrent and death while in the adult women
breast cancer, tumor size and metastases have relation with recurrent and death that are
significant statistically. Conclusion : There are different characteristics and description of breast
cancer molecular subtype between young and adult women, young ages are tend to have big
tumor, lymph node positive, lymphovascular invasion, high grade tumor, proliferation index Ki67
high and negative hormone receptor. There are differences tendency of prognosis women breast
cancer between the young and adult based on molecular subtype but statistically, the relationship
is not significant.
Keyword: Age, breast cancer molecular subtype, prognosis
Afiliasi Penulis: 1. Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Andalas / RSUP dr. M. Djamil Padang, 2.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Korespondensi : Irwan, email :
irwanabdulrachman@gmail.com, HP: 085365167018
208
MKA, Volume 38, Nomor 3,Desember 2015 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
Karakteristik F %
Usia
≤ 40 tahun 26 27,1
> 40 tahun 70 72,9
Jenis histopatologi
Invasif ductal ca 76 79,2
Invasif lobular ca 20 20,8
Grade tumor
Grade I 6 10,2
Grade II 42 71,2
Grade III 11 18,6
Invasi limfovaskuler
Tidak ada invasi 17 53,1
Ada invasi 15 46,9
Ukuran tumor
T1 5 5,2
T2 36 37,5
T3 16 16,7
T4 39 40,6 Banyak faktor yang mempe-
Kelenjar getah bening ngaruhi prognostik kanker payudara dan
Negatif 27 28,1
Positif 69 71,9 usia merupakan faktor penting untuk
Metastasis resiko rekurensi tanpa bergantung pada
M0 89 92,7 faktor lainnya (independent risk
M1 7 7,3 6,7,17,18,19
Subtipe molekuler factor). Terdapat hubungan
Luminal A 11 11,5 antara usia dengan karakteristik biologis
Luminal B 38 39,6
HER2overexpression 25 26,0
tumor.10
Triple negative 22 22,9 Subtipe histologi merupakan
Prognosis salah satu faktor prognostik kanker
Residif 27 28,1
Meninggal
*
15 15,6 payudara.18 Jenis histopatologi kanker
* payudara terbanyak adalah karsinoma
Dari 15 penderita yang meninggal, 12 penderita
meninggal karena kanker payudara dan 3 penderita duktal invasif (Samina Khokher, et al
karena penyebab lainnya
211
MKA, Volume 38, Nomor 3,Desember 2015 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
payudara dengan tumor yang high grade tinggi yaitu usia muda dan kelenjar getah
termasuk dalam kelompok high risk dan bening yang positif.
terdapat indikasi untuk kemoterapi Invasi limfovaskuler merupakan
adjuvant.25 Terdapat hubungan terbalik sebuah langkah penting dalam proses
antara grade diferensiasi tumor dengan kompleks untuk terjadinya metastasis
pathomorphological response (PMR) dari suatu tumor dan sebuah kriteria
grade pada pasien kanker payudara yang sangat penting untuk terapi
yang diberikan kemoterapi neoadjuvant, selanjutnya.27 Invasi limfovaskuler
dimana tumor yang berdiferensiasi baik merupakan sebuah faktor prognostik
rata-rata memiliki respon yang jelek.26 jelek yang tidak tergantung
Pada penelitian ini didapatkan (independent) pada penderita dengan
kejadian residif dan meninggal lebih kanker payudara invasif.28 Young Ju
tinggi pada tumor dengan grade II dan Song , dkk mendapatkan persentase OS
III. Berdasarkan usia, penderita kanker dan DFS 5 tahun lebih rendah pada
payudara usia muda memiliki prognosis penderita dengan invasi limfovaskuler
yang lebih jelek dibandingkan usia tua dibandingkan dengan yang tidak.28 Pada
karena sebagian besar tumor memiliki penelitian ini, penderita dengan invasi
grade III. Sedangkan pada usia tua limfovaskuler memiliki prognosis yang
kejadian residif dan meninggal, sebagian jelek dengan persentase residif dan
besar terdapat pada tumor dengan grade meninggal lebih tinggi (33,3% dan 20%).
