You are on page 1of 11

ANATOMI FISIOLOGI UMUM RESPIRASI

MAKALAH
Dianjukan untuk memenuhi tugas MT FIRST AID
Dosen Pengajar :
Ichsan Hadi Pranoto S.Kes.MKKK

Kelompok 2 :
1. Ajie Rakasiwi 15020084
2. Andhika Laksamana W.P 15020088
3. Apriani Qodriah 15020096
4. Des Andre Rizcky K 15020101
5. Rangga Surya Nugraha 15020089
6. Wilzandy Aryandito 15020100

AKAMIGAS BALONGAN
INDRAMAYU
2016

Anatomi Fisiologi Umum Respirasi


Pengertian Respirasi
Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²)
Yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan
karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme
tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru. Sistem
Respirasi berfungsi untuk mengambil O² dari atmosfer ke dalam
sel tubuh untuk mentranspor CO² yang dihasilkan sel tubuh
kembali ke atmosfer. Selain itu organ respitorik juga berfungsi
pada organ bicara dan berperan dalam keseimbangan asam
basa, pertahanan tubuh untuk melawan benda asing dan
pengaturan hormonal tekanan darah.
Anatomi Fisiologi Saluran Respirasi
Di bedakan menjadi dua saluran yaitu, saluran nafas
bagian atas dan saluran nafas bagian bawah. Saluran nafas
bagian atas terdiri dari : Rongga hidung, sinus paranasalis,
faring dan laring. Saluran nafas bagian bawah terdiri dari :
Trakea, bronkus, dan paru-paru.
1. Saluran Nafas Bagian Atas
A. Rongga Hidung
Hidung adalah saluran nafas pertama. Ketika bernafas,
udara yang di inspirasikan melalui rongga hidung akan
menjalani tiga proses, yaitu penyaringan ( Filtrasi),
Penghangatan dan pelembaban.

 Hidung terdiri atas beberapa bagian-bagian sebagai


berikut :
- Bagian luar dinding terdiri dari kulit.
- Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang
rawan
- Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang
berlipat-lipat yang dinamakan karang hidung
(Konka Nasalis), yang berjumlah 3 buah
yaitu: konka nasalis inferior, konka nasalis
media, dan konka nasalis superios.
 Diantara konka nasilis terdapat 3 buah lekukan
meatus,yaitu : meatus superior, meatus inferior dan
meatus media. Meatus-meatus ini yang dilewati
udara pernafasan, sebelah dalam yang
berhubungan dengan tekak yang disebut koana.
 Dasar rongga hidung di bentuk oleh rahang atas ke
atas rongga hidung berhubungan dengan rongga
yang disebut sinus paranasalis yaitu sinus
maksilaris pada rahang atas, sinus frontalis pada
tulang dahi, sinus sfenoidalis pada rongga tulang
baji, dan sinus etmoidalis pada rongga tulang tapis.
 Pada sinus etmoidalis keluar ujung-ujung
saraf penciuman yang menuju kekonka
nasalis. Pada konka nasalis terdapat sel-sel
penciuman, sel tersebut terutama terdapat pada
di bagian atas. Pada hidung di bagian mukosa
terdapat serabut saraf atau reseptor dari saraf
penciuman ( nervus olfaktorius ).
 Di sebelah konka bagian kiri kanan dan sebelah
atas dari langit-langit terdapat satu lubang
pembuluh yang menghubungkan rongga tekak
dengan rongga pendengaran tengah. Saluran ini
disebut tuba auditiva eustachi yang
menghubungkan telinga tengah dengan faring dan
laring. Hidung juga berhubungan dengan saluran
air mata atau tuba lakrimalis.
 Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa
yang sangat banyak mengandung vaskular yang
disebut bukosa hidung. Lendir di sekresi secara
trus menerus oleh sel-sel goblet yang melapisi
permukaan mukosa hidung dan bergerak ke
belakang ke nasofaring oleh gerakan silia.
B. Faring
Merupakan pipa berotot yang berjalan dari dasar
tengkorak sampai persambungannya dengan esofagus
pada ketinggian tulang rawan krikoid.
- Nasofaring
Terletak tepat dibelakang cavum nasi,
dibawah basis crania dan didepan vertebrae
cervicalis I dan II. Pharingeal Tonsil (Tonsil
Nasofaring) adalah bantalan jaringan limfe
pada dinding posteriosuperior nasofaring.
- Orofaring
Merupakan pertemuan rongga mulut dengan
faring. Orofaring adalah gabungan sistem
respirasi dan pencernaan , makanan masuk
dari mulut dan udara masuk dari nasofaring.
- Laringofaring
Merupakan bagian dari faring yang terletak
tepat di belakang laring, dan dengan ujung
atas esofagus.
C. Laring
Laring adalah saluran pernapasan yang membawa
udara menuju ke trakea. Fungsi utama laring
adalah untuk melindungi saluran pernapasan
dibawahnya dengan cara menutup secara cepat
pada stimulasi mekanik, sehingga mencegah
masuknya benda asing ke dalam saluran napas.
Laring mengandung pita suara (vocal cord).
D. Sinus Paranasalis
Adalah rongga dalam tulang tengkorak yang
terletak di dekat hidung dan mata.
Fungsi : memperingan tulang tengkorak,
memproduksi mukosa serosa dan memberikan
resonansi suara.

