You are on page 1of 3

Pleura adalah membrane serosa yang licin,mengkilaat,tipis,dan,transparan yang yang

membungkus paru (pulmo). Membrane ini terdiri dari 2 lapis :


a. Pleura Viseralis: terletak di sebelah dalam, langsung menutupi permukaan paru.
b. Pleura parietalis: Terletak disebelah luar, berhubungan dengan dinding dada. Pleura
parietal berdasarkan letaknya terdiri atas:
1. Cupula Pleura (Pleura Cervicalis)
Merupakan pleura parietalis yang terletak di atas costa I namun tidak melebihi dari
collum costaenya.Cupula pleura terletak setinggi 1-1,5 inchi diatas 1/3 medial
os.clavicula.
2. Pleura Parietalis pars costalis.
Pleura yang menghadap kepermukaan dalam costae, cartilage costae, SIC/ ICS,
pinggir corpus vertebrae dan permukaan belakang os. Sternum.
3. Pleura Parietalis pars Diaphrakmatika.
Pleura yang menghadap ke diaphragm permukaan thorscsl yang dipisahkan oleh fascia
endhotoracia.
4. Pleura Parietalis pars Mediastinalis (Medialis)
Pleura yang menghadap ke mediastinum/terletak di bagian medial dan membentuk
bagian lateral dari mediastinum.
Pleura parietalis dan viseralis terdiri atas selapis mesotel (yang memproduksi cairan),
membran basalis, jaringan elastik dan kolagen, pembuluh darah dan limfe. Membran
pleura bersifat semipermiabel.Sejumlah cairan terus menerus merembes keluar dari
pembuluh darah yang melalui pleura parietal. Cairan ini diserap oleh pembuluh darah
pleuraviseralis, di alirkan ke pembuluh limfe dan kembali ke darah.
kedua lapisan pleura ini terdapat di sebuah rongga dengan cavum pleura. Diantar
Dimana di dalam cavum pleura ini terdapat sedikit cairan pleura yang berfungsi agar
tidak terjadi gesekan antar pleura ketika proses pernafasan.Rongga
pleura mempunyai ukuran tebal 10-20 mm,berisi sekitar 10 cc cairan jernih yangtidak
berwarna,mengandung protein < 1,5 gr/dl dan ± 1.500 sell/ml.sel cairan
pleuradidominasi oleh monosit,sejumlah kecil limfosit,makrofag dan sel metosel. Sel
polmormonuklear dan sel darah merah dijumpai dengan jumlah yang yang sangat kecil
di dalam cairan pleura.Kleuar dan masuknya cairan dari pleura harus berjalan
seimbang agar nilai normal cairan pleura dapat di pertahankan.
2.1 Fungsi pluera
Fungsi mekanis pleura adalah menerusakan tekanan tegatif thoraks ke dalam paru
Paru yang elastis dapat mengembang.Tekanan pleura pada waktu istirahat (resting
pressure) dalam posis tidur pada -2 sampai -5 cm H2O sedikit bertambah negatif di
apex sewaktu posisi berdiri.sewaktu inspirasi tekanan negatif meningkat menjadi -25
sampai -35 cm H2O.
Selain fungsi mekanis,rongga pleura steril karena mesothelial bekerja melakukan
fagositos benda asing dan cairan yang yang diproduksinya bertindak sebagailubrikans.
Cairan rongga pleura sangat sedikit,sekitar 0.3 ml/kg bersifat hipponkotik dengan
konsentrasi protein 1g/dll.Gerakan pernafasan dan grafitasi kemungkinan besar
mengaatur jumlah produksi dan reabsorsi cairan rongga pleura. Reabsorbsi teradi
terutama pada pembuluh limfe pleura parietalis, dengan kecepatan 0.1 sampai 0.15
ml/kg/jam.Bila terjadi gangguan produksi dan rebasaorbsi akan mengakibatkan
terjadinya pleural effusion.
2.3 Bronkitis

Bronkitis terbagi menjadi dua jenis. Pertama, bronkitis akut yang bertahan selama dua
hingga tiga minggu. Bronkitis akut adalah salah satu infeksi sistem pernapasan yang paling
umum terjadi dan paling sering menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Kedua,
bronkitis kronis adalah infeksi bronkus yang bertahan setidaknya tiga bulan dalam satu tahun
dan berulang pada tahun berikutnya. Bronkitis kronis lebih sering terjadi pada orang dewasa di
atas usia 40 tahun.

2.2 Penyebab Terjadinya Bronkitis


Bronkus adalah saluran udara pada sistem pernapasan yang membawa udara ke paru-paru
dan sebaliknya. Dinding bronkus menghasilkan mukosa atau lendir untuk menahan debu dan
partikel lain yang bisa menyebabkan iritasi agar tidak masuk ke dalam paru-paru.

Bronkitis akut berasal dari infeksi paru-paru yang kebanyakan disebabkan oleh virus. Iritasi dan
peradangan menyebabkan bronkus menghasilkan mukosa atau lendir lebih banyak. Dan tubuh
berusaha mengeluarkan lendir atau mukosa yang berlebihan dengan cara batuk.
Penyebab bronkitis kronis yang paling umum adalah kebiasaan merokokTiap isapan
rokok berpotensi merusak bulu-bulu kecil di dalam paru-paru yang disebut rambut silia.
Rambut silia berfungsi menghalau dan menyapu keluar debu, iritasi, dan mukosa atau lendir
yang berlebihan. Setelah beberapa lama, kandungan rokok bisa menyebabkan kerusakan
permanen pada silia dan lapisan dinding bronkus. Saat ini terjadi, kotoran tidak bisa
dikeluarkan dan dibuang dengan normal. Lendir dan kotoran yang menumpuk di dalam paru-
paru membuat sistem pernapasan menjadi lebih rentan terserang infeksi.

Pada kebanyakan kasus, bronkitis bisa diatasi dengan mudah di rumah. Anda hanya perlu
menemui dokter jika gejala Bronkitis yang muncul menjadi semakin parah dan tidak seperti
biasanya, misalnya:

 Batuk yang dialami lebih parah dan bertahan lebih lama dari tiga minggu.
 Mengalami demam selama lebih dari tiga hari.
 Batuk berdahak yang diikuti dengan darah.
 Anda menderita penyakit jantung atau paru-paru yang jadi penyebab dasarnya.
Misalnya penyakit asma, emfisema, atau gagal jantung.
 Untuk mendiagnosis bronkitis, dokter akan menanyakan gejala yang dialami, memeriksa
dan juga mendengarkan rongga dada memakai stetoskop.

You might also like