II. Pada umumnya tumor – tumor ini Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada
berukuran lebih besar (≥ T2), memiliki hubungan antara invasi limfovaskuler
kelenjar getah bening yang positif pada dengan residif dan meninggal dunia (p =
saat diagnosis, reseptor hormon 0,209 dan p = 0,092). Tidak ada data
bervariasi baik positif maupun negatif mengenai kejadian residif pada
namun sebagian besar tumor memiliki penderita usia muda tanpa invasi
indeks Ki67 tinggi ≥ 14%. Hal ini sesuai limfovaskuler dan kematian pada
dengan sifat – sifat tumor dengan grade penderita usia tua dengan atau tanpa
histologi yang tinggi, dimana semakin invasi limfovaskuler sehingga sulit untuk
tinggi grade tumor akan semakin agresif membandingkan prognosis dengan
dan cepat proliferasinya yang ditandai adanya invasi limfovaskuler pada kedua
dengan indeks Ki67 tinggi, ukuran yang kelompok usia tersebut. Hal ini karena
besar, adanya invasi ke jaringan lain dari 96 penderita hanya 32 orang yang
seperti kelenjar getah bening meskipun memiliki status invasi limfovaskuler.
belum terdapat metastasis jauh saat Semua pasien dengan invasi
diagnosis. Sebagian besar penderita limfovaskuler yang residif dan meninggal
mendapatkan terapi adjuvant, namun dalam penelitian ini memiliki jenis
terjadi residif baik lokoregional maupun histopatologi karsinoma duktal invasif,
jauh serta meninggal dalam waktu ≤ 3 hal ini sesuai dengan kepustakaan
tahun setelah diagnosis. Hal ini dimana jenis ini lebih sering menginvasi
kemungkinan disebabkan karena telah jaringan limfovaskuler dibandingkan
adanya proses rekurensi ketika dalam karsinoma lobular invasif. Penderita usia
terapi dan kriteria lainnya yang membuat muda memiliki prognosis lebih jelek.
penderita berada dalam kelompok resiko Semua penderita muda yang residif,
213
MKA, Volume 38, Nomor 3,Desember 2015 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
(ER/PR-, HER2 -). Pada usia tua (> 40 (Catteaau et al, 1999).31 Ketika meneliti
tahun) kejadian residif lebih banyak pada frekuensi relatif metilasi pada dua
subtipe HER2 overexpression dan kelompok usia penderita kanker
persentase yang meninggal lebih tinggi payudara antara etnis Afrika-Amerika
pada subtipe Luminal B. Namun secara dan Eropa-Amerika, Songping dkk
statistik, hubungan antara subtipe mole- mendapatkan bahwa penderita kanker
kuler dengan prognosis kanker payudara payudara etnis Afrika-Amerika berusia
berdasarkan usia tidak signifikan. muda (< 50 tahun) dan ER negatif
Kejadian residif dan meninggal pada secara signifikan memiliki indeks metilasi
penderita usia muda, lebih tinggi pada lebih tinggi pada lokus CDH13
subtipe molekuler apapun dibandingkan dibandingkan dengan penderita kanker
usia tua, hal ini kemungkinan besar payudara etnis Eropa-Amerika dengan
karena adanya akumulasi berbagai karakteristik yang sama.33
faktor prognosis yang jelek pada
kelompok usia tersebut yaitu ukuran
tumor yang relatif besar, kelenjar getah SIMPULAN
bening yang positif, adanya invasi
limfovaskuler, grade tumor yang tinggi, Kejadian kanker payudara wanita
indeks proliferasi Ki67 yang tinggi. Jadi usia muda di RSUP dr. M. Djamil
usia muda berhubungan dengan Padang selama 3 tahun (2012-2014)
prognosis kanker payudara yang jelek. yaitu 27,1% sedangkan usia tua 72,9%.
Seperti kanker lainnya, kanker Terdapat perbedaan karakteristik dan
payudara dianggap sebagai bagian dari gambaran subtipe molekuler kanker
akumulasi perubahan genetik yang payudara antara penderita kanker
multipel sehingga terjadi ekspresi onko- payudara wanita usia muda dan tua,
gen yang berlebihan dan kehilangan dimana penderita kanker payudara usia
penekan tumor (tumor suppressor). muda cenderung memiliki ukuran tumor
Perubahan metilasi DNA pada akhirnya relatif besar, kelenjar getah bening
akan menyebabkan ketidakstabilan positif, adanya invasi limfovaskuler,
grade tumor yang tinggi, indeks
karakteristik genetik pada kanker melalui
beberapa cara.31 Data mengenai meti- proliferasi Ki67 tinggi serta reseptor
lasi telah dihubungkan dengan para- hormon yang negatif.