2. Saluran Nafas Bagian Bawah


A. Tenggorokan (Trakea)
Merupakan tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 9-
10 cm dengan lebar 2,5cm. Trakea tersusun atas 16 - 20
lingkaran tak- lengkap yang berupa cincin tulang rawan
yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang
melengkapi lingkaran disebelah belakang trakea, selain
itu juga membuat beberapa jaringan otot. Trakea dilapisi
selaput lendir yang terdiri dari epitelium bersilia dan sel
cangkir.
Fungsi Trakea
Fungsi utama dari trakea adalah untuk menyediakan
saluran napas yang jelas untuk udara masuk dan
keluar dari paru-paru.
B. Paru-Paru (Plumo)
Merupakan organ pada sistem pernapasan (respirasi) dan
berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi)
vertebrata dengan pernapasan.
Fungsi Paru-Paru
Berfungsi untuk pertukaran oksigen dari udara
dengan karbon dioksida dari darah.

Paru-Paru dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :


 Paru-paru kanan yang terdiri dari 3 lobus (lobus
pulmo dekstra superior, lobus pulmo dekstra
media, lobus pulmo dekstra inferior)
 Paru-paru kiriyang terdiri dari 2 lobus
(lobussinistra superior dan lobus sinistra inferior)
C. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian,
yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan
mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan
bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus
yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari
lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi
menjadi bronkiolus.

Jenis-Jenis Pernafasan
1. Pernafasan Dada : tulang rusuk , otot antar rusuk
- Inspirasif :
- otot antar tulang rusuk berkontraksi
- tulang rusuk terangkat
- volume rongga dada akan membesar
- tekanan udara di dalamnya menjadi lebih
kecil daripada tekanan udara luar
- udara masuk ke paru-paru.
- Ekspirasi :
- otot antar tulang rusuk relaksasi
- posisi tulang rusuk akan menurun
- volume rongga dada akan mengecil
- tekanan udara membesar
- udara terdorong dari paru-paru

2. Pernafasan Perut : diagframa, otot perut, dan paru-paru


- Inspirasi :
- otot diagframa berkontraksi
- posisi diagframa akan mendatar
- volume rongga dada bertambah besar
tekanan mengecil
- udara masuk ke paru-paru
- Ekspirasi
- otot diagframa relaksasi
- sisi diagframa naik/melengkung
- rongga dada mengecil
- udara terdorong keluar
Pernafasan Paru-paru
 O² dihirup melalui hidung dan mulut
 O² masuk melalui trakea dan pipa brankiol ke
aveoli
 Membran alveoli-kapiler memisahkan O² dengan
darah
 O² menembus membran alveoli-kapiler dan di
hisap hemogoblin eritosit, lalu dibawa ke jantung.
Pernafasan Jaringan
 Darah yang telah menjenuhkan Hb dengan O²
(oksihemoglobin) mengitari seluruh tubuh dan
berhenti di kapiler bergerak secara lambat
 Sel jaringan memungut O² dari hemoglobin untuk
memungkinkan pernafasan berlangsung
 Darah menirima hasil buangan oksidasi berupa
CO².

Volome Udara Pernafasan


 Volume Residu (VR) : Volume udara yang selalu
tersisa di dalam paru-paru setelah melakukan
ekspirasi sekuat-kuatnya (1000 cc)
 Volume Suplemen (VS) : Volume udara yang
masih dapat dihembuskan secara maksimal dari
dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa
(1500 cc)
 Volume Tidal (VT) : Volume udara yang keluar
masuk paru-paru sebagai akibat aktivitas
pernapasan biasa (500 cc)
 Volume Komplemen (VK) : Volume udara yang
masih dapat dimasukkan secara maksimal ke
dalam paru-paru setelah inspirasi biasa (1500 cc)
 Kapasitasi Total (KT) : Volume total udara yang
dapat tertampung di dalam paru-paru (KT = KV +
VR) 4500 cc
 Kapasitas Vital (KV) : Volume udara yang dapat
dihembuskan sekuat-kuatnya setelah melakukan
inspirasi sekuat-kuatnya (KV = VT + VK + VS)
3500 cc.

Mekanisme Pernafasan
 Ventilasi
Proses keluar masuknya udara dari paru
hingga alveoli atau sebaliknya.
 Pertukaran Gas
Difusi gas : proses ketika terjadi pertukaran O² dan CO² pada
tempat pertemuan udara dan darah → setelah udara O² mengalami
ventilasi (masuk dalam paru) → tempatnya di membran alveoli
hingga kapiler darah pulmonal → Transportasi Gas.
 Transportasi Gas
Pengangkutan gas dengan darah dari paru
menuju jantung untuk dibawa ke seluruh
tubuh sebaliknya dari seluruh organ tubuh
menuju jantung & paru.
Fungsi Pernafasan Hidung
 Udara dihangatkan pada permukaan konka dan
septum
 Sebagai pelembab udara
 Udara disaring. Adanya halangan konka
membentuk turbulensi udara, sementarapartikel
dengan massa dan momentum > udara, sehingga
mudah dijerat mukus dan silia.

 Suhu udara inspirasi meningkat sampai 10 F dibawah


suhu tubuh dengan kelembapan 2–3 % dibawah
kejenuhan (100%) saat mencapai trakea. Bila orang
bernafas langsung ke trakea (seperti pada trakeostomi),
efek pendinginan & terutama efek pengeringan bagian
bawah paru dapat menimbulkan kerusakan & infeksi paru
yg serius.
DAFTAR PUSTAKA
http://anfis-mariapoppy.blogspot.co.id/2015/01/makalahanatomi-fisiologi.html
https://id.scribd.com/doc/66149429/Anatomi-Fisiologi-Sistem-Respirasi-Manusia

You might also like