meter klinikopatologi untuk menjelaskan Ada kecenderungan perbedaan
peranan metilasi pada karsinogenesis prognosis kanker payudara wanita
kanker payudara. Laporan dari Widsch- antara penderita usia muda dan tua
wendter, dkk menunjukkan adanya berdasarkan subtipe molekuler namun
perbedaan signifikan pada status tidak bermakna secara statistik.
reseptor hormon diantara kelompok
dengan metilasi DNA.32 Melalui analisa
Southern dari region promoter BRCA1, DAFTAR RUJUKAN
metilasi ditemukan pada 11% kasus
1. Falck AK, Fernö M, Bendahl PO, Rydén
kanker payudara sporadik dan L. St Gallen molecular subtypes in
berhubungan terbalik dengan ekspresi primary breast cancer and matched
estrogen maupun progesteron reseptor lymph node metastases – aspects on
215
MKA, Volume 38, Nomor 3,Desember 2015 http://jurnalmka.fk.unand.ac.id
20. Weigel MT, Dowsett M. Current and 27. Mohammed ZMA, McMillan DC,
emerging biomarkers in breast cancer: Edwards J, Mallon E, Doughty JC,
prognosis and prediction. Endocrine- Orange C, et al. The relationship
Relat Cancer 2010; 17: R245-R262 between lymphovascular invasion and
21. Fasching PA, Heusinger K, Haeberle L, angiogenesis, hormone receptors, cell
Niklos M, Hein A, Bayer CM, et al. Ki67, proliferation and survival in patients with
chemotherapy response, and prognosis primary operable invasive ductal breast
in breast cancer patients receiving cancer. BMC Clin Pathol 2013; 13(31):
neoadjuvant treatment. BioMed Central 1-9
Cancer 2011; 11 (486): 1-13 28. Song YJ, Shin SH, Cho JS, Park MH,
22. Pestalozzi BC, Zahrieh D, Mallon E, Yoon JH, Jegal YJ. The role of
Gusterson BA, Price KN, Gelber RD, et lymphovascular invasion as a prognostic
al. Distinct clinical and prognostic factor in patients with lymph node
features of infiltrating lobular carcinoma positive operable invasive breast
of the breast: combined results of 15 cancer. J breast Cancer. 2011; 14(3):
international breast cancer study group 198-203
clinical trials. J Clin Oncol 2008; 29. Cianfrocca M, Goldstein LJ. Prognostic
26:3006-3014 and predictive factors in early stage
23. Reed AEM, Kutasovic JR, Lakhani SR, breast cancer. The Oncologist.
Simpson PT. Invasive lobular carcinoma 2004;9:606-616
of the breast:nmorphology, biomarkers 30. Michaelson JS, Silverstein M,
and ‘omics. Breast Cancer Research Cheongsiatmoy JA, Taghian A, Powell
2015; 17(12):1-11 S, Hughes K, et al. The effect of tumor
24. Rakha EA, Reis-Filho JS, Baehner F, size and lymph node status on breast
Dabbs DJ, Decker T, Eusebi V, et al. carcinoma lethality. Cancer
Breast cancer prognostic classification 2003;98(10): 2133-2143
in the molecular era: the role of 31. Yang X, Yan L, Davidson NE. DNA
histological grade. Breast Cancer methylation in breast cancer. Endocrine-
Research 2010, 12: 207 relat Cancer 2001;8: 115-127
25. Suyatno, Pasaribu ET. Bedah onkologi 32. Feng W, Shen L, Wen S, Rosen DG,
diagnostik dan terapi. Sagung seto. Jelinek J, Hu X, et al. Correlation
2010: 62 between CpG methylation profiles and
26. Timovska YO, Pivnyuk VM, hormone receptor status in breast
Oliynichenko GP, Anikushko MF, cancers. Breast Cancer Research
Zachartseva LM, Chekhun VF. Relation 2007;9(R57): 1-13
between pathomorphological response 33. Wang S, Dorsey TH, Terunuma A,
in tumors after neoadjuvant Kittles RA, Ambs S, Kwabi-Addo B.
chemotherapy and clinico-morphological Relationship between tumor DNA
and molecular prognostic factors in methylation status and patient
patients with breast cancer. Experiment characteristics in African-American and
Oncol 2009; 31(4): 231-236 European-American Women with breast
cancer. Plos One 2012;7: 1-10